Anda di halaman 1dari 8

Penelitian

PENGGUNAAN MEDIA BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN


KREATIVITAS ANAK
Nadia Fauziah
e-mail: nadyayulianita47@yahoo.com
PG PAUD FIP Universitas Negeri Jakarta
Abstrak: Penelitian tindakan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak usia 5-6 tahun melalui peng-
gunaan media bahan alam. Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Bestari, Gunungsindur, Bogor, pada bulan
November 2012. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan yang dllakukan melalui dua siklus
yang terdiri atas perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak PAUD
Bestari Gunungsindur yang mempunyai masalah pada kreativitas. Berdasarkan persentase ketercapaian
hasil penelitian ini, maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis diterima. Dengan demikian, disimpulkan bahwa
penggunaan media bahan alam dapat meningkatkan kreativitas anak usia 5-6 tahun.

Kata Kunci : bahan alam, kreativitas, media

NATURAL MATERIAL MEDIA TO INCREASE


THE CHILDREN’S CREATIVITY
Abstract: The purpose of this research is to improve the creativity of children aged 5-6 years through natural
materials in PAUD Bestari, Gunungsindur, Bogor. The research conducted in November 2012 applied ac-
tion research approach two cycles. Each cycle consists of planning, acting, observing and reflecting. The
research subject were eleven kindergarten children having creativity problems. The final result of the overall
data analysis indicates the hypothesis is accepted meaning that using natural materials can improve the
creativity of children aged 5-6 years old.

Key Word : natural materials, creativity, media

PENDAHULUAN
Latar Belakang Kondisi berkurangnya kreativitas pada anak
Kreativitas tidak akan tumbuh jika anak tidak karena lingkungan yang tidak mendukung seperti
mendapatkan dukungan dari orang-orang di sekitar metode pembelajaran yang digunakan guru dalam ke-
anak. Proses dibutuhkan dalam meningkatkan kreati- giatan pembelajaran kurang bervariasi sehingga proses
vitas anak. Kreativitas tidak akan muncul jika kegiatan pembelajaran menjadi terasa membosankan bagi anak
atau stimulasi yang diberikan oleh guru tidak bervariasi dan tidak ada dorongan (press) yang memacu kreativi-
dan beragam. Kreativitas anak usia prasekolah tak bisa tas anak. Dari hasil observasi yang dilakukan di PAUD
dilepaskan dari faktor bermain. Kehidupan bermain Bestari, dalam kegiatan pembelajaran guru melatih
adalah kehidupan anak-anak dan melalui bermain anak menulis dan mengenal huruf. Salah satu dimensi
maka memberikan kesempatan kepada anak untuk kreativitas adalah proses. Dalam proses inilah akan
mengekspresikan dorongan-dorongan kreatifnya. menunjukkan suatu kegiatan kreatif atau tidak kreatif.
Kegiatan yang diberikan pada anak ini dapat membuat Dari hasil observasi yang dilakukan, guru kurang mem-
anak berpikir kreatif dan belajar untuk memecahkan berikan kegiatan yang mengasah kreativitas. Anak
masalahnya. sibuk dengan lembar kerja menulis. Selesai latihan
Berdasarkan hasil observasi di PAUD Bestari, menulis, guru menyuruh anak berbaris satu per satu
peneliti menemukan bahwa di dalam kegiatan pem- membaca buku sebagai latihan membaca. Guru tidak
belajaran yang dilakukan di PAUD ini masih terlihat membuat suatu kegiatan kreatif yang dapat membuat
kurang bervariasi dan menarik. Kegiatan yang dilaku- anak semangat untuk membaca dan menulis. Dapat
kan masih terlalu pasif, sehingga proses menstimulasi dikatakan bahwa proses kreatif ini tidak terjadi. Tidak
kreativitas anak tidak muncul. Guru kurang kreatif ada kegiatan eksplorasi, eksperimen maupun tanya
dalam menggunakan dan memanfaatkan media. Hal ini jawab yang dapat melatih kreativitas anak.
menyebabkan anak tidak percaya diri untuk menjawab Mengembangkan minat anak untuk berkreasi
atau mengajukan pendapatnya. sehingga menghasilkan produk yang kreatif tidak
Jurnal Ilmiah VISI P2TK PAUD NI - Vol. 8, No.1, Juni 2013 23
Penggunaan Media Bahan...

ditemukan di PAUD Bestari. Guru memberikan hanya didengar oleh orang lain (Frome dalam Abdussalam
sekali kegiatan berekspresi dan melatih kemampuan (2005:14). Kreativitas membuat seseorang untuk
motorik dalam seminggu. Seperti dalam kegiatan menghasilkan sesuatu yang baru. Artinya, kreativitas
mewarnai, anak tidak bebas berekspresi menggambar adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang
dan mewarnai sendiri untuk menuangkan imajinasinya. baru dan orisinil. Seorang anak mempunyai kreativitas
Guru menggunakan buku mewarnai yang sudah dise- yang berbeda-beda untuk menciptakan atau meng-
diakan sebelumnya. hasilkan sesuatu sesuai dengan kemampuannya.
Lingkungan yang kondusif dapat mengem- Kreativitas mampu membuat seseorang mencip-
bangkan potensi dan minat anak secara optimal. takan atau menghasilkan karya yang baru. Kreativitas
Tidak adanya sarana dan prasarana yang mendukung menghasilkan ide baru, selain itu dapat menciptakan
membuat kegiatan pembelajaran menjadi terhambat. bermacam-macam hal baru dan asli (Bruce, 2004).
Salah satunya adalah pentingnya media dalam suatu Kreativitas merupakan aktivitas imajinasi sehingga
pembelajaran, namun penggunaan media masih ketika produk yang dihasilkan muncul akan bernilai asli
jarang digunakan oleh guru di dalam kegiatan pem- (National Advisory Committee on Creative and Cultural
belajaran. Guru lebih sering menggunakan lembar Education/NACCCE), 2006:18) . Ide maupun produk
kerja sebagai media, padahal media dapat digunakan baru yang dihasilkan merupakan hasil dari imajinasi
dengan memanfaatkan lingkungan di sekitar, seperti dan kreativitas yang ada di dalam diri.
bahan alam. Bahan alam yang dipakai bisa dari daun- Dari beberapa pernyataan tersebut dapat didefi-
daunan, biji-bijian, ranting, batu-batuan dan bahan nisikan bahwa kreativitas merupakan kemampuan
lainnya yang berasal dari alam. Media pembelajaran yang ada di dalam diri seseorang untuk menghasilkan
dengan bahan alam sebagai bahan dasarnya tidak sesuatu yang baru baik berupa gagasan ataupun hasil
akan semahal media produksi pabrik atau bahkan karya berdasarkan dari hasil imajinasi seseorang.
tanpa biaya sama sekali. Di dalam kreativitas terdapat empat dimensi
Rumusan Masalah (4P) yang saling berkaitan, yaitu person, press, pro-
Melihat beberapa permasalahan yang ditemu- cess dan product. Keempat dimensi ini saling berkai-
kan di lapangan, maka pertanyaan penelitian diru- tan, yaitu pribadi (person) kreatif yang melibatkan diri
muskan sebagai berikut: “Bagaimana meningkatkan dalam proses (process) kreatif, serta dengan dukungan
kreativitas anak usia 5-6 tahun?”. Untuk menjwab dan dorongan (press) dari lingkungan, menghasilkan
pertanyaan tersebut, peneliti berinisiatif memberikan produk (product) kreatif (Susanto dalam Munandar,
tindakan untuk meningkatkan kreativitas di PAUD 2011:112). Kreativitas dimiliki oleh masing-masing
Bestari dengan menggunakan media bahan alam. pribadi yang unik dan berbeda-beda. Melalui proses
Melalui penggunaan media bahan alam anak dapat kreatif maka akan menghasilkan produk yang kreatif.
mengembangkan kreativitasnya dengan berkreasi Kreativitas juga memerlukan dukungan dan dorongan
menggunakan bahan yang ada dilingkungan sekitar dari dalam maupun dari luar lingkungan. Dengan be-
atau alam. Menggunakan media bahan alam akan gitu maka ide-ide akan muncul dan terus berkembang.
memberikan pengalaman yang konkret, sekaligus Terdapat tiga kondisi dari pribadi yang kreatif,
mengenalkan pada anak untuk mencintai lingkungan yaitu: (1) keterbukaan terhadap pengalaman, (2)
dan mendekatkan anak pada alam. Berdasarkan ber- kemampuan untuk menilai situasi dengan patokan
bagai hal tersebut, penelitian akan mengaji apakah pribadi seseorang (internal locus of evaluation), (3)
penggunaan media bahan alam dapat meningkatkan kemampuan untuk bereksperimen dan “bermain”
kreativitas anak usia 5-6 tahun di PAUD Bestari, Gu- dengan konsep-konsep (Roger dalam Munandar,
nungsindur, Bogor. 2009:32). Dari ketiga kondisi tersebut dapat diartikan
Kajian Teori bahwa pribadi yang kreatif, dapat secara terbuka un-
a. Kreativitas tuk membagi pengalaman dengan orang lain. Dapat
Kreativitas sering kali dihubungkan dengan ke- bersikap sesuai dengan keadaan lingkungan disekitar
mampuan yang dimiliki oleh orang berbakat, padahal dia berada. Seseorang yang memiliki pribadi kreatif
kreativitas dapat tumbuh dari dalam diri setiap orang juga senang dan ingin mencoba dengan hal-hal baru.
jika merangsangnya dengan baik. Kreativitas adalah Dimensi selanjutnya adalah dorongan. Kreativi-
kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan tas membutuhkan dorongan dari diri sendiri maupun
sesuatu yang baru (Baron dalam Triantoro, 2005:15). lingkungan. Dorongan merupakan motivasi primer
Pendapat lain mengungkapkan kreativitas yaitu meng- untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan-
hasilkan sesuatu yang baru dan dapat dilihat atau hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya

24 Jurnal Ilmiah VISI P2TK PAUD NI - Vol. 8, No.1, Juni 2013


Penggunaan Media Bahan...

menjadi dirinya sepenuhnya (Roger dalam Munandar, Penggunaan bahan akan mempengaruhi pen-
2009:37). Dorongan dibutuhkan dalam rangka untuk getahuan anak, bermain dan mengekspresikan ide.
mengembangkan potensi didalam diri. Dorongan yang Bahan yang digunakan anak dapat menstimulasi daya
kuat dapat mengembangkan kreativitas. Seperti do- kreatif imajinasi anak dan ekspresi artistik (Charney
rongan dan motivasi yang diberikan dari sekitar anak, dalam Isenberg & Jalongo, 2010:279) . Penggunaan
yaitu orang tua, guru dan masyarakat. bahan juga dapat digunakan untuk lebih dari sekali
Proses dalam kreativitas sangatlah penting. tema atau kegiatan yang akan di pakai dalam berbagai
Teori Wallas (2009:39) menyatakan bahwa proses kre- pembelajaran.
atif meliputi empat tahap: (1) persiapan, (2) inkubasi, Memanfaatkan lingkungan alam akan merang-
(3) iluminasi, dan (4) verifikasi. Pada tahap persiapan sang bakat dan potensi yang dimiliki anak. Lingkungan
adalah tahap untuk mengumpulkan data dan informasi. alam kaya akan mengembangkan potensi anak di-
Di dalam tahap ini seseorang akan mempersiapkan diri karenakan: (1) alam bersifat universal dan tidak habis-
untuk memecahkan masalah. Tahap inkubasi adalah habis, (2) alam tidak dapat diprediksi, (3) alam sangat
tahap dimana individu seakan-akan melepaskan diri berlimpah, (4) alam itu indah, alam hidup dengan su-
untuk sementara waktu dari masalah yang dihadapinya ara, (5) alam menciptakan banyak tempat dan, (6) alam
secara sadar tetapi dalam alam prasadar. Di dalam dapat menyembuhkan dan mengandung kekayaan
tahap ini membutuhkan waktu yang tidak menentu. makanan yang bergizi (Greenman, 2008:4). Melalui
Tahap selanjutnya adalah iluminasi yaitu akan muncul alam, anak akan belajar dengan bermain disekitarnya.
ide-ide atau gagasan untuk memecahkan masalah. Lingkungan alam tidak hanya akan berpengaruh ter-
Tahap terakhir adalah verifikasi atau tahap evaluasi hadap perkembangan tubuh anak, tetapi memberikan
dimana ide atau gagasan baru yang muncul harus pengalaman bermain yang nyata bagi anak.
diuji dengan pemikiran yang kritis. Dari definisi yang ditemukan media bahan alam
Dimensi yang keempat membahas mengenai merupakan suatu alat interaksi atau berkomunikasi
produk. Kreativitas seseorang akan menciptakan dengan menggunakan bahan yang berada dialam
produk kreatif. Produksi kreatif adalah suatu produksi sekitar anak. Memanfaatkan yang ada disekitar alam
yang baru dan yang tiada tandingannya, serta dikenal sebagai media menjadikan anak dapat belajar dengan
dengan kemampuan untuk memproduksi sesuatu konkret. Melalui media bahan alam, anak akan diberi-
yang baru atau menciptakan hubungan baru terhadap kan contoh yang nyata dan langsung dalam kegiatan
sesuatu yang telah diketahui sebelumnya, dengan pembelajaran yang berikan.
syarat sesuatu atau hubungan yang baru itu mem- Bahan alam meliputi batang, ranting, daun, batu,
punyai tujuan tertentu dan bermanfaat, serta mampu biji-bijian, pasir, lumpur dan air. Anak dapat melaku-
menutupi kebutuhan bagi individu atau sekelompok kan eksperimen dan ekplorasi dengan menggunakan
orang (Abdulssalam, 2005:32). Artinya, anak dapat bahan alam (Isenberg & Jalongo, 2010:282). Anak
menghasilkan karya berupa produk yang inovatif dan secara tidak langsung akan mengenal benda-benda
orisinil dari hasil pemikirannya yang kreatif. atau bahan-bahan yang ada disekitarnya seperti pasir,
Jika memiliki kondisi pribadi dan lingkungan tanah, kulit jagung, biji dari pohon cemara, batu bata,
menunjang (press) atau lingkungan yang memberi beragam rumput, tumbuhan dan bunga yang asli. Anak
kesempatan/peluang bersibuk diri secara kreatif maka dapat berinteraksi melalui nyanyian alam dan berjalan
diprediksikan bahwa produk kreativitas akan muncul. melewati taman dan pohon-pohonan. Banyak hal-hal
Dari penjelasan mengenai 4P menunjukkan bahwa yang dapat dikenalkan pada anak tentang alam (Miller,
keempat dimensi ini saling berkaitan dan akan meng- 2009:58).
hasilkan produk yang baru pada akhirnya. Bahan alam yang digunakan sangat beragam
Media Bahan Alam dan penggunaan yang dilakukan diharapkan tepat ses-
Bahan alam merupakan bahan atau material uai dengan keadaan lingkungan disekitar anak. Banyak
yang ada di alam sekitar. Bahan alam terdapat di alam langkah-langkah yang digunakan dalam penggunaan
dan ditemukan di tanah atau bagian dari hewan atau bahan alam. Adapun langkah untuk menggunakan
tumbuhan (Whittaker, 2004:46) . Bahan alam mudah bahan alam, yaitu bahan alam dilakukan dengan men-
ditemukan disekitar lingkungan anak. Bahan alam juga gelompokan bahan alam berdasarkan jenis, warna,
terdapat diluar pintu kita atau dapat diperoleh dekat ukuran dan bentuk. Selanjutnya dicocokkan yang ter-
tempat tinggal kita (Miller, 2009:64). Bahan alam meru- lihat sama seperti ukuran atau warnanya. Disediakan
pakan bahan yang tak terbatas dan mudah ditemukan bahan-bahan pendukung yang bisa dikombinasikan
hampir di lingkungan sekitar. dengan bahan alam seperti menggunakan tangkai se-

Jurnal Ilmiah VISI P2TK PAUD NI - Vol. 8, No.1, Juni 2013 25


Penggunaan Media Bahan...

bagai kaki atau tangan. Kemudian dilanjutkan dengan itu bahan-bahan yang dibutuhkan mudah didapat.
menyusun objek bahan alam dengan menggunakan SPenggunaan media ini mendukung anak memulai be-
lem dan bahan-bahan pendukung lainnya (Department lajar, menstimulasi imajinasi, mudah untuk mengingat
Education, Training and Employment, 2012:2) . Orang tentang pengalaman yang bermakna dan membangun
dewasa bisa membantu anak untuk meningkatkan komunikasi (Isenberg & Jalongo, 2010:279). Selain
kreativitas dengan memberikan kesempatan pada itu mendekatkan anak pada alam akan membuat
anak untuk mengumpulkan bahan alam. Beragam mengembangkan kecerdasan naturalis anak dan anak
bahan yang berasal dari alam digunakan dan memiliki akan dekat dengan alam. Alam menyediakan banyak
bermacam-macam jenis. hal yang dapat dipelajari. Seperti anak dapat langsung
Keuntungan dari penggunaan media bahan belajar mengenai tanaman, hewan, tanah, batu, dan
adalah tidak mengeluarkan biaya yang mahal, bah- sebagainya.
kan tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Selain

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini kan media yang akan digunakan, serta menyiapkan
adalah penelitian tindakan. Metode penelitian tindakan alat pengumpul data berupa pedoman observasi dan
menggunakan model dari Kemmis dan Mc Taggart. kamera.
Tahapan penelitian tindakan menurut Kemmis dan Ketiga, tindakan, yang terdiri dari; a) membuat
Taggart dalam Arikunto mencakup: (a) Perencanaan rencana kegiatan pembelajaran dan satuan kegiatan
(planning), (b) tindakan (acting), (c) observasi (ob- harian; b) melaksanakan kegiatan pembelajaran.
serving), (d) refleksi (reflecting). Kemudian berlanjut Keempat, observasi atau pengamatan tindakan,
dengan perencanaan ulang (replanning), tindakan, yang digunakan adalah observasi yang dilakukan un-
observasi dan refleksi untuk siklus berikutnya, begitu tuk mengamati perilaku anak terhadap tindakan yang
seterusnya sehingga membentuk suatu spiral. diberikan dilakukan bersama peneliti dan kolabolator.
Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Bestari, Kelima, refleksi, menganalisis hasil pengamatan
Gunungsindur, Bogor, pada bulan November 2012. terhadap kegiatan penggunaan media bahan alam
Subjek penelitiannya adalah anak PAUD Bestari yang yang dilakukan oleh peneliti dan menganalisis data
berusia 5-6 tahun sebanyak 11 anak. tentang kreativitas anak setelah tindakan.
Rancangan tindakan penelitian ini sebagai Adapun kisi-kisi instrumen kreativitas anak
berikut. Pertama, Persiapan Perencanaan yang terdiri usia 5-6 tahun di PAUD Bestari, Gunungsindur, Bogor
dari; a) mengajukan surat ijin penelitian; b) mencari dan sebagai berikut: (1) person (keterbukaan terhadap
mengumpulkan informasi atau data anak yang menjadi pengalaman, kemampuan menilai situasi, kemam-
subjek; c) menentukan waktu pelaksanaan penelitian puan untuk bereksperimen), (2) press (internal dan
siklus; d) mempersiapkan rancangan kegiatan. eksternal), (3) process (persiapan, inkubasi, iluminasi
Kedua, perencanaan, yang terdiri dari; a) per- dan verifikasi), dan (4) product (original). instrumen ini
encanaan umum, yaitu merencanakan waktu pem- menggunakan expert judgement, judgement pada ahli
belajaran, rancangan pembelajaran serta instrumen bidang kreativitas yang benar-benar paham tentang
pemantau tindakan, pengumpulan data dan evaluasi indikator yang hendak diamati.
hasil belajar secara keseluruhan, dan b) perencanaan Setelah data diperoleh, maka selanjutnya data
khusus, yaitu mempersiapkan format catatan lapan- tersebut dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif.
gan, menentukan indikator keberhasilan dan menyiap-

HASIL PENELITIAN
Hasil observasi kreativitas anak pada pra- penggunaan media bahan alam di PAUD Bestari,
penelitian menunjukkan bahwa kreativitas anak usia Gunungsindur, Bogor selama prapenelitian ditemukan
5-6 tahun di PAUD Bestari, Gunungsindur, Bogor ma- bahwa kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh
sih belum berkembang secara optimal. Hal ini dapat guru kurang menarik dan merangsang kreativitas
dilihat dari masih rendahnya skor yang diperoleh anak. anak, sehingga kreativitas anak belum terlihat secara
Tabel 1 menunjukkan bahwa Hasil pengamatan optimal.
yang ditemukan terkait dengan kreativitas melalui

26 Jurnal Ilmiah VISI P2TK PAUD NI - Vol. 8, No.1, Juni 2013


Penggunaan Media Bahan...

Tabel 1. Data Hasil Penelitian kenaikan kreativitas anak melalui penggunaan media
bahan alam. Persentase kenaikan keseluruhan seba-
No. Respon- Persentase
den gai berikut: responden 1 sebesar 39.7%, responden 2
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
sebesar 42.5%, responden 3 sebesar 53%, responden
1. 39.8% 56.8% 79.5%
4 sebesar 46.9%, reponden 5 sebesar 53.3%, respon-
2. 41.5% 60.2% 84%
den 6 sebesar 33.6%, responden 7 sebesar 40.5%,
3. 37.5% 65.9% 90.5%
responden 8 sebesar 52%, responden 9 sebesar
4. 35.8% 60.2% 82.7%
38.2%, responden 10 sebesar 47.3%, dan responden
5. 43.7% 75.1% 97%
11 sebesar 37.6%
6. 27.5% 38.5% 61.1%
7. 37.5% 53.1% 78%
Dapat telihat persentase tertinggi adalah re-
8. 42% 70.5% 94%
sponden 3 dan presentase terendah adalah responden
9. 31.8% 52.7% 70%
6. Jika dilihat dari pertemuan siklus 1 dan 2, respon-
10. 43.7% 67.6% 91%
den 3 mengalami peningkatan disetiap pertemuan.
11. 43.7% 60% 81.3%
Kepercayaan diri responden 3 semakin terlihat ketika
Rata-rata 38.6% 60.1% 82.6%
sedang menggunakan bahan alam yang ia akan gu-
nakan untuk menghasilkan produk. Responden 3 dapat
Setelah dilakukan perencanaan, tindakan mengekplorasi bahan alam yang akan ia gunakan.
dan pengamatan, peneliti bersama kolabolator me- Responden 3 menghasilkan produk yang berbeda
ngadakan refleksi tindakan yang telah dilakukan pada dari sebelumnya. Resonden 3 juga terlihat semakin
siklus I, yaitu sebanyak tujuh kali pertemuan. Peneliti konsisten dalam bekerjasama dengan temannya. Ia
bersama kolabolator melaksanakan kegiatan sesuai membantu dan memberikan pendapat kepada teman
dengan perencanaan yang telah dirancang sebelum kelompoknya. Hal ini berbeda dengan yang ditunjuk-
pelaksanaan kegiatan. Setiap akhir akhir pelaksa- kan oleh responden 6. Responden 6 tidak begitu
naan pertemuan, peneliti dan kolabolator mengada- menunjukkan peningkatan yang tajam. Responden
kan refleksi setiap selesai melaksanakan kegiatan. 6 lebih sering meminta bantuan peneliti, meskipun
Refleksi ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat peneliti telah memberikan motivasi agar responden 6
proses pembelajaran dan dampak yang terjadi pada mau mengerjakannya sendiri.
anak. Setelah dilaksanakan tindakan siklus I, peneliti Rata-rata anak mengalami peningkatan kreati-
dan kolabolator memutuskan untuk melanjutkan pada vitas sebesar 44.1%. Hal tersebut terlihat dari kemam-
siklus berikutnya. Hal ini dikarenakan kreativitas anak puan yang ditunjukkan anak selama pemberian tinda-
melalui penggunaan media bahan alam belum menca- kan sesuai dengan indikator kreativitas berdasarkan
pai kriteria keberhasilan yang telah ditentukan. 4P yaitu, anak antusias membicarakan hal baru, anak
Kreativitas anak dalam penggunaan media ba- dapat bekerjasama dalam kelompok dengan baik,
han alam terlihat meningkat dari pra siklus ke siklus 1. anak mengikuti kegiatan dengan bersemangat, anak
Persentase yang didapat dari siklus 1 adalah 60.1% mengolah media yang telah disediakan, anak mampu
atau jika dirata-ratakan persentase kreativitas anak mengolah media yang telah disiapkan, anak aktif men-
meningkat hingga 21.4% setelah diberikan tindakan gajukan pendapat, anak berani maju ke depan kelas,
penggunaan media bahan alam. Persentase yang anak memberikan ide tambahan pada hasil karyanya,
didapat pada siklus 1 ini belum mencapai target yang anak mengenalkan hasil karyanya pada teman-teman,
ditetapkan sebelumnya yaitu 71%. Rata-rata persen- anak menjelaskan hasil karyanya secara detail, anak
tase kenaikan siklus 2 pada setiap anak meningkat menciptakan produk sesuai dari idenya sendiri dan
hingga 82.6% atau sebesar 22.6%. Hal ini dapat anak menghasilkan produk dengan bentuk yang ber-
dikatakan bahwa indikator kreativitas anak berada beda dari sebelumnya.
dalam tahap berkembang atau konsisten. Berdasar- Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada
kan data tersebut maka peneliti memutuskan untuk siklus 1 dan 2, kegiatan penggunaan bahan alam ber-
tidak melanjutkan tindakan ke siklus berikutnya. Hasil jalan sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Jika
pemantauan peneliti dan kolabolator menunjukkan dilihat dari pra siklus, masih ada anak yang malu-malu
bahwa persentase kenaikan yang terjadi pada setiap bercerita teman-temannya, ketika anak menjawab
siklusnya dapat dikatakan signifikan. Maka dari itu, masih ragu-ragu berpendapat. Anak-anak juga kurang
tindakan akan dihentikan sampai siklus 2. bersemangat dan antusias selama kegiatan pembela-
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada jaran berlangsung.
siklus 1 dan 2 secara kuantitatif, diperoleh persentase Jika dibandingkan dengan siklus pertama, anak

Jurnal Ilmiah VISI P2TK PAUD NI - Vol. 8, No.1, Juni 2013 27


Penggunaan Media Bahan...

terlihat mulai antusias dengan kegiatan pembelajaran. anak dapat mendorong dirinya sendiri untuk meng-
Kegiatan yang peneliti berikan sebelumnya hanyalah hasilkan sebuah ide atau karya. Dengan dorongan
sebatas mengerjakan majalah untuk melatih anak yang menarik didalam setiap pertemuan maka akan
membaca, menulis dan berhitung. Peneliti kurang termotivasi untuk berkreasi dengan berbagai media
memberikan kegiatan yang dapat mengasah kreativi- seperti bahan alam dan mengikuti kegitaan dengan
tas anak. Dari hasil siklus 1, dapat ditemukan ketika aktif. Selain media, peneliti memberikan dorongan
anak ragu-ragu dalam mengungkapkan pendapatnya, secara internal seperti menghargai karya anak dan
namun karena peneliti mencoba memberikan do- memuji hasil karyanya.
rongan pada anak untuk menuangkan pendapat atau- Kreativitas dapat meningkat dengan adanya
pun idenya. Peningkatan disiklus 1 semakin terlihat proses. Proses didapat ketika anak mendapatkan ke-
ketika anak mencoba untuk memberikan tambahan ide giatan yang menarik dan kreatif. Seperti ketika anak
dari hasil karya. Anak mencoba untuk menghasilkan memperlihatkan keaktifannya dalam setiap pertemuan,
sebuah produk yang berbeda dari yang dicontohkan kemudian bersemangat dalam mengeluarkan pendapat
oleh peneliti. Secara kualitatif dapat dikatakan bahwa dan aktif dalam berdiskusi. Wallas menyatakan bahwa
kreativitas anak dengan penggunaan bahan alam se- proses kreatif meliputi empat tahap yaitu: 1) persiapan,
makin meningkat pada setiap siklusnya. Berdasarkan 2) inkubasi, 3) iluminasi, dan 4) verifikasi. Dalam tahap
penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kreativitas persiapan, anak mengeksplorasi bahan alam yang
dapat ditingkatkan melalui penggunaan bahan alam. telah disediakan seperti daun-daunan, biji-bijian dan
Hasil analisis data kualitatif membuktikan bahwa ranting. Pada tahap inkubasi, dimulai proses pem-
penggunaan media bahan alam dapat meningkatkan ecahan masalah dengan berdiskusi dengan teman
kreativitas anak, salah satunya terlihat dari pribadi kelompoknya atau saling bertukar pendapat. Di tahap
anak, seperti anak antusias untuk mengikuti kegiatan iluminasi, anak akan mendapatkan idea atau gagasan
pembelajaran secara aktif. Dalam setiap pertemuan untuk memecahkan masalah, kemudian didiskusikan
kepercayaan diri setiap anak perlahan mulai terlihat kembali untuk dijadikan sebuah karya. Di tahap akhir
seperti ketika menceritakan hasil karyanya didepan adalah verifikasi, dimana anak dan peneliti bersama-
temannya dengan baik. Anak juga terlihat aktif selama sama mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan.
kegiatan pembelajaran berlangsung, seperti keingin- Produk adalah dimensi kreativitas yang terakhir.
tahuan anak dengan bahan alam yang peneliti bawa Orang yang kreatif mampu menciptakan produk yang
membuat anak senang bertanya dan bereksplorasi berdasarkan hasil pemikirannya sendiri. Anak mampu
menggunakan bahan alam yang ada. Berdasarkan membuat produk dengan memanfaatkan bahan alam
pendapat Roger dalam Munandar yang mengatakan yang telah disediakan oleh peneliti. Abdulssalam
bahwa terdapat tiga kondisi dari pribadi yang kreatif. mengatakan bahwa produksi kreatif adalah suatu
Keterbukaan anak terhadap pengalaman terlihat ketika produksi yang baru dan yang tiada tandingannya,
anak menceritakan pengalaman liburannya bersama serta dikenal dengan kemampuan untuk memproduksi
keluarga. Kemampuan menilai situasi sesuai dengan sesuatu yang baru atau menciptakan hubungan baru
keadaan dia berada. Seperti terlihat ketika anak aktif terhadap sesuatu yang telah diketahui sebelumnya.
bertanya atau menjawab pertanyaan yang diajukan Produk yang dihasilkan anak tidak hanya menempel
oleh peneliti. Bisa dilihat juga ketika anak sedang dan menggunting, anak melukis diatas daun dan men-
berdiskusi dengan teman kelompoknnya untuk meng- cap daun. Pembelajaran yang menarik mengajak anak
hasilkan sebuah ide bersama. Kemampuan untuk terus berkreasi untuk menghasilkan sebuah produk
bereksperimen dapat terlihat ketika anak sedang men- yang imajinatif.
golah bahan alam atau melakukan kegiatan eksplorasi Peneliti memberikan tindakan pada setiap perte-
pada bahan alam yang telah peneliti sediakan untuk muan melalui penggunaan media bahan alam. Peneliti
membuat karya. membahas mengenai tema dan dilanjutkan dengan
Jika dilihat dari pertemuan yang telah dilak- mengenalkan pada anak-anak mengenai bahan alam
sanakan, penggunaan kegiatan bahan alam membuat yang peneliti bawa. Kemudian peneliti mengajak anak
anak termotivasi. Roger dalam Munandar mengung- untuk membuat kreasi dengan menggunakan bahan
kapkan bahwa dorongan merupakan motivasi primer alam yang telah peneliti sediakan. Selesai berkreasi
untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan- anak diminta untuk menceritakan hasil karyanya dide-
hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya pan teman-temannya. Bahan alam sangat beragam
menjadi dirinya sepenuhnya. Dorongan tidak hanya di- dan persediaannya tersedia dilingkungan sekitar anak
berikan dari luar seperti keluarga dan sekolah, namun mapun sekolah. Peneliti pun menggunakan ranting,

28 Jurnal Ilmiah VISI P2TK PAUD NI - Vol. 8, No.1, Juni 2013


Penggunaan Media Bahan...

daun, batu-batuan dan biji-bijian untuk dipakai dalam juga tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama
kegiatan. Dalam setiap kegiatan penggunaan, bahan karena cepat berjamur dan harus sering dibersihkan
alam ini dilakukan agar anak bebas berkreasi dengan jika masih digunakan untuk jangka waktu yang lama.
mengeksplorasi bahan alam yang saat itu digunakan. Guru harus pintar dalam mengolah media bahan alam
Bahan alam dikreasikan dengan bebas sesuai dengan yang cepat berubah baik bentuk maupun warna.
kreativitas guru, sehingga pembelajaran yang disam- Berdasarkan uraian diatas, maka dapat di-
paikan menarik dan merangsang rasa ingin tahu anak. katakan bahwa penggunaan media bahan alam dapat
Peneliti menemukan kelebihan dan kelemahan meningkatkan kreativitas anak. Penggunaan media
dalam penggunaan bahan alam yang dilakukan dalam bahan alam ini ditemukan bahwa kreativitas pada
pembelajaran. Kelebihan yang didapat dari bahan masing-masing anak terlihat ketika guru memberikan
alam adalah mudah didapat di lingkungan sekitar. dorongan yang memacu kreativitas anak. Keseluruhan
Daun-daunan, biji-bijian, batu dan ranting yang peneliti aspek mengalami peningkatan selama 11 kali pembe-
gunakan berasal dari lingkungan sekitar, sehingga rian tindakan dilakukan. Hal ini terlihat berdasarkan
tidak memerlukan biaya yang besar. Selain itu bahan 4P, yaitu person, anak menunjukkan pribadi yang
alam seperti daun dan biji yang memiliki bentuk dan kreatif karena mendapatkan dorongan (press) dari
tekstur yang beragam dan bervariasi. Guru dapat orang-orang disekitar anak dan lingkungan belaja-
memanfaatkan bahan alam sesuai dengan kegiatan rnya. Kemudian anak mengalami proses (process)
pembelajaran. kreatif, melalui tahap persiapan, inkubasi, iluminasi
Kelemahan dari penggunaan bahan alam dan verifikasi, sehingga menghasilkan sebuah produk
adalah tidak tahan lama di simpan, seperti daun yang (product) yang baru maupun hasil dari kombinasi ide
peneliti kumpulkan cepat mengering dan mengkerut sebelumnya.
sehingga tidak dapat digunakan. Selain itu biji-bijian

PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis data pada pra pene- alternatif untuk meningkatkan kreativitas. Kreativitas
litian didapat presentase sebesar 38.6%, sedangkan merupakan salah satu yang perlu diperhatikan. Keg-
pada siklus 1 didapat persentase sebesar 60.1%. iatan penggunaan bahan alam tidak hanya digunakan
Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa untuk meningkatkan kreativitas anak tetapi dapat
persentase dari pra peneltianke siklus 1 mengalami dimodifikasi agar dapat mengajarkan anak untuk
peningkatan pada indikator secara keseluruhan sebe- mengembangkaan kemampuan lainnya.
sar 21.5%. Seperti yang disampaikan pada interpretasi Kedua, bagi Kepala Sekolah PAUD Bestari,
hasil analisis bahwa penelitian ini dikatakan berhasil dapat menggunakan media bahan alam sebagai media
jika adanya peningkatan sebesar 71%, maka peneli- pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas
tian siklus 1 ini belum dapat dikatakan berhasil karena anak. Dalam rangka meningkatkan kualitas proses
persentase kenaikan yang didapat sebesar 60.1%. pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian secara kualitatif Ketiga, bagi orang tua dapat membantu pihak
terlihat adanya peningkatan kreativitas anak usia 5-6 sekolah dalam meningkatkan kreativitas anak di
tahun melalui pemberian tindakan berupa penggu- rumah. Dengan membuat berbaga kreasi produk yang
naan media bahan alam. Penggunaan media bahan dapat dilakukan dirumah, sehingga membuat berbagai
alam digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang kreasi produk yang dapat dilakukan di rumah, sehingga
menarik dan bervariasi, sehingga anak dapat terlibat mempererat hubungan orang tua dengan anak tetap
secara aktif dalam setiap pembelajaran. Anak diberi terangsang kreativitasnya.
kesempatan mengajukan ide dan berkreasi dengan Serta yang keempat, bagi peneliti selanjutnya
menggunakan bahan alam yang telah disediakan. dapat melakukan penelitian yang berkaitan dengan
Berdasarkan hasil observasi berupa catatan lapangan, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media
catatan dokumentasi dan catatan wawancara dapat yang tidak hanya berasal dari alam, tetapi dapat meng-
dilihat bahwa penggunaan media bahan alam dapat gunakan barang bekas atau daur ulang. Bahan daur
meningkatkan kreativitas anak usia 5-6 tahun di PAUD uang tersebut dapat berupa koran atau kertas bekas,
Bestari Gunungsindur, Bogor. kerdus, aqua gelas, sedotan plastik, dan kain perca.
Saran Media ini dapat digunakan pada kegiatan pembela-
Pertama, bagi guru kegiatan pembelajaran me- jaran dalam rangka meningkatkan kreativitas anak
lalui penggunaan media bahan alam dapat dijadikan usia dini.
Jurnal Ilmiah VISI P2TK PAUD NI - Vol. 8, No.1, Juni 2013 29
Penggunaan Media Bahan...

DAFTAR PUSTAKA
Safaria, T. (2005). Creativity quotient. Jogjakarta: Whittaker, H. (2004). Accesing series sciences in ac-
Platinum. tion 2 (6-7) volume 2. UK: Folen Publisher.
Abdussalam, A. (2005). Mengembangkan kreativitas Miller, D.L. (2009). Young children learn through au-
anak. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. thentic play in a nature explore classroom. Diak-
Bruce, T. (2004). Cultivating creativity in babies, ses dari situs http://www.dimensionsfoundation.
toddlers and young children. London: Hodder org/research/authenticplay.pdf
Education. Isenberg, J.P.,& Jalongo, M.R. (2010). Creative
Duffy, B. (2006). Supporting creativity and imagination thinking and arts-based learning. New Jersey:
in the early years. New York: Open University Pearson.
Press. Department of Education. (2012). Training and employ-
Munandar, U. (2009). Pengembangan kreativitas anak ment (everyday and natural materials). Diakses
berbakat. Jakarta: Rineka Cipta. dari situs www.qld.gov.au/kindy.

30 Jurnal Ilmiah VISI P2TK PAUD NI - Vol. 8, No.1, Juni 2013

Anda mungkin juga menyukai