Anda di halaman 1dari 11

LEMBAR JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER

PRODI PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

Nama : SEKAR WULAN NDARI ANGGER NOVIYANTI


NIM : 211141023
Mata Kuliah : Psikologi Kepribadian
Dosen : Moniqa Siagawati

1. Teori ilmiah dibangun berdasarkan sekumpulan asumsi yang saling


berkaitan dengan penalaran deduktif yang dapat diuji. Terdapat konsep lain
yang seringkali mirip dengan teori ilmiah dalam menjelaskan kepribadian
manusia. Sebutkan konsep apa saja yang mirip dengan teori kepribadian,
jelaskan dan berilah contoh. (8)
Jawab : konsep psikodinamika : Psikodinamika merupakan teori yang
menjelaskan perilaku kepribadian dalam arti dinamika energi yang tidak disadari
dalam diri seseorang. Ada unsur-unsur yang utama dalam teori ini, yaitu motivasi,
emosi, dan aspek-aspek internal lainnya.
Contoh : a sumsi bahwa perilaku berasal dari gerakan dan interaksi dalam pikiran
manusia, kemudian pikiran merangsang perilaku dan keduanya saling
memengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya.
2. Dimensi konsep apa saja yang mirip dengan teori kepribadian, jelaskan dan
beri contoh. (7)
Jawab : Karakteristik Kepribadian
Karakteristik dalam psikologi adalah bentuk keunikan yang bisa menyebabkan
respon yang relatif konsisten dan bertahan lama dalam diri seseorang. Indikator
kepribadian ini kemudian dibedakan menjadi kemampuan beradaptasi,
kepercayaan diri, dan kemampuan bersosialisasi. Ketiga indikator tersebut adalah
bentuk kepribadian yang membentuk ciri atau karakteristik dari diri seseorang
dalam kondisi dan tempat tertentu.
Teori Konsep Diri (Self-Concept)
Teori konsep diri menunjukan bahwa manusia memiliki pandangan atau konsepsi
atas dirinya masing- masing, yakni berupa penilaian terhadap dirinya sendiri. Jadi
setiap individu akan berfungsi sebagai subjek dan objek persepsi dalam dirinya
sendiri. Berdasarkan pendapat Mowen bahwa konsep diri adalah bentuk totalitas
dalam pikiran dan perasaan individu yang bisa menjadi referensi dirinya sebagai
objek.
Teori Ciri (Trait Theory)
Teori Ciri atau Trait Theory menjelaskan bahwa manusia diklasifikasi ke dalam
karakteristik atau sifat dan ciri dirinya yang paling menonjol. Ciri
atau trait adalah karakteristik seseorang dalam kajian psikologi yang bersifat
khusus. Definisi trait adalah setiap cara yang membedakan seseorang dan relatif
abadi dimana setiap individu tersebut memiliki berbeda dari individu yang lain.

3. Bagaimana proses munculnya perilaku jika dianalisa dengan teori


kepribadian psikoanalisa Freud yang berkaitan dengan struktur
kepribadian & dinamika kepribadian, jelaskan dengan contoh. (10)
Jawab : 1. Struktur Kepribadian
Berdasarkan pendapat Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran,
yakni sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak sadar (unconscious).
Hingga tahun 1920-an, teori tentang konflik kejiwaan hanya melibatkan tiga
unsur tersebut. Kemudian pada tahun 1923 Freud baru mengenalkan tiga model
struktural yang lain, yakni das Es, das Ich, dan das Über Ich. Struktur ini tidak
mengganti struktur lama, namun tetap bersifat melengkapi gambaran mental,
terutama pada bagian fungsi dan tujuannya.
Freud beranggapan bahwa kepribadian adalah suatu bentuk sistem yang terdiri
dari tiga unsur, yakni das Es, das Ich, dan das Ueber Ich.
2. Dinamika Kepribadian
Menurut Freud, dinamika kepribadian adalah bagaimana dari energi psikis
seseorang yang didistribusikan dan dipergunakan oleh das Es, das Ich, dan das
Ueber Ich. Freud mengungkapkan bahwa setiap energi yang ada pada manusia
adalah berasal dari sumber yang sama, yakni makanan- makanan yang telah
dikonsumsinya. Artinya energi manusia kemudian bisa dibedakan dari
penggunaannya, yakni energi fisik yang merupakan energi untuk segala aktivitas
fisik dan energi psikis yang merupakan energi untuk aktivitas psikis. Freud
mengungkapkan bahwa awalnya yang memiliki energi hanyalah das Es atau the id
saja. Berdasarkan mekanisme menurut teori Freud disebut dengan identifikasi,
dimana energi tersebut diberikan dari das Es atau the id untuk das Ich dan das
Ueber Ich.
Contoh : Adik saya seorang perempuan berumur 8 tahun masih duduk di kelas 3
SD, jika sedang dirumah dia selalu ingin membeli jajanan di luar rumah seperti
baso, es cendol, balon dan lainnya. Karena adik saya gendut dan mudah sakit
maka oleh ibu saya dibatasi jajanannya. Tetapi namanya juga anak kecil pasti jika
ada sesuatu yang diinginkannya pasti akan berusaha mendapatkannya apapun cara
yang akan digunakan, mungkin dengan menangis atau bahkan melempar barang
karena kesal.
Jika dilihat dari sistem EGO
contoh : dilihat dari contoh kasus id , kita bisa sambungkan dengan contoh
menurut ego. Ketika adik saya lapar maka akan bertindak dan berfikir bagaimana
rasa lapar itu hilang dengan membeli jajanan diluar. Pemikiran adik saya untuk
menghilangkan rasa laparnya itu menunjukan sikap ego karena ia bergerak
berdasarkan prinsip realitas dan menyesuaikan diri dengan realita.
Jika dilihat dari sistem SUPER EGO
contoh : kita sambungkan lagi dengan kasus-kasus diatas. Ibu saya telah
mengontrol adik saya dengan melarang tidak boleh membeli jajanan diluar rumah,
tetapi apabila super ego telah terbentuk, maka control dari dirinya sendiri akan
keluar dengan memaksa ibu untuk mengijinkannya membeli jajanan diluar rumah

4. Jelaskan kerangka teori kepribadian Adler yang terwujud dalam 6 pokok


teori dengan bahasa & contoh yang dibuat sendiri. (10)
Jawab : 1. Kekuatan dinamis dibalik perilaku manusia adalah berjuang untuk
meraih keberhasilan / menjadi superioritas, maksudnya adlaah setiap orang
memulai kehidupan diawali dengan kelemhan fisik yang memunculkan motivasi
seseorang untuk berkembang menjadi lebih baik. Contoh : anak autis yang
dipandang lemah, bodoh, namun ia senantiasa belajar agar tidak diremehkan.
2. persepsi subjektif, prinsip Adler yang kedua adalah persepsi subjektif seseorang
membentuk perilaku dan kepribadian mereka. Manusia berjuang meraih
kesempurnaan untuk menggantikan perasaan inferior. Namun, sikap juang
manusia tidak ditentuk oleh kenyataan, namun oleh persepsi subjektif manusia
akan kenyataan, yaitu oleh fiksi manusia, atau harapan masa depan. Contoh : saya
berangan menjadi orang yang sukses, maka saya mengimprove kemampuan saya
agar sesuai dengan angan-angan saya.
3. Kesatuan dan self-consistency dari kepribadian, rinsip ketiga dari Adler adalah
kepribadian itu menyatu dan self-consistent. Adler yakin bahwa setiap individu
itu unik dan tak terpisahkan. Meskipun perilaku seseorang itu terlihat tidak
konsisten, namun bila dilihat dari perspektif tujuan akhir perilaku, hal itu terlihat
baik. Disamping itu, ada kemungkinan bahwa perilaku yang mereka tunjukkan itu
merupakan usaha-usaha yang tidak disadari untuk mengecoh dan menempatkan
orang lain lebih rendah dari dirinya. Contoh : seseorang menyombongkan diri
kepada orang lain, padahal kesombongannya itu hanya omong kosong, seseorang
itu sombong hanya untuk merendahkan orang lain.
4. minat sosial, minat sosial adalah perasaan menjadi satu dengan umat manusia;
menyatakan secara tidak langsuang keanggotaan dalam komunitas sosial seluruh
manusia. Individu dengan minat sosial yang berkembang dengan baik tidak
berjuang untuk superioritas pribadi, melainkan untuk kesempurnaan semua
manusia. Minat sosial dapat didefinisikan sebagai sikap keterikatan dengan umat
manusia secara umum maupun sebagai empati untuk setiap anggota masyarakat.
Hal ini termanifestasi dalam bentuk kerja sama dengan orang lain untuk kemajuan
sosial daripada keuntungan pribadi. Contoh ; seseorang yang aktif dalam suatu
organisasi pasti berjuang untuk kemajuan organisasi serta anggota-anggotanya.
5. gaya hidup, struktur kepribadian yang self-consistent berkembang menjadi gaya
hidup seseorang. Adler menggunakan istilah gaya hidup (style of life) untuk
menunjukkan selera hidup seseorang. Gaya hidup ini mencakup tujuan seseorang,
konsep diri, perasaan terhadap orang lain dan sikap terhadap dunia. Gaya hidup
adalah hasil interaksi antara keturunan atau bawaan lahir, lingkungan, dan daya
kreatif yang dimiliki oleh seseorang. Contoh : seseorang mengejar mimpinya
tidak akan sama seperti cara orang lain mengejarb mimpinya. Seorang musisi
dengan seorang olahragawan pasti berbeda cara dalam mengejar keinginannya.
6. gaya hidup, Adler percaya bahwa gaya hidup manusia dibentuk oleh daya
kreatif yang ada di dalam dirinya. Manusia memiliki kebebasan untuk
menciptakan gaya hidup nya masing-masing. Manusia itu lebih dari sekedar
produk keturunan dan lingkungan, tetapi ia memiliki creative power yang
memampukan mereka untuk mengendalikan kehidupan mereka, bertanggung
jawab atas tujuan akhir mereka, menentukan cara yang mereka pakai untuk
meraih tujuan tersebut dan berperan dalam membentuk minat sosial mereka.
Contoh : anda bisa menggunakan kemampuan berpikir kreatif anda untuk
membungkuk ketika mendekati pintu masuk sehingga masalah dapat dipecahkan
dengan baik. Kedua, anda membiarkan kepala anda terbentur dan anda terjatuh ke
belakang, maka anda harus menyelesaikan masalah dengan benar supaya anda
tidak terbentur dan terjatuh lagi.

5. Bagaimana cara memahami konflik intrapsikis melalui teori kepribadian


psikoanalisis sosial Karen Horney? Apa hubungannya dengan konsep
kebutuhan neurotik Karen? (10)
Jawab : Kecenderungan neurotik muncul dari kecemasan yang bersumber dari
kultur dan konflik interpersonal seseorang dengan orang lain di masa kanak-
kanak. Namun, Horney tidak melupakan faktor lain yang tidak kalah penting,
yaitu konflik intrapsikis yang muncul karena pengalaman interpersonal seseorang.
Ada dua konflik intrapsikis yang akan kita bahas di sini, yaitu idealized self image
dan self hatred. Idealized self image, merupakan sebuah usaha untuk membuat
gambaran diri yang ideal, untuk mengatasi konflik diri. Orang yang tidak
mendapat kasih sayang, sehingga merasa tidak aman dan percaya diri, pada
umumnya tidak memiliki kemampuan memahami dirinya sendiri. Akibatnya
mereka akan merasa terpisah dari diri sebenarnya dan membuat gambaran diri
yang ideal. Dalam gambaran ini, orang merasa bahwa mereka berkuasa, memiliki
kemampuan tidak terbatas, atau jenius. Pada akhirnya, orang ini tidak akan
mengenali diri sebenarnya. Ada tiga aspek gambaran diri yang ideal, yaitu : (1)
Pencarian Neurotik. Orang neurotik akan menjadikan diri ideal mereka sebagai
tujuan hidup dan konsep diri mereka. Pencarian neurotik akan kemuliaan ini
mencakup kebutuhan untuk selalu tampil sempurna, ambisi untuk terus menerus
meraih keberhasilan, dan mencapai kesuksesan dengan menjatuhkan orang lain ;
(2) Permintaan Neurotik. Orang neurotik percaya bahwa mereka sempurna sesuai
gambaran diri ideal mereka. Oleh karena itu, mereka menuntut untuk mendapat
perlakuan istimewa. Mereka tidak mampu melihat bahwa permintaan tersebut
sangat berlebihan ; (3) Kebanggaan Neurotik, merupakan kebanggaan yang salah
dan tidak realistis, berdasarkan gambaran diri ideal. Kebanggaan ini biasanya
dinyatakan dengan lantang untuk menjaga dan mendukung gambaran diri
idealnya. Self hatred, yaitu usaha menganggap rendah real self. Ketika orang
neurotik menyadari bahwa diri sebenarnya tidak dapat memenuhi tuntutan diri
ideal, maka mereka membenci dan menganggap rendah dirinya. Ada enam cara
untuk membenci diri, yaitu : (1) selalu menuntut diri, walau sudah mencapai
kesuksesan ; (2) selalu mendakwa atau memaki diri sendiri ; (3) menghina diri
sendiri, seperti meremehkan atau meragukan diri ; (4) frustrasi diri, yaitu
menganggap tabu hal-hal yang menyenangkan ; (5) penyiksaan diri ; (6) tindakan
dan dorongan untuk menghancurkan diri, baik fisik maupun psikis, yang disadari
atau tidak, yang dilakukan maupun yang dibayangkan. Misalnya, makan
berlebihan, penyalahgunaan obat, bekerja terlalu keras, bunuh diri, seks bebas, dll.

6. Jelaskan konsep kepribadian Jung yang berkaitan dengan: (15)


a) Teori yang digunakan Jung untuk menjelaskan kepribadian
b) Realiasasi diri yang dimaksud Jung
c) Sikap & Fungsi dalam teori Jung, sertakan analisa kepribadianmu
melalui teori Jung.
Jawab : Pandangan Jung tentang manusia terfokus pada keberadaan totalitas
kepribadianyang disebut sebagai psyche, yang terdiri dari sejumlah sistem yang
berbeda tetapi saling memiliki keterkaitan. Melalui psyche, energi psikis yang
bersifat real mengalir secara kontinu dengan arah yang beragam dari
ketidaksadaran menujukekesadaran dan kembali lagi, serta dari dalam ke luar
realitas dan kembali lagi. Dalam hal ini Jung berbeda dengan Freud, bahwa
prosesseksualitas merupakan salah satu aspek tetapi bukan aspek utama. Energi
psikis(libido) ini seperti halnya energi fisik yang tidak dapat dilihat, tetapi dapat
diketahui atas dasar efek yang ditimbulkan. Energi psikis ini timbul berkat
konflik yang terjadi antara kekuatan-kekuatan dalam kepribadian. Dapat
dikatakan bahwa psyche adalahsuatu sistem dinamis yang mengatur diri secara
spontan, tanpa adanyapertentangan-pertentangan, tidak akan ada keseimbangan
psikis dan tidak ada pulasistem regulasi ini. Struktur kepribadian diri dalam
pandangan Jung terarah pada sistemyangmenyusunnya, antara lain yang
terpenting adalah: ego, ketidak sadaran pribadi, danketidak sadaran kolektif.
Ketiga susunan struktur kepribadian tersebut memiliki beberapa persamaan
dengan konsepsi kesaradan, pra sadar, dan ketidaksadarandari Freud, tetapi dalam
beberapa hal terdapat perbedaan yang cukup mencolok. Egoadalah jiwa sadar
yang terdiri dari persepsi, ingatan, pikiran, dan perasaan sadar. Ego tersebut
berkedudukan di kesadaran yang menekankanadanya perasaan identitas dan
kontinuitas seseorang. Ego membantu menyesuaikandiri dengan realitas yang
khususnya realitas luar. Ego dapat dikatakan sebagai pusat dari bidang kesadaran,
dan sejauh mencakup kepribadian empiris. Dalam hal ini ego tidak sama dengan
psyche, ego hanyalah merupakan satu aspekpemusatan dalam psyche yaitu
terletak pada kesadaran. Self unconscious atau ketidaksadaran pribadi merupakan
bagian dari psycheyang berada dibawah ego. Ketidaksadaran pribadi terdiri dari
pengalaman-pengalaman yang pernah berada dalam kesadaran tetapi direpresi,
disupresikan, dilupakan atau diabaikan. Pengalaman tak sadar ini merupakan
rangkaian pengalaman dan kesan-kesan yang hadir dalamkehidupansehari-hari
tetapi terlalu lemah untuk diterima di alam sadar. berpengaruh dalamtingakah
laku secara tidak sadar. Sedangkan Collective unconscious merupakan bagian
terpenting dalam struktur kepribadian dalam pandangan Jung. Isi dari
ketidaksadaran kolektif ini adalah apa yang dikatakan sebagai arketipe,
yangmerupakan bentuk bawaan lahir dari psyche, pola dari psikis yang selalu ada
secarapotensial sebagai kemungkinan. Ketidak sadaran kolektif ini adalahbagian
paling dalam dari kepribadian. Ketidak sadaran kolektif adalah sisa
psikisperkembangan evolusi manusia, sisa yang menumpuk sebagai akibat dari
pengalaman-pengalaman yang berulang selama banyak generasi. Dalam hal ini
Jung menghubungkannya dengan kesamaan struktur otak tiaprasmanusia yang
disebabkan oleh evolusi umum, dan ketidaksadaran kolektif padadasarnya
memiliki sifat universal dan kurang lebih sama pada setiap manusia.
Analisa kepribadian saya menurut teori Jung : saya adalah seorang yang
introvert.
7. Jelaskan konsep kepribadian menurut Maslow yang disertai penjelasan teori
hirarki kebutuhan. Mengapa Maslow menyebutkan Aktualisasi diri sebagai
puncak kebutuhan / metaneed, dan bagaimana cara maslow
menggambarkan konsep aktualisasi diri? (20)
Jawab : Teori yang dicetuskan oleh Abraham Maslow ini memiliki nama Teori
Hierarki Kebutuhan Maslow atau lebih akrab disebut dengan Teori Maslow. Teori
Hierarki Kebutuhan yang dicetuskan oleh Abraham Maslow ini merangsang
adanya pengaruh yang sangat besar pada kehidupan manusia dalam memenuhi
kebutuhan mereka sehari-hari. Dalam teori kebutuhan ini Abraham Maslow juga
mengungkapkan bahwa seorang individu haruslah memenuhi kebutuhan mereka,
Abraham Maslow membagi kebutuhan tersebut dibagi dalam lima tingkatan
dengan urutannya masing-masing. Adanya tingkatan kebutuhan tersebut
mengharuskan individu memenuhi kebutuhan mereka mulai dari tingkatan
terdasar.
MENGAPA AKTUALISASI DIRI SEBAGAI PUNCAK KEBUTUHAN?
Kebutuhan tingkat tertinggi, yaitu kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri.
Kebutuhan ini dapat tercapai apabila seorang individu berhasil memenuhi
keempat kebutuhan sebelumnya. Aktualisasi diri dapat diartikan sebagai wujud
sesungguhnya untuk mencerminkan harapan serta keinginan seorang individu
terhadap dirinya sendiri. Dalam penggambaran aktualisasi diri yang diberikan
oleh Abraham Maslow, aktualisasi diri ini berperan sebagai kebutuhan seorang
individu untuk memutuskan keinginan mereka. seperti jika seorang individu
adalah seorang musisi maka seharusnya ia pergi untuk bermusik, jika ia adalah
penari maka ia harus menggerakkan tubuhnya, jika ia adalah seorang pendidik
maka ia harus mencari seseorang dididik, dan masih banyak lagi.
Untuk mengaktualisasikan diri bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk dilakukan.
Karena dalam memenuhi kebutuhan ini, seorang individu haruslah mendapatkan
dukungan yang cukup dari berbagai pihak. Dampak yang terjadi apabila
kebutuhan pada tingkat akhir ini tidak terpenuhi adalah timbulnya perasaan tidak
nyaman, kegelisahan, tegang, minder, dan lain sebagainya.

8. Jelaskan bagaimana cara kita memahami kepribadian menurut teori Carl


Rogers?
a) Terkait struktur & dinamika kepribadian
b) Terkait pribadi yang berkembang sehat dan pribadi yang mengalami
maladjusment (20)
Jawab : 1. Struktur Kepribadian
Dalam teorinya, Rogers lebih mementingkan dinamika dibandingkan dengan
struktur kepribadian. Dari awal, Rogers lebih memfokuskan diri pada cara
bagaimana kepribadian dapat berubah dan berkembang. Beliau tidak menekankan
pada aspek struktur kepribadian. Namun meskipun begitu, terdapat 19
rumusannya menjelaskan mengenai hakikat kepribadian yang diperoleh 3
konstruk yang mana menjadi dasar penting dalam teori Self.
Carl Rogers mendeskripsikan teori the self sebagai konstruk yang menjelaskan
bagaimana individu melihat dirinya sendiri. Konsep pokok teori kepribadian yang
dikemukakan oleh Rogers ini adalah self, yang mana menjadi struktur
kepribadian itu sendiri. Self terbagi menjadi dua, yaitu Real Self serta Ideal Self.
Real self adalah kondisi individu saat ini, sedangkan ideal self adalah kondisi
individu yang mana ingin dilihat dan dicapai oleh individu itu sendiri. Perhatian
dna fokus Rogers lebih mengutamakan pada cara organisme serta self itu sendiri
dapat dibuat menjadi lebih kongruen.
2. Dinamika Kepribadian
Menurut Rogers, organisme memiliki sebuah kekuatan yang menjadi pendorong
tunggal yang mendorong aktualisi diri serta menjadi satu tujuan tunggal dalam
hidup untuk menjadi individu yang teraktualisasikan. Pengalaman menjadi
sebuah penilaian apakah dapat memberikan kepuasan atau tidak, pada awalnya
secara fisik namun berkembang menjadi sebuah kepuasan emosional dan sosial.
Sehingga konsep self tersebut akan mencakup gambaran mengenai siapa dirinya
sebenarnya, siapa seharusnya dirinya tersebut, serta siapa dirinya kemungkinan.
Kesadaran dalam memiliki konsep diri ini kemudian akan mengembangkan
penerimaan positif.
Sebagaimana ahli humanistik pada umumnya, Rogers merumuskan dasar teori
dinamika kepribadian ini pada konsep aktualisasi diri. Aktualisasi diri merupakan
daya yang mendorong potensi individu serta pengembangan diri, yang mana
sifatnya adalah bawaan dan menjadi ciri dari seluruh manusia. Aktualisasi diri
disini lah yang mendorong manusia hingga ke tahap pengembangan yang optimal
serta menghasilkan ciri unik manusia misalnya saja seperti inovasi, kreatifitas,
dan lainnya.
Untuk dapat bergerak ke arah yang mana akan mendapatkan tujuannya, manusia
harus mampu membedakan antara perilaku progresif dan perilaku regresif.
Perilaku progresif merupakan perilaku yang mana mengarah pada aktualisasi diri
sedangkan perilaku regresif merupakan perilaku yang menghalangi tercapainya
sebuah aktualisasi diri.
b. terkait pribadi sehat dan malajustment
Kepribadian yang sehat :
1. Dapat menilai dirinya sendiri secara realistik; mampu menilai diri sendiri apa
adanya dan jujur tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik,
pengetahuan, bahkan keterampilan dan sebagainya.
2. Mampu menilai situasi dan kondisi secara realistik dan baik; mampu
menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya dengan realistik dan
mampu menerima secara wajar, dan tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu
sebagai sesuatu yang sempurna di mata orang lain.
3. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai
keberhasilan yang diperolehnya dan reaksinya secara rasional, tidak menjadi
sombong, dan tidak angkuh, apabila memperoleh prestasi yang cukup tinggi atau
kesuksesan hidup yang baik. Jika mengalami kegagalan, dia tidak akan
mengalami frustasi yang berlebihan, tetapi dengan sikap optimistik dan lebih
tenang.
4. Memiliki kepribadian bertanggung jawab; yakin dengan kemampuan dirinya
sendiri bahwa ia dapat mengatasi masalah kehidupannya sendiri tentunya dengan
usaha dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kemandirian; mempunyai sifat
mandiri dari dalam dirinya sendiri, baik dari pola pikir, cara bertindak, cara ia
mengambil keputusan, mengambangkan dan mengarahkan diri dan dapat
menyasuaikan sirinya sendiri sesuai dengan norma yang berlaku di dalam
lingkungannya.
5. Dapat mengendalikan emosinya sendiri; merasa nyaman dan tenang dengan
emosinya, bisa mengontrol diri dalam menghadapi situasi diri sedang frustasi,
depresi, maupun stress dengan kegiatan yang positif, dan tidak merusak.
6. Berorientasi tujuan; dapat menentukan tujuan dalam aktivitas yang dilakukan
sehari-harinya berdasarkan pertimbangan dari dalam dirinya yang sudah dipikir
ulang dengan matang, tidak ada paksaan dalam apapun dari luar, dan berupaya
mencapai tujuannya sendiri dengan cara mengembangkan wawasan, pengetahuan
dan keterampilan yang dimilikinya.
7. Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek atau peduli, memiliki sikap
empati terhadap orang lain, mempunyai sikap peduli terhadap situasi, maupun
masalah yang ada di lingkungan, bersifat fleksibel dalam pola pemikirannya,
menghargai sesama, dapat memberikan rasa nyaman terhadap orang lain, dan
tidak membiarkan dirinya sendiri dimanfaatkan oleh orang lain.
8. Penerimaan sosial; mau ikut serta dalam partisipasi dalam kegiatan yang
berbau sosial atau membantu, dan memiliki sikap bersahabat dalam hubungan
dengan orang yang ada di sekitarnya.
9. Memiliki filsafat hidup; dapat mengarahkan hidupnya berdasarkan dengan
filsafat hidupnya sendiri yang bersumber dari keyakinan agama yang dianutnya.
10. Berbahagia; hidup dalam situasi atau suasana yang berbahagia, yang
didukung oleh beberapa faktor yaitu antara lain seperti prestasi, diterima
keberadaannya dengan baik, dan kasih sayang yang didapatkan.
Kepribadian yang tidak sehat :
1. Mudah marah (tersinggung)
2. Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
3. Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
4. Memiliki sikap yang kejam serta suka mengganggu orang lain yang
mempunyai usi lebih muda atau juga kepada binatang
5. Tidak mampu untuk menghindar dari perilaku yang tergolong menyimpang
meski telah dihukum atau diperingati
6. Kebiasaan berbohong
7. Hiperaktif
8. Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
9. Senang mengkritik/ mencemooh orang lain
10. Sulit tidur
11. Kurang memiliki rasa tanggung jawab
12. Lebih sering merasa sakit kepala (walau penyebabnya tidak dari faktor yang
bersifat organis)
13. Memiliki rasa kesadaran yang sangat kurang untuk mentaati ajaran agama
atau juga norma-norma agama
14. Pesimis dalam menghadapi kehidupan
15. Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan

Anda mungkin juga menyukai