Retno wijaya
Sandi Eka Suprajang
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia bisnis saat ini telah menuntut adanya perubahan
dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Untuk
meningkatkan persaingan bisnis global memaksa perusahaan untuk mencapai
keunggulan strategi yang efektif. Pengaruh perilaku konsumen sangatlah
penting dalam pemasaran yang berhubungan dengan pencarian, penggunaan,
serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Oleh karena itu, pemasar wajib memahami konsumen apa saja yang
dibutuhkannya, apa seleranya, bagaimana konsumen mengambil keputusan, dan
faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi keputusan pembelian konsumen
guna untuk tercapainya keberhasilan perusahaan pada strategi pemasaran suatu
produk.
169
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 2, No. 2 (2015)
170
ISSN: 2407-2680
Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara meningkatkan penjualan Motor Suzuki dengan memahami
sikap perilaku kosumen di Dealer Tatarunggul Santosa Lodoyo Kecamatan
Sutojayan Blitar?
2. Bagaimana cara meningkatkan penjualan Motor Suzuki dengan membentuk
kesadaran merek di Dealer Tatarunggul Santosa Lodoyo Kecamatan
Sutojayan Blitar?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui cara meningkatkan penjualan Motor Suzuki dengan
memahami sikap perilaku konsumen di Dealer Tatarunggul Santosa Lodoyo
Kecamatan Sutojayan Blitar.
2. Untuk mengetahui cara meningkatkan penjualan Motor Suzuki dengan
membentuk kesadaran merek dan memahami sikap perilaku konsumen di
Dealer Tatarunggul Santosa Lodoyo Kecamatan Sutojayan Blitar.
Kegunaan Penelitian
1. Bagi penulis dengan adanya penelitian ini diharapkan penulis dapat lebih
mendalami permasalahan secara teori dan aplikasinya dalam dunia
perusahaan yang sesungguhnya.
2. Bagi Perusahaan, diharapkan dapat dijadikan pertimbangan untuk perbaikan
sistem pemasaran yang sudah ada dalam perusahaan.
3. Bagi peneliti berikutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan
untuk referensi dan mendorong timbulnya penelitian selanjutnya.
4. Bagi Perguruan Tinggi, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dokumen
dan referensi perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesuma Negara yang
berguna untuk dijadikan acuan.
LANDASAN TEORI
Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah daftar hasil penelitian terdahulu yang berhasil
dikumpulkan penulis dan digunakan sebagai referensi dalam penelitian ini:
1. Bebbie Rulita Soelistiarny (2011), melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam
Keputusan Pembelian Produk Brownies Amanda pada Konsumen Cabang
Abdullah Lubis ”.
2. Yosua A. Sianipar (2012), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Brand Awareness dan Brand Association Terhadap Keputusan Pembelian Sampo
Clear Men pada Mahasiswa Pendidikan Jasmani Sekolah S1 Universitas
Negeri Medan”.
3. Lilik Suprapti (2010), melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Pengaruh
Brand Awareness, Perceived Value, Organization Association, dan Perceived Quality
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen”(Studi Pada Pemilik Sepeda
Motor Yamaha Mio CW di Harpindo Semarang).
171
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 2, No. 2 (2015)
Teori Penelitian
Menurut Kotler dan Keller (2009:6) Pemasaran adalah satu fungsi organisasi
dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan
menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan
dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.
Sedangkan manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran
dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan
menyerahkan dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
Menurut Aaker (2013:19) Peran manajemen pemasaran adalah :
1. Pemasaran berperan untuk menjadi penggerak utama dari analisis strategis.
2. Peran kedua adalah untuk mengembangkan strategi bisnis..
3. Peran ketiga adalah untuk menggerakan strategi pertumbuhan bagi
perusahaan.
4. Peran keempat adalah untuk mengatasi disfungsi produk dan penempatan
gudang secara geografis.
Menurut Tjiptono dan Chandra (2005:10) Konsep pemasaran global adalah:
1. Pemasaran sebagai suatu konsep
2. Pemasaran sebagai suatu proses
3. Pemasaran sebagai subyek pengambilan keputusan.
Menurut Swastha (2008:57) Perencanaan pemasaran sangat diperlukan
untuk mengikuti perkembangan dimasa mendatang. Tanpa perencanaan, sebuah
organisasi kemungkinan akan mengambil cara-cara yang ekstrim untuk
menghindari kerugian atau untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Perencanaan ini dapat dibedakan 3 macam konsep perencanaan, yaitu:
1. Perencanaan perusahaan secara keseluruhan
2. Perencanaan Pemasaran
3. Rencana Pemasaran Tahunan
Menurut Swastha (2008:61) Beberapa masalah pokok yang digunakan untuk
mengembangkan rencana pemasaran yaitu:
1. Target penjualan
2. Anggaran Pemasaran
3. Alokasi Marketing Mix
4. Penetapan Harga
5. Alokasi Anggaran pemasaran pada produk
Kebanyakan perusahaan itu tidak hanya menghasilakan satu macam produk
saja, tetapi beberapa macam. Setiap tahun, perusahaan tersebut harus
menghitung banyaknya uang yang dialokasikan pada masing-masing
produknya. Dalam menetukan produk mana yang memerlukan tambahan
anggaran pemasaran, dan produk mana yang perlu dikurangi anggarannya,
perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor-faktor yaitu:
a. Jumlah produk line
b. Banyaknya produk mix
c. Jenis produk yang mempunyai permintaan cukup banyak baik pada saat
sekarang maupun saat yang akan dating.
d. Jenis produk yang permintaannya sedikit.
Menurut Peter dan Olso dalam bukunya Freddy Rangkuti (2006:58) perilaku
konsumen adalah Interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan
kejadian disekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam
172
ISSN: 2407-2680
173
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 2, No. 2 (2015)
174
ISSN: 2407-2680
1. Unaware of Brand (tidak menyadari merek) adalah tingkat paling rendah dalam
piramida kesadaran merek, dimana konsumen tidak menyadari adanya suatu
merek.
2. Brand recognition (pengetahuan merek) adalah tingkat minimal kesadaran
merek, dimana pengenalan suatu merek muncul lagi setelah dilakukan
pengingatan kembali lewat bantuan (aided recall).
3. Brand Recall (pengingatan kembali terhadap merek) adalah pengingatan
kembali terhadap merek tanpa bantuan (unaided recall)
4. Top of mind (puncak pikiran) adalah merek yang disebutkan pertama kali oleh
konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen. Dengan
kata lain, merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang
ada dalam benak konsumen.
Menurut Durianto (2004:8) Brand awareness mempunyai nilai-nilai yaitu:
1. Jangkar yang menjadi cantolan bagi asosiasi lain
Suatu merek yang kesadarannya tinggi akan membatu asosiasi-asosiasi
melekat pada merek tersebut karena daya jelajah merek tersebut menjadi
sangat tinggi dibenak konsumen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
jika kesadaran suatu merek rendah, suatu asosiasi yang diciptakan oleh
pemasar akan sulit melekat pada merek tersebut.
2. Familier/rasa suka
Jika kesadaran merek kita sangat tinggi, konsumen akan sangat akrab dengan
merek kita, dan lama-kelamaan akan timbul rasa suka yang tinggi terhadap
merek yang kita pasarkan.
3. Subtansi/komitmen
Kesadaran merek dapat menandakan keberadaan, komitmen, dan inti yang
sangat penting bagi suatu perusahaan. Jadi jika kesadaran atas merek tinggi,
kehadiran merek itu akan selalu dapat kita rasakan.
4. Mempertimbangkan merek
Langkah pertama dalam proses pembelian adalah meleksi merek-merek yang
dikenal dalam suatu kelompok untuk dipertimbangkan dan diputuskan
merek mana akan dibeli.
Menurut Durianto (2004:30) Kesadaran merek dapat dibangun dan
diperbaiki melalui cara-cara berikut:
1. Pesan yang disampaikan oleh suatu merek harus mudah diingat oleh
konsumen.
2. Pesan yang disampaikan harus berbeda dibandingkan merek produk lainnya
serta harus ada hubungan antara merek dan kategori produknya.
3. Memakai slogan atau jingle lagu yang menarik sehingga membantu konsumen
mengingat merek.
4. Jika suatu produk memiliki symbol, hendaknya symbol itu dapat dihubungkan
dengan mereknya.
5. Perluasan nama merek dapat dipakai agar merek semakin diingat pelanggan.
6. Kesadaran merek dapat diperkuat dengan memakai suatu isyarat yang sesuai
dengan kategori produk, merek, atau keduanya.
7. Melakukan pengulangan untuk meningkatkan pengingatan, karena
membentuk ingatan adalah lebih sulit dibandingkan membentuk pengenalan.
Menurut Daft (2010:283) Pengambilan keputusan (decision making) adalah
proses dalam mengenali masalah-masalah dan peluang-peluang untuk
175
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 2, No. 2 (2015)
176
ISSN: 2407-2680
4. Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk prefensi atas merek–merek
dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga mungkin membentuk niat untuk
membeli produk yang disukai.
5. Perilaku pembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau
ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli,
melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Pemasar harus
memantau kepuasan pasca pembelian, dan pemakaian pasca pembelian.
Menurut Simamora (2003:101) tipe perilaku pembelian dapat dibedakan
menjadi empat tipe, yaitu:
1. Perilaku membeli yang rumit.
2. Perilaku membeli untuk mengurangi ketidakcocokan.
3. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan.
4. Perilaku membeli yang mencari keragaman.
Hipotesis Penelitian
Ha1 :Diduga Perilaku Konsumen mempunyai pengaruh terhadap Keputusan
Pembelian.
Ho1 :Diduga Perilaku Konsumen tidak mempunyai pengaruh terhadap
Keputusan Pembelian.
Ha2 : Diduga Pembentukan Brand Awareness mempunyai pengaruh terhadap
Keputusan Pembelian.
177
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 2, No. 2 (2015)
METODE PENELITIAN
Definisi Operasional Variabel
1. Perilaku konsumen (X1) adalah suatu proses tentang pengambilan keputusan
oleh konsumen dalam memilih, membeli, memakai, serta memanfaatkan
produk jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan
dan keinginan konsumen.
2. Brand Awareness (X2) adalah kesanggupan seseorang calon pembeli untuk
mengenali atau mengingat kembali terhadap suatu merek produk.
3. Keputusan pembelian (Y) adalah suatu proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih
pembelian alternatif dan memilih salah satu diantaranya.
178
ISSN: 2407-2680
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus yaitu penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dan berhubungan dengan ide,
persepsi, pendapat, atau kepercayaan orang yang diteliti kesemuanya sehingga
menghasilkan hipotesis. Kemudian dapat diukur statistik dengan menggunakan
metode kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan. Tujuannya penelitian ini dengan jenis sequential explanatory research
adalah penelitian yang menggabungkan antara metode kuantitatif dan kualitatif
yang berusaha untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel.
Analisis Kualitatif
Metode analisis data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan,
membandingkan dan menganalisis profil responden dengan mentabulasikan
data dari hasil kuesioner. Dengan cara menganalisis data mentah yang
dikumpulkan oleh peneliti untuk memecahkan masalah. Analisis berorientasi
dari tabulasi yang memuat melakukan identifikasi faktor-faktor dan
pembentukan brand awareness untuk meningkatkan penjualan terhadap
keputusan pembelian motor Suzuki.
Selanjutnya setelah analisis data di atas sudah dilakukan, maka dengan
mengacu kepada model regresi berganda langkah pengujian hipotesisnya adalah
sebagai berikut:
1. Uji Regresi Berganda
a. Uji Validitas yaitu uji yang bertujuan untuk mengukur valid tidaknya
suatu item pertanyaan.
179
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 2, No. 2 (2015)
180
ISSN: 2407-2680
181
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 2, No. 2 (2015)
Tabel 1.
Uji validitas Untuk Variabel Bebas dan Terikat
R product R
Item Validitas
moment tabel
2. Uji Reliabilitas
Untuk menguji reliabilitas suatu kuisioner dikatakan reliabel jika nilai
croanbach’ Alpha > 0,60 dengan melihat tabel reliabilitas statistik dapat
diketahui nilai Cronbach’s alpha dan jumlah item pertanyaan.
Tabel 2.
Uji Reliabilitas Variabel Bebas dan Terikat
Koefisien Nilai
Item Validitas
korelasi tabel kritis
X1 0,764 0,60 Reliabel
X2 0,760 0,60 Reliabel
Y 0,619 0,60 Reliabel
182
ISSN: 2407-2680
Tabel 3.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1 X2 Y
N 54 54 54
Normal Mean 4.3041 4.0278 4.3287
Parametersa Std. Deviation .33811 .48726 .43117
Most Extreme Absolute .126 .144 .169
Differences Positive .080 .138 .146
Negative -.126 -.144 -.169
Kolmogorov-Smirnov Z .928 1.058 1.242
Asymp. Sig. (2-tailed) .355 .213 .091
a. Test distribution is Normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan diantara variabel
bebas memiliki masalah multikorelasi (gejala multikolinearitas) atau tidak.
Untuk membuktikan adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF
(varian inflating factor) jika VIF >10 maka terjadi multikolinearitas dan
apabila VIF <10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
Tabel 4.
Uji Multikolenieritas Value Inflation (VIF)
NILAI
Variabel KETERANGAN
VIF
Tidak ada indikasi
X1 1,085 kolinearitas antar
variabel penjelas
Tidak ada indikasi
X2 1,085 kolinearitas antar
variabel penjelas
c. Uji Heterokedatisitas
Uji heterokedatisitas menunjukkan bahwa varians variabel tidak sama
untuk semua pengamatan atau observasi.
183
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 2, No. 2 (2015)
Grafik 1.
Uji Heterokedatisitas dengan Grafik Scaterplot
Dari gambar diatas diketahui bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang
jelas, dan titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedatisitas dalam model
regresi.
d. Uji Autokorelasi
Merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut
waktu atau tempat.
Tabel 5.
Pengujian Autokorelasi
dL dU 4-dU 4-dL DW Interprestasi
1,4851 1,6383 2,3617 2,5149 2,133 Tidak ada
autokorelasi
4. Analisis Regresi
Analisis regresi adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengukur
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam analisis regresi
berganda ini melibatkan satu variabel bebas (X) dan varibel terikat (Y) yaitu
melalui hubungan (X1) Perilaku konsumen (X2) pembentukan brand
awareness dan (Y) keputusan pembelian.
184
ISSN: 2407-2680
Tabel 6.
Hasil Analisis Regresi
Unstandardized
Model T sig Keterangan
Coefficients (B)
1 ( (Constant) 0,549
X1 0,675 4.739 0,000 Signifikan
X2 0,217 2.193 0,033 Signifikan
R = 0,760
R Square = 0,530
R adjusted R square = 0,507
F hitung = 18,078
F tabel = 3,18
Sign. F = 0.000
α = 0,05
Tabel 7.
Pengujian Hipotesis Partial
Hipotesis Nilai Status
Variabel perilaku konsumen t = 4,739 Ho ditolak/Ha
berpengaruh secara signifikan sig t = 0,000 diterima
terhadap keputusan ttabel = 2,007
pembelian
Variabel Pembentukan Brand t = 2,193 Ho ditolak/Ha
Awareness berpengaruh secara diterima
signifikan terhadap keputusan sig t = 0,033
pembelian
ttabel = 2,007
185
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 2, No. 2 (2015)
serentak atau simultant antara perilaku konsumen (X1) dan brand awareness
(X2) terhadap keputusan pembelian (Y). Berikut adalah tabel yang
menunjukkan hasil uji F dan besarnya F tabel dengan degree of freedom
(df)1= K-1 (3-1)= 2 dan (df )2 = N-K (54-3= 51) dimana K adalah jumlah
variabel dan N adalah jumlah sampel.
Tabel 8.
Uji Hipotesis Simultan
Hipotesis Nilai Status
Perilaku Konsumen Fhitung = 18,078 Ho ditolak/
(X1) dan Pembentukan Sig F = 0,000 Ha diterima
Brand Awareness (X2) Ftabel = 3,18
berpengaruh secara
simultan atau
bersama-sama
terhadap keputusan
pembelian.
Hasil dari pengujian ini menunjukkan besarnya Fhitung =18,078 lebih besar
dari Ftabel = 3,18 yaitu (18,078 > 3,18) jadi dapat disimpulkan bahwa Ho3
ditolak, maka Ha3 diterima sehingga terdapat pengaruh positif secara
berasama-sama.
Analisa Pembahasan
Langkah-langkah untuk meningkatkan penjualan dalam mencapai target di
Dealer Tatarunggul Santosa Lodoyo Kecamatan Sutojayan Blitar yaitu :
1. Membentuk Kesadaran Merek
a. Mengadakan kampanye tes ride dalam membuktikan kualitas keunggulan
mesin motor Suzuki.
b. Penyusunan iklan yang efektif dilakukan agar penyampaian pesan promo
mudah diingat konsumen.
c. Jangkauan daerah penawaran produk motor Suzuki yang dilakukan
marketing diperluas dengan perluasan area ke daerah-daerah baru yang
belum pernah dilakukan penawaran produk.
2. Memahami Sikap perilaku Konsumen
a. Faktor pribadi yaitu merupakan karakteristik pribadi dengan cara
penawaran harga yang relatif terjangkau, promo jenis atau warna motor
Suzuki yang disediakan dilakukan untuk mempengaruhi konsumen
supaya termotivasi untuk membeli.
b. Faktor sosial yaitu faktor dari intern dan ekstern dengan cara menciptakan
interaksi yang positif dengan pelayanan yang baik.
c. Faktor budaya yaitu membentuk persepsi yang positif dengan
Memudahkan pembelian dalam kredit dengan pembayaran angsuran lebih
rendah dilakukan untuk mempermudah konsumen apabila kemampuan
ekonomi tidak mencukupi dalam pembelian cash.
d. Faktor psikologi yaitu rangsangan untuk membentuk simpati konsumen
agar konsumen penasaran akan produk motor Suzuki dengan memberikan
pengetahuan kualitas motor Suzuki.
186
ISSN: 2407-2680
Saran
1. Dalam menjalankan usahanya di Delaer Tatarunggul Santosa Lodoyo Blitar
menghadapi permasalahan khususnya dalam bidang pemasaran, sehingga
perusahaan harus lebih meningkatkan pemasarannya dalam memahami sikap
perilaku konsumen dan pembentukan brand awareness untuk memcapai target
penjualan motor suzuki dengan cara:
a. Memaksimalkan kampanye tes ride/ tes mengendarai sebagai percobaan
mesin motor yang ditawarkan diberbagai event-event tempat ramai dalam
menyampaikan informasi keunggulan ciri khas mesin motor Suzuki
supaya lebih banyak diketahui di masyarakat.
b. Menciptakan pesan promo penjualan yang lebih menarik sehingga mudah
diingat kosumen dan dapat menarik simpati masyarakat dalam
memperkuat pengingatan merek serta persaingan penjualan produk motor.
c. Hendaknya pelayanan pada marketing dilatih lebih kiat dalam melayani
konsumen agar konsumen terpengaruh sehingga tertarik untuk membeli di
Dealer Tatarunggul Santosa dibanding dealer lain.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David. A. 2013. Manajemen Pemasaran Strategi. Edisi 8, Jilid 1. Jakarta:
Salemba Empat.
Candra, Gregorius., Tjiptono, Fandy., Candra, Yanto. 2004. Pemsaran Global.
Jakarta: Penerbit Andi
187
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 2, No. 2 (2015)
Canon, Joseph P., Perreult, jr. William. D., McCarthy, E. Jerome. 2008. Pemasaran
Dasar. Buku 1 edisi 16. Jakarta: Salemba Empat.
Durianto, Darmadi., Sugiarto., dan Budiman. 2004. Brand Equity Ten Strategi
memimpin pasar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Daft, Richard L. 2013. Era Baru Manajemen. Edisi 9, Buku 1. Jakarta: Salemba
Empat.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane (2009).”Manajemen pemasaran jilid 1 edisi
kedua belas edisi bahasa Indonesia Jakarta : PT indeks.
Rangkuti, Freddy. 2004. The Power Of Brand. (Rangkuti, Freddy: Aaker, David)
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Rangkuti, Freddy. 2006. Measuring customer satisfaction. (Rangkuti, Freddy : Peter
dan Olso) Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Swastha, Basu., Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Bagian
penerbit UGM
Simamora, Bilson. 2004. Paduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta PT Gramedia
Pustaka Utama
Simamora, Bilson. 2003. Memenangkan Pasar dengan Pemasara Efektif dan Profitable.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Sugiarto., Durianto, Darmadi., Sitinjak, Toni. 2004. Strategi Menaklukkan Pasar
Melalui Riset dan Perilaku Merek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan ke-19 Bandung : Penerbit
Alfabeta.
Sarjono, Haryadi., dan Julianita, winda, 2011. Aplikasi Untuk Riset. Jilid 1, Cetakan
ke-2 Jakarta: Salemba Empat.
Bebbie, Rulita Soelistiarny. 2011. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian Produk brownies Amanda pada
Konsumen Cabang Abdullah Lubis”.
Yosua, A. Sianipar. 2012. “Pengaruh Brand Awareness dan Brand Association
Terhadap Keputusan Pembelian Sampo Clear Men pada Mahasiswa Pendidikan
Jasmani Sekolah S1 Universitas Negri Medan”.
Lilik, Suprapti. 2010. “Analisis Pengaruh Brand Awareness, Perceived Value,
Organization Association, dan Perceived Quality Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen”.
188