Anda di halaman 1dari 25

PSIKOANALISIS

LUBBI ILMA-22116008
ABOUT PSIKOANALISIS

Teori Psikoanalisis dikembangkan oleh seorang neurology dari Wina, Sigmund Freud, pada awal tahun 1890-an. Formulasi
teoritik dari teori ini banyak dipengaruhi oleh pengalaman atau kehidupan masa kanak-kanak Freud, khususnya cara kedua
orangtuanya memperlakukannya. Psikoanalisis klasik merupakan suatu metode penyembuhan yang bersifat psikologis
dengan cara-cara fisik. Psikoanalisis klasik jelas terkait dengan tradisi jerman yang menyatakan bahwa pikiran adalah
entitas yang aktif, dinamis dan bergerak dengan sendirinya. Selain itu , Psikoanalisis klasik tidak lahir dari penelitian
akademis , sebagaimana system-sistem lain, namun merupakan produk konsekuensi terapan praktik klinis. Penyusunan
observasi yang dilakukan Freud bertujuan untuk menyusun berbagai pendekatan-pendekatan terapi yang sangat dibutuhkan.
Formulasi-formulasi inilah yang diperluas ke teori psikodinamika perkembangan kepribadian yang bergantung pada
pengurangan ketegangan Psikoanalisis klasik merupakan psikologi ketidaksadaran. Kesadarannya tertuju kearah bidang
motivasi,emosi,konflik,simptom-simptom neurotic,mimpi-mimpi dan sifat-sifat karakter. Psikoanalisis dahulu lahir bukan
dari psikologi melainkan dari kedokteran ,yakni kedokteran bidang sakit jiwa. Tokoh utama Psikoanalisis ialah Sigmund
Freud. Pada mulanya Freud mengembangkan teorinya tentang struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan jiwa .
KONSEP PSIKOANALISIS
• Freud memandang sifat manusia pada dasarnya pesimistik, deterministik,
mekanistik, dan reduksionistik. Di mana manusia dideterminasi oleh
kekuatan-kekuatan irasional, motivasi-motivasi tidak sadar, kebutuhan-
kebutuhan dan dorongan-dorongan biologis dan naluriah, dan oleh peristiwa-
pristiwa psikoseksual yang terjadi selama lima tahun pertama dari kehidupan.
Freud menekankan peran naluri-naluri yang bersifat bawaan dan biologis, ia
juga menekankan pada naluri seksual dan impuls-impuls agresif. Menurutnya
tujuan segenap kehidupan adalah kematian, kehidupan ini adalah tidak lain
jalan melingkar ke arah kematian.
BEBERAPA KONSEP DASAR DARI
PSIKOANALISIS DIANTARANYA:
• Manusia secara esensial bersifat biologis, terlahir dengan dorongan-dorongan instingtif, sehingga perilaku merupakan fungsi yang di dalam ke arah
dorongan itu.
• Manusia bersifat tidak rasional, tidak sosial dan destruktif terhadap dirinyadan orang lain. Libido mendorong manusia ke arah pencarian kesenangan.
• Di mana manusia dideterminasi oleh kekuatan-kekuatan irasional, motivasi-motivasi tidak sadar, kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan
biologis dan naluriah, dan oleh peristiwa-pristiwa psikoseksual yang terjadi selama lima tahun pertama dari kehidupan.
• Alam sadar adalah bagian kesadaran yang memiliki fungsi mengingat, menyadari dan merasakan sesuatu secara sadar. Alam sadar ini memiliki ruang
yang terbatas dan saat individu menyadari berbagai rangsangan yang ada di sekitar kita.
• Alam prasadar yaitu bagian dasar yang menyimpan ide, ingatan dan perasaan yang berfungsi mengantarkan ide, ingatan dan perasaan tersebut ke
alam sadar jika kita berusaha mengingatnya kembali.
• Alam bawah sadar adalah bagian dari dunia kesadaran yang terbesar dan sebagian besar yang terpenting dari struktur psikis, karena segenap pikiran
dan perasaan yang dialami sepanjang hidupnya yang tidak dapat disadari lagi akan tersimpan didalamnya.
• Ketidakmampuan menaruh kepercayaan pada diri sendiri dan pada orang lain.
• Ketidakmampuan mengakui dan mengungkapkan perasaan-perasaan benci dan marah, penyangkalan terhadap kekuatan sendiri sebagai pribadi, dan
kekurangan perasaan-perasaan otonom.
• Ketidakmampuan menerima sepenuhnya seksualitas dan perasaan seksual diri sendiri.
• Secara umum hakikat konseling adalah mengubah perilaku. Dalam
pendekatan psikonanalisa hakikat konseling adalah agar individu mengetahui
ego dan memiliki ego yang kuat, yaitu menempatkan ego pada tempat yang
benar yaitu sebagai pihak mampu memilih secara rasional dan menjadi
mediator antara Id dan Superego. Konseling dalam pandangan psikoanalisis
adalah sebagai proses re-edukasi terhadap ego menjadi lebih realistik dan
rasional.
ID

• Id merupakan dorongan biologis yang berada dalam ketidaksadaran (dorongan nafsu) yang beroperasi menurut prinsip kenikmatan
(pleasure principle) struktur mental ini sudah ada sejak lahir (bawah sadar). Manusia lahir membawa id, contohnya jika lapar kita
menangis, mau mandi kita menangis. Jadi id merupakan bagian yang paling primitif yang tediri dari kebutuhan biologis dasar. Calvin S.
Hall dan Gardner Lindzey (1994:64), Id merupakan system kepribadian yang asli, id juga merupakan rahim tempat ego dan superego
berkembang. Id berisikan segala sesuatu yang secara psikologis diwariskan dan telah ada sejak lahir, termasuk instink-instink. Freud
menyebut id sebagai “kenyataan psikis yang sebenarnya”. Id tidak bisa menanggulangi peningkatan energi yang dialaminya sebagai
keadaan-keadaan tegangan yang tidak menyenangkan. Karena itu, apabila tingkat tegangan organism meningkat, maka id akan bekerja
sedemikian rupa untuk segera menghentikan tegangan dan mengembalikan organisme pada tingkat enegi rendah dan konstan serta
menyenangkan. Sumadi Suryabrata (2005:125), yang menjadi pedoman dalam berfungsinya id ialah menghindari diri dari
ketidakenakan dan mengejar keenakan, pedoman ini disebut Freud sebagai “prinsip kenikmatan” atau “prinsip keenakan”. Untuk
menghilangkan ketidakenakan dan mencapai keenakan itu id mempunyai dua cara (alat proses), yaitu:a. Refleks dan reaksi-reaksi
otomatis, seperti bersin, berkedip, dan sebagainya.b. Proses primer (primair vorgang), seperti orang lapar maka akan membayangkan
makanan. Proses primer menyangkut suatu reaksi psikologis yang sedikit lebih rumit. Ia beruasaha menghentikan tegangan dengan
membentuk khayalan tenteng objek yang dapat menghilangkan tegangan tersebut. Proses primer tidak akan mampu mereduksi atau
mengurangi tegangan. Orang yang lapar tidak akan dapat memakan khayalan tentang makanan. Karena itu, suatu proses psikologis baru
atau sekunder berkembang, dan apabila hal ini terjadi maka struktur system kedua kepribadian, yaitu ego mulai terbentuk
EGO

• go adalah struktur fikiran yang beroperasi menurut prinsip kenyataan (reality principle), yang mengutamakan pemikiran logika
dan rasional (tahap sadar). Ego timbul karena kebutuhan-kebutuhan organisme memerlukan transaksi-transaksi yang sesuai
dengan dunia kenyataan objektif. Orang yang lapar harus mencari, menemukan dan memakan makanan sampai tegangan karena
rasa lapar dapat dihilangkan. Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey (1994:65), perbedaan pokok antara id dan ego adalah bahwa
id hanya mengenal kenyataan subjektif-jiwa, sedangkan ego mebedakan antara hal-hal yang terdapat dalam batin dan hal-hal
yang terdapat dalam dunia luar. Ego bekerja berdasarkan prinsip kenyataan, dan beroperasi menurut proses sekunder. Tujuan
prinsip kenyataan adalah mencegah terjadinya tegangan sampai ditemukan suatu objek yang cocok untuk pemuasan kebutuhan.
Gerald Corey (2009:15) hubungan antara id dan ego adalah ego tempat bersemayam intelegensi dan rasionalitas yang
mengawasi dan mengendalikan impuls-impuls buta dari id. Proses sekunder merupakan adalah berfikir realistic. Dengan proses
sekunder, ego menyusun rencana untuk memuaskan kebutuhan dan kemudian menguji rencana ini, yang biasanya melalui suatu
tindakan, untuk melihat apakah rencana itu berhasil atau tidak. Hal ini disebut pengujian terhadap kenyataan (reality testing).
Ego disebut eksekutif kepribadian, karena ego mengontrol pintu-pintu kearah tindakan, memilih segi-segi lingkungan kemana
ia akan memberi respon, dan memutuskan instink manakah yang akan dipuaskan dan bagaimana caranya.
SUPER EGO

• Super Ego itu Merupakan struktur yang terbentuk dari komponen sosial dan moral, struktur ini bertanggung jawab
menentukan tingkah laku baik dan buruk,beroperasi menurut prinsip moral. Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey (1994:67),
superego adalah perwujudan internal dari nilai-nilai dan cita-cita tradisional masyarakat sebagaimana diterangkan orang
tua kepada anaknya, dan dilaksanakan dengan cara memberi hadiah-hadiah atau hukuman-hukuman. Superego adalah
wewenang moral dari kepribadian, dia mencerminkan yang ideal bukan yang real, dan memperjuangkan kesempurnaan
dan bukan kenikmatan. Perhatiannya yang utama adalah memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah dengan demikian
ia dapat bertindak sesuai dengan norma-norma moral yang diakui oleh wakil-wakil masyarakat. Calvin S. Hall dan
Gardner Lindzey (1994:67), fungsi-fungsi pokok superego adalah:
• a. Merintangi impuls-impuls id, terutama impuls-impuls seksual dan agresif, karena inilah impuls-impuls yang
pernyataannya sangat dikutuk oleh masyarakat.
• b. Mendorong ego untuk menggantikan tujuan-tujuan moralitas.
• c. Mengajar kesempurnaan.
TUJUAN KONSELING

• Menurut Corey (2005), tujuan terapi Psikoanalisis adalah untuk membentuk kembali struktur
karakter individu, dengan cara merekonstruksi, membahas, menganalisa, dan menafsirkan
kembali pengalaman-pengalaman masa lampau, yang terjadi di masa kanak-kanak. Membantu
konseli untuk membentuk kembali struktur karakternya dengan menjadikan hal-hal yang tidak
disadari menjadi disadari oleh konseli. Secara spesifik, membawa konseli dari dorongan-
dorongan yang ditekan (ketidaksadaran) yang mengakibatkan kecemasan kearah
perkembangan kesadaran intelektual, menghidupkan kembali masa lalu konseli dengan
menembus konflik yang ditekan, memberikan kesempatan kepada konseli untuk menghadapi
situasi yang selama ini ia gagal mengatasinya.
PERAN KONSELOR PADA KONSELING
PSIKOANALISIS
• Peran utama konselor dalam konseling ini adalah membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, ketulusan hati, dan hubungan
pribadi yang lebih efektif dalam menghadapi kecemasan melalui cara-cara yang realistis.
• Konselor membangun hubungan kerja sama dengan klien dan kemudian melakukan serangkaian kegiatan mendengarkan dan
menafsirkan.
• Konselor memberikan perhatian kepada resistensi kliend. Fungsinya adalah mempercepat proses penyadaran hal-hal yang tersimpan
dalam ketidaksadaran.
• Konselor membangun hubungan kerja sama dengan konseli dan kemudian melakukan serangkaian kegiatan mendengarkan dan
menafsirkan. Konselor juga memberikan perhatian kepada resistensi konseli untuk mempercepat proses penyadaran hal-hal yang
tersimpan dalam ketidaksadaran. Sementara konseli berbicara, konselor berperan mendengarkan dan kemudian memberikan tafsiran-
tafsiran terhadap informasi konseli, konselor juga harus peka terhadap isyarat-isyarat non verbal dari konseli. Salah satu fungsi utama
konselor adalah mengajarkan proses arti proses kepada konseli agar mendapatkan pemahaman terhadap masalahnya sendiri,
mengalami peningkatan kesadaran atas cara-cara berubah, sehingga konseli mampu mendaptakan kendali yang lebih rasional atas
hidupnya sendiri.
HUBUNGAN KONSELOR DENGAN KLIEN
• Dalam konseling psikoanalisis terdapat 3 bagian hubungan konselor dengan klien, yaitu aliansi, transferensi, dan kontratransferensi :
• a. Aliansi yaitu sikap klien kepada konselor yang relatif rasional, realistik, dan tidak neurosis (merupakan prakondisi untuk
terwujudnya keberhasilan konseling).
• b. Transferensi
• 1.pengalihan segenap pengalaman klien di masa lalunya terhadap orang-orang yang menguasainya, yang ditujukan kepada konselor
• 2. merupakan bagian dari hubungan yang sangat penting untuk dianalisis
• 3. membantu klien untuk mencapai pemahaman tentang bagaimana dirinya telah salah dalam menerima, menginterpretasikan, dan
merespon pengalamannya pada saat ini dalam kaitannya dengan masa lalunya.
• c. Kontratransferensi Yaitu kondisi dimana konselor mengembangkan pandangan-pandangan yang tidak selaras dan berasal dari
konflik-konfliknya sendiri. Kontratransferensi bisa terdiri dari perasaan tidak suka, atau justru keterikatan atau keterlibatan yang
berlebihan, kondisi ini dapat menghambat kemajuan proses konseling karena konselor akan lebih terfokus pada masalahnya sendiri.
Konselor harus menyadari perasaaannya terhadap klien dan mencegah pengaruhnya yang bisa merusak. Konselor diharapkan untuk
bersikap relatif obyektif dalam menerima kemarahan, cinta, bujukan, kritik, dan emosi-emosi kuat lainnya dari konseli.
TEKNIK-TEKNIK KONSELING

• Asosiasi bebas
• Interpretasi
• Analisis Mimpi
• Resistensi
• Transferensi
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN KONSELING
• Kelebihan dari pendekatan ini adalah:
• Penggunaan terapi wicara
• Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami, dan dapat memahami sifat manusia untuk meredakan penderitaan
manusia.
• Pendekatan ini dapat mengatasi kecemasan melalui analisis atas mimpi-minpi, resistensi-resistensi dan transferensi-
trasnferensi.
• Pendekatan ini memberikan kepada konselor suatu kerangka konseptual untuk melihat tingkah laku serta untuk
memahami sumber-sumber dan fungsi simptomatologi.
• Kelemahan dari pendekatan ini adalah:
• Pandangan yang terlalu determistik dinilai terlalu merendahkan martabat kemanusiaan.
• Terlalu banyak menekankan kepada masa kanak-kanak dan menganggap kehidupan seolah-olah ditentukan oleh
masa lalu. Hal ini memberikan gambaran seolah-olah tanggung jawab individu berkurang.
• Cenderung meminimalkan rasionalitas.
REFLEKSI DIRI
LUBBI ILMA-22116008
RASIONAL EMOTIF

• Tidak sependapat, karena manusia hakikatnya hidup dengan rasa kasih dan sayang. Entah dari Tuhan ataupun sesame. Realistis jika
memang permasalahan yang dialami oleh klien berhubungan dengan rasa cinta kasih dan sayang. Sebenarnya, kita hanya perlu
mengafirmasi klien untuk menerima segala apa yang telah terjadi, sesuai dengan konsep pendekatan konseling rasional emotif
bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan ini tidak ada yang kebetulan. Melainkan sudah terskenario dengan baik oleh yang
Maha Agung.
• Tidak bisa. Karena pada diri saya gagasan irasional itu hadir secara tidak sadar yang menyebabkan adanya sesuatu negative yang
terjadi. Contohnya, ketika galau, saya berfikir untuk saya akan mati secepatnya jadi saya tidak makan sama sekali, akhirnya badan
sakit dan harus opname.
• Menurut saya, Albert Ellis menyatakan bahwa gagasan irasional itu muncul terlepas dari kapan, bagaimana, dan mengapa seseorang
pada mulanya menjadikan dirinya cemas/depresi itu benar. Dikarenakan hakikat manusia itu memiliki 2 gagasan yang paten, yaitu
rasional dan irasional.
Pada diri saya, saya berusaha untuk meminimalisir gagasan irasional ini, meskipun kadang masih kelepasan muncul gagasan irasional
ini.
EKSISTENSIAL HUMANISTIK

• Kebebasan Pribadi adalah ketika individu tidak mendapatkan tekanan ataupun tuntutan dari
lingkungan sekitar. Berjalan sesuai apa yang diinginkan dan dibutuhkan. Saya sendiri merasa
saya adalah produk dari pembentukan lingkungan sekitar. Namun, sebagian kecil dari itu, saya
adalah saya.
• Keputusan untuk mutase dari kuliah sebelumnya, resign kerja dan memilih kerja dirumah.
• Tidak akan memahami tujuan hidup jika saya tidak melewati hal-hal khusus yang sudah
terjadi.
• Pernah merasakan. Cara menangani mencoba menerima, memahami diri, mencari solusi, dan
bangkit.
CLIENT CENTERED

• Kebanyakan sesuai dengan yang saya rasakan. Contohnya, rogers mengatakan setiap organisme berada dalam
dunia pengalaman yang terus menerus berubah, dan itu benar. Karena tidak ada pengalaman yang selalu
sama. Kedua, Organisme menanggapi dunia sesuai dengan persepsinya, ini juga benar. Karena setiap individu
selalu bebas untuk menilai dunia. Dll
• Saya merasa masih sedikit kesesuaian saya yang nyata dengan saya yang ideal. Contohnya, saya sebenarnya
pribadi yang sangat acuh dengan kondisi sekitar, tetapi nyatanya saya menjadi pribadi yg sangat peduli
dengan keadaan sekitar, mulai hal kecil hingga besar.
• Sebagai konselor saya bisa selalu menerima kondisi klien saya. Ketika tidak bisa menerima, saya berusaha
membalikkan posisi saya jika saya menjadi klien tersebut. Iya terjadi perbedaan anatara ketulusan dengan
kemauan menerima, karena sesungguhnya ketulusan itu adalah bisa menerima, sedangan kemauan menerima
itu hanya “Mau” menerima belum tentu bisa.
GESTALT

• Memilih hal yang positif atau negative dengan melihat efek kedepannya, lebih menerima
kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi, dan percaya dengan diri sendiri bahwa
perubahan itu akan ada.
• Bahwa setiap individu mampu menangani sendiri masalah-masalahnya secara efektif.
Sedangkan tugas konselor hanyalah membantu.
• Sangat pernah dan sering. Terasa sangat sakit dan merasa sangat menyesal. Cara
mengatasi dengan membangkitkan kembali harapan-harapan masa depan dan bersyukur
bisa sampai di masa sekarang dan tidak terbelenggu dengan kehidupan masa lalu.
ANALISIS TRANSAKSIONAL

• Kesamaan dengan Ibu dari segi emosi serta pola pikir. Kesamaan dengan
ayah dari segi pencarian emosi dan penerimaan diri. Perbedaan dengan
mereka adalah, keras kepala dan menguasai.
• Status ego orangtua. Sangat mempengaruhi, Karena kedewasaan lebih
menonjol.
• Cara pemecahan masalah dengan musyawarah. Lebih meminimalisir cekcok
berujung kefatalan.
ADLERIAN

• Life style adalah gaya hidup untuk mencapai tujuan kehidupan kedepannya.
• Gaya hidup sederhana untuk mewujudkan kehidupan yang santai dan bahagia
di masa tua. Mungkin ada salah, tapi masih bisa diatasi.
• Pernah, karena terpancing dengan kondisi lingkungan. Yang saya lakukan
kembali untuk introspeksi diri dan kembali pada komitmen diri.
• Menjadi lebih baik setiap hari dan menjadi bahagia disepanjang perjalanan
hidup.
BEHAVIOR

• Pernah.
• Teman bagi saya adalah tempat berkeluh kesah dan melepaskan penat.
Berpengaruh, namun tidak menjadi prioritas.
• Pernah memiliki teman bergaul yang salah, yang akhirnya saya harus
melurukan kembali diri saya sendiri. Lepas dengan sendirinya, karena saya
berhasil menahan diri dari tepengaruh.
REALITA

• Pernah, karena situasi tertentu.


• Pernah, saya lari dari tanggung jawab secara sadar, dan saya meminta bantuan orang lain untuk
menepati tanggung jawab saya. Cara memperbaiki dengan tidak mengulanginya
• W (Wants) : Keinginan saya terus upgrade diri.
• D (Direction) : Mengarahkan diri untuk tidak terlena dan terpengaruh hal yang menghambat pencapaian
tujuan
• E (Evaluation) : Menilai hal-hal yang sudah terjadi untuk introspeksi atau memperbaiki hal-hal yang
akan dating
• P ( Planning) : Merencanakan dengan teliti akan seperti apa langkah demi langkah yang akan ditempuh.
PSIKOANALISA

• Dengan bernyanyi dan shopping


• ID : memberikan dorongan negative untuk melakukan sesuatu
• Ego : mempertimbangkan harus mengikuti ID atau Superego saya
• Superego : memberikan dorongan tindakan yang positif
• Pernah mengalami.
PENDEKATAN TF

• Menyadari
• Dalam kondisi memilih kehidupan pernikahan. Menerima, menjalani, dan
berharap kebaikan serta kabahagiaan.
• Ingin menjadi orang yang memiliki kebebasan dalam berekspresi (seni), iya
berhubungan dengan bakat dan minat saya.
POST MODERN

• Menjadi sebuah teguran untuk berubah lebih baik.


• Yakinnn..
• Dengan tidak mendengarkan celongokan sekitar, dari siapapun termasuk dari
keluarga (kembali pada jati diri dengan batasan)

Anda mungkin juga menyukai