Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDU

Dosen Pengampu :
Khoirul Anwar, SE .MM

Disusun oleh:

1. Dasuki (2142011)

2. Desy Afriani (2142013)

3. Farah Putri Lestari (2142020)

4. Ilma Liyanti (2142025)

5. Intan Salsabillah (2142026)

KOMPETENSI KEAHLIAN MANAJEMEN

TAHUN PELAJARAN 2022 /2023

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

ITB YADIKA PASURUAN


KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur ke hadirat Allah swt atas segala Rahmat dan

Karunia-Nyayang diberikan kepada penulis sehingga makalah dengan judul

“Dasar-dasar Perilaku Individu” dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai

dengan harapan.

Salawat dan salam atas junjungan Rasulullah SAW, sahabat dan seluruh

pengikutnya hingga akhir zaman. Nabi yang diutus Allah swt. Sebagai uswatun

hasanah bagi seluruh alam semesta.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini , masih banyak

menghadapi kesulitan. Namun, dengan ketabahan dan ketekunan yang disertai

dengan doa, bantuan, petunjuk, masukan dan dorongan moril dari berbagai pihak,

sehingga Alhamdulillah makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Akhirnya

kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat. Penulis menyadari

bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan

serta masih jauh dari kesempurnaan.

Pasuruan, 30 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................3

B. Rumusan Masalah...........................................................................................4

C. Tujuan Pembahasan........................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Perilaku Individu..........................................................................6

B. Dasar-dasar Perilaku Individu........................................................................9

C. Variabel-variabel yang Mempengaruhi Perilaku Individu...........................12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................24

B. Saran.............................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................27

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perusahaan adalah suatu organisasi yang terdiri dari beberapa orang yang

memiliki tujuan yang sama dan memiliki aturan serta cara bagaimana untuk

mencapai tujuan tersebut. Didalam organisasi terdiri dari beberapa posisi

tingkatan atau jabatan dan organisasi adalah sekumpulan individu-individu

yang memiliki berbagai macam karakteristik yang berbeda.

Masing-masing individu tersebut selain mereka memiliki karakteristik

yang berbeda, mereka juga memiliki perbedaan yang mencolok dalam suatu

perilaku ketika dimana individu tersebut melakukan kegiatan di dalam

organisasi. Dalam karakteristik san perilaku serta tingkatan atau jabatan

tersebut akan mempengaruhi kinerja suatu individu dalam melaksanakan

tugas untuk pencapaian tujuan yang telah perusahaan tentukan.

Oleh sebab itu dalam makalah “Perilaku Individu” kita akan membahas

tentang individu itu sendiri serta membahas karakteristik dan perilaku

individu dalam perusahaan akan mempengaruhi kinerja atau dalam komitmen

suatu organisasi.

4
B. Rumusan masalah

Masalah-masalah yang akan di pecahkan dalam makalah ini yaitu sebagai

berikut:

1. Apa pengertian Perilaku Individu?

2. Apa dasar-dasar Perilaku Individu?

3. Apa saja variabel-variabel yang mempengaruhi perilaku individu?

C. Tujuan dan manfaat

Tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk mengatahui apa saja

perilaku-perilaku individu dan karakteristik yang dimiliki suatu individu.

Untuk mengetahui dalam suatu organisasi apakah perilaku individu akan

mempengaruhi kenerja individu tersebut dalam melakukan tugas-tugas dan

pencapaian suatu tujuan organisasi.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perilaku Organisasi

Individu membawa ke dalam tatanan organisasi kemampuan, kepercayaan

pribadi, pengharapan kebutuhan, dan pengalaman masa lalunya. Ini semua adalah

karakteristik yang dipunyai individu dan karakteristik ini akan dibawa olehnya

manakala ia kaan memasuki suatu lingkungan baru, yakni organisasi atau lainnya.

Organisasi yang juga merupakan suatu lingkungan bagi individu

mempunyai karakteristik pula. Adapun karakteristik yang dipunyai organisasi

antaranya keteraturan yang diwujudkan dalam susunan hirarki, pekerjaan-

pekerjaan, tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab, system penggajian,

system pengendalian dan lain sebagainya. Jikalau karakteristik individu

berinteraksi dengan karakteristik organisasi, maka akan terwujud perilaku

individu dalam organisasi.

Perilaku individu adalah suatu fungsi dari interaksi antara individu dan

lingkungannya . individu membawa tatanan dalam organisasi berupa kemampuan,

kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan, dan pengalaman masa lainnya.

6
B. Dasar-dasar Perilaku Individu

Semua perilaku individu pada dasarnya dibentuk oleh kepribadian dan

pengalamannya. Sajian berikut ini akan diarahkan pada empat variabel tingkat

individual, yaitu karakter biografis, kemampuan, kepribadian, persepsi, dan

pembelajaran.

1. Karakteristik Biografi

Setiap individu memiliki keunikan yang berbeda antara individu

yang satu dengan yang lainnya, pimpinan organisasi atua masyarakat harus

memahami perilaku individu (rekan bekerja, atasan dan bawahan) agar

mapu berpikir , bersikap dan bertindak dengan tepat di dalam

menggerakan karyawan dengan arif dan bijaksana sehingga komunikasi

terjadi secara harmonis dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi

secara efektif dan efisien.

Karakteristik biografi merupakan salah satu bagian dari perilaku

individu yang unik dan harus dipahami oleh pimpinan di dalam mengelola

organisasi. Karakteritik biografi adalah ciri-ciri unik yang melekat pada

diri individu yang bisa mempengaruhi produktivitas individu dalam

melaksanakan pekerjaan pada lembaga atau organisasi, yang meliputi :

umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah tanggungan, masa kerja,

dan senioritas.

7
a. Umur

Bukti empiris menunjukan bahwa umur menentukan

perilaku seorang individu, kemampuan seseorang untuk

berkeja, kemampuan merespon stimulus yang dilancarkan

individu/pihak lain.

Semakin tua perkerja semakin kecil kemungkinkan untuk

keluar dari pekerjaan karena kecil kesempatan yang diperoleh

untuk mendapatkan pekerjaan lain, karyawan lama sudah

memiliki pengalaman yang banyak sehingga mendapatkan gaji

yang besar, cuti liburan dibayar dan mendapatkan berbagai

macam keuntungan (Makmuri Muchlas, 2005). Umur

berkolerasi negatif dengan absen kerja.

Produktivitas karyawan menurun karena bertambahnya

umur, hal ini disebabkan keterampilan fisik seperti :

kecepatan ,kekuatan dan koordinasi akan menurun dengan

bertambahnya umur.

Umur berhubungan positif dengan kepuasan keja, artinya

semakin tua umur karyawan maka puas karyawan tersebut

terhadap pekerjaannya sampai menjelang masa pensiun.

b. Jenis Kelamin

Bebarapa isu saling bertentangan , kesalahpahaman dan

pendapat-pendapat tanpa dukungan mengenai apakah kinerja

wanita sama kinerja pria ketika bekerja.

8
Ada bukti bahwa tempat terbaik untuk memulai adalah

dengan pengakuan bahwa terdapat beberapa perbedaan penting

antara pria dan wnaita yang mempengaruhi kinerja mereka.

Misalnya, tidak ada perbedaan yang konsisten pria-wanita

dalam kemaouan merecahkan masalah, keterampilan analisis,

dorongan kompetitif, motivasi,sosiabilitas, atau kemampuan

belajar.

Sementara studi-studi psikologi telah menentukan bahwa

wanita lebih bersedia memenuhi wewenang, dan pria lebih

agresif dan lebih besar kemungkinannya daripada wanita

dalam memiliki pengharapan (ekspektasi) unruk sukses, tetapi

perbedaan ini kecil adanya.

Dengan perubahan- perubahan signifikan yang berlangsung

selama 25 tahun terakhir ini dilihat dari segi peningkatan kadar

partisipasi wanita dalam angkatan kerja dan memikirkan

kembali apa yang membentuk peran pria dan wanita, kita

hendaknya mengasumsikan bahwa tidak ada perbedaan berarti

dalam produktivitas perkerjaan antara pria dan wanita. Sama

halnya, tidak ada bukti yang menunjukan jenis kelamin

karyawan mempengaruhi kepuasan kerja.

Satu masalah yang tampaknya membedakan antarjenis

kelamin, khususnya saat karyawan mempunyai anak-anak

prasekolah adalah pilihan atas jadwal kerja. Ibu-ibu yang

9
bekerja lebih mungkin untuk memilih pekerjaan paruh waktu ,

jadwal kerja lentur (fleksibel), dan telekomuting (WFH) agar

bisa menampung tanggung jawab terhadap keluarga.

c. Status Perkawinan

Karyawan yang sudah menikah dengan karyawan yang

belum/tidah menikah akan berbeda dalam memaknai suatu

pekerjaan dan kepuasan kerja. Karyawan menikah akan

menilai bahwa pekerjaan sangat penting karena dia memiliki

sejumlah tanggung jawab sebagai kepala keluarga. Karyawan

berstatus sudah menikah ternyata lebih sedikit angka absen

kerjanya,lebih jarang pindah kerja dan lebih mengekpresikan

kepuasan kerja karena perkawinan menuntut tanggung jawab

keluarga lebih besar sehingga peningkatan posisi dalam

pekerjaan menjadi sangat penting. Perceraian berdapak

terharap produktivitas dab kepuasan kerja karyawan.

d. Jumlah Tanggungan

Belum ada temuan penelitian yang menyatakn bahwa

jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan berkaitan

atau mempengaruhi produktivitas kerja dan semakin banyak

jumlah anak, semakin besar pula absensi kerja khususnya pada

karyawan wanita.

e. Masa Kerja/Senioritas Karyawan

10
Belum ada bukti yang menunjukan bahwa semakin lama

seseorang bekerja, mkaa produktivitas kerjanya akan

meningkat. Akan tetapi hasil penilitian menyimpulkan bahwa

semakian lama karyawan bekerja maka, semakin rendah

keinginan untuk berpindah pekerjaan dan meninggalkan

pekerjaan (absen kerja).

2. Kemampuan

Setiap manusia mempunyai kemampuan berpikir masing-masing.

seluruh kemampuan individu pada hakekatnya tersusun dari dua factor,

yaitu :

a. Kemampuan Intelektual

Kemampuan intelektual adalah kemmapuan yang

diperlukan untuk menjalankan kegiatanmental. Ada tujuh

dimensi yang paling sering dikutip yang membentuk

kemmapuan intelektual, yaitu :

1. Kecerdasan Numerik

Kemampuan numeric adalah kemampuan untuk

menghitung cepat dan tepat.

2. Pemahaman Verbal

Pemahaman verbal adalah kemampuan memahami

apa yang dibaca dan didengar serta menghungkan kata

yang satu dengan lainnya.

11
3. Kecepatan Konseptual

Kecepatan konseptual adalah kemampuan

mengenali kemiripan dan beda visual dengan cepat dan

tepat.

4. Penalaran Induktif

Penalaran induktif kemampuan mengenali suatu

urutan logis dalam suatu masalah dan kemudian

memacahkan masalah itu.

5. Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif adalah kemampuan

menggunakan logika dan menilai implikasi dari suatu

argument.

6. Visualisasi Ruang

Visualisasi ruang adalah kemampuan

membayangkan bagaimna suatu objek akan tampak

seandainya posisinya dalam ruang diubah.

7. Ingatan

Ingatan adalah kemapuan menahan dan mengenang

kembali pengalaman masa lalu.

b. Kemampuan Fisik

Kemampuan fisik memiliki makna penting khusus untuk

melakukan pekerjaan-pekerjaan yang kurang menuntut

keterampilan. Ada Sembilan kemampuan fisik dasar, yaitu

12
kekuatan dinamis, kekuatan tubuh, kekuatan statis, kekuatan

keluwesan extent, keluwesan dinamis, koordinasi tubuh,

keseimbangan dan stamina.

3. Kepribadian

Kepribadian adalah keseluruhan cara bagaimana individu bereaksi dan

berinteraksi dengan orang lain. Kepribadian di pengaruhi oleh faktor

keturunan, lingkungan dan factor kondisi kondisional.

1) Faktor keturunan adalah factor gen yang berada pada kromosom orang

tua yang diturunkan pada anaknya. Artinya, sifat-sifat kepribadian

seseorang itu diturunkan dari sifat-sifat kepribadian orang tua yang

dibawa sejak lahir. Tidak semua kepribadian dipengaruhi oleh faktor

keturunan, tetapi pengalaman hidup yang sanggup mengubahnya.

2) Faktor lingkungan adalah faktor kultur masyarakat yang membentuk

kepribadian dimana seseorang itu dibesarkan. Misalnya, norma-norma

keluarga, teman-teman dan kelompok social serta pengaruh lingkungna

lain yang kita alami. Kultur ini akan membentuk norma, sikap, dan

nilai-nilai yang diwariskan dari suatu generasi ke generasi berikutnya

yang berlangsung terus-menerus dan relative konsisten.

3) Faktor kondisi kondisional adalah faktor-faktor perubahan pada

situasi-situasi yang berbeda akan membentuk cara bereaksi dan

berinteraksi yang berbeda pada seseorang secara signifikan.

Kepribadian dalam menyeleksi karyawan masih memegang peranan

13
penting karena perspektif karyawan bisa lihat kontak perrtama dan

kemampuan untuk meramal perilaku berikutnya serta kepribadian

seseorang dengan teman sekerjanya memberikan sumbangan penting

untuk mengukur efektivitas kerja khususnya pada pada kerja tim.

Ada beberapa teori kepribadian, sebagai beriku

a. Teori Psikoanalisis

Teori ini dicetuskan oleh Sigmund Freud, yang

mengungkapkan bahwa kepribadian memiliki tiga komponen,

id, ego dan superego

1) Id merupakan elemen kepribadian yang berkenaan dengan

kata hati, hasrat dan keinginan untuk mengejar kesenangan

kepuasan.

2) Superego adalah elemen yang tumbuh dan berkembang

naik turun selama manusia hidup dan merupakan gudang

dari nilai, norma, dan etika yang dianut seseorang.

3) Ego merupakan elemen kepribadian yang bersifat sebagai

penengah dari kedua elemen sebelumnya, yaitu id dan

superego. Manusia selalu dihadapkan pada dua keinginan

yang saling bertentangan, yaitu keinginan untuk mengejar

kesenangan di satu sisi dan dorongan hakiki untuk tidak

melanggar aturan tuhan atau hokum Negara di sisi lain.

Dengan adanya ego ini maka manuasia memiliki

kemampuan untuk membuat keseimbangan (harmoni)

14
dalam hidupnya. Dengan adanya keseimbangan ini ini dia

kan meraskan ketenangan , nkedamaian dan kebahagian

dalam hidupnya.

b. Teori pemenuhan (Fullfillment Theory)

Teori ini dicetuskan oleh Carl Rogers (1902-1978) yang

mnegatakan bahwa manusia hanya memiliki satu dasar

kekuatan mendorong secara terus-menerus kearah pemenuhan

akan aktualisasi diri. Maslow (1908-1970) juga

mengemukakan teori pemenuhan kebutuhan, yang menurut

beliau bahwa kebutuhan manusisa itu adalah bertingkat dari

yang paling rendah sampai yang plaing tinggi.

c. Teori Konsistensi

Menurut teori ini kepribadian manusia tidak dibawa sejak lahir,

tetapi dipelajari melalui pengalaman dan interaksi dengan

lingkungan dimana manusia itu hidup.

4. Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang di dahului dengan

penginderaan yaitu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat

reseptornya dan di teruskan ke pusat susunan saraf otak. Stimulus yang

diindera oleh individu kemudian diinterprestasikan sehingga individu

menyadari, mengerti tentang apa yang diindera (Bimo Walgito, 1997:53).

15
Ada dua faktor yang mempengaruhi presepsi seseorang terhadap suatu

respon atau stimulus, yaitu faktor perhatian dari luar dan faktor perhatian dari

dalam, Faktor perhatian dari luar meliputi hal sebagai berikut.

a. Intensitas adalah prinsip perhatian dari luar, yang menyatakan bahwa

semakin intens stimulus dari luar, semakin besar kemungkinan untuk

dipersepsikan.

b. Ukuran adalah semakin besar atau kecil ukuran suatu objek fisik.

c. Kontras adalah stimulus yang mencolok, stimulus yang kontras/mencolok

dengan lingkungan mudah dipersepsikan orang.

d. Frekuensi adalah pengulangan stimulus, semakin sering frekuensi stimulus

diulang maka akan semakin dipersepsikan orang.

e. Perubahan adalah tingkat pergantian stimulus, stimulus yang berubah-ubah

akan menarik untuk diperhatikan dibandingkan dengan stimulus yang

diulang

f. Repetisi adalah prinsip yang menyatakan bahwa stimulus luar yang

diulangkan akan lebih memperoleh perhatian daripada yang tidak diulang.

g. Gerakan adalah prinsip gerakan menyatakan bahwa manusia lebih

memperhatikan yang bergerak dalam pandangan matanya dari pada objek

yang diam.

h. Keterbaruan/keterbiasaan, yaitu prinsip ini mneyatakan situasi eksternal

yang baru maupun yang sudah familiar akan menjadi ukuran besarnya

perhatian kita.

16
i. Kemutahiran/keterbaharuan adalah stimulus baru akan lebih menarik

perhatian orang dibandingkan stimulus lama.

j. Keunikan adalah prinsip yang menyatakan bahwa semakin unik suatu

objek atau kejadian maka akan semakin menarik orang lain

memperhatikannya.

5. Pembelajaran

Pembelajaran adalah setiap perubahan yang relatif permanen dari perilaku

yang terjadi sebagai hasil pengalaman. Dari definisi tersebut ada 3

komponen dari pembelajaran yaitu pertama belajar melibatkan perubahan

(bisa baik, bisa juga tidak baik bagi organisasi). Kedua, perubahan yang

terjadi relatif permanen. Ketiga, belajar itu berhubungan dengan

perubahan perilaku (proses belajar terjadi apabila ada perubahan perilaku,

selain pikiran dan sikap).

C. Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Perilaku Individu

Kelompok variabel individu terdiri dari variabel kemampuan dan

ketrampilan, latar belakang pribadi dan demografis, Menurut Gibson

(1987) variabel kemampuan dan ketrampilan merupakan factor utama

yang mempengaruhi perilaku kerja dan kinerja individu. Sedangkan

variabel mempunyai pengaruh yang tidak langsung.

Kelompok variabel psikologis terdiri dari variabel persepsi, sikap,

kepribadian, belajar, dan motivasi. Variabel ini menurut Gibson (1987) :

17
banyak di pengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial, pengalaman kerja

sebelumnya dan variabel demografis.

Kelompok variabel organisasi menurut Gibson (1987) terdiri dari variabel

sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan.

Menurut Kopelman (1986), variabel imbalan akan berpengaruh terhadap

variabel motibasi, yang pada akhirnya secara langsung mempengaruhi

kinerja individu.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Perilaku individu adalah suatu fungsi dari interaksi antara individu

dan lingkungannya.

2. Semua perilaku individu padadasarnya dibentuk oleh kepribadian

dan pengalamannya. Sajian berikut ini akan di arahkan pada empat

variabel tingkat individual, yaitu karakter biografis, kemampuan,

kepribadian, dan pembelajaran.

3. Kelompok variabel individu terdiri dari variabel kemampuan dan

ketrampilan, latar belakang pribadi dan demografis. Menurut

Gibson (1987) perilaku kerja dan kinerja individu. Sedangkan

variabel demografis mempunyai pengaruh yang tidak langsung.

B. Saran

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari penyusunan

makalah ini, maka dari itu masih perlu banyak belajar, kami me

nyarankan kepada pembaca jika ada yang belum di mengerti kami

sarankan untuk mencari sumber referensi yang lebih luas.

19
DAFTAR PUSTAKA

Thoha, Miftah. 2016. Perilaku Organisasi:konsep dasar dan aplikasinya.

Jakarta:Rajawali pers.

Bagia, I Wayan. 2015 Perilaku Organisasi. Yogyakarta:Graha Ilmu

Wahjono, Sentot Imam. Perilaku Organisasi. Yogyakarta:Graha Ilmu

File:///C:/Users/USER/Downloads/2%20Individu.pdf diakses pada

5april2021,22:05

http.//tugaskuliahanakmenej.blogspot.com/2011/09/perilaku-individu-perilaku-

organisasi.html?m=1 diakses pada 5april2021,2239

20
21

Anda mungkin juga menyukai