Anda di halaman 1dari 6

NILAI

 Secara mendasar nilai dinyatakan sebagai suatu modus perilaku atau keadaan akhir dari ekstensi
yang khas dan lebih disukai secara pribadi atau social dibandingkan dengan suatu modus
perilaku.
 Arti penting nilai : karena nilai meletakkan dasar untuk memahami sikap serta motivasi dan
karena nilai mempengaruhi persepsi manusia.
 Nilai dan Dilema Etika : Secara umum permasalahan profesi akuntan disebabkan oleh masalah
yang berhubungan dengan kemerosotan standar etika. Cara yang lebih baik dasn ideal dalam
menghadapi dilemma ini dengan mempertimbangkan kecukupan dan kesempatan yang ada
dengan memberi reaksi terhadap sesuatu yang di khawatirkannya.
 Nilai nilai sepanjang budaya : Sejak dini anak di Amerika sudah di ajarkan mengenai nilai
individualisme dan keunikan. Sebaliknya di Jepang anak-anak di ajarkan menjadi pemain tim dan
berkelompok. Praktik sosialisasi yang berbeda sudah mencerminkan budaya yang berbeda.
Contoh pekerja di Amerika rata-rata lebih bersaing dan berfokusa pada diri sendiri disbanding
dengan pekerja Jepang.
PEMBELAJARAN
• Pembelajaran adalah proses dimana perilaku baru diperlukan. Pembelajaran terjadi sebagai hasil
dari motivasi, pengalaman, dan pengulangan dalam merespon situasi. Kombinasia dari motivasi,
pengalaman, dan pengulangan dalam merespon terjadi dalam 3 bentuk yaitu pengaruh keadaan
klasik, pengaruh keadaan operant, dan pembelajaran social.
• Pengondisian Keadaan Klasik : Merupakan proses pembelajaran suatu respon dan suatu
rangsangan yang tidak terkondisi. Pengondisian klasik digunakan untuk menjelaskan penyebab
dongeng sering membawa kenangan yang mneyenangkan.
• Pengondisian Operant : Menyatakan perilaku suatu fungsi dari konsekuensi. Orang belajar
berperilaku untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan. Perilaku operant bersifat sukarela.
• Pembelajaran Sosial : teori pembelajaran sosial merupakan nperpanjangan dari pengondisian
operant, dimana teori tersebut mengandaikan perilaku sebagai suatu fungsi dari konsekuensi.
Orang-orang menanggapi berdasarkan bagaimana mereka membayangkan dan mendefinisikan
konsekuensi bukan pada konsekuensi objektif itu sendiri.
KEPRIBADIAN
 Kepribadian mengacu pada bagian karakteristik psikologi dalam diri seseorang yang
menentukan dan mencerminkan bagaimana orang tersebut merespon lingkungannya.
Kepribadian adalah intisari dari perbedaan individu.
 Aplikasi utama dari teori kepribadian dalam organisasi adalah memprediksikan perilaku.
Pengujian perilaku ditentukan oleh banyaknya efektivitas dalam tekanan pekerjaan.
 Penentu Kepribadian : Kepribadian seorang dewasa umumnya dianggap terbentuk dari factor
keturunan dan lingkungan yang diperlunak noleh kondisi situasi. Keturunan sebagai penentu
pada saat pembuahan. Lingkungan menjadi factor yang menekankan pada pembentukan
kepribadian budaya dimana seseoramg dibesarkan, pengondisian dini, norma di antara keluarga
dan lain-lainnya. Situasi sebagai factor yang mempengaruhi dampak keturunan dan lingkungan
terhadap kepribadian.
 Kepribadian dan Budaya Nasional : terdapat kepastian bahwa tidak ada jenis kepribadian
umum untuk satu negara tertentu. Misal kita dapat menemukan tinggai dan rendahnya risiko
yang hampir di ambil dalam setiap budaya.
EMOSI
• Apa itu emosi ? Emosi adalah perasaan intens yang diarahkan pada seseorang atau
sesuatu. Contohnya kita mmeperlihatkan emosi Ketika Bahagia, marah, dan takut akan
sesuatu. Ada 6 komponen emosi sewcara universal yaitu kemarahan, ketakutan,
kesediham, kebahagiaan, rasa jijik, dan kaget.

Kebahagiaan Kejutan Ketakutan Kesedihan Kemarahan Rasa Jijik

• Memilih Emosi : Emosi para pekerja : Tampilan emosi sedikit banyaknya diatur oleh
norma-norma tempat kerja dan tututan dari keadaan. Sebagai contoh tangisan
umumumnya dipandang sebagai sesuatu yang tidak pantas di tempat kerja.
• Emosi Tenaga Kerja : mengacu pada kebutuhan bahwa karyawan mengungkapkan emosi
tertentu di tempat kerja sebagai contoh gairah atau kegembiraan guna memaksimalkan
produktivitas organisasi.
 Kenapa seharusnya kita peduli dengan emosi di tempat kerja ?
Terdapat sejumlah alasan dengan pemahaman emosi di tempat kerja. Tetapi hanya mereka
yang mengetahui emosi mereka sendiri.

 Intelegensi Emosional (Emotional Intelligence) : Mengacu pada berbagai keterampilan non-


kognitif, kemampuan, serta kompetensi yang mempengaruhi seseorang untuk berhasil dalam
tuntutan lingkunagn dan tekanan. Hal ini disusun dari 5 dimensi berikut :
- Kesadaran Diri
- Manajemen Diri
- Motivasi Diri
- Empati
- Keterampilan Sosial

 Emosi Negatif di Tempat Kerja : Emosi negative dapat mengarah pada sejumlah
penyimpangan perilaku di tempat kerja. Banyak perilaku menyimpang yang dapat dilacark ke
emosi negative. Sebagai contoh iri merupakan emosi yang terjadi Ketika melihat orang lain
memiliki sesuatu.
KESIMPULAN
Pada bab ini, kita telah menelaah beberapa bidang utama dari konsep yang ada pada
wilayah psikologi dan psikolosi social. Juga telah dijelaskan konsep utama yang terdapat
didalamnya, dimana sikap, perubahan sikap, motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian,
emosi dibicarakan. Kemudian kita melihat bagaimana hal tersebut di terapkan.

Anda mungkin juga menyukai