PENDAHULUAN
Tak terkecuali bagi Perempuan rawan sosial ekonomi. Pada umumnya peran
seorang perempuan dalam keluarga adalah sebagai ibu rumah tangga. Namun dalam
kasus yang dialami perempuan rawan sosial ekonomi, selain menjalankan perannya
sebagai ibu rumah tangga ia juga memiliki kewajiban untuk mencari nafkah sebagai
kepala keluarga. Sehingga ia dikategorikan rawan terhadap permasalahan sosial dan
ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah harus serius dalam menangani kasus
perempuan rawan sosial ekonomi ini supaya mereka dapat menjalankan fungsi
sosialnya dalam keluarga. Baik itu dengan menciptakan program-program atau pun
dengan membuat suatu kebijakan yang dapat membantu mereka dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemenuhan Kebutuhan
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
manusia dalam menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun psikologis
yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Oleh karena
itu, semua yang menjadi kebutuhan manusia haruslah terpenuhi agar ia dapat
menjalankan kehidupannya dengan baik.
Jika kita melihat pada “kebutuhan” itu sendiri, maka banyak teori yang
mendasarinya seperti teori kebutuhan Virgina Henderson, teori kebutuhan
Abraham Maslow, teori kebutuhan Watson, teori kebutuhan Sister Calista Roy,
dan masih banyak lagi. Masing-masing teori memiliki pandangan tersendiri
mengenai apa yang menjadi dasar atau aspek paling penting dari bagi
kelangsungan hidup manusia. Namun karena disini penulis membahas tentang
kebutuhan fisiologis dan sosial dari perempuan rawan sosial ekonomi, maka
pembahasan ini dapat dikaitkan dengan teori kebutuhan menurut Abraham
Maslow.
2
2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan, dibagi menjadi perlindungan fisik
dan perlindungan psikologis. Perlindungan fisik, meliputi perlindungan dari
ancaman terhadap tubuh dan kehidupan .
3. Kebutuhan rasa cinta, yaitu kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki,
memberi dan menerima kasih sayang.
4. Kebutuhan akan harga diri dan perasaan dihargai oleh orang lain serta
pengakuan dari orang lain.
5. Kebutuhan aktualisasi diri, ini merupakan kebutuhan tertinggi dalam
hierarki Maslow, yang berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang
lain atau lingkungan serta mencapai potensi diri sepenuhnya.
Jika ditinjau kembali maka kebutuhan yang paling mendasar bagi kehidupan
manusia menurut Maslow adalah kebutuhan fisiologis. Oleh karena itu manusia
harus memenuhinya agar dapat melangsungkan kehidupannya. Namun pada
faktanya tidak sedemikian rupa. Masih banyak masyarakat di Indonesia yang
mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya. Seperti yang di
utarakan oleh informan “M” dibawah ini:
Kalau untuk makan cukup tapi untuk kebutahan lainnya masih suka kurang
dek, maklum habis suami ibu meninggal ibu yang menanggung biaya
keluarga.
Menggarisbawahi kalimat informan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
ia hanya bisa memenuhi kebutuhan makannya saja sedangkan yang lainnya ia
masih merasa kesulitan.
Selain itu, ada kebutuhan yang perlu dipenuhi oleh manusia sebagai
makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, yaitu kebutuhan sosialnya. Untuk
memenuhi kebutuhan sosial tersebut, maka manusia harus mampu menjalin
hubungan yang baik dengan manusia lainnya. Hal tersebut sesuai dengan apa
yang disampaikan oleh informan “M” dibawah ini:
3
Dekat dek mereka juga kan suka belanja ke warung ibu sering ngobrol juga
sama ibu di warung.
Saya sih berharapnya ada program dari pemerintah yang bisa membantu
meringankan beban hidup saya terutama dalam segi ekonomi karena saya
sudah ditinggal suami dan punya anak yang sekolah otomatis biaya yang
dibutuhkan tidak sebanding dengan penghasilan saya.
4
Menggarisbawahi kalimat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
informan “M” kondisinya sudah ditinggal suaminya yang meninggal dan menjadi
pencari nafkah dalam keluarganya. Hal itu sesuai dengan kriteria Perempuan Rawan
Sosial Ekonomi menurut PERMENSOS RI No. 8 Tahun 2012 yang telah dijelaskan
sebelumnya.
5
BAB III
KESIMPULAN
Namun seperti yang sudah dijelaskan pada kasus informan ‘M’ yang ternyata
masih belum bisa memenuhi kebutuhan fisiologisnya. Hal itu dikarenakan kondisinya
yang sekarang sudah ditinggal oleh suaminya sehingga ia yang menjadi pencari
nafkah dalam keluarganya. Sudah jelas bahwa penghasilan yang di dapatkanya
tidaklah cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya. Ia hanya bisa
memenuhikebutuhan makan dan fokus untuk menyekolohkan anaknya.
Akhir kata kasus yang dipaparkan oleh penulis terkait yang dialami oleh
informan ‘M’ pasti berbeda dengan kasus yang terjadi pada Perempuan rawan sosial
ekonomi lainnya.
6
DAFTAR PUSTAKA
http://media.kemsos.go.id/images/336NSPK_PMKS_PSKS_PERMENS.pdf
https://www.bps.go.id/Brs/view/id/1379
http://chalouiss.blogspot.co.id/2013/02/kebutuhan-dasar-manusia-menurut-
abraham.html