Anda di halaman 1dari 9

“Sifat, Hakekat, dan Aktivitas Kejiwaan

Manusia dalam Proses Pembelajaran”


Dosen Pengampu:
Siti Suwaibatul Aslamiyah, S, Ag., M, Pd

Disusun Oleh:
Andy Rizal Aminulloh (011710038)
Etika Ainur Rohmah (011710043)
Mawat Data Warohma (011710056)
Pengertian Sifat, Hakikat, dan Kejiwaan Manusia

Menurut ahli psikologi menyatakan bahwa hakikat manusia adalah rohani


atau jiwa. Sifat hakikat manusia adalah ciri-ciri karakteristik (termasuk cara
perpikir, merasakan, dan bertindak secara alami) yang secara prinsip
membedakan manusia dari hewan.
Menurut John Amos Comenius, manusia mempunyai tiga komponen jiwa.
Tiga komponen jiwa tersebut meliputi: syaraf pertumbuhan, perasaan dan
intelektual. Manusia juga mempunyai 3 sifat dasar, yaitu:
1. Sifat biologis.
2.Sifat hewani.
3. Sifat intelektual.
Macam-macam Aktivitas Kejiwaan Manusia
Beberapa aktivitas kejiwaan yang berhubungan dengan psikologi pendidikan adalah:
1. Pengamatan.
2. Tanggapan.
3. Fantasi.
4. Ingatan.
5. Pikiran.
6. Perhatian.
7. Perasaan.
8. Kemauan.
Pengertian Kognisi, Emosi, dan Konasi

Kognisi: Merupakan sesuatu yang dipercaya dapat mempengaruhi sikap


kemudian mempengaruhi perilaku atau tindakan mereka terhadap sesuatu.
Emosi: merupakan gejala jiwa yang dimiliki oleh semua orang, hanya corak
dan tingkatannya tidak sama. Aktivitas emosi merupakan refleksi dari
perasaan manusia. Perasaan atau ekspresi emosi biasanya disifatkan
sebagai suatu keadaan dari diri manusia pada suatu waktu tertentu.
Konasi (Kemauan): Merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia,
dapat diartikan sebagai aktivitas psikis yang mengandung usaha aktif dan
berhubungan dengan pelaksanaan tujuan.
Pengertian, Perbedaan, dan Eksistensi IQ, EQ,
dan SQ
a) Pengertian IQ, EQ, dan SQ
1. IQ (Intelligence Quotient)
IQ/Kecerdasan Intelektual merupakan tingkat kecerdasan manusia yang ditinjau dari kecerdasan
intelektual, berupa kemampuan intelektual, analisa, logika dan rasio. Ia merupakan kecerdasan untuk
menerima, menyimpan dan mengolah infomasi menjadi fakta.
2. EQ (Emotional Quotient)
EQ/Kecerdasan Emosi adalah kemampuan pengendalian diri sendiri, seperti semangat dan
ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi,
kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi.
3. SQ (Spiritual Quotient)
Kecerdasan Spiritual merupakan kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu
kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya,
kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan
dengan yang lain. Dengan kata lain SQ adalah suara hati Ilahiyah yang memotivasi seseorang untuk
berbuat atau tidak berbuat. Yang mana SQ adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan
EQ secara efektif.
Pengertian, Perbedaan, dan Eksistensi IQ, EQ,
dan SQ

b) Perbedaan IQ, EQ, dan SQ


1. Kecerdasan yang digunakan untuk memecahkan masalah logika maupun
strategis
2. Kemampuan untuk mengenali kemampuan diri mengendalikan dan
mengendalikan perasaan
3. Kemampuan yang digunakan untuk membedakan baik dan buruk
Pengertian, Perbedaan, dan Eksistensi IQ, EQ, dan SQ

c) Eksistensi IQ, EQ dan SQ


1. Eksistensi IQ
IQ atau daya tangkap seseorang mulai muncul dapat ditentukan sekitar umur 3 tahun. Daya tangkap sangat
dipengaruhi oleh garis keturunan (genetic) yang dibawanya dari keluarga ayah dan ibu di samping faktor gizi makanan
yang cukup. Perkembangan taraf intelegensi sangat pesat pada masa umur balita dan mulai menetap pada akhir masa
remaja. Taraf intelegensi tidak mengalami penurunan, yang menurun hanya penerapannya saja terutama setelah
berumur 65 tahun keatas bagi mereka yang alat inderanya mengalami kerusakan.
2. Eksistensi EQ
EQ yang dulu belum mampu dilihat oleh orang-orang kebanyakan, kini dinilai patut disejajarkan bahkan berada di
atas IQ karena keberadaannya yang mutlak diperlukan. Betapa masih rendah kesadaran dan apresiasi tentang
pentingnya kecerdasan emosi yang mampu mengalirkan sikap-sikap integritas, komitmen, visi serta kemandirian yang
sebenarnya sangat dibutuhkan oleh para pemberi kerja atau mahasiswa.
3. Eksistensi SQ
kecerdasan yang mengangkat fungsi jiwa sebagai perangkat internal diri yang memiliki kemampuan dan kepekaan
dalam melihat makna yang ada di balik kenyataan apa adanya. Kecerdasan spiritual lebih berurusan dengan pencerahan
jiwa. Orang yang SQ-nya tinggi mampu memaknai penderitaan hidup dengan memberi makna positif pada setiap
peristiwa, masalah, bahkan penderitaan yang dialaminya. Dengan memberi makna yang positif itu, ia mampu
membangkitkan jiwanya dan melakukan perbuatan dan tindakan yang positif. Sebuah penggabungan atau sinergi antara
rasionalitas dunia (EQ dan IQ) dan kepentingan spiritual (SQ).
Hubungan Kognisi, Emosi, dan Konasi dengan IQ,
EQ, dan SQ
Contoh hubungan
kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan atau intelegensi.
Aspek konasi kepribadian ditandai tingkah laku yang bertujuan untuk berbuat.
Konasi merupakan satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai aktivitas
psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan.
Pada saat masalah datang maka radar hati bereaksi menangkap sinyal.
Karena berorientasi pada materialisme, maka emosi yang dihasilkan adalah emosi yang tidak
terkendali, sehingga menghasilkan sikap marah, sedih, kesal dan takut. Dengan demikian
emosi yang terkendali merupakan bisikan hati yang bersifat mulia yang berhubungan dengan
kecerdasan lainnya. IQ dikendalikan oleh emosi sedangkan emosi dikendalikan dengan tauhid
yang diwakili oleh kecerdasan spiritual.
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai