Anda di halaman 1dari 23

MK.

Kesehatan Mental
Pertemuan Ke-12
Nanda Audia Vrisaba
Basic Emotion  Emosi dasar memiliki jumlah yang
bervariasi bergantung pada teori yang
digunakan.
 Enjoyment, joy, happiness  basic emotions
yang digunakan di psikologi positif ini.
 Emosi dasar dapat dikombinasikan untuk
mendapatkan pengalaman emosi yang lebih
kaya  contoh : optimisme adalah
perpaduan antara antisipasi dan kesenangan
atau kagum adalah perpaudan antara terkejut
dan takut.
 Emosi negatif dan positif sifatnya
independent / tidak ada keterkaitan 
seberapa sering orang merasakan emosi
positif tidak juga menentukan seberapa
sering ia merasakan emosi negatif, begitu
sebaliknya.
POSITIVE EMOTION

 Tema dasar dari psikologi positif  hubungan antara emosi


positif dan well-being.
 Seligman mengklasifikasikan emosi positif pada tiga kategori :
1. Berhubungan dengan masa lalu  statisfaction, contentment,
fulfilment, pride, dan serenity
2. Berhubungan dengan masa kini  momentary pleasure dan
enduring grtaification
3. Berhubungan dengan masa akan datang  optimism, hope,
faith, confidence, dan trust.
Komponen dalam Emosi

 Biology

 Cognitions

 Behavior

 Social and Cultural


1. The Biology of Emotion
 Ketika merespon hal yang menyenangkan / mendatangkan
kenikmatan bagi individu  disebabkan oleh keluarnya zat kimia
dalam otak yang disebut neurotransmitter yang bertugas
menyampaikan informasi ke sel saraf  dopamine meningkat.
 Endhorpine dan encephalin juga muncul untuk menaikkan rasa
senang dan menurunkan kondisi yang menyebabkan rasa sakit atau
tidak menyenangkan.
 Ada keterkaitan antara bagian otak dan juga emosi  prefrontal
cortex bagian kiri akan lebih aktif.
 Genetik memiliki pengaruh dalam menentukan kehidupan emosi
individu saat dewasa  menentukan bagaimana individu memberikan
respon terhadap dunia.
1. The Biology of Emotion
2. Cognition : How We Think Impacts
How We Feel
 Pikiran negatif  emosi yang cenderung negatif
 Sejalan dengan cognitive therapy  tujuannya untuk
membantu mengubah pikiran negatif yang mana sejalan untuk
mengubah bagaimana perasaan mereka.
 Learned optimism  berusaha untuk mempelajari bagaimana
menginterpretasi suatu kejadian dengan lebih optimis.
3. Behavior : How We Act Influences
How We Feel
 Bagaimana kita bertindak  Bagaimana perasaan kita.
 Salah satu hal yang berkontribusi pada psikologi positif  fokus pada
perilaku positif, yang disebut dengan caracther strengths and virtues
 Virtues  Ciri inti yang dihargai oleh para filsuf dan kaum religius
(terdiri dari 6 klasifikasi)
 Character Strengths karakter / positive trait yang terfeleksikan
dalam pikiran, perasaan, dan tingkah laku (define the virtues, terdiri
dari 24 character streghts)
 Seligman memperkenalkan signature strengths, merupakan karakter
positif yang dimiliki individu yang perlu untuk dihargai dan terus
dikembangkan Tujuannya : dibanding hanya berfokus untuk mem-
perbaiki kelemahan, berusaha untuk fokus mengembangkan dan
menggunakan signature strengths sehari-hari.
4. Social and Cultural Influences on
Emotions
 Sosiologi dari emosi  melihat bahwa status sosial dan budaya ikut
berperan dalam memengaruhi sense of self, identitas diri kita, dan juga
pemahaman terkait dengan emosi dan pengekspresian emosi.
 Bagaimana emosi dialami, diekspresikan, dirasakan, dan diregulasikan /
diatur sebagai fungsi dari perilaku normatif budaya oleh masyarakat
sekitarnya.
 Contoh :

Orang USA  menganggap bahwa kebahagiaan sebagai perasaan


bersemangat dan energik yang menghasilkan suatu antusiasm dan
kegembiraan yang perlu untuk diekspresikan.
Orang Cina  memandang kebahagiaan dalam pengertian kepuasan yang
tenang yang merupakan emosi yang sifatnya pribadi.
FUNGSI EMOSI
 Itensitas pembangkitan (arousal) : intensitas emosi menunjukkan
seberapa banyak perasaan kita dipengaruhi oleh suatu peristiwa. Emosi
yang kuat, biasanya dipengaruhi oleh kebutuhan dan dorongan yang
dominan dalam diri. Emosi dapat menggerakkan, mendorong, atau
memotivasi individu untuk melakukan suatu tindakan. Contoh : Ketika
kita marah, kita akan mudah tergerak untuk melakukan penyerangan.
 Makna personal : dimana emosi memiliki makna tersendiri bagi
individu yang mengalaminya, dimana pada situasi apa individu mampu
terpengaruh secara emosional. Contoh : apabila kebutuhan dan
keinginan kita terpenuhi, maka emosi yang akan muncul adalah emosi
positif seperti senang, bahagia, bersemangat.
 Pengalaman sementara : emosi merefleksikan pengalaman sementara,
dimana bertahan dalam jangka waktu tertentu dalam diri kita saat
merespon suatu stimulus yang dialaminya.
MOOD AND WELL-BEING
 Mood tidak sama dengan emosi.
 Mood / Suasana hati  sifatnya menyebar dan bertahan
dalam jangka waktu tertentu.
 Emosi  perasaan yang bisa muncul dan menghilang
secara cepat sebagai respon terhadap peristiwa di
lingkungan
 Contoh : ketika individu mendapatkan pekerjaan yang ia
impikan atau inginkan, akan tercipta emosi bahagia atau
senang, dimana menempatkan individu tersebut pada
suasana hati yang baik selama beberapa hari.
LANJUTAN MOOD AND WELL-
BEING
 Emosi dan suasana hati (mood) berpengaruh signifikan dihampir
semua proses psikologi, seperti memori, perhatian, persepsi, dan
pengalaman.
 Emosi positif  kesejahteraan dan relasi yang lebih baik, serta
menunjukkan altruisme dan kemurahan hati, dan kesehatan yang
lebih baik.
 Tujuan psikologi positif  tidak hanya menciptakan emosi positif
yang tinggi sepanjang hari, setiap waktu, atau seumur hidup. Karena
hal ini akan berdampak pada pengabaian informasi berharga yang
datang dari emosi negatif.
 Tujuan  menciptakan kesejahteraan yang lebih baik.
 Suasana hati yang positif membantu individu untuk mempermudah
untuk beradaptasi dan memberi kesempatan untuk bisa tumbuh dan
berkembang.
THE BROADEN AND BUILD
MODEL
 Dalam teori ini menunjukkan bahwa emosi positif dapat
memperluas kesadaran seseorang dan mendorong suatu
keterbaruan, keragaman, pikiran, dan tindakan.
 Emosi positif terdapat empat macam :
 joy (kebahagiaan)
 contentment (kepuasan hati)
 interest (ketertarikan)
 love (cinta)
THE BROADEN AND BUILD
MODEL
 Dalam the broaden and build menujukkan :
 Emosi positif membantu individu untuk bisa bertahan dengan
memberikan kecenderungan tindakan spesifik yang bisa mengarah
ke perilaku adaptif yang lebih baru.
Contoh : jika anak-anak merasakan kebahagiaan akan berkaitan
dengan membuat mereka lebih tertarik untuk bermain ataupun
mengeksplorasi
 Emosi positif juga memberikan percikan untuk perubahan dalam
aktivitas kognitif yang dapat mengarah kepada kecenderungan
tindakan-pikiran yang lebih baru dan lebih adaptif
Contoh : ketika anak-anak membiarkan dirinya termotivasi oleh
kegembiraan dan dengan senang hati terlibat dalam kegiatan yang
menyenangkan, mereka secara bersamaan belajar tentang
lingkungan mereka dan tentang diri mereka sendiri.
EMOTIONAL
INTELLIGENCE
 Stenberg & Detterman (1986), Terman (1921), dan Weschler (1997)
mendefinisikan emotional intelligence atau kecerdasan nemosi sebagai
kapasitas seseorang untuk dapat berpikir secara abstrak, kemampuan secara
general yang dimiliki seseorang untuk mempelajari sesuatu dan beradaptasi
dengan lingkungannya.
 Goleman (1996) menjelaskan bahwa kecerdasan emosi mencakup adanya
pengendalian akan diri, semangat, ketekunan, dan adanya kemampuan untuk
dapat memotivasi diri.
 Mayer & Salovey (1990) mendefinisikan emotional intelligence (EQ)
sebagai suatu kemampuan untuk dapat mengamati dan memahami baik
perasaan dan emosi pada diri sendiri dan orang lain, sehingga dapat menjadi
suatu panduan seseorang untuk berpikir dan bertindak.
EMOTIONAL
INTELLIGENCE
 Menurut Goleman (1996) individu yang memiliki kecerdasan emosi dapat
terungkap melalui kemampuannya : (1) memotivasi diri sendiri; (2) bertahan
dalam menghadapi situasi yang menekan dirinya; (3) dapat mengendalikan
dorongan hati; (4) menunjuukkan kesenangan dengan tepat tanpa berlebihan; (5)
dapat mengatur suasana hati; (6) menjaga diri agar situasi yang menekan tidak
melumpuhkan kemampuan berpikirnya; (7) berempati; (8) berdoa.
 Emotional intelligence berperan pada pengenalan dan penggunaan keadaan
emosi seseorang dan orang lain, dimana dapat membantu untuk memecahkan
suatu masalah dan mengatur suatu tindakan.
EMOTIONAL
INTELLIGENCE
 Dimensi dari emotional intelligence :
1. Knowing one’s emotion  mengenali emosi yang dialami
2. Handle interpersonal relationship  mampu untuk
membangun dan mempertahankan hubungan dengan orang
lain.
3. Motivate oneself  mampu memotivasi diri untuk bisa
meregulasi emosi yang dialami.
4. Recognize motivations in others  berkaitan dengan
empati
5. Manage one’s emotions  mampu untuk mengontrol emosi
yang dirasakan, mengatasi stres, dan berusaha pulih ketika
setelah menghadapi suatu masalah
EMOTIONAL
INTELLIGENCE
Sedangkan menurut Myer, Salovey, & Caruso (2004) EQ mengacu
kepada 4 dimensi yang disebut dengan four-branch ability, diantaranya :
Branch 1 (Perception of Emotion) : mencerminkan bagaimana
seseorang mempersepsikan emosinya dan melibatkan kemampuannya
dalam mengenali emosi orang lain melalui ekspresi wajah dan postur
tubuh.
Branch 2 (Use Emotion to Facilitate Thought) : melibatkan kapasitas
emosi untuk dapat membantu seseorang berpikir, sehingga seseorang
dapat menentukan dan memprioritaskan apa yang ia pikirkan berkaitan
dengan emosinya. Kemampuan ini merupakan kemampuan seseorang
untuk berusaha mengeluarkan, menggunakan, dan merasakan emosi
secukupnya, sehingga ia mampu untuk mengkomunikasikan dan
menunjukkan perasaannya dengan tepat.
EMOTIONAL
INTELLIGENCE
Sedangkan menurut Myer, Salovey, & Caruso (2004) EQ mengacu
kepada 4 dimensi yang disebut dengan four-branch ability, diantaranya
(cont...) :
Branch 3 (Understanding Emotion) : mencerminkan dimana seseorang
mampu untuk memahami serta mengetahui keterkaitan emosi dalam
berbagai hal. Selain itu, seseorang mampu untuk dapat menganalisis
penyebab dari suatu emosi dan dampak dari emosi tersebut.
Branch 4 (Manage Emotion) : mencerminkan bagaimana seseorang
dapat mengelolah emosinya tersebut. Melibatkan kemampuan untuk dapat
terbuka terkait perasaannya, baik perasaan yang baik ataupun yang buruk.
Pengelilahan emosi ini bisa terjadi pada konteks tujuan secara individual,
self-knowledge, serta social awareness.
 Emosi sangat berkaitan dengan kesejahteraan / well-being individu. Dengan
belajar mengelolah emosi, dapat diartikan adalah kita belajar untuk
mengekspresikan atau mengungkapkan emosi ataupun perasaan kita secara
efektif dan tepat.
 Pengelolaan emosi tiap orang akan berbeda-beda, sangat tergantung mana
yang lebih efektif untuk dilakukan pada tiap individu. Berikut beberapa cara
sederhana dalam mengelola emosi :
 Share perasaan yang dialami, contoh ketika kita merasakan perasaan bahagia akan
membantu kita menjadil lebih bersemangat melakukan kegiatan tertentu.
 Mengekspresikan secara terbuka dengan tata cara yang konstruktif, yaitu
membicarakan perasaan kita kepada orang lain atau mengekspresikan melalui
media yang kita anggap tepat atau efektif.

Anda mungkin juga menyukai