Kelompok 7 :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
2022
ABSTRAK
Pada awal tahun 2020, telah terjadi sebuah kasus pemerkosaan terbesar di Inggris
yang dilakukan oleh seorang warga negara Indonesia. Diketahui, WNI bernama
Reynhard Sinaga terbukti bersalah atas 159 dakwaan dalam sidang yang diadakan
pada tanggal 30 Januari 2020 sehingga terdakwa mendapat hukuman 30 tahun
penjara. Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraa menyatakan, pihaknya
memberikan pendampingan sejak kasus tersebut diproses oleh otoritas di Inggris pada
2017. Sehubungan dengan kasus tersebut di atas, paper ini dibuat dan bertujuan untuk
mendeskripsikan hubungan Negara dan Individu pada kasus Reynhard Sinaga melalui
metode penyusunan IRAC (issue, regulation, analysis, and conclusion). Penyajian
data deskriptif yang berasal dari data sekunder. Data yang dianalisis yang berasal dari
pemberitaan media, jurnal ilmiah, dan buku yang berkaitan dengan tema paper ini.
Reynhard diadili dalam empat sidang tertutup yang semuanya menjatuhkan vonis
bersalah. Dalam kasus ini, Inggris membuktikan kesetiaannya dalam menegakkan
prinsip peradilan yang jujur (fair trial), penegakan hukum (rule of law), dan
perlindungan privasi. Indonesia sebagai negara hukum perlu banyak belajar dan
mengubah sistem peradilan pidananya yang bobrok, terutama dalam penanganan
perkara kesusilaan. Hingga saat ini, belum ada aturan komprehensif mengenai
penanganan kasus kesusilaan. Salah satu aturan yang tersedia adalah aturan
persidangan tertutup dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)
dan Undang-Undang Perlindungan Anak.
ABSTRAK
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
C. Analisis Kasus
1. Kronologi Kasus
2. Barang Bukti
D. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
A. Latar Belakang
1. Negara dan Individu
5
Keberlakuan prinsip pertanggungjawaban yang berlaku bagi individu sebagai subyek
hukum sama halnya dengan negara yang juga adalah subyek hukum, dimana setiap
pelangggaran dan pengabaian akan kewajiban meminta pertanggungjawaban. Prinsip
pertanggungjawaban pidana seorang individu atas kejahatan serius (serious violation)
merupakan hukum kebiasaan internasional yang sudah ada sejak lama dan telah
diakui melalui Lieber Code dan Oxford Manual, dan sejak itu dicantumkan lagi dalam
banyak perjanjian internasional.6
7
BBC, Reyhnard Sinaga: Hukuman diperberat, 'paling berat di luar kasus pembunuhan', korban
bertambah menjadi total 206 orang, https://www.bbc.com/indonesia/dunia-55264385 11 Desember
2020.
Pertanyaan;
Analysis
Conclusion
C. Analisis Kasus
1. Kronologi Kasus
i) Sempat terjadi perkelahian pada hari itu dan Reynhard sempat berteriak
seolah ia sedang dirampok. Tindakannya itu membuat jengkel korban,
hingga korban memukul Reynhard dengan sangat keras hingga terjadi
pendarahan di otak yang menyebabkan Reynhard jatuh pingsan dan
harus segera dibawa ke rumah sakit.
2. Barang Bukti
b. Rekaman video di handphone milik Reynhard yang diambil oleh polisi. Di situ
polisi menemukan video-video pengalaman Reynhard saat melecehkan korban-
korbannya dengan total 800 video dan file size lebih dari 3 terabyte atau setara
dengan 1500 keping DVD.