Selanjutnya, berikut ini ciri-ciri Perum, antara lain: Status sebagai badan hukum. Mempunyai 2 tujuan, yaitu untuk melayani kepentingan umum dan untuk mencari profit atau keuntungan sebanyak-banyaknya. Modal berasal dari aset negara yang dipisahkan dari kekayaan negara dan tidak terbagi atas saham. Bagi perusahaan yang go public, modalnya dapat berupa saham atau obligasi. Dipimpin oleh seorang direksi atau direktur. Memupuk keuntungan untuk mengisi kas negara. Bebas membuat kontrak kerja dengan semua pihak. Memiliki kekayaan sendiri dan bergerak di bidang jasa layanan umum. Karyawan berstatus pegawai perusahaan negara. Laporan tahunan disampaikan kepada menteri atas nama pemerintah untuk memperoleh pengesahan.
Pendirian dan Pengelolaan Perum
Menteri, Dewan Direksi dan Dewan Pengawas mengelola Perum. Menteri kepada presiden mengusulkan pendirian Perum. Kepengurusan atau alat kelengkapan Perum, terdiri dari: a. Menteri – ditunjuk dan diberi kuasa untuk mewakili pemerintah sebagai pemilik modal dan mempunyai wewenang tertinggi dalam mengatur kebijakan melalui mekanisme dan ketentuan peraturan yang berlaku. b. Dewan Direksi – sebagai pemimpin Perum yang pengangkatan dan pemberhentiannya ditetapkan oleh menteri. c. Dewan Pengawas – sebagai pengawas dan memberikan pengawasan dan saran kepada direksi atau direktur. Organ Perum adalah Menteri, Direksi, dan Dewan Pengawas.
TATA KELOLA PERUM
Tata kelola perum menggunakan prinsip GCG atakelola perusahaan yang baik atau good corporate governance
Tujuan penerapan prinsip-prinsip good corporate governance pada Perum Perumnas adalah:
Memaksimalkan nilai perusahaan dalam bentuk peningkatan kinerja (high performance)
serta citra perusahaan yang baik (good corporate image). Mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, transparan dan efisien serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ perusahaan. Mendorong organ perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi dengan nilai etika/moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggungjawab sosial perusahaan terhadap stakeholders. Mendorong pengelolaan sumber daya dan risiko perusahaan secara lebih efisien dan efektif. Mengurangi potensi benturan kepentingan organ perusahaan dan pekerja dalam menjalankan bisnis perusahaan. Menciptakan lingkungan usaha yang kondusif terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
Kelebihan PERUM (Perusahaan Umum)
Kelebihan dari Perusahaan Umum atau Perum adalah sebagai berikut:
1. Menangani bidang-bidang usaha yang penting.
2. Bertujuan memberikan layanan kepada masyarakat sekaligus mencari keuntungan. Keuntungan yang didapat digunakan lagi sebagai dana pembangunan. 3. Seluruh modalnya milik pemerintah, baik pusat atau daerah. 4. Dibanding perjan, perum bekerja lebih efisien karena selain member layanan kepada masyarakat, juga dituntut untuk meraih laba (keuntungan). 5. Dengan status pegawai perusahaan negara atau daerah, budaya kerja di perum umumnya lebih baik dibanding perjan. Kekurangan PERUM (Perusahaan Umum) Adapun kekurangan dari perum atau perusahaan umum adalah sebagai berikut: 1. Masih terjadi pemborosan (inefisiensi) karena tidak adanya perusahaan saingan. 2. Tingkat produktivitas pegawai umumnya masih di bawah pegawai perseroan (PT). 3. Sering menjadi alat politik kelompok tertentu sehingga perum menjadi sapi perahan (diperas) untuk kepentingan kelompok tersebut. 4. Jika perum rugi, berarti negara yang dirugikan.