“EKUITAS DAN

POSITIONING
MEREK DALAM
Kelompok 8

ISLAM”
Pengertian merek
Dalam pemasaran, merek merujuk pada citra dan identitas yang terkait
dengan suatu produk atau perusahaan. Ini melibatkan upaya untuk
membangun persepsi positif di antara konsumen, membedakan produk dari
pesaing, dan menciptakan hubungan emosional dengan pelanggan. Merek
tidak hanya mencakup logo atau nama, tetapi juga nilai-nilai, reputasi, dan
pengalaman yang terkait dengan produk atau perusahaan tersebut.
Pada hakikatnya, ualama kontemporer
memasukkan merek kedalam dua kategori
sebagai● berikut .
Merek sebagai harta kekayaan (al-mal).
Dalam hal ini, terdapat perbedaan pendapat antara ulama fikih mengenai
pengertian dan cakupan al-mal. Ulama mahzab hanafi membatasi cakupan harta
hanya pada barang atau benda. Sementara itu, mayoritas ulama memperluas
cakupan harta sehingga tidak terbatas pada benda saja, melainkan juga hak-hak
(huquq) dan manfaat (manafi).

● Merek sebagai hak milik (milkiyah).

Dalam hal ini, merek dapat dijadikan sebagai hak milik karena merupakan harta
yang bermanfaat dan mendatangkan maslahat bagi perusahaan pemilik maupun
bagi pelanggan. Apalagi sang pemilik telah mengeluarkan tenaga, pikiran, waktu,
dan dana yang tidak sedikit untuk membuat sebuah merek beserta produk dengan
kualitas baik, serta dipublikasikan melalui berbagai media yang tentunya
membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
 Ruang lingkup merek
• Merek dagang adalah merek yang digunakan pada
barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau
beberapa orang secara bersama- sama atau badan Ruang lingkup merek mencakup
hukum, untuk membedakannya dengan barang-
barang sejenis lain.
merek dagang (trade mark) dan
• merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa
yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa
merek jasa.
orang secara bersama-sama atau badan hukum,
untuk membedakannya dengan jasa-jasa sejenis lain.
 Fungsi pasar

Merek sarana promosi untuk memperkenalkan

Merek dapat menjadi pembeda dan mempertahankan reputasi produk lama yang

antara satu produk dengan produk diperdagangkan, sekaligus untuk menguasi

lain. pasar.

Merek dapat menjadi jaminan Merek dapat menjadi rangsangan

reputasi investasi dan pertumbuhan
industri.
 HAK MEREK
Hak atas merek adalah hak ekslusif yang diberikan oleh negara
kepada pemilik merek yang mendaftar dalam daftar umum merek
untuk jangka waktu tertentu, Sama halnya dengan hak cipta dan hak
paten, hak merek juga merupakan bagian dari hak kekayaan
intelektual. Undang- undang merek tahun 2001 menyebutkan bahwa
merek merupakan salah satu wujud dari karya intelektual.

Pengalihan hak atas merek terdaftar dapat disertai dengan

pengalihan nama baik, reputasi, atau hal hal lain yang terkait dengan
merek tersebut. Hal tersebut juga berlaku pada hak atas merek jasa
terdaftar yang tidak dapat dipisahkan dari kemampuan, kualitas,
atau ketrampilan pribadi pemberi jasa yang bersangkutan.
 Perlindungan merek
Dalam Undang-Undang Nomor 15 tahun 2001 juga
tercantum bahwa untuk perpanjang waktu perlindungan
merek hanya berlaku pada keadaan berikut.
● Merek masih dihgunakan pada barang atau jasa yang
tertera pada sertifikat merek sejak awal didaftarkan.
● Barang atau jasa yang menggunakan merek tersebut masih
diproduksi.
Dalam islam, perlindungan atas merek kembali
pada perlindungan atas harta dan hak milik.
Islam telah mengatur perlindungan da
kepemilikan individu dengan suatu pandangan
bahwa kepemilikan tersebut merupakan salah
satu penampakan dari naluri mempertahankan
diri (gharizah baqa).
Ekuitas merek
Ekuitas merek (brand equity) adalah seperangkat aset dan
kepercayaan yang terkait dengan merek, nama, atau simbol yang
mampu menambah atau menguarangi nilai yang diberikan oleh
sebuah produk atau jasa, baik bagi pemasar atau perusahaan
maupun pelanggan. Ekuitas merek berbasis pelanggan (customer
based brand equity) adalah pengaruh finansial yang dimiliki dan
pengetahuan merek atas respons konsumen terhadap pemasaran
merek tersebut.
 Manfaat dari ekuitas merek bagi
1.
perusahaan
dapat meningkatkan keberhasilan program dalam memikat pelanggan baru atau merangkul pelanggan lama.

Ekuitas merek yang kuat dapat menghilangkan keraguan pelanggan terhadap kualitas produk.
2.
Ekuitas merek yang kuat dapat meningkatkan penjualan karena mampu menciptakan loyalitas saluran distribusi
3.
memungkinkan perusahaan memperoleh margin yang lebih tinggi dengan menerapkan harga premium, serta mengurangi

4. ketergantungan pada promosi sehingga dapat diperoleh laba yang lebih tinggi.
Ekuitas merek yang kuat dapat digunakan sebagai dasar untuk pertumbuhan dan perluasan merek kepada produk lain
5. atau menciptakan bidang bisnis.

6. Aset ekuitas merek lainnya dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan dengan memanfaatkan celah
yang tidak dimiliki oleh pesaing.
 Dimensi ekuitas merek
Kesadaran Merek (Brand

1 Awareness)
Kesadaran merek merupakan kemampuan sebuah merek untuk muncul dalam benak pelanggan ketika
mereka sedang memikirkan kategori tertentu.
• Tidak menyadari merek (unaware of brand)
• Pengenalan merek (brand recognition)
• Pengingatan kembali terhadap merek (brand recall)
• Puncak pikiran (top of mind)

2
Loyalitas Merek (Brand
sikap senang terhadap produk yang direpresentasikan dalam bentuk pembelian yang konsisten terhadap
Loyti)
merek sepanjang waktu.
- Switcher atau price buyer yaitu pembeli yang berpindah-pindah
- Habitual buyer yaitu pembeli yang bersifaat kebiasaan
- Satisfied buyer yaitu pembeli yang sungguh-sungguh menyukai merek tertentu. Like the brand - buyer yaitu pembeli
yang sunguh-sunguh yang menyukai merek tertentu.
- Commited buyer yaitu pembeli serta, mempunyai komitmen, dan bangga dalam menggunakan produk tertentu
 Loyalitas merek dapat memberikan nilai kepada
 Mengurangi biaya pemasaran.
perusahaan:
 Meningkatkan perdagangan
 Menarik konsumen baru.
 Memberi waktu untuk merespons ancaman persaingan.

3 Kesan kualitas (perceived quality)

Kesan kualitas merupakan presepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau
keunggulan suatu produk atau jasa berekenaan dengan maksud yang diharapkan.

4 Asosiasi merek ( Brand Association)

Asosiasi merek berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah produk. Asosiasi ini tidak hanya eksis,
namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan.
 PENGUKURAN EKUITAS
MEREK
pendekatan tidak
Pendekatan langsung strategi yang bisa digunakan
langsung dilakukan
dilakukan dengan menilai dengan menilai sumber oleh produsen/principal:
dampak aktual ekuitas merek yang Strategi fungsi nasional
pengetahuan merek potensial dengan Strategi multi nasional
terhadap respon mengidentifikasikan dan Strategi distribusi sendiri
konsumen pada berbagai melacak struktur
Strategi mikroskopik
aspek pemasaran pengetahuan merek
konsumen
 PENINGKATAN EKUITAS MEREK

1 2 3
Co-branding dan Penyusunan konsep Penanaman merek
ingredient branding merek
 STRATEGI MEREK DALAM MENGATASI KEMUNDURAN
1.Meningkatkan penggunaan
MEREK
6.Membuat usang produk yang ada
merek
dengan teknologi terbaru

2.Menemukan penggunaan baru 7.Kesetiaan merek

3.Memasuki pasar baru

8.Merencanakan strategi
penetapan dan perluasan merek
4.Reposisi merek
9.Memilih elemen merek
5.Memperbanyak produk 10.Merancang kegiatan pemasaran holistik

11.Memanfaat asosiasi sekunder

 PENENTUAN POSITIONING MEREK
Adanya brand positioning (posisi merek) dan brand equity (ekuitas merek) dapat
membantu konsumen lebih selektif dalam pengambilan keputusan, menentukan produk
yg akan dipilihnya,dan selain itu membuat perusahaan mengetahui kebutuhan yg
diinginkan konsumen
positioning merek dalam pemasaran syariah dapat membantu menciptakan
citra yang positif dan sejalan dengan nilai-nilai agama Islam.Penentuan
positioning merek dalam pemasaran syariah melibatkan proses menetapkan
citra dan tempat produk atau layanan dalam pikiran konsumen, dengan
memperhatikan prinsip-prinsip syariah atau hukum Islam. Beberapa aspek
yang perlu diperhatikan dalam penentuan positioning merek dalam pemasaran
syariah meliputi: Kesesuaian dengan Prinsip Syariah,Mengedepankan Nilai-
Nilai Etis,Manfaat Positif untuk Masyarakat,Transparansi dan
Keterbukaan,dan Penghargaan terhadap Pelanggan
Thanks