Anda di halaman 1dari 7

Abraham Maslow :

Humanism, bahwa manusia itu awalnya tidak ada yang buruk. We are basically good, not evil.
Tapi faktor-faktor lingkungan membentuk manusia menjadi buruk. Kebutuhan, kapasitas,
kecenderungan itu normal dan baik. Setidaknya netral. Nggak ada niatan yang buruk dari diri
manusia.

Hierarki kebutuhan, Basic Needs (D-realm) itu meliputi physiology, safety, belongingness,
esteem. Lalu setelah itu muncul B-Realm yang merupakan kebutuhan untuk berkembang, untuk
menjadi manusia seutuhnya, meliputi self-actualization. Setelah s-a terpenuhi munculah
metaneeds. Metaneed merupakan kebutuhan-kebutuhan yang membantu/melengkapi dalam
peningkatan self-actualization yang bekerja sebagai payung dari metaneeds.

Basic needs berupa hunger dan thirsty, tidak selalu harus dipenuhi dengan makan dan minum
secara harfiah. Tapi bisa dengan hal-hal lain yang sekiranya dapat mengurangi tension atau
apapun yang dapat memenuhi walaupun sementara.

Jarak antara D-realm dan B-Realm itu mempengaruhi psikologis. Jarak sendiri artinya adalah
seberapa terpenuhinya D-realm atau basic needs nya (sandang, pangan, papan)nya. Apabila drealm semakin terpenuhi maka kemungkinan b-realm untuk lebih optimal akan terjadi juga.

Personality syndrome: suatu kekhususan / ciri khas yang beragam (sub-sub syndrome), yang
tersusun secara kompleks dan terstruktur sehingga membentuk kepribadian (personality).

Kebutuhan fisiologi akan rendah ketika self-actualization terpenuhi. Vice versa

Carl Rogers.
-

The self adalah kesatuan konsep diri menurut persepsi kita sendiri dan menurut persepsi orang
lain. Gabungan dari I & Me-ku dan I & Me org lain. I adalah kondisi objektif dari diri kita. Kita
seadanya. Tetapi Me adalah kondisi yang diinginkan dari aku, figure ideal dari I. Kongruensi
terjadi ketika kondisi yang diinginkan sebagai me sesuai dengan keadaan I, ketika kongruensi
terjadi, individu yang bersangkutan akan berfungsi seutuhnya, dan dewasa (matang). Ia tidak
akan takut dan cemas terhadap ancaman yang akan terjadi padanya. Sedangkan apabila kondisi
I tidak sama dengan apa yang dituntutnya atau apa yang diharapkanya dari Me, maka timbulah
inkongruensi. Kondisi inkongruensi ini membuat seorang individu merasa cemas dan terancam.
Ia akan bertingkah laku serba defensif dan cara berpikir mereka akan menjadi sempit, kaku dan
tidak dewasa.

Apabila jarak antara I dan Me terlalu lebar maka ia akan merasa tidak puas dan tidak dapat
menyesuaikan diri.

Client-Centered Theraphy yang kemudian dikembangkan oleh Victor F.

Fenomenologis, dia memandang bahwa tingkah laku manusia hanya dapat dipahami dari
bagaimana manusia tersebut memandang realitas hidup secara subjektif.

Kurt Lewin. (Teori Medan - Life Space)


-

Life Space adalah suatu hubungan antara seorang individu (the person) yang meliputi fisik dan
psikologisnya dengan lingkungan sekitarnya sehingga terjadi perubahan perilaku. The person
terdiri dari inner-perceptual region dan psycho-motor region. Inner meliputi motivasi dan pola
pikir (value untuk murray). Sedangkan psycho-motor region meliputi sistem persepsi dan
motorik (persepsi + mikir yang jadi dilakuin) (vector untuk murray). Inner dan psycho region ini
memiliki hubungan timbal balik. Inner bisa mempengaruhi psycho, vice-versa.

Life space terdiri dari personal dan psychology environtment. Lingkungan psikologis adalah
lingkungan yang kita anggap, kita sadari, yang dapat mempengaruhi personal atau kita. Apabila
kita, menganggap suatu peristiwa, subjek, objek yang terdapat di lingkungan kita, akan muncul
suatu persepsi dan pemikiran (perceptual ) yang membuat kita memiliki suatu motif dan
dorongan untuk melakukan suatu tindakan (inner ). Apabila inner dan perceptual sudah
terpengaruh, maka akan muncul suatu tindakan (Motorik).

Antar Region (stimulus yang ditangkap oleh persepsi, kemudiam mempengruhi fungsi kognitif)
bisa saling mempengaruhi kalau boundaries tipis. Vice versa. Tegangan dalam inner dapat keluar
ke perceptual region.

Region akan bernilai negative apabila ia tidak bisa memenuhi atau meredakan tension kita. Vice
versa. Untuk memenuhi needs kita bisa pindah dari region ke region, perpindahannya itu
disebut lokomosi.

Lokomosi (locomotion) adalah energi yang menggerakan psikis dan psikologis.

Vector adalah dorongan untuk bertindak menuju pemenuhan need.

Valensi adalah nilai yang diberikan atau diatributkan individu kepada lingkungan dalam
pemenuhan need/reducing tension. Valensi positif akan diberikan apabila lingkungan
membantu dalam reducing tension. Vice versa.

Approach approach, konflik antara pemilihan dua region yang sama-sama kita sukai.

Avoiding-Avoiding, konflik antasa pemilihan dua region yang tidak kita sukai.

Approach Avoiding, konflik ketika destinasi nya memiliki dua valensi. Negative dan positif.

George Kelly
-

Personal Construct adalah bagaimana seorang individu mengkonstruk atau mempersepsikan


suatu kejadian sehingga di kemudian hari muncul bias mengantisipasi event yang akan terjadi.
PC mirip dengan proses belajar, karena dari suatu event, muncul suatu PC yang ditambah
dengan motivasi dan emosi, lalu terjadilah anticipate event.

PC itu kognitif, karena individu itu harus tahu apa yang sebenarnya dia hadapi.

PC memiliki 2 sifat, yaitu impermeable dan permeable. Permeable adalah ketika PC bisa berubah
sesuai dengan kondisinya. Vice versa. Anxiety dan guilt dapat mempengaruhi kepermeablean PC
menjadi impermeable.

Contoh, event -> aku tau apa yang harus kulakukan/ aku menyukainya (permeable +
impermeable) -> perubahan situasi -> WTF!! -> perubahan direksi (PC menjadi berubah alias
permeable)

Dalam suatu kejadian, orang pasti akan memilih mana yang lebih baik (elaborative choice).

Anxiety and Guilt, yang membuat personal constract seseorang bisa berubah.

Manusia dapat memprediksi peristiwa yang akan terjadi pada dirinya.

Man as scientist, memprediksikan kejadian (seperti berhipotesa) yang nantinya akan terjadi

Henry Murray kepribadian sepanjang hayat.


-

Pusat kepribadian itu di otak (brain region).

Proceedings adalah aktivitas-aktivitas yang serupa, yang menjadi pola tertentu dari suatu
perilaku. Juga merupakan interaksi yang berbatas waktu, yang dilakukan oleh seorang individu.

Serial adalah sekumpulan dari proceedings yang sudah berlangsung lama.

Needs adalah dorongan yang berada di otak yang mengatur proses-proses seperti persepsi,
berpikir dan aksi sehingga dapat merubah kondisi yang ada dan kondisi yang tidak
menyenangkan. Need hampir sama dengan Id dari Freud, bedanya adalah, Id merupakan
bawaan menurut Freud, tapi Need adalah Id yang ditambah dengan proses berpikir (brain
region).

Press adalah suatu atribut yang ada di lingkungan yang bisa membantu atau menghambat need
untuk melakukan tension reduction.

Semua yang dilakukan sampai pada tens.red disebut episodic theme, kalau episodic theme yang
dilakukan secara berulang kali maka akan menjadi serial theme.

2 aspek Press yaitu : alpha (merupakan kondisi objektif dari lingkungan/environtment), dan beta
(kondisi subjektif/persepsi mengenai lingkungan/environtment).

Apa yang sama dari need dan press? Theme dan goalnya sama, tetapi caranya yang berbeda.

Vector : usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai value

Value : nilai dari goal kita. Seberapa penting goal itu untuk diusahakan.

Karena Murray bilang kepribadian itu di otak, maka baik IQ rendah maupun tinggi tidak akan
berpengaruh. IQ rendah dan Tinggi tetapi mereka tetap berpikir, itu aspek yang penting.
Makanya TAT tidak mengeluarkan tes IQ.

Gordon Alport:
-

Personality -> Motivasi -> trait (Common trait & Personal Disposition = cardinal, central,
secondary) & functional autonomy

Trait :

Dispositions :
o

Cardinal Dispositions : kesatuan dari seluruh perilaku yang mencerminkan seseorang.

Central dispositions : perlaku yang sering kali muncul.

Secondary dispositions : perilaku yang jarang muncul.

Trait ->habit -> attitude -> type

Proprium : self+ego. Sesuatu yang membuat kita selalu sadar. Tidak dikendalikan oleh hasrat.

Functional Autonomy : intinya menjelaskan bahwa suatu aktivitas yang dilakukan atau suatu
bentuk perilaku yang nantinya akan menjadi akhir atau tujuan seseorang.
o

Perseverative FA : seseorang menjadi objek dari apa yang dikerjakannya.

Propriate FS : setelah PerFA terjadi cukup lama, makan orang akan menjadi subjek dari
apa yang dikerjakannya atau bisa dikatakan bahwa orang itu sadar dan mulai
menentukan goal dari apa yang dikerjakannya.

Alport tidak melihat masalalu seseorang. Teorinya lebih cenderung seperti bagaimana seseorang
mempelajari apa yang terjadi saat ini.

Raymond Cattel:
-

Traits : tendensi/predisposisi yang terobservasi

Surface traits : trait yang terlihat.

Source Traits: Hanya bisa diidentifikasi dengan analisis factor. Terbentuk dari hereditas
dan lingkungan. Trait yang membentuk perilaku.

Dynamics traits didapat dari T data.


o

Attitude : sikap yang dilakukan untuk menuju suatu tujuan.

Sentiment : attitude yang terorganisasi. Trait yang terbentuk dari lingkungan.

Erg : drive .

Ability adalah keefektifan seseorang untuk mencapai tujuannya

Temperament adalah cara bagaimana seseorang menuju tujuannya.

Life data ( L) + Questionnare ( Q) + Objective Test (T) = trait of person

R = Attitude + sentiment + erg

Hans J. Eysenck:
B.F Skinner:
Albert Bandura:
-

Bandura berpendapat manusia dapat berfikir dan mengatur tingkah lakunya sendiri, orang dan
lingkungan saling mempengaruhi.

Interaksi antara subjek dengan orang lain mempengaruhi perilaku.

Determinis resiprokal adalah orang mempengaruhi tujuan mereka dengan cara mengontrol
lingkungan tetapi juga dikontrol oleh lingkungan. Sebagai prinsip basic untuk menganalisis
fenomena psikososial.

The Self System adalah struktur kognitif yang memberi pedoman mekanisme dan seperangkat
fungsi-fungsi persepsi, evaluasi, dan pengaturan tingkah laku. Pengaruh self tidak otomatis atau
mengatur tingkah laku secara otonom, tetapi self menjadi bagian dari sistem interaksi
resiprokal.

Komponen penting dalam self system adalah self-efficacy, atau persepsi diri atau seberapa baik
kita bisa berfungsi di situasi yang terjadi. Efficacy expectations adalah keyakinan untuk
berperilaku sebagaimana yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan (work/process based act).
Outcome expectations estimasi perilaku yang akan berujung pada hasil tertentu (goal based
act).

Motivasi adalah konstruk kognitif, ada dua macam. 1) representasi dari hasil di masa depan dan
2) tujuan.

Martin Selignman Learning Helplessness


-

Traumatic events adalah ketika seseorang tidak bisa melakukan apapun atau hanya bisa sedikit
mengontrol kejadian.

Learning Helplessness adalah ketika seseorang menyadari kalau dia tidak bisa melakukan
apapun untuk kabur atau menghindari suatu kejadian

Tahapan Learning Helplessness adalah:


o

Emotional disruption : pengalaman yang intens terhadap suatu situasi ketika dia sama
sekali tidak bisa mengontrol suatu kejadian.

Reduced Motivation : berperilaku pasif dan mulai menyerah.

Cognitive deficit : kesulitan untuk mengartikan antara respond an reinforcement.

LH ini punya kesamaan dengan depresi, awal mula terbentuknya sama, dan untuk
mengakhirinya juga hampir sama.

Kalau seseorang hanya merasa stress untuk sementara, biasanya LH juga akan menghilang
dengan cepat.

Reactive Depression adalah reaksi untuk suatu even yang secara emosional mengecewakan atau
menyedihkan. Orang-orang yang biasanya berada pada masa depresi biasanya bicara dan
geraknya lambat. Mereka biasanya merasa sulit dan tidak mampu untuk membuat keputusan
atau bertindak. Orang-orang depresi biasanya merasa yakin bahwa dirinya tidak bisa melakukan
hal apapun dan kalau mereka melakukan sesuatu biasanya akan gagal.

Walter Mischel
-

Situasi lebih mempengaruhi perilaku dibandingkan dengan kepribadian seseorang.

Prediksi perilaku, awalnya ia menganggap bahwa perlaku bisa diprediksi, namun setelah
meneliti relawan Peaace Corps, ia menemukan bahwa perilaku tidak bisa diprediksi.

Paradox Consistency, keyakinan bahwa perilaku manusia realatif konsisten, tetapi buksi empiris
menunjukkan banyak variasi dalam perilaku.

Delay of gratification kemampuan untuk bertahan dalam usaha mengantisipasi keuntungan yang
akan datang -> komponen penting dari kematangan psikologi individu.

Walter Mischel (1973) cenderung menggunakan istilah cognitive social-learning theory,


karena didalamnya terkandung hal-hal berikut:

a. Harapan (expectancies)
b. Strategi memproses informasi memaknai stimuli secara pribadi
c. Anutan nilai-subyektif diletatkan pada stimuli (subjective stimuli values)

Anda mungkin juga menyukai