POKOK BAHASAN :
.1. Etika tidak dapat menggantikan agama. tetapi di lain pihak etika juga tidak
bertentangan dengan agama, bahkan sangat diperlukan.
Agama adalah nilai mutlak untuk 3 kata kunci kehidupan yaitu : BAIK-BURUK,
BENAR-SALAH DAN ADIL-ZALIM
2. Etika adalah usaha manusia untuk memakai akal-budi dan daya pikir untuk
memecahkan masalah bagaimana ia harus hidup kalau ia mau menjadi baik. Itulah
sebabnya mengapa kaum yang beragama diharapkan betul-betul memakai Ratio
dan metode Etika bagi kepentingan kehidupan di dunia ini
3. Kitab suci bukan kitab SCIENCES tetapi kitab SIGNS.
Sciences is a part of Signs karena kitab suci memiliki rentang ruang & waktu dengan
validitas tak terhingga, .
Detail sciences ada didalam alam itu sendiri yg merupakan penjabaran tanda2 yg
agama isyaratkan, harus dieksplorasi oleh manusia jika ia ingin hidup semakin baik
di bumi ini.
SECTION - 3
ETIKA, EMOSI DAN INTELEKTUAL
Dalam perjalanan hidupnya manusia memiliki kecenderungan utk terus memperbaiki kualitas
kehidupannya.
Kualitas kehidupan manusia secara umum dipengaruhi oleh tingkat kepintaran intelektualnya dan
tingkat kepintaran emosinya.
Kepintaran intelektual terukur dalan nilai skala intelektual yang dikenal orang sebagai Intelligence
Quotient (IQ) sedangkan kepintaran emosi terukur dalam nilai skala emosi yang dikenal sebagai
Emotional Intelligence (EI) atau Emotional Quotient (EQ).
Kedua parameter ini pada dasarnya tidak saling bergantung satu sama lainnya. Kapasitas IQ didalam
perjalanan hidup manusia hampir tidak berubah (perubahan kecil) mulai dari masa kanak2 s/d
dewasa. Puncaknya ada diusia remaja.
EQ atau EI berkembang sesuai dengan kematangan umur, bahkan bisa naik turun dengan besaran
variatif yang besar sepanjang hidup manusia. Dengan demikian emosi manusia adalah sesuatu yang
tidak tetap nilainya. Kemampuan mengenali dan mengendalikan emosi adalah salah satu ciri orang
dewasa.
Menurut Peter Salovery & John Mayer (Havard University) kemampuan mengenali & mengenda
likan emosi sendiri itulah yg disebut sebagai kecerdasan emosi atau EI/ EQ tsb. Orang dewasa yg
tidak mampu mengenali & mengendalikan emosinya disebut orang2 dengan EI rendah.
• Lebih jauh Daniel Goleman (1995) mengemukakan bhw ada 5 wilayah kecerdesan emosional yg harus
dimiliki org dewasa yg baik yaitu :
1 Mengenali emosi sendiri
2 Mampu mengelola emosi itu sesuai situasi & kondisi
3 Bisa memotivasi diri dengan emosinya
4 Bisa mengenali emosi orang lain.
5 Mampu membina hubungan baik dengan orang lain.
Jawaban di submit ke :
supriyadisetyo@gmail.com
c.Si Fulan B tetap “ low profile “ sebagai pejabat publik walaupun situasi
jabatan dan lingkungan memungkinkan ia berbuat lebih.