Anda di halaman 1dari 8

MEMBANGUN MEREK

Kelompok 1

Silvani Nurul Fadhila (202110352)

Muh. Yusuf (202110409)

Putri Zakiyah Arif(202110344)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BONGAYA MAKASSAR

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

TAHUN 2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Konsumen selalu di hadapkan dengan berbagai pilihan tentang merek . Kebebasan
memilih merek ini ialah wilayah yang sangat di harapkan oleh konsumen ketika
konsumen dihadapkan dengan suatu merek dalam satu kategori produk yang sama, maka
konsumen akan memilih merek yang mendapatkan apresiasi paling postif dari konsumen
itu.
Sikap konsumen terhadap merek juga akan memengaruhi pembentukan keyakinan
konsumen tentang keuntungan-keuntungan yang bisa didapatkan dari produk itu dan
persepsi konsumen mengenai kualitas produk. Oleh karena itu membangun sebuah merk
bukanlah usaha yang mudah, maka diperlukan usaha maupun modal yang tidak sedikit
membangun sebuah citra merk yang kuat dalam masyarakat. Tidak adil jika merk yang
telah di bangun dengan susah payah ditiru oleh pelaku yang tidak beetanggung jawab.

2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membangun merek?
2. Bangaimana cara mempertahankan citra merek?
3. Apa tujuan penggunaan merek?

3. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana cara membangun merek yang kuat
2. Untuk mengetahui bagaimana cara mempertahankan citra merek
3. Untung mengetahui apa tujuan penggunaan merek tersebut
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Membangun merek
Merek merupakan tanda pembeda kegiatan perdagangan dengan barang
atau jasa sejenis, serta jaminan mutu jika dibandingkan dengan barang atau
jasa sejenis milik pihak lain. Dengan demikian, merek mencakup komitmen
perusahaan untuk secara konsisten menyediakan fitur, manfaat, dan layanan
khusus kepada pembeli.
Merek atau merek dagang termasuk dalam hak kekayaan intelektual, sebab
ini menjadi hal yang membedakan produk/jasa yang unik dan berbeda dengan
produk lain yang mungkin sejenis. Elemen branding ini mencakup ekspresi,
desain, dan simbol yang dapat dikenali
9hubungan jangka panjang yang berkelanjutan serta tercipta loyalitas
pelanggan
Membangun merek yang kuat adalah salah satu tujuan dari manajemen
pemasaran. Situmorang (2011) menyatakan bahwa “dari sebuah produk dapat
lahir sebuah brand jika produk itu menurut persepsi konsumen mempunyai
keunggulan fungsi (functional brand), menimbulkan asosiasi dan citra yang
diinginkan konsumen (image brand), serta membangkitkan pengalaman
tertentu ketika konsumen berinteraksi dengannya (experiental brand).
Rangkuti (2002) juga menyatakan “suatu merek disebut kuat apabila merek
tersebut memiliki brand equity yang tinggi, seperti brand preference, brand
loyalty, brand assosiation dan brand assets yang didukung oleh brand value
yang bersifat khusus serta sesuai dengan nilai–nilai yang terdapat dalam diri
pelanggan”.
Ada sepuluh pedoman membangun merek yang kuat yang dinyatakan oleh
Rangkuti (2002:229), yaitu sebagai berikut:
1. Brand Identity
Identitas merek merupakan seperangkat asosiasi merek yang sering
digunakan oleh ahli strategi merek. Asosiasi – asosiasi ini mewakili
arti dari suatu merek dan secara tidak langsung merupakan janji
kepada para konsumen.
2. Value Proposition
Nilai proposisi merek adalah sebuah pertanyaan secara fungsional,
emosional dari suatu merek yang disampaikan kepada pelanggan.
3. Brand Position
Posisi merek adalah bagian dari identitas merek dan nilai proposisi
yang selalu aktif dikomunikasikan kepada pasar sasaran, sehingga
dapat memperoleh keuntungan melalui persaingan merek.
4. Execution
Pelaksanaan program komunikasi, yang tidak hanya ditargetkan pada
identitas dan positioning, tetapi juga sampai memperoleh
kecemerlangan secara terus-menerus.
5. Consistency Over Time
Memiliki identitas yang konsisten merupakan kekuatan untuk tetap
memiliki merek yang kuat.
6. Brand System
Sebuah brand system dapat digunakan sebagai panggung peluncuran
bagi produk-produk baru atau merek bary.
7. Brand Leverage
Satu resep agar ahli strategi berhasil adalah menciptakan dan
mengembangkan aset-aset yang ada. Mengidentifikasi jarak
antarmerek, serta membangun identitas masing-masing merek sesuai
dengan perbedaan produk.
8. Tracking Brand Equity
Mengamati secara terus-menerus brand equity, termasuk brand
awarness, perceived quality, brand loyalty dan khususnya brand
association.
9. Brand Responsibility Mempunyai seseorang yang bertanggung jawab
atas merek, sehingga ia dapat selalu memelihara, menciptakan, dan
menjaga identitas dari posisi merek serta mengkoordinasikan
keputusan-keputusan yang akan dilakukan oleh masing-masing fungsi
manajemen.
10. Invest in Brands
Tetap secara konsisten melanjutkan investasi dalam merek walaupun
tujuan finansial perusahaan belum terpenuhi.

2. Cara mempertahankan citra merek


Citra sebuah merek bisa menurun hal ini haruslah diwaspadai oleh
perusahaan, kegagalan layanan (service failure) harus segera diimbangi
dengan program perbaikan layanan (service recovery program) karena
apabila pelanggan mengalami ketidak puasan dalam penggunaan produk
mereka akan sangat mudah untuk berpaling ke pesaing Merek seperti
halnya intangible asset yang lain memang sangat rapuh, merek harus
dibangun dan dijaga dari waktu ke waktu tapi karena suatu peristiwa
tertentu merek bisa amblas seketika.
Meluncurkan dan mengelola identitas dan memastikannya
menghasilkan keluaran (output)yang diinginkan dan harus memiliki gairah
terhadap merek supaya mendorongmenggunakannya dan
mempertahankannya. Adapun cara mempertahankan citra merek yaitu:
1. Menyusun Panduan Penggunaan Elemen Merek
Memusun standar penggunaan elemen merek bagi semua aspek dari
penggambaranhingga positioning logo produsen untuk tampilan
publik. Panduan itu juga meliputidetail warna yang disepakati,
menyebutkan nomor spesifik dalam pantone matchingsystem (PMS);
positioning logo and tagline, termasuk tipe dan ukuran huruf
yangdigunakan.
2. Audit dan Manajerial Titik Kontak Merek
Pembuatan merek internal karena merek tidak dibangun hanya dengan
promosi.Pelanggan datang untuk mengetahui merek melalui rentang
kontak dan titksentuhan : Interaksi dengan personel institusi dan rekan,
pengalaman selamaonline,telepon atau melakukan transaksi pada
fasilitas yang disediakan, observasidan asosiasi personal ketika
memanfaatkan program dan jasa.
3. Memastiakan Memiliki Visibilitas yang Cukup
Ketika meluncurkan merek baru atau menghidupkan kembali merek,
paparan akanelemen merek yang memadai akan menjadi penentu
kleberhasilan merek tersebutdalam menempati posisi yang diinginkan
pikiran pelanggan.
4. Melacak dan Mengawasi Posisi Merek
Penhgawasan akan meliputi riset yang secara ideal mengukur citra
merek pada saatpra peluncuran dan membandingkannya dengan hasil
setelah peluncuran.
5. Tetap Menggunakan Merek Tersebut
Apabila menelusuri sejarah merek-merek besar, Akan menemukan
benangmerahnya bukanlah kreatifitas atau gagasan brilian. Benang
merahnya adalah bahwaorganisasi tersebut tetap berpegang pada
sesuatu yang sudah berjalan seiringberjalannya waktu. Merek tersebut
tetap dirawat dan elemen mereknya dilindungiselama masa-masa sulit
dan dipoles kembali ketika termakan usia.
3. Tujuan penggunaan merek
1. Sebagai identitas, yang bermanfaat sebagai pengendali pasar
dalam.diferensiasi produk dengan produk pesaing yang memudahkan
konsumen untuk mengenalinya saat melakukan pembalian ulang.
2. Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk.
3. Untuk membina citra, yang memberikan keyakinan jaminan kualitas,
serta prestise tertentu kepada konsumen.
4. Untuk mengendalikan pasar.
5. Menciptakan keuntungan kempetitif, jika merek yang memiliki
ekuitas yang tinggi akan menghasilkan keuntungan.
sebagai berikut:
a. Dapat memberikan pertahanan terhadap persaingan harga yang
kompetitif.
b. Perusahaan akan lebih mudah meluncurkan perluasan merek
karena produk memiliki kredibilitas yang tinggi.
c. Mampu bertahan pada harga yang lebih tinggi dari pesaing karena
konsumen memiliki keyakinan terhadap kualitas produk.
d. Pelanggan sangat mengharapkan merek yang mereka maksud
sehingga posisi tawar menawar produsen dengan distributor
pelanggan lebih kuat.
e. Karena tingkat kesadaran dan kesetiaan konsumen terhadap
merek sangat tinggi maka perusahaan dapat menikmati biaya
pemasaran yang lebih rendah.
BAB 3

PENUTUP

1. Kesimpulan
Membangun suatu ekuitas merek yang kuat membawa seribu manfaat dan keuntungan
yang paling jelas terlihat adalah harga premium alias diatas rata-rata pesaing. Dengan
memiliki ekuitas merek yang kuat perusahaan bisa lepas dari hukum dasar ekonomi yang
menyebutkan bahwa harga di pasar akan turun seiring dengan naiknya penawaran
sebaliknya harga akan naik seiring dengan naiknya permintaan jadi harga terbentuk dari
adanya keseimbangan antara penawaran dan permintaan. Perusahaan bisa mematok harga
mengikuti kemampuan value yang perusahaan tawarkan kepada pelanggannya harga
yang dipatok tidak lagi bergantung pada titik keseimbangan harga dalam kurva
permintaan penawaran akibatnya perusahaan mampu menjadi price maker bukan price
taker.

Anda mungkin juga menyukai