BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Taman Kanak-kanak (TK) merupakan lembaga pendidikan formal sebelum
anak memasuki sekolah dasar, lembaga ini sangat strategis dan penting dalam
menyediakan pendidikan bagi anak usia 4-6 ahun. Anak usia ini merupakan golden
age (usia emas), didalamnya terdapat “masa peka” yang hanya datang sekali. Masa
peka adalah suatu masa yang menuntut perkembangan anak dikembangkan secara
optimal.
Pendidikan TK memberi kesempatan sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhn
berekspresi dengan berbagai cara dan media kreatif (alat untuk berkreasi), seperti
kegiatan-kegiatan dengan menggunakan kertas, pensil earna, krayon, bahan alam,
pasta, tanah liat dll. Didalam kegiatan sen terdapat berbagai macam kegiatan, yaitu
seni gambar, seni lukis, seni bentuk, seni musik, seni tari, dan seni suara.
Secara alamiah, perkembangan anak berbeda-beda baik dalam bakat, minat,
kematangan emosi, kepribadian, keadaan jasmani dan sosialnya, khususnya dalam
kemampuan kreativitasnya. Kreativitas merupakan sikap yang harus dimiliki anak
usia dini. Untuk menjadikan anak yang kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab
dapat terwujud dengan melalui rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan agar memiliki kesiapan untuk memasuki jenjang selanjutnya.
Kreativitas anak dapat dikembangkan salah satunya dengan kegiatan finger
painting menggunakan media pasta warna.
Kreativitas dan bakat pada diri anak perlu dipupuk dan dikembangkan.
Karena dengan kreativitas dan bakat yang dimilikinya itu mereka dapat menjadi
pribadi-pribadi yang kreatif. Sebagai pribadi yang kreatif, kelak mereka bukan saja
dapat meningkatkan kualitas pribadinya, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas
kehidupan bangsa dan negara. Sistem pendidikan perlu disesuaikan dengan
kebutuhan pembangunan disegala bidang, yang memerlukan jenis-jenis keahlian
dan keterampilan serta dapat meningkatkan kreativitas, produktivitas, mutu, dan
efisiensi kerja.
Perilaku kreatif adalah hasil pemikiran kreatif. Karena itu sistem pendidikan
hendaknya dapat merangsang pemikiran, sikap, dan perilaku kreatif-produktif, di
1
2
samping pemikiran logis dan penalaran. Namun dalam kenyataannya masih sedikit
sekolah yang menyelenggarakan upaya pengembangan kreativitas dan bakat anak.
Taman Kanak-kanak PKK Mojoroto adalah salah satu lembaga TK yang ada
di Mojokerto. Lembaga ini adalah tempat peneliti mengajar dan melakukan
penelitiannya dalam pembelajaran. ada salah satu aspek perkembangan yang
memang perlu untuk diperbaiki yaitu aspek perkembangan seni dalam hal
kreativitas anak.
Dari hasil observasi awal, kemampuan kreativitas anak masih sangat kurang,
hal ini bisa dilihat dari hasil karya anak (menggambar, melukis, dan kegiatan yang
lain). Dari 10 anak, hanya 3 anak (30%) yang mampu mengembangkan
kreativitasnya, sedangkan 7 anak (70%) masih belum mampu mengembangkan
kreativitasnya.
Kreativitas anak kelompok B di Taman Kanak-Kanak PKK Mojoroto Desa
Mojorejo masih rendah. Hal ini di sebabkan oleh beberapa hal di antaranya yaitu,
(1) Penerapan strategi pembelajaran yang kurang kreatif, (2) penggunaan media
yang masih terbatas, (3) perhatian anak yang belum secara keseluruhan
memperhatikan guru dalam menyampaikan materi, (4) anak juga merasa bosan dan
jenuh dengan model pembelajaran di TK PKK Mojoroto.
Oleh karena itu, untuk mengembangkan kreativitas anak diperlukan model
pembelajaran dan media pembelajaran yang bervariasi, dalam hal ini peneliti
menerapkan kegiatan finger painting menggunakan media pasta warna.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahannya yaitu :
1. Bagaimana penerapan finger painting menggunakan media pasta untuk
meningkatkan kreativitas anak kelompok B di Taman Kanak-Kanak PKK
Mojoroto?
2. Bagaimana hasil peningkatan kreativitas anak dalam kegiatan fingerpainting
menggunakan media pasta warna pada kelompok B TK PKK Mojoroto?
3
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan fingerpainting menggunakan media
pasta warna dapat meningkatan kreativitas anak Kelompok B di Taman
Kanak-Kanak PKK Mojoroto.
2. Untuk mengetahui hasil peningkatan kreativitas anak dalam kegiatan
fingerpainting menggunakan media pasta warna pada kelompok B TK PKK
Mojoroto
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi anak
a. Dapat memberikan pengalaman belajar yang atraktif, berkesan dan
bermakna.
b. Dapat memberikan pengalaman yang nyata (konkret)
c. Dapat meningkatkan kemampuan dan percaya diri.
2. Manfaat bagi guru
a. Dapat meningkatkan peranan guru dalam mendampingi anak didik
melakukan kegiatan pembelajaran.
b. Sebagai sarana pengembangan dan peningkatan profesinalisme guru.
3. Manfaat bagi sekolah
a. Memberikan masukan bagi peningkatan mutu pembelajaran yang
kreatif dan inovatif di Taman Kanak-kanak PKK Mojoroto.
b. Dapat memberikan inspirasi untuk menggali dan mewujudkan model-
model pembelajaran yang inovatif dengan mengoptimalkan potensi
lingkungan sekitar Taman Kanak-kanak PKK Mojoroto.
c. Dapat memberi alternatif Alat Peraga Edukatif (APE) di Taman Kanak-
kanak PKK Mojoroto.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kreativitas
Kreativitas merupakan suatu potensi yang dimiliki anak yang perlu
dikembangkan sejak usia dini. Setiap anak memiliki bakat kreatis masing-masing.
Bila bakat kreatif anak tidak diasah maka bakat tersebut tidak akan berkembang,
bahkan menjadi bakat yang terpendam.
Kreativitas mengandung beberapa definisi. Lawrence (Suratno, 2003: 24)
menyatakan kreativitas merupakan ide atau pikiran manusia yang bersifat inovatif,
berdaya guna, dan dapat dimengerti, sehingga hasil pikiran anak yang baru
merupakan bentuk kreativitas dari individu anak. Yuliani Nurani Sujiono
(2005:134) meyakini bahwa kreativitas yang ditunjukkan anak merupakan bentuk
kreativitas yang original dengan frekuensi kemunculannya seolah tanpa terkendali.
Kreatif merupakan suatu sifat yang dimiliki oleh seseorang yang mempunyai
kreativitas. Hal ini dikarenakan hanya orang kreatif yang mempunyai ide gagasan
kreatif dan original. Orang akan menjadi kreatif apabila distimulasi sejak dini.
Anak dikatakan kreatif apabila mampu menghasilkan produk secara kreatif serta
tidak tergantung dengan orang lain yang berarti bahwa dalam memuaskan diri
bukan karena tekanan dari luar.
Amabile (Suratno, 1990: 10) menjelaskan bahwa motivasi dalam diri atau
intrinsik tercipta dengan sendirinya dan mendorong timbulnya kreativitas. Dan itu
akan berlangsung dalam kondisi mental tertentu.
Biasanya orang mengartikan kreativitas sebagai daya cipta yaitu sebagai
kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru. Kreativitas sesungguhnya tidak perlu
hal-hal yang baru sama sekali, tetapi merupakan gabungan (kombinasi) dari hal-hal
yang sudah ada sebelumnya yaitu berdasarkan informasi, data atau pengalaman
yang telah diperoleh seseorang selama hidupnya (Utami Munandar, 1999: 47).
Semakin banyak pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki makin besar
kemungkinan seseorang memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan tersebut
untuk bersibuk diri secara kreatif.
Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah suatu
kemampuan untuk menghasilkan gagasan baru, memecahkan masalah, dan ide serta
4
5
mempunyai maksud dan tujuan yang ditentukan. Kreativitas dalam bidang seni
diartikan sebagai berkarya yaitu suatu kemampuan untuk mewujudkan karya seni
sebagai hasil kreativitasnya. Kreativitas dalam penelitian ini adalah suatu
kemampuan yang ditandai dengan empat aspek kreativitas: kelancaran (fluency),
keluwesan (flexibility), keaslian (originality), dan elaborasi (elaboration).
Melalui proses pembelajaran yang menyenangkan bagi anak-anak yaitu
dengan bermain, diharapkan dapat merangsang dan mengasah kreativitas anak
sesuai potensi yang dmilikinya untuk pengembangan anak sejak usia dini. Hal ini
sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Mulyasa (2005:164) bahwa: “Proses
pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas
peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar”.
1. Aspek-aspek Kreativitas
Menurut Munandar (2009: 89) kreativitas dapat ditinjau dari empat aspek,
yaitu :
a. Pribadi
Kreatifitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam interaksi
dengan lingkungannya.
b. Pendorong
Bakat kreativitas akan terwujud jika ada dorongan dan dukungan dari
lingkungan ataupun jika ada dorongan kuat dalam dirinya sendiri untuk
menghasilkan sesuatu.
c. Proses
Memberi kesempatan dan merangsang anak untuk melibatkan dirinya dalam
kegiatan kreatif dengan membantu mengusahakan sarana dan prasarana yang
diperlukan, juga memberi kebebasan kepada anak untuk mengekspresikan
dirinya secara kreatif dengan persyaratan tidak merugikan orang lain atau
lingkungan.
d. Produk
Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang
bermakna ialah kondisi pribadi dan kondisi lingkungan yaitu sejauh mana
keduanya mendorong seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses
kreatif.
6
Melukis dengan kuas tidak jauh berbeda dengan menggambar. Kegiatan ini
bertujuan untuk:
Mengembangkan ekspresi melalui media lukis.
Mengembangkan imajinasi, fantasi dan kreasi.
Melatih otot tangan/jari, koordinasi otot dan mata.
Memupuk perasaan estetika, melatih pengamatan.
Memupuk potensi menggambar.
Melatih kecakapan meengkombinasikan warna.
Dalam kegiatan ini anak dapat bereksplorasi terhadap warna. Serta
dapat membuat suatu karya abstrak dari goresan kuas yang ditorehkan dalam
kertas gambar. Walaupun hasilnya mungkin tidak berarti bagi orang dewasa
tetapi baginya lukisan tersebut mempunyai arti. Sebelum melakukan kegiatan
ini sebaiknya guru mengingatkan anak untuk memakai celemek, sehingga
saat melukis tidak mengotori baju.
c. Melukis dengan jari (Finger Painting)
Finger painting merupakan cara lain dari melukis selain menggunakan
kuas. Melukis dengan jari akan lebih menyenangkan bagi anak karena anak
bisa membentuk lukisan sesuai dengan keinginannya dengan menggunakan
jari dan tangannya. Kegiatan ini bertujuan untuk :
Mengembangkan ekspresi melalui media lukis dengan gerakan jari dan
tangan.
Memupuk perasaan terhadap gerakan tangan.
Memupuk perasaan keindahan.
Dalam hal ini sebaiknya digunakan bahan yang tidak berbahaya bagi
anak. Bahan bisa terdiri dari tepung dan pewarna makanan. Sehingga tidak
mengganggu kesehatan anak.
d. Mencap
Kegiatan mencap bertujuan untuk :
Mengembangkan ekspresi melalui media gambar.
Memupuk perasaan terhadap gerakan tangan.
Memupuk perasaan keindahan.
9
Dalam melakukan finger painting, anak dapat merasakan sensasi pada jari karena
kegiatan ini langsung menggunakan jari-jari tangan. Pada dasarnya kegiatanfinger
painting sangat mudah dilakukan oleh anak.
Di dalam kegiatan finger painting tidak ada aturan baku yang harus dipelajari.
Dalam kegiatan finger painting yang penting dilakukan oleh guru adalah bagaimana
memotivasi dan menumbuhkan keberanian pada diri anakuntuk berani
menyentuhkan jarinya dengan cat warna. Kegiatan ini juga melatih motorik halus
anak khususnya jari-jari anak agar lebih lentur. Melalui berbagai kegiatan kesenian,
seperti menggambar, melukis, menggunakan instrumen musik, dan merajut akan
melatih kemampuan motorik halus (Suyanto, 2005).
Oleh karena selain untuk melatih kesenian anak, kegiatan finger painting
termasuk dalam kegiatan yang dapat melatih kemampuan motorik halus anak. Anak
menggunakan otot-otot jarinya untuk berkreasi sehingga kemampuan motoriknya
berkembang. Biasanya untuk melatih anak menulis, terlebih dahulu anak-anak
dilatih untuk menggambar. Hal itu secara tidak langsung akan melatih otot-otot
halus anak pada tangan dan jari yang sangat berguna sebagai bekal berlatih
menulis.
Dengan kegiatan finger painting dapat melatih anak untuk menggunakan
indranya yaitu indra peraba karena kegiatan finger painting ini mengharuskan anak
untuk bersentuhan langsung dengan cat pewarna untuk bahan melukis dengan
menggunakan jari-jari mereka. Aktivitas mereka bersentuhan langsung dengan cat
dapat melatih anak untuk menggunakan indra perabanya. Kegiatan ini juga dapat
membantu anak untuk mengenal warna dan pencampuran warna karena di dalam
kegiatan finger painting ini anak dapat bebas memilih dan mencampur cat warna
yang akan dipakai untuk kegiatan melukisnya.
https://pustakapaud.blogspot.com/2016/02/pengertian-finger-painting-bagi-
anak.html
1. Tujuan dan Manfaat Finger painting
Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan yang akan dicapai oleh anak
yangmelakukan kegiatan tersebut. Selain tujuan yang dapat dicapai suatu kegiatan
juga dapat bermanfaat bagi anak yang melakukan kegiatan tersebut.Finger painting
memiliki banyak tujuan dan manfaat yang dapat diperoleh atau dirasakan oleh anak
11
usia dini. Tujuan akan tercapai apabila terjadi interaksi antara guru dengan murid
sehingga ada proses timbal baliknya.
Tujuan kegiatan finger painting yaitu :
a) Dapat mengembangkan ekspresi melalui media lukis dengan gerakan tangan,
mengembangkan fantasi, imajinasi, dan kreasi, melatih otot-otot tangan jari,
koordinasi otot dan mata, melatih kecakapan mengombinasikan warna,
memupuk perasaan terhadap gerakan tangan dan memupuk keindahan
(Montolalu, 2009: 17)
b) Secara khusus tujuan finger painting adalah melatih keterampilan tangan,
kelentukan, kerapian, dan keindahan. Sejalan dengan pendapat Sumanto
(2005:132) bahwa kegiatan finger painting dapat membantu anak untuk
melatih gerakan tubuh.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, lentuk adalah berkeluk atau mudah
dibengkok-bengkokkan (tidak kaku). Sedangkan kerapian menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalahbaik, teratur, dan bersih; apik. Hal yang diamati peneliti
adalah kerapian hasil finger painting anak. Dalam hal ini peneliti mengamati
kelentukan jari anak dalam proses finger painting.
Di dalam kegiatan finger painting yang dilakukan, anak diminta membuat
goresan di dalam pola lingkaran pada kertas yang telah disediakan. Untuk dapat
memenuhi pola lingkaran dengan cat dibutuhkan kelentukan jari agar hasil finger
painting anak dapat rapi. Sedangkan kerapian menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah baik, teratur, dan bersih; apik. Hal yang diamati peneliti adalah
kerapian hasil finger painting anak.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan finger painting dapat
bermanfaat sebagai kegiatan yang dapat melatih motorik halus anak yang
melibatkan otot-otot tangan atau jari, koordinasi otot dan mata, memupuk perasaan
terhadap gerakan tangan, serta dapat mengembangkan ekspresi melalui media lukis
dengan gerakan tangan.
Dalam hal memupuk perasaan terhadap gerakan tangan dapat dilihat saat
anak berusaha memberikan warna terhadap pola pada kertas tanpa keluar dari garis.
Hal ini membutuhkan kehati-hatian agar hasil karya anak terlihat rapi. Kelentukan
jari sangat berperan peting dalam hal ini untuk menghasilkan karya yang rapi.
12
Karena itu, kelentukan dan kerapian menjadi hal penting untuk mengetahui
seberapa jauh kemampuan motorik halus anak pada kegiatan finger painting.
Oleh karena kegiatan ini dapat membantu mengembangkan kemampuan
motorik anak maka kegiatan ini dapat menjadi salah satu kegiatan yang dapat
dipilih oleh guru atau pendidik untuk membantu mengembangkan kemampuan
motorik anak.
Dengan kemampuan motorik yang baik maka kemampuan keterampilan
bantu diri seperti berpakaian dan merawat diri akan semakin baik. Kegiatan finger
painting ini dapat membantu anak untuk melatih gerakan tubuh (Slamet Suyanto,
2005a: 132).
Menurut Slamet Suyanto (2005a: 132) kemampuan mengontrol gerakan
tubuh sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan. Makan, minum, berlari,
mengendarai sepeda, dan menyetir mobil memerlukan koordinasi berbagai anggota
tubuh.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatanfinger painting
termasuk dalam kegiatan yang dapat melatih kemampuan untuk mengontrol
gerakan tubuh khususnya jari jemari.
Melalui kegiatan finger painting ini diharapkan anak akan belajar tahap
kognitif melalui pengetahuan dalam melakukan kegiatan finger painting dalam
pembelajaran yang dilakukan di sekolah seperti belajar menggerakkan jari jemari
dengan menggunakan cat untuk menghasilkan lukisan yang diinginkan, belajar
mengenai warna-warna yang digunakan dalamkegiatan finger painting, serta belajar
mengendalikan jari jemari untuk menggambar.
Selain itu anak juga diharapkan dapat belajar mengenai fungsi serta manfaat
kegiatan yang telah dilakukan saat finger painting seperti menggerakkan jari-
jarinya saat melukis. Anak diharapkan dapat menggunakan serta
mengkoordinasikan jari-jarinya untuk kegiatan lain seperti memakai sepatu,
mengancingkan baju, menulis, dan lain-lain.
13
Gambar 1.1
Gambar 1.2
D. Pasta Warna
Pasta adalah sebuah Cat Warna yang bisa digunakan untuk berbagai macam
kegiatan anak yang berkaitan dengan kreatifitas Melukis.
Pasta aman bagi anak karena terbuat dari bahan-bahan non Toxic, Tidak
meracuni Anak, Tidak menimbulkan Iritasi di Kulit, Ramah Lingkungan, Tidak
berbekas di baju (Mudah dicuci).
Pasta Warna tidak perlu dicampur air, tapi langsung digunakan untuk
melukis. Kecuali diperlukan keenceran tertentu untuk melukis dengan cara tertentu,
maka tambahkanlah beberapa sendok air sesuai kebutuhan. Anak-anak akan sangat
menyukai bereksperimen dengan beragam teknis melukis, antara lain ;
Finger Painting
Lukisan Cermin
Menoreh
14
Mewarnai
Menggambar
Memercik
Melukis dengan Benang
Melukis dengan kelereng
Mencap
Membatik
Gambar 1.3
15
BAB III
RENCANA PERBAIKAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research). Suharsimi Arikunto (2010; 132) menjelaskan penelitian tindakan
kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan dengan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama.
Penelitian tindakan kelas ini dimaksudkan untuk pemecahan masalah dengan
ruang lingkup yang tidak terlalu luas berkaitan dengan hal-hal yang dihadapi
peneliti sendiri dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas. Ciri-ciri
penelitian tindakan kelas sebagaimana yang diungkapkan Maryunis (2003:113)
adalah: ”diawali dengan adanya hal-hal yang tidak beres dalam praktek pendidikan,
dan dapat juga diawali dengan adanya ide atau gagasan untuk melakukan perbaikan
atau perubahan”.
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggat dalam Sugiarti (1997) yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus
yang berikutnya.
Gambar 3.1
Siklus Penelitian Tindakan Kelas
15
16
B. Subyek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah Taman Kanak-kanak PKK Mojoroto Desa
Mojorejo Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto. Lembaga ini berada dihalaman
balai dusun Mojoroto Ds. Mojorejo Kecamatan jetis Kabupaten Mojokerto, dan
berada disebelah utara Kecamatan Jetis (perbatasan antara kecamatan Dawar
Blandong dan Kecamatan Jetis).
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 tahapan, yaitu siklus I dan siklus II
dengan rincian sebagai berikut :
a. Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari Senin 10 September 2018 sampai hari Sabtu,
15 September 2018. Dalam pelaksanaan siklus ini dilakukan persiapan sebagai
berikut:
a) Mempersiapkan rencana kegiatan pembelajaran.
b) Mempersiapkan lembar pengamatan untuk siswa (observasi).
c) Melakukan evaluasi pada proses penilaian.
b. Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 17 September 2018 sampai hari
Jum’at, 21 September 2018. Dalam pelaksanaannya dilakukan perbaikan-perbaikan
terhadap hal-hal yang muncul pada siklus I, sehingga dapat dicapai hasil yang
maksimal, yaitu peningkatan kemampuan anak dalam aspek perkembangan Seni.
Setiap siklus ada 5 kali pertemuan, dan waktu yang dibutuhkan pada setiap
pertemuan adalah 2,5 jam, mulai pukul 07.00 WIB – 09.30 WIB.
3. Tema Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester 1 dengan tema Diri Sendiri
siklus I dan Tema Kebutuhan pada siklus II.
4. Kelompok
Kelompok yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah anak Kelompok B
Taman Kanak-kanak PKK Mojoroto Mojorejo Kecamatan Jetis Kabupaten
Mojokerto, tahun pelajaran 2018/2019 dengan jumlah siswa 10 anak yang terdiri 5
anak perempuan dan 5 anak laki-laki
17
Tabel 3.1
Daftar siswa kelompok B TK PKK Mojoroto Desa Mojorejo
Tanggal
No. Nama JK NISN Tempat Lahir
Lahir
1 Daffa Septa Aditya L 0122512223 Mojokerto 2012-09-06
2 Mila Karunia P 0121704638 Mojokerto 2012-06-01
3 Muhammad Fadil Rafka L Mojokerto 2013-01-05
4 Muhammad Sholikun L 0127523781 Mojokerto 2012-09-06
5 Naura Alya Kirana P Mojokerto 2012-12-02
6 Reifan Leo Ardiansyah L 0127677586 Mojokerto 2012-10-03
7 Renyta Agustin P 0125061921 Mojokerto 2012-08-05
8 Revano Dwi Putra L 0121812635 Mojokerto 2012-04-12
9 Saskia Wahyu Permatasari P 0123567994 Mojokerto 2012-11-05
10 Erry Novia Briliyana P P Mojokerto
5. Karakteristik Anak
Karakteristik anak usia dini menurut Hartati (2005: 1.4) menyatakan bahwa
“Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, yaitu memiliki rasa ingin tahu
yang besar, merupakan pribadi yang unik, suka berfantasi dan berimajinasi, masa
paling potensial untuk belajar, bersikap egosentris....”.
Karakteristik kreativitas seni anak usia 4-5 tahun adalah :
a) menciptakan simbol-simbol untuk mengungkapkan perasaan idenya.
b) Mengungkapkan apa yang dirasa dan diketahui, bukan apa yang dilihatnya
c) Secara bertahap mulai mencipta karya yang lebih detail dan realistic.
d) Mencipta bentuk dan wujud yang bermakna.
e) Mulai bekerja dengan lebih hati-hati dan mulai ada persiapan.
f) Jarang menghancurkan karya yang dibuatnya.
Sedangkan di TK PKK MOJOROTO sebagian besar siswa masih sangat
pemalu sehingga mereka masih takut untuk menuangkan ide-idenya melalui karya
seni.
model daur (siklus). Peneliti melakukan observasi dalam 2 siklus. Setiap siklus
terdiri dari 4 tahapan, yaitu :
1. Rencana Pelaksanaan
2. Prosedur pelaksanaan PTK
3. Rencana Pengamatan dan Pengumpulan Data
4. Rencana Refleksi
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini, penulis berkolaborasi dengan
rekan sejawat yang berperan sebagai observer. Perbaikan pembelajaran ini
dirancang dalam dua siklus, yakni sebagai berikut:
1. SIKLUS I
a. Rencana Pelaksanaan
Peneliti dan teman sejawat menetapkan kegiatan pembelajaran yang akan
digunakan dalam pembelajaran yaitu dengan finger painting dengan media pasta
warna. Berikut langkah-langkahnya:
Menentukan tema dan sub tema
Membuat RKH (Rencana Kegiatan Harian)
Menyiapkan segala fasilitas dan alat pendukung seperti : alat dan bahan,
lembar kerja anak, dan lembar penilaian anak.
Membuat lembar observasi dan hasil belajar siswa
Melakukan diskusi dengan teman sejawat/ kepala sekolah untuk menentukan
pelaksanaan dalam kegiatan perbaikan kegiatan pembelajaran I.
Rancangan Siklus Satu
Siklus : I (Satu)
Tema : Diri Sendiri
Kelompok :B
Tanggal : 10 September 2018- 15 September 2018
Tujuan Perbaikan :
Meningkatkan kreativitas anak dalam menggambar melalui kegiatan finger painting
menggunakan media pasta warna pada siswa kelompok B di TK PKK Mojoroto.
19
Identifikasi Masalah :
Hasil Belajar anak yang belum sesuai dengan tujuan pembelajaran pada
pengembangan seni khususnya kreativitas anak yang masih belum mampu untuk
menuangkannya pada hasil karya seni.
Analisis Masalah :
Dari masalah yang teridentifikasi, yaitu belum meningkatnya kreativitas anak
dalam menggambar. Penyebab masalah tersebut adalah media pembelajaran yang
dipakai kurang menarik, tidak ada inovasi sehingga anak merasa bosan.
Perumusan Masalah :
Bagaimana penerapan media pasta warna pada kegiatan finger painting untuk
meningkatkan kreativitas menggambar pada anak kelompok B TK PKK Mojoroto
Desa Mojorejo Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto?
Tabel 3.2
Rancangan Kegiatan Siklus I
Model Pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman
Rpph Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
I Mengenal dan Mengenal bentuk Menjiplak gambar Tubuh
menyebutkan nama-nama anggota tubuh dengan (Tangan) dengan teknik
anggota tubuh pada memasangkan gambar finger painting denga
gambar tubuh, dengan anggota tubuh dan media pasta warna
memberikan nama. bentuk geometri (SENI)
(BAHASA) (KOGNITIF)
II Praktek mencuci tangan Menghubungkan gambar Melukis dengan jari
sesuai SOP (FM anggota tubuh yang (SENI)
KESEHATAN) sesuai dengan fungsinya
(KOGNITIF)
III Menuliskan kata-kata Praktek membuat Teh Melukis gambar anak
fungsi Mulut (Makan, (BAHASA) yang sedang meminum
bicara dll) pada buku Teh dengan pasta warna
kotak) (KOGNITIF) (SENI)
b. Prosedur Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran, peneliti dibantu teman sejawat
untuk membantu memperbaiki cara mengajar dan memberikan evaluasi dalam
mengajar dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Pada tahap pelaksanaan ini
peneliti melaksanakan scenario pembelajaran yang telah direncanakan dalam
RPPH.
Langkah-langkah perbaikan untuk siklus satu dituangkan dalam rancangan
satu siklus. Rancangan siklus satu merupakan keseluruhan pembelajaran yang ingin
dilakukan untuk menceritakan masalah atau meningkatkan pengembangan selama 5
hari berturut-turut. Apabila dalam pelaksanaan siklus I belum berhasil maka akan
dilakukan perencanaan siklus berikutnya.
c. Rencana Pengamatan
Observasi atau pengamatan dilakukan sebelum tindakan dan pada saat
pemberian tindakan. Pada penelitian ini, observasi pada saat pembelajaran
berlangsung dilakukan berdasarkan lembar observasi. Lembar observasi ini
digunakan untuk menilai kemampuan anak.
d. Rencana Refleksi
Refleksi dilakukan berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan.
Melalui refleksi, peneliti dapat mengetahui hal-hal apa saja yang telah dicapai dan
belum dicapai dalam kegiatan pengembangan, serta hal-hal apa saja yang perlu
diperbaiki untuk siklus selanjutnya. Pada tahap ini peneliti dapat mengetahui
tindakan perbaikan pembelajaran seperti kelemahan dan kelebihan.
II. SIKLUS II
a. Rencana Pelaksanaan
21
Siklus : II (Dua)
Tema : Kebutuhan
Kelompok :B
Tanggal : 17 September 2018- 21 September 2018
Tujuan Perbaikan :
Meningkatkan kreativitas anak dalam menggambar melalui kegiatan finger painting
menggunakan media pasta warna pada siswa kelompok B di TK PKK Mojoroto.
Identifikasi Masalah :
Hasil Belajar anak yang belum sesuai dengan tujuan pembelajaran pada
pengembangan seni khususnya kreativitas anak yang masih belum mampu untuk
menuangkannya pada hasil karya seni.
Analisis Masalah :
Dari masalah yang teridentifikasi, yaitu belum meningkatnya kreativitas anak
dalam menggambar. Penyebab masalah tersebut adalah media pembelajaran yang
dipakai kurang menarik, tidak ada inovasi sehingga anak merasa bosan.
Perumusan Masalah :
22
Bagaimana penerapan media pasta warna pada kegiatan finger painting untuk
meningkatkan kreativitas menggambar pada anak kelompok B TK PKK Mojoroto
Desa Mojorejo Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto?
Tabel 3.3
Rancangan Kegiatan Siklus II
Model Pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman
Rpph Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
I Mengenal dan menyebutkan Mencocok gambar makanan Menggambar Makanan
nama makanan yang disukai yang disukai anak (FM) yang disukai anak
anak dengan cara menuliskan (BAHASA)
nama makanan pada buku
kotak (KOGNITIF)
II Membentuk Abang Tukang Anak Menyebutkan dan Anak praktek membuat
Bakso yang sedang melayani mengurutkan urutan cara Bakso sesuai dengan bentuk
pembeli (FMH) membuat nasi goreng dan yang diinginkan (SENI)
bakso (Praktek buat nasi
goreng) (KOGNITIF)
III Menghitung jumlah Menuliskan makanan / Menggambar makanan/
kebutuhan untuk membuat Minuman yang anak minuman yang disukai
makanan yang disukai suka pada buku kotak dengan teknik
anak (KOGNITIF) (BAHASA) fingerpainting (SENI)
IV Memasangkan gambar Memilih kata yang sesuai Melukis dengan jari pada
dengan benda yang sesuai dengan gambar gambar buah (SENI)
(KOGNITIF) (BAHASA)
b. Prosedur Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran, peneliti dibantu teman sejawat
untuk membantu memperbaiki cara mengajar dan memberikan evaluasi dalam
mengajar dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Pada tahap pelaksanaan ini
23
Tabel 3.3
lembar Observasi Anak
Kreativitas Anak
No. Nama
1 Renyta
2 Naura
3 Brilian
4 Saskia
5 Mila
6 Septa
7 Leo
8 Rafka
9 Sholikun
10 Vano
Keterangan :
1 = anak belum berkembang
2 = anak mulai berkembang
3 =Anak berkembang sesuai harapan
4 =Anak berkembang sangat baik.
Peneliti menentukan prosedur penilaian berdasarkan pedoman penilaian
sebagai berikut:
80 – 100 % = Sangat Baik
65 – 70 % = Baik
55 – 65 % = Cukup
40 – 55 % = Kurang
30- 40 % = Sangat Kurang
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan mengenai (1) hasil perbaikan tiap siklus yang
terdiri dari hasil pengamatan, refleksi tentang keberhasilan dan kegagalan, lengkap
dengan RPPH perbaikan, skenario perbaikan, refleksi, dan hasil penilaian terhadap
anak. (2) Pembahasan tiap siklus yang terdiri dari data hasil perbaikan kegiatan
pengembangan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
A. Hasil Pelaksanaan Perbaikan
1. SIKLUS I
a. Perencanaan
Peneliti dan teman sejawat menetapkan kegiatan pembelajaran yang akan
digunakan dalam pembelajaran yaitu dengan finger painting dengan media pasta
warna. Berikut langkah-langkahnya:
Menentukan tema dan sub tema
Membuat RKH (Rencana Kegiatan Harian)
Menyiapkan segala fasilitas dan alat pendukung seperti : alat dan bahan,
lembar kerja anak, dan lembar penilaian anak.
Membuat lembar observasi dan hasil belajar siswa
Melakukan diskusi dengan teman sejawat/ kepala sekolah untuk menentukan
pelaksanaan dalam kegiatan perbaikan kegiatan pembelajaran I.
Rancangan Siklus I
Siklus : I (Satu)
Tema : Kebutuhan
Kelompok :B
Tanggal : 10 September 2018- 15 September 2018
Tujuan Perbaikan :
Meningkatkan kreativitas anak dalam menggambar melalui kegiatan finger painting
menggunakan media pasta warna pada siswa kelompok B di TK PKK Mojoroto.
26
27
Identifikasi Masalah :
Hasil Belajar anak yang belum sesuai dengan tujuan pembelajaran pada
pengembangan seni khususnya kreativitas anak yang masih belum mampu untuk
menuangkannya pada hasil karya seni.
Analisis Masalah :
Dari masalah yang teridentifikasi, yaitu belum meningkatnya kreativitas anak
dalam menggambar. Penyebab masalah tersebut adalah media pembelajaran yang
dipakai kurang menarik, tidak ada inovasi sehingga anak merasa bosan.
Perumusan Masalah :
Bagaimana penerapan media pasta warna pada kegiatan finger painting untuk
meningkatkan kreativitas menggambar pada anak kelompok B TK PKK Mojoroto
Desa Mojorejo Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto?
Tabel 4.1
Rancangan Kegiatan Siklus I
Model Pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman
Rpph Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
I Mengenal dan Mengenal bentuk Menjiplak gambar Tubuh
menyebutkan nama-nama anggota tubuh dengan (Tangan) dengan teknik
anggota tubuh pada memasangkan gambar finger painting denga
gambar tubuh, dengan anggota tubuh dan media pasta warna
memberikan nama. bentuk geometri (SENI)
(BAHASA) (KOGNITIF)
II Praktek mencuci tangan Menghubungkan gambar Melukis dengan jari
sesuai SOP (FM anggota tubuh yang (SENI)
KESEHATAN) sesuai dengan fungsinya
(KOGNITIF)
III Menuliskan kata-kata Praktek membuat Teh Melukis gambar anak
fungsi Mulut (Makan, (BAHASA) yang sedang meminum
bicara dll) pada buku Teh dengan pasta warna
kotak) (KOGNITIF) (SENI)
b. Prosedur Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran, peneliti dibantu teman sejawat
untuk membantu memperbaiki cara mengajar dan memberikan evaluasi dalam
mengajar dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Pada tahap pelaksanaan ini
peneliti melaksanakan scenario pembelajaran yang telah direncanakan dalam
RPPH.
1. RPPH I
Skenario Perbaikan
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kreativitas anak dalam menggambar melalui
kegiatan finger painting menggunakan media pasta warna pada siswa kelompok B
di TK PKK Mojoroto.
Siklus :I
Hari/ tanggal : Senin, 10 September 2018
Hal yang perlu diperbaiki/ ditingkatkan :
A. Kegiatan Kelompok I
Judul Kegiatan : Mengenal dan menyebutkan nama-nama anggota tubuh pada
gambar tubuh, dengan memberikan nama. (BAHASA).
Langkah-langkah perbaikan :
Guru menjelaskan kegaitan yang akan dilakukan.
Guru memperlihatkan gambar anggota tubuh
Anak mengamati gambar tersebut
guru mengajak anak2 untuk berdiskusi tentang gambar yang telah
diamati.
29
Guru menggali informasi tentang apa yang diamati anak lalu melakukan
sesi tanya jawab
Anak dipersilahkan untuk memberikan nama yang sesuai pada gambar
anggota tubuh
Guru mengamati proses kegiatan tersebut.
B. Kegiatan Kelompok II
Judul Kegiatan : Mengenal bentuk anggota tubuh dengan memasangkan
gambar anggota tubuh dan bentuk geometri (KOGNITIF)
Langkah-langkah perbaikan
Guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan.
Anak dikenalkan pada anggota tubuh masing2 dan dipadu padankan
dengan berbagai bentuk geometri
Guru mengajak anak2 untuk memasangkan anggota tubuh dengan betuk
geometri yang sesuai
Guru mengamati kegiatan pembelajaran dan membantu anak-anak yang
membutuhkan bantuan.
C. Kegiatan Pengembangan III (Inti)
Judul Kegiatan : Menjiplak gambar Tubuh (Tangan) dengan teknik finger
painting dengan media pasta warna (SENI).
Langkah-langkah Perbaikan :
Guru menyiapkan alat-alat yang akan diguankan untuk fingerpainting.
Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan.
Anak dipersilahkan menggambil kertas
Guru meminta anak untuk mengambil peralatan untuk fingerpainting.
Guru mengamati kegiatan pembelajaran.
2. RPPH II
Skenario Perbaikan
30
Langkah-langkah Perbaikan :
Guru menyiapkan alat-alat yang akan diguankan untuk fingerpainting.
Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan.
Anak dipersilahkan menggambil kertas
Guru meminta anak untuk mengambil peralatan untuk fingerpainting.
Guru mengamati kegiatan pembelajaran.
3. RPPH III
Skenario Perbaikan
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kreativitas anak dalam menggambar melalui
kegiatan finger painting menggunakan media pasta warna pada siswa kelompok B
di TK PKK Mojoroto.
Siklus :I
Hari/ tanggal : Kamis, 13 September 2018
Hal yang perlu diperbaiki/ ditingkatkan :
A. Kegiatan Kelompok I
Judul Kegiatan : Menuliskan kata-kata fungsi Mulut (Makan, bicara dll) pada
buku kotak) (KOGNITIF)
Langkah-langkah perbaikan :
Anak diajak untuk menyanyikan lagu panca indera
Anak diajak untun menuliskan fungsi mulut pada buku kotak
Guru mengamati proses kegiatan tersebut.
B. Kegiatan Kelompok II
Judul Kegiatan : Praktek membuat Teh (BAHASA)
Langkah-langkah perbaikan
Guru menyiapkan peralatan dan bahan untuk membuat Teh
Guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan.
Guru memberikan pengetahuan tentang cara atau langkah2 membuat
teh
Anak dipersilahkan untuk mempraktekkannya
Guru mengamati kegiatan pembelajaran dan membantu anak-anak yang
membutuhkan bantuan.
32
4. RPPH IV
Skenario Perbaikan
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kreativitas anak dalam menggambar melalui
kegiatan finger painting menggunakan media pasta warna pada siswa kelompok B
di TK PKK Mojoroto.
Siklus :I
Hari/ tanggal : Jum’at, 14 September 2018
Hal yang perlu diperbaiki/ ditingkatkan :
A. Kegiatan Kelompok I
Judul Kegiatan : Memberikan garis miring pada gambar buah yang berkulit
kasar dan garis lurus pada gambar buah yang halus (KOGNITIF)
Langkah-langkah perbaikan :
Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
Anak2 diajak tanya jawab tentang buah-buahan yang menjadi kesukaan
anak
Guru menggal informsi tentang buah-buahan, kulitnya , berbiji apa
tidak
Guru memberikan pertanyaan terbuka tentang buah yang berkulit kasar
dan halus
Guru mengajak anak untuk memberikan garis pada masing2 macam
kulit buah.
33
Anak2 mengambil LKS dan pensil yang akan digunakan untuk bermain
dan belajar
Guru mengamati proses kegiatan tersebut.
B. Kegiatan Kelompok II
Judul Kegiatan : Memasangkan gambar buah yang kasar dan halus dengan
nama yang sesuai menggunakan kartu kata dan gambar (BAHASA)
Langkah-langkah perbaikan
Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
Guru memperlihatkan kartu gambar dan kartu kata pada anak2 tentang
nama-nama buah.
Guru juga memberikan pengetahuan tentang nama-nama buah dengan
menggunakan kartu kata
Kemudian guru mengajak untuk memasangkan nama nama buah
dengan gambar buah yang sesuai.
Guru mengamati kegiatan pembelajaran dan membantu anak-anak yang
membutuhkan bantuan.
C. Kegiatan Pengembangan III (Inti)
Judul Kegiatan : Menggambar Tomat dengan teknik finger painting dengan
pasta warna (SENI)
Langkah-langkah Perbaikan :
Guru menyiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk fingerpainting.
Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan.
Guru memperlihatkan buah tomat dan mengajak anak2 untuk bersyair
tentang tomat
Anak diajak untuk menggambar tomat dengan teknik fingerpainting
Anak dipersilahkan mengambil LKS yang akan dilukis
Guru meminta anak untuk mengambil peralatan untuk fingerpainting.
Guru mengamati kegiatan pembelajaran.
5. RPPH V
Skenario Perbaikan
34
Judul Kegiatan : Mewarnai gambar anak yang membantu teman yang lain
untuk cuci tangan (SENI/ SOSEM)
Langkah-langkah Perbaikan :
Guru menyiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk fingerpainting.
Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan.
Anak dipersilahkan mengambil LKS yang akan dilukis
Guru meminta anak untuk mengambil peralatan untuk fingerpainting.
Guru mengamati kegiatan pembelajaran.
c Pengamatan
Observasi atau pengamatan dilakukan sebelum tindakan dan pada saat
pemberian tindakan. Pada penelitian ini, observasi pada saat pembelajaran
berlangsung dilakukan berdasarkan lembar observasi. Lembar observasi ini
digunakan untuk menilai kemampuan anak.
Tabel 4.2
Lembar Observasi Kemampuan Siswa
RPPH I pada Siklus I
Kreativtas Siswa
NO Nama Lengkap
1 1
Renyta
2 1
Naura
3 1
Brilian
4 1
Saskia
5 1
Mila
6 1
Septa
7 1
Leo
8 1
Rafka
9 1
Sholikun
10 1
Vano
Keterangan :
Berdasarkan tabel diatas diperoleh data bahwa dari 10 anak yang
mendapat bintang 3 sebanyak 4 anak, sedangkan yang mendapatkan bintang 2
ada 4 anak, bintang 1 ada 2 anak.
Tabel 4.3
Lembar Observasi Kemampuan Siswa
RPPH II pada Siklus I
Kreativtas Siswa
NO Nama Lengkap
1 1
Renyta
2 1
Naura
3 1
Brilian
4 1
Saskia
5 1
Mila
6 1
Septa
7 1
Leo
8 I
Rafka
9 1
Sholikun
10 1
Vano
Keterangan :
Berdasarkan tabel diatas diperoleh data bahwa dari 10 anak yang
mendapat bintang 3 sebanyak 4 anak, sedangkan yang mendapatkan bintang
2 ada 5 anak, bintang 1 ada 1 anak.
37
Tabel 4.4
Lembar Observasi Kemampuan Siswa
RPPH III pada Siklus I
Kreativtas Siswa
NO Nama Lengkap
1 1
Renyta
2 1
Naura
3 1
Brilian
4 1
Saskia
5 1
Mila
6 1
Septa
7 1
Leo
8 I
Rafka
9 1
Sholikun
10 1
Vano
2 1
Naura
3 1
Brilian
38
4 1
Saskia
5 1
Mila
6 1
Septa
7 1
Leo
8 I
Rafka
9 1
Sholikun
10 1
Vano
2 1
Naura
3 1
Brilian
4 1
Saskia
5 1
Mila
6 1
Septa
7 1
Leo
8 I
Rafka
9 1
Sholikun
39
10 1
Vano
Keterangan :
Berdasarkan tabel diatas diperoleh data bahwa dari 10 anak yang
mendapat bintang 4 ada 2 anak, bintang 3 sebanyak 3 anak, sedangkan yang
mendapatkan bintang 2 ada 5 anak.
Tabel 4.7
Rekapitulasi Kreativitas Anak pada Siklus I
Kreativtas Siswa
NO Nama Lengkap
I II III IV V
1 3 3 4 4 4
Renyta
2 3 3 3 3 3
Naura
3 2 2 2 3 3
Brilian
4 3 3 3 4 4
Saskia
5 2 2 2 2 2
Mila
6 1 1 1 1 2
Septa
7 3 3 3 3 3
Leo
8 1 2 2 3 2
Rafka
9 2 2 2 2 2
Sholikun
10 2 2 2 2 2
Vano
Jumlah Bintang Yang diperoleh 22 23 24 27 27
Prosentase 55% 57,5% 60% 67,5% 67,5%
Keterangan :
1 = anak belum berkembang
2 = anak mulai berkembang
3 =Anak berkembang sesuai harapan
4 =Anak berkembang sangat baik.
P= n x 100 %
Sn
Keterangan :
P = Nilai rata-rata
n = Banyak bintang yang diperoleh
Sn = Jumlah Maksimal Bintang
Jadi dengan rumus tersebut dapat dihitung nilai bintang tiap pertemuan
dengan jumlah bintang maksimal dalam satu pertemuan sebanyak 40, yang
diperoleh dari bintang maksimal satu anak 4 dikalikan jumlah anak sebanyak 10.
Hasil perhitungan prosentase tersebut adalah sebagai berikut:
a) Pertemuan 1 (Jumlah bintang yang diperoleh adalah 22)
P= 22 x 100 %
40
P = 55 %
b) Pertemuan 2 (Jumlah bintang yang diperoleh adalah 23)
P= 23 x 100 %
40
P = 57,5 %
c) Pertemuan 3 (Jumlah bintang yang diperoleh adalah 24)
P= 24 x 100 %
40
P = 60 %
d) Pertemuan 4 (Jumlah bintang yang diperoleh adalah 27)
P= 27 x 100 %
40
P = 67,5 %
e) Pertemuan 5 (Jumlah bintang yang diperoleh adalah 27)
P= 27 x 100 %
40
P = 67,5 %
41
Berikut adalah nilai rata-rata kreativitas siswa tiap RPPH dalam siklus I
Diagram 4.1
Nilai Kreativitas Siswa pada setiap RPPH
70
60
50
40
30
20
10
0
RPPH I RPPH II RPPH III RPPH IV RPPH V
PK = N x 100 %
SN
Keterangan
PK = Nilai rata-rata kelas
N = Jumlah bintang yang diperoleh dalam satu kelas
SN = Jumlah bintang maksimal dalam satu siklus
Dari rumus tersebut dapat dihitung nilai rata-rata kelas dalam satu
siklus dengan jumlah maksimal bintang dalam satu siklus 200, yang diperoleh
dari jumlah siswa x banyaknya pertemuan x bintang maksimal. Yaitu (10
anak x 5 hari x 4 bintang). Hasil perhitungan tersebut sebagai berikut:
PK = 123 x 100 %
200
PK = 61,5 %
42
Dari data diatas, dapat diketahui rata-rata kreativitas anak dalam kegiatan
fingerpainting menggunakan media pasta warna yaitu 61,5 % dari total nilai
maksimal 100 %, ini menunjukkan bahwa perbaikan pada siklus I masih belum
mencapai keberhasilan, meskipun ada anak yang mampu dan berhasil dalam
pembelajaran.
d Refleksi
Refleksi dilakukan berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari hasil
observasi siswa, dokumentasi dan catatan pelaksanaan kegiatan Siklus I. Pada
pelaksanaan perbaikan SIKLUS 1 hasil perbaikan sebesar 61,5% . Dari hasil
tersebut diketahui bahwa kreativitas siswa masih perlu perbaikan dalam kegiatan
fingerpainting menggunakan media pasta warna.
Hal ini disebabkan karena media yang digunakan masih terbatas. Pengelolaan
kelas juga berpengaruh terhadap hasil pembelajaran.
Berdasarkan dari data tersebut pembelajaran untuk meningkatkan kreativitas
anak melalui kegiatan finger painting belum dapat dikatakan berhasil, karena belum
mencapai indikator keberhasilan, sehingga perlu dilakukan siklus perbaikan
pembelajaran selanjutnya melalui Siklus II.
2. SIKLUS II
a. Rencana Pelaksanaan
Peneliti dan teman sejawat menetapkan kegiatan pembelajaran yang akan
digunakan dalam pembelajaran yaitu dengan finger painting dengan media pasta
warna. Berikut langkah-langkahnya:
Menentukan tema dan sub tema
Membuat RKH (Rencana Kegiatan Harian)
Menyiapkan segala fasilitas dan alat pendukung seperti : alat dan bahan,
lembar kerja anak, dan lembar penilaian anak.
Membuat lembar observasi dan hasil belajar siswa
Melakukan diskusi dengan teman sejawat/ kepala sekolah untuk menentukan
pelaksanaan dalam kegiatan perbaikan kegiatan pembelajaran II.
43
Siklus : II (Dua)
Tema : Kebutuhan
Kelompok :B
Tanggal : 17 September 2018- 21 September 2018
Tujuan Perbaikan :
Meningkatkan kreativitas anak dalam menggambar melalui kegiatan finger painting
menggunakan media pasta warna pada siswa kelompok B di TK PKK Mojoroto.
Identifikasi Masalah :
Hasil Belajar anak yang belum sesuai dengan tujuan pembelajaran pada
pengembangan seni khususnya kreativitas anak yang masih belum mampu untuk
menuangkannya pada hasil karya seni.
Analisis Masalah :
Dari masalah yang teridentifikasi, yaitu belum meningkatnya kreativitas anak
dalam menggambar. Penyebab masalah tersebut adalah media pembelajaran yang
dipakai kurang menarik, tidak ada inovasi sehingga anak merasa bosan.
Perumusan Masalah :
Bagaimana penerapan media pasta warna pada kegiatan finger painting untuk
meningkatkan kreativitas menggambar pada anak kelompok B TK PKK Mojoroto
Desa Mojorejo Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto?
Tabel 4.8
Rancangan Kegiatan Siklus II
Model Pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman
Rpph Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
I Mengenal dan menyebutkan Mencocok gambar Menggambar Makanan
nama makanan yang disukai makanan yang disukai yang disukai anak
anak dengan cara anak (FM) (BAHASA)
menuliskan nama makanan
pada buku kotak
44
(KOGNITIF)
II Membentuk Abang Tukang Anak Menyebutkan Anak praktek membuat
Bakso yang sedang melayani dan mengurutkan Bakso sesuai dengan
pembeli (FMH) urutan cara membuat bentuk yang diinginkan
nasi goreng dan bakso dengan plastisin (SENI)
(Praktek buat nasi
goreng) (KOGNITIF)
III Menghitung jumlah Menuliskan makanan / Menggambar makanan/
kebutuhan untuk membuat Minuman yang anak minuman yang disukai
makanan yang disukai anak suka pada buku kotak dengan teknik
(KOGNITIF) (BAHASA) fingerpainting (SENI)
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran, peneliti dibantu teman sejawat
untuk membantu memperbaiki cara mengajar dan memberikan evaluasi dalam
mengajar dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Pada tahap pelaksanaan ini
peneliti melaksanakan scenario pembelajaran yang telah direncanakan dalam
RPPH.
1. RPPH I
Skenario Perbaikan (RPPH I)
2. RPPH II
Skenario Perbaikan
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kreativitas anak dalam menggambar melalui
kegiatan finger painting menggunakan media pasta warna pada siswa kelompok B
di TK PKK Mojoroto.
Siklus :II
Hari/ tanggal : Selasa, 18 September 2018
Hal yang perlu diperbaiki/ ditingkatkan :
A. Kegiatan Kelompok I
Judul Kegiatan : Membentuk Abang Tukang Bakso yang sedang melayani
pembeli dengan teknik fingerpainting (FMH)
Langkah-langkah perbaikan :
Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
Guru memperlihatkan gambar abang tukang bakso yang sedang
berdagang.
Anak2 mengamatinya, lalu bercakap2 tentang gambar tersebut.
Guru memberikan pertanyaan terbuka
Guru mempersilahkan anak untuk mewarnai gambar tersebut dengan
teknik fingerpainting
Guru mengamati proses kegiatan tersebut.
B. Kegiatan Kelompok II
Judul Kegiatan : Anak Menyebutkan dan mengurutkan urutan cara membuat
nasi goreng dan bakso (Praktek buat nasi goreng) (KOGNITIF)
Langkah-langkah perbaikan
Guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan.
47
3. RPPH III
Skenario Perbaikan
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kreativitas anak dalam menggambar melalui
kegiatan finger painting menggunakan media pasta warna pada siswa kelompok B
di TK PKK Mojoroto.
Siklus :II
Hari/ tanggal : Rabu, 19 September 2018
Hal yang perlu diperbaiki/ ditingkatkan :
A. Kegiatan Kelompok I
Judul Kegiatan : Menghitung jumlah kebutuhan untuk membuat makanan
yang disukai anak (KOGNITIF)
Langkah-langkah perbaikan :
48
4. RPPH IV
Skenario Perbaikan
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kreativitas anak dalam menggambar melalui
kegiatan finger painting menggunakan media pasta warna pada siswa kelompok B
di TK PKK Mojoroto.
Siklus :II
Hari/ tanggal : Kamis, 20 September 2018
Hal yang perlu diperbaiki/ ditingkatkan :
A. Kegiatan Kelompok I
Judul Kegiatan : Memasangkan gambar dengan benda yang sesuai
(KOGNITIF)
Langkah-langkah perbaikan :
Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
Guru memperlihatkan gambar makanan dan nama bahan dari kartu
gambar dan kata
Guru memberikan pengeahuan tentang bahan-bahan makanan
Guru mengajak anak untuk memasangkan makanan dengan bahan-
bahan yang digunakan untuk membuatnya menggunakan kartu
Guru mengamati proses kegiatan tersebut.
B. Kegiatan Kelompok II
Judul Kegiatan : Memilih kata yang sesuai dengan gambar (BAHASA)
Langkah-langkah perbaikan
Guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan.
Guru memberikan berbagai gambar buah makanan dn minuman
Anak memilih gambar yang anak suka
Lalu mengambil sebuah kata yang sesuai dengan gambar yang telah
diambil dan memasangkannya
Guru mengamati kegiatan pembelajaran dan membantu anak-anak yang
membutuhkan bantuan.
C. Kegiatan Pengembangan III (Inti)
50
5. RPPH V
Skenario Perbaikan
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kreativitas anak dalam menggambar melalui
kegiatan finger painting menggunakan media pasta warna pada siswa kelompok B
di TK PKK Mojoroto.
Siklus :II
Hari/ tanggal : Jum’at, 21 September 2018
Hal yang perlu diperbaiki/ ditingkatkan :
A. Kegiatan Kelompok I
Judul Kegiatan : Mengurutkan gambar makanan dari yang porsi besar ke
porsi kecil (KOGNITIF)
Langkah-langkah perbaikan :
Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
Guru memperlihatkan gambar makanan dengan porsi yang besar ke
yang paling kecil
Guru meminta anak2 untuk mengamati ukuran porsi makanan tersebut
Guru mengajak anak2 untuk mengurutkan gambar makanan sesuai
dengan porsinya
Guru mengamati proses kegiatan tersebut.
B. Kegiatan Kelompok II
Judul Kegiatan : Menirukan 3-4 urutan kata lalu ditempel/ ditulis pada buku
kotak sesuai gambar (BAHASA)
51
Langkah-langkah perbaikan
Guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan.
Guru memberikan LKA pada anak lalu anak2 mengmati gambar yg ada
pada LKA tersebut.
Guru memberikan pertanyaan terbuka tentang gambar tersebut.
Anak kemudia mengambil kata yang sesuai dengan gambar tersebut
lalu menempelkannya.
Guru mengamati kegiatan pembelajaran dan membantu anak-anak yang
membutuhkan bantuan.
C. Kegiatan Pengembangan III (Inti)
Judul Kegiatan : Melukis pedagang yang menjual makanan (SENI/ SOSEM)
Langkah-langkah Perbaikan :
Guru menyiapkan alat untuk finger painting
Anak diminta untuk menggambar buah yang disukai menggunaan pasta
dengan teknik fingerpainting
Anak2 mengambil bahan yang sudah disediakan dan melakukan
kegiatan tersebut
Guru mengamati jalannya proses kegiatan tersebut
3 Observasi/ Pengamatan
Observasi atau pengamatan dilakukan sebelum tindakan dan pada saat
pemberian tindakan. Pada penelitian ini, observasi pada saat pembelajaran
berlangsung dilakukan berdasarkan lembar observasi. Lembar observasi ini
digunakan untuk menilai kemampuan anak.
Tabel 4.9
Lembar Observasi Kemampuan Siswa
RPPH I pada Siklus I
Kreativtas Siswa
NO Nama Lengkap
1 1
Renyta
2 1
Naura
52
3 1
Brilian
4 1
Saskia
5 1
Mila
6 1
Septa
7 1
Leo
8 I
Rafka
9 1
Sholikun
10 1
Vano
Keterangan :
Berdasarkan tabel diatas diperoleh data bahwa dari 10 anak yang
mendapat bintang 4 sebanyak 3 anak, sedangkan yang mendapatkan bintang 3
ada 2 anak, bintang 2 ada 5 anak.
Tabel 4.10
Lembar Observasi Kemampuan Siswa
RPPH II pada Siklus I
Kreativtas Siswa
NO Nama Lengkap
1 1
Renyta
2 1
Naura
3 1
Brilian
4 1
Saskia
5 1
Mila
6 1
Septa
7 1
Leo
53
8 I
Rafka
9 1
Sholikun
10 1
Vano
Keterangan :
Berdasarkan tabel diatas diperoleh data bahwa dari 10 anak yang
mendapat bintang 4 sebanyak 3 anak, sedangkan yang mendapatkan bintang
3 ada 3 anak, bintang 2 ada 4 anak.
Tabel 4.11
Lembar Observasi Kemampuan Siswa
RPPH III pada Siklus I
Kreativtas Siswa
NO Nama Lengkap
1 1
Renyta
2 1
Naura
3 1
Brilian
4 1
Saskia
5 1
Mila
6 1
Septa
7 1
Leo
8 I
Rafka
9 1
Sholikun
10 1
Vano
Keterangan :
54
Tabel 4.12
Lembar Observasi Kemampuan Siswa
RPPH IV pada Siklus I
Kreativtas Siswa
NO Nama Lengkap
1 1
Renyta
2 1
Naura
3 1
Brilian
4 1
Saskia
5 1
Mila
6 1
Septa
7 1
Leo
8 I
Rafka
9 1
Sholikun
10 Vano 1
Keterangan :
Berdasarkan tabel diatas diperoleh data bahwa dari 10 anak yang
mendapat bintang 4 ada 4 anak, bintang 3 sebanyak 4 anak, sedangkan yang
mendapatkan bintang 2 ada 2 anak.
Tabel 4.13
Lembar Observasi Kemampuan Siswa
RPPH V pada Siklus I
Kreativtas Siswa
NO Nama Lengkap
55
1 1
Renyta
2 1
Naura
3 1
Brilian
4 1
Saskia
5 1
Mila
6 1
Septa
7 1
Leo
8 1
Rafka
9 1
Sholikun
10 1
Vano
Keterangan :
Berdasarkan tabel diatas diperoleh data bahwa dari 10 anak yang
mendapat bintang 4 ada 5 anak, bintang 3 sebanyak 4 anak, sedangkan yang
mendapatkan bintang 2 ada 1 anak.
Tabel 4.14
Rekapitulasi Kreativitas Anak pada Siklus I
Kreativtas Siswa
NO Nama Lengkap
I II III IV V
1 4 4 4 4 4
Renyta
2 4 4 4 4 4
Naura
3 3 3 3 4 4
Brilian
4 4 4 4 4 4
Saskia
5 2 3 3 3 4
Mila
6 2 2 2 3 3
Septa
7 3 3 3 3 3
Leo
8 2 2 2 2 3
Rafka
56
9 2 2 3 3 3
Sholikun
10 2 2 2 2 2
Vano
Jumlah Bintang Yang diperoleh 28 29 30 32 34
Prosentase 70% 72,5% 75% 80% 85%
Keterangan :
1 = anak belum berkembang
2 = anak mulai berkembang
3 =Anak berkembang sesuai harapan
4 =Anak berkembang sangat baik.
Berdasarkan data diatas dapat dilihat prosentase nilai rata-rata bintang
dari 10 anak kelompok B TK PKK Mojoroto, selama perbaikan pembelajaran
siklus 1 dengan menggunakan rumus Sudjana dan Ibrahim (2004:129) adalah
sebagai berikut:
P= n x 100 %
Sn
Keterangan :
P = Nilai rata-rata
n = Banyak bintang yang diperoleh
Sn = Jumlah Maksimal Bintang
Jadi dengan rumus tersebut dapat dihitung nilai bintang tiap pertemuan
dengan jumlah bintang maksimal dalam satu pertemuan sebanyak 40, yang
diperoleh dari bintang maksimal satu anak 4 dikalikan jumlah anak sebanyak 10.
Hasil perhitungan prosentase tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pertemuan 1 (Jumlah bintang yang diperoleh adalah 28)
P= 28 x 100 %
40
P = 70 %
2. Pertemuan 2 (Jumlah bintang yang diperoleh adalah 29)
P= 29 x 100 %
40
P = 72,5 %
3. Pertemuan 3 (Jumlah bintang yang diperoleh adalah 30)
57
P= 30 x 100 %
40
P = 75 %
Berikut adalah nilai rata-rata kreativitas siswa tiap RPPH dalam siklus
II
Diagram 4.2
Nilai Kreativitas Siswa pada setiap RPPH
SIKLUS II
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
RPPH I RPPH II RPPH III RPPH IV RPPH V
PK = N x 100 %
SN
Keterangan
PK = Nilai rata-rata kelas
N = Jumlah bintang yang diperoleh dalam satu kelas
SN = Jumlah bintang maksimal dalam satu siklus
Dari rumus tersebut dapat dihitung nilai rata-rata kelas dalam satu
siklus dengan jumlah maksimal bintang dalam satu siklus 200, yang diperoleh
dari jumlah siswa x banyaknya pertemuan x bintang maksimal. Yaitu (10
anak x 5 hari x 4 bintang). Hasil perhitungan tersebut sebagai berikut:
PK = 153 x 100 %
200
PK = 75 %
Dari data diatas, dapat diketahui rata-rata kreativitas anak dalam kegiatan
fingerpainting menggunakan media pasta warna yaitu 76,5 % dari total nilai
maksimal 100 %, ini menunjukkan bahwa perbaikan pada siklus II sudah mencapai
keberhasilan yaitu 75%-80%.
d Refleksi
Refleksi dilakukan berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari hasil
observasi siswa, dokumentasi dan catatan pelaksanaan kegiatan Siklus II. Pada
pelaksanaan perbaikan SIKLUS I1 hasil perbaikan sebesar 75% . Dari hasil tersebut
diketahui bahwa kreativitas siswa sudah meningkat dalam kegiatan fingerpainting
menggunakan media pasta warna.
Berdasarkan dari data tersebut pembelajaran untuk meningkatkan kreativitas
anak melalui kegiatan finger painting dikatakan berhasil, karena mencapai indikator
keberhasilan, sehingga tidak perlu dilakukan siklus selanjutnya.
Dari hasil pengamatan dan analisis data perbaikan pembelajaran pada Siklus I
dan Siklus II mengalami peningkatan yang maksimal. Pembelajaran untuk
meningkatkan kreativitas anak melalui kegiatan menggambar dengan teknik finger
painting menggunakan media pasta warna ternyata dapat meningkatkan hasil
59
belajar siswa. Hasil pembelajaran anak mengalami peningkatan dari setiap RPPH
dan pada setiap Siklus juga mendapatkan hasil yang semakin meningkat.
Hal ini disebabkan karena kegiatan finger painting menggunakan media pasta
warna lebih menyenangkan dan tidak membosankan, karena anak bebas berkreasi
dan tidak dibatasi apapun sehingga minat siswa untuk belajar juga semakin besar.
Secara keseluruhan, hasil penelitian dalam meningkatkan kreativitas anak
melalui kegiatan menggambar dengan teknik finger painting menggunakan media
pasta warna menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II yang dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4.14
Hasil perbandingan hasil belajar siswa antara
Siklus I dan Siklus II
Prosentase
No RPPH ke
Siklus I Siklus II
1 I 55 % 70 %
2 II 57,5 % 72,5 %
3 III 60 % 75 %
4 IV 67,5 % 80 %
5 V 67,5 % 85 %
Rata – Rata Siklus 61,5 % 76,5 %
Diagram 4.3
Hasil perbandingan kreativitas siswa pada siklus I dan Siklus II
80
70
60
50
40
30
20
10
0
SIKLUS I SIKLUS II
BAB V
A. Simpulan
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa kegiatan finger painting menggunakan media pasta warna yang diterapkan
pada anak kelompok B TK PKK Mojoroto ternyata lebih efektif untuk
meningkatkan kreativitas anak serta memberikan hasil yang sangat baik. Hal ini
dapat diketahui pada hasil perbaikan yang telah dilakukan melalui dua siklus yaitu
siklus I dan siklus II memberikan hasil yang sangat baik.
Kegiatan finger painting yang merupakan kegiatan melukis yang baru bagi
anak-anak ternyata dapat meningkatkan motivasi anak untuk belajar sehingga
kreativitasnya meningkat. Hal ini disebabkan karena dengan kegiatan finger
painting anak dapat berkreasi secara bebas dalam menggambar dengan berbagai
macam imajinasi anak sehingga anak-anak antusias untuk belajar.
B. Saran
Berdasarkan penelitian ini, maka ada beberapa saran yang dapat diberikan,
yaitu:
1. Guru dapat menggunakan berbagai macam cara untuk meningkatkan
kreativitas anak salah satunya melalui kegiatan bermain menggunakan
berbagai macam media atau bahan.
2. Hendaknya guru membuat media pembelajaran yang lebih kretif dan
menarik.
3. Guru dapat menggunakan beberapa metode seperti metode pendekatan
emosional dengan anak agar penyampaian materi dapat berjalan dengan baik.
4. Guru dapat meningkatkan kreativitas anak dengan melakukan bimbingan dan
latihan.
63
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Nana dan Ibrahim. (2004) Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:
Sinar Baru Algensido
Yuliani, N. S. & Bambang S. (2005). Menu Pembelajaran Anak Usia Dini. Jakarta:
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia.
https://pgpaudduaa.wordpress.com/2012/06/19/pengembangan-kreativitas-anak-
dalam-kemampuan-dasar-seni/, diakses pada hari Selasa, 25 September 2018.
Pukul 16.40