LANDASAN TEORI
A. Kepribadian
1. Definisi Kepribadian
lingkungannya.
realita. Dan dengan arti yang lain, kepribadian manusia adalah pola
23
Amirullah, Perilaku Konsumen (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2002), 35.
24
Usman Effendi, Psikologi Konsumen (Jakarta: Raja Wali Persada, 2016),286.
2. Teori-Teori Kepribadian
a. Teori Psychoanalitis
atas:
1) Id (libido)
yang paling dasar seperti rasa harus, lapar, seks dan pertahanan
2) Ego
menjadi sadar tentang apa yang terjadi di dunia dan apa yang
25
Setiadi, Perilaku Konsumen., 69.
keinginan-keinginan Id dengan mempertimbangkan terlebih
3) Superego
yang disadarkan pada Id. Oleh karena itu superego adalah suatu
bersangkutan).26
b. Teori Sosial
26
Setiadi, Perilaku Konsumen konsep dan implikasi., 138-140.
model CAD ini ingin melihat kategori produk apa saja yang bisa
(detachment).
diri mereka memandang mereka sendiri. Konsep diri yang ada pada
27
Ibid., 143.
sendiri. Kosistensi diri dicapai dengan membeli produk yang
oleh karena itu ada kesamaan antara citra merek dan citra diri
(self image).
akan mempengaruhi produk apa yang akan kita pilih, tetapi juga
membantu menempatkan citra diri kita. Dalam hal ini jika kita
Oleh karena itu konsep diri yang diperluas itu disebut juga
sebagai simbolik interactionism, karena menekankan pada
simbolik.28
3. Ciri-ciri kepribadian
oleh individu dalam sejumlah situasi. Dengan kata lain ciri kepribadian
28
Ibid., 144-145.
29
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik (Bandung: Pustaka Setia, 2015), 22.
30
belakangi sifat khas seseorang. Alwisol menjelaskan gaya hidup
adalah cara yang unik dari setiap orang dalam berjuang mencai tujuan
30
Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian (Jakarta:Rajawali Press, 1998), 190.
31
Alwisol, Psikologi Kepribadian (Malang: Umm Press, 2009), 73.
32
Calvin S Hall dan Gardner Lindzey, Psikologi Kepribadian / Teori-Teori Psikodinamik (Klinis),
Terj. A. Supratiknya (Yogyakarta: Kanisius, 2000), 249.
33
Alfathri Adlin, Resistensi Gaya Hidup : Teori dan Realita (Yogyakarta: Jalasutra, 2006), 37.
cepat berubah sehingga kurun waktu tertentu gaya hidup relatif
permanen.34
34
Setiadi, Perilaku Konsumen., 148.
2) Ketertarikan (Interest)
pelanggannya.
3) Pendapat (Opinion)
mereka sendiri.
mengukur gaya hidup ditinjau dari aspek nilai kultural yaitu outer
gaya hidup konsumen yang jika dalam membeli suatu produk harus
1) Actualizer
2) Fullfieds
kesehatan.
3) Believers
35
Sari Listyorini, “Analisis Faktor- Faktor Gaya Hidup dan Pengaruhnya Terhadap
Pembelian Rumah Sehat Sederhana (Studi Pada Pelanggan Perumahan Puri Dinar Mas Pt.
Ajisaka Di Semarang)”, Jurnal Administrasi Bisnis Volume I Nomor 1 September (2012), 10.
36
Setiadi, Perilaku Konsumen konsep dan implikasi., 153-155.
kemasjid, kerja, kelompok dan negara. Mereka menghargai
peraturan.
4) Achiever
5) Striver
6) Struggeler
agama.
7) Experiencer
politik.
8) Maker
Gambar 2.1
1. Faktor Kebudayaan
a. Budaya
mendasar.
b. Subbudaya
a. Kelompok referensi
aktual seseorang.
b. Keluarga
37
Setiadi, Perilaku Konsumen., 379.
c. Peran dan status
3. Faktor Pribadi
pribadi seperti:
b. Pekerjaan
konsumsinya.
c. Kondisi ekonomi
d. Gaya hidup
38
Ibid., 382.
4. Faktor Psikologis
a. Motivasi
dan keinginan.39
b. Persepsi
c. Pembelajaran
39
Etta Mamang Sangadji dan Supiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis Disertai Himpunan
Jurnal Penelitian (Yogyakarta:ANDI,2013), 154-155.
40
Setiadi, Perilaku Konsumen.,13.
41
Mulyadi Nitisusastro, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Kewirausahaan (Bandung:
Alfabeta, 2013), 74.
pemikiran deskriptif yang dianut seseorang tentang sesuatu hal.
gagasan.42
Gambar 2.2
1. Pengenalan masalah
konsumen.
42
Setiadi, Perilaku Konsumen., 338.
43
Kotler dan Keller, Manajemen Pemasaran Jilid I. Edisi Ke 13 (Jakarta:Erlangga, 2009), 184-
190.
2. Pencarian informasi
3. Evaluasi alternatif
yang diperlukan.
4. Keputusan pembelian
masa depan.
2. Pengertian Jilbab
44
Muhammad Djakfar, Agama Etika dan Ekonomi, (Malang: UIN Maliki Press, 2014), 113-114.
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara lelaki
mereka, atau putera putra saudara perempuan mereka, atau wanita-
wanita Islam, atau budak- budak yang merek miliki, atau pelayan-
pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita)
atau anak anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan
janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang
mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah
supaya kamu beruntung.
Pembelian
45
Nur Khaerat Sidang “Fenomena Trend Fashion Jilbab Dalam Keputusan Pembelian Jilbab (Studi
Pada Mahasiswi Jurusan Ekonomi Islam)”, Makasar: UIN Alauddin Makassar, 2016.
prilaku kosumen.46 Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat
berguna dalam menganalisis perilaku konsumen, asalkan jenis kepribadian
tersebut dapat diklasifikasikan dengan akurat dan asalkan terdapat korelasi
yang kuat antara jenis kepribadian tertentu dengan pilihan produk atau
merek. 47
Bagi para pemasar kepribadian juga dapat digunakan sebagai dasar
berbeda atas dasar satu ataupun dalam berbagai sifat.48 Perlu diingat
pada asas kelompok (banyak orang) bukan individu, karena untuk berhasil
gaya hidup. 49
Pembelian
individu akan bertindak dan menentukan sikap sesuai dengan pribadi yang
telah terbentuk pada konsep dirinya. Hal ini juga sangat berpengaruh pada
46
Effendi, Psikologi Konsumen., 287.
47
Setiadi, Perilaku Konsumen., 136.
48
Effendi, Psikologi Konsumen., 289.
49
Ibid., 291.
prilaku kosumen.50 Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat
yang kuat antara jenis kepribadian tertentu dengan pilihan produk atau
merek. 51
berbeda atas dasar satu ataupun dalam berbagai sifat.52 Perlu diingat
pada asas kelompok (banyak orang) bukan individu, karena untuk berhasil
gaya hidup. 53
50
Effendi, Psikologi Konsumen., 287.
51
Setiadi, Perilaku Konsumen., 136.
52
Effendi, Psikologi Konsumen., 289.
53
Ibid., 291.
H. Hubungan Antara Gaya Hidup Konsumen Dengan Keputusan
Pembelian
satu individu dengan individu yang lain, membuat gaya hidup mereka juga
berbeda.
memikirkan apa yang akan mereka pakai sehari-hari. Selain itu gaya hidup
54
Shinta, Manajemen Pemasaran., 46.