BAB I
PENDAHULUAN
Pada zaman modern seperti sekarang ini, sarana transportasi telah menjadi bagian
yang penting dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan transportasi merupakan
sarana utama bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk bergerak dan
berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan cepat. Seiring dengan perkem-
bangan teknologi dan pembangunan yang ada di segala bidang saat ini,
perkembangan sarana transportasi pun telah berkembang pesat. Mulai dari sarana
bentuk dan model. Motor merupakan salah satu bentuk alat transportasi darat yang
Saat ini persaingan sepeda motor di Indonesia semakin ramai. Tren pasar ternyata
berubah, pamor bebek selama puluhan tahun mulai digantikan skutik. Pasar sepeda
motor matik diramaikan oleh tiga merek besar yaitu Yamaha, Honda dan Suzuki.
Berikut merupakan data penjualan sepeda motor di Indonesia selama tahun 2010.
Penjualan Honda dalam kategori motor bebek unggul dibanding yang lain yaitu sebe-
sar 1.696.411 unit, namun pada kategori motor skutik Honda dikalahkan oleh
Yamaha dengan penjualan sebanyak 1.661.496 unit, disusul oleh Honda dengan
penjualan sebanyak 1.551.386 dan Suzuki yang hanya 163.659 unit. Hal tersebut
membuktikan bahwa sepeda motor skutik keluaran Yamaha lebih diminati oleh
masyarakat Indonesia.
2
Yamaha merupakan salah satu merek sepeda motor ternama asal Jepang yang
sukses di Indonesia. Salah satu produk sepeda motor keluarannya adalah Yamaha
Mio yang merupakan sepeda motor jenis otomatik. Pada awalnya sepeda motor ini di
segmentasikan dan di desain khusus untuk kaum hawa. Desainnya yang mungil,
ramping dan mudah dikendarai (automatic) menyebabkan Yamaha Mio diminati oleh
kaum hawa. Namun berkat teknologi matic, handling dan akselerasi yang luar biasa
membuat banyak lelaki juga jatuh cinta pada motor ini. Bukan itu saja, Yamaha Mio
dikenal oleh sebagian besar motobikers dan modifikator sebagai motor yang paling
mudah untuk dimodifikasi. Ini merupakan salah satu nilai lebih yang ada pada
skutermatik ini.
Mio merupakan brand sepeda motor yang yang berasal dari sebuah merek yang
memiliki citra yang baik di mata konsumen. Konsumen mengerti bahwa Yamaha
penghargaan yang diraih karena kualitas dan inovasi yang dilakukan oleh Yamaha.
Hal tersebut menunjukan bahwa Yamaha bukanlah merek yang diragukan lagi.
pembelian konsumen akan suatu produk tertentu. Untuk menjalankan suatu promosi
penyalur pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan terhadap konsumen sehingga
pesan dapat lebih mudah dimengerti serta konsumen dapat mengetahui dengan pasti
komunikasi misalnya koran, majalah, radio, televisi, billboard, pamflet, dan internet.
3
Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio (Studi kasus PT. Thamrin
berikut:
Sepeda Motor Yamaha Mio pada PT. Thamrin Brother Salak Kota Bengkulu.?
Sepeda Motor Yamaha Mio pada PT. Thamrin Brother Salak Kota Bengkulu.?
Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio Pada PT. Thamrin Brother Salak Kota
Bengkulu”.
1. Bagi Penulis
pengetahuan.
2. Bagi Produsen
3. Bagi Peneliti
penelitian
6
BAB II
STUDI PUSTAKA
Menurut Peter dan Olson (2000), Barand awareness merupakan tujuan umum
kebutuhan katagori muncul, brand tersebut akan dimunculkan kembali dari ingatan
Mudah iingat
Terkenal
Ingat merek
sangat perlu bagi sebuah prusahaan untuk menanamkan kesadaran pada konsumen
mengidentifikasi suatu merek pada kondisi yang berbeda, dapat dilakukan dengan
pengenalan merek dan pengingatan kembali terhadap suatu merek tertentu. Kesadaran
melalui paparan berulang sehingga konsumen merasa mengenal merek tersebut Keller
mengenali atau mengingat kembali sebuah merek dan mengaitkannya dengan suatu
yang memiliki kesadaran terhadap sebuah merek akan secara otomatis mampu
kemampuan pelanggan potensial untuk mengenali atau mengingat merek itu kembali
2). Brand recognition adalah tingkat minimal dari dari brand awareness
yang diperoleh dari pengingatan kembali.Hal ini penting pada saat sesorang
dalam suatu kelas produk tanpa bantuan pemberian pilihan nama merek
4). Top of mind awareness, merek tersebut merupakan merek utama dari
memikirkan sesuatu katagori produk (recognition) dan merupakan nama yang paling
Menurut Hasbun dan Ruswanty (2016:3) kesadaran merek atau brand awareness
adalah kemamapuan merek unruk muncul di benak konsumen ketika mereka berfikir
adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali
bahwa suatu merek merupakan bagian dari katagori produk tertentu. Kesadaran
penentu dalam bagian kategori. Indikator yang digunakan untuk mengukur menurut
Menurut putri (2013:24) Brand awareness sendiri adalah langkah awal ketika
bermula dari perasaan seseorang konsumen terhadap ketidak tahuan akan suatu merek
itu hingga yakin bahwa merek itu adalah hanya satu dalam kelas produk tertentu.
Menurut Kim dan Kim (2004) brand awareness (kesadaran merek) didefenisikan
sebagai kemampuan merek untuk muncul dalam fikiran konsumen ketika sedang
Demensi untuk mengukur kesadaran merek (brand awareness) menurut kim dan
mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu katagori
produk. Bagian dari suatu kategori produk dengan merek yang dilibatkan. Brand
awareness disebut juga sebagai langkah awal dalam proses keputusan pembelian
dimana kesdaran ini akan memberikan peluang bagi merek untuk dipertimbangkan
mengetahui atau mengenal kembali bahwa suatu merek adalah bagian dari katagori
produk tertentu. Dalam membangun kesadaran akan merek pada seorang konsumen
dalam suatu produk yang diciptakan oleh pihak produsen membutuhkan waktu yang
cukup lama.
10
media elekrtonik (televise dan radio), media cetak (Koran dan majalah), media luar
ruangan (poster dan spanduk), dan media lini bawah (pameran dan poin of purchase).
Dengan adanya media maka informasi dari prusahaan dari mengenai produk dapat
pembelian.
Secara sederhana menurut Rahman (2013) media komonikasi dapat diartikan dari
dua kata yaitu media dan komunikasi. Media merupakan sarana komonikasi dalam
bentuk cetak maupun audio visual, termasuk tehnologi perangkat kerasnya. Sedang
sekitarnya. Oleh sebab itu manusia memerlukan komunikasi antara dirinya dengan
diartikan sebagai sarana komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, billboard,
pesan komersial kepada target pasar atau konsumen mereka, dan media tersebut
1. Periklanan (advertising)
Yaitu semua bentuk terbayar dari persentasi non personal dan promosi ide,
menyatakan bahwa media komunikasi adalah semua sarana yang dapat dipakai untuk
lebih mudah dilakukan. Proses ketika pengiriman informasi di era moderen ini,
teknologi komunikasi pling dicari diseluruh belahan dunia. Transformasi dan inovasi
konsumen dalam hal berbagi atau menerima informasi. Menurut Marshall yang
dikemukan oleh Sora (2014) dalam artikelnya dapat diuraikan fungsi media
penggunaan waktu.
media komunikasi berfungsi dalam hal penyampaian informasi sebuah produk yang
diproduksi oleh produsen kepada pihak target pasar atau konsumen. Kondisi ini dapat
pribadi mengenai gagasan barang atau jasa yang dibayar oleh pihak
tertentu.
(brand equity) suatu prusahaan. Ekuilitas merek (brand equality) ditingkatkan oleh
kekuatan dan didalam memori konsumen antara merek serta fitur-fitur dan
manfaatnya.
14
Keputusan pembelian adalah pilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan
tersedia beberapa alternatif pilihan, SchiffmanKanuk (2014 : 547) dalam Adm Akbar
(2012). Keputusan untuk membeli dapat mengarah pada bagaiman proses dalam
memutuskan untuk membeli suatu produk atau jasa, yang diuraikan sebagai berikut:
a. Benefit Association
merek. Manfaat yang dapat diambil pada kriteria ini adalah kemudahan dalam
tertentu.
Prioritas dalam membeli terdapat salah satu produk yang ditawarkan sebuah
c. Frekuensi Pembelian
Ketika konsumen membeli sebuah produk dan merasa puas atas kinerja para
untuk dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan ini terkait dengan beberapa alternatif sehingga
perlu dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk memperoleh alternatif terbaik dari
konsumen adalah tindakan yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh,
dapat dilihat bahawa pemahaman tentang prilaku konsumen adalah pekerjaan yang
tidak mudah. Sehingga cukup sulit dan kompleks, khususnya yang disebabkan oleh
membeli mempunyai suatu struktur yang terdiri dari beberapa kompunen, antara lain:
16
3. Keputusan tentang merek, merek mana yang akan dipilih konsumen untuk
dibeli.
4. Keputusan tentang tempat penjualan, produk tersebut dibeli dimana dan pada
toko apa.
suatu pembelian dari proses evaluasi. Sedangkan Peter dan Olson (2009:162)
dikombinasikan untuk mengevaluasi dua atau lebih prilaku alternatif dan memilih
Astuti dan Cahyadi (2007) menyatakan keputusan pembelian adalah rasa percaya
diri yang kuat pada diri konsumen atau pelanggan yang merupakan keyakinan bahwa
berikut:
merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan
merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan
dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Ada tiga aktivitas yang berlangsung
3. Kometmen atau loyaliatas konsumen yang sudah biasa beli dengan produk
pesaing.
konsumen membeli suatu produk atau suatu barang yang disediakan oleh sebuah
Yng dapat menjadi penentu dalam beberapa katagori dan biasanya mempunyai
dan tingkah laku. Jadi kesadaran merek (brand awareness) adalah kemampuan
konsumen untuk mengingat suatu brand dan yang menjadikanya berbeda bila
pembelian dengan mengurangi tingkat resiko yang dirasakan atas suatu merek yang
diputuskan untuk dibeli. Semakin kecil tingkat perceived risk suatu merek, semakin
memiliki keyakinan yang besar atas keputusanya (Aaker dalam Fepria, 2009). Pada
kasus sabun mandi padat (Fepria, 2009) menyatakan bahwa semakin tinggi kesadaran
(awareness) konsumen terdapat merek suatu produk maka semakin kuat keputusan
antara pihak satu dengan pihak lainyadengan variabel lainya. Media komunikasi
diperlukan ketika konsumen memerlukan informasi mengenai produk atau jasa yang
ada dipasaran. Ketika konsumen mengenali sebuah produk yang ada dipasaran, maka
konsumen dapat memilih bahwa produk tersebut sesuai dengan keinginan dan
kebutuhannya tau tidak. Sehingga media komunikasi dapat sebagai perantara yang
karena itu, dapat diputuskan hipotesa atas hubungan ini yaitu sebagai beriku:
Tabel 2.4
Penelitian Terdahulu
Wulan Suciningtyas Pengaruh Brand Awareness, Brand awareness, brand image dan media
Brand Image dan Media communicatin berpengaruh secara parsial
Communicatin terhadap dan simultan terhadap keputusan pembelian
Keputusan Pembelian Sepeda sepeda motor Yamaha Mio Sporty pada
Motor Yamaha Mio Spory Yamaha Agung Motor Brebes.
Narulita Nora H. Aanalisis Pengaruh Kesadaran Pengujian hipotesis mengggunakan uji t
Merek Persepsi Kualitas dan menunjukan bahwa dua varian independen,
Loyalitas Merek terhadap kecuali kesadaran merek yang diteliti
Ekuitas Merek. terbukti secara signifikan mempengaruhi
variabel dependen ekuitas merek.
Khoiriyah Indra Cahyani, Pengaruh Brand Awareness Dari penelitian ini terbukti bahwa brand
Rr. Endang Sutrasmawati dan Brand Image terhadap awareness dan brand image berpengaruh
Keputusan Pembelian. secara parsial dan silmutan terhadap
keputusan pembelia
Devi Krisnawati Pengaruh Brand Awareness Pada Penelitian ini hasil yang diperoleh
Terhadap Keputusan AMDK adalah brand awareness berpengaruh
merek Aqua signifikan terhadap keputusan pemeblian
AMDK merek Aqua pada masyarakat di
Kota Bandung.
20
Gambar 1.2
Kerangka konseptual
Brand Awareness(X1)
Keputusan
Pembelian(Y)
Media Communication(X2)
Keterangan:
= Garis Pengaruh
Tabel 2.1
Definisi Operasional Penelitian
Brand Awareness Brand Awareness 1.Top of mind 1.Konsumen mengetahui merek mio Likert Ordinal
(X1) didefinisikan sebagai brand 2.Konsumen dapat mengenali
kemampuan merek merek mio diantara merek-
untuk muncul dalam merek pesaing.
fikiran konsumen ketika
sedang 2.Unaided brand 3.Konsumen dapat mengingat merek
memikirkanberbagai Recall mio tanpa harus melihat produknya
macam produk tertentu 4.Konsumen dapat menyebutkan
(Lim dan Lim, 2004). merek mio bila produk dari
merek motor disebit
2.8. Hipotesis
yang ada. Berdasarkan uraian diatas dapat disusun hipotesis sebagai berikut:
Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio pada PT. Thamrin Salak Kota
Bengkulu.
Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio pada PT. Thamrin Salak Kota
Bengkulu.
BAB III
METODE PENELITIAN
pada Dealer Resmi Yamaha PT. Thamrin Brothers yang beralamat di Jl. Salak No.
31-32 Rt. 027 Gading cempaka Kota Bengkulu. Berikut jadwal waktu keriatan yang
3.2.Jenis Penelitian
kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka yang dapat
dihitung. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
keantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
hal atau orang yang memiliki karateristik yang serupa menjadi pusat perhatian
24
konsumen yang membeli sepeda motor Mio M3 pada PT. Thamrin Brother Salak
Bengkulu
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi
berdasarkan kebetulan, siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
Sampel yang diambil pada konsumen Yamaha Mio PT.Thamrin Brother Salak
Kota Bengkulu bahwa populasi yang ada sangat besar jumlahnya, sehingga tidak
memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi yang ada, maka dalam menentukan
ukuran sampel peneliti mengambil teori size, Hair et. Al (1998) menyatakan bahwa
jumlah ideal dalam penarikan sampel adalah 5-10 untuk setiap indikator yang
= 16 x 5 = 80 responden
= 16 x 10 = 160 responden
responden yang ideal untuk pemanfaatan maximum likehoad extimation dalam model
25
Hair et. Al (1998) sampel minimal adalah sebanyak 160 responden dan sampel
Menurut Gay dan Diehl, Roscoe (1975) ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang
dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian untuk penelitian yang jumlah
populasinya yang tak terhingga. Dengan demikian, maka jumlah sampel yang
telah memenuhi syarat yaitu sampel mimimum berdasarkan Hair et.Al (1998).
berikut:
1. Observasi
2. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,
diamati bukan benda hidup tetapi benda mati. Teknik ini digunakan untuk
3. Wawancara (interview)
penilaian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya
sani (2010:199).
4. kuensioner.
menggunakan sebuah daftar yang terdiri dari sebuah pertanyaan yang harus
dijawab atau disi oleh pihak konsumen yang disebut dengan responden.
likert dalam pengisiannya adalah berupa ceklist atau pilihan ganda, yang
Tabel 3.2
Skala Likert
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen
dari variabel bebas yaitu citra toko dan variasi produk serta variabel terikat yaitu,
Uji instrumen penelitian ini dilakukan pada sampel uji coba dengan jumlah responden
20 orang yang akan dilakukan pada konsumen salah satu toko bakery yang ada
Adapun uji instrumen ini dilakukan dengan analisis uji validitas dan uji
Menurut Ghozali (2006:45) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Jika instrumen tersebut valid maka instumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dalam hal ini
instrumen tersebut adalah kuesioner. Uji validitas dapat diukur dengan rumus sebagai
berikut :
rxy= ¿ ¿
Dimana :
xy = Skor pertanyaan
x = Skor item
y = Skor total
n = Jumlah responden
Dasar pengambilan keputusan suatu item valid atau tidak valid menurut
Sugiono (1999) dalam sani (2010:249), dapat diketahui dengan cara mengorelasikan
antara skor butir dengan skor total bila korelasi r di atas 0,30 maka dapat disimpulkan
bahwa butir instrumen tersebut valid, sebaliknya bila korelasi r dibawah 0,30 maka
dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid sehingga harus
yaitu apabila alat ukur digunakan berkali-kali oleh peneliti yang sama atau oleh
peneliti lain tetap memberikan hasil yang sama. Dikatakan reliabel jika koefisien
variabel tersebut tidak dikatakan reliabel (Sani, 2010:251). Rumus yang digunakan
r= {k −1k }{1−∑σ sb ² }
t²
Dimana :
29
r = Reliabilitas instrumen
Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada analisis regresi berganda
maka dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil yang diperoleh merupakan
persamaan regresi yang memiliki sifat Best Linier Unbiased Estimator (BLUE). Uji
Asumsi Klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
distribusi normal. Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah dengan
melihat histrogram yang memandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mengikuti arah garis dialog. Pungujian asumsi dilakukan dengan melihat Normal P-P
residual model regresi memiliki distribusi normal atau tidak. Dasar pengambilan
keputusan adalah:
30
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal yaitu
tidak mengikuti atau mendekati bentuk lonceng, maka model regresi tidak
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orgonal.
Variabel orgonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2011). Dalam penelitian ini, untuk
variance inflation factor (VIF). Adapun pemilihan tolerance value atau variance
inflation factor (VIF) dalam penelitian ini karena cara ini merupakan cara umum
multikolinearitas dalam model regresi serta lebih lengkap dalam menganalisis data.
Jika Dasar pengambilan keputusan dengan tolerance value atau variance inflation
1. nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
2. Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Cara yang paling umum digunakan untuk
antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya
ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antar ZPRED dan SRESID.
1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
Teknik Analisis Data adalah suatu metode atau cara untuk mengolah sebuah data
dipahami dan juga bermanfaat untuk menemukan solusi masalah permasalahan, yang
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
a : Konstanta
e : error
33
R2 = (r)2 x 100%
Keterangan:
R = Koefisien Korelasi
b−B
t-hitung =
Sb
Dimana:
b = koefisien regresi
Sb = standar error
34
terhadap variabel terikat. Untuk menentukan nilai fhitung dapat menggunakan rumus
sebagai berikut:
F hitung = R2 (k -1)
(1 – R2) / (N – k)
Keterangan:
N = banyak sampel
35
36