Model ekuitas merek menyoroti empat dari antaranya yang lebih mapan:
1. Penilai aset merek (Brand Asset Valuator)
Ada empat komponen kunci ekuitas merek menurut penilai aset merek:
• Diferensiasi, mengukur sejauh mana sebuah merek dilihat berbeda dari merek lain.
• Relevasi, mengukur kelusan daya tarik merek.
• Penghargaan, mengukur baiknya anggapan dan penghargaan terhdap merek.
• Pengetahuan, mengukur seberapa akrab dan intimya konsumen terhadap merek itu.
Pemasar membangun ekuitas merek dengan menciptakan struktur pengetahuan merek yang tepat
dan komsumen yang tepat. Proses ini tergantung pada semua kontak yang berkaitan dengan
merek apakah diprakarsai oleh pemasar atau tidak. Akan tetapi, dari sudut pandang manajemen
pemasaran, ada tingkat perangkat utama pendorong ekuitas merek :
Unsur merek adalah alat yang memberi merek dagang yang berfungsi mengidentifikasikan dan
membedakan merek. Unsur merek dapat dipilih untuk membangun sebanyak mungkin ekuitas
merek. Tes kemampuan membangun merek dari unsur-unsur ini adalah apa yang dipikirkan atau
dirasakan konsumen tentang produk, yaitu apakah mereka hanya tahu tentang unsur merek.
Unsur merek yang memberikan kontribusi positif pada ekuitas merek, misalnya, akan menjadi
unsur dimana mengandaikan asosiasi atau tanggapan tertentu yang berharga.
Cara membangun merek yang kuat tidak berbeda dari membangun sebuah rumah Untuk memperoleh
bangunan rumah yang kukuh, kita memerlukan fondasiyang kuat. Begitu juga dengan membangun dan
mengembangkan merek.
Caranya adalah:
1.Memiliki Positioning yang tepat
Merek dapat di-positioningkan dengan berbagai cara, misalnya denganmenempatkan posisinya secara
spesifik dibenak pelanggan. Membangunpositioning adalah menempatkan semua aspek dari brand value
(termasukmanfaat fungsional) secara konsisten sehingga selalu menjadi nomor satudibenak pelanggan .
Menjadi nomor satu di benak pelanggan merupakan tujuan utama daripositioning. Menjadi nomor satu
dibenak pelanggan bukan berarti selalumenjadi nomor satu untuk semua aspek.
Keberhasilan positioning adalah tidak sekedar menemukan kata kunciatau ekspresi dari core-benefit
suatu merek, tetapi lebih jauh lagi,menjembatani keinginan dan harapan pelanggan sehingga dapat
memuaskanpelanggan. Positioning ini berubah terus setiap saat.
2.Memiliki brand Value yang tepat.
Semakin tepat merek di-positioning-kan di benak pelanggan, merektersebut akan semakin kompetitif.
Untuk memngelola hal tersbut kita perlumengetahui brand value. Diibaratkan sebuah pakaian,
positioning adalahkeksesuaian ukuran bagi pemakainya. Sedangakn brand value adalahkeindahan warna
serta model pakaian tersebut. Brand value membentuk brandpersonality. Brand personality lebih cepat
berubah dibandingkan brandpositioning, karena barand personality mencerminkan gejolak perubahan
selerakonsumen.
3.Memiliki Konsep yang tepat.
Tahap akhir untuk mengkomunikasikan brand value dan positioningyang tepat kepada konsumen harus
didukungn oleh konspe yang tepat.Pengembangan konsep merupakan proses kreatif, karena berbeda
daripositioning, konsep dapat terus-menrus berubah sesuai dengan daur hidupproduk yang
bersangkutan. Konsep tang baik adalahdapatmengkomunikasikan semua elemen-elemen brand value
dan positioning yangtepat, sehingga brand image dapat terus-menerus ditingkatkan
PENILAI ASET MEREK Menurut model ekuitas merek yang disebut penilai aset
merek(Brand Asset Valuator─BAV) ada lima komponen kunci dari ekuitas merek, yaitu:
Manajemen brand yang efektif adalah definisi yang jelas dari audiens dan tujuan yang
perlu dicapai oleh brand. Tanyakan apa yang ingin brand lakukan untuk perusahaan?
Dan apa yang ingin orang lain ketahui dan katakan tentang produk atau layanan
perusahaan?
Ketika membuat strategi brand untuk suatu produk atau layanan, penting untuk
melakukan analisis yang cermat untuk menemukan hambatan yang mungkin ditemui.
Hambatan ini juga dikenal sebagai kondisi pasar.
Branding sering dianggap tidak penting bagi eksekutif tingkat atas karena seringkali
sulit bagi mereka untuk melihat manfaat nyata. Tanpa strategi brand, akan sangat
membahayakan perusahaan, bahkan untuk perusahaan kecil sekalipun. Tanpa brand,
bisnis tidak memiliki tujuan yang teridentifikasi. Dan tanpa tujuan, bisnis tidak bisa
menang dari kompetisi.