Anda di halaman 1dari 24

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kreativitas Anak Usia Dini

1. Definisi Kreativitas Anak Usia Dini

Kreativitas merupakan salah satu potensi anak yang harus

dikembangkan sejak dini. Setiap anak memiliki bakat kreatif, dilihat lihat

dari segi pendidikan, bakat kreatif dapat dikembangkan, oleh karena itu

perlu dipupuk sejak usia dini dengan kreativitas, anak dapat membangun

pengetahuan yang bermanfaat untuk masa depannya. Dengan kreativitas

yang anak miliki juga dapat melatih keterampilan maupun kemampuan

dalam menciptakan serta mengembangkan sesuatu yang baru, menemukan

cara dalam pemecahan masalah, mengembangkan potensi dan kualitas

dirinya, mengekpresikan diri, serta menuangkan ide-ide baru merupakan

definisi dari kretivitas anak usia dini. Bercerita membangun relasi diri

anak, membuka lebar imajinasi anak dan sangat baik dalam

mengembangkan jiwa kreatif anak. Kreativitas anak sangat diperlukan

dalam membangun pengetahuannya.

Menurut (Campbell, dalam (Sunarto 2018 : 108). kreativitas adalah

mampu menemukan kebaruan dan mampu mengatasi masalah dengan

gemilang. Dalam kreativitas inilah pribadi seseorang selalu berpikiran

positif untuk menemukan hal yang baru dengan menciptakan prases

(sistem) dan produk. Kesemuanya ini nantinya akan menemukan konsep

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022
atau cita kreatif pada seseorang.

Menurut (Munandar dalam (Priyanto 2014:44) mendefinisikan

kreativitas sebagai kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi

baru, asosiasi baru berdasarkan bahan, informasi, data atau elemen-elemen

yang yang sudah ada sebelumnya menjadi hal-hal yang bermakna dan

bermanfaat.

Menurut (Endang dalam (Priyanto 2014) kreativitas adalah

kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru atau suatu kombinasi

baru berdasarkan unsur-unsur yang telah ada sebelumnya menjadi sesuatu

yang yang bermakna atau bermanfaat. Berdasarkan pandangan teori di

atas, dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk

menciptakan sesuatu yang baru berdasarkan ide, gagasan yang

dikombinasikan dari hasil penemuan-penemuan sebelumnya, akhirnya

menjadi karya baru yang berguna. Anak usia dini merupakan individu

yang memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap hal baru dilingkungan

sekitar. Anak selalu ingin mencoba hal-hal yang baru untuk mendapatkan

pengalaman. Usia dini adalah masa ketika anak-anak belum memasuki

pendidikan formal. Oleh sebab itu, pada rentang usia dini adalah saat yang

tepat untuk mengembangkan kreativitas anak. Pengembangan kreativitas

anak yang terarah akan berdampak pada kehidupannya kedepan.

2. Karakteristik Anak Kreatif

Kreativitas anak akan muncul jika anak memiliki motivasi yang

tinggi, rasa ingin tahu serta imajinasi. Anak yang memiliki kreativitas

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022
merupakan anak kreatif yang akan selalu mencari dan menemukan

jawaban dan senang memecahkan masalah.

Menurut (Puspita, Mefrie & Ulfa dalam (Yolanda & Farida, 2019)

Anak-anak yang kreatif memiliki karakter umum seperti selalu ingin tahu,

memiliki minat yang luas, mempunyai kegemaran, menyukai aktivitasyang

kreatif, tidak takut berbuat salah.

Menurut (Susanto dalam (Yolanda & Farida, 2019) menyatakan

bahwa seseorang yang memiliki kreativitas yang tinggi ditandai dengan

ciri- ciri kreativitas sebagai berikut: (1) selalu ingin tahu; (2) memiliki

percaya diri yang kuat; (3) memiliki sifat mandiri; (4) berani

mengeluarkan pendapat; dan (5) berani mengambil resiko.

(Guildford dalam (Yolanda & Farida, 2019) mengemukakan bahwa

ada 5 sifat yang menjadi ciri kemampuan berpikir kreatif, yakni :

a. kelancaran (fluency) ialah kemampuan untuk menghasilkan banyak

gagasan. kemampuan mengemukakan berbagai macam gagasan, selalu

memberikan banyak cara / saran untuk melakukan banyak hal dan

selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.

b. keluwesan (flexibility) ialah kemampuan untuk mengemukakan

bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.

Kemampuan menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang

bervariasi, dapat melihat masalah dari banyak alternative atau arah

yang berbeda-beda dan mampu mgeubah cara pendekatan atau

pemikiran.

c. keaslian (originality), ialah kemampuan memberikan respon unik yang

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022
berbeda dengan orang lain

d. Elaborasi atau penguraian (elaboration), ialah kemampuan untuk

memperkaya dan mengembangkan gagasan serta memperinci detil-

detil dari suatu objek atau situasi sehingga lebih menarik.

e. Perumusan kembali (redefinition) ialah kemapuan untuk meninjau

suatu persoalan berdasarkan perspektif yang berbeda dengan apa yang

telah diketahui oleh banyak orang.

3. Faktor-faktor Pendukung Kreativitas Anak

Banyak orang beranggapan bahwa kreativitas adalah bawaan anak

sejak lahir yang dimiliki ataupun tidak dimiliki anak. Namun pada

kenyataannya, kreativitas bisa didapat, dan dipupuk. Kreativitas lebih

berhubungan dengan keterampilan daripada bakat bawaan, dan untuk

orang tua dapat berperan untuk mengembangkannya. Kreativitas lebih

darisekedar memilih warna untuk lukisan atau gambar. Kreativitas

merupakan cara berpikir, pemecahan masalah dan juga penerapan

pengetahuan. Sejak awal kehidupan, bayi merespons terhadap berbagai

perbedaan, warna, suara, dan gerakan.

Menurut (Utami Munandar, 2009 : 94-95) yang dapat menunjang

kreativitas anak yaitu: (1) menghargai pendapat anak dan mendorongnya

untuk mengungkapkannya, (2) memberi waktu kepada anak untuk

berpikir, merenung, dan berkhayal, (3) membiarkan anak mengambil

keputusan sendiri, (4) mendorong kemelitan anak untuk menjajaki dan

mempertanyakan banyak hal, (5) meyakinkan anak bahwa orang tua

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022
menghargai apa yang ingin dicoba dilakukan dan apa yang dihasilkan, (6)

menunjang dan mendorong kegiatan anak, (7) menikmati keberadaannya

bersama anak, (8) memberi pujian yang sungguh-sungguh kepada anak,

(9) mendorong kemandirian anak dalam bekerja, (10) melatih hubungan

kerja sama yang baik dengan anak.

Faktor yang dapat mendukung muculnya kreativitas Menurut

(Susanto dalam (Fitri & Mayar, 2019) adalah : lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah (guru menerima anak apa adanya; guru menciptakan

susana yang nyaman; guru memahami pikiran, perasaan dan perilaku anak

sehingga guru dapat merasakan diri dalam situasi anak dan sudut pandang

anak). dan, lingkungan masyarakat. Namun yang tidak kala pentingnya

adalah adanya kebebasan dan keamanan psikologis dalam diri anak untuk

mengembnagkan kondisi bagi perkembangan kreativitas. Berdasarkan

pendapat beberapa ahli di atas maka dapat dismpulkan bahwa faktor

pendukung perkembangan kreativitas anak usia dini adalah terdiri dari

ligkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan sosial

(masyarakat, teman sebaya).

Menurut (Rachmawati, dkk dalam (Fitri & Mayar, 2019) Ada

empat hal yang dapat meningkatkan kreativitas yaitu: Memberikan

rangsangan mental baik pada aspek kognitif maupun aspek kepribadiannya

serta suasana psikologis; menciptakan lingkungan kondusif yang akan

memudahkan anakuntuk mengakses apapun yang dilihatnya, dipegang,

didengar, dan dimainkan untuk pengembangkan kreativitasnya.

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022
Perangsangan mental dan lingkungan kondusif dapat berjalan beriringan

seperti halnya kerja otak kiri dan otak kanan; peran serta guru dalam

mengembangkan kreativitas, artinya ketika kita ingin anak menjadi kreatif,

maka akan dibutuhkan juga guru yang kreatif pula dan mampu

memberikan stimulasi yang tepat pada anak; peran serta orang tua dalam

mengembangkan kreativitas anak.

4. Faktor-faktor Penghambat Kreativitas Anak

Terdapat pula faktor yang dapat menghambat kreativitas anak

terdiri dari dua yaitu dari lingkungan keluarga (pola asuh) dan dari sekolah

proses pembelajaran. Menurut (Munandar, 2009 : 95) sikap yang tidak

menunjang perkembangan kreativitas anak diantaranya: “(1) Mengatakan

kepada anak bahwa ia di hukum jika berbuat salah; (2) Tidak

membolehkan anak menjadi marah terhadap orang tua; (3) Tidak

Membolehkan anak mempertanyakan keputusan oran tua; (4)

Tidakmembolehkan anak bermain dengan anak dari keluarga yang

mempunyai pandangan dan nilai yang berbeda dari keluarga anak; (5)Anak

tidak boleh berisik; (6) Orang tua ketat mengawasi kegiatan anak;

(7)Orang tua memberi saran-saran spesifik tentang penyelesaian tugas;

(8) Orang tua kritis terhadap anak dan menolak gagasan anak; (9) Orang

tua tidak sabar dengan anak; (10) Orang tua dan anak adu kekuasaan; dan

(11) Orang tua menekan dan memaksa anak untuk menyelesaikan tugas.”

Pendapat lain menurut (Munandar, 2009 : 223) seorang anak dapat

mengalamiberbagai hambatan yang dapat merusak bahkan mematikan

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022
kreativitasnya.Adapun hambatan-hambat tersebut yaitu:

a. Evaluasi

Salah satu syarat untuk memupuk kreativitas konstruktif ialah bahwa

pendidik tidak memberikan evaluasi, atau paling tidak menunda

pemberian evaluasi sewaktu anak sedang asyik berkreasi. Bahkan

menduga akan dievaluasipun akan mengurangi kreativitas anak.

Kemudian kritik atau penilaian positif apapun, walaupun dalam bentuk

pujian akan dapat membuat anak kurang kreatif, jika pujian itu

memusatkan perhatian pada harapan akan dinilai. Misalnya guru

memberikan evaluasi dalam bentuk angka dan tidak memberian

penjelasan serta umpan balik positif.

b. Hadiah

Kebanyakan orang percaya bahwa memberi hadiah akan memperbaiki

atau meningkatkan perilaku tersebut. Ternyata tidak demikian,

pemberian hadiah dapat merusak motivasi intrinsik dan mematikan

kreativitas. Cukup banyak penelitian menunjukkan bahwa jika

perhatian anak terpusat untuk mendapatkan hadiah sebagai alasan

untuk melakukan sesuatu, maka motivasi intrinsik dan kreativitas

mereka akan menurun.

c. Persaingan

Kompetensi lebih kompleks daripada pemberian evaluasi atau hadiah

secara tersendiri, karena kompetensi meliputi keduanya. Biasanya

persaingan terjadi apabila anak merasa bahwa pekerjaannya akan

dinilai

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022
terhadap pekerjaan siswa lain dan bahwa yang terbaik akan menerima

hadiah. Hal ini terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan sayangnya

dapat mematikan kreativitas. Misalnya dalam bentuk konteks dengan

hadiah untuk pekerjaan yang terbaik, selanjutnya hal ini menimbulkan

persaingan antar siswa dan siswa akan mulai membandingkan dirinya

dengan siswa lain.

d. Lingkungan yang membatasi

Belajar dan kreativitas tidak dapat ditingkatkan dengan paksaan.

Sebagai anak ia mempunyai pengalaman mengikuti sekolah yang

sangat menekankan pada disiplin dan hafalan semata-mata. Ia selalu

diberitahu apa yang harus dipelajari, bagaimana mempelajarinya, dan

pada saat ujian harus dapat mengulanginya dengan tepat, pengalaman

yang baginya amat menyakitkan dan menghilangkan minatnya

terhadap ilmu. Misalnya anak tidak diberikan kesempatan untuk

menggambar berbagai jenis tumbuhan yang mereka sukai dan selalu

guru yang menetapkan jenis tumbuhan apa yang harus digambar anak.

5. Strategi Pengembangan Kreativitas Anak

Kreativitas membangun pengetahuan yang bermanfaat untuk masa

depan anak. Sesuatu hal yang keterampilan maupun kemampuan dalam

menciptakan maupun mengembangkan sesuatu yang baru,

menemukancara dalam pemecahan masalah, mengembangkan potensi dan

kualitasdirinya, mengekpresikan diri, serta menuangkan ide-ide baru.

Beberapa strategi Menurut (Mulyasa (dalam Fitri & Mayar 2019)

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022
yang dapat digunakan dalam membantu pengembangan kreativitas anak

usia dini antara lain: (1) Karya nayata. (2) Imajinasi. (3) Eksplorasi. (4)

Eksperimen. (5) Proyek. (6) Musik. (7) Bahasa.

a. Kerja nyata, melalui kerja nyata anak mampu menggunakan

imajinasinya untuk membentuk sebuah karya seperti bangunan sesuai

dengan khayalannya.

b. Imajinasi, dengan imajinasi anak mampu mengembangkan

kemampuan daya pikir dan daya ciptanya tanpa adanya batasan, anak

bebas berpikir sesuai pengalaman dan khalayannya.

c. Eksplorasi, ekplorasi dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk

melihat, memahami, merasakan, dan pada akhirnya membuat sesuatu

yang menarik perhatian mereka.

d. Eksperimen, melakukan ekperimen sederhana dimana melalui

eksperimen ini anak dapat menemukan hal-khal atau ide baru yang

dapat membantu meningkatkan kreativitasnya.

e. Proyek, memberikan pengalaman belajar dengan menghadapkan anak

pada persoalan sehari-hari yang harus dikerjakan secara berkelompok.

f. Musik, dengan bermain musik dapat melatih kepekaan rasa dan emosi

anak, melatih mental, kecintaan terhadap musik.

g. Bahasa, kempuan yang dimiliki anak untuk mengekspresikan apa yang

dialami dan dipikirkan oleh anak dan kemampuan untuk menangkap

pesan dari lawan bicara.

Menurut (Susanto dalam (Yolanda Mustika Fitri & Farida Mayar,

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022
2019) Strategi dalam mengembangkan kreativitas anak dapat dilakukan

dengan cara sebagai berikut:” (1) pengembangan kreativitas dilakukan

secara bertahap, yang dimulai dari tahap I sampai tahap III; (2)

pengembangan kreativitas berkaitan erat dengan pengembangan

kemampuan berfikir dan usaha mengembangkan sikap yang di tuntut

dalam pengembangan kreativitas tersebut; (3) kemampuan berpindah dari

tahap I ke tahap selanjutnya sangat di pengaruhi oleh tingkat

pengembanagan kognitif dan perkembangan psikososial yang terwujud

dalam bentuk sikap terhadap kegiatan yang dilakukan dalam rangka

pengembangan kreativitas.“

6. Manfaat Kreativitas Dalam Kehidupan Anak

Kreativitas memiliki manfaat besar bagi kehidupan anak kelak

dikemudian hari. Sebab di dalam jiwa seorang anak yang kreatif memiliki

nilai-nilai Kreativitas Menurut Hurlock dalam (Sit. dkk, 2016 : 25) yaitu:

a) kreativitas memberi anak-anak kesenangan dan kepuasan pribadi yang

sangat besar penghargaan yang mempunyai pengaruh nyata terhadap

perkembangan kepribadiannya. Misalnya tidak ada yang dapat memberi

anak rasa puas yang lebih besar daripada menciptakan sesuatu sendiri,

apakah itu berbentuk rumah, yang dibuat dari kursi yang dibalik dan

ditutupi selimut atau gambar seekor anjing. Dan tidak ada yang lebih

mengurangi harga dirinya daripada kritik atau ejekan terhadap kreasi itu

atau pertanyaan apa sesungguhnya bentuk yang dibuatnya itu. b) menjadi

kreatif pentingbagi anak kecil untuk menambah bumbu dalam

10

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022
permainannya pusat kegiatan hidup mereka, jika kreativitas dapat membuat

permainan menyenangkan, mereka akan merasa bahagia dan puas, ini

sebaliknya akan menumbuhkan penyesuaian pribadi dan sosial yang

baik.

c) prestasi merupakan kepentingan utama dalam penyesuaian hidup

mereka, maka kreativitas membantu mereka untuk mencapai keberhasilan

di bidang yang berarti bagi mereka dan dipandang baik oleh orang yang

berarti baginya akan menjadi sumber kepuasan ego yang besar. d) nilai

kreativitas yang penting dan sering dilupakan ialah kepemimpinan, pada

setiap tingkatan usia pemimpin harus menyumbangkan sesuatu pada

kelompok yang penting artinya bagi anggota kelompok, sumbangan itu

mungkin dalam bentuk usulan bagi kegiatan bermain yang baru dan

berbeda atau berupa usulan mengenai bagaimana tanggung jawab khusus

terhadap kelompok.

B. Media Loose Parts

1. Pengertian Media Loose Parts

Media permainan loose parts merupakan suatu bahan permainan

yang dapat dipindahkan, digabungan, dan dirancang ulang dengan

berbagai cara. Bahan tersebut dapat dipergunakan dengan mandiri maupun

dikombinasikan dengan bahan lain. Bahan media permainan loose parts

dikenalkan pada anak sejak dini dengan bahasa sederhana yang banyak

dijumpai di lingkungan sekitar anak. Melalui media loose parts ini, anak

akan merasakan tertantang untuk dapat menciptakan suatu kreasi baru

11

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022
dengan berbagai media yang disediakan, sehingga kegiatan bermain

menjadi lebih bermakna dan tidak membosankan. Loose parts merupakan

media bahan ajar yang kegunaannya dalam pembelajaran anak tidak

pernah ada habisnya. Guru atau orang tua harus mampu memberikan

stumulus menggunakan media dan alat permainan yang beragam sehingga

mampu merangsang perkembangan dan keterampilan anak, menjadikan

anak tumbuh dan berkembang menjadi anak yang selalu mencintai dan

menghargai lingkungan.

Salah satu bentuk media pembelajaran yang diterapkan dalam

pembelajaran anak usia dini adalah loose parts. “Loose parts merupakan

barang apapun yang dapat dimainkan dan dimanipulasi anak, sampai tanpa

disadari anak bisa menemukan sesuatu dari hasil proses bermainnya.

Semuanya terjadi dalam konteks bermain, yang tentunya dilakukan anak

dalam suasana riang dan gembira” Siantajani (2020:12).

Menurut (Haughey dalam Siantajani, (2020:12) Loose parts

diartikan sebagai bahanbahan yang terbuka, dapat dipisahkan, dapat

dijadikan satu kembali, dibawa, digabungkan, dijajar, dipindahkan dan

digunakan sendiri ataupun digabungkan dengan baha-bahan lain. Dapat

berupa benda alam ataupun sintetis.

Menurut (Kiewra & Vaselack dalam (Nurjannah (2020 : 24)

“Loose parts merupakan sebuah benda potongan yang bebas dimainkan

dan tidak dapat diprediksi akan menjadi apa”. Loose parts menjadi energi

pembaharu bagi anak dalam bermain. Loose parts merupakan barang

apapun yang

12

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022
dapat dimainkandan dimanipulasi anak, sampai tanpa disadari anak bisa

menemukan sesuatu dari hasil proses permainannya.

Menurut (Siantajani 2020 : 41) Loose parts adalah material yang

sayang magic. Loose parts sangat lentur mengikuti ide anak, bisa menjadi

apa saja.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat di simpulkan bahwa Loose

parts bahan-bahan yang terbuka, dapat dipisahkan, dapat dijadikan satu

kembali,dibawa, digabungkan, dijajar, dipindahkan dan digunakan sendiri

ataupun digabungkan dengan baha-bahan lain. Loose parts merupakan

material bebas dari apa saja yang dapat dimainkan anak, dapat berupa

benda-benda alam, bendabenda daur ulang, dan benda-benda buatan

pabrik.

2. Karakteristik Loose Parts

Material loose part merupakan bagian dari alat dan bahan ajar

dalam pembelajaran anak usia dini, bahwasanya pembelajaran anak usia

dini identik dengan bermain. Maka loose parts sebagai bahan dan alat

dalam proses kegiatan bermain memiliki karakteristik seperti yang telah

dipaparkan dalam Puspita (2019:19), berikut ini:

a. Menarik Loose parts seperti magnet bagi anak yang memiliki rasa

ingin tahu dan ketertarikan yang alamiah. Obyek seperti batu,

potongan kayu, bunga pinus, daun-daun kering, akan membuat anak

tertantang untuk berkreasi sesuai dengan imajinasinya. Secara tidak

langsung, ini menumbuhkan kecakapan anak dalam berpikir tingkat

tinggi (higher order thinking skill/HOTS), yang ditandai dengan

13

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022
munculnya

14

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022
kemampuan untuk berpikir kritis, serta kreativitas.

b. Terbuka Loose parts memungkinkan kegiatan main yang tanpa batas.

Loose parts tidak hanya menawarkan satu jenis main, karena tidak ada

serangkaian arahan khusus untuk penggunaan loose parts. Hasil dari

penggunaan loose parts tidak tunggal, tetapi sangat bervariasi,

tergantung pada kreativitas dan imajinasi anak. Potongan kayu dapat

dibuat menjadi rumah, kereta api, mobil-mobilan, dan sebagainya.

Anak dapat menuangkan idenya dalam berbagai bentuk karya.

c. Dapat digerakkan/dipindahkan Loose parts dapat dengan mudah

dipindahkan oleh anak dari satu tempat ke tempat lainnya. Misalnya,

potongan kayu dapat dipindahkan ke sisi lain halaman untuk membuat

jembatan, atau dipindahkan ke tempat lain untuk membuat tangga.

Berikut macam-macam bahan loose part menurut Imamah

(2020:272) yang dapat digunakan untuk media pembelajaran pada anak:

a. Bahan dasar alam, yaitu bahan-bahan yang dapat ditemukan di alam,

antara lain: batu, tanah, pasir, lumpur, air, ranting, daun, buah, biji,

b. bunga, kerang, bulu, potongan kayu dan sebagainya.

c. Plastik. yaitu barang-barang yang terbuat dari plastik antara lain:

sedotan, botol-botol plastik, tutup-tutup botol, pipa pralon, selang,

ember, corong dan sebagainya.

d. Logam, yaitu barang-barang yang terbuat dari logam, antara lain :

kaleng, uang koin, perkakas dapur, mur, baut, paku, sendok dan garpu

aluminum, plat mobil, kunci dan sebagainya.

15

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022
e. Kayu dan bambu, yaitu barang-barang kayu yang sudah tidak

digunakan, antara lain: seruling, tongkat, balok, kepingan puzzle dan

sebagainya.

f. Kaca dan keramik. Yaitu barang-barang terbuat dari kaca dan keramik,

antara lain: botol kaca, gelas kaca, cermin, manik-manik, kelereng,

ubin keramik, kaca mata dan sebagainya.

g. Benang dan Kain, yaitu barang-barang yang terbuat dari serat, antara

lain: kapas, kain perca, tali, pita, karet dan sebagainya.

h. Bekas kemasan. yaitu barang-barang/wadah yang sudah tidak

digunakan, antara lain : kardus, gulungan tissue, gulungan benang,

bungkus makanan, karton wadah telur dan sebagainya.

3. Manfaat Media Loose Parts

Loose parts merupakan media bahan ajar yang kegunaanya dalam

pembelajaran peserta didik tidak pernah ada habisnya, media loose parts

dapat digunakan sebagai alat untuk mengeksplorasi berbagai aspek.

Menurut (Daly and Beloglovsky dalam (Anita dkk, 2020:78)

mengungkapkan bahwa “adapun manfaat dari media loose parts adalah: 1)

meningkatkan tingkat permainan kreatif dan imajinatif anak, 2)

meningkatkan sikap kooperatif dan sosialisasi anak, 3) anak menjadi lebih

aktif secara fisik, 4) mendorong kemampuan komunikasi dan negosiasi

terutama ketika dilakukan di ruang terbuka”. Sebagaimana yang dijelaskan

oleh Siantajani (2020 : 41) Ada empat manfaat utama apabila anak

bermain dengan loose parts, yaitu:

16

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022
a. Mengembangkan keterampilan inkuiri. Rasa ingin tahu adalah hal yang

alami muncul dari anak. Rasa ingin tahu ini merupakan unsur yang

penting untuk membentuk kemampuan berfikir inkuiri. Kemampuan

berfikir inkuiri diperlukan anak untuk memperoleh informasi,

menganalisa dan membuat pertimbangan-pertimbangan. Bermain

dengan loose parts akan mendorong anak mengembangkan

keterampilan inkuiri ini.

b. Mengajarkan anak untuk bertanya. Kegitan pembelajaran yang terbuka

akan membuat anak berfikir, ingin tahu dan bertanya. Anaka akan

menguji ide-idenya dan mempertanyakan apa yang terjadi jika…; jika

saya tambahkan sesuatu maka…;dsb. Karena itu, saat anak bermain,

perlu ada orang dewasa yang dapat merespon pertanyaan-pertanyaan

anak, dan orang dewasapun dapat memancing anak dengan

pertanyaan- pertanyaan lainnya sebagai respon terhadap rasa ingin tahu

anak.

c. Mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak. Stimulasi

terhadap semua aspek perkembangan anak muncul ketika anak

bermain dengan loose parts. Salah satu yang paling penting adalah

kemampuan memecahkan masalah dan mengambil resiko, selain

kemampuan dalam bidang matematika dan sains. Anak juga akan

mengembangkan kemampuan fisik, pada saat anak aktif mencari

bendayang ia perlukan ataupun berkreasi dengan jari-jari tangannya

untuk menciptakan sesuatu. Sementara itu kemampuan sosial

emosional anakterstimulasi secara aktif saat anak berinteraksi dan

17

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022
bekerjasama. Juga munculnya

18

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022
perasaan tertantang ketika diprovokasi oleh guru dan juga bangga

setelah mendapatkan hasil yang dicapainya. Saat bermain looseparts

anak akan belajar untuk berkomunikasi dan bernegosiasi secara aktif.

Rasa seni anak juga terasah ketika ia berkreasi untuk menciptakan

sesuatu sesuai imajinasinya. Selain itu ketika berdekatan dengan alam,

anak juga dapat lebih mengenal pencipta alam ini.

d. Mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Ketika anak bermain

dengan suasana yang terbuka maka anak akan mengikuti imajinasi dan

minat sehingga permainan akan mengalir ke segala arah sesuai dengan

kreativitras yang muncul secara spontan.

4. Strategi Pengembangan Kreativitas Dengan Bermain Loose Parts

Strategi pengembangan kreativitas dengan bermain loose parts

menggunakan pendekatan 4P dalam pengembangan kreativitas anak

Menurut (Munandar dalam (Sit. dkk, 2016:25) dengan paparan sebagai

berikut:

a. Pribadi

Adanya keunikan individu anak akan ditekankan terkait interaksi

dengan lingkungan dalam menuliskan penilaian sebagai bentuk

interaksi bermain loose parts secara mandiri

b. Pendorong

Guru hanya akan melakukan kegiatan memeberikan dorongan atau

motivasi tanpa memebrikan contoh agar anak terdorong sendiri

berkreasi tanpa ada paksaan dan dituntut sesuai contoh guru.

c. Proses

19

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022
Tidak kalah penting guru harus menghargai setiap proses yang dilalui

anak dalam upaya pengembangan kreativitas dalam dirinya dengan

tidak memberikan komentar negatif tetapi dilihat apabila anak berani

mencoba berilah penghargaan berupa pujian positif untuk

meningkatkan kepribadian anak lebih berani lagi mencoba.

d. Produk

Bagaimana produk yang akan dihasilkan anak dilihat dari

tingkatkreatif yang bermakna berdasarkan keunikan kondisi

masingmasing individu serta lingkungan berupa proses terlihat saat

anak memiliki kesibukan beraktivitas kegiatan dalam memunculkan

kreasinya.

C. Kerangka Berfikir

Peneliti melakukan observasi awal melihat keadaan langsung pada

anak Kelompok B3 TK UMP Pembina Kecamatan. Selama observasi awal

yang dilakukan,Peneliti melihat bahwa anak-anak belum bisa menuangkan

imajinasinya untuk menciptakan suatu karya menggunakan berbagai macam

media, anak-anak belum bisa membuat suatu karya sesuai dengan

idenyasendiri tapi lebih pada meniru teman. Berdasarkan masalah tersebut,

peneliti memilih media yang dapat mengembangkan kreativitas anak yaitu

media loose parts. Media loose parts merupakan media yang menarik untuk

anak membuat kreasi sesuai keinginannya sehingga anak dapat menghasilkan

suatu ide/produk baru yang memiliki nilai kegunaan, dimana hasil dari

ide/produk tersebut diperoleh melalui proses kegiatan imajinatif. Adapun alur

20

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022
pikir penelitian tindakan kelas

21

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022
digambarkan pada gambar berikut:

22

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022
Perencanaan
Kondisi

Pelaksanaa
Kegiatan
pembelajaran 3
x pertemuan

SiklusI

Perencanaan mengevaluasi hasil refleksi dan menyusun langkah perbaikan


Pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran
3x pertemuan

Refleksi mengkaji ulang tindakan yang telah dilakukan


Pengamatan
atau observasi

SiklusII

Refleksi, jika terjadi perbaikan yang optimal,siklus dihentikan

Pengamatan

atau observasi

23

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022
D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah asumsi “ melalui media

Loose Parts dapat meningkatkat kreativitas anak dengan menciptakan

berbagai bentuk pada kelompok B3 di TK UMP Pembina Kecamatan Tahun

Ajaran 2021-2022 ”.

24

Peningkatan Kreativitas Anak ..., Dyah Ayu Wulansari, FKIP UMP, 2022

Anda mungkin juga menyukai