Anda di halaman 1dari 14

IMPLEMENTASI NEUROSAINS

DALAM ASPEK SENI PADA ANAK


USIA 2-6 TAHUN
Disusun Oleh
 Adisa Tasya Salsabila 1105620099
 Anggita Wahyudi 1105620103
 Oktavia Nurul Atthariq 1105620112
 Putri Berliana 1105620120
 Salwa Alfiana 1105620117
 Sugik Nuraulia 1105620125
 Tria Octaviani 1105620128
01 02
Perkembangan Seni
Pengertian Neurosains
Anak Usia 2-6 Tahun

05
03 04
Model Pembelajaran
Perkembangan Seni Anak Perkembangan Seni Anak Seni Kreatif, Fungsi
Usia 2-3 tahun: Usia 3-4 tahun: Seni dan Manfaat Seni
Pengertian Neurosains
Neurosains secara etimologi adalah ilmu neural (neural science)
yang mempelajari sistem syaraf, terutama mempelajari neuron atau
sel syaraf dengan pendekatan multidisipliner. Secara terminologi,
neurosains merupakan bidang ilmu yang mengkhususkan pada studi
saintifik terhadap sistem syaraf. Dengan dasar ini, neurosains juga
disebut sebagai ilmu yang mempelajari otak dan seluruh fungsi-
fungsi syaraf belakang.
Fakta mengenai otak terutama otak anak, pertumbuhan PAUD di
Indonesia berkembang pesat. Terlebih lagi temuan di bidang
neurosains tersebut turut mengantarkan para psikolog pada
kesimpulan bahwa usia dini (0-6 tahun) merupakan usia emas
(golden age). Dalam hal ini, seorang Psikolog terkemuka, Howard
Gardner menyatakan bahwa anak-anak pada usia lima tahun pertama
selalu diwarnai dengan keberhasilan dalam belajar mengenai segala
hal.
Perkembangan Seni Anak Usia 2-6 Tahun.

Fabiola Priscilla Setiawan (2010) menyatakan bahwa


pendidikan seni berperan penting untuk merangsang
perkembangan belahan otak bagian kanan anak.
Pembelajaran Seni meliputi kemampuan mengeksplorasi
dan mengekspresikan diri, berimajinasi dengan gerakan,
musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni
lukis, seni rupa, kerajinan), serta mampu mengapresiasi
karya seni, gerak dan tari, serta drama. Dengan begitu,
diharapkan anak yang diberikan kebebasan untuk
mengembangkan bakat seninya seperti melukis, menulis
puisi, bernyanyi atau bermain alat musik, akan mudah
menapaki tangga menuju puncak prestasi.
Perkembangan Seni Anak Usia 2-3
tahun :
A. Anak mampu membedakan antara bunyi dan
suara.
B. Tertarik dengan kegiatan musik, gerakan
orang, hewan maupun tumbuhan.
C. Tertarik dengan kegiatan atau karya seni.

Perkembangan Seni Anak Usia 3-4 tahun:


A. Anak mampu membedakan antara bunyi dan suara.
B. Tertarik dengan kegiatan musik, hewan, hewan, tumbuhan.
C. Tertarik dengan kegiatan atau karya seni.
Perkembangan Seni Anak Usia 4-5 tahun:

A. Anak mampu menikmati berbagai alunan lagu atau suara


B. Tertarik dengan kegiatan seni

Perkembangan Seni Anak Usia 5-6 tahun:

A. Anak mampu menikmati berbagai alunan lagu atau


suara
B. Tertarik dengan kegiatan seni
Model Pembelajaran Seni Kreatif

Model adalah suatu objek atau konsep yang digunakan untuk mempersentasekan suatu
hal yang nyata dan diubah menjadi sebuah bentuk yang lebih lengkap (Trianto, 2011:
141). Sedangkan belajar, diartikan sebagai perubahan pada seseorang yang terjadi
melalui pengalaman.
Sedangkan Seni kreatif itu sendiri adalah kegiatan yang melibatkan teknologi anak
dan yang melingkupi kegiatan seperti seni, tari, drama dan musik.
Bentuk Bentuk Seni Kreatif.

Secara universal Seni kreatif dibedakan menurut indra penyerapannya


yaitu :
a. Audio
b. Visual
c. Audio visual

Fungsi Seni Bagi Anak usia 2-6 Tahun


Fungsi dari Perkembangan Seni Anak (Direktorat Pembinaan Taman Kanak-
kanak dan Sekolah Dasar, 2007: 17), yaitu:
1. Melatih ketelitian dan kerapian anak.
2. Mengembangkan fantasi dan kreativitas anak.
3. Melatih motorik halus anak
4. Memupuk pengamatan, pendengaran, dan daya cipta anak.
5. Mengembangkan perasaan estetika, dan menghargai hasil karya anak lain.
6. Mengembangkan imajinasi anak.
7. Mengenalkan cara mengekspresikan diri dengan menggunakan teknik
yang telah dikuasai oleh anak.
Adapun capaian kemampuan seni anak usia 4-6 Tahun (Pusat Kurikulum Diknas,
2007)
1. Membuat gambar sederhana
2. Menciptakan sesuatu dg berbagai media
3. Mengekspresikan diri dalam bentuk gerak sederhana
4. Dapat menyanyi dan memainkan alat musik sederhana

Manfaat seni bagi anak usia 2-6 tahun


Manfaat Adanya Pengalaman Seni pada anak usia dini untuk melatih kognitif nya,
yakni :
1. Pengalaman di usia dini dengan karya seni, yang tidak jarang juga karena budaya di
tempat tinggal anak, dapat membantu anak mengembangkan keterampilan di bidang seni
yang berkaitan, yang nantinya akan membantu anak di kehidupannya. Contohnya, anak-
anak pengrajin sculpture (pahatan) di Bali terbiasa melihat orangtua mereka memahat kayu
sejak kecil, dan mulai mencoba sendiri.
2. Dapat membantu anak memberdayakan kemampuan kognitif (daya pikir), fisik,
emosional, spiritual, bahasa, dan moral mereka.
3. Memperkuat ikatan antara orangtua dan anak, juga melibatkan keluarga dalam proses
belajar anak, sehingga menjadi kesempatan yang baik untuk mendapatkan pengalaman
bersama dan berkomunikasi dengan sesame anggota keluarga.
Kesimpulan

Neurosains adalah ilmu yang mempelajari otak dan seluruh fungsi-fungsi syaraf belakang. Temuan di bidang neurosains
mengantarkan para psikolog pada kesimpulan bahwa usia dini (0-6 tahun) merupakan usia emas (golden age). Selama berabad abad
orang tua membesarkan anak-anak mereka tanpa pengetahuan sedikitpun tentang neurobiology. Pendidikan seni berperan penting untuk
merangsang perkembangan belahan otak bagian kanan anak. Pelajaran seni terbukti dapat meningkatkan kepandaian berekspresi anak,
pemahaman sisi-sisi kemanusiaan, kepekaan dan konsentrasi yang tinggi, serta kreativitas yang gemilang. Anak diharapkan bisa
diberikan kebebasan untuk mengembangkan bakat seninya seperti melukis, menulis puisi, bernyanyi atau bermain alat musik, akan
mudah menapaki tangga menuju puncak prestasi. Kegiatan-kegiatan tersebut sangat penting dalam merangsang dan membantu anak-
anak menumbuhkan kemampuan mereka dalam semua bidang yang dapat mendorong pikiran anak.
Pada perkembangan seni anak usia 2-3 tahun, anak Memperhatikan dan mendengarkan suara yang bernyanyi atau berbicara,
menggambar benda-benda dengan spesifik. Pada usia 3-4 tahun, anak menggambar dengan menggunakan beragam media, meminta
untuk diperdengarkan lagu secara berulang. Pada usia 4-5 tahun, anak mampu memainkan alat musik / instrumen / benda yang dapat
membentuk irama yang teratur, mampu mengkombinasikan berbagai warna ketika menggambar atau mewarnai. Pada usia 5-6 tahun,
anak mampu memainkan alat musik / instrumen / benda bersama teman, mampu melukis dengan berbagai cara dan objek.
Saran
Orang tua sebaiknya memaksimalkan usaha untuk merangsang perkembangan otak anak
sehingga fungsi alamiahnya tumbuh dan berkembang. Anak harus diberikan kebebasan
untuk mengembangkan bakat seninya seperti melukis, menulis puisi, bernyanyi atau
bermain alat musik. Dan menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan umur anak
Referensi
https://www.paud.id/perkembangan-seni-anak-usia-0-6-tahun/
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/ansiru/article/view/8101/3970
https://core.ac.uk/download/pdf/231314376.pdf
https://earlyarts.co.uk/7-benefits-of-arts-in-the-early-years
https://
sites.google.com/site/duniabermainattaya/bundabelajar/catatan-rumah-main-anak/perkembanganse
nianakusia0-6tahun
Terima Kasih
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai