Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang
terang benderang. Tidak lupa kami sampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Siti Istatik Choiroyaroh, S.Ag M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah yang
memberikan materi pendukung, masukan serta bimbingan.
3. Semua pihak yang telah membantu atas selesainya tugas mata kuliah ini.
Mohon maaf apabila makalah yang kami buat belum sempurna dan memiliki banyak
keselahan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk
menyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
menambah wawasan bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………………1
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kreativitas anak sudah ada sejak anak lahir ke dunia ini, kreativitas hasil dari
pikiran imajinasi anak yang sangat luas sehingga anak dapat menciptakan banyak
benda dari pikiran imajinasinya, tetapi dalam perkembangannya kreativitas anak
semakin berkurang, hal ini dikarenakan anak dituntut untuk mematuhi peraturan
yang dibuat oleh orang dewasa, saat anak- anak mencoret-coret dinding maka orang
dewasa akan memarahi anak tersebut, akan tetapi jika dilihat lebih teliti kegiatan
tersebut adalah sebagai bentuk dari pengapresiasikan anak dalam pikiran
imajinasinya dan hal iu merupakan langkah awal dari terbentuknya kreativitas anak
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penjelasan definisi kreativitas
2. Untuk mengetahui strategi pengembangan kreativitas anak
3. Untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat kreativitas
1
4. Untuk mengetahui proses lahirnya kreativitas anak
5. Untuk mengetahui pemanfaatan barang bekas sebagai alat permainan edukasi
anak
6. Untuk mengetahui manfaat penggunaan barang bekas bagi lingkungan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kreativitas
Ciri-ciri Kreativitas
Ciri-ciri kreativitas anak menurut Seto (2004: 11) menyatakan kreativitas
memiliki ciri-ciri antara lain rasa ingin tahu, berani mengambil resiko,bebas dalam
berfikir dan sebagainya. Robert J. Sternberg (Mutia, 2010: 44) berpendapat bahwa
seorang anak dikatakan memiliki kreativitas di kelas mana kala mereka senantiasa
menunjukkan
1
Rachmawati, Kurniawati. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia
Taman Kanak-Kanak. Jakarta Hlm 13
3
5) Merefleksikan secara kritis atas gagasan, tindakan dan hasil meninjau ulang
kemajuan yang telah dicapai, mengundang dan memnafaatkan umpan balik,
mengkritik secara konstruktif dan dapat melakukan pengamatan secara
cerdas.
B. Strategi Pengembangan Kreativitas Anak
Menurut Rahmawati dan Kurniati (2010) ada beberapa kegiatan yang dapat
dilakukan dalam mengembangkan kreativitas anak yaitu :
a. Pengembangan kreativitas melalui aktivitas menciptakan produk (hasta karya).
Pengembangan kreativitas melalui aktivitas menciptakan produk sangat
berpengaruh padaanak. Tidak hanya kreativitas yang akan terfasilitasi untuk
berkembang dengan baik, tetapi juga kemampuan kognitif anak. Dalam kegiatan
hasta karya setiap anak akan menggunakan imajinasinya untuk membentuk suatu
bangunan atau benda tertentu sesuai dengan khayalannya. Dalam pembuatannya
pun mereka menggunakan berbagai bahan yang berbeda. Setiap anak bebas
Inengekspresikan kreativitasnya, sehingga kita akan memperolell hasil yang
berbeda antara satu anak dengan anak lainnya.
b. Pengembangan kreativitas melalui imajinasi.
Janice Beaty (1994) menyatakan bahwa bagi anak, imajinasi adalah
kemampuan untuk merespons atau melakukan fantasi yang mereka buat.
Kebanyakan anak berusia di bawah tujuh tahun banyak melakukan hal tersebut.
Dalam hal ini imajinasi yang dimaksud adalah kemampuan berpikir divergen
seseorang yang dilakukan tanpa batas, seluas-luasnya, dan multiperspektif dalam
merespons suatu stimulasi. Kemampuan ini sangat berguna untuk mengembangkan
kreativitas anak. Dengan imajinasi anak dapat mengembangkan daya pikir dan daya
ciptanya tanpa dibatasi kenyataan dan realitas sehari-hari. Ia bebas berpikir sesuai
pengalaman dan khayalannya. Imajinasi akan membantu kemampuan berpikir
fluencv, fleksibilitv, dan origzinalitv pada anak.
c. Pengembangan kreativitas melalui kegiatan ekplorasi.
Eksplorasi dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk melihat,
memahami, merasakan, dan pada akhirnya membuat sesuatu yang menarik
perhatian mereka. Kegiatan seperti ini dilakukan dengan cara mengamati dunia
sekitar sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung. Pengamatan tersebut
4
bisa berupa lingkungan, di antaranya hutan, bukit, pasir, laut, ko1am dan lingkungan
alam lainnya.
Kegiatan eksplorasi akan memberikan kesempatan pada anak, untuk
memaharni dan memanfaatkan olah jelajahnya berupa:
1) Wawasan informasi yang lebih luas dan lebih nyata.
2) Menumbuhkan rasa keingintahuan anak tentang sesuatu telah ataupun baru
diketahuinva.
3) Memperjelas konsep dan keterampilan yang telah dimilikinya.
4) Memperoleh pemahaman penuh tentang kehidupan manusia dengan
berbagai situasi dan kondisi yang ada.
5) Memperoleh pengetahuan tentang bagaimana memahami lingkungan yang
ada di sekitar serta bagaimana memanfaatkannya.
d. Pengembangan kreativitas melalui kegiatan eksperimen.
Eksperimen (percobaan) yang dimaksud bukanlah suatu proses rumit yang
harus dikuasai a.na.k sebagai suatu cara untuk memahami konsep tentang sesuatu
hal ataupun penguasaan anak tentang konsep dasar eksperimen, melainkan pada
bagaimana mereka dapat mengetahui cara atau proses terjadinya sesuatu, dan
mengapa sesuatu dapat terjadi serta bagaimana mereka dapat menemukan solusi
terhadap permasalahan yang ada dan pada akhirnya mereka dapat membuat sesuatu
yang bermanfaat dan kegiatan tersebut.
e. Pengembangan kreativitas melalui permainan musik.
Kegiatan kreativitas di bidang musik bertujuan menerapkan dan
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan music yang telah diperoleh, seperti
antara lain:
1) Melatih kepekaan rasa dan emosi
2) Melatih mental anak untuk mencintai keselarasan, keharmonisan, keindahan, dan
kebaikan;
3) Mencoba dan memilih alat musik yang sesuai untuk mengungkapkan isi atau
maksud pikiran atau perasaan
4) Meningkatkan kemampuan mendengar pesan dan menseelaraskan gerak
terhadap musik yang didengar
5) Meningkatkan kemampuan mendengar musik atau nyanyian dengan mengamati
sifat, watak, atau ciri khas unsur pokok musikf.
5
6) Meningkatkan kepekaan terhadap isi dan pesan musik atau nyanyian untuk dapat
menikmati dan menghargai musik atau nyanyian.
Ungkapan diri kreatif pada anak masih sederhana. Seperti, anak
memperagakan gerak yang khas untuk melukiskan nyanyian, memainkan alat
musik perkusi makin keras atau makin lunak, dengan maksud menmnbahkan
nuansa tertentu; mungkin mengarang syair baru untuk nyanyian yang sudah
dikenal.
f. Pengembangan kreativitas melalui kegiatan proyek.
Metode proyek dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengekspresikan pola berpikir, keteralnpilan dan kemampuannya untuk
memaksimalkan sejumlah permasalahan yang dihadapi mereka sehingga mereka
memiliki peluang untuk terus berkreasi dan mengembangkan diri seoptimal
mungkin. Banyak hal yang dapat
g. Pengembangan kreativitas melalui bahasa.
Dapat kita menemukan anak-anak taman kanak-kanak berbicara. Mereka
sering berbicara tentang apa yang terjadi baik pada dirinya sendiri maupun orang
lain. Mereka sering berbicara untuk mengeluarkan apa yang ada dalam pikiran
mereka. Sikap ini mendorong meningkatkan penggunaan bahasa da.n dialog dengan
yang lain. Salah satu jalan bagi mereka untuk menggunakan bahasa adalah ekspresi
perasaan. Sebagian anak mengalami kesulitan
C. Faktor Pendorong dan Penghambat Kreativitas
a. Faktor pendorong kreativitas
Menurut Hamzah (2013) faktor pendorong kreativitas terdiri dari dua faktor
yaitu faktor luar dan faktor dari dalam.
1) Faktor dari luar yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Keluarga merupakan lingkungan yang paling utama dalam meningkatkan
perkembangan anak, terutama otang tua sehingga sangat berpengaruh terhadap
perkembangan krativitas anak.
2) Faktor dari dalam yaitu dari individu sendiri, adanya kemauan untuk melakukan
suatu sesuai dengan keinginan sendiri.
6
b. Faktor penghambat kreativitas
Menurut Susanto (2011) faktor penghambat kreativitas anak yaitu :
1) Orang tua
Orang tua adalah peletak dasar yang paling utama dalam mengembangkan
kreativitas anak di rumah. Namun banyak tindakan orang tua yang dapat
menghambat perkembangan kreativitas anak. Misalnya menghukum anak jika
berbuat salah, tidak memberi kebebasan kepada anak dalam melakukan suatu
aktivitas, selalu ketat mengawasi anak, selalu menekan dan memaksa anak dalam
menyelesaikan tugasnya.
2) Guru,
Guru yang kreatif akan menciptaka anak didik yang kreatif. Guru yang
cenderung mengahmbat keterampilan berfikir kreatif dan kesediaan anak utuk
mengembangkan kreativitas anak yaitu memberikan penekanan pada anak bahwa
guru selalu benar, penekankan hafalan pada anak, penekanan ketat untuk
menyelesaikan pekerjaan, penekanan untuk selalu bekerja dan bermain hanya
sekedar untuk rekreasi.
3) Lingkungan yang membatasi.
Belajar dan kreativitas anak tidak dapat ditingkatkan dengan paksaan. Jika
belajar dipaksakan dalam lingkungannya serta tidak memberi kebebasan anak untuk
berinteraksi dengan teman atau orang-orang yang ada disekitarnya, maka interaksi
anak dapat di rusak.
D. Lahirnya Kreativitas Anak
Kreatif anak adalah menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang lain atau
kemampuan dalam menciptakan suatu ide dan konsep dalam memecahkan suatu
masalah. Kreativitas anak usia dini yaitu salah satu potensi anak yang harus
dikembangkan. Melalui aktivitas bermain maka potensi anak akan kreatif dan
berkembang, bermain sangat penting bagi anak untuk pertumbuhan dan
perkembangannya, bakat kreatif dapat dikembangkan maka dari itu perlu dipupuk sejak
dini.
Anak bermain mereka punya energi berlebih karena mereka berinteraksi guna
belajar mengkreasikan pengetahuan, jadi bermain sangat besar sumbangannya terhadap
daya kreativitas anak usia dini. Kreatifitas memiliki daya cipta, memiliki kemampuan
untuk menciptakan, bersifat (mengandung) daya cipta, sedangkan kreativitas sendiri
7
memiliki arti kemampuan untuk mencipta, daya cipta. kreativitas adalah kemampuan
seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata
yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada.
2
Talu, Adriani Tamo Ina. (2017) Pemanfaatan alat permainan edukatif daur ulang dalam pembelajaran sains
anak usia 5-6 tahun. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, 9(2), hlml 144.
8
bahan dasar kegiatan seni, kerajinan dan sebagainya. Seperti contoh barang
bekas: kertas bekas (majalah, koran, kantong beras,dll), kardus, atau karton, kain,
plastik, kaleng, busa, tali, tutup botol, karet. Contoh sebagai berikut:
1. Kertas bekas
Dapat digunakan sebagai alat permainan yang mengembangkan
aspek bahasa, motorik halus, seni, kognitif, nilai agama dan moral.sebagai
contoh kegiatan
3. Kain bekas
Dapat digunakan sebagai permainan yang menyenangkan dan banyak
mengembangakn aspek perkembangnya seperti kognitif, bahasa, motorik
halus, seni, sosial emosional, nilai agama dan moral. Contoh kegiatannya:
9
Dari contoh kegiatan diatas adalah sebagian kecil dari contoh menggunakan
bahan bekas sebagi alat permainan edukatif yang menumbuhkan kreativitas anak.
b. Langkah – langkah:
1) Siapkan kardus sesuai dengan yang diinginkan
2) Gunting kawat dengan ukuran jari telunjuk
3) Kumpulkan tutup botol bekas lalu lubangi bagian atas untuk memasukan
sikawat ke kardus
4) Setelah tutup botol sudah ditempelkan di alas kardus
c. Langkah pembuatan dadu:
1) Ambil kertas bekas
2) Lalu ukur membentuk jaring – jaring balok
3) Setelah itu gunting dan lipat sesuai bentuk balok
4) Tinggal diberi bulatan kecil seperti hitungan angka dan selesai
10
Berikut adalah contoh gambar pemanfaatan barang bekas yang memiliki nilai
bagi kreativitas anak:
Manfaat yang didapat dalam membuat dan melakukan permaian tutup botol
pintar, seperti memanfaatkan barang yang ada disekitar dan bisa dijadikan alat
permainaan yang menyenangkan, mengajarkan anak berkreasi dengan barang yang
ada di sekitar lingkungan.
11
Berikut tata cara memainkan tutup botol pintar:
1) Permainan ini bisa dilakukan 2/3 orang tergantung bannyanya tutup botol
2) Saat memulai permainan dan melempar dadu biasakan anak mengucapkan
basmallah terlebih dahulu
3) Saat dadu mulai dilemparkan dan muncul angka sesuai dadu semisal 3, saat itu
kita mengambil karet dan letakan pada tutup botol sesuai angka yang diperolah
dari dadu tersebut
4) Dan disaat itu muncul pola pada tutup botol yakni berbentuk pola segitiga
1) kita dapat mengajak anak untuk menghitung berapa banyak tutup botol yang ada
di alas kardus tersebut
2) kita juga bisa mengajak anak menhitung tutup botol yang sudah dikaitkan dengan
karet
3) kita juga bisa menanyakan anak apa bentuk pola dari karet yang dikaitkan tadi
4) kita juga bisa bertanya kepada anak tutup – tutup botol tersebut berwarna apa.
Dengan ini kita bisa mengetahui aspek perkembangan anak dari melakukan
kegiatan merangkai dan memainkan tutup botol pintar, seperti aspek yang dimunculkan
dalam kegiatan tersebuta adalah aspek kogitif, aspek motorik halu, aspek bahasa, aspek
sosial emosional, aspek nilai agama dan moral, dan aspek seni. Dari permaianan tersebut
juga menumbuhkan kreativitas anak dengan merancang tutup botol pintar,dan
memberikan imajinasi bagi anak. Tentunya dengan melakukan kegiatan ini perlu juga
dampingan orang dewasa.
Kreativitas anak akan timbul bila anak menginginkan untuk membuat karya yang
akan digunakan uunuk bermain, seperti anak berimajinasi menjadi seorang polisi, maka
anak anak ingin memiliki pistol, dari pikiran itulah yang mendorong anak menciptakan
pistol hasil kreativitasnya.
12
b. Langkah – Langkah pembuatan
1) Siapkan satu batang pelepah pisang yang panjang dan iris
membenuk v supaya bisa ditekuk menjadi siku
13
5) Dikarenakan pmbuatan pistol menggunakan benda-benda yang
tajam, maka orang tua ataupun orang dewasa disekitar anak harus
selalu mengawasi
F. Manfaat Penggunaan Barang Bekas Bagi Lingkungan
1) Ekonomis
Dalam membuat media barang bekas tidak membutuhkan biaya banyak.
2) Meningkatkan kreatifitas guru dan murid
14
Membuat barang bekas memerlukan kreatifitas yang tinggi sehingga hasil
yang akan dibuat menjadi bernilai guna. Guru dan murid bisa bersama-sama
membuat media pembelajaran.
3) Bisa membantu mengurangi sampah (memanfaatkan sampah)
Banyaknya sampah bisa dikurangi dengan memanfaatkannya 4R (reuse,
recycle, reduce, replace), mengajak siswa untuk peduli sampah.
4) Mudah diperoleh
Barang-barang yang sudah tidak terpakai di lingkungan sekitar bisa
digunakan untuk membuat media.
Bahan dasar pembuatan media bahan bekas berasal dari barang-barang yang
sudah tidak terpakai.
Barang bekas biasanya memiliki kondisi yang kurang menarik baik dari segi
bentuk, warna.
15
BAB III
KESIMPULAN
Kreativitas merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang
mengimplikasikan terjadinya eskalasi dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh
suksesi, diskontinuitas, diferensiasi, dan integrasi antara setiap tahap. Permainan
kreatif mengembangkan berbagai aspek perkembangan pada diri anak.Dengan
memanfaatkan barang bekas anak memiliki kreativitas yang perlu dikembangkan
dengan menciptakan suatu ide dan konsep dalam memecahkan suatu
masalah.Dengan ini kita bisa mengetahui aspek perkembangan anak dari melakukan
kegiatan merangkai dan memainkan tutup botol pintar, seperti aspek yang
dimunculkan dalam kegiatan tersebuta adalah aspek kogitif, aspek motorik halu,
aspek bahasa, aspek sosial emosional, aspek nilai agama dan moral, dan aspek seni.
Pemanfaatan barang bekas/daur ulang yang dijadikan alat permain edukatif
bagi anak. Dengan menggunakan kardus bekas, kertas bekas, tutup botol bekas , kain
bekas dan pistol dari pelepah pisang. Sebagai media pembelajaran anak usia dini dan
meningkatkan kreativitasnya
16
DAFTAR PUSTAKA
Rachmawati, Kurniawati. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia Taman
Kanak-Kanak. Jakarta. Kencana
Anwar, Citra Rosalyn, Karta Jayadi, Arifin Mangau. (2018). Kolase Barang Bekas Untuk
Kreativitas Anak. Jurnal Ilmu Pendidikan Keguruan dan Pembelajaran. 2(1) hlm 55-57
Setyowati, Cicik. (2021). Meningkatkan Kreativitas Anak melalui Media Bahan Bekas.
Jurnal pendidikan anak usia dini. 01 hlm 83
17