Oleh :
Afifah Barkatul Atqiya
NIM : 1172100002
E. Kerangka berpikir
Istilah pendidikan dalam konteks islam telah banyak dikenal
dengan menggunakan nama yang beragam , yaitu at-tarbiyah, at-ta’lim,
dan at-ta’dib. Tiap-tiap istilah tersebut memiliki makna dan pemahaman
berbeda, walaupun memiliki kesamaan makna dala beberapa hal tertentu
(Muhaimin, 1993: 127). Adapun istilah ta’dib mengandung pengertian
sebagai proses pengenalan dan pengakuan secara berangsur-angsur yang
ditanamkan dalam diri manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari
segala sesuatu dalam tatanan penciptaan, kemudian membimbing, dan
mengarahkannya pada pengakuan dan pengenalan kekuasaan dan
keagungan Tuhan di dalam tatanan wujud dan keberadaan_Nya (Al-Attas,
1998: 66)
Pembinaan yang dilakukan oleh pendidik pada jenjang usia dini,
tentunya untuk memberi stimulus dan mengoptimalkan kemampuan
dalam aspek-aspek yang harus dikembangkan seperti agama dan moral,
kognitif, fisik-motorik, bahasa, sosial emosional, dan termasuk
didalamnya kreativitas belajar anak sesuai dengan kebutuhan
perkembangannya. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia No. 58 Tahun 2009 tentang Standar PAUD, meliputi 5
aspek pengembangan yaitu, nilai moral agama, fisik, kognitif, bahasa, dan
sosial emosional.
Kreativitas menjadi sangat penting dan dibutuhkan bagi anak usia
dini dalam pengembangan kegiatan belajar ditingkat selanjutnya dan untuk
menerpa permasalahan dan tantangan hidup secara kreatif dan imajinatif di
dalam kehidupannya (Nursisto, 2015: 37)
Kemampuan kreatifitas yang matang dan baik sangat penting
dimiliki oleh anak. Anak yang dikenalkan kegiatan kreatifitas sejak dini
akan memiliki tingkat kematangan yang baik sehingga tidak akan
mengalami kesulitan ketika menerima pembelajaran yang berhubungan
dengan kegiatan kreatifitas.
Anak yang berusia 5-6 tahun seharusnya sudah dapat melakukan
kegiatan kreatifitas. Melatih anak kreatifitas jika hanya dilakukan dengan
cara yang membosankan tidak akan menarik minat anak untuk belajar dan
berkembang. Jadi diperlukan media yang menarik untuk mengajarkan
kemampuan kreatifitas.
Kemampuan kreatifitas anak Kelompok B di RA Al-Wafa Cileunyi
Bandung masih rendah. Hal ini terlihat dari sebagian besar anak belum
mampu melakukan kegiatan kreatifitas dengan baik. Kemampuan motorik
halus untuk anak usia 5-6 tahun dapat ditingkatkan dengan cara
mengajarkan anak dengan media yang menarik, salah satunya adalah
colour corrugated paper (kokoru).
Media Colour Carrugated Paper (kokoru) juga mudah untuk
dikreasikan karena selain bentuknya yang unik warna dan jenisnya pun
beragam. Terdapat 6 jenis kokoru, yakni ichi, ichigo, ichiro, hachi,
hachiro, dan hachigo. Adapun manfaat dari penggunaan media Colour
Carrugated Paper (kokoru) antara lain untuk mengembangkan anak dalam
berdaya cipta, melatih keterampilan motorik halus, konsentrasi, ketekunan,
dan daya tahan (Tedjasaputra, 2001: 57)
Kegiatan bermain menggunakan
Kemampuan Kreatifitas Anak media Color Corrugated Paper
(kokoru)
F. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2016: 96), hipotesis adalah jawaban teoritis
terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik
dengan data penelitian. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat di
rumuskan hipotesis pada penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Hipotesis Nihil (H0): Tidak terdapat pengaruh penggunaan media
Colour Corrugated Paper (kokoru) terhadap kemampuan kreativitas i
pada anak kelompok B2 RA Al-Wafa Cileunyi Bandung.
2. Hipotesis Alternatif (Ha): terdapat pengaruh penggunaan media
Colour Corrugated Paper (kokoru) terhadap kemampuan kreativitas i
pada anak kelompok B2 RA Al-Wafa Cileunyi Bandung.
O1 X O2
O1 Y O2
Keterangan :
O1 : Pre-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
Q2 : Post-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
X : Perlakuan (media Colour Corrugated Paper (kokoru))
Y : Kontrol (media Finger Painting)
Adapun desain lain menurut Sugiyono (2008: 116) addalah sebagai
berikut :
Eksperimen : O1 X O2 E
Kontrol : O1 O2 K
Keterangan :
O1 : Tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok eksperimen
O2 : Tes akhir (sesudah perlakuan) pada kelompok eksperimen
O3 : Tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok kontrol
O4 : Tes akhir (sesudah perlakuan) pada kelompok kontrol
X : Penggunaan media Colour Corrugated Paper (kokoru)
E : Kelas eksperimen
K : Kelas kontrol
Adapun desain penelitian yang digunakan pada kegiatan penelitian
ini adalah Quasi Eksperimental Design. Bentuk desain yang dipilih
adalah nonequivqlenty control group design, dan rancangan
penelitiannya adalah menurut Sugiyono (2008: 116).
c. Prosedur penelitian
Prosedur pada penilitian yang akan dilakukan pada penelitian ini
telah dirancang secara tersusun, yaitu sebgai berikut :
1. Menentukan sampel penelitian anak kelompok B pada RA Al-
Wafa Cileunyi Bandung.
2. Melakukan pre test pada Q1 untuk mengetahui skor
kemampuan kreativitas anak sebelum diberi treatment.
3. Melakukan treatment dengan menggunakan media Colour
Corrugated Paper (X) pada anak kelompok B di RA Al-Wafa
Cileunyi Bandung.
4. Melaksanakan post test pada Q2 untuk mengetahui skor
emampuan anak sesudah diberi treatment.
5. Membandingkan hasil skor antara pre test (Q1) dan post test
(Q2) untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh media
Colour Corrugated Paper (kokoru) terhadap kemampuan
kreativitas pada anak kelompok B2 di RA Al-Wafa Cileunyi
Bandung.
Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini dilakukan sebagai
berikut:
1. Melakukan Pre test
Pre test dilakukan untuk menilai hasil awal sebelum pemberian
treatment untuk mengetahui kemampuan kreativitas anak. Pre test
dilakukan dengan memberikan penjelasan secara klasikal tentang
membuat kreativitas menggunakan media yang sudah disiapkan sesuai
dengan tema kegiatan. Kegiatan berikutnya anak diminta untuk
membuat kreativitas secara mandiri tanpa bantuan guru.
2. Pemberian Treatment
Penelitian ini dilakukan dengan pemberian treatment sebanyak tiga
kali, tiga treatment tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Treatment Pertama
Pada treatment pertama ini peneliti menyiapkan bahan dan alat
percobaan yakni, satu warna kertas kokoru, gunting, dan lem . Kegiatan
yang dilakukan anak pada treatment ini adalah membuat kreasi dari
bahan kokoru berdasarkan tema pembelajaran dan anak disuruh
mengkreasikan kertas kokoru dengan satu warna. Tujuan kegiatan ini
ialah agar anak mampu berkreativitas dengan hasil yang diharapkan.
b. Treatment Kedua
Perlakuan kedua dilakukan dengan media yaitu, dua warna kertas
kokoru, gunting, dan lem. Kegiatan yang dilakukan anak sama seperti
di treatment satu perbedaanya terletak pada jumlah warnanya,
kemudian anak diajak mengaplikasikan media tersebut. Tujuan kegiatan
ini ialah agar anak mampu berkreativitas dengan dua warna kokoru.
c. Treatment Ketiga
Perlakukan ketiga dilakukan dengan menyediakan media
percobaan yakni, tiga warna kertas kokoru, gunting, dan lem. Kegiatan
yang akan dilakukan sama halnya pada treatment satu dan dua, tapi
yang membedakannya pada jumlah warna kokoru nya juga. Kemudian
anak melakukan percobaan dengan membuat media kokoru. Tujuan
kegiatan ini ialah agar anak mampu berkreativitas dengan tiga warna
kokoru dengan hasil yang memuaskan.
3. Melakukan Post test
Langkah selanjutnya yaitu peneliti melakukan post test untuk
mengetahui pengaruh treatment yang dilakukan mengenai penerapan
pengaruh media Colour Corrugated Paper terhadap kemampuan
kreativitas pada anak kelompok B di RA Al-Wafa Cileunyi Bandung.
Peneliti melakukan post test sebanyak satu kali dengan kegiatan yang
sama seperti halnya pre test yaitu membuat media kokoru dengan
bentuk sesuai tema dan alat yang diguanakan yaitu kertas kokoru,
gunting dan lem. Kegiatan tersebut dilakukan dengan memberikan
penjelasan secara klasikal dan diberi contoh dengan media kertas
kokoru. Kegiatan berikutnya anak diminta membuat secara mandiri
media kokoru tanpa bantuan guru. Selesai diberikan treatment langkah
selanjutnya adalah melakukan observasi untuk mengetahui sejauh mana
peningkatan kemampuan kreativitas anak menggunakan media colour
corrugated paper (kokoru). Total keseluruhan pemberian treatment yang
dilakukan peneliti dari pre test hingga pos test dilakukan selama 5 kali
pertemuan untuk mendapatkan hasil yang akurat dan mengetahui hasil
perkembangan kemampuan kreativitas anak.
d. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk diuji dan diteliti,
kemudian ditarik kesimpulan. Gagasan tersebut sesuai dengan pendapat
Sugiyono, bahwa variabel adalah sebuah target penelitian dari objek
atau kegiatan yang memiliki variasi dan ditetapkan oleh peneliti untuk
menjadi sebuah kesimpulan penelitian. (Sugiyono, 2017: 60). Dengan
demikian variabel itu merupakan suatu yang bervariasi. Selanjutnya
Kidder menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas dimana
peneliti pempelajari dan menarik kesimpulan darinya (Sugiyono, 2017:
61).
Berdasarkan pemikiran, maka dapat dirumuskan bahwa variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian dapat ditarik kesimpulan. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ada dua jenis yaitu akan dijelaskan sebagai
berikut:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel
terikat. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Sugiyono, bahwa
variabel bebas ialah merupakan variabel yang mempengaruhi timbulnya
variabel terikat (Sugiyono, 2017: 61). Pada penelitian ini yang menjadi
variabel bebas adalah media colour corrugated paper (kokoru), karena
media colour corrugated paper (kokoru) memiliki pengaruh pada
kemampuan kreativitas anak.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas. Pemikiran ini sesuai dengan pendapat Sugiyono, bahwa
variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2017: 61). Pada
penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kemampuan
kreativitas.
Dalam penelitian ini peneliti menetapkan dua variabel yaitu
variabel bebas (X) yakni, media Colour Corrugated Paper dan variabel
terikat (Y) yaitu kemampuan kreativitas. Jadi dalam hal ini media
Colour Corrugated Paper sebagai variabel bebas memiliki pengaruh
terhadap kemampuan kreativitas sebagai variabel terikat.
e. Sumber data penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelompok B RA Al-Wafa Cileunyi
Bandung. Peneliti memilih lembaga tersebut karena sesuai dengan
permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Dan lembaga
tersebut belum pernah dilakukan penelitian tentang kemampuan
kreativitas anak menggunakan media kreatif seperti kokoru. Hal ini
terlihat dari kegiatan pembelajarannya masih monoton dan masih
mengandalkan lembar kerja siswa.
1. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk
memotret seberapa jauh efek tindakan dalam mencapai sasaran
(Suharismi, 2010: 127). Observasi dilakukan untuk mengetahui secara
langsung aktivitas belajar anak sehingga dapat memperoleh data yang
sebenarnya sesuai dengan apa yang diamati yaitu kemampuan
kreativitas anak dengan media kokoru.. Observasi dilaksanakan
selama proses belajar mengajar berlangsung. Metode observasi ini
dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan mengamati
kemampuan kreatifitas dan penerapan media kokoru pada anak.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang mencatat dari
sumber-sumber informasi (Sangadji, 2010: 171). Dokumen bisa
berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto-foto kegiatan anak
yang berhubungan dengan penelitian yang merupakan data pelengkap
informasi atau bukti bahwa kegiatan yang telah direncanakan benar-
benar telah terlaksana. Alat yang digunakan untuk pengambilan foto
berupa Hand Phone. Selain itu terdapat isi dokumen dalam kegiatan
mengembangkan kemampuan kreativitas anak pada saat pre test,
pemberian treatment menggunakan media kokoru, dan pada saat post
test seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH),
lembar observasi penilaian kemampuan kreativitas, dan kisi-kisi
instrumen.
h. Teknis Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan seluruh
data responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis
data adalah mengempelokkan data berdasarkan variabel dari jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variable dari seluruh responden,
menyajikan data tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan (Sugiono, 2012: 147)
a. Analisis persial
1) Uji normalitas data tiap variable, yaitu untuk menguji kenormalan data
masing-masing tiap variable dengan chi kuadrat. Adapun langkah-
langkah sebagai berikut:
a) Menentukan Rentang (R) dengan rumus :
R = Xt – Xr+ 1
Keterangan :
R = Rentang
Xt = = Nilai tertinggi
Xr = Nilai terendah
1 = Bilangan konstanta
b) Menentukan panjang interval (p) dengan mempertimbangkan
sebaiknya menggunakan bilangan ganjil
c) Menentukan jumlah kelas interval, dengan rumus:
R
K=
P
Keterangan :
K = Jumlah kelas interval
R = Rentang
P = Panjang interval
d) Menyiapkan table distribusi frekuensi
e) Membuat batas-batas kelas interval
f) Memasukan data
g) Menghitung data
h) Memberi identitas table
2) Menghitung tendesi sentral dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Mencari rata-rata, dengan rumus:
∑ fX
x=
N
Keterangan:
X = Nilai mean
f = Frekuensi
X = Nilai tengah
N = banyak data
b) Mencari standar deviasi, dengan rumus:
N ∑ FX 2−(∑ FX )2
SD=
√ N ( N−1)
c) Membuat table frekuensi observasi dan ekspektasi
d) Mencari nilai chi kuadrat, dengan rumus :
oi
X2 = ∑
Ei
Keterangan :
X = Chi kuadrat
Oi = Nilai frekuensi observasi/nampak
Ei = Nilai frekuensi ekspektasi/diharapkan
e) Menentukan derajat kebebasan, dengan rumus :
db = K-3
keterangan :
db = Derajat kebebasan
K = Jumlah kelas interval
3 = Angka konstanta
f) Menentukan nilai chi kuadrat dari table, dengan memperhatikan
taraf signifikansi 5%
3) Menentukan normalitas dengan kriteria sebagai berikut :
a) Jika X2 hiting ≤ X table , maka data yang diteliti berdistribusi
normal
b) Jika X2 hiting ≤ X table , maka data yang diteliti berdistribusi tidak
normal
c) Intervensi masing-masing kelompok, hasil uji tendensi sentral akan
ditafsirkan setelah diketahui macamnya dengan kualifikasi 0-100
sebagai berikut :
b. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid tidaknya insttrumen
yang akan diujicobakan dalam penelitian . Untuk mengetahui valid
tidaknya sebuah soal yang terdapat pada instrument,
n ∑ni=1 X 1 Y 1−∑ni=1 X 1 ∑ ni=1 Y 1
r xy = n 2 n 2 n 2 n 2
√n ∑ i=1 X 1−(∑ i=1 X 1) √n ∑i =1 Y 1−(∑i=1 Y 1 )
Keterangan :
r = koefisien korelasi antara variable X dan Y
n = banyaknya data
x = jumlah skor X
y = jumlah skor Y
c. Analisis Realibilitas
Tujuan utama untuk menghitung reabilitas skor tes adalah untuk
mengetahui tingkat ketepatan dan keajegan skor tes. Untuk menentukan
koefeisien realibillitas dapat dicari dengan rumus :
Si
r 11 =¿) (1- )
√t
Keterangan :
R11 = Reabilitas yang dicari
n = Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes
1 = Bilangan konstanta
T2 = varian soal
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2012). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Offset.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Etta Mamang, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Maimun, H. (2009). Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Diva Press.
Muhaimin, e. (1993). Pemikiran Pendidikan Islam: Kajian Filosofis dan
kerangka Dasar Operasionalnya. bandung: Trigenda Kerya.
Nursisto. (2015). Kiat Menggali Kreativitas . Yogyakarta: Mitra Gama Widya.
Santrock, J. W. (2011). Psikologi Pendidikan, Edisi kedua. Jakarta: Kencana.
Sudaryono. (2013). Penegembangan Instrumen Penelitian Pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. (1997). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian KUantitatif dan Kombinasi. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: IKAPI.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R& D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Suratno. (2015). Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. jakarta: Departemen
Pendidikan.
Suryani, R. (2014). Kerajinan Kokoru Untuk Anak. Yogyakarta: Arcitra.
Tedjasaputra, M. S. (2001). Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta: PT
Grasindo.