PENDAHULUAN
1
Dhea Ardiyanti, 2023
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TARI WEDCFORTING DALAM MENGEMBANGKAN
KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
ketika mereka memandangi suatu benda yang ada di sekitarnya dengan penuh rasa
ingin tahu, kemudian anak akan mampu membentuk opini dan pemikirannya sendiri
mengenai benda tersebut. Adanya perbedaan pendapat pada setiap anak akan
membentuk anak memahami dan lebih menggali informasi dengan mendasar pada
bukti nyata serta logis.
anak. Purnomo (1993) mengungkapkan bahwa tari pada pendidikan anak usia dini
dapat digunakan sebagai sarana dalam mengembangkan kemampuan intelektual
anak, kemampuan bersosialisasi, kemampuan berkreativitas dan pemahaman akan
cinta lingkungan. Dengan demikian pada dimensi pendidikan, tari dapat
memberikan warna dalam pembentukan berbagai kompetensi anak, yang bukan
hanya pada ranah motorik akan tetapi termasuk juga kompetensi afektif dan
kognitif.
Tari kreatif dapat menjadi metode pembelajaran tari yang tepat dan sesuai
dalam menjawab permasalahan yang ada. Apabila dilihat mendasar pada
karakteristik anak usia dini, tari kreatif berpotesi untuk dapat diaplikasikan pada
anak. Pada pelaksanaannya pembelajaran tari kreatif lebih menakankan pada
pengungkapan ekspresi, ide dan gagasan anak yang tertuang dalam rangkaian gerak
tari. Seperti yang dikemukakan oleh Desfina (2005) bahwasanya tari kreatif
merupakan proses setiap individu dalam penciptaan, pengumpulan dan penyusunan
gerakan tari sehingga menjadi rangkaian tari secara utuh untuk dipersembahkan
kepada diri sendiri ataupun orang lain. Setiap anak mendapatkan kesempatan
dengan bebas untuk mengembangkan ide, gagasan, pola pikir, serta kepekaan
artistiknya yang diwujudkan dalam gerakan tari. Penciptaaan gerak menjadi
orientasi utama bukan kepada bagus tidaknya hasil akhir gerakan tarinya
(Wulandari, dkk, 2019).
dikemudian hari sebagaimana tujuan pelaksanaan pembelajaran tari kreatif. Hal ini
tentunya tidak terlepas dari upaya memenuhi tuntutan kemajuan zaman yang ada
saat ini, karena sejatinya keberhasilan kehidupan setiap individu itu akan
dipengaruhi oleh kemampuan dalam berkomunikasi, menyelesaikan berbagai
persoalan yang dihadapi, kreatif, serta inovatif. Kemampuan tersebut berarti bahwa
bukan sebatas kemampuan berpikir yang hanya dapat diaplikasikan, akan tetapi
kemampuan berpikir anak dalam menganalisis, mencipta dan mengevaluasi
sehingga memperoleh solusi terbaik. Maka dari itu, kegiatan pembelajaran tari
kreatif menjadi salah satu metode yang dapat digunakan guru sebagai upaya
pengembangan kemampuan intelektual anak seperti kemampuan berpikir kritis.
Beberapa penelitian terkait dengan pembelajaran tari pada anak usia dini
diantaranya yaitu yang dilakukan Setiawan, dkk (2018) yang mengungkap
pembelajaran seni tari yang gunakan sebagai upaya dalam mengembangkan
kecerdasan sosial, emosional dan kognitif anak usia dini. Aspek kognitif yang
menjadi penekanan dalam penelitian ini lebih kepada konteks memorisasi yang
terlihat pada kemampuan anak dalam menghapal gerakan tari serta ketepatan
Dhea Ardiyanti, 2023
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TARI WEDCFORTING DALAM MENGEMBANGKAN
KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
hitungan dalam melakukan gerakan. Adapun penelitian yang dilakukan Astiti dkk
(2016) mengenai pembelajaran seni tari gandrung terhadap perkembangan motorik
anak usia dini. Penelitian ini mengungkap pelaksanaan pembelajaran tari yang
dilakukan mendorong anak untuk meniru gerakan tari gandrung seperti gerakan
kaki dan gerakan jari sebagai upaya melatih kemampuan motorik anak baik itu
motorik kasar maupun motorik halus.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Akbar dan Abidin (2018) yang
mengungkap berbagai aspek perkembangan anak dalam pembelajaran seni tari.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa berbagai aspek perkembangan anak dapat
diwujudkan dalam proses pembelajaran tari. Seperti niali agama dan moral yang
terwujud dalam perilaku anak yang sesuai dengan norma ketika melakukan
kegiatan tari. Aspek perkembangan motorik yang terwujud dalam pelaksanaan
gerakan tari yang melibatkan seluruh tubuh, Aspek kognitif yang terwujud ketika
anak menghafal berbagai gerak tari. Termasuk aspek bahasa dan sosial emosional
yang terwujud ketika anak memberikan respon sebagai gambaran perasaan yang
beragam.