Nim: A1B018033
Hal inilah yang dilihat oleh founder dari warunk upnormal Rex Marindo, yang pada
awalnya warunk upnormal ini menjual mie istan yang di beri bumbu sendiri hingga pada
akhirnya sadar potensi pasar penikmat kopi yang tinggi, setelah berjalan satu tahun
warunk upnormal mengubah bisnis model mereka menjadi fokus menyajikan kopi yang
berkualitas dan membuat produk mie mereka menjadi produk pendamping dari kopi.
Warunk Upnormal ini merupakan bagian dari PT. Citarasa prima Indonesia Jaya (CRP
group) yang didirikan pada tahun 2013 oleh Rex Marindo dan beberapa temannya.
Produk pertama dari CRP Group adalah Nasi Goreng Mafia dan Bakso Mafia, hingga
pada 2015 CRP Group mendirikan Warunk Upnormal. Di Indonesia sendiri, sudah ada 87
cabang Warunk Upnormal dan Upnormal Cofee Roasters yang tersebar di 26 kota besar
di Indonesia, mulai dari pulau Jawa, Medan, hingga Gorontalo. Dalam tiga tahun ke
depan, jumlah tersebut ditargetkan bisa mencapai 300 cabang.
Namun semenjak pandemic Covid-19 melanda dunia, dimana ketika banyak orang
terpaksa bekerja dari rumah selama pandemi Covid-19, Tahun ini tidaklah mudah bagi
pelaku industri kopi, termasuk 25 juta petani kecil yang menanam 80% dari seluruh kopi
di dunia.Secara keseluruhan, ada 125 juta orang bergantung pada kopi untuk membuat
dapur mereka tetap mengebul setiap hari, mulai dari transportasi, memanggang biji kopi,
sampai menjual produk akhir. Barista dan pemilik kedai kopi adalah beberapa di antara
banyak orang yang menutup usaha mereka saat lockdown diberlakukan. Beberapa di
antaranya tidak pernah membuka lagi kedai mereka. Warunk Upnormal mataram sendiri
dibuka pada pertengahan tahun 2020 dimana ketakutan masyarakat akan virus ini masih
sangat tinggi, lalu bagaimana cara Warunk Upnormal ini dapat mengakuisisi pasar yang
sangat besar dan menjadi salah satu brand kopi terkenal dimataram. Sehingga meneliti
tentang PENGARUH BRAND AWEARNESS DAN IKLAN DALAM MENENTUKAN
KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MASA PANDEMI DI WARUNK UPNORMAL
MATARAM, sehingga kita bisa mengetahui pengaruh akan brand dan kegitan iklan ini
memilik pengaruh yang besar atau tidak terhadap kesuksesan Warunk Upnormal.
Iklan
Kotler dan Keller (2016:528), adversiting is any paid from nonpersonal presentation
and promotion of ideas, goods or services by an indetified sponsor atau iklan adalah
segala bentuk komunikasi nonpersonal dan promosi gagasan, produk, atau jasa yang
dibayarkan oleh sponsor tertentu atau yang diketahui.
Keputusan Pembeliaan
Kotler dan Keller dalam jurnal Pradnya (2015) mengatakan , ada enam indikator
keputusan pembelian, yaitu:
Brand
Aweakness
(X1)
Keputusan
pembelian
(Y)
Iklan
(X2)
Hipotesis
Atas dasar kerangka pemikiran di atas, maka dapat diajukan hipotesis Oleh karena itu,
Uji validitas menurut Singarimbun 1987 dalam Asnawi dan Masyhuri 2011. Uji
validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang
diukur. Data hasil uji coba instrument digunakan uji validitas instrument. Jenis-jenis
validitas instrument sebagai berikut;
Menurut Arikunto 2002 dalam Asnawi dan Masyhuri 2011 uji reliabilitas
menunjukkan pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data. Uji reliabilitas digunakan untuk melihat
konsistensi alat ukur yang biasanya menggunakan kusioner. Metode yang sering
digunakan dalam penelitian untuk mengukur skala rentangan adalah Cronbach Alpha.
Menurut Sekaran, apabila variabel yang diteliti memiliki reliabilitas kurang dari 0,6
adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.
3. Uji normalitas
Menurut Santoso 2002 dalam Asnawi dan Masyhuri 2011, Uji normalitas
adalah pengujian dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel
independen atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi
yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Metode yang
digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan uji kolmogorow-
smirnov. jika nilai signifikansi dari hasil uji kolmogorov-smirnov e" 0,05, maka
terdistribusi normal dan sebaliknya terdistribusi tidak normal.
Uji linearitas
5. Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode regresi linier
berganda. Analisis linier berganda menganalisis hubungan secara linear anatar dua
atau lebih variabel independen (X1,X2,…Xn) dengan variabel dependen (Y). Pada
penelitian ini variabel indepennya yaitu Kualitas web dan Kepercayaan serta variabel
dependennya Kepuasan pengguna sebagai (Y) dimana rumus persamaan regresi linier
berganda sebagai berikut:
Y=a+b1.X1+b2.X2+e
Keterangan:
Y = Kepuasan pelanggan
A = Konstanta
X1 = Kualitas Web
X2 = Kepercayaan
e = Standar eror
a) Uji F
Menurut Ferdinand 2014:239 uji F dilakukan untuk melihat apakah model yang
dianalisis memiliki tingkat kelayakan model yang tinggi yaitu variabel-variabel yang
digunakan mampu untuk menjelaskan fenomena yang dianalisis, kriteria pengambilan
keputusan sebagai berikut:
b) Uji T
Menurut Malhotra 2009 tujuan Uji t adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh
variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen.
Hipotesis nol (HO) yang akan diuji adalah uji parameter koefisien regresi (bl) sama
dengan nol atau H0 bi -0, artinya suatu variabel independen bukan merupakan penjelasan
yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternative (Ha) merupakan
parameter suatu variabel yang lebih besar dari nol atau Ha bi> 0, artinya suatu variabel
independen merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian
keberartian koefisien regresi secara menyeluruh menggunakan uji t dengan menggunakan
derajat kebebasan (df) n-k-1, pada tingkat kepercayaan 95% dan a: 0,05. Kriteria
pengarnbilan keputusan sebagai berikut: