Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PROGRAM BIMBINGAN DI SEKOLAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling

Dosen Pengampu :

Dr. Muhammad Minan Chusni, M.Pd.Si.

Disusun Oleh :

1. Much Rizki Akbar Fauzi : 1212070055


2. Muhammad Rezza Adiyatna : 1202070091
3. Nahla Nailur Rahmi : 1212070069
4. Nisa Fauziah : 1212070077

Jurusan Pendidikan Fisika

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati

2023
KATA PENGANTAR
Mari kita bersyukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Bimbingan dan Konseling, dengan judul:
"Program Bimbingan di Sekolah"

Kami selaku pemakalah menyadari bahwa penulisan pada makalah pasti tidak pernah
lepas dari banyak orang yang memberikan doa yang tulus, saran maupun kritik padamakalah
kami sehingga akhirnya makalah ini bisa dapat terselesaikan.

Kami juga menyadari bahwa maklah yang telah kami buat memanglah jauh dari kata
sempurna di sebabkan oleh pengetahuan kami yang kurang mendalam dan kami alami. Oleh
sebab itu kami berharap bagi pembaca agar dapat memberikan apapun dari segala bentu
pujian, masukan, kritik juga saran agar kami dapat memperbaiki kedepannya.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang
membacanya.

Bandung, 02 Mei 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................I

DAFTAR ISI........................................................................................................................................II

BAB I....................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................1

1.3 Tujuan..................................................................................................................................1

BAB II..................................................................................................................................................2

PEMBAHASAN...................................................................................................................................2

2.1 Pengertian Program Bimbingan.........................................................................................2

2.2 Langkah-langkah Penyusunan Program Bimbingan........................................................2

2.3 Program Bimbingan menurut jenjang Pendidikan...........................................................3

2.4 Kerjasama Guru dengan Konselor dalam Layanan Bimbingan.......................................4

BAB III.................................................................................................................................................6

PENUTUP............................................................................................................................................6

3.1. Kesimpulan..........................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................7

II
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam organisasi maupun kegiatan pasti mempunyai tujuan yang ingin
dicapai. Untukmecapai suatu tujuan tersebut, maka agar tujuan bisa terpenuhi secara
efesien juga efektif, diharuskan memiliki kegiatan manajemen yang baik. Bimbingan
dan Konseling juga salah satu dari organisasi yang berada di sekolah yang
memerlukan manajemen yang baik agar mampu mencapai tujuan yang diharapkan.
Dalam mengetahui berapa tingkat kesuksesan dan keberhasilan tujuan maka
diharuskan mengumpulkan bukti yaitu data agar bisa mengindikasi keberhasilan
tujuan yang nantinya akan di analsis lalu ditafsirkan atau bisa disebut dengan
evaluasi. Untuk itu, evaluasi dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling ialah
bentuk penilaian yg efektiv dan efisien dalam program layanan saat melakukan
bimbingan konseling siswa di sekolah juga program bimbingan juga konseling yang
umumnya dikelola oleh pihak-pihak berwenang pada BK di sekolah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pegertian dariprogram Bimbingan dan Konseling?
2. Bagaimana langkah-langkah menyusun program Bimbingan dan Konseling?
3. Bagaimana pandangan program Bimbingan dalam Pendidikan?
4. Bagaimana bentuk kerja sama guru dengan konselor dan layanan Bimbingan
dan Konseling

1.3 Tujuan
1. Agar kita dapat mengetahui pengertian program Bimbingan dan Konseling
2. Agar kita dapat mengetahui bagaimana langkah-langkah menyusun program
Bimbingan dan Konseling
3. Agar kita dapat mengetahui pandangan program Bimbingan dalam Pendidikan
4. Agar kita dapat mengetahui bentuk kerja sama guru dengan konselor dan
layanan Bimbingan dan Konseling

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Program Bimbingan
Program bimbingan adalah suatu program yang dirancang untuk membantu individu
dalam mengatasi masalah pribadi, sosial, akademik, atau karir. Tujuan utama dari
program bimbingan adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam aspek
keterampilan. (Handoko & Riyanto, 2010).
Menurut Azzet (2011), program bimbingan merupakan salah satu bentuk layanan
bimbingan yang dilakukan dengan tujuan memberikan bantuan dan dorongan pada
individu atau kelompok dalam mengembangkan diri. Program bimbingan meliputi
beberapa kegiatan, seperti konseling individu, konseling kelompok, konseling karir,
konseling akademik, dan konseling psikologi.

2.2 Langkah-langkah Penyusunan Program Bimbingan


Berikut adalah langkah-langkah dalam penyusunan program bimbingan (Satriah,
2018)

1. Menentukan tujuan dan sasaran program bimbingan. Tujuan dan sasaran program
bimbingan harus jelas dan terukur, sehingga dapat memandu kegiatan yang akan
dilakukan dalam program tersebut. Tujuan dan sasaran harus sesuai dengan
kebutuhan individu atau kelompok yang menjadi sasaran program bimbingan.
2. Melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui
masalah atau kebutuhan individu atau kelompok yang menjadi sasaran program
bimbingan. Analisis kebutuhan dapat dilakukan melalui observasi, wawancara, atau
kuesioner.
3. Menentukan jenis bimbingan yang akan dilakukan. Jenis bimbingan yang akan
dilakukan harus sesuai dengan masalah atau kebutuhan individu atau kelompok
yang menjadi sasaran program bimbingan. Jenis bimbingan yang umum dilakukan
antara lain konseling individu, konseling kelompok, konseling karir, konseling
akademik, dan konseling psikologi.
4. Merancang kegiatan bimbingan. Kegiatan bimbingan harus dirancang sedemikian
rupa agar dapat membantu individu atau kelompok mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan. Kegiatan bimbingan harus juga disesuaikan dengan jenis
bimbingan yang akan dilakukan.
2
5. Menentukan waktu dan tempat pelaksanaan bimbingan. Waktu dan tempat
pelaksanaan bimbingan harus disesuaikan dengan kebutuhan individu atau
kelompok yang menjadi sasaran program bimbingan. Waktu dan tempat
pelaksanaan bimbingan juga harus memungkinkan bagi individu atau kelompok
untuk mengikuti program tersebut.
6. Menentukan metode evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
tujuan dan sasaran program bimbingan telah tercapai. Metode evaluasi yang
digunakan harus sesuai dengan tujuan dan sasaran program bimbingan. Metode
evaluasi yang umum dilakukan antara lain wawancara, kuesioner, dan observasi.

2.3 Program Bimbingan menurut jenjang Pendidikan


Bimbingan merupakan salah satu program sekolah dengan tujuan untuk membuat
siswa dalam keadaan terbaiknya dalam aspek-aspek yang dibutuhkan. Berikut adalah
program bimbingan menurut jenjang pendidikan, yaitu :

1) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)


Program bimbingan pada jenjang ini memiliki tujuan agar siswa pada jenjanh
ini mendapatkan pembelajaran yang menyenangkan, tetapi tetap membantu tumbuh
kembangnya siswa. Program bimbingan pada PAUD dapat berupa:
a. Bimbingan kelompok, misalnya dalam bentuk permainan atau aktivitas yang
melibatkan anak-anak dalam kelompok kecil.
b. Bimbingan individu, misalnya seorang anak yang memiliki keterlambatan dalam
aspek motorik, bahasa, atau sosial emosional.
2) Sekolah Dasar (SD)
Program bimbingan pada SD bertujuan untuk membantu siswa dalam proses
belajarnya, jika terdapat kendala dan bimbingan sikap dan moral. Program
bimbingan pada SD dapat berupa:
a. Bimbingan akademik, misalnya bimbingan untuk mengetahui kesulitan siswa
dalam mempelajari beberapa mata pelajaran yang dirasa sulit.
b. Bimbingan sosial emosional, bimbingan yang dipusatkan untuk mengembangkan
keterampilan sosial dan menjalin hubungan yang sehat dengan rekan sebaya
maupun orang dewasa di sekitarnya. Karena anak pada masa itu, sedang dalam
masa sosialnya.
3) Sekolah Menengah Pertama (SMP)

3
Program bimbingan pada SMP lebih kompleks. Program bimbingannya dapat
mencakup berbagai aspek baik akademik, karir maupun sosial. Sehingga
bimbingan dapat berupa: bimbingan akademik, bimbingan karir, misalnya untuk
membantu siswa untuk memberi memahami awal pemilihan karir yang cocok
dengan kemampuan yang mereka miliki dan, bimbingan sosial emosional, misalnya
untuk membantu siswa mengatasi tekanan, meresponnya, dan cara menangani
masalah-masalah yang terjadi pada masa pubertas.
4) Sekolah Menengah Atas (SMA)
Program bimbingan pada SMA lebih dipusatkan pada persiapan siswa untuk
rencananya di masa depan baik masalah pekerjaan ataupun pekerjaan. Program
bimbingan SMA berpusat pada hubungan sosial seperti keterampilan komunikasi
dan kerja sama, pemberian informasi pendidikan dan karir, bimbingan untuk
membantu siswa memilih karirnya di masa depan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki, dan bimbingan cara belajar.
5) Pendidikan Tinggi
Program bimbingan pada perguruan tinggi memuat bimbingan pada aspek
akademik, keahlian yang dibutuhkan dalam pekerjaan seperti soft skill, bimbingan
sosial emosional, dan bimbingan untuk persiapan memasuki dunia kerja.

2.4 Kerjasama Guru dengan Konselor dalam Layanan Bimbingan


Untuk pelaksanaan kegiatan bimbingan yang sukses, maka dibutuhkan kerja sama
yang baik antara guru dengan konselor. Rochman Natawidjaja dan Moh. Surya (1985)
mengutip pendapat Miller yang mengatakan bahwa :
a) Jika pelajaran yang sedang dipelajari siswa sejalan dengan tujuan pribadi yang
dimiliki siswa, maka proses pembelajaran akan menjadi lebih efektif.
b) Dalam proses pembelajaran sering kali terdapat siswa yang tidak fokus, dalam hal
ini guru harus memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah yang mungkin
menyebabkan siswa tidak fokus demi terwujudnya kelancaran pembelajaran.
c) Menurut Koestoer Partowisastro (1982) seorang guru memiliki keterbatasan-
keterbatasan untuk dapat permasalahan siswa antara lain :
1) Seorang siswa adalah pribadi yang unik dan berbeda satu sama lain. Hal ini
membuat masalah yang mereka miliki berbeda-beda dan seorang guru tidak dilatih
untuk menangani semua itu.

4
2) Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 yang menjelaskan tuga-tugas seorang guru.
Guru memiliki banyak tugas dan kewajiban sehingga memiliki keterbatasan-
keterbatasan untuk mengatasi masalah siswa khususnya yang berkaitan dengan
kehidupan pribadinya.
Karena keterbatasan tersebut, maka dapat dijadikan salah satu alasan pembentukan
dari program bimbingan. Program bimbingan harus menjadi pendukung untuk dapat
menciptakan lingkungan sosial dan belajar yang baik untuk siswa. Untuk menciptakan hal
tersebut guru dan konseler harus bekerja sama dan memiliki komunikasi yang baik dalam
menciptakan program bimbingan yang efektif hasilnya.

5
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Program bimbingan adalah program yang dirancang untuk membantu individu
atau kelompok dalam mengatasi masalah pribadi, sosial, akademik, atau karir dengan
tujuan meningkatkan kemampuan mereka dalam aspek keterampilan. Langkah-
langkah dalam penyusunan program bimbingan meliputi menentukan tujuan dan
sasaran program, melakukan analisis kebutuhan, menentukan jenis bimbingan,
merancang kegiatan bimbingan, menentukan waktu dan tempat pelaksanaan, dan
menentukan metode evaluasi.
Program bimbingan dapat disesuaikan dengan jenjang pendidikan, seperti
program bimbingan pada PAUD bertujuan untuk membuat anak-anak mendapatkan
pembelajaran yang menyenangkan, program bimbingan pada SD bertujuan untuk
membantu siswa dalam proses belajar dan mengembangkan keterampilan sosial, dan
program bimbingan pada SMP bertujuan untuk membantu siswa mengatasi masalah
sosial-emosional dan mempersiapkan diri untuk memasuki jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.

6
DAFTAR PUSTAKA
Azzet, A M. (2011). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta : Ar-Ruzz
Media.
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. (2014).
Panduan Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. (2018). Panduan Pelaksanaan
Bimbingan dan Konseling pada Sekolah Dasar. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. (2019). Panduan Pelaksanaan
Bimbingan dan Konseling pada Perguruan Tinggi. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Satriah, L. (2018). Panduan Bimbingan dan Konseling Pendidikan. Jakarta :
Fokusmedia CV
Handoko, M & Riyanto, T. (2010). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta:
Kanisius PT

Anda mungkin juga menyukai