Anda di halaman 1dari 29

PSIKOLOGI POSITIF DAN

EMOSI
PSIKOLOGI POSITIF DAN
MOTIVASI

EMOSI DASAR
Berbagai teori mengkategorikan emosi
dasar menjadi beberapa bagian.

Sejumlah emosi positif adalah dasar


pembentuk sejumlah blok bangunan
dunia emosi, tetapi jumlahnya jauh
lebih sedikit dari emosi dasar lainnya.

Emosi dasar itu dapat dikombinasikan


antara satu dengan yang lainnya dan
menghasilkan emosi lainnya yang
lebih tajam. Misalnya: optimisme
adalah perpaduan antara antisipasi
dan kesenangan.

Kebutuhan Evolusioner untuk emosi positif

Beberapa emosi dasar adalah


bawaan dari lahir.
Emosi berkembang dan beradaptasi
terhadap lingkungan.

Aspek Biologis dari Emosi Positif dan


Kesenangan
Beberapa respon hal menyenangkan
disebabkan oleh dikeluarkannya zat kimia
dalam otak yang disebut neurotransmitter.
Kenaikan level dari neurotransmitter
dopamine telah melibatkan pengalaman
dalam kebahagiaan. Secara spesifik,
endorphin dan encephalin muncul untuk
menaikkan rasa senang dan menurunkan
pengalaman menyakitkan.

Pengalaman dari emosi juga


melibatkan proses kognisi,seperti
pelabelan respon fisiologis,dan makna
interpretatif yang dipergunakan untuk
stimulus tersebut.

Perbedaan Peran dari Emosi Positif


dan Negatif
Emosi negatif sangat berguna,misalnya
emosi seperti
takut,kecemasan,keprihatinan dan
kemarahan,menyajikan dengan jelas
fungsi terminologi dari adaptasi
proteksi,dan pertahanan dari organisme
dan ancaman. Sedangkan emosi positif
membuat kita merasa baik setelah
berbagai macam bahaya dapat diatasi.

Broaden and Build Model


Menurut fredrickson:
Emosi positif menyediakan kecenderungan
aksi yang non spesifik,yang dapat
memimpin kepada penyesuaian kebiasaan.
Emosi positif juga menyediakan sebuah
kilatan untuk berubah dalam aktivitas
kognitif, yang dapat memimpin mereka ke
arah baru dan tindakan pikiran yang lebih
dapat menyesuaikan.

Broaden and build model mengusulkan


bahwa emosi positif meluaskan
kepedulian kita dan kemudian
membangun pelajaran yang dihasilkan
untuk menciptakan emosi dan sumber
intelektual yang akan datang.
Keuntungan dari emosi positif adalah
sebagai penangkal dari efek ketidak
beruntungan dari emosi negatif.

Emotional intelligence
dikaitkan dengan kemampuan
untuk mempersepsi emosi,
mengasimilasi emosi terhadap
hal terkait yang dirasakan,
memahami informasi dari setiap
emosi, dan cara mengelolanya.

Salovey dan Mayer menerangkan model dari


emotional intelligence ke dalam lima karakteristik,
antara lain:
dapat mengenal emosi apa yang dirasakan diri
sendiri;
dapat menjalin hubungan interpersonal yang baik;
dapat mengontrol dan menggunakan emosi untuk
memotivasi diri;
dapat memahami emosi yang dirasakan oleh
orang lain;
dapat mengontrol emosi serta perilaku, mood,
dan pengendalian stress.

Tinggi
rendahnya
emotional
intelligence
seseorang
memiliki
korelasi
yang
positif
dengan
kemampuan
verbal
yang
direpresentasikan skor IQ, skala
empati, kepuasan hidup, dan tingkat
kehangatan yang didapatkan dari
orangtua sebagai seorang anak.

Teori mengenai kreativitas emosional


dari Jamees Averill: Manusia dapat
menggunakan emosi dengan
berbagai cara yang kreatif untuk
membantu perkembangan dalam
merasakan makna, kekuatan, dan
keterkaitan dalam hidup.

Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa ratarata tingkat emosi seseorang
seumur hidupnya
merupakan bawaan dari
lahir.

Apa itu The Happiness Set


Point?

Membandingkan Emosi dan


Mood

Keuntungan dari Positive Mood


Mementingkan kepentingan orang
lain, efisiensi dalam pengambilan
keputusan, menaikkan kreativitas,
dan mengurangi agresi, lebih
mudah menangkal memori yang
buruk,
mempertinggi
kualitas
hubungan
interpersonal,
dan
membantu
menaikkan
tingkat
kepuasan kerja.

Pengaruh dari Mood

Terhadap memori
Terhadap atensi pada diri sendiri
Terhadap persepsi dan penilaian
Terhadap pengambilan keputusan
Terhadap fluktuasi energi dan
antusiasme

Teori-teori utama motivasi manusia


kebanyakan berasumsi bahwa orang-orang
dipaksa bertindak untuk :
1. Meningkatkan kesenangan dan mengurangi
pengalaman yang menyakitkan.
2. Mendapatkan kebutuhan psikologis dan
kebutuhan untuk bertemu dengan seseorang.
3. Mengimbangi bawaan dorongan dari lahir
yang berpotensi mengancam struktur sosial.

Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik


Motivasi Intrinsik adalah ketika seseorang
bertindak dalam beberapa kegiatan untuk
kepentingan dirinya sendiri meskipun
terdapat reward eksternal untuk dirinya.
Motivasi Ekstrinsik datang ketika seseorang
bertindak untuk mendapatkan beberapa
penghargaan eksternal seperti status,
pujian, uang, dan lainnya yang merupakan
dorongan yang berasal dari luar diri kita.

Self Determination Theory

Richard Ryan dan Edward Deci


(2000) menyatakan bahwa orangorang yang termotivasi secara
intrinsik cenderung menunjukkan
peningkatan dalam kinerja,
ketekunan, kreativitas, harga diri,
vitalitas, dan kesehatan
kesejahteraan umum bila
dibandingkan dengan orang yang

Dalam teori self determination sendiri,


ada tiga kebutuhan dasar, yaitu :
Kompetensi: Kebutuhan untuk
menciptakan hasil yang diinginkan.
Keterkaitan: Kebutuhan untuk
terlibat dalam hubungan yang intim
dan hangat dengan orang lain.
Otonomi : Persepsi bahwa kita
memiliki kendali terhadap kehidupan
kita sendiri.

Teori Evaluasi Kognitif


Deci dan Ryan (1985) menemukan teori evaluasi
kognitif sebagai cara untuk membantu
menjelaskan faktor sosial dan lingkungan yang
menyebabkan variasi dalam motivasi intrinsik.
Salah satu kondisi yang membantu untuk
meningkatkan kebutuhan tersebut merupakan
kegiatan yang melibatkan kedua tantangan
dan jenis feedback yang membantu seseorang
untuk belajar. Selain itu, ini merupakan
kegiatan yang sering melibatkan hal-hal baru
atau memberikan rasa nilai estetika bagi orang
lain.

Motivation and the Pursuit


of Goals
Beberapa
peneliti
menyelidiki
tentang
motivasi, yang lebih berfokus pada harapan kita
atau tujuan kita. Misalnya, ketika kita membahas
apa harapan dan impian kita untuk tahun-tahun
berikutnya maka kita berbicara tentang tujuan
kita. Ketika kita mencapai tujuan kita, kita
cenderung merasa lebih bahagia. Tujuan hidup
yang kita miliki itu unik artinya tujuan seseorang
akan berbeda dengan oranglain, dan tujuan itu
menentukan kita bagaimana kita menempatkan
upaya dan komitmen kita.

Qualities of Goal Pursuit that Predict Greater Well-Being

Peningkatkan well-being dan penurunan


well-being.
Berprestasi berorientasi individual dan
beorientasi sosial.
Tujuan pendekatan versus tujuan
penghindaran.
Proses menuju tujuan mereka itu lebih
penting daripada pencapaian
sebenarnya dari tujuan.

Relationships among Goals

Teori Emmons.
Tingkat kesesuaian dan konflik di
antara tujuan.
Memiliki aspirasi pribadi yang
bermakna dan sukses adalah
prediktor kuat dari kesejahteraan
subjektif dari ciri-ciri kepribadian.

Participation in Life

Teori mengejar tujuan.


Jenis kegiatan yang dipilih untuk
terlibat pasti sesuai dengan umur,
menurut jenis kelamin dan menurut
faktor-faktor lain.
Bukan mengenai aktivitas yang
dipilih seseorang tetapi proses yang
terlibat aktif dalam kehidupan yang
benar-benar penting.

Hope Theory

Pathways (percaya bahwa orang


dapat menemukan cara untuk
mencapai tujuan yang diinginkan)
Agency (percaya bahwa seseorang
dapat termotivasi untuk mengejar
tujuan-tujuan)

Anda mungkin juga menyukai