Anda di halaman 1dari 18

VARIABLE YANG MEMPENGARUHI PRILAKU INDIVIDU DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN ORGANISASI

Mata Kuliah:

Pengorganisasian

Dosen Pengampu:

Irwansyah, M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 2

Suarsih: 2242091406
Pinte Rezeki: 22420911396
Sani Yanti Nasution: 22420911403

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAm

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ISLAM

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Pertama-pertama kami mengucapkan puji dan syukur kepada pencipta


bumi dan langit Allah SWT. Yang mana dengan berkah dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini, dan juga kami ingin berterima kasih kepada
Dosen Pengampu yang telah memberikan kami judul materi yang kami jadikan
sebagai penambah ilmu dalam masa perkuliahan ini.

Sebagai manusia yang berada dalam kata tidak sempurna, kami meminta
maaf atas kesalahan baik dalam segi penulisan maupun isi dari pembahasan
materi kami, Kami harap pembaca dapat memaklumi dan menerima permintaan
maaf kami selaku penulis makalah ini.

Dengan selesainya makalah ini kami ingin menghantarkan pembaca agar


mengetahui ataupun memperdalam pengetahuan kita tentang apa yang
mempengaruhi perilaku individu dalam kehidupan organisasi.

Takengon, 22 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

A. Latar Belakang ..........................................................................................1


B. Rumusan Masalah .....................................................................................2
C. Tujuan .......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................3

A. Pengertian Perilaku Individu ...................................................................3


B. Pendekatan Untuk Memahami Perilaku Individu .................................6
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Individu Dalam
Organisasi ..................................................................................................7
D. Variable yang Mempengaruhi Perilaku Individu Seseorang ...............9
E. Tantangan dan Peluang dalam Perilaku Organisasi ...........................10

BAB III PENUTUP .............................................................................................13

A. Kesimpulan .............................................................................................13
B. Saran ........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada awalnya, organisasi merupakan suatu jembatan dalam
membentuk suatu komponen yang dapat dijadikan anggota untuk
mencegah suatu masalah. Inti organisasi belajar adalah kemampuan
organisasi untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya
guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan itu.
Organisasi dimana orang- orangnya secara terus-menerus
mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang bener-bener
mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang di
pupuk, dimana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan dimana orang-
orang secara terus-menerus belajar mempelajari (learning to learn)
sesuatu secara bersama, akan tetapi secara umum organisasi sempat
menjadi wacana dalam aktifitas yang dapat dijadikan sebagai bagian dari
kelompok.
Pada dasarnya adalah karena manusia adalah makhluk sosial yang
dalam konteks ini adalah homo socius. Fakta tersebut adalah sebuah sifat
kodrati. Manusia tidak mungkin dapat hidup seorang diri, lepas dari
masyarakat, kelompok maupun kehidupan bersama komunitasnya.
Manusia adalah makhluk yang berfikir dan dapat berkembang. Setiap
manusia memiliki naluri untuk hidup bermasyarakat. Untuk memenuhi
berbagai macam kebutuhan tersebut maka manusia harus melakukan
kerjasama karena dia tidak akan mampu memenuhi kebutuhan dirinya
sendiri. Di situlah tingkat keterbatasan manusia yang merupakan
cerminan bahwa manusia memerlukan kerjasama dan wadah itu terdapat
dalam organisasi.

1
B. Perumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud perilaku individu?
2. Bagaimana pendekatan dalam memahami perilaku individu?
3. Faktor apasaja yang mempengaruhi perilaku individu dalam
organisasi?
4. Variable apa saja yang mempengaruhi perilaku individu?
5. Apasaja tantangan dan peluang dalam perilau organisasi?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan perilaku individu
2. Untuk mengetahui pendektan dalam memahami perilaku individu
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku individu dalam
organisasi
4. Untuk mengetahui variable apasaja yang mempengaruhi perilaku
individu
5. Untuk mengetahui tantangan dan peluang dalam perilaku organisasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Prilaku Individu

Mengapa manusia sangat berbeda perilakunya dengan yang lain.


Perilaku itu sendiri pada hakikatnya adalah suatu fungsi dari interaksi
antaraseseorang individu dengan lingkungannya. Dirumuskan dengan P =
F (I.L) dimana P = perilaku, F = fungs, I= individu dan L = Lingkungan.
Dititik dari sifatnya, perbedaan perilaku manusia itu disebabkan karena
kemampuan, kebutuhan, cara berfikir untuk menentukan pilihan perilaku,
pengalaman, dan reaksi efektifnya berbeda satu sama lain.

Karakteristik individu berinteraksi dengan karakteristik organisasi


maka akan terwujudlah perilaku individu dalam organisasi. Karakteristik
individu dapat terlihat pada kemampuan, kebutuhan, kepercayaan,
pengalaman, pengharapan, dan lain-lain, sedangkan karakteristik
organisasi dapat berupa hirarki, tugas-tugas, wewenang, tanggung jawab,
system reward, system control, dan lain-lain.

Ilmu perilaku telah banyak mengembangkan cara-cara untuk


memahami sifat manusia. Konsep tentang manusia telah banyak
dikembangkan oleh para peneliti perilaku organisasi, meskipun dalam
konsep tersebut banyak terdapat perbedaan, namun usaha pengembangan
pemahaman mengenai sifat manusia telah banyak dilakukan. Salah satu
caranya adalah dengan menganalisa prinsip-prinsip dasar sifat manusia.1

Definisi lain mengemukakan bahwa perilaku individu adalah


suatu reaksi seseorang yang muncul sebab rangsangan terhadap segala
sesuatu yang dilihat, dirasa dan dipahami yang mana menyebabkan

1
S.E.M.M. M. Nur Juniadi and S.S.M.P. Andriyanto, PERILAKU ORGANISASI ,2020. Hal:
11-15.

3
terbentuknya perbuatan dan sikap sesuai dengan situasi yang dihadapi.
Dengan demikian,perilaku individu menjadi hal yang amat penting dalam
sebuah organisasi, Ketika individu tersebut menampilkan sikap yang
baik, kinerja yang istimewa dan lain sebagainya maka hal ini tentu akan
membantu tercapainya tujuan organisasi yang baik. Begitu juga
sebaliknya Ketika individu menampilkan sikap yang buruk, kinerja yang
kurang baik, maka hal tersebut dapat menjadi penghambat dalam proses
pencapaian tujuan organisasi.
Dari pemaparan materi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
perilaku individu dalam organisasi adalah Tindakan- Tindakan individu
yang dapat mempengaruhi kinerja dalam sebuah organisasi.2

Q.S. Al maidah ayat 8:

‫علًَ أ َ َّل‬
َ ‫َآى قَ ْىم‬
ُ ٌ‫ش‬ ِ ‫ش َهدَا َء بِ ْال ِقس‬
َ ‫ْط ۖ َو َل يَجْ ِر َهٌَّ ُك ْن‬ ُ ِ‫يَا أَيُّ َها الَّذِييَ آ َهٌُىا ُكىًُىا قَ َّى ِاهييَ ِ َّلِل‬

َ‫ّللاَ َخبِير بِ َوا ت َ ْع َولُىى‬ ُ ‫ت َ ْع ِدلُىا ۚا ْع ِدلُىا ُه َى أ َ ْق َر‬


َّ ‫ب ِللت َّ ْق َىي َواتَّقُىا‬
َّ ‫ّللاَ إِ َّى‬

Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak
keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah
kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak
adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang
kamu kerjakan.

Tafsir

Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kalian senantiasa


menjalankan perintah- perintah Allah dan melaksanakan persaksian
diantara manusia dengan benar. Janganlah kebencian kalian yang sangat
2
Y. Badrianto et al., Perilaku Organisasi (Media Sains Indonesia, 2021.Hal: 7-8).

4
kepada suatu kaum membawa kalian untuk bersikap tidak adil kepada
mereka. Tetaplah berlaku adil, karena keadilan merupakan jalan terdekat
menuju ketakwaan kepada Allah dan menjauhi kemurkaannya (1).
Takutlah kalian kepada Allah dalam setiap urusan. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui semua yang kalian perbuat dan dia akan memberi
balasan yangsetimpal. (1) Islam telah menyeru umat manusia untuk selalu
konsisten dengan keadilan, baik dengan penguasa maupun dengan
musuh. Maka, merupakan tindakan yang tidak benar kalau kebencian
mengakibatkan perlakuan tidak adil. Hal itu diterapkan pada hubungan
antar individu, dan hubungan antar institusi atau negara.bersikap adil
terhadap musuh diterangkan oleh al-quran secara sangat jelas, sebagai
sikap yang mendekatkan diri kepada takwa. Seandainya perinsip keadilan
itu diterapkan dalam hukum internasional, maka tidak aka nada
peperangan, dan kalau setiap agama mempunyai ciri khas tersendiri, maka
ciri khas islamadalah konsep tauhid dan keadilan.

Analisa ayat :

Pada Surat Al-Maidah ayat 8 ini Allah memerintahkan kepada


orang mukmin agar melaksanakan amal dan pekerjaan mereka dengan
cermat, jujur, dan ikhlas karena Allah SWT., baik pekerjaan yang
bertalian dengan urusan agama maupun pekerjaan yang bertalian dengan
urusan kehidupan duniawi. Karena hanya dengan demikianlah mereka
bisa sukses dan memperoleh hasil balasan yang mereka harapkan.

Dalam persaksian,seseorang yang menjadi pemimpin harus adil


menerangkan apa yang sebenarnya, tanpa memandang siapa orangnya,
sekalipun akan menguntungkan lawan dan merugikan sahabat dan
kerabatnya sendiri. Maksud ayat di atas adalah agar orang-orang yang
beriman menjadi penegak kebenaran karena Allah SWT., bukan karena
manusia atau karena mencari popularitas, menjadi saksi dengan adil dan
tidak curang, jangan pula kebencian kepada suatu kaum menjadikan
kalian.
5
Kandungan ayat 8 Surat Al-Maidah ini memberikan tuntunan agar
umat islam berlaku adil, tidak hanya kepada sesama umat islam, tetapi
juga kepada siapa saja walaupun kepada orang-orang yang tidak disukai.3

B. Pendekatan untuk Memahami Perilaku Individu


Untuk memahami perilaku individu dapat menggunakan
pendekatan yangdikelompokan menjadi tiga pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan kognitif
Adalah bahwa suatu perilaku oleh suatu rangsangan,dimana
perilaku individu terjadi atau timbul dikarenakan adanya rangsangan
sehingga timbulah respon atas rangsangan tersebut,contohnya jika kita
bertemu dengan teman dan kemudian dia bersikap baik terhadap kita
tentu saja kitapun akan bersikap baik pula.
2. Pendekatan penguatan
Adalah bahwa suatu perilaku dipengaruhi olehgerakan reflex yang
digerakan oleh system syaraf motorik yang ada diotak kita, contohnya
jika tangan kita terkena api maka secara otomatiskita menjauhkan atau
menarik tangan dari api tersebut.
3. Pendekatan psikoanalitis
Adalah bahwa perilaku dipengaruhi oleh kepribadiannya,
sedangkan individu yang memiliki pribadi yang baikadalah individu
yang telah matang yaitu orang yang dapat membedakanmana yang
baik dan tidak baik bagi dirinya dan lingkungannya, orangyang tidak
semata-mata mementingkan kepentingan pribadinya saja melainkan
mementingkan kepentingan lingkungannya.
Susunan kepribadian seseorang dapat dijelaskan dengan
kerangka ketidaksadaran. Kepribadian merupakan sistem yang dinamis
yang memberikan dasar bagi semua perilaku, didalamnya terdapat tiga
subsistem yang saling berhubungan dan seringkali berlawanan

3
P.O. HVS, Perilaku Organisasi 2 (Ed. 12) HVS (Penerbit Salemba, n.d.).Hal: 115.

6
Dalam banyak hal pendekatan psikoanalitis telah memberikan
pengaruh terhadap perilaku organisasi, termasuk didalamnya hal-hal
berikut:
1. Perilaku kreatif, misalnya langkah tertentu dari proses
kreatif yang menurut sifatnya dapat digolongkan pada
tindakan tidak sadar.
2. Ketidakpuasan, misalnya perilaku karyawan acuh tak
acuh, kelambatan, ketidakhadiran, dan lain-lain.
3. Teknik-teknik pengembangan organisasi, seperti analisa
transaksi, kecakapan komunikasi interpersonal,
pengembangan kelompok
4. Kepemimpinan dan kekuasaan, perhatian pada otoritas
dan dominasi.4

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Individu dalam


Organisasi
Organisasi adalah suatu perserikatan atau persatuan individu-
individu yang bekerjasama untuk mengemban visi dan misi yang sama
atau tujuan yang sama. Suatu organisasi dikatakan baik apabila diakui
keberadaannya oleh masyarakat atau lingkungan sekitar karena memberi
kontribusi tertentu dalam masyarakat atau lingkungan tersebut.
Perilaku individu dalam organisasi merupakan bentuk interaksi
antara karakterikstik individu dengan karakteristik organisasi. Perilaku
setiap individu dalam organisasi pasti beragam atau berbeda-beda, karena
individu satu pasti berbeda dengan individu lainnya.5 Karakteristik yang
dimiliki individu akan dibawa ketika individu tersebut memasuki
lingkungan baru, yaitu organisasi, dan organisasi juga merupakan suatu

4
P. Tommy Y.S. Suyasa (Suyasa), Emilia Sari, M.Psi., Psikolog.,, Ismoro Reza Prima Putra,
S.Psi., Perilaku Kerja Kontraproduktif · 2020. Hlm : 48-49
5
A.B.A. Assegaf, Perilaku Organisasi Pendidikan, 1 (LPP Balai Insan Cendekia, 2022),
hal:5-6

7
lingkungan yang memiliki karakteristik tersendiri, jadi terkadang terjadi
disconnect antara karakter individu dengan karakter organisasi. Faktor
yang mempengaruhi hal itu adalah:
1. Ciri-ciri biologis, mencakup:
a. Umur
Umur berpengaruh terhadap bagaimana perilaku induvidu,
termasuk bagaimana kemampuannya untuk bekerja, dan
merespon stimulus yang diberikan individu lainnya.
b. Jenis kelamin
Wanita lebih patuh terhadap aturan dan otoritas, sedangkan pria
lebih agresif sehingga lebih besar mencapai kesuksesan walaupun
perbedaan itu terbukti sangat kecil.
c. Status perkawinan
Penelitian membuktinkan bahwa orang yang telah berumah
tangga relatif lebih baik dibandingkan dengan yang masih single.
d. Jumlah atau banyaknya tanggungan,
Penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak tanggungan dalam
keluarga berpengaruh terhadap produktivitas karyawan.
e. Masa kerja
Revelensi masa kerja adalah berkaitan dengan senioritas dalam
pekerjaan.
2. Kepribadian
Kepribadian sebagai cara dengan mana individu bereaksi dan
berinteraksi dengan orang lain. Bentuk-bentuk kepribadian pada
akhirnya mempengaruhi perilaku organisasi.
3. Kemampuan
Yang dimaksud dengan kemampuan adalah kapasitas seseorang
untuk melaksanakan beberapa kegiatan dalam satu pekerjaan. Untuk
mencapai tujuan organisasi diperlukan kemampuan yang terstruktur
untuk mengeksploitasi kinerja-kinerja yang menghasilkan

8
produktifitas.
4. Pembelajaran atau Belajar
Belajar adalah proses perubahan yang relatif konstan dalam
tingkah laku yang terjadi karena adanya pengalaman atau latian.
Belajar tidak hanya mengubah sikap dan pikiran tetapi yang lebih
penting lagi belajar harus mengubah perilaku subjek ajar.
5. Sikap
Sikap merupakan faktor yang harus dipahami agar dapat memahami
individu lain. Dengan saling memahami sikap individu maka
organisasi dapat berjalan dengan baik.
6. Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses memperhatiakan dan menyeleksi,
mengorganisasikan, dan menafsirkan stimulus lingkungan.6

D. Variable Yang Mempengaruhi Prilaku Individu Seseorang


1. Variable-variable Dependen
Variable dependen adalah factor-faktor kunci yang ingin
dijelaskan atau diperkirakan dan terpengaruh sejumlah factor lain
(suatu respons yang dipengaruhi oleh suatu variable bebas). Variable-
variable dependen tersebut antara lain:
a. Produktifitas, yaitu suatu ukuran kinerja yang mempengaruhi
keekfektifan dan efesiensi.
b. Keabsenan (kemangkiran), yaitu gagal atau tidak melapor untuk
bekerja.
c. Pengunduran diri (keluar masuknya karyawan), yaitu penarikan
dirisecara sukarela dan tidak sukarela dari suatu organisasi.
d. Kepuasan kerja, yaitu suatu sikap umum terhadap pekerjaan
seseorang atau selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima
seorang pekerja dan banyaknya mereka Yakini seharusnya

6
S.E.M.M.M.S. Dr. Aditya Wardhana et al., Dasar-Dasar Manajemen (Konsep Dan Teori)(Media
Sains Indonesia, 2022). Hal : 95-98.

9
mereka terima
2. Variable- variable Independen
a. Variable- variable individu: Usia, Status perkawinan, Jenis
kelamin,Masa kerja
b. Variable-variable kelompok, Variable- variable level system
organisasi.7

E. Tantangan Dan Peluang Dalam Perilaku Organisasi


Pada umumnya kepentingan manager yang mengelola individu
dan organisasi tidak terlepas dari pemahaman akan perilaku organisasi.
Terdapat banyak tantangan dan peluang bagi manager dalam
menggunakankonsep perilaku organisasi.
Tantangan dan peluang yang dihadapi tersebut dapat dilihat
sebagai berikut.
a. Respons terhadap tekanan ekonomi: perilaku organisasi
dapat digunakan dalam menghadapi tekanan ekonomi
khususnya pengelolaan pekerja pada kondisi ekonomi yang
baik dan tidak baik.
b. Respons terhadap globalisasi: memudarnya batas wilayah
antar negara dalam globalisasi memerlukan interaksi
multicultural, atau pemahaman budaya internasional yang
akan berpengaruh kepada perilaku organisasi.
c. Mengelola keberagaman tenaga kerja: keberagaman
sumber daya manusia dalam organisasi menuntut
pengelolaan akan beragam perbedaan tersebut dalam
pemberdayaan individu dalam pencaian tujuan organisasi.
Peningkatan pelayanan konsumen; kecenderungan tuntutan
pelanggan atas pelayanan yang memuaskan membuat organisasi merespon
dengan penciptaan budaya organisasi yang responsife. Karyawan dilatih
untuk berempati, memiliki kemampuan dan pengetahuan akan kebutuhan
7
M. Butarbutar et al., Teori Perilaku Organisasi (Yayasan Kita Menulis, 2021), Hal : 65

10
pelanggan, dan berusaha memuaskan pelanggan, hal ini tidak terlepas dari
konsep perilaku organisasi terkait pemahaman individu dan system
organisasi.8

Pada umumnya, para ahli teori perilaku beropini bahwa dalam


setiap perilakunya manusia mempunyai tujuan yang hendak dicapai.

Berdasarkan Q.S Ali Imran ayat 139 yang berbunyi:

َ‫َو ََل ت َ ِهنُ ْىا َو ََل تَحْ َزنُ ْىا َوا َ ْنت ُ ُم ْاَلَ ْعلَ ْىنَ ا ِْن ُك ْنت ُ ْم ُّم ْؤ ِمنِ ْين‬
Artinya :
“Dan janganlah kamu ( merasa ) lemah, jangan ( pula) bersedih
hati,sebab kamu paling tinggi ( derajatnya ), jika kamu orang beriman”.

Tafsir :
1. Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Janganlah kamu merasa lemah) dalam memerangi orang-orang
kafir (dan jangan pula bersedih hati) atas sesuatu musibah yang menimpa
dirimu (padahal kamu orang-orang yang tertinggi) hingga mampu
mengalahkan mereka (jika kamu orang-orang yang beriman) maksudnya
benar-benar beriman sedangkan yang menjadi jawab syarat ialah apa yang
ditunjukkan oleh makna kalimat-kalimat yang sebelumnya.
2. Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Allah Swt. Berfirman menghibur hati kaum mukmin:
Janganlah kalian bersikap lemah.
Yakni janganlah kalian menjadi lemah dan patah semangat karena apa
yang baru kalian alami.
...dan jangan (pula) kalian bersedih hati, padahal kalianlah orang-
8
Dr. Dg. Maklassa, S.Pd., M.M. Manajemen Perilaku · 2023. Hal: 37-38

11
orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kalian orang-orang yang
beriman. Maksudnya, akibat yang terpuji dan kemenangan pada akhirnya
akan kalian peroleh, wahai orang-orang mukmin.

3. Tafsir Quraish Shihab


Muhammad Quraish Shihab
Selain itu, janganlah kalian merasa lemah lalu tidak berjuang dan
berperang karena hal-hal yang menimpa diri kamu sekalian! Jangan pula
meratapi saudara-saudara kalian yang gugur! Kalian, berkat dukungan
Allah, keimanan, dan kekuatan kebenaran yang kalian bela, adalah lebih
tinggi dari itu semua. Dan kemenangan akan selalu berada di pihak kalian
bila keimanan kalian betul-betul kuat dan sepenuh hati

Analisa ayat :
Ayat ini menghendaki agar kaum Muslimin jangan bersifat lemah
dan bersedih hati, meskipun mereka mengalami pukulan berat dan
penderitaan yang cukup pahit dalam perang uhud. Karena kalah atau
menang dalam suatu peperangan adalah hal biasa yang termaksuk dalam
ketentuan Allah. Yang demikian itu hendaklah dijadikan pelajaran. Kaum
muslimin dalam peperangan sebenarnya mempunyai mental yang kuat dan
semangat yang tinggi serta lebih unggul jika mereka benar- benar
beriman.
Tidak diperkenankan senantiasa memandang diri sebagai yang
buruk atau pun kekurangan. Setiap manusia mendapat anugrah dari Allah
berupa kelebuhan dan kelemahan masing-masing. Berfikir negative
terhadap diri sendiri menandakan kurangnya rasa syukur. Maksimalkan
kelebihan yang anda punya untuk kebaikan dan jadikan kekurangan
sebagai motivasi untuk meningkatkan kualitas diri.
Jadi, perilaku individu adalah segala sikap dan juga Tindakan
individu baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat, dimana hal
tersebut dipengaruhi oleh lingkungan tempat individu itu berada.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa setiap


manusia memiliki perilaku individu yang berbeda. Dimana adanya
perbedaan tersebut membuat setiap individu berkumpul dalam sebuah
organisasi dalam mencapai tujuan bersama. Setiap individu memiliki
kemampuan dan keterampilan yang berbeda dengan tingkatannya yang
berbeda pula.
Dengan adanya perbedaan perilaku individu tentu saja
berpengaruh terhadap organisasi. Disini pemimpin bertugas untuk
menjalankan fungsi managemen yaitu fungsi pengarahan terhadap
anggotanya.
Definisi lain mengemukakan bahwa perilaku individu adalah
suatu reaksi seseorang yang muncul sebab rangsangan terhadap segala
sesuatu yang dilihat, dirasa dan dipahami yang mana menyebabkan
terbentuknya perbuatan dan sikap sesuai dengan situasi yang dihadapi.
Dengan demikian, perilaku individu menjadi hal yang amat
penting dalam sebuah organisasi, Ketika individu tersebut menampilkan
sikap yang baik, kinerja yang istimewa dan lain sebagainya maka hal ini
tentu akan membantu tercapainya tujuan organisasi yang baik. Begitu
juga sebaliknya Ketika individu menampilkan sikap yang buruk, kinerja
yang kurang baik, maka hal tersebut dapat menjadi penghambat dalam
proses pencapaian tujuan organisasi.
Kemampuan dibagi menjadi 2: yaitu kemampuan fisik, adalah
kemampuan tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan,
dan karakteristik serupa, dan kemampuan intelektual adalah kemampuan
yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental, menalar,
dan memecahkan masalah.

13
Pendekatan dibagi menjadi 3 yaitu : Pendekatan kognitif,
Pendekatan penguatan, dan Pendekatan psikoanalitis.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Individu dalam
Organisasi Organisasi adalah suatu perserikatan atau persatuan individu-
individu yang bekerjasama untuk mengemban visi dan misi yang sama
atau tujuan yang sama.
Perilaku individu dalam organisasi merupakan bentuk interaksi
antara karakterikstik individu dengan karakteristik organisasi.
Karakteristik yang dimiliki individu akan dibawa ketika individu tersebut
memasuki lingkungan baru.
Variable-variable Dependen Variable dependen adalah factor-
faktor kunci yang ingin dijelaskan atau diperkirakan dan terpengaruh
sejumlah factor lain (suatu respons yang dipengaruhi oleh suatu variable
bebas).
Tantangan Dan Peluang Dalam Perilaku Organisasi Pada
umumnya kepentingan manager yang mengelola individu dan organisasi
tidak terlepas dari pemahaman akan perilaku organisasi. Respons
terhadap tekanan ekonomi: perilaku organisasi dapat digunakan dalam
menghadapi tekanan ekonomi khususnya pengelolaan pekerja pada
kondisi ekonomi yang baik dan tidak baik.
Jadi, perilaku individu adalah segala sikap dan juga Tindakan
individu baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat, dimana hal
tersebut dipengaruhi oleh lingkungan tempat individu itu berada.ng
diberikan oleh pemimpin tentunya agar anggota organisasi mampu
mencapai tujuan Bersama.

B. Saran
Dalam keikutsertaan kita di organisasi sebaiknya kita mengenal
satu sama lain, agar tercipta keharmonisan dalam organisasi tersebut
saling memberikan motivasi dan support antar sesama anggota
organisasi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Assegaf, A.B.A. Perilaku Organisasi Pendidikan. 1. LPP Balai Insan Cendekia,


2022. Hlm : 5-6

Badrianto, Y., R. Pratiwi, Y. Suharyat, H. Firmansyah, R. Ginting, F. Rezeki, M.


Purnomo,M.U. Nuha, and A. Wardhana. Perilaku Organisasi. Media
Sains Indonesia, 2021.

Butarbutar, M., I. Kato, S.H. Sahir, N.T. Nainggolan, I. Weya, S. Simatupang,


S. Purba, S. Sisca, N. Butarbutar, and D. Lie. Teori Perilaku Organisasi.
Yayasan Kita Menulis,2021.

Dr. Aditya Wardhana, S.E.M.M.M.S., S.E.M.M. Wike Pertiwi, S.P.M.P.I.


Andri Astuti,
S.E.M.M. Dr. Citra Savitri, S.P.M.S. Mujiburrahmad, M.M. Vina Andita
Pratiwi S. Pd., S.E.M.M. Dr. Dadang Suhardi, S.P.M.P.M.S. Dr.
Amruddin, S.E.M.S. Dr. Lili Karmela Fitriani, and S.P.I.M.P.I. Dr.
Sukatin. Dasar-Dasar Manajemen (Konsep DanTeori).Media Sains
Indonesia, 2022.
Dr. Dg. Maklassa, S.Pd., M.M. Manajemen Perilaku · 2023. Hal: 37-38

HVS, P.O. Perilaku Organisasi 2 (Ed. 12) HVS. Penerbit


Salemba, n.d.

M. Nur Juniadi, S.E.M.M., and S.S.M.P. Andriyanto. PERILAKU ORGANISASI.


PenerbitLakeisha, 2022.

P. Tommy Y.S. Suyasa (Suyasa), Emilia Sari, M.Psi., Psikolog.,, Ismoro Reza
Prima Putra, S.Psi., Perilaku Kerja Kontraproduktif · 2020. Hal :48-49.

15

Anda mungkin juga menyukai