Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH MEDIA COLOUR CORRUGATED PAPER (KOKORU)


TERHADAP KEMAMPUAN KREATIVITAS ANAK KELOMPOK B
RAUDHATUL ATHFAL (RA) AL-WAFA CILEUNYI BANDUNG

Diajukan untuk memenuhi syarat pada ujian proposal


Dosen Pembimbing : Dr. Aam Kurnia, M.Pd

Oleh :
Afifah Barkatul Atqiya
NIM : 1172100002

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah sebuah usaha yang
dilakukan secara terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran yang efektif dan efisien, agar peserta didik lebih aktif dalam
mengembangkan potensi dirinya untuk menanamkan nilai agama dan
moral, dapat membangun kepribadian, dapat pengendalian diri, cerdas,
berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang dapat berguna bagi
masyarakat, bangsa, dan Negara. Hal ini membuat pendidikan berperan
sangat penting untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi yang
dimilik anak untuk menjadi generasi yang gemilang baik jasmani ataupun
rohaninya.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan
sebelum pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur
formal, nonformal, dan informal Hasan (2009: 15).
Dalam proses membentuk karakter dan mengembangkan
kecerdasannya ke arah yang lebih baik tentunya pendidikan mempunyai
peran yang sangat penting dalam mengoptimalkan hal tersebut terutama
pada jenjang anak usia dini, karena dalam masa pertumbuhan dan
perkembangannya disebut-sebut sebagai masa golden age atau masa
keemasan. Pertumbuhan dan perkembanganya melaju begitu hebat dan
sangat berpengaruh. Karena itu Pendidikan Anak Usia Dini merupakan
upaya mendidik anak agar proses perkembangan dan pertumbuhan baik
jasmani ataupun rohaninya terpenuhi dengan porsinya.
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2018 Penyediaan Layanan
Pendidikan Anak Usia Dini pada pasal 1 angka 1 menegaskan bahwa
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pembinaan yang dilakukan oleh pendidik pada jenjang usia dini,
tentunya untuk memberi stimulus dan mengoptimalkan kemampuan
dalam aspek-aspek yang harus dikembangkan seperti agama dan moral,
kognitif, fisik-motorik, bahasa, sosial emosional, dan termasuk didalamnya
kreativitas belajar anak sesuai dengan kebutuhan perkembangannya.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 58
Tahun 2009 tentang Standar PAUD, meliputi 5 aspek pengembangan
yaitu, nilai moral agama, fisik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional.
Kecakapan anak dalam mengadaptasi bakat dan kemampuan yang
tersisip dalam diri mereka secara seimbang merupakan hasil dari
perkembangan aspek-aspek yang optimal. Kefektifan dan keefisienan
permainan mampu merangsang pertubuhan dan perkembangan anak, salah
satunya dalam perkembanga kreativitas anak.
Yuliani Nurani Sujiono (2011: 8) mengutarakan bahwa
kemunculan kreatifitas anak usia dini merupakan keaslian kreatifitas yang
muncul seolah tak terkendali. Sedangan menurut Suratno (2015: 24)
kreativitas adalah perwujudan kecerdasan suatu aktifitas imajinatif dari
pikiran yang berdaya untuk menyelesaikan suatu persoalan dengan
caranya sendiri.
Didefinisikan oleh Clart Moutaskis bahwa kreativitas merupakan
pengekspresian dan pengaktualisasian seseorang dalam bentuk terpadu
dalam hubungan dengan diri sendiri, alam, dan orang lain (Suratno, 2015:
163)
Kreativitas menjadi sangat penting dan dibutuhkan bagi anak usia
dini dalam pengembangan kegiatan belajar ditingkat selanjutnya dan untuk
menerpa permasalahan dan tantangan hidup secara kreatif dan imajinatif di
dalam kehidupannya (Nursisto, 2015: 37)
Mengekspresikan penyelesaian suatu masalah dari berbagai sudut
pandang dan terciptanya banyak ide dan gagasan juga merupakan salah
satu pencapaian dari pengembangan kreativitas. Karena bagi anak
prasekolah khususnya pada tingkat RA, asumsi belajar yang hanya melaui
buku adalah sangat konvensional. Sebaliknya, anak seusia lebih senang
belajar dengan suasana bermain.
Dalam mendukung perkembangan kreatvitas mereka, diperlukan
suasana yang diciptakan untuk menjamin terpeliharanya kebebasan
psikologis dengan membangun suasana bermain yang dapat melatih dan
memberi kesempatan untuk anak dalam melahirkan ide dan gagasan baru
secara lancar dan original, untuk mendukung semua itu diperlukan media
atau alat peraga yang benar dan tepat. Maka dari itu peneliti memilih
media Colour Carrugated Paper (kokoru) untuk menjadi bahan penelitian
dalam mengembangkan kreativitas anak karena mengingat belum
dikenalkannya media tersebut pada RA Al-Wafa Cileunyi Bandung dan
karena seperti yang dikatakan oleh Suryani (2014: 10 - 11) kertas kokoru
adalah kertas yang bergelombang yang dapat digunakan untuk
mengembangkan kreativitas. Kreativitas anak dapat diasah dan
berimajinas untuk membentuk gulungan-gulungan dan mneyatukan
gulungan tersebut menjadi kreasi yag menarik.
Media Colour Carrugated Paper (kokoru) juga mudah untuk
dikreasikan karena selain bentuknya yang unik warna dan jenisnya pun
beragam. Terdapat 6 jenis kokoru, yakni ichi, ichigo, ichiro, hachi,
hachiro, dan hachigo. Adapun manfaat dari penggunaan media Colour
Carrugated Paper (kokoru) antara lain untuk mengembangkan anak dalam
berdaya cipta, melatih keterampilan motorik halus, konsentrasi, ketekunan,
dan daya tahan (Tedjasaputra, 2001: 57)
Dengan begitu, dalam proses perkembangan kreatifitas anak,
kegiatan colour corrugated paper (kokoru) dapat dijadikan solusi
alternatif untuk mengoptimalkan perkembangan tersebut. Karena melalui
media ini anak dapat belajar dengan mudah dan melatih kreativitasnya
dengan imajinatif. Kelebihan yang terdapat dalam penggunaan media
colour corrugated paper (kokoru) yaitu anak akan lebih aktif dan antusias
dalm mengikuti kegiatan pembelajaran dengan kegiatan yang lebih efektif
dan efisien. Serta dirasa dapat menumbuh kembangkan kreativitas belajar
anak.
Namun, berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di
lokasi penelitian yaitu di RA Al-Wafa Cileunyi Bandung bahwa
perkembangan kreativitas di sekolah tersebut masih minim dilakukan
sehingga kemampuan kreatifitas anak masih rendah karena di latar
belakangi oleh kurang maksimalnya media pembelajaran dan kurangnya
eksplorasi pendidik dalam wawasan kegiatan atau media untuk
mengembangkan kreativitas anak serta lebih sering terfokus pada buku
majalah sehingga terkesan monoton dan dan tidak bervariatif. Maka dari
itu peneliti tertarik untu melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Media Colour Corrugated Paper (kokoru) Terhadap Kemampuan
Kreativitas Pada Anak Kelompok B2 RA Al-Wafa Cileunyi
Bandung”
Dengan latar belakang yang telah disampaikan, peneliti berharap
media colour corrugated paper (kokoru) dapat menunjang perkembangan
kreativitas anak dan menjadikan suasana belajar yang baru bagi anak
dalam melahirkan ide dan gagasan.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut permasalahan yang dapat
dirumuskan pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana penggunaan media Finger Painting pada kelompok B di RA
Al-Wafa Cileunyi Bandung?
2. Bagaimana penggunaan media Colour Corrugated Paper (kokoru) pada
kelompok B di RA Al-Wafa Cileunyi Bandung?
3. Adakah pengaruh penggunaan media Colour Corrugated Paper (kokoru)
terhadap kreativitas anak pada kelompok B di RA Al-Wafa Cileunyi
Bandung ?
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penggunaan media Finger Painting pada kelompok B
di RA Al-Wafa Cileunyi Bandung
2. Untuk mengetahui penggunaan media Colour Corrugated Paper (kokoru)
pada kelompok B di RA Al-Wafa Cileunyi Bandung
3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Colour Corrugated Paper
(kokoru) terhadap kreativitas anak pada kelompok B di RA Al-Wafa
Cileunyi Bandung?
D. Manfaat peelitian
1. Secara teoritis
a. Manfaat dari penelitian ini adalah ntuk memperkaya ilmu
pengetahuan bahwa banyak media untuk mengembangkan
kreativitas anak yang salah satunya adalah media Colour
Corrugated Paper (kokoru).
b. Sebagai bahan masukan ataupun perbandingan bagi lembaga lain
yang akan melakukan kegitan pengembangan kreativitas dengan
media Colour Corrugated Paper (kokoru).
c. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain khususnya penelitian
pada lingkungan anak usia dini mengenai kreativitas dan media
Colour Corrugated Paper (kokoru).
2. Secara praktis
a. Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan bagi peserta didik dapat
membantu proses pembelajaran yang menyenangkan, efektif, dan
efisien dalam penggunaan media Colour Corrugated Paper (kokoru),
serta berkembangnya kreativitas pada diri anak.
b. Bagi pendidik, diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat
mengeksplor kembali media pembelajaran yang variatif, efektif, dan
efisien dalam mengembangkan kreativitas anak.
c. Bagi lembaga madrasah, dengan adanya hasil penelitian ini mampu
menjadi masukan tentang pencapaian aspek perkembangan kreativitas
siswa.
d. Bagi peneliti yang akan melaksanakan penelitian diharapkan menjadi
salah satu solusi dalam memilih media pembelajaran yang efektif dan
efisien dalam mengptimalkan perkembangan kreativitas anak.

E. Kerangka berpikir
Istilah pendidikan dalam konteks islam telah banyak dikenal
dengan menggunakan nama yang beragam , yaitu at-tarbiyah, at-ta’lim,
dan at-ta’dib. Tiap-tiap istilah tersebut memiliki makna dan pemahaman
berbeda, walaupun memiliki kesamaan makna dala beberapa hal tertentu
(Muhaimin, 1993: 127). Adapun istilah ta’dib mengandung pengertian
sebagai proses pengenalan dan pengakuan secara berangsur-angsur yang
ditanamkan dalam diri manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari
segala sesuatu dalam tatanan penciptaan, kemudian membimbing, dan
mengarahkannya pada pengakuan dan pengenalan kekuasaan dan
keagungan Tuhan di dalam tatanan wujud dan keberadaan_Nya (Al-Attas,
1998: 66)
Pembinaan yang dilakukan oleh pendidik pada jenjang usia dini,
tentunya untuk memberi stimulus dan mengoptimalkan kemampuan
dalam aspek-aspek yang harus dikembangkan seperti agama dan moral,
kognitif, fisik-motorik, bahasa, sosial emosional, dan termasuk
didalamnya kreativitas belajar anak sesuai dengan kebutuhan
perkembangannya. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia No. 58 Tahun 2009 tentang Standar PAUD, meliputi 5
aspek pengembangan yaitu, nilai moral agama, fisik, kognitif, bahasa, dan
sosial emosional.
Kreativitas menjadi sangat penting dan dibutuhkan bagi anak usia
dini dalam pengembangan kegiatan belajar ditingkat selanjutnya dan untuk
menerpa permasalahan dan tantangan hidup secara kreatif dan imajinatif di
dalam kehidupannya (Nursisto, 2015: 37)
Kemampuan kreatifitas yang matang dan baik sangat penting
dimiliki oleh anak. Anak yang dikenalkan kegiatan kreatifitas sejak dini
akan memiliki tingkat kematangan yang baik sehingga tidak akan
mengalami kesulitan ketika menerima pembelajaran yang berhubungan
dengan kegiatan kreatifitas.
Anak yang berusia 5-6 tahun seharusnya sudah dapat melakukan
kegiatan kreatifitas. Melatih anak kreatifitas jika hanya dilakukan dengan
cara yang membosankan tidak akan menarik minat anak untuk belajar dan
berkembang. Jadi diperlukan media yang menarik untuk mengajarkan
kemampuan kreatifitas.
Kemampuan kreatifitas anak Kelompok B di RA Al-Wafa Cileunyi
Bandung masih rendah. Hal ini terlihat dari sebagian besar anak belum
mampu melakukan kegiatan kreatifitas dengan baik. Kemampuan motorik
halus untuk anak usia 5-6 tahun dapat ditingkatkan dengan cara
mengajarkan anak dengan media yang menarik, salah satunya adalah
colour corrugated paper (kokoru).
Media Colour Carrugated Paper (kokoru) juga mudah untuk
dikreasikan karena selain bentuknya yang unik warna dan jenisnya pun
beragam. Terdapat 6 jenis kokoru, yakni ichi, ichigo, ichiro, hachi,
hachiro, dan hachigo. Adapun manfaat dari penggunaan media Colour
Carrugated Paper (kokoru) antara lain untuk mengembangkan anak dalam
berdaya cipta, melatih keterampilan motorik halus, konsentrasi, ketekunan,
dan daya tahan (Tedjasaputra, 2001: 57)
Kegiatan bermain menggunakan
Kemampuan Kreatifitas Anak media Color Corrugated Paper
(kokoru)

Peneliti memberikan treatment


Kemampuan kreativitas anak pada berupa pengenalan media Color
kelompok B di RA Al-Wafa
Corrugated Paper (kokoru)
Cileunyi Bandung masih rendah.
yang dianggap mampu
Hal ini terlihat masih banyak anak
yang kurang imajinatif dalam meningkatkan kemampuan
membuat kreativitas. kreativitas anak pada kelompok B
di RA Al-Wafa Cileunyi Bandung

- Anak mampu berpikir dan berperilaku kreatif


- Anak mampu berkreatifitas dengan media kokoru
- Adanya pengaruh media Color Corrugated Paper (kokoru) terhadap
Kemampuan kreativitas anak pada kelompok B di RA Al-Wafa Cileunyi
Bandung

F. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2016: 96), hipotesis adalah jawaban teoritis
terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik
dengan data penelitian. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat di
rumuskan hipotesis pada penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Hipotesis Nihil (H0): Tidak terdapat pengaruh penggunaan media
Colour Corrugated Paper (kokoru) terhadap kemampuan kreativitas i
pada anak kelompok B2 RA Al-Wafa Cileunyi Bandung.
2. Hipotesis Alternatif (Ha): terdapat pengaruh penggunaan media
Colour Corrugated Paper (kokoru) terhadap kemampuan kreativitas i
pada anak kelompok B2 RA Al-Wafa Cileunyi Bandung.

G. Penelitian Yang relevan


Penelitian terdahulu menjadi faktor penting untuk mendukung
peneliti dalam menulis, karena peneliti dapat menyelidiki lebih
mendalam mengenai pembahasan dari penelitian terdahulu. Penelitian
terdahulu juga dapat dijadikan acuan peneliti dalam membuat
penelitian baru, serta dapat memberikan wawasan dan ilmu
pengetahuan baru dalam proses pengerjaan agar tidak mengalami
kesulitan. Adapun penelitian terdahulu yang dapat digunakan peneliti
sebagai acuan penelitian, maka di bawah ini akan dicantumkan
beberapa hasil penelitian yang penulis baca sebagai bahan referensi,
diantaranya:
1. Ayu Masruroh (2019) dalam skripsi yang berjudul pengaruh media
Colour Corrugated Paper terhadap kemampuan motorik halus
pada anak kelompok B-1 di Taman Kanak-kanak (TK) Dharma
Persatuan Wanita Kalanganyar Sedati Sidoarjo. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media Colour
Corrugated Paper terhadap kemampuan motorik halus pada anak
kelompok B-1 di Taman Kanak-kanak (TK) Dharma Persatuan
Wanita Kalanganyar Sedati Sidoarjo.
Metode dalam penelitian ini adalah metode penilitian kuantitatif
menggunakan desain penelitian Pre Eksperimental dengan jenis
One Group Pretest Postest Design. Penelitian Kuantitatif jenis One
Group Pretest Postest Design memiliki 3 tahapan, yaitu pre test,
pemberian perlakuan (treatment), dan post test. Pengumpulan data
yang digunakan yaitu: observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian
ini adalah adanya pengaruh media kokoru terhadap kemampuan
motorik halus pada anak kelompok B1 di TK Dharma Wanita
Persatuan Kalanganyar Sedati Sidoarjo, hal ini dibuktikan dari data
pre test dan post test yang didapat menggunakan uji wilcoxon
dengan menggunakan SPSS 16.0 yang menunjukkan nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) = 0,000 < 0,05 atau hasil Zhitung = -3,508, Ztabel =
1,96 di mana syarat perbandingan, jika Zhitung < Ztabel maka Ho
ditolak, secara otomatis Ha diterima.
Terdapat persamaan antara penelitian penulis dengan penelitian
yang dilakukan oleh Ayu Masruroh (2019) dalam segi media yang
digunakan yaitu media colour corrugated paper (kokoru). Namun
terdapat pula perbedaanya yaitu dari segi kemampuan yang diteliti.
Penulis meneliti kemampuan kreativitas anak sedangkan Ayu
Masruroh (2019) meneliti kemampuan motorik halus.

2. Aiska Ayu Safitri (2020) dalam skripsi yang berjudul pengaruh


media Colour Corrugated Paper (kokoru) terhadap kemampuan
kreativitas anak usia dini di Taman Kanak-kanak (TK) Aisyiyah
Hadimulyo Barat Kecamatan Metro Pusat. Tujuan dari penelitian
ini adalah Untuk mengetahui pengaruh Colour Corrugated Paper
(kokoru) terhadap kemampuan kreativitas anak pada di Tk
Aisyiyah Hadimulyo Barat Kecamatan Metro Pusat.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen desain
yang dipakai dalam penelitian ini adalah Nonequialent Control
Grup Design. Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu anak usia
5-6 tahun. Teknik analisi yang dipakai dalam penelitian ini adalah
analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial dan uji
hipotesis yang digunakan adalah t-tes atau uji t. Dengan
menggunakan bantuan program SPSS versi 21. Dari perhitungan
uji analisis menggunakan SPSS versi 21 dengan memilih uji
independent sampel test diperoleh nilai sig (2-tailed) sebesar 0,000
lebih kecil dari pada (0,05), demikian artinya Ho ditolak dan Ha di
terima. Kesimpulannya adalah terdapat pengaruh yang signifikan
dalam pengembangan kreativitas anak melalui kegiatan Colour
Corrugated Paper (kokoru).
Persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aiska Ayu
Safitri (2020) adalah dalam segi fokus yang diambil yakni media
Colour Corrugated Paper (kokoru) dan kreativitas anak.
Perbedaannya hanya terdapat pada lembaga yang kami teliti.
H. Metode penelitian
a. Objek Penelitian
Dengan penelitian Quasi Eksperimen Design, penelitian ini
menganilisis penggunaan media Colour Corrugated Paper (kokoru)
Terhadap Kemampuan Kreativitas Anak Kelompok B RA Al-Wafa
Cileunyi Bandung.
Pada penelitian Eksperimen diartikan sebgai metode penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan. Terdapat dua
kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelas
eksperimen adalah kelas yang mendapat perlakuan, sedangkan kelas
kontrol adalah kelas yang tidak mendapat perlakuan. Pada penelitian ini
kelas eksperimen akan menggunakan media Colour Corrugated Paper
(kokoru), sedangkan kelas kontrol akan menggunakan media Finger
Painting.
b. Desain penelitian
Dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Media Colour
Corrugated Paper (kokoru) Terhadap Kemampuan Kreativitas Pada
Anak Kelompok B RA Al-Wafa Cileunyi Bandung”, peniliti
menggunakan metode kuantitatif dalam penelitiannya. Mengutip
perkataan Sugiyono (2010: 14) bahwa yang dimaksud dengan penelitan
kuantitatif adalah penelitian yang berdasarkan filsafat positivisme, yang
dapat digunakan untuk meneliti data populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data mengggunakan instrumen penelitian, analisis data
menggunakan kuantitatif atau statistik guna untuk menguji hpotesis yang
telah dirancang. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode
penelitian Quasi Eksperimental Design.
Pada penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pengukuran
sebelum perlakuan (Pre-test) dan pengukuran setelah perlakuan (Post-
test)Pre test dilakukan agar supaya peneliti mengetahui kondisi awal
sebelum diberi perlakuan sednagkan dilakukannya post test untuk
mengetahui kondisi setelah diberi perlakuan. Tujuannya tidak lain yaitu
untuk menjadi bahan perbandingan antara keadaan sebelum dan sesudah
diberi perlakuan. Adapun gambaran dari desain Pre test-Post test
Control Group Design.

O1 X O2
O1 Y O2

Desain Pre test-Post test Control Group Design

Keterangan :
O1 : Pre-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
Q2 : Post-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
X : Perlakuan (media Colour Corrugated Paper (kokoru))
Y : Kontrol (media Finger Painting)
Adapun desain lain menurut Sugiyono (2008: 116) addalah sebagai
berikut :
Eksperimen : O1 X O2 E
Kontrol : O1 O2 K

Keterangan :
O1 : Tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok eksperimen
O2 : Tes akhir (sesudah perlakuan) pada kelompok eksperimen
O3 : Tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok kontrol
O4 : Tes akhir (sesudah perlakuan) pada kelompok kontrol
X : Penggunaan media Colour Corrugated Paper (kokoru)
E : Kelas eksperimen
K : Kelas kontrol
Adapun desain penelitian yang digunakan pada kegiatan penelitian
ini adalah Quasi Eksperimental Design. Bentuk desain yang dipilih
adalah nonequivqlenty control group design, dan rancangan
penelitiannya adalah menurut Sugiyono (2008: 116).
c. Prosedur penelitian
Prosedur pada penilitian yang akan dilakukan pada penelitian ini
telah dirancang secara tersusun, yaitu sebgai berikut :
1. Menentukan sampel penelitian anak kelompok B pada RA Al-
Wafa Cileunyi Bandung.
2. Melakukan pre test pada Q1 untuk mengetahui skor
kemampuan kreativitas anak sebelum diberi treatment.
3. Melakukan treatment dengan menggunakan media Colour
Corrugated Paper (X) pada anak kelompok B di RA Al-Wafa
Cileunyi Bandung.
4. Melaksanakan post test pada Q2 untuk mengetahui skor
emampuan anak sesudah diberi treatment.
5. Membandingkan hasil skor antara pre test (Q1) dan post test
(Q2) untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh media
Colour Corrugated Paper (kokoru) terhadap kemampuan
kreativitas pada anak kelompok B2 di RA Al-Wafa Cileunyi
Bandung.
Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini dilakukan sebagai
berikut:
1. Melakukan Pre test
Pre test dilakukan untuk menilai hasil awal sebelum pemberian
treatment untuk mengetahui kemampuan kreativitas anak. Pre test
dilakukan dengan memberikan penjelasan secara klasikal tentang
membuat kreativitas menggunakan media yang sudah disiapkan sesuai
dengan tema kegiatan. Kegiatan berikutnya anak diminta untuk
membuat kreativitas secara mandiri tanpa bantuan guru.
2. Pemberian Treatment
Penelitian ini dilakukan dengan pemberian treatment sebanyak tiga
kali, tiga treatment tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Treatment Pertama
Pada treatment pertama ini peneliti menyiapkan bahan dan alat
percobaan yakni, satu warna kertas kokoru, gunting, dan lem . Kegiatan
yang dilakukan anak pada treatment ini adalah membuat kreasi dari
bahan kokoru berdasarkan tema pembelajaran dan anak disuruh
mengkreasikan kertas kokoru dengan satu warna. Tujuan kegiatan ini
ialah agar anak mampu berkreativitas dengan hasil yang diharapkan.
b. Treatment Kedua
Perlakuan kedua dilakukan dengan media yaitu, dua warna kertas
kokoru, gunting, dan lem. Kegiatan yang dilakukan anak sama seperti
di treatment satu perbedaanya terletak pada jumlah warnanya,
kemudian anak diajak mengaplikasikan media tersebut. Tujuan kegiatan
ini ialah agar anak mampu berkreativitas dengan dua warna kokoru.
c. Treatment Ketiga
Perlakukan ketiga dilakukan dengan menyediakan media
percobaan yakni, tiga warna kertas kokoru, gunting, dan lem. Kegiatan
yang akan dilakukan sama halnya pada treatment satu dan dua, tapi
yang membedakannya pada jumlah warna kokoru nya juga. Kemudian
anak melakukan percobaan dengan membuat media kokoru. Tujuan
kegiatan ini ialah agar anak mampu berkreativitas dengan tiga warna
kokoru dengan hasil yang memuaskan.
3. Melakukan Post test
Langkah selanjutnya yaitu peneliti melakukan post test untuk
mengetahui pengaruh treatment yang dilakukan mengenai penerapan
pengaruh media Colour Corrugated Paper terhadap kemampuan
kreativitas pada anak kelompok B di RA Al-Wafa Cileunyi Bandung.
Peneliti melakukan post test sebanyak satu kali dengan kegiatan yang
sama seperti halnya pre test yaitu membuat media kokoru dengan
bentuk sesuai tema dan alat yang diguanakan yaitu kertas kokoru,
gunting dan lem. Kegiatan tersebut dilakukan dengan memberikan
penjelasan secara klasikal dan diberi contoh dengan media kertas
kokoru. Kegiatan berikutnya anak diminta membuat secara mandiri
media kokoru tanpa bantuan guru. Selesai diberikan treatment langkah
selanjutnya adalah melakukan observasi untuk mengetahui sejauh mana
peningkatan kemampuan kreativitas anak menggunakan media colour
corrugated paper (kokoru). Total keseluruhan pemberian treatment yang
dilakukan peneliti dari pre test hingga pos test dilakukan selama 5 kali
pertemuan untuk mendapatkan hasil yang akurat dan mengetahui hasil
perkembangan kemampuan kreativitas anak.
d. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk diuji dan diteliti,
kemudian ditarik kesimpulan. Gagasan tersebut sesuai dengan pendapat
Sugiyono, bahwa variabel adalah sebuah target penelitian dari objek
atau kegiatan yang memiliki variasi dan ditetapkan oleh peneliti untuk
menjadi sebuah kesimpulan penelitian. (Sugiyono, 2017: 60). Dengan
demikian variabel itu merupakan suatu yang bervariasi. Selanjutnya
Kidder menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas dimana
peneliti pempelajari dan menarik kesimpulan darinya (Sugiyono, 2017:
61).
Berdasarkan pemikiran, maka dapat dirumuskan bahwa variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian dapat ditarik kesimpulan. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ada dua jenis yaitu akan dijelaskan sebagai
berikut:

1. Variabel Bebas
Variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel
terikat. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Sugiyono, bahwa
variabel bebas ialah merupakan variabel yang mempengaruhi timbulnya
variabel terikat (Sugiyono, 2017: 61). Pada penelitian ini yang menjadi
variabel bebas adalah media colour corrugated paper (kokoru), karena
media colour corrugated paper (kokoru) memiliki pengaruh pada
kemampuan kreativitas anak.

2. Variabel Terikat
Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas. Pemikiran ini sesuai dengan pendapat Sugiyono, bahwa
variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2017: 61). Pada
penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kemampuan
kreativitas.
Dalam penelitian ini peneliti menetapkan dua variabel yaitu
variabel bebas (X) yakni, media Colour Corrugated Paper dan variabel
terikat (Y) yaitu kemampuan kreativitas. Jadi dalam hal ini media
Colour Corrugated Paper sebagai variabel bebas memiliki pengaruh
terhadap kemampuan kreativitas sebagai variabel terikat.
e. Sumber data penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelompok B RA Al-Wafa Cileunyi
Bandung. Peneliti memilih lembaga tersebut karena sesuai dengan
permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Dan lembaga
tersebut belum pernah dilakukan penelitian tentang kemampuan
kreativitas anak menggunakan media kreatif seperti kokoru. Hal ini
terlihat dari kegiatan pembelajarannya masih monoton dan masih
mengandalkan lembar kerja siswa.

2. Populasi dan sampel


a. Populasi
Populasi merupakan total keseluruhan subjek atau objek yang
menjadi target penelitian. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat
Arifin (2012: 215), bahwa populasi adalah subjek atau objek yang
dipilih peneliti untuk diteliti secara keseluruhan. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua siswa kelompok B RA Al-Wafa Cileunyi
Bandung yang berjumlah 28 siswa.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Konsep tersebut sesuai dengan
pendapat yang diutarakan oleh Arifin (2012: 215), bahwa sampel
adalah bagian dari populasi yang dipilih peneliti untuk diteliti dan
harus benar-benar mewakili. Sampel dalam penelitian ini diambil satu
kelas dengan jumlah siswa yang sudah ada di dalam kelas tersebut
sebanyak 14 siswa. Sehingga dalam penelitian ini memfokuskan siswa
kelompok B2 di B RA Al-Wafa Cileunyi Bandung. Hal ini juga
dikarenakan kelas B2 mempunyai kemampuan kreativitas yang
rendah.
3. Teknik Sampling
Penelitian ini menggunakan jenis pengambilan sampel teknik
(sampel non probability sampling) dengan jenis teknik purposive
sample. Teknik purposive sample adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2017: 126). Syarat dalam
pemilihan teknik ini antara lain sebagai berikut:
a. Pengambilan sampel harus didasarkan usia kelompok B yaitu 5-6
tahun.
b. Subyek yang diambil sebagai sampel benar-benar subyek yang
paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi yaitu
memiliki tingkat kemampuan krreativitas yang rendah.
c. Penentuan sampel ditentukan ketika studi pendahuluan.
Sehingga dalam teknik ini dilakukan dengan cara mengambil subyek
didasarkan pada adanya tujuan tertentu, Karena lebih fokus pada
kemampuan kreativitas siswa kelas B2 yang masih rendah (Suharismi,
2013: 183)
f. Teknik Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian disusun untuk mempermudah peneliti dalam
melaksanakan kegiatan penelitian. Ada beberapa tahap dalam
penelitian, antara lain sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini sebelumnya peneliti memilih RA Al-Wafa Cileunyi
Bandung sebagai tempat penelitian karena dianggap mempunyai
masalah pada kemampuan kreativitas. Subyek yang diambil adalah
yang kelompok B usia 5-6 tahun. Setelah menentukan tempat dan
subjek penelitian, barulah peneliti membuat isntrumen penilaian yang
akan dijadikan sebagai panduan dalam mengamati subjek dalam
menjawab pertanyaan serta permasalahan yang ada. Setelah membuat
instrumen penelitian, peneliti memvalidasi instrumen ke dosen (expert
judgement). Setelah instrument valid, maka peneliti siap untuk
melakukan sebuah penelitian. Dalam hal ini, peneliti juga membawa
RPPH, lembar observasi sebagai pedoman dalam penelitian saat di
sekolah.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti memberikan pretest sebelum diberikan
perlakuan terhadap subjek dengan menggunakan media kokoru.
Kegiatan pretest ini dilakukan satu hari. Setelah melakukan prestest,
kemudian mengetahui hasil kemampuan kreativitas masing-masing
anak, maka langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah
memberikan treatment atau perlakuan menggunakan media kokoru.
Pemberian treatment ini dilakukan sebanyak 3 kali.
Kemudian pertemuan terakhir peneliti melaksanakan kegiatan post
test yang dilakukan setelah diberikan treatment dengan menggunakan
media kokoru. Kegiatan postest ini dilakukan peneliti selama satu hari
untuk mengetahui adakah pengaruh penggunaan media kokoru
terhadap kemampuan kreativitas anak.
3. Tahap Akhir Penyusunan Laporan
Tahap ini, membahas tentang penyusunan laporan untuk menarik
kesimpulan mengenai penelitian yang telah dilakukan. Langkah-
langkah yang dilakukan dalam tahap ini ialah:
a. Mengolah data hasil observasi sebelum dan sesudah diberikan
perlakuan.
b. Menganalisis data hasil penelitian.
c. Membahas dan memberikan kesimpulan akhir terhadap hasil data
observasi.
g. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah utama untuk melakukan
penelitian, karena digunakan sebagai cara untuk memperoleh data.
Pemikiran ini senada dengan pendapat Sudaryono, bahwa teknik
pengumpulan data merupakan cara yang dapat digunakan peneliti
untuk memperoleh data penelitian (Sudaryono, 2013: 29). Pentingnya
teknik pengumpulan data dalam sebuah penelitian, yaitu teknik
pengumpulan data digunakan dalam pengumpulan data penelitian yang
akan diteliti. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
peneliti dalam penelitian ini yaitu teknik pengumpulan data berupa
observasi, dan dokumentasi, dan dijelaskan sebagai berikut.

1. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk
memotret seberapa jauh efek tindakan dalam mencapai sasaran
(Suharismi, 2010: 127). Observasi dilakukan untuk mengetahui secara
langsung aktivitas belajar anak sehingga dapat memperoleh data yang
sebenarnya sesuai dengan apa yang diamati yaitu kemampuan
kreativitas anak dengan media kokoru.. Observasi dilaksanakan
selama proses belajar mengajar berlangsung. Metode observasi ini
dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan mengamati
kemampuan kreatifitas dan penerapan media kokoru pada anak.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang mencatat dari
sumber-sumber informasi (Sangadji, 2010: 171). Dokumen bisa
berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto-foto kegiatan anak
yang berhubungan dengan penelitian yang merupakan data pelengkap
informasi atau bukti bahwa kegiatan yang telah direncanakan benar-
benar telah terlaksana. Alat yang digunakan untuk pengambilan foto
berupa Hand Phone. Selain itu terdapat isi dokumen dalam kegiatan
mengembangkan kemampuan kreativitas anak pada saat pre test,
pemberian treatment menggunakan media kokoru, dan pada saat post
test seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH),
lembar observasi penilaian kemampuan kreativitas, dan kisi-kisi
instrumen.
h. Teknis Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan seluruh
data responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis
data adalah mengempelokkan data berdasarkan variabel dari jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variable dari seluruh responden,
menyajikan data tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan (Sugiono, 2012: 147)

a. Analisis persial
1) Uji normalitas data tiap variable, yaitu untuk menguji kenormalan data
masing-masing tiap variable dengan chi kuadrat. Adapun langkah-
langkah sebagai berikut:
a) Menentukan Rentang (R) dengan rumus :
R = Xt – Xr+ 1
Keterangan :
R = Rentang
Xt = = Nilai tertinggi
Xr = Nilai terendah
1 = Bilangan konstanta
b) Menentukan panjang interval (p) dengan mempertimbangkan
sebaiknya menggunakan bilangan ganjil
c) Menentukan jumlah kelas interval, dengan rumus:
R
K=
P
Keterangan :
K = Jumlah kelas interval
R = Rentang
P = Panjang interval
d) Menyiapkan table distribusi frekuensi
e) Membuat batas-batas kelas interval
f) Memasukan data
g) Menghitung data
h) Memberi identitas table
2) Menghitung tendesi sentral dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Mencari rata-rata, dengan rumus:

∑ fX
x=
N

Keterangan:

X = Nilai mean

f = Frekuensi

X = Nilai tengah

N = banyak data
b) Mencari standar deviasi, dengan rumus:

N ∑ FX 2−(∑ FX )2
SD=
√ N ( N−1)
c) Membuat table frekuensi observasi dan ekspektasi
d) Mencari nilai chi kuadrat, dengan rumus :
oi
X2 = ∑
Ei
Keterangan :
X = Chi kuadrat
Oi = Nilai frekuensi observasi/nampak
Ei = Nilai frekuensi ekspektasi/diharapkan
e) Menentukan derajat kebebasan, dengan rumus :
db = K-3
keterangan :
db = Derajat kebebasan
K = Jumlah kelas interval
3 = Angka konstanta
f) Menentukan nilai chi kuadrat dari table, dengan memperhatikan
taraf signifikansi 5%
3) Menentukan normalitas dengan kriteria sebagai berikut :
a) Jika X2 hiting ≤ X table , maka data yang diteliti berdistribusi
normal
b) Jika X2 hiting ≤ X table , maka data yang diteliti berdistribusi tidak
normal
c) Intervensi masing-masing kelompok, hasil uji tendensi sentral akan
ditafsirkan setelah diketahui macamnya dengan kualifikasi 0-100
sebagai berikut :

Skala Konversi Nilai

Konversi Nilai Skala 50-100 Predikat


80-100 Berkembang Sangat Baik (BSB)
70-79 Berkembang Sesuai Harapan
(BSH)
60-69 Mulai Berkembang (MB)
50-59 Belum Berkembang(BB)

b. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid tidaknya insttrumen
yang akan diujicobakan dalam penelitian . Untuk mengetahui valid
tidaknya sebuah soal yang terdapat pada instrument,
n ∑ni=1 X 1 Y 1−∑ni=1 X 1 ∑ ni=1 Y 1
r xy = n 2 n 2 n 2 n 2
√n ∑ i=1 X 1−(∑ i=1 X 1) √n ∑i =1 Y 1−(∑i=1 Y 1 )

Keterangan :
r = koefisien korelasi antara variable X dan Y
n = banyaknya data
x = jumlah skor X
y = jumlah skor Y

setelah diuji validitas instrument, hasil perhitungan dengan teknik


korelasi product moment tersebut kemudian diinterprestasikan terhadap
nilai koefiisen korelasi.

c. Analisis Realibilitas
Tujuan utama untuk menghitung reabilitas skor tes adalah untuk
mengetahui tingkat ketepatan dan keajegan skor tes. Untuk menentukan
koefeisien realibillitas dapat dicari dengan rumus :
Si
r 11 =¿) (1- )
√t

Keterangan :
R11 = Reabilitas yang dicari
n = Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes
1 = Bilangan konstanta

S2 = jumlah varian skor dari tiap butir soal

T2 = varian soal
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2012). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Offset.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Etta Mamang, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Maimun, H. (2009). Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Diva Press.
Muhaimin, e. (1993). Pemikiran Pendidikan Islam: Kajian Filosofis dan
kerangka Dasar Operasionalnya. bandung: Trigenda Kerya.
Nursisto. (2015). Kiat Menggali Kreativitas . Yogyakarta: Mitra Gama Widya.
Santrock, J. W. (2011). Psikologi Pendidikan, Edisi kedua. Jakarta: Kencana.
Sudaryono. (2013). Penegembangan Instrumen Penelitian Pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. (1997). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian KUantitatif dan Kombinasi. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: IKAPI.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R& D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Suratno. (2015). Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. jakarta: Departemen
Pendidikan.
Suryani, R. (2014). Kerajinan Kokoru Untuk Anak. Yogyakarta: Arcitra.
Tedjasaputra, M. S. (2001). Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta: PT
Grasindo.

Depertemen Pendidikan Nasional, UUD RI No. 20 Tahun 2003 tentang


Pendidikan Nasional, 2003.
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Kurikulum TK dan RA Standar
Kompentensi. Jakarta: Direktorat Pendidikan TK dan SD
Kemendiknas, Penyediaan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta,
Depdiknas,2018)

Anda mungkin juga menyukai