Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PENGELOAAN BAHAN BEKAS DISEKITAR ANAK DALAM

MENINGKATKAN KREATIVITAS AUD

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Pengelolaan Kegiatan Bermain AUD

Dosen Pengampu :

Siti Istatik Choiroyah, S.Ag., M.Pd

Disusun Oleh :

1. Mirza Sheila Sofiana (12206193014)


2. Amelia Kurniawati DJ (12206193065)
3. Rikhatul Choiri Putri (12206193070)

UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Makalah Pengelolaan Bahan Bekas Disekitar Anak Dalam Meningkatkan
Kreativitas AUD” ini dengan baik dan tepat waktu.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang
terang benderang. Tidak lupa kami sampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Siti Istatik Choiroyaroh, S.Ag M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah yang
memberikan materi pendukung, masukan serta bimbingan.
3. Semua pihak yang telah membantu atas selesainya tugas mata kuliah ini.
Mohon maaf apabila makalah yang kami buat belum sempurna dan memiliki banyak
keselahan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk
menyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
menambah wawasan bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tulungagung, 05 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i


DAFTAR ISI………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1

C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3

A. Definisi Kreativitas ................................................................................................ 3

B. Strategi Pengembangan Kreativitas Anak ............................................................ 4

C. Faktor Pendorong dan Penghambat Kreativitas………………………………….6


D. Lahirnya Kreativitas Anak……………………………………………………….7
E. Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Alat Permainan Edukasi Anak………….....8
F. Manfaat Penggunaan Barang Bekas Bagi Lingkungan………………………….14

BAB III KESIMPULAN…………………………………………………………………16

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kreativitas anak sudah ada sejak anak lahir ke dunia ini, kreativitas hasil dari
pikiran imajinasi anak yang sangat luas sehingga anak dapat menciptakan banyak
benda dari pikiran imajinasinya, tetapi dalam perkembangannya kreativitas anak
semakin berkurang, hal ini dikarenakan anak dituntut untuk mematuhi peraturan
yang dibuat oleh orang dewasa, saat anak- anak mencoret-coret dinding maka orang
dewasa akan memarahi anak tersebut, akan tetapi jika dilihat lebih teliti kegiatan
tersebut adalah sebagai bentuk dari pengapresiasikan anak dalam pikiran
imajinasinya dan hal iu merupakan langkah awal dari terbentuknya kreativitas anak

Bahan- bahan di sekitar lingkungan dapat dimanfaatkan sebagai wadah


mengembangkan kreativitas anak, pemanfaatan bahan di sekitar lingkungan juga
dapat mempengaruhi perkembangan anak kalam hal bersosialisasi. Penggunaan
bahan di sekitar anak mampu membuat anak mengetahui bahwa banyak bahan bekas
atau bahan yang tidak digunakan di lingkungan bisa dimanfaatkan menjadi barang
yang berguna. Hal ini dapat menanamkan kepada anak bahwa membuat suatu karya
tidak perlu dengan bahan yang dapat di beli.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penjelasan definisi kreativitas?

2. Apa saja strategi pengembangan kreativitas anak?

3. Apa saja faktor pendorong dan penghambat kreativitas?


4. Bagaimana peoses lahirnya kreativitas anak?
5. Bagaimana pemanfaatan barang bekas sebagai alat permainan edukasi
anak?
6. Apa saja manfaat penggunaan barang bekas bagi lingkungan?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penjelasan definisi kreativitas
2. Untuk mengetahui strategi pengembangan kreativitas anak
3. Untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat kreativitas

1
4. Untuk mengetahui proses lahirnya kreativitas anak
5. Untuk mengetahui pemanfaatan barang bekas sebagai alat permainan edukasi
anak
6. Untuk mengetahui manfaat penggunaan barang bekas bagi lingkungan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kreativitas

Supriadi [1994] mengutarakan bahwra kreativitas adalah kemampuan


sesecrang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya
nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada.1

Kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan kan


gagasan, proses, metode ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imajinatif,
hasil dari bepikii kreatif itu menghasilkan suatu imajinasi yang bisa dikembangkan
oleh diri sendiri

Ciri-ciri Kreativitas
Ciri-ciri kreativitas anak menurut Seto (2004: 11) menyatakan kreativitas
memiliki ciri-ciri antara lain rasa ingin tahu, berani mengambil resiko,bebas dalam
berfikir dan sebagainya. Robert J. Sternberg (Mutia, 2010: 44) berpendapat bahwa
seorang anak dikatakan memiliki kreativitas di kelas mana kala mereka senantiasa
menunjukkan

1) Merasa penasaran dan memiliki rasa ingin tahu, mempertanyakan dan


menantang serta tidak terpaku dengan kaidah-kaidah yang ada.
2) Memiliki kemampuan berfikir lateral dan mampu membuat hubungan-
hubungan baru di luar hubungan yang lazim.
3) Memimpikan tentang sesuatu, dapat membayangkan, melihat, berbagai
kemungkinan, bertanya ‘apa jika seandainya’ dan melihat sesuatu dengan
pandangan yang berbeda.
4) Mengeksplorasi berbagai pemikiran dan pilihan, memainkan idenya,
mencoba alternative dengan melalui pendekatan yang segar, memelihara
penilaian yang terbuka dan memodifikasi pemiki-rannya untuk memperoleh
hasil kreatif.

1
Rachmawati, Kurniawati. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia
Taman Kanak-Kanak. Jakarta Hlm 13
3
5) Merefleksikan secara kritis atas gagasan, tindakan dan hasil meninjau ulang
kemajuan yang telah dicapai, mengundang dan memnafaatkan umpan balik,
mengkritik secara konstruktif dan dapat melakukan pengamatan secara
cerdas.
B. Strategi Pengembangan Kreativitas Anak

Menurut Rahmawati dan Kurniati (2010) ada beberapa kegiatan yang dapat
dilakukan dalam mengembangkan kreativitas anak yaitu :
a. Pengembangan kreativitas melalui aktivitas menciptakan produk (hasta karya).
Pengembangan kreativitas melalui aktivitas menciptakan produk sangat
berpengaruh padaanak. Tidak hanya kreativitas yang akan terfasilitasi untuk
berkembang dengan baik, tetapi juga kemampuan kognitif anak. Dalam kegiatan
hasta karya setiap anak akan menggunakan imajinasinya untuk membentuk suatu
bangunan atau benda tertentu sesuai dengan khayalannya. Dalam pembuatannya
pun mereka menggunakan berbagai bahan yang berbeda. Setiap anak bebas
Inengekspresikan kreativitasnya, sehingga kita akan memperolell hasil yang
berbeda antara satu anak dengan anak lainnya.
b. Pengembangan kreativitas melalui imajinasi.
Janice Beaty (1994) menyatakan bahwa bagi anak, imajinasi adalah
kemampuan untuk merespons atau melakukan fantasi yang mereka buat.
Kebanyakan anak berusia di bawah tujuh tahun banyak melakukan hal tersebut.
Dalam hal ini imajinasi yang dimaksud adalah kemampuan berpikir divergen
seseorang yang dilakukan tanpa batas, seluas-luasnya, dan multiperspektif dalam
merespons suatu stimulasi. Kemampuan ini sangat berguna untuk mengembangkan
kreativitas anak. Dengan imajinasi anak dapat mengembangkan daya pikir dan daya
ciptanya tanpa dibatasi kenyataan dan realitas sehari-hari. Ia bebas berpikir sesuai
pengalaman dan khayalannya. Imajinasi akan membantu kemampuan berpikir
fluencv, fleksibilitv, dan origzinalitv pada anak.
c. Pengembangan kreativitas melalui kegiatan ekplorasi.
Eksplorasi dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk melihat,
memahami, merasakan, dan pada akhirnya membuat sesuatu yang menarik
perhatian mereka. Kegiatan seperti ini dilakukan dengan cara mengamati dunia
sekitar sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung. Pengamatan tersebut

4
bisa berupa lingkungan, di antaranya hutan, bukit, pasir, laut, ko1am dan lingkungan
alam lainnya.
Kegiatan eksplorasi akan memberikan kesempatan pada anak, untuk
memaharni dan memanfaatkan olah jelajahnya berupa:
1) Wawasan informasi yang lebih luas dan lebih nyata.
2) Menumbuhkan rasa keingintahuan anak tentang sesuatu telah ataupun baru
diketahuinva.
3) Memperjelas konsep dan keterampilan yang telah dimilikinya.
4) Memperoleh pemahaman penuh tentang kehidupan manusia dengan
berbagai situasi dan kondisi yang ada.
5) Memperoleh pengetahuan tentang bagaimana memahami lingkungan yang
ada di sekitar serta bagaimana memanfaatkannya.
d. Pengembangan kreativitas melalui kegiatan eksperimen.
Eksperimen (percobaan) yang dimaksud bukanlah suatu proses rumit yang
harus dikuasai a.na.k sebagai suatu cara untuk memahami konsep tentang sesuatu
hal ataupun penguasaan anak tentang konsep dasar eksperimen, melainkan pada
bagaimana mereka dapat mengetahui cara atau proses terjadinya sesuatu, dan
mengapa sesuatu dapat terjadi serta bagaimana mereka dapat menemukan solusi
terhadap permasalahan yang ada dan pada akhirnya mereka dapat membuat sesuatu
yang bermanfaat dan kegiatan tersebut.
e. Pengembangan kreativitas melalui permainan musik.
Kegiatan kreativitas di bidang musik bertujuan menerapkan dan
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan music yang telah diperoleh, seperti
antara lain:
1) Melatih kepekaan rasa dan emosi
2) Melatih mental anak untuk mencintai keselarasan, keharmonisan, keindahan, dan
kebaikan;
3) Mencoba dan memilih alat musik yang sesuai untuk mengungkapkan isi atau
maksud pikiran atau perasaan
4) Meningkatkan kemampuan mendengar pesan dan menseelaraskan gerak
terhadap musik yang didengar
5) Meningkatkan kemampuan mendengar musik atau nyanyian dengan mengamati
sifat, watak, atau ciri khas unsur pokok musikf.

5
6) Meningkatkan kepekaan terhadap isi dan pesan musik atau nyanyian untuk dapat
menikmati dan menghargai musik atau nyanyian.
Ungkapan diri kreatif pada anak masih sederhana. Seperti, anak
memperagakan gerak yang khas untuk melukiskan nyanyian, memainkan alat
musik perkusi makin keras atau makin lunak, dengan maksud menmnbahkan
nuansa tertentu; mungkin mengarang syair baru untuk nyanyian yang sudah
dikenal.
f. Pengembangan kreativitas melalui kegiatan proyek.
Metode proyek dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengekspresikan pola berpikir, keteralnpilan dan kemampuannya untuk
memaksimalkan sejumlah permasalahan yang dihadapi mereka sehingga mereka
memiliki peluang untuk terus berkreasi dan mengembangkan diri seoptimal
mungkin. Banyak hal yang dapat
g. Pengembangan kreativitas melalui bahasa.
Dapat kita menemukan anak-anak taman kanak-kanak berbicara. Mereka
sering berbicara tentang apa yang terjadi baik pada dirinya sendiri maupun orang
lain. Mereka sering berbicara untuk mengeluarkan apa yang ada dalam pikiran
mereka. Sikap ini mendorong meningkatkan penggunaan bahasa da.n dialog dengan
yang lain. Salah satu jalan bagi mereka untuk menggunakan bahasa adalah ekspresi
perasaan. Sebagian anak mengalami kesulitan
C. Faktor Pendorong dan Penghambat Kreativitas
a. Faktor pendorong kreativitas
Menurut Hamzah (2013) faktor pendorong kreativitas terdiri dari dua faktor
yaitu faktor luar dan faktor dari dalam.
1) Faktor dari luar yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Keluarga merupakan lingkungan yang paling utama dalam meningkatkan
perkembangan anak, terutama otang tua sehingga sangat berpengaruh terhadap
perkembangan krativitas anak.
2) Faktor dari dalam yaitu dari individu sendiri, adanya kemauan untuk melakukan
suatu sesuai dengan keinginan sendiri.

6
b. Faktor penghambat kreativitas
Menurut Susanto (2011) faktor penghambat kreativitas anak yaitu :
1) Orang tua
Orang tua adalah peletak dasar yang paling utama dalam mengembangkan
kreativitas anak di rumah. Namun banyak tindakan orang tua yang dapat
menghambat perkembangan kreativitas anak. Misalnya menghukum anak jika
berbuat salah, tidak memberi kebebasan kepada anak dalam melakukan suatu
aktivitas, selalu ketat mengawasi anak, selalu menekan dan memaksa anak dalam
menyelesaikan tugasnya.
2) Guru,
Guru yang kreatif akan menciptaka anak didik yang kreatif. Guru yang
cenderung mengahmbat keterampilan berfikir kreatif dan kesediaan anak utuk
mengembangkan kreativitas anak yaitu memberikan penekanan pada anak bahwa
guru selalu benar, penekankan hafalan pada anak, penekanan ketat untuk
menyelesaikan pekerjaan, penekanan untuk selalu bekerja dan bermain hanya
sekedar untuk rekreasi.
3) Lingkungan yang membatasi.
Belajar dan kreativitas anak tidak dapat ditingkatkan dengan paksaan. Jika
belajar dipaksakan dalam lingkungannya serta tidak memberi kebebasan anak untuk
berinteraksi dengan teman atau orang-orang yang ada disekitarnya, maka interaksi
anak dapat di rusak.
D. Lahirnya Kreativitas Anak
Kreatif anak adalah menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang lain atau
kemampuan dalam menciptakan suatu ide dan konsep dalam memecahkan suatu
masalah. Kreativitas anak usia dini yaitu salah satu potensi anak yang harus
dikembangkan. Melalui aktivitas bermain maka potensi anak akan kreatif dan
berkembang, bermain sangat penting bagi anak untuk pertumbuhan dan
perkembangannya, bakat kreatif dapat dikembangkan maka dari itu perlu dipupuk sejak
dini.

Anak bermain mereka punya energi berlebih karena mereka berinteraksi guna
belajar mengkreasikan pengetahuan, jadi bermain sangat besar sumbangannya terhadap
daya kreativitas anak usia dini. Kreatifitas memiliki daya cipta, memiliki kemampuan
untuk menciptakan, bersifat (mengandung) daya cipta, sedangkan kreativitas sendiri

7
memiliki arti kemampuan untuk mencipta, daya cipta. kreativitas adalah kemampuan
seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata
yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada.

Kreativitas merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang


mengimplikasikan terjadinya eskalasi dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi,
diskontinuitas, diferensiasi, dan integrasi antara setiap tahap. Permainan kreatif
mengembangkan berbagai aspek perkembangan pada diri anak. Perkembangan yang
berkembang selain fisik motorik adalah perkembangan kognitif, bahasa, sosial dan
emosional. Permainan kreatif diawali dari permainan tradisional yang sering dilakukan
anak di lembaga pendidikan anak usia dini. Permainan tradisional yang hanya
mengembangkan motorik kemudian dimodifikasi dengan berbagai variasi kreatif
sehingga dapat mengembangkan semua aspek pada perkembangan anak.

E. Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Alat Edukasi Anak


Pemanfaatan barang bekas/daur ulang yang dijadikan alat permain edukatif
bagi anak. Anak usia dini adalah anak yang tergolong perkembangannya bersifat
unik meraka memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang khusus sesuai dengan
tingkat usia mereka. Perkembangan anak usia dini ini meliputi dari 6 perkembangan
aspek. Seperti aspek perkembangan moral dan agama, aspek perkembngan bahasa,
aspek perkembangan sosial dan emosional, aspek perkembangan seni, aspek
perkembnagn kognitif, dan aspek perkembangan fisik dan motorik anak. Dengan hal
itu melalui pemanfaatan barang bekas pendidik diharapkan mampu dalam hal
1) Menciptakan permainan baru dengan memanfaatkan bahan bekas tersebut
sebgai media bermain anak usia dini
2) Mengoptimalkan penggunaan bahan bekas sebgai sarana bermain atau
belajar bagi anak
3) Anak mengetahui aneka raga bahan bekas yang bisa dijadikan sumber belajar
dan bermain.2
Dengan menumbuhkan kreativitas anak dalam hal mengolah bahan bekas
yang dijadikan sebuah permainan bagi sang anak. Seperti banyaknya barang-
barang bekas disekitar lingkungan yang bisa dimanfaatkan kembali sebagai

2
Talu, Adriani Tamo Ina. (2017) Pemanfaatan alat permainan edukatif daur ulang dalam pembelajaran sains
anak usia 5-6 tahun. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, 9(2), hlml 144.

8
bahan dasar kegiatan seni, kerajinan dan sebagainya. Seperti contoh barang
bekas: kertas bekas (majalah, koran, kantong beras,dll), kardus, atau karton, kain,
plastik, kaleng, busa, tali, tutup botol, karet. Contoh sebagai berikut:
1. Kertas bekas
Dapat digunakan sebagai alat permainan yang mengembangkan
aspek bahasa, motorik halus, seni, kognitif, nilai agama dan moral.sebagai
contoh kegiatan

2. Kardus atau karton


Dapat digunakan sebagai balok, kardus untuk membangun, sebagai
alat penyimpanan. Yang mengembangakan aspek kognitif, seni, bahasa, nilai
agama dan moral, sosial emosional, motorik halus. Sebagai contoh
kegiatannya:

3. Kain bekas
Dapat digunakan sebagai permainan yang menyenangkan dan banyak
mengembangakn aspek perkembangnya seperti kognitif, bahasa, motorik
halus, seni, sosial emosional, nilai agama dan moral. Contoh kegiatannya:

9
Dari contoh kegiatan diatas adalah sebagian kecil dari contoh menggunakan
bahan bekas sebagi alat permainan edukatif yang menumbuhkan kreativitas anak.

Langkah – Langkah mengelolah bahan bekas yang dapat menumbukan


kreativitas anak dan mengembangak aspek perkembngannya:

Tutup Botol Pintar


a. Alat dan bahan:
1) Kardus
2) Tutup botol bekas
3) Lem tembak
4) Spidol
5) Kertas bekas
6) Karet gelang
7) Kawat
8) Gunting

b. Langkah – langkah:
1) Siapkan kardus sesuai dengan yang diinginkan
2) Gunting kawat dengan ukuran jari telunjuk
3) Kumpulkan tutup botol bekas lalu lubangi bagian atas untuk memasukan
sikawat ke kardus
4) Setelah tutup botol sudah ditempelkan di alas kardus
c. Langkah pembuatan dadu:
1) Ambil kertas bekas
2) Lalu ukur membentuk jaring – jaring balok
3) Setelah itu gunting dan lipat sesuai bentuk balok
4) Tinggal diberi bulatan kecil seperti hitungan angka dan selesai

10
Berikut adalah contoh gambar pemanfaatan barang bekas yang memiliki nilai
bagi kreativitas anak:

Manfaat yang didapat dalam membuat dan melakukan permaian tutup botol
pintar, seperti memanfaatkan barang yang ada disekitar dan bisa dijadikan alat
permainaan yang menyenangkan, mengajarkan anak berkreasi dengan barang yang
ada di sekitar lingkungan.

11
Berikut tata cara memainkan tutup botol pintar:

1) Permainan ini bisa dilakukan 2/3 orang tergantung bannyanya tutup botol
2) Saat memulai permainan dan melempar dadu biasakan anak mengucapkan
basmallah terlebih dahulu
3) Saat dadu mulai dilemparkan dan muncul angka sesuai dadu semisal 3, saat itu
kita mengambil karet dan letakan pada tutup botol sesuai angka yang diperolah
dari dadu tersebut
4) Dan disaat itu muncul pola pada tutup botol yakni berbentuk pola segitiga

Manfaat dari melalukan kegiatan tersebut bagi anak adalah:

1) kita dapat mengajak anak untuk menghitung berapa banyak tutup botol yang ada
di alas kardus tersebut
2) kita juga bisa mengajak anak menhitung tutup botol yang sudah dikaitkan dengan
karet
3) kita juga bisa menanyakan anak apa bentuk pola dari karet yang dikaitkan tadi
4) kita juga bisa bertanya kepada anak tutup – tutup botol tersebut berwarna apa.

Dengan ini kita bisa mengetahui aspek perkembangan anak dari melakukan
kegiatan merangkai dan memainkan tutup botol pintar, seperti aspek yang dimunculkan
dalam kegiatan tersebuta adalah aspek kogitif, aspek motorik halu, aspek bahasa, aspek
sosial emosional, aspek nilai agama dan moral, dan aspek seni. Dari permaianan tersebut
juga menumbuhkan kreativitas anak dengan merancang tutup botol pintar,dan
memberikan imajinasi bagi anak. Tentunya dengan melakukan kegiatan ini perlu juga
dampingan orang dewasa.

Kreativitas anak akan timbul bila anak menginginkan untuk membuat karya yang
akan digunakan uunuk bermain, seperti anak berimajinasi menjadi seorang polisi, maka
anak anak ingin memiliki pistol, dari pikiran itulah yang mendorong anak menciptakan
pistol hasil kreativitasnya.

Membuat Pistol Dari Batang Pelepah Pisang

a. Alat dan bahan


1) Pisau
2) Lidi
3) Batang pisang

12
b. Langkah – Langkah pembuatan
1) Siapkan satu batang pelepah pisang yang panjang dan iris
membenuk v supaya bisa ditekuk menjadi siku

2) Iris membentuk v lagi di depan irisan pertama untuk membentuk


menjadi pegangan pistol dan tancapkan lidi supaya tidak lepas

3) Tambahkan batang pelepah pisang lagi di atas laras panjang


pistol supaya mirip seperti pistol
4) Pistol siap digunakan untuk bermain anak

13
5) Dikarenakan pmbuatan pistol menggunakan benda-benda yang
tajam, maka orang tua ataupun orang dewasa disekitar anak harus
selalu mengawasi
F. Manfaat Penggunaan Barang Bekas Bagi Lingkungan

Pemanfaatan barang bekas adalah usaha atau aktivitas manusia untuk


menggunakan benda atau barang yang sudah tidak terpakai lagi untuk dijadikan barang
baru yang memiliki nilai lebih tinggi. Pemanfaatan barang bekas atau sampah dapat
dilakukan dengan program 3R (reuse, reduce, recycle). Reuse (menggunakan kembali),
yaitu kegiatan pemanfaatan kembali barang bekas atau sampah secara langsung, Sebisa
mungkin menggunakan alat yang bisa dipakai berulang-ulang. Reduce (mengurangi),
yaitu mengurangi samapah yang menyebabkan sampah menumpuk. Recycle (daur
ulang), yaitu memanfaatkan kembali sampah setelah mengalami proses pengolahan.
Kurangnya kesadaran masyarakat mengakibatkan timbulnya masalah yakni tumpukan
sampah di lingkungan kita. Dari sampah inilah bayak sekali yang dapat dimanfaatkan,
salah satunya dapat memanfaatkan barang bekas sebagai media pembelajaran atau
permainan dalam berkarya seni rupa, dengan program 3R (reuse, reduce, recycle).

Barang bekas memiliki kelebihan dan kelemahan. Beberapa kelebihan barang


bekas diantaranya yaitu:

1) Ekonomis
Dalam membuat media barang bekas tidak membutuhkan biaya banyak.
2) Meningkatkan kreatifitas guru dan murid

14
Membuat barang bekas memerlukan kreatifitas yang tinggi sehingga hasil
yang akan dibuat menjadi bernilai guna. Guru dan murid bisa bersama-sama
membuat media pembelajaran.
3) Bisa membantu mengurangi sampah (memanfaatkan sampah)
Banyaknya sampah bisa dikurangi dengan memanfaatkannya 4R (reuse,
recycle, reduce, replace), mengajak siswa untuk peduli sampah.
4) Mudah diperoleh
Barang-barang yang sudah tidak terpakai di lingkungan sekitar bisa
digunakan untuk membuat media.

Selain kelebihan tersebut, barang bekas juga memiliki kelemahan. Beberapa


kelemahan barang bekas diantaranya yaitu:

1) Kurang tahan lama

Bahan dasar pembuatan media bahan bekas berasal dari barang-barang yang
sudah tidak terpakai.

2) Tampilan kurang menarik

Barang bekas biasanya memiliki kondisi yang kurang menarik baik dari segi
bentuk, warna.

3) Memerlukan penanganan yang lebih kreatif dan teliti.

15
BAB III
KESIMPULAN
Kreativitas merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang
mengimplikasikan terjadinya eskalasi dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh
suksesi, diskontinuitas, diferensiasi, dan integrasi antara setiap tahap. Permainan
kreatif mengembangkan berbagai aspek perkembangan pada diri anak.Dengan
memanfaatkan barang bekas anak memiliki kreativitas yang perlu dikembangkan
dengan menciptakan suatu ide dan konsep dalam memecahkan suatu
masalah.Dengan ini kita bisa mengetahui aspek perkembangan anak dari melakukan
kegiatan merangkai dan memainkan tutup botol pintar, seperti aspek yang
dimunculkan dalam kegiatan tersebuta adalah aspek kogitif, aspek motorik halu,
aspek bahasa, aspek sosial emosional, aspek nilai agama dan moral, dan aspek seni.
Pemanfaatan barang bekas/daur ulang yang dijadikan alat permain edukatif
bagi anak. Dengan menggunakan kardus bekas, kertas bekas, tutup botol bekas , kain
bekas dan pistol dari pelepah pisang. Sebagai media pembelajaran anak usia dini dan
meningkatkan kreativitasnya

16
DAFTAR PUSTAKA
Rachmawati, Kurniawati. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia Taman
Kanak-Kanak. Jakarta. Kencana

Anwar, Citra Rosalyn, Karta Jayadi, Arifin Mangau. (2018). Kolase Barang Bekas Untuk
Kreativitas Anak. Jurnal Ilmu Pendidikan Keguruan dan Pembelajaran. 2(1) hlm 55-57

Setyowati, Cicik. (2021). Meningkatkan Kreativitas Anak melalui Media Bahan Bekas.
Jurnal pendidikan anak usia dini. 01 hlm 83

17

Anda mungkin juga menyukai