Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PERILAKU ORGANISASI

FONDASI PERILAKU INDIVIDU

Di Ajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah perilaku ekonomi


Dosen pengampu : Enden Suryati SE, MM

Di susun oleh :

Vista Viani 196100014


Ernawati 196100039
Meli fitriani 196100027
Suci Munggrani 196100009

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA
CIANJUR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul fondasi perilaku individu ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah perilaku organisasi Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Enden Suryati SE, MM selaku Dosen
Pembimbing di mata kuliah perilaku organisasi yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.Saya menyadari,
makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Cianjur , 12 oktober 2021

ii
Daftar isi
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah................................................................................................................2
1.3 Tujuan penelitian.................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1 Karakteristik Biografi..............................................................................................................3
2.2 Tipe Kemampuan Individu.................................................................................................3
2.3 Faktor – factor Penentu Keppribadian..............................................................................5
2.4 Pengaruh Tipologi Pekerjaan..................................................................................................7
BAB III...............................................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Manusia merupakan makhluk yang unik dan berakal , setiap individu berbeda antara
satu dengan yang lain, perbedaan ini akan menyebabkan individu-individu pun
berperilaku tidak seragam. Mungkin seorang individu akan berperilaku menyebalkan
sementara individu yang lain berperilaku ramah.

faktor yang mempengaruhi perilaku seorang individu, terutama perilaku individu di


dalam sebuah organisasi, seperti Karakteristik Biografi (Biographical
Characteristics),Kemampuan (ability),Pembelajaran (learning) konsekuensi perilaku
tersebut. oleh karena itu penguatan perilaku tertentu akan meningkatkan perilaku itu
untuk diulangi. Jadi akan lebih efektif jika segera diberikan menyusul respon yang
diinginkan, disamping itu perilaku yang tidak diberikan pengargaan akan lebih kecil
kemungkinan untuk diulang.

Teori pembelajaran sosial (sosial learning) menjelaskan bahwa seorang individu akan
mempelajari orang lain untuk kemudian dia tiru. Individu belajar melalui pengamatan
dan pengalaman langsung . disini ada faktor – faktor lingkungan yang sangat kuat
mempengaruhi perilaku individu. Terori pembelajaran sosial, dimana manusia dapat
belajar melalui pengamatan dan pengalaman langsung. Pengaruh model ini merupakan
inti dari pembelajarqan sosial, dalam pembelajran sosial ditemukan empat model proses
yang mempengaruhi individu dalam menentukan keberhasilan program yaitu:

Orang akan belajar dari modal tertentu jika hanya untuk mengenali dan menaruh
perhatian pada fitur penting yang menentukan, kita sangat terpengaruh oleh model-model
yang menarik, muncul berulang ulang yang serupa menurut pikiran Pengaruh modal
tertentu akan berpengaruh pada betapa baiknya individu mengingat tindakan model itu
setelah model itu tidak ada lagi.Setelah seseorang melihat perilaku baru dengan
mengganti model itu, pengamatan itu akan berubah menjadi perbuatan, maka proses ini
akan memperlihatkan bahwa individu itu akan memperlihatkan model itu. Inidividu –
individu akan termotvasi untk memperlihatkan perilaku model tertentu jika disediakan
rangsangan tertentu atau mendapatkan hadiah. Perilaku yang dikuatkan melalui
mekanisme posiitif akan lebih banyak mendapatkan perhatian, dipelajarai lebih baik dan
lebih sering dilakukan.

iv
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penulis merumuskan masalah yang akan di bahas
dalam makalah ini sebgai berikut :

1. Karakteristik Biografi
2. Tipe Kemampuan Individu
3. Faktor – factor Penentu Keppribadian
4. Pengaruh Tipologi Pekerjaan
5. Teori Pembelajaran untuk perubahan perilaku

1.3 Tujuan penelitian


1. Agar pembaca mengetahui apa itu karakteristik biografi individu
2. Agar pembaca memahami tipe kemampuan individu
3. Agar pembaca mengetahui factor-faktor penentu kepribadian
4. Agar pembaca dapat mengetahui apa pengaruh tipologi pekerjaan
5. Memberi tahukan teori pembelajaran untuk perubahan perilaku

v
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik Biografi

Manusia adalah makhluk yang unik, setiap individu berbeda antara satu

dengan yang lain, rbedaan ini akan menyebabkan individu pun berperilaku tidak

seragam. Seorang individu mungkin berperilaku menyebalkan dan individu yang lain

berperilaku ramah. Akan Faktor yang mempengaruhi perilaku seorang individu, yaitu:

 Karakteristik Biografi (Biographical Characteristics),

 karakter personal yang melekat pada diri seorang individu seperti usia, gender

dan status pernikahan.

 Kemampuan (Ability), kapasitas yang dimiliki oleh seorang individu untuk

melakukan suatu pekerjaan tertentu, terdiri dari kemampuan intelektual (IQ)

dan kemampuan fisik.

 Pembelajaran (Learning), perilaku individu tidak muncul secara tiba-tiba.

Pembelajaran menjadi salah satu faktor yang menentukan perilaku seorang

individu

2.2 Tipe Kemampuan Individu

a. Usia, hubungan antara usia dan kinerja pekerjaan kemungkinan akan menjadi masalah

yang lebih penting selama dekade mendatang. Pengaruhnya antara lain:

 Usia Terhadap Tingkat Pengunduran diri. Semakin tua maka tingkat

pengunduran diri semakin rendah.

 Usia Terhadap Tingkat Keabsenan. Semakin tua maka tingkat keabsenan akan

semakin rendah, namun tidak selalu demikian, karyawan tua mempunyai

tingkat keabsenan dapat dihindari lebih rendah dibanding yang muda, namun

vi
karyawan tua mempunya tingkat kemangkiran tak terhindarkan lebih lebih

tinggi.

 Usia Terhadap Produktivitas. Sebagian berasumsi bahwa semakin

bertambahnya usia maka produktivitas akan menurun, namun tidak kajian lain

menyatakan bahwa antara usia dan kinerja tidak ada hubungan, sebab usia

yang bertambah biasanya akan dapat ditutupi dengan pengalaman yang cukup

lama.

 Usia Terhadap Kepuasan Kerja. Terdapat bermacam hasil penelitian, sebagian

penelitian menunjukkan hubungan positif antara bertambahnya usia dengan

kepuasan kerja sampai pada umur 60 tahun, namun sebagian penelitian

mencoba memisahkan antara karyawan profesional dengan non profesional,

bahwa karyawan yang profesional kepuasannya akan terus menerus meningkat

seiring bertambahnya usia, dan karyawan yang non profesional merosot

selama usia setengah baya dan kemudian naik lagi pada tahun-tahun

berikutnya.

b. Gender atau Jenis Kelamin, tidak ada perbedaan yang mencolok antara pria dan

wanita, kecuali jika dikaitkan dengan budaya setempat berkaitan dengan keabsenan,

bahwa wanita lebih memiliki tingkat keabsenan yang tinggi dibandingkan dengan

pria, hal ini berkaitan dengan tanggungjawab dan fungsi dari seorang wanita dirumah

tangga.

c. Status Perkawinan, tidak terdapat hubungan antara status perkawinan dengan

produktivitas, namun hasil riset menunjukkan bahwa karyawan yang telah menikah

mempunyai tingkat pengundurun diri yang rendah, tingkat keabsenan yang rendah

dan lebih puas dengan pekerjaannya dibanding rekan sejawat yang belum menikah,

vii
hal ini dapat dikaitkan dengan status perkawinan yang menuntut suatu tanggungjawab

lebih besar.

d. Ras, merupakan sebuah isu yang kontroversial. Isu ini dapat. dengan mudah

menimbulkan perdebatan. Dalam situasi pekerjaan terdapat sebuah kecenderungan

bagi individu untuk lebih menyukai rekan-rekan dari ras mereka sendiri dalam

evaluasi kinerja, keputusan promosi, dan kenaikan gaji. Terdapat sikap-sikap yang

berbeda secara substansial dan tindakan afirmatif (affirmative action). Orang selain

kulit putih biasanya mengalami perlakuan lebih buruk dibandingkan orang-orang kulit

putih dalam keputusan-keputusan pekerjaan.

e. Masa Kerja dengan :

 Produktivitas menunjukkan hubungan yang positif.

 Keabsenan menunjukkan hubungan yang negatif.

 Tingkat pengunduran diri menunjukkan bahwa karyawan senior semakin

kecil kemungkinan untuk mengundurkan diri.

 Kepuasan kerja saling berkaitan positif.

2.3 Faktor – factor Penentu Keppribadian

1. Kepribadian adalah organisasi dinamis di dalam individu yang terdiri dari sistem-

sistem psikofisik yang menentukan tingkah laku dan pikirannya secara karakteristik

dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan (G. Allport).

2. Organisasi dinamis maksudnya bahwa kepribadian itu selalu berkembang dan berubah

meskipun ada suatu sistem organisasi yang mengikat dan menghubungkan berbagai

komponen dari kepribadian kita.

3. Psikofisik maksudnya organisasi kepribadian melingkupi kerja tubuh dan jiwa (tak

terpisahkan) dalam satu kesatuan ✓ Menentukan menunjukkan bahwa kepribadian

viii
mengandung kecenderungan determinasi yang memainkan peranan aktif dalam

tingkah laku individu.

Karakteristik (khas, unik) menunjukkan sifat individualis. Tidak ada dua orang

yang benar-benar sama dalam caranya menyesuaikan diri terhadap lingkungan, yang

berarti tidak ada dua orang yang mempunyai kepribadian yang sama. ✓Menyesuaikan diri

terhadap lingkungan: kepribadian menghubungkan individu dengan lingkungan

fisiologisnya (yang kadang-kadang menguasainya).

Kepribadian adalah sesuatu yang berubah dan berkembang membentuk suatu

sikap dan tindakan tertentu. Perubahan ini sesuai dengan waktu dan pengalaman yang

dilaluinya. Menurut Dashiell mendefinisikan sebagaimana yang dikutip oleh Crow and

Crow bahwa kepribadian adalah keseluruhan gambar tingkah laku yang terorganisir. Tipe

kepribadian manusia ditinjau dari berbagai aspek antara lain:

1. Aspek biologis yang mempengaruhi tipe keperbadian seseorang ini didasarkan atas

konstitusi tubuh dan bentuk tubuh yang dimiliki seseorang, tokoh-tokoh yang

menggunakan teorinya berdasarkan aspek biologis, yaitu: Hippocrates dan Galenus

Mereka berpendapat, bahwa yang mempengaruhi tipe keperbadian seseorang adalah

jenis cairan tubuh yang paling dominan yaitu:

- Tipe Choleris: Cairan empedu kuning yang dominan dalam tubuhnya. Sifatnya

emosi, mudah marah dan tersinggung.

- Tipe Melancholis: Cairan empedu hitam yang dominan dalam tubuhnya, Sifat

agak tertutup, mudah sedih, rendah diri dan sering putus asa.

- Tipe Plagmatis: Cairan lendir merah yang dominan Sifatnya agak statis: lamban,

apatis, pasif, pemalas.

ix
- Tipe Sanguinis: Cairan darah yang dominan, Sifatnya agak aktif: cekatan, periang

mudah bergaul.

2. Aspek sosiologis. Pembagian ini didasarkan kepada pandangan hidup dan kualitas

sosial seseorang. Yang mengemukakan teori ini adalah: Edward Spranger

- Tipe Teotiris: Orang yang perhatianya selalu diarahkan kepada masalah teori dan

nilai-nilai ingin tahu, meneliti, dan mengemukakan pendapat.

- Tipe Ekonomis: Orang yang memperhatikan kemanfaatan sesuatu berdasarkan

faedah yang dapat mendatangkan untung rugi.

- Tipe Sosial: Orang yang memperhatikan kepenting kemasyarakatan dan pergaulan

- Tipe Politis: Orang yang perhatiannya terus kepada kepentingan kekuasaan,

kepentingan dan organisasi

- Tipe Religius: Orang yang taat pada ajaran agama, senang dengan masalah-

masalah tentang Tuhan Yang Maha Esa.

2.4 Pengaruh Tipologi Pekerjaan

1. Tipologi adalah pengetahuan yang berusaha menggolongkan manusia menjadi tipe-

tipe tertentu atas dasar faktor-faktor tertentu, misalnya karakteristik fisik, psikis,

pengaru dominan nilai-nilai budaya, dst.

Tipologi menurut ilmu psikologi terdiri dari 2 (dua) komponen:

- Sifat atau karakter yang dibentuk oleh faktor lingkungan Misalnya: malas, rajin,

usil, tertutup, terbuka.

- Watak atau tempramen dibentuk oleh faktor genetika Misalnya kebanyakan orang

yang berasal dari luar pulau wataknya keras dan pemarah.

- Tipe Sosial: Orang yang memperhatikan kepenting kemasyarakatan dan pergaulan

x
- Tipe Politis: Orang yang perhatiannya terus kepada kepentingan kekuasaan,

kepentingan dan organisasi

- Tipe Religius: Orang yang taat pada ajaran agama, senang dengan masalah-

masalah tentang Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam mengenal tipologi kepribadian ini, terdapat dua aliran yaitu aliran

naturalisme dan nativisme. Tokoh dari aliran naturalisme, Schoupenhour menyatakan

bahwa segala yang suci ada ditangan Tuhan, namun yang rusak ada ditangan manusia,

sedangkan dalam aliran nativisme J.J. Rousseau berpendapat bahwa faktor bawaan

lebih kuat dari pada faktor luar.

2.5 Teori Pembelajaran untuk perubahan perilaku

Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting

dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu.Nana Syaodih Sukmadinata (2005)

menyebutkan bahwa sebagian terbesar perkembangan individu berlangsung melalui

kegiatan belajar. Kata kunci dari belajar adalah perubahan perilaku. Moh Surya

(1997) mengemukakan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu :

1. Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional), usaha sadar dan

disengaja dari individu yang bersangkutan. Begitu juga dengan hasil-hasilnya,

individu yang bersangkutan menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi

perubahan.

2. Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu). Pengetahuan, sikap dan

keterampilan yang diperoleh, akan menjadi dasar bagi pengembangan

pengetahuan, sikap dan keterampilan berikutnya.

3. Perubahan yang fungsional. Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat

dimanfaatkan untuk kepentingan hidup individu yang bersangkutan, baik

xi
untuk kepentingan masa sekarang maupun masa mendatang.

4. Perubahan yang bersifat positif. Perubahan perilaku yang terjadi bersifat

normatif dan menujukkan ke arah kemajuan.

5. Perubahan bersifat aktif, berupaya melakukan perubahan.

6. Perubahan yang bersifat permanen, diperoleh dari proses belajar cenderung

menetap dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya.

7. Perubahan yang bertujuan dan terarah. Individu melakukan kegiatan belajar

pasti ada tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan jangka pendek, jangka

menengah maupun jangka panjang.

8. Perubahan perilaku secara keseluruhan, bukan hanya sekedar memperoleh

pengetahuan semata, tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap

dan keterampilannya.

Menurut Gagne (Abin Syamsuddin Makmun, 2003),perubahan perilaku yang

merupakan hasil belajar dapat berbentuk : 1. Informasi Verbal; yaitu penguasaan

informasi dalam bentuk verbal, baik secara tertulis maupun tulisan, misalnya

pemberian nama-nama terhadap suatu benda, definisi, dan sebagainya.

Kecakapan Intelektual; yaitu keterampilan individu dalam melakukan

interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol, misalnya:

penggunaan simbol matematika. Kecakapan dalam membedakan (discrimination),

memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum. Ketrampilan ini sangat

dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah.

Strategi Kognitif; kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan

pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks proses pembelajaran, strategi

kognitif yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan cara-cara berfikir agar terjadi

xii
aktivitas yang efektif. Kecakapan intelektual menitikberatkanpada hasil pembelajaran,

sedangkan strategi kognitif lebih menekankan pada pada proses pemikiran.

Sikap yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk

memilih macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain, sikap adalah

keadaan dalam diri individu yang akan memberikan kecenderungan bertindak dalam

menghadapi suatu obyek atau peristiwa, di dalamnya terdapat unsur pemikiran,

perasaan yang menyertai pemikiran dan kesiapan untuk bertindak.

Kecakapan Motorik; ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan

yang dikontrol oleh otot dan fisik Menurut Moh. Surya (1997) bahwa hasil belajar

akan tampak dalam :

1. Kebiasaan;

Bahasa belajar berkali-kali menghindari kecenderungan

penggunaan kata atau struktur yang keliru, sehingga akhirnya ia terbiasa

dengan penggunaan bahasa secara baik dan benar.

2. Keterampilan; seperti: menulis dan berolah raga yang meskipun sifatnya

motorik, keterampilan-keterampilan itu memerlukan kordinasi gerak yang

teliti dan kesadaran yang tinggi.

3. Pengamatan; yakni proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti

rangsangan yang masuk melalui indera-indera secara obyektif sehingga

peserta didik mampu mencapai pengertian yang benar.

4. Berfikir asosiatif; yakni berfikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu

dengan lainnya dengan menggunakan daya ingat. 5. Berfikir rasional dan

kritis yakni menggunakan prinsip-prinsip dan dasar-dasar pengertian

dalam menjawab pertanyaan kritis

xiii
5. seperti "bagaimana" (how) dan "mengapa" (why).

6. Sikap yakni kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan

cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu sesuai dengan

pengetahuan dan keyakinan.

7. Inhibisi (menghindari hal yang mubazir).

8. Apresiasi (menghargai karya-karya bermutu).

9. Perilaku afektif yakni perilaku yang bersangkutan dengan perasaan takut,

marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was dan sebagainya.

xiv
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Setiap individu memiliki perbedaan satu sama lain dari mulai karakter,kemampuan

hingga cara belajar nya , banyak karakter biografis yang berbeda seperti usia untuk berbagai

tingkat hubungan baik gender atau jenis kelamin atau juga status perkawinan dan ras . Setiap

orang juga memiliki minat yang berbda beda sikap yang berbeda dan kepribadian yang

berbeda serta banyak aspek yang mempengaruhi nya .

Perilaku dapat di ubah melaui teori teori pembelajaran seperti di sadari dan di

sengaja , perubahan kesinabungan , perubahan yang fungsional, perubahan yang bersifat

positif, perubahan yang aktiv , perubahan yang bersifat permanen juga perubahan yang

bertujuan terarah . Perubahan perilaku dari hasil belajar berbentuk informasi variable,

kecakapan intelektual , stragtegi kognitif, sikap dan kecakapan kognitif .

xv

Anda mungkin juga menyukai