Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

ANALISIS PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK


MELALUI KEGIATAN BERCERITA PADA SISWA DI KB. DEWI
SARTIKA KEC. PASARKEMIS TAHUN AJARAN 2019-2020.

DISUSUN OLEH :
MURTI AYU SETIANINGRUM
850293616

S1 BI PAUD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(FKIP)
UT – UPBJJ SERANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS

Judul Penelitian : Analisis Pengembangan Kemampuan Bahasa Anak


Melalui Kegiatan Bercerita Pada Siswa Di KB. Dewi Sartika
Kec. Pasarkemis Tahun Ajaran 2019-2020.
Waktu Pelaksanaan : November 2019
Tempat Penelitian :

Mengetahui, Tangerang, November 2019


Kepala KB. Dewi Sartika Peneliti

( Nurlita, S.Pd ) ( Murti Ayu Setianingrum )


NIM : 850293616

Supervisor

( Nurlita, S.Pd )
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan Kehadirat Allah SWT yang senantiasa


memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga peneliti mampu menyelesaikan
penyusunan laporan analisis ini tepat pada waktunya. Penyusunan laporan ini
disusun sebagai tugas akhir untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
pendidikan pada Program S1 BI PAUD pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Terbuka, Serang dengan judul Analisis Pengembangan
Kemampuan Bahasa Anak Melalui Kegiatan Bercerita Pada Siswa Di KB.
Ananda Ceria Kec. Pasarkemis Tahun Ajaran 2019-2020.
Dalam menyelesaikan tugas ini peneliti banyak menemui kesulitan-
kesulitan dalam menyusunnya, namun bimbingan dan masukan serta bantuan dari
berbagai pihak, maka kesulitan-kesulitan dapat teratasi. Oleh karena itu peneliti
menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Suhernayati, S.Pd sebagai Kepala Sekolah KB Ananda Ceria
2. Ibu Vivi Lisda Herayati, M.Pd sebagai pembimbing mata kuliah Analisis
Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini.
3. Pihak-pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu.
Harapan peneliti semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua sebagai
insan pendidikan yang bernaung di pendidikan anak usia dini.

Tangerang, November 2019

Murti Ayu Setianingrum


NIM : 850293616
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ………………………………………………….. i


Kata Pengantar ……………………………………………………….. ii
Daftar Isi ……………………………………………………………… iii

BAB. 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ……………………………………. 1
B. Fokus Penelitian ……………………………………………… 1
C. Tujuan Penelitian …………………………………………….. 1
D. Manfaat Penelitian …………………………………………… 2

BAB. II LANDASAN TEORI


A. Perkembangan Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini ……….. 3
B. Hakikat Metode Bercerita ……………………………………. 5
C. Macam-Macam Teknik Bercerita ……………………………. 6

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN


A. Subyek Penelitian ……………………………………………. 8
B. Metode Penelitian ……………………………………………. 8
C. Instrumen Penelitian …………………………………………. 8

BAB IV. ANALISIS DATA


A. Tabulasi Data …………………………………………………. 10
B. Analisis Kritis ………………………………………………… 12

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan …………………………………………………… 13
B. Saran ………………………………………………………….. 13

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………… 14


LAMPIRAN – LAMPIRAN ………………………………………… 15
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN


Kelompok Bermain (KB) Dewi Sartika merupakan salah satu
Kelompok Bermain yang ada di Kecamatan Pasarkemis, Kabupaten
Tangerang. KB Dewi Sartika beralamat di Perum Bonana Permai blok B1 No
41 RT 03 RW 04 Ds. Sukaasih, Kec. Pasarkemis, Kab. Tangerang. KB Dewi
Sartika mempunyai visi yaitu dapat terwujudnya anak yang cerdas, sehat,
ceria dan berakhlak mulia. Sedangkan misi dari KB Dewi Sartika yaitu
Mengembangkan suasana pembelajaran yang menyenangkan,
Menumbuhkembangkan potensi anak sesuai usia secara optimal,
Mengembangkan kreatifitas anak, Mengembangkan lingkungan belajar yang
nyaman dan kondusif.
Program S1 PG-PAUD Universitas Terbuka menargetkan lulusan
menjadi tenaga pendidik PAUD professional yaitu yang dapat
mengembangkan program PAUD dan membuat inovasi-inovasi. Salah satu
mata kuliah yang harus ditempuh mahasiswa adalah Analisis Pengembangan
Pendidikan Anak Usia Dini. Dalam rangka memenuhi tugas-tugas dalam
mata kuliah tersebut maka telah dilakukan penelitian di KB Ananda Ceria
yang bertujuan mengumpulkan data mengenai kegiatan-kegiatan anak yang
dianggap perlu diteliti lebih lanjut untuk selanjutnya dianalisis secara kritis.

B. FOKUS PENELITIAN
Setelah diadakan observasi di KB. Dewi Sartika, maka penelitian ini
terfokus pada salah satu kegiatan anak yaitu kegiatan bercerita dengan tujuan
dapat mengembangkan kemampuan bahasa anak.

C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan :
1. Mengumpulkan data mengenai :
a. Mengetahui kemampuan perkembangan bahasa anak di KB Dewi
Sartika dengan kegiatan bercerita.
b. Mengetahui hasil pembelajaran perkembangan bahasa anak di KB
Dewi Sartika dengan kegiatan bercerita.
c. Untuk menganalisis kegiatan tersebut sesuai dengan apa yang telah
dipelajari dan diberikan pada mata kuliah analisis kegiatan
pengembangan anak usia dini.
2. Membuat analisis kritis mengenai pengembangan bahasa anak melalui
kegiatan bercerita di KB Dewi Sartika.

D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini bermanfaat untuk :
1. Memberikan masukan terhadap kegiatan bercerita di KB Dewi Sartika.
2. Melatih mahasiswa melakukan penelitian kelas.
3. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis untuk
kegiatan anak di lembaga PAUD.
4. Orang tua : bagi orang tua penelitian ini bermanfaat untuk menambah
wawasan orang tua tentang cara mendidik anak dan mengembangkan
kemampuan anak sesuai dengan usia anak, terutama kemampuan
bahasa anak.
BAB II
LANDASAN TOERI

A. PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK USIA DINI


Perkembangan (development) ialah pola gerakan atau perubahan yang
dimulai dari pembuahan dan terus berlanjut sepanjang siklus kehidupan. Pola
gerakkan adalah kompleks karena gerakan merupakan produk dari beberapa
proses biologis, kognitif, dan sosial. Perkembangan kemampuan bahasa
merupakan bagian dari proses kognitif. Proses kognitif (cognitive processes)
meliputi perubahan pada pemikiran, intelegensi, dan bahasa individu.
Merangkai satu kalimat yang terdiri atas dua kata, menghafal syair, dan
memecahkan suatu teka-teki silang, semuanya mencerminkan proses-proses
kognitif dalam perkembangan kemampuan bahasa (Santrock, 2002: 20-21).
Perkembangan bahasa anak usia dini merupakan tahapan kemampuan
anak mulai kemampuan berbicara sampai dengan kemampuan memahami
sebuah pembicaraan dari orang lain. Soemiarti Padmonodewo (2003: 25),
mengemukakan 3 hal yang perlu diketahui dalam perkembangan bahasa pada
anak. Pertama adalah perbedaan antara bahasa dan kemampuan berbicara.
Bahasa merupakan sistem tata bahasa, sedangkan kemampuan bicara
merupakan ungkapan dalam bentuk kata-kata. Kedua pertumbuhan bahasa
yaitu bersifat pengertian atau reseptif dan bersifat ekspresif. Kemampuan
untuk memahami merupakan kemampuan reseptif, sedangkan kemampuan
kemampuan menunjukan bahasa merupakan ekspresif. Ketiga komunikasi
diri pada saat berhayal perlu dibatasi.
Perkembangan kemampuan bahasa sangat dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu faktor bawaan (nature) dan faktor pengasuhan (nurture). Faktor bawaan
(nature) mengacu kepada warisan biologis organisme, sementara faktor
pengasuhan (nurture) mengacu kepada pengalaman lingkungan (Santrock,
1995: 22-26). Chomsky merupakan salah satu ahli yang menyebutkan bahwa
kemampuan bahasa seseorang dipengaruhi oleh faktor bawaan (nature).
Chomsky dalam Tadkiroatun Musfiroh (2005: 84) menyebutkan bahwa
kecepatan anak dalam berbicara (bahasa pertama) merupakan salah satu
keajaiban alam dan menjadi bukti kuat dari dasar biologis untuk pemerolehan
bahasa.
Perkembangan kemampuan berbahasa anak usia 4-6 tahun ditandai
dengan berbagai kemampuan seperti (Mudjito, 2007: 3): (a) mampu
menggunakan kata ganti ‘saya’ dan berkomunikasi, (b) memiliki berbagai
perbendaharaan kata kerja, kata sifat, kata keadaan, kata tanya, dan kata
sambung, (c) menunjukkan pengertian, dan pemahaman tentang sesuatu, (d)
mampu mengungkapkan pikiran, perasaan, dan tindakan dengan
menggunakan kalimat sederhana, (e) mampu membaca dan mengungkapkan
sesuatu melalui gambar. Tingkat pencapaian perkembangan bahasa anak usia
4-5 tahun dapat melakukan hal-hal sebagai berikut: menerima bahasa,
mengungkapkan bahasa, dan keaksaraan. Tingkat pencapaian perkembangan
menerima bahasa anak diharapkan dapat: menyimak perkataan orang lain,
mengerti dua perintah yang diberikan bersamaan, memahami cerita yang
dibacakan, mengenal perbendaharaan kata (Standart Pendidikan Anak Usia
Dini). Kemampuan mengungkap bahasa meliputi mengulang kalimat
sederhana, menjawab pertanyaan sederhana, mengungkapkan perasaan
dengan kata sifat, menyebut katakata yang dikenal, mengutarakan pendapat
kepada orang lain, menyatakan alasan terhadap sesuatu yang diinginkan atau
ketidak setujuan, menceritakan kembali cerita/dongeng yang pernah didengar.
Kemampuan keaksaraan anak meliputi mengenal simbol-simbol, mengenal
suara-suara hewan/benda yang ada disekitarnya, membuat coretan yang
bermakna, dan meniru huruf (Mudjito, 2007: 11).
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dapat ditegaskan bahwa
perkembangan bahasa anak memegang peran penting dalam perkembangan
anak, khususnya perkembangan kemampuan berbahasa di taman kanak-
kanak, sehingga anak-anak mampu berkomunikasi dengan baik dan dapat
mengembangkan potensinya. Perkembangan bahasa anak usia dini khususnya
di taman kanak-kanak berada pada masa kanak-kanak awal yang terdiri dari
kemampuan berbicara, kemampuan membaca, kemampuan menulis, dan
kemampuan menyimak. Perkembangan bahasa tersebut membantu anak-anak
dalam berbahasa baik secara reseptif maupun secara ekspresif.
B. HAKIKAT METODE BERCERITA
Hakikat Metode Bercerita Secara etimologi, metode berasal dari kata
method yang artinya suatu cara kerja yang sistematis untuk memudahkan
pelaksanaan kegiatan dalam mencapai suatu tujuan hal ini dikemukakan oleh
Fadillah (2012:161). Metode pembelajaran ialah suatu cara atau sistem yang
digunakan dalam pembelajaran yang bertujuan agar anak didik dapat
mengetahui, memahami, mempergunakan dan menguasai bahan pelajaran
tertentu. Dalam pendidikan penggunaan metode pembelajaran sangat
diperlukan, sebab dapat berpengaruh dalam mencapai keberhasilan
pembelajaran. Terkait Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), ada beberapa
metode yang dapat diterapkan dan digunakan dalam proses pembelajaran.
Metode-metode ini sudah disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik anak
usia dini. Salah satu metode yang dapat digunakan yaitu metode bercerita
Bercerita menumbuhkan kemampuan merangkai hubungan sebab akibat dari
suatu peristiwa dan memberikan peluang bagi anak untuk belajar menelaah
kejadian- kejadian disekelilingnya. Berbagai macam cerita, ungkapan
berbagai perasaan 9 sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan, dilihat
berdasarkan pengalaman yang diperoleh. Tarigan (1981:35) menyatakan
bahwa cerita merupakan salah satu keterampilan berbicara yang bertujuan
untuk memberikan informasi kepada orang lain. Dikatakan demikian karena
bercerita termasuk dalam situasi informatif yang ingin membuat pengertian
atau makna dengan jelas. Dengan bercerita seseorang dapat menyampaikan
suatu informasi kepada orang lain. Tokoh lain berpendapat bercerita adalah
sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan atau kejadian dan disampaikan
secara lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada
orang lain menurut Bachtiar (2005:10). Sedangkan metode bercerita
merupakan salah satu pemberian rangsangan pengalaman belajar bagi anak
usia dini dengan membawakan cerita secara lisan. Berdasarkan hal tersebut
maka disimpulkan bahwa metode bercerita adalah salah satu strategi
pembelajaran dimana penyampaiannya melalui tutur kata secara lisan dengan
menceritakan kisah atau suatu peristiwa dan informasi tanpa meninggalkan
tujuan dari pembelajaran tersebut.

C. MACAM-MACAM TEKNIK BERCERITA


Macam-macam teknik bercerita, menurut Moeslichatoen, 1996 yaitu :
1. Membaca langsung dari buku cerita
Teknik ini membacakan langsung dari buku cerita yang dimiliki guru
sesuai dengan anak terutama dikaitkan dengan pesan-pesan yang tersirat
dalam cerita.
2. Bercerita menggunakan ilustrasi gambar dari buku
Teknik ini menggunakan ilustrasi gambar dari buku yang dipilih guru,
harus menarik, lucu, sehingga anak dapat mendengarkan dan
memusatkan perhatian lebih besar daripada buku cerita. Ilustrasi gambar
yang digunakan sebaiknya cukup besar dilihat oleh anak dan berwarna
serta urut dalam menggambarkan jalan cerita yang disampaikan.
3. Menceritakan dongeng
Mendongeng merupakan suatu cara untuk meneruskan warisan budaya
yang bernilai luhur dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Menceritakan dongeng pada anak membantu anak mengenal budaya
leluhurnya dan menyerap pesan-pesan yang terkandung didalamnya.
4. Bercerita dengan menggunakan papan flannel
Teknik ini menekankan pada urutan cerita serta karakter tokoh yang
terbuat dari papan flannel yang berwarna netral. Garnbar tokoh-tokoh
mewakili perwatakan tokoh cerita yang digunting dengan pola kertas dan
ditempelkan pada kain flannel.

5. Bercerita dengan menggunakan boneka


Pemilihan cerita dan boneka tergantung pada usia dan pengalaman anak.
Boneka yang digunakan mewakili tokoh cerita yang akan disampaikan
6. Dramatisasi suatu cerita
Teknik ini digunakan untuk memainkan cerita perwatakan tokoh dalam
suatu cerita yang disukai anak dan merupakan daya tarik yang bersifat
umum (Gordon, Browne, dalam Moeslichatoen, 1996).
7. Bercerita sambil memainkan jari jari tangan
Teknik ini memungkinkan guru berkreasi dengan menggunakan jari jari
tangan, dan ini tergantung kreativitas guru dalam memainkan jari jarinya
sesuai dengan perwatakan tokoh yang dimainkannya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. SUBYEK PENELITIAN
1. Tanggal penelitian : November 2019
2. Tempat : KB Dewi Sartika
3. Alamat : Perum Bonana Permai Blok B1 No 41 RT
03
RW 04, Ds. Suka Asih Kec. Pasarkemis
4. Subyek :
a. Kepala sekolah : 1 orang
b. Peserta Didik : 12 anak (usia 3 - 4 tahun)
c. Pendidik : 2 orang

B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian yang
mendeskripsikan data mengenai fenomena/gejala yang diteliti di lapangan
yaitu KB Dewi Sartika.

C. INSTRUMEN PENELITIAN
1. Observasi
Observasi digunakan pada rencana perbaikan ini dengan cara
mengamati kemampuan anak dalam mengenal huruf melalui
permainan kartu huruf yang sesuai pada indikator penilaian. Observasi
dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung, dengan
menggunakan instrumen lembar observasi.

2. Wawancara
Wawancara adalah Tanya jawab dengan seseorang untuk
mendapatkan keterangan atau pendapatnya tentang suatu hal atau
masalah. Orang yang mewawancara disebut pewawancara
(interviewer) dan orang yang diwawancara disebut pemberi
wawancara (interviewee) atau disebut juga sebagai responden
(Arismunandar, 2006). Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini
yaitu dengan mewawancarai kepala KB dan guru.

3. Dokumentasi
Dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui
dokumen-dokumen berupa catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
seseorang (Djam’an Satori dan Aan Komariah, 2011: 148). Dalam
penelitian ini dokumentasi berbentuk gambar yaitu dengan cara
mengambil foto anak ketika melakukan pembelajaran dikelas dan
tulisan yang berupa catatan harian selama observasi didalam kelas saat
pembelajaran berlangsung yang berkaitan dengan perkembangan anak
dari pencapaian hasil pembelajaran yang dilaksanakan. Foto dan
catatan harian dianalisis untuk menggambarkan hasil penelitian.
BAB IV
ANALISIS DATA

A. TABULASI DATA
Data Hasil Penelitian
Wawancara Dengan
Wawancara Dengan
Observasi Kepala Sekolah KB Dokumentasi
Pendidik
Dewi Sartika
Dengan adanya KB
Pendidik meminta
yang menerima dan
anak – anak untuk
memberikan Anak – anak disuruh
duduk
pelayanan terbaik duduk ditempat
dibangkunya
terhadap anak dan masing-masing agar Foto Dokumentasi
masing-masing
guru serta orang tua rapi dan
dengan
sesuai dengan visi memperhatikan guru
membentuk huruf
dan misi di KB Dewi
“U”
Sartika.
Pendidik Kami berkeinginan
Dalam RPPH tertulis
mempersiapkan agar kemampuan
Media pembelajaran bahwa media yang
media anak dapat
yang digunakan dalam akan digunakan pada
pembelajaran berkembang dengan
kegiatan bercerita yaitu kegiatan ini adalah
yang akan optimal termasuk
buku cerita bergambar buku cerita bergambar.
digunakan dalam kemampuan bahasa
Foto Dokumentasi
kegiatan bercerita pada anak
Kelompok Bermain
kami menerima usia 3
– 4 tahun dan kami
sudah mengembangkan
Melalui kegiatan
minat awal anak untuk
bercerita maka
membaca lewat
diharapkan
Pendidik meminta kegiatan membacakan
kemampuan
anak – anak cerita pada anak.
berbahasa anak
mendengarkan Tentunya cerita
berkembang dengan Foto Dokumentasi
cerita disesuaikan dengan
optimal dengan kata
menggunakan tema pembelajaran hari
lain kegiatan ini
buku cerita ini. kami memberikan
bertujuan menambah
kegiatan bercerita
kosa kata bahasa tulis
untuk mengembangkan
anak.
tahap perkembangan
bahasa anak lewat
membacakan buku
cerita.
Kami berkeinginan
agar kemampuan Dengan anak-anak
Pendidik meminta
anak dapat menceritakan kembali
anak-anak untuk
berkembang dengan ceritanya maka anak
menceritakan
optimal termasuk akan berlatih untuk
kembali cerita Foto Dokumentasi
kemampuan bahasa menyimak dan
yang dibacakan
anak dan anak dapat mengembangkan
dengan bahasa
mengekspresikan kemampuan berbicara
anak.
perasaannya lewat anak.
bercerita.
B. ANALISIS KRISIS
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan bercerita
dengan menggunakan buku cerita bergambar merupakan suatu kegiatan
yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak.
Pengembangan kemampuan bahasa anak di KB Dewi Sartika.merupakan
program yang dicantumkan dalam RPPH.
Melalui kegiatan bercerita dengan buku cerita yang dilakukan di
KB Dewi Sartika mampu menumbuhkan minat awal anak untuk membaca
melalui kegiatan mendengar dan berbicara sesuai pendapat Bromley
(1992) yang menyatakan bahwa terdapat empat macam bentuk bahasa
yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis.
Dengan anak menceritakan kembali isi cerita yang telah
didengarnya maka anak akan belajar menyimak dan membaca. Thaiss
(dalam Bromley, 1992) mengemukakan bahwa anak dapat memahami dan
dapat mengingat suatu informasi jika mereka mendapatkan kesempatan
untuk membicarakannya, menuliskannya, menggambarkannya atau
memanipulasinya.
Secara umum KB Dewi Sartika telah mempunyai kegiatan-
kegiatan yang baik dan terarah. Kegiatan-kegiatan tersebut telah disusun
sedemikian rupa sesuai dengan tahap perkembangan anak sehingga anak
berkembang dengan optimal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari tabulasi dan analisis data dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :
1. KB Dewi Sartika mempunyai program pengembangan bahasa anak
melalui kegiatan bercerita.
2. Pengembangan kemampuan bahasa anak salah satunya
dikembangkan melalui kegiatan bercerita dengan buku cerita
bergambar. Sehingga anak dapat belajar menyimak dan
mengembangkan imajinasi anak terhadap isi cerita/objek dalam
cerita.
3. Lingkungan di KB Dewi Sartika juga disiapkan sedemikian rupa
sehingga dapat mendukung pencapaian kemampuan bahasa anak.
4. Tenaga pendidik yang sesuai dengan bidangnya.

B. SARAN
1. Dalam mengembangkan kemampuan bahasa anak melalui kegiatan
bercerita sebaiknya KB Dewi Sartika dapat menggunakan berbagai
macam teknik dalam bercerita.
2. Dalam mengembangkan kemampuan bahasa anak, pendidik bisa
memberikan kegiatan yang lain yang lebih bervariasi sesuai dengan
tingkat perkembangan anak sehingga kemampuan bahasa anak
berkembang dengan optimal.
3. Dalam memlilih buku cerita anak, sebaiknya pendidik harus sesuai
untuk anak yang masih dalam tahapan belajar membaca.
DAFTAR PUSTAKA

Armayanti, Yesy. (2013). Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf Vokal dan


Konsonan Melalui Permainan Kancing Huruf pada Anak Kelompok N TK
Masyithoh Ngasem Sewon Bantul Yogyakarta. Yogyakarta : UNY
http://digilib.unila.ac.id/10554/14/BAB%20II.pdf ( Diakses pada tanggal 12
November 2019 jam 21.00 wib)
Setiawan, Denny. (2018). Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak
Usia Dini. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.
LAMPIRAN 1
OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DI TK/KB/TPA

TK/ KB/ TPA : KB Dewi Sartika


TANGGAL : November 2019
Hal-hal unik/menarik yang Ada
No Keterangan/ uraian/ pertanyaan
ditemukan di dalamnya Ya Tidak
Ruangan kelas dihiasi banyak pajangan
1 Penataan ruang 
dan hiasan.
Kegiatan yang dilakukan
2  Bercerita
anak
Alat peraga edukatif (APE)
3  Buku Cerita Bergambar
yang digunakan
 Kegiatan awal secara klasikal
 Kegiatan inti posisi anak duduk
Pengaturan/ membentuk huruf “U”
4 
pengelompokan anak  Makan bekal dan bermain di dalam
kelas
 Penutup secara klasikal
Anak membentuk huruf “U”
Cara pendidik memimpin
5  Pendidik mulai menceritakan isi dari
anak
buku cerita bergambar
Kerja sama orang tua dan pendidik
6 Peran orang tua anak  untuk perkembangan anak baik di
sekolah maupun di rumah.

LAMPIRAN 2
HASIL WAWANCARA DENGAN PENDIDIK/GURU
1. Kelompok apa yang ibu asuh di Lembaga ini?
Jawab : Kelompok Bermain

2. Usia berapa anak yang ibu bimbing di kelompok ini?


Jawab : usia 3 - 4 tahun

3. Bagaimana cara penyusunan rencana kegiatan di Lembaga tempat Ibu


mengajar?
Jawab : Dari program tahunan di masukkan ke program semester,
kemudian dari RPPM ke RPPH.

4. Referensi apa saja yang ibu gunakan dalam penyusunan rencana kegiatan
pembelajaran?
Jawab : Kurikulum K13, STTPA, prosem, dan RPPM.

5. Apa saja manfaat dari referensi yang ibu gunakan dalam penyusunan
rencana kegiatan pembelajaran?
Jawab : Untuk menunjang agar proses pembelajaran di KB ini agar
berjalan sesuai dengan program yang dijalankan.

6. Model pembelajaran apa yang ibu gunakan di lembaga tempat ibu


mengajar?
Jawab : model pembelajaran kelompok.

7. Kenapa ibu menggunakan model pembelajaran kelompok?


Jawab : Karena sesuai dengan kondisi anak dan ruangan yang kami punya
di KB Ananda Ceria.

8. Mengapa anak disuruh menceritakan kembali cerita yang sudah


didengarnya dengan bahasa sendiri?
Jawab : Dengan anak-anak menceitakan kembali ceritanya maka anak
akan berlatih untuk menyimak dan mengembangkan kemampuan berbicara
anak.

9. Apa yang menjadi dasar pemikiran ibu melaksanakan kegiatan


pembelajaran tersebut?
Jawab : Agar perkembangan anak sesuai dengan harapan dan berjalan
dengan optimal.

10. Apakah kegiatan ini harus disesuaikan dengan tema?


Jawab : Iya.

11. Media apa yang digunakan saat kegiatan bercerita?


Jawab : Buku Cerita Bergambar

12. Manfaat apa yang dapat diambil dari kegiatan ini bagi anak?
Jawab : Kemampuan perkembangan bahasa anak dapat meningkat.

LAMPIRAN 3
HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH
KB DEWI SARTIKA
1. Siapa yang mendirikan Lembaga yang ibu pimpin ini?
Jawab : Ketua yayasan

2. Apa Visi dan misi di lembaga yang Ibu pimpin?


Jawab :
Visi : Menghasilkan generasi yang berakhlak mulia, cerdas dan
mandiri.
Misi : Membekali anak didik dengan kemampuan yang berkarakter
dan menanamkan nilai keagamaan.

3. Model pembelajaran apa yang digunakan di lembaga yang Ibu pimpin?


Jawab : Model pembelajaran kelompok.

4. Siapa yang merancang program kegiatan pembelajaran di lembaga


yang ibu pimpin?
Jawab : Kepala Sekolah bersama dengan guru.

5. Ada berapa jumlah pendidik dan jumlah anak di lembaga yang ibu
pimpin?
Jawab : pendidik/guru berjumlah 2 orang dan peserta didik berjumlah
24 orang.

6. Apa dasar pemikiran di KB Ananda Ceria diterapkan kegiatan


bercerita dengan buku cerita bergambar?
Jawab : Melalui kegiatan bercerita maka diharapkan kemampuan
berbahasa anak berkembang dengan optimal dengan kata lain kegiatan
ini bertujuan menambah kosa kata anak dan anak dapat berani
mengekspresikan perasaannya lewat cerita.
LAMPIRAN 4

DOKUMENTASI
KEGIATAN PENGEMBANGAN

Anda mungkin juga menyukai