Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ID, EGO DAN SUPEREGO

MAKALAH INI UNTUK MEMENUHI NILAI UJIAN AKHIR SEMESTER


GASAL MATA KULIAH PERILAKU ORGANISASI PENDIDIKAN YANG
DIAMPU OLEH
Dr. Sungkowo Edy Mulyono, S.Pd., M.Si.

Dr. Nina Oktarina, S.Pd., M.Pd.

Ditulis oleh
Mariyana 0102521024

MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
Abstrak
Tulisan ini membahas tentang struktur psikologis yang dimiliki oleh manusia terdiri
dari tiga elemen yaitu, id, ego, dan superego. Id adalah hal mendasar dalam
personalitas seseorang sebagai kebutuhan dasar alamiah. Ego merupakan urusan
realitas yang berasal dari usaha memenuhi kebutuhan yang dapat diterima secara
sosial. Superego merupakan aspek moral dalam kepribadian yang dapat diasah dari
lingkungan masyarakat yang berdasarkan penilaian benar dan salah terhadap
norma-norma kehidupan. Pengalaman hidup seseorang sejak kecil memiliki
pengaruh besar terhadap perilaku seseorang ketika dewasa. Hal ini menjadi
penekanan penting terhadap faktor ketidaksadaran yang menentukan bentuk
perilaku manusia. Mekanisme ini menjadi penting karena merupakan bagian dalam
proses mental untuk memecahkan masalah psikologis dan kenyataan.
Kata Kunci: Id, Ego, Superego.

Abstract
This paper discusses the psychological structure possessed by humans consisting
of three elements, namely, id, ego, and superego. Id is fundamental in a person's
personality as a basic natural need. The ego is a matter of reality that comes from
trying to meet socially acceptable needs. Superego is a moral aspect of personality
that can be honed from a societal environment based on right and wrong
assessments of the norms of life. A person's life experiences since childhood have a
great influence on one's behavior as adults. This is an important emphasis on the
unconscious factors that determine the form of human behavior. This mechanism
becomes important because it is part of the mental process for solving
psychological and reality problems.

Keywords: Id, Ego, Superego.

MARIYANA | PERILAKU ORGANISASI PENDIDIKAN | UAS GASAL 2


BAB I
PENDAHULUAN

Organisasi merupakan sistem interaksi anggota organisasi yang membuat


berbagai kombinasi kebutuhan yang berhubungan dengan konsep, teknologi, dan
manusia. Sebagai sistem sosial yang cukup rumit, keberadaan teknologi ditambah
unsur manusia akan menambah kerumitan, dalam sistem tersebut.
Komunikasi dan motivasi individu di dalam organisasi sangat dipengaruhi
oleh budaya masyarakat tempat mereka berasal. Di dalam organisasi, selain itu
terdapat masalah organisasi yang semakin kompleks, antara lain teknis, sistem dan
konsep, dan yang berkaitan dengan manusia itu sendiri yang selama ini dianggap
sebagai unsur vital dalam organisasi.
Usaha untuk mengetahui alasan seseorang untuk menunjukkan perilaku
tertentu di dalam organisasi, akan menyebabkan kita perlu memahami tentang ciri
atau karakteristik dan perilaku individu.

A. Unsur Id
Unsur id adalah unsur ketidaksadaran manusia yang merupakan unsur
pendorong utama bagi semua kegiatan manusia. Merupakan kekuatan besar yang
mendorong manusia untuk berperilaku yang siap melakukan apa saja, tidak peduli
perilaku itu baik atau tidak, salah atau benar.
Id merupakan pusat dari segala energi dinamis mental seseorang, komponen
utama dari sifat manusia yang telah ada sejak baru lahir ke dunia. Unsur ini terjadi
tanpa disadari serta melibatkan perilaku primitif berdasarkan pada insting.
Pemenuhan kebutuhan dalam unsur id, terkadang tidak realistis bahkan tidak
mungkin dilakukan. Jika sepenuhnya didasari pada prinsip kesenangan, maka kita
harus menahan hasrat tersebut agar tidak mengganggu perilaku secara sosial.
Hal yang menggerakkan unsur Id adalah nafsu, keinginan, dan kebutuhan.
Apabila hal ini tidak segera terpenuhi, akan muncul rasa marah dan cemas. Proses
pertumbuhan dari bayi hingga dewasa unsur ini akan tetap berdasarkan insting
dengan perkembangan pola pikir membuat seseorang berperilaku secara realistis
dan bisa diterima secara sosial.

MARIYANA | PERILAKU ORGANISASI PENDIDIKAN | UAS GASAL 3


B. Unsur Ego
Unsur Ego merupakan perkembangan dari unsur Id, yang memastikan
bahwa impulsif dari unsur Id dapat diekspresikan dengan cara yang dapat diterima
di dunia nyata dan realitis. Unsur ini berfungsi dalam pikiran sadar, prasadar, dan
bawah sadar.
Unsur Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggungjawab untuk
menangani berbagai hal dengan realistis. Prinsip realitas menimbang biaya dan
manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak dalam
pemenuhan kebutuhan dari unsur Id.
Ego berurusan dengan realita, berusaha memenuhi keinginan unsur Id
dengan cara yang dapat diterima dengan secara sosial. Unsur Ego biasanya
menunda kepuasan dan membantu menghilangkan ketegangan yang dirasakan oleh
unsur Id jika keinginan tidak segera dipenuhi.

C. Unsur Superego
Unsur Superego merupakan aspek moral dari suatu kepribadian yang
didapatkan dari pengasuhan orangtua atau norma dan nilai di dalam masyarakat dan
didasarkan pada moral dan penilaian benar dan salah.
Superego muncul sekitar usia lima tahun, unsur ini memegang standar
norma dan nilai yang kita peroleh dari orang tua dan masyarakat dan memberikan
pedoman untuk membuat penilaian.
Superego memiliki dua bagian, ego nurani dan ego ideal. Ego nurani
mencakup informasi tentang hal yang dipandang buruk oleh orangtua dan
masyarakat. Perilaku ini sering dilarang dan menyebabkan konsekuensi buruk,
hukuman, atau perasaan bersalah dan penyesalan. Sedangkan ego ideal mencakup
aturan dan standar untuk perilaku yang bercita-cita untuk menciptakan ego itu
sendiri.
Superego mencoba menyempurnakan dan membudayakan perilaku.
Superego bekerja untuk menekan semua dorongan unsur Id yang tidak dapat
diterima dan berjuang untuk membuat ego bertindak berdasarkan standar idealis
daripada prinsip-prinsip realistis. Superego hadir di dalam unsur ego pada pikiran
sadar, prasadar, dan bawah sadar.

MARIYANA | PERILAKU ORGANISASI PENDIDIKAN | UAS GASAL 4


BAB II
PEMBAHASAN
A. Interaksi antara unsur Id, Ego, dan Superego
Ketiga unsur ini bekerja sama untuk menciptakan pola perilaku manusia.
Unsur Id memberikan tuntunan kebutuhan alamiah, unsur Ego membatasinya
dengan realita, dan unsur Superego menambahkan nilai moral pada setiap tindakan
yang diambil.
Unsur Id (das es), merupakan salah satu unsur atau subsistem kepribadian
yang berdasarkan pada kesenangan (pleasure). Unsur Id, adalah penggerak utama
keseluruhan perilaku manusia. Id, adalah kawah candradimuka yang penuh dengan
keinginan yang memerlukan pemuasan segera. Dalam kegiatannya, Id tidak
terbelenggu oleh batasan-batasan etika, moral, logika, dan lain-lain faktor.
Sehingga sering kali ditemukan adanya perilaku baik dan buruk sekaligus dalam
waktu bersamaan (simultan). Id bekerja secara tidak rasional dan secara impulsif.
Ego mewakili gambaran tentang kenyataan-kenyataan fisik dan sosial. Ego
merupakan unsur yang berkaitan dengan alam kesadaran manusia. Ia memberikan
gambaran tentang apa yang mungkin dan tak mungkin terjadi. Ego merupakan
gambaran logika tentang apa yang patut dilakukan dan tidak patut, apa yang harus
dan tidak harus dilakukan sehubungan dengan desakan desakan dari Id.
Superego, yang merupakan alam ketidaksadaran manusia, menjadi gudang
nilai-nilai individu, termasuk moral, yang terbentuk sebagian besar oleh lingkungan
luar dan juga keluarga. Kita sering mengenalnya sebagai hati nurani (conscience).
Superego berisi tentang nilai-nilai baik dan buruk, boleh dan tidak, norma
masyarakat, dan lain sebagainya. Dalam operasionalnya, Superego sering
bertentangan dengan Id. Id ingin melakukan apa yang dirasakannya baik untuk
kelangsungan hidup manusia, sedangkan superego menginginkan apa yang
dirasakan benar.
Semua unsur ini tidak terpisahkan dan bersifat dinamis. Ketiga unsur ini
saling berinteraksi dalam mempengaruhi perilaku dan sifat individu. Walaupun
ketiga unsur ini saling berinteraksi namun terkadang menyebabkan
ketidakseimbangan yang membuat individu sulit beradaptasi terdapat situasi yang

MARIYANA | PERILAKU ORGANISASI PENDIDIKAN | UAS GASAL 5


dihadapinya. Pertentangan antara Id dan Superego menyebabkan Ego melakukan
kegiatan jalan tengah. Ego harus mengadakan kompromi dan berusaha
menyenangkan Id dan Superego. Hal ini merupakan salah satu mekanisme proses
mental yang berusaha memecahkan konflik antara keadaan psikologis manusia dan
kenyataan yang dihadapinya.

B. Ketidakseimbangan antara unsur Id, Ego, dan Superego


Kunci kepribadian sehat adalah keseimbangan antara ketiga unsur Id, Ego,
dan Superego. Jika terjadi ketidakseimbangan maka ketiga unsur ini akan mengarah
pada kepribadian yang mal-adaptif, yang merupakan serangkaian perilaku yang
bereaksi tidak sesuai dengan rangsangan internal maupun eksternal.
Saat unsur ego tidak mampu menyeimbangkan antara tuntutan id dengan
realita dan nilai-nilai norma dari superego akan terjadi bentuk ansietas oleh unsur
ego, antara lain:
a. Ansietas objektif, adalah bentuk ketakutan yang berasal dari dunia nyata.
b. Ansietas neurotik, adalah bentuk kecemasan karena ingin memuaskan Id.
c. Ansietas moral, adalah bentuk ketakutan yang berasal dari nilai norma, bila
tindakan berlawanan dengan nilai norma, seseorang akan merasa malu dan
bersalah.
Untuk mengurangi kecemasan, Ego dapat mengembangkan sistem
pertahanan diri yang disebut dengan Defense Mechanism yang merupakan bentuk
pertahanan diri dengan strategi psikologis yang secara tidak sadar digunakan untuk
melindungi individu dari kecemasan.

C. Contoh Interaksi antara unsur Id, Ego, dan Superego


Dalam perilaku organisasi, ketiga unsur akan mengaitkan kepribadian
individu dalam menghadapi masalah. Berikut contoh interaksi dalam unsur Id, Ego,
dan Superego di lingkungan manajemen pendidikan.
1. Unsur Id
a. Dalam penetapan keputusan jabatan fungsional guru di sekolah swasta,
kepala sekolah wajib mendapat persetujuan dari kepala yayasan. Namun
satu pekan terakhir, kepala yayasan mendapatkan tugas dinas luar dan tidak

MARIYANA | PERILAKU ORGANISASI PENDIDIKAN | UAS GASAL 6


dapat diganggu. Maka, kepala sekolah mengambil keputusan tanpa
persetujuan dari kepala yayasan karena menghambat waktu.
b. Salah satu guru tidak datang kesekolah tanpa keterangan dan tidak dapat
dihubungi, kepala sekolah marah dan langsung memberikan sanksi tanpa
menghiraukan alasan guru tersebut.
c. Saat kondisi pandemi, Dinas Pendidikan Provinsi memberikan surat edaran
bahwa pembelajaran tatap muka harus dilaksanakan dengan protokol
kesehatan yang ketat. Namun, kepala sekolah tidak mengikuti aturan
tersebut dengan alasan bahwa dilingkungan sekolah sudah minim kasus
baru Covid-19.

2. Unsur Ego
a. Adanya desakan dari orang tua siswa untuk tetap melaksanakan
pembelajaran tatap muka secara penuh waktu pembelajaran dengan alasan
pembelajaran siswa secara daring tidak efektif. Namun kepala sekolah tetap
menerapkan aturan pembelajaran tatap muka secara bergantian, untuk
menjaga kondisi pandemi yang belum kondusif.
b. Pada saat rapat berlangsung, beberapa guru kurang setuju dengan hasil rapat
pelaksanaan ujian akhir semester. Namun, kepala sekolah tetap
mempertahankan keputusan yang sudah dibuat berdasarkan prinsip
musyarawah yang sudah dilakukan sebelumnya.

c. Dikarenakan kondisi pandemi, banyak siswa yang belum membayar


tunggakan SPP hingga tidak bisa mengikuti ujian akhir semester. Namun,
kepala sekolah memberikan dispensasi perpanjangan waktu pelunasan
dengan pemanggilan orangtua.

3. Unsur Superego
a. Ada kegiatan bersih Jumat, semua guru bekerja sama sehingga pekerjaan
akan cepat selesai. Sebagai kepala sekolah, ikut turun tangan walaupun
pekerjaan dapat dilakukan tanpa dia. Karena sebagai kepala sekolah
memberikan nilai kepemimpinan yang saling bekerja sama.

MARIYANA | PERILAKU ORGANISASI PENDIDIKAN | UAS GASAL 7


b. Pada kegiatan PISA 2022 yang akan dilaksanakan di sekolah sampel. Dinas
pendidikan hanya menunjuk satu proktor untuk bertanggungjawab dalam
pelaksaan PISA 2022. Namun sebagai kepala laboratorium ikut membantu
proktor agar pekerjaan lebih cepat diselesaikan.
c. Dalam pelaksanaan ujian akhir semester, terdapat guru pengawas yang izin
karena akan mengikuti tes PPPK. Sebagai kepala sekolah, mencari
pengganti pengawas agar kegiatan ujian akhir semester tetap dapat
dilaksanakan dengan lancar.

MARIYANA | PERILAKU ORGANISASI PENDIDIKAN | UAS GASAL 8


BAB III
PENUTUP
Id beroperasi berdasarkan prinsip kenikmatan (pleasure principle), yaitu
berusaha memperoleh kenikmatan dan menghindari rasa sakit. Plesure principle
diproses dengan dua cara :
a. Tindak Refleks (Refleks Actions)
Adalah reaksi otomatis yang dibawa sejak lahir seperti mengejapkan mata
dipakai untuk menangani pemuasan rangsang sederhana dan biasanya segera dapat
dilakukan.
b. Proses Primer (Primery Process)
Adalah reaksi membayangkan/mengkhayal sesuatu yang dapat mengurangi
atau menghilangkan tegangan – dipakai untuk menangani stimulus kompleks,
seperti bayi yang lapar membayangkan makanan atau puting ibunya.
Id hanya mampu membayangkan sesuatu, tanpa mampu membedakan
khayalan itu dengan kenyataan yang benar-benar memuaskan kebutuhan. Id tidak
mampu menilai atau membedakan benar-benar salah, tidak tahu moral.
Ego berkembang dari id agar orang mampu menangani realita sehingga ego
beroperasi mengikuti prinsip realita (reality principle) usaha memperoleh kepuasan
yang dituntut id dengan mencegah terjadinya tegangan baru atau menunda
kenikmatan sampai ditemukan objek yang nyata-nyata dapat memuaskan
kebutuhan. Ego adalah eksekutif atau pelaksana dari kepribadian, yang memiliki
dua tugas utama; pertama, memilih stimuli mana yang hendak direspon dan atau
insting mana yang akan dipuaskan sesuai dengan prioritas kebutuhan. Kedua,
menentukan kapan dan bagaimana kebutuhan itu dipuaskan sesuai dengan
tersedianya peluang yang resikonya minimal.
Superego adalah kekuatan moral dan etik dari kepribadian, yang beroperasi
memakai prinsip idealistik (edialistic principle) sebagai lawan dari prinsip
kepuasan id dan prinsip realistik dari ego. Superego berkembang dari ego, dan
seperti ego, ia tak punya sumber energinya sendiri. Akan tetapi, superego berbeda
dari ego dalam satu hal penting – superego tak punya kontak dengan dunia luar
sehingga tuntutan superego akan kesempurnaan pun menjadi tidak realistis.

MARIYANA | PERILAKU ORGANISASI PENDIDIKAN | UAS GASAL 9


DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.

Suryabrata, Sumardi. 2012. Psikologi Kepribadian. Jakarta: RajaGrafindo


Persada.
Feist, Jess and Gregory J. Feist. 2010. Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba
Humanika.
Koswara, E. 1991. Teori-Teori Kepribadian. Bandung: Eresco.

MARIYANA | PERILAKU ORGANISASI PENDIDIKAN | UAS GASAL 10

Anda mungkin juga menyukai