Brand Loyalty Perawatan Wajah (Skin Care) Wardah Gentle Face Wash
Kartika Yuliantari1, Nurhidayati2, Sugiyah3
1,2,3,4
Universitas Bina Sarana Informatika
e-mail: kartika.kkj@bsi.ac.id, 2 nurhidayati.nht@bsi.ac.id, 3sugiyah.sgy@bsi.ac.id
1
Abstrak - Loyalitas merupakan hal penting, sebab strategi pemasaran yang sukses di dukung oleh pelanggan yang
setia, menghasilkan konsumen – konsumen yang loyal. Salah satu cara yang di lakukan perusahaan dalam
meningkatkan loyalitas pelanggan adalah dengan meningkatkan kepuasan pelanggan dengan merek produk yang
ditawarkan pada konsumen. Begitu pentingnya loyalitas bagi perusahaan maka perawatan wajah (skin care)
wardah gentle face wash telah menjadikan loyalitas sebagai hal yang perlu diperhatikan dalam strategi pemasaran.
Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi loyalitas merek (Brand Loyalty) di antaranya
yaitu Switcher, Habbital Buyer, Satified Buyer, Likes the Brand, dan Commited Buyer. Metode penelitian kali ini
menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui metode angket (kuesioner) melalui
google form. Hasil dari penelitian ini bahwa produk Skin Care Wardah Gentle Face Wash mempunyai konsumen
paling banyak pada tingkat Likeing the brand, selanjutnya tingkat Satisfied buyer, kemudian tingkat Comitted
buyer dan yang terakhir adalah tingkat Habitual buyer.
Abstract - Loyalty is important, because a successful marketing strategy is supported by loyal customers, resulting
in loyal customers. One of the ways that companies do to increase customer loyalty is by increasing customer
satisfaction with the product brands offered to consumers. So important is loyalty for the company, so facial care
(skin care) Wardah Gentle Face Wash has made loyalty a thing that needs to be considered in marketing strategies.
In this study, there are several variables that affect brand loyalty, including Switcher, Habbital Buyer, Satified
Buyer, Likes the Brand, and Commited Buyer. This research method using quantitative methods with data
collection techniques through a questionnaire method (questionnaire) via google form. The result of this research
is that Wardah Gentle Face Wash Skin Care products have the most consumers at the Likeing the brand level,
then the Satisfied buyer level, then the Comitted buyer level and the last one is the Habitual buyer level.
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 186
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 8 No. 2 Oktober 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
menyampaikan enam tingkat arti yaitu atribut, dalam berganti merek sangat kecil. Hal tersebut
manfaat, nilai, budaya, kepribadian serta memiliki dampak yang baik bagi perusahaan.
pemakaian.(Venessa & Arifin, 2017) Berdasarkan penjelasan loyalitas merek
Menurut Undang-Undang Merek No. 15 diatas, Loyalitas Merek adalah ukuran kesetiaan dan
Tahun 2001 Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa Merek keterikatan pelanggan kepada sebuah merek dengan
adalah tanda berupa gambar, nama, kata-kata,huruf, menyukai serta melakukan pembelian berulang yang
angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari konsisten yang memungkinkan pelanggan untuk
unsur unsur tersebut yang memiliki daya pembeda tidak beralih ke merek lainnya.
dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang
dan jasa. Merek dapat membuat suatu produk lebih 3. Fungsi Loyalitas Merek
terlindungi dari manipulasi bila merek tersebut sudah Merek yang dikelola dengan baik dan benar
dipatenkan. akan menghasilkan laba bagi perusahaan. Durianto
Merek merupakan set pertimbangan yang dalam (Anggraeni et al., 2016) mengemukakan
berpengaruh akan kecenderungan pelanggan untuk beberapa fungsi loyalitas merek adalah sebagai
memilih suatu produk serta melakukan keputusan berikut:
pembelian. Merek juga berfungsi untuk membantu a. Mengurangi Biaya Pemasaran
mengenalkan asal-muasal suatu produk dan Dengan terbentuknya loyalitas konsumen pada
melindungi baik produsen dan konsumen dari produk merek yang baik, maka perusahaan tidak perlu
serupa lainnya. Oleh karena itu, perusahaan harus mengeluarkan biaya pemasaran yang besar.
menyadari betapa pentingnya nilai suatu merek Karena biaya mempertahankan pelanggan lebih
karena merek merupakan identitas dari perusahaan murah daripada mengeluarkan biaya untuk
(Andriani & Dwbunga, 2018). menarik pelanggan baru. Semakin tinggi loyalitas,
Berdasarkan definisi diatas maka dapat biaya pengeluaran akan semakin kecil.
disimpulkan bahwa merek adalah gabungan dari b. Meningkatkan Perdagangan
nama dan simbol yang berfungsi untuk Loyalitas yang kuat akan memberikan dorongan
mengidentifikasi barang atau jasa dan melindungi besar bagi perdagangan.Semakin sering
baik konsumen maupun produsen dari pesaing serta konsumen melakukan pembelian maka semakin
merupakan entitas dari sebuah perusahaan. meningkat pula keuntungan yang diperoleh
perusahaan dan memperkuat keyakinan perantara
2. Loyalitas Merek (Brand Loyalty) pemasaran. Pembeli ini dalam membeli suatu
Loyalitas merek merupakan poin penting merek umumnya didasarkan pada kebiasaan.
dalam ekuitas merek. Oliver mendefinisikan loyalitas c. Menarik minat pelanggan baru
merek sebagai komitmen mendalam untuk membeli Banyaknya pelanggan yang puas dan menyukai
kembali serta berlangganan secara terus menerus akan suatu produk umumnya kan memberikan
suatu produk/jasa di masa yang akan datang. sebuah citra yang kuat terhadap merek. Bahwa
(Ningrum, 2019). Serta Menurut Durianto, loyalitas merek tersebut berhasil diterima secara luas dan
merek merupakan ukuran keterikatan pelanggan sanggup memberikan pelayanan yang luas dan
kepada sebuah merek. Ukuran ini merupakan dapat meningkatkan mutu produk. Dan pelanggan
gambaran tentang kemungkinan.pelanggan beralih ke yang puas biasanya akan mereferensikan merek
merek produk lain (Manajemen & Ekonomi, 2016). tersebut ke keluarga, teman-teman, dan kerabat
Terlebih jika produk tersebut terdapat perubahan, lainnya sehingga akan menarik pelanggan baru.
baik harga maupun atribut lainnya. d. Memberi waktu untuk merespon ancaman
Pengertian ini didasarkan pada dua persaingan
pendekatan yaitu pendekatan keperilakuan (behavior) Loyalitas merek akan memberi waktu pada
yang merujuk pada adanya kebiasaan konsumen sebuah perusahaan untuk merespon gerakan yang
untuk membeli produk secara berulang tanpa kompetitif jika kompetitor mengembangkan
melibatkan aspek perasaan dan pendekatan attidunal produk yang unggul akan memberi waktu dan
yang melibatkan segi ketertarikan konsumen pada kepercayaan kepada perusahaan untuk
produk tersebut (Suliyanto & Rahab, 2019) merenovasi produknya dengan cara menginovasi
Loyalitas konsumen merupakan sikap positif serta mengimbanginya.
yang ditunjukkan oleh konsumen pada sebuah merek
dan bermaksud untuk meneruskan pembelian. 4. Tingkatan Loyalitas
Loyalitas didasarkan pada adanya keterlibatan Tingkatan dalam loyalitas merek berkaitan
emosional yang diciptakan merek dan konsumen dengan loyalitas merek suatu produk. Pada masing-
serta terbentuk melaui proses mengkaji dan masing tingkatannya menunjukkan asset yang dapat
pengalaman dan pengalaman dari konsumen yang dimanfaatkan dan dikelola. Adapun lima tingkatan
konsisten melakukan pembelian. Pelanggan yang dalam loyalitas konsumen menurut Aaker.dalam
setia akan suatu merek tertentu lebih kecil (Suliyanto & Rahab, 2019) adalah sebagai berikut :
kemungkinannya untuk dipengaruhi oleh daya a. Pembeli yang berpindah-pindah (Switcher Buyer)
pemasaran dari merek pesaing. Sehingga probabilitas
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 187
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 8 No. 2 Oktober 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
Switcher merupakan tingkatan loyalitas yang tingkat paling tinggi dengan porsi kecil sangat sesuai
paling dasar pada piramida tingkatan merek. dengan merek yang belum memiliki ekuitas merek
Pembeli dengan sifat switcher ini memiliki sikap yang kuat.
sering berpindah-pindah. Pembeli ini termasuk Sedangkan seperti kita lihat pada gambar 2.1
pembeli yang tidak loyal sama sekali terhadap piramida memiliki ekuitas merek yang kuat mulai
suatu merek. Ciri paling nampak dari pembeli ini dari switcher tingkat paling rendah dengan porsi
biasanya membeli karena harga yang murah atau paling kecil, habitual buyer, satisfied buyer, likeing
adanya potongan harga. Dalam kondisi ini merek the brand, hingga committed buyer dengan tingkat
memainkan peran yang kecil. paling tinggi dengan porsi besar.
b. Pembeli yang bersifat kebiasaan (Habitual Buyer)
Pembeli yang berada pada tingkat habitual buyer
adalah pembeli yang puas dengan produk dari METODE PENELITIAN
suatu merek yang dikonsumsi karena adanya
kebiasaan. Pembeli ini tidak memiliki aspek Salah satu jenis metode penelitian yaitu
ketidakpuasaan dan umumnya tidak akan metode penelitian kuantitatif yaitu penelitian dengan
terpengaruh akan alternatif lain. Namun, pembeli menggunakan data berupa angka atau grafik sebagai
dengan tipe habitual ini tetap rentan terhadap alat untuk menganalisis pada apa yang ingin
kompetitor. diketahui. Pada penelitian kali ini menggunakan
c. Pembeli yang puas ( Satisfied Buyer) metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data
Adalah pembeli yang puas terhadap suatu merek. melalui metode angket (kuesioner) melalui google
form.
Namun, mereka memiliki switching cost (biaya
peralihan) yaitu biaya dalam waktu, uang, atau
resiko kinerja sehubungan untuk berpindah ke
HASIL DAN PEMBAHASAN
merek lain.
d. Pembeli yang menyukai merek (likeing the brand)
Merupakan pembeli yang bersungguh-sungguh Profil Responden dalam penelitian ini
menyukai suatu merek. Dalam tingkatan ini berjumlah 50 orang. Mereka mengisi kuesioner
konsumen memiliki ketertarikan emosional melalui link Google Form yang telah kami sebarkan di
terhadap suatu merek. Pengalaman serta persepsi media social. Karakteristik responden merupakan
kualitas menjadi alasan dari pembeli tipe ini. bagian yang tak terpisahkan dari variable-variabel
e. Pembeli yang berkomitmen (comitted buyer) penelitian. Sehingga dari hasil penelitian telah
Pada tingkatan loyalitas merek ini, pembeli diketahui karakteristik responden sebagai berikut:
merupakan pelanggan yang setia (loyal). Pembeli Jumlah reponden berdasarkan jenis kelamin
mempunyai suatu kebanggan dalam yang lebih banyak adalah perempuan yaitu sebanyak
menggunakan merek tersebut. Dan menganggap 46 responden(92%), sisanya 4(8%) responden laki-
merek tersebut menjadi sangat penting dipandang laki.
dari aspek fungsi maupun sebagai suatu ekspresi Jumlah reponden berdasarkan usia yang lebih
mengenai identitas pelanggan. Ciri dari pembeli banyak adalah usia 21 – 25 tahun sebanyak 27
dalam tahap ini ditunjukkan dengan usaha untuk Responden (54%), yang kedua usia 15 – 20 sebanyak
merekomendasikan merek tersebut kepada orang 22 (44%), dan 1 responden (2%)
lain. Untuk loyalitas merek dicari dengan mengambil rata-
rata skor pada masing-masing variabelnya. Skor
tersebut diperoleh dengan
menjumlahkan semua frekuensi dikalikan dengan
bobot masingmasing. Kemudian jawaban netral dalam
skala Likert dihilangkan maka pengklasifikasian tiap-
tiap rentang skala menjadi:
1,00 – 1,75 = Sangat jelek
1,75 – 2,50 = Jelek
2,50 – 3,25 = Baik
3,25 – 4,00 = Sangat baik
Sumber: (Suliyanto & Rahab, 2019)
Proses inspeksi, pembersihan dan pemodelan
Gambar 1. Piramida Loyalitas Merek dengan data dengan tujuan menemukan informasi yang
Ekuitas Merek yang Kuat berguna, menginformasikan kesimpulan dan
mendukung pengambilan keputusan
Tingkatan loyalitas tersebut membentuk
piramida mulai dari switcher dengan tingkat paling Tabel 1. Validitas
rendah porsi besar, habitual buyer, satisfied buyer,
likeing the brand, sampai committed buyer dengan
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 188
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 8 No. 2 Oktober 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
r
Indikator r Hitung Keterangan Model Pertanyaan : apakah anda sependapat bahwa
Tabel
anda membeli skin care hanya karena kebiasaan ?
Habitual
0,564 Valid
Buyer
Tabel 4. Hasil Analisis Habitual Buyer
Satisfied
0,785 Valid
Buyer
0.2353 Hasil
Likeing The
0,769 Valid F x f.x x2 f.x2 %
Brand Jawaban
Comitted Sangat 1 1 1 1 1 2%
0,831 Valid Tidak
Buyer
Sumber: Data Diolah (2020) Setuju
Tidak 25 2 50 4 200 50%
Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan dari 5 Setuju
pernyataan untuk variabel Brand Loyalty Wardah Setuju 20 3 60 9 540 40%
Gentle Face Wash semua dikatakan valid, karena r Sangat 4 4 16 16 256 8%
hitung lebih besar dari r tabel Setuju
Tabel 2. Nilai Reliabilitas Total 50 127 997 1
2 Hasil
1261−(139 ⁄50 ) F x f.x x2 f.x2 %
Jawaban
SD = √ = 4,224
49 Sangat
0 1 0 1 0 0%
Tidak Puas
Dari 50 responden menjawab pertanyaan Seberapa Tidak Puas 8 2 16 4 64 16%
seringkah anda berpindah merek karena faktor
harga?menjawab selalu dan sering berjumlah 16 Puas 36 3 108 9 972 72%
orang atau 32% benar-benar sensitive terhadap harga Sangat Puas 6 4 24 16 384 12%
dan 68% tidak sensitive terhadap harga. Dari hasil di
atas diketahui berbagai rentang skala dan hasil dari Total 50 148 1420 1
analisis Switcher standard deviasi 4,224 berada di Sumber: Data Diolah, (2020).
kategori sangat baik., sehingga memberikan harapan 148
Rata-rata = = 2,96
baik bagi Wardah Gentle Face Wash jarangnya 50
42
customer yang berpindah dikarenakan harga Satisfied buyer = 𝑥 100% = 84%
50
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 189
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 8 No. 2 Oktober 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
2
2 1145−(131 ⁄50)
1420−(148 ⁄50)
SD= √ = 4,044
SD = √ = 4,476 49
49
29 orang dari 58% menyarankan ke orang lain untuk
42 orang dari 84% merasa puas dalam menggunakan membeli produk Skin Care Wardah Gentle Face
Skin Care Wardah Gentle Face Wash. Dari hasil di Wash. Dari hasil di atas diketahui rentang skala dan
atas diketahui berbagai rentang skala dan hasil dari hasil dari analisis committed buyer berada di kategori
analisis Satisfied buyer berada di kategori baik. baik
4. Analisis Likeing the Brand
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 190
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 8 No. 2 Oktober 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
selalu menyarankan ke orang lain untuk membeli Comitted Buyer to Consum. 16(01), 257–268.
produk Skin Care Wardah Gentle Face Wash. Ningrum, N. K. (2019). Kesetiaan Merek Vs Perilaku
4. Urutan ke empat pada tingkat Habitual buyer Berpindah: Apakah Kecenderungan Untuk
yaitu dari 50 responden sangat setuju dan setuju Berpindah, Persepsi Kemudahan Penggunaan,
membeli Skin Care Wardah hanya karena Dan Persepsi Resiko Mampu Membentuk
kebiasaan Perilaku? AKMENIKA, 16(1).
5. Sedangkan urutan yang terakhir didominasi
Suliyanto, W. B. A., & Rahab. (2019). Pengaruh
Switcher yaitu dari 50 responden selalu dan sering
Pengalaman Merek Terhadap Kesetiaan Merek
berjumlah 16 orang atau 32% benar-benar
Didimensikan Oleh Kencintaan Merek,
sensitive terhadap harga
Kepercayaan Merek, dan Keterkaitan Merek.
Jurnal Ekonomi, Bisnis, Dan Akuntansi (JEBA)
REFERENSI Volume 21 Nomor 03 Tahun 2019, 21(3), 1–20.
Unaradjan, D. D. (2019). Metode penelitian
Andriani, M., & Dwbunga, F. (2018). Faktor kuantitatif. Penerbit Unika Atma Jaya Jakarta.
Pembentuk Brand Loyalty : Peran Self Concept Venessa, I., & Arifin, Z. (2017). Pengaruh Citra
Connection, Brand love, Brand trust dan Brand Merek (Brand Image) dan Harga terhadap
image (telaah pada merek h&m di kota dki Keputusan Pembelian (Survei pada Mahasiswa
jakarta). Benefit: Jurnal Manajemen Dan Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas
Bisnis, 2(2), 157. Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
https://doi.org/10.23917/benefit.v2i2.4285 Malang Tahun Angkatan 2013/2014 dan
Anggraeni, F., Studi, P., Ekonomi, P., Ekonomi, F., 2014/2015 Pengguna Kartu Pra-B. Jurnal
& Ganesha, U. P. (2016). 2015 / 2016. Administrasi Bisnis (JAB), 51(1), 44–48.
Anshori, M., & Iswati, S. (2019). Metodologi Yusup, F., Studi, P., Biologi, T., Islam, U., &
penelitian kuantitatif: edisi 1. Airlangga Antasari, N. (2018). Uji Validitas dan
University Press. Reliabilitas. 7(1), 17–23.
Manajemen, J., & Ekonomi, F. (2016). Pengaruh 1
Faktor Switcher , Habitual Buyer , Satisfird
Buyer , Liking of the Brand dan Comitted Buyer
Terhadap Loyalitas konsumen Produk The
Influence Factor of Switcher , Habitual Buyer ,
Satisfied Buyer , Liking of the Brand, and
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 191