Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN 2

Merancang & Memasarkan Brand dan Logo


Membangun Brand

E. Brand Architecture
Brand architecture membantu mengelola strategi identitas saat melakukan perluasan brand,
agar audiens lebih mudah mengenali brand.

Strategi perluasan brand


1. Monolithic/Branded house
2. Product brand
3. Endorsed brand

Manfaat brand architecture:


 Memiliki struktur untuk seluruh bisnis meliputi perusahaan produk, dan brand lain yang
terlibat dalam bisnis
 Kemudahan mengelola brand
 Produk turunan dari perusahaan atau brand yang kuat akan lebih cepat mendapat perhatian
dari audiens
Kesalahan umum mengelola brand architecture
1. Berusaha memenuhi kebuthan semua orang (serba bisa)
2. Tidak konsisten karena terpengaruh momen tertentu
3. Tidak memiliki visi/tujuan yang jelas

Mengidentifikasi hal yang diinginkan konsumen


1. Identifikasi konsumen 4. Kapasitas finansial konsumen
2. Alasan melakukan pembelian 5. Pandangan konsumen terhadap brand
3. Identifikasi pilihan metode belanja

Merancang produk baru


1. Identifikasi masalah 4. Perkenalkan produk pada audiens
2. Jeli menangkap peluang 5. Lakukan uji coba
3. Kembangkan konsep bersama tim

Cara mengembangkan produk


1. Lakukan riset dan inovasi 4. Miliki akses dengan pemangku
kebijakan
2. Bangun popularitas brand
5. Jalin komunikasi dengan konsumen
3. Rancang brand architecture
6. Utamakan kecepatan dan waktu

01
F. Brand Positioning
Brand positioning adalah cara yang dilakukan untuk merancang image brand, sehingga
memiliki tempat khusus dalam pikiran/benak konsumen.
Tujuan brand positioning adalah membuat audiens mengingat brand sesuai dengan citra yang
sudah dirancang, yaitu bagaimana brand ingin dikenal.
Hal yang harus diperhatikan dalam brand positioning:
1. Tentukan target konsumen yang tepat
2. Perhatikan diferensiasi atau pembeda
3. Produk mampu membangun kepercayaan konsumen

Positioning statement kalimat singkat/paragraf yang menunjukkan posisi brand di pasar


dengan struktur tertentu yang menghasilkan fokus agar dapat secara akurat mendeskripsikan
brand.

Elemen positioning statement


1. Target konsumen 4. Manfaat produk
2. Kategori produk 5. Alasan untuk percaya
3. Diferensiasi

Kesalahan umum brand positioning


1. Under positioning (produk/harga dipandang inferior)
2. Value dan harga lebih tinggi dari yang seharusnya
3. Brand confusion (tidak memiliki positioning yang jelas)
4. Uncertain positioning (tidak memiliki posisi yang pasti)
5. Mencampurkan business positioning dengan brand positioning
6. Kegagalan dalam persaingan

G. Brand Promise
Brand promise merupakan bagian dari element positioning statement, yaitu alasan untuk
percaya dan alasan untuk membeli. Brand promise adalah janji sebuah bisnis untuk
konsumen yang tidak hanya menyampaikan manfaat fungsional, tetapi juga emosional,
ekspresi diri dan manfaat sosial.
Brand promise harus bisa memposisikan produk dalam:
1. Kategori produk, yaitu jenis produk yang ditawarkan
2. Kualitas, yaitu tingkat ekspektasi konsumen terhadap kualitas
3. Harga, yaitu kebutuhan bisnis dalam pemasaran
4. Nilai, yaitu hal yang diterapkan dalam bisnis

02
Merancang brand promise
1. Ketahui manfaat utama dari elemen positioning statement
2. Perhatikan target konsumen
3. Lakukan pendekatan dengan membangun koneksi emosional
4. Deskripsikan pesan yang dapat diterima oleh konsumen serta dipahami seluruh orang
dalam bisnis
Tips agar brand promise sukses
1. Define it (definisikan)
2. Deliver it (komunikasikan)
3. Support it and succeed (beri dukungan)

H. Internal Branding
Internal branding adalah sebuah pengukuran strategi perusahaan untuk memungkinkan dan
memotivasi pegawai agar tidak hanya sekedar memenuhi brand promise tetapi juga untuk
“hidup” dengannya.

Mewujudkan internal branding:


 libatkan pegawai dalam proses brand development,
 informasikan tentang brand, dan
 dorong antusiasme terhadap brand.
9 Transformasi Internal Branding:
1. From brand repositioning to brand behaviour transformation
2. From brand promise to brand action
3. From marketing departments to building engines of engagement
4. From challenger branding to behaviour change
5. From premium branding to designed experiences
6. From entering markets to market making
7. From line extension to expanding brand engagement
8. From revenue growth to mutual growth
9. From thought leadership to action leadership

03

Anda mungkin juga menyukai