Anda di halaman 1dari 23

PENGARUH KREASI MENGKOLASE DENGAN

BAHAN ALAM (CANGKANG TELUR) TERHADAP


PERKEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6
TAHUN

Tutor Norjannah M.Pd.

PENYUSUN

Wiwik

UNIVERSITAS TERBUKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERGURUAN ANAK USIA DINI (PGPAUD)

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala berkah dan karunia Nya yang telah
diberikan kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
penelitian ini dan dapat menjadi bahan pembelajaran dan menambah wawasan
bagi saya dan pembaca sekalian.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penelitian ini dan berbagai sumber yang telah digunakan
untuk menyelesaikan penelitian dan bagaimana dampaknya di dalam
pembelajaran yang telah kami lakukan di lembaga kami.

Kami juga memohon maaf apabila ada beberapa penyusunan laporan


penelian ini yang kurang berkenan dan meminta saran serta kritikan dari para
pembaca jika terdapat kesalahan dalam laporan penelitian ini, sebagai suatu
pembelajaran dan evaluasi untuk kami kedepan agar jauh lebih baik. Karena
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kebaikan bagi
kami.

Dengan menyelesaikan laporan penelitian ini diharapkan para pembaca dapat


mengambil manfaat yang terkandung di dalam laporan ini dan dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan pembelajaran di lembaga
masing-masing dan dapat menambah wawasan kita tentang pengaruh kreasi
mengkolase dengan bahan alam terhadap kreativitas anak usia 5-6 tahun,
khususnya pada pembahasan ini kita dapat melihat seberapa besar dampak yang
di rasakan bagi anak usia dini dan fungsinya terhadap perkembangan Anak
Usia Dini.

ii
Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal yang di temukan yaitu


kreativitas anak kurang berkembang dengan baik serta kurangnya fasilitas dan
metode pembelajaran dalam mengembangkan kreativitas. Tujuan penelitian ini
yaitu untuk membuktikan bagaimana pengaruh kreasi mengkolase dengan
bahan alam seperti cangkang telur ataupun ranting kering terhadap
pengembangan kreativitas anak usia 5-6 tahun. Pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan teknik dengan penugasan langsung. Berdasarkan
penelitian hasil yang ditemukan bahwa pada kelas yang di eksperimen
persentasinya lebih tinggi dibandingkan pada kelas lain yang tidak di lakukan
eksperimen. Mengkolase dengan bahan alam mampu mempengaruhi
pengembangan kreativitas anak, hal ini terlihat anak dapat mengekspresikan
ide-ide juga imajinasinya dalam bentuk karya nyata. Jadi dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh kreasi mengkolase dengan bahan alam seperti
cangkang telur,daun kering, ranting dan pasir terhadap pengembangan
kreativitas anak usia 5-6 tahun.

iii
DAFTAR ISI

BAB 1

PENDAHULUAN ..................................................................................... 1-3

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kreativitas Anak Usia Dini ...................................................... 4

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Kreativitas

anak usia dini ............................................................................ 5

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian .................................................. 6

B. Rencana dan Instrumen ............................................................. 7-9

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 10-11

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................... 12

B. Saran ......................................................................................... 13

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 14

BAB VII LAMPIRAN

iv
A. Tabel Hasil Penilaian .............................................................. 15

B. Dokumentasi Kegiatan ......................................................... 16

v
BAB I
PENDAHULUAN

Anak merupakan individu yang khas dan setiap anak mempunyai


potensi, minat dan kebutuhan masing-masing. Anak usia dini merupakan
fase manusia mempunyai keunikan serta potensi yang dimilikinya dan
juga pelayanannya perlu dimaksimalkan agar semua potensi bisa menjadi
dasar dalam menapaki tahap perkembangan selanjutnya. Anak yang
memiliki kreativitas yang tinggi akan memperoleh banyak peluang atau
dapat diterima di suatu kalangan,sebab orang yang kreatif dapat
menciptakan sesuatu hal yang baru yang memberi manfaat bagi orang
banyak.

Berdasarkan hasil observasi awal penelitian yang di lakukan di


lembaga pendidikan memperlihatkan bahwa kreativitas dengan
mengkolase dengan bahan alam mampu mendorong agar anak mampu
belajar, mengamati, berfikir, bermain bereksplorasi dan memberikan hasil
yang luar biasa dalam konsentrasi dan kesabaran anak dalam
melaksanakan kegiatan, hal tersebut mampu memberikan dampak yang
sangat positif bagi anak.

Tujuan dan manfaat dari penggunaan bahan alam dalam kegiatan


kreativitas di kelas selain dapat mengajarkan anak agar semakin kreatif
juga untuk memanfaatkan limbah yang tidak terpakai menjadi sebuah
karya yang memiliki nilai jual dan membuat lingkungan menjadi semakin
asri, selain itu anak juga bisa di ajarkan untuk lebih menghargai alam
dalam pemanfaatan nya bagi kehidupan sehari-hari. Anak mampu
menghasilkan hasil karya yang baru yang dapat menambah kretivitas anak
dalam berkarya.

1
Dengan demikian upaya guru dalam memberikan pembelajaran di
kelas dengan memanfaatkan daun kering dan ranting serta bahan-bahan
alam lainnya dalam kegiatan kreativitas anak memiliki manfaat yang
sangat besar bagi diri anak, lingkungan dan tercapainya sistem
pembelajaran yang semakin kreatif dan inovatif. Lingkungan adalah salah
satu komponen terpenting dan sumber belajar dalam proses pendidikan
anak usia dini, yang mana lingkungan diartikan mencakup semua sumber
yang ada dilingkungan anak, contohnya; lingkungan rumah, keluarga,
sekolah, kebun dan lainnya sehingga dapat mendorong anak agar
memperlihatkan aktivitas belajar anak. Kondisi lingkungan sangat
berpengaruh dalam menumbuh kembangkan kreativitas anak. Dalam
berkreasi tidak hanya menggunakan benda-benda dan alat yang mahal
tepati juga dapat menggunakan bahan-bahan yang ada disekitar
anak,lingkungan dapat mendorong anak kreativitas anak yang mana anak
terdorong agar belajar mengamati, berfikir dan bermain bereksplorasi dan
emberi pertanyaan luar biasa dimana anak mampu membuat hubungan
antara bahan pembelajaran dilingkungan sekitar anak.

Berdasarkan hasil observasi awal penelitian di lembaga kami


memperlihatkan berbagai aspek perkembangan anak berkembang dengan
baik diantaranya; nilai agama dan moral anak, fisik motorik anak, bahasa
anak, kognitif dan sosial emosional anak, namun aspek kreativitas anak
belum berkembang secara baik. Dapat dilihat berdasarkan metode yang
diberikan guru. Anak kurang diberikan kesempatan dalam mencoba
sesuatu hal baru seperti bereksperimen menggunakan benda disekitar
anak.

Beberapa kegiatan yang berhubungan dengan kreativitas misalnya


menciptakan bermacam bentuk, berupa karya dua dimensi ataupun tiga
dimensi belum terlaksana dengan baik, guru hanya berfokus dengan
penggunaan krayon dan spidol saja. Dari aktivitas belajar anak mendapat
pengalaman langsung yang akan menjadikan struktur otak anak dapat

2
berkembang dengan baikmelalui pembelajaran yang dapat mengaktifkan
semua panca indera anak. Media pembelajaran berguna tidak hanya
sebagai sarana yang dapat membuat pembelajaran yang menyenangkan,
selain itu membantu anak dalam memahami sesuatu yang bersifat tidak
nyata. Pemanfaatan media pembelajaran pada anak sangat membantu
dalam memahami pembelajaran secara nyata, namun kesesuaian dengan
materi dan juga media yang akan disampaikan perlu untuk diperhatikan
sehingga materi dapat tersampaikan dengan mendasar dapat diterima
anak.

Upaya yang dapat membantu pengembangan kreativitas anak


penting untuk di stimulasi melalui berbagai kegiatan anak yang dapat
menarik minatnya , kegiatan serta media yang dapat menarik perhatian
anak yaitu berkreasi dengan bahan alam seperti cangkang telur,dedaunan
kering dan ranting kering dan bahan alam lainnya dan kemudahan dalam
memperoleh bahan tersebut. Selain itu bahan dari daun kering dan ranting
kering memiliki tekstur dan warna alami yang anam bagi anak. kegiatan
ini memberikan kesempatan bagia anak untuk berkreasi, bereksplorasi,
berimajinasi, melalui sumber belajar atau bahan dari lingkungan sekitar
sehingga anak dapat menggali informasi dan menghasilkan karya yang
baru yang dapat mengembangkan kreativitas anak dengan baik.

3
II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kreavititas Anak Usia Dini

1. Definisi Kreativitas Anak Usia Dini

Kreativitas merupakan salah satu potensi anak yang harus dikembangkan


sejak dini . Setiap anak memiliki bakat kreatif, di lihat dari segi pendidikan,bakat
kreatif dapat di kembangkan, oleh karena itu perlu di pupuk sejak dini dengan
membangun pengetahuan yang bermanfaat untuk masa depannya.

Menurut Munandar dalam (Priyanto 2014 ; 44) mendefinisikan kreativitas


sebagai kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru, asosiasi baru
berdasarkan bahan, informasi, data atau elemen-elemen yang sudah ada
sebelumnya menjadi hal-hal bermakna dan bermanfaat.

2. Karakteristik Anak Kreatif

Kreativitas anak akan muncul jika anak memiliki motivasi yang tinggi,
rasa ingin tahu serta imajinasi. Anak yang memiliki kreativitas merupakan anak
kreatif yang selalu mencari dan menemukan jawaban dan senang memecahkan
masalah.
Menurut (Susanto dalam Yolanda & Farida, 2019) menyatakan bahwa
seseorang yang memiliki kreativitas yang tinggi di tandai dengan ciri ciri
kreativitas sebagai berikut :
1. selalu ingin tahu

4
2. memiliki rasa percaya diri yang kuat
3. memiliki sifat mandiri
4. berani mengeluarkan pendapat
5. berani mengambil resiko

B. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Kreativitas Anak


1. Faktor-faktor pendukung kreativitas anak
Banyak yang menganggap bahwa kreativitas adalah bawaan anak sejak
lahir yang dimiliki ataupun tidak dimiliki anak . Namun pada kenyataannya
kreativitas bisa di dapat dan di pupuk. Kreativitas lebih berhubungan dengan
keterampilan daripada bakat bawaan dan untuk orang tua dan guru dapat berupaya
untuk mnengembangkannya. Kreativitas lebih dari sekedar memilih warna untuk
melukis atau mengggambar, Kreativitas merupakan cara berfikir, pemecahan
masalah dan juga penerapan pengetahuan.

4. Faktor-Faktor Penghambat Kreativitas Anak


Terdapat pula faktor yang dapat menghambat kreativitas anak yang di
bagi menjadi dua yaitu faktor penghambat dari lingkungan keluarga (pola Asuh)
dan dari proses pengajaran di sekolah. Menurur Munandar (2009,95 )sikap yang
tidak menunjang perkembangan kreativitas anak diantaranya anak tidak di
berikan kebebasan untuk menyampaikan keinginan nya , hambatan-hambatan
tersebut dapat berupa :
1. kurangnya dukungan orang tua dan lingkungan tentang bagaimana anak bisa
menyalurkan bakat atau kreativitasnya
2. anak tidak di berikan kebebasan dalam memilih kegiatan yang anak sukai
3. guru dan orang tua terkesan pasif dalam memberikan dorongan, motivasi dan
pujian kepada anak dalam mengembangkan kreativitasnya.
4. Kurangnya sarana dan prasarana dalam kegiatan kreativitas.

5
III
PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini di lakukan di TK Al-Furqon yang beralamatkan di Jalan Yos
Sudarso III Gg, masjid Rt 55 No 28 Kelurahan Sangatta Utara Kecamatan Sangata
Utara Katai Timur, Kalimantan Timur.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah anak kelompok B
dengan rentang usia 5-6 tahun di Taman-Kanak-kanak Al _Furqon dengan jumlah
anak 12 orang. Peneliti memilih Taman Kanak-kanak Al Furqon sebagai tempat
penelitian dikarenakan kreativitas anak di Taman Kanak-kanak Al- Furqon
masih belum muncul, khususnya dalam kegiatan mengkolase menggunakan bahan
alam yaitu cangkang telur,daun kering, ranting kering dan bahan alam lainnya.
Pembelajaran meronce yang diberikan kepada anak di Taman Kanak-
kanak Al Furqon masih belum optimal, anak belum bisa menyalurkan
kreativitas mengkolase yang dimilikinya, kebanyakan anak mencontoh dan
meniru pekerjaan temannya sehingga anak tidak dapat mengekspresikan
kreativitas. Kebebasan dalam kegiatan mengkolase dengan bahan alam sesuai
keinginan masih terbatas anak masih meniru contoh yang diberikan oleh guru
tidak menciptakan sesuatu yang berbeda, sehingga tidak memberikan kekebasan
kepada anak untuk menuangkan imajinasi atau ide-ide kreatifnya. Berkaitan
dengan hal tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian dalam meningkatkan
kreativitas anak melalui kegiatan mengkolase dengan bahan alam yang
berkolaborasi dengan guru kelas.

6
Tahapan penelitian yang dilalui dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hal ini sesuai dengan model
yang dikembangkan oleh Kemmis & McTaggart (Arikunto, 2010, hlm. 16) yang
menyebutkan empat komponen penelitian tindakan kelas dengan model siklus,
yaitu perencanaan (planing), tindakan (action), pengamatan (observation), dan
refleksi (reflekction). Berikut ini adalah siklus penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti berdasarkan siklus model Kemmis & Mc Taggart :

Perencanaan

Refleksi
Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Evaluasi

7
Adapun penjelasan mengenai siklus penelitian tindakan kelas adalah
sebagai
berikut:
1. Identifikasi data awal

Pada tahap ini, peneliti melakukan identifikasi masalah di TK Al Furqon.


Berdasarkan wawacara dengan guru kelas dan guru pendamping
terdapat permasalahan kreativitas mengkolase pada anak, ditandai
dengan terlihat dari kurangnya kemampuan anak dalam kegiatan
mengkolase. Masih banyak anak-anak yang meniru pekerjaan temannya dan
hasil dari mengkolasenya cenderung sama.

2. Peninjauan ulang
Pada tahap ini peneliti melakukan observasi yang digunakan untuk
mengambil kondisi objektif tentang kemampuan kreativitas melukis anak
disebabkan oleh kurangnya pengembangan metode pembelajaran melalui
kegiatan bermain, hanya menggunakan metode yang biasa atau
pencontohan. Selain itu, kurangnya aplikasi pembelajaran melalui
permainan dan aktivitas mengkolase yang tidak biasa yang dapat merangsang
perkembangan kreativitas mengkolase anak. Anak hanya mengkolase dengan
media yang biasa seperti kertas origami , padahal ada beberapa media yang
tidak biasa yang dapat diberikan kepada anak untuk mengkolase agar
anak dapat pengalaman baru dan dapat bereksplorasi dengan benda lain.

3. Pelaksanaan tindakan
Setelah peneliti mengetahui permasalahan yang ada, maka peneliti
melaksanakan langkah-langkah penelitian sebagai berikut:

a. Perencanaan (rencana umum)


Peneliti melakukan berbagai persiapan sebelum melakukan
kegiatan

penelitian lapangan yaitu dengan melampirkan beberapa surat izin penelitian,


lembar pelaksanaan observasi dan menyiapkan berbagai Rencana Kegiatan

8
Harian (RKH) yang disesuaikan dengan indikator kemampuan kreativitas
melukis pada anak serta melakukan perancangan pembelajaran setiap tindakan
oleh guru sehingga adanya umpan balik terhadap keberhasilan penelitian
disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan anak. Penelitian tindakan
kelas ini, setiap siklusnya dinyatakan berhasil apabila ada
peningkatan kreativitas mengkolase pada anak melalui kegiatan
mengkolase dengan bahan alam. Peneliti berencana untuk melakukan
penelitian dengan dua siklus. Adapun kriteria keberhasilan siklus dihentikan
apabila telah mencapai minimal 70% pada kategori baik.

b. Pelaksanaan (implementasi tindakan)


Peneliti melakukan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan

rancangan tindakan yang telah dibuat. Peneliti akan mengetahui mengenai


respon anak ketika diberikan perlakuan tindakan setiap siklus.
Peneliti berperan sebagai guru harus menguasai metode pengajaran dan
melakukan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan kegiatan
mengkolase dengan bahan alam untuk meningkatkan kemampuan kreativitas
mengkolase pada anak. Namun penelitian ini memiliki kelemahan, yaitu
pengukuran tingkat kreativitas pada anak seharusnya dilakukan oleh seorang
ahli kreativitas atau yang sudah profesional.

c. Pemantauan (memonitor implementasi dan pengaruhnya)


Pada tahap ini peneliti melakukan pemantauan melalui instrumen yang

dibuat untuk anak. Peneliti yang berperan sebagai observer


melakukan observasi dan pengamatan secara langsung mengenai kemampuan
kreativitas mengkolase anak setelah diberikan kegiatan mengkolase dengan
bahan alam.

9
IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Lembaga
1. Profil Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di TK AL- FURQON. Dengan alamat Jln.


Yos Sudarso III Gg. Masjid RT 55, Kelurahan Sangata UTara Kecamatan
Sangata Utara, Kalimantan Timur. TK AL FURQON berdiri pada tahun 1998
dengan Kepala Sekolah Sayyidah Rohani S.Pd. dan NPSN. 30406875.
Penelitian di lakukan secara langsung terhadap 12 siswa kelompok B usia 5-6 tahun.

B. Hasil Penelitian
Menguraikan serta menerangkan data dan hasil penelitian tentang
permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab I. Hasil dari penelitian ini
diperoleh dengan teknik pengalaman langsung peserta didik menggunakan
metode pembelajaran mengkolase dengan bahan alam . yang hasilnya cukup
signifikan membantu anak dalam mengembangkan daya kreativitas pada anak
usia dini, Kemudian peneliti juga memakai teknik observasi sebagai cara untuk
melengkapi data yang telah ditemukan. Penelitian ini berfokus pada
komunikasi orang tua dalam meningkatkan kreativitas anak.
Peneliti juga menggunakan pendekatan kualitatif untuk melihat kondisi
alami dari suatu fenomena. Pendekatan ini bertujuan untuk
memperoleh pemahaman dan menggambarkan realitas yang kompleks.
Penelitian dengan pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang
menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
berdasarkan orang atau perilaku yang diamati. 65

Penelitian ini melibatkan tiga informan orang tua dari murid TK


AL FURQON, anak sebagai peserta didik, dan guru(rekan sejawat) sebagai

10
pengawas peneilitian, yang semua pihak mampu melibatkan diri dengan sangat
baik demi tercapainya hasil penelitian yang di harapkan.

Tabel Hasil Pencapaian Kreativitas Anak Mengkolase


Menggunakan Bahan Alam

No Nama Siswa Kreatifitas Siswa

Baik Cukup Ku
rang

1. Alika Nur S. √

2. Dwi anggara √

3. Desi Aprilia √

4. Dimas Lingga √

5. Farhan √

6. Gilang Aidan √

7. Khayla L. √

8. M. Raffi √

9. M. Akbar √

10.Nadine √

11.Pandu Dirga √

12.Razka √

11
Didapatkan hasil yang signifikan dan memuaskan dari
pengembangan kreativitas anak dengan mengkolase dengan bahan alam, siswa
terlihat sangat antusias dan menikmati setiap proses pengerjaanya, setiap anak
yang di teliti mampu menyelesaikan tugas mengkolase dengan bahan alam dengan
tuntas

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dipaparkan pada


bab sebelumnya ,terhadap permasalahan yang terdapat dalam rumusan
masalah tentang pengaruh kreasi mengkolase dengan bahan alam di dapatkan;

A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan dapat disimpulkan
bahwa penggunaan media bahan alam sebagai bahan mengkolase mampu
menghadirkan pengaruh yang positif terhadap kreativitas anak usia dini, dapat
dilakukan dengan pendekatan melakukan tiga indikator yaitu :
mengembangkan minat anak untuk melakukan kegiatan kreativitras dengan bahan alam,
menjaga dan melestarikan lingkungan,mengembangkan bakat anak dan melatih
konsentrasi. Ketiga indikator tersebuut sudah dilakukan oleh peserta didik
dengan sangat baik. Orang tua, guru dan lingkungan memiliki peranan dalam
menstimulasi perkembangan kreativitas pada anak.

Hal ini dapat terlihat ketika anak dapat mengekspresikan ide-ide dan
imajinasi berupa karya nyata seperti bunga, bingkai foto, dan bentuk lainnya,
Kemudian dapat memberikan kesenangan pada anak dalam kegiatan berkreasi
dengan bahan alam dari aspek menempel, mengkombinasikan warna dan
bentuk,dan menghasilkan hasil karya baru. Selanjutnya melatih kemampuan
kreatif, mendorong anak dalam menemukan alternatif pemecahan masalah serta

12
memberi pengalaman pada anak dalam menggali informasi baru dari sekitar
lingkungan sehingga pengembangan kreativitas anak berkembang dengan baik.

B. Saran
Kegiatan pengembangan kreativitas pada anak adalah salah satu kegiatan
yang menyenangkan bagi anak dan dapat mengembangkan berbagai aspek
pengembangan, maka di harapkan guru selalu mampu menyajikan kegiatan
kreativitas yang menarik yang selalu menjadi bagian pembelajaran yang mampu
menarik minat dan keinginan anak untuk melaksanakan kegiatan dengan tuntas serta
memberikan pengalaman nyata bagi anak.

Penggunaan bahan alam sebagai alternatif media dan bahan sangat tepat bagi
anak usia dini selain bahan alam mudah di dapatkan, bahan alam seperti cangkang
telur juga memiliki tekstur yang berbeda dari kertas dan bahan lain, dalam
kesempatan ini guru bisa memberikan informasi mengenai mengapa cangkang telur
bersifat mudah patah, dana pa fungsi cangkang telur, hal inoi pasti sangat
menyenangkan untuk di bahas bersama anak didik dan anak memperoleh ilmu baru
yang baik bagi anak

13
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

Gardner dan Howward. (2004). Multiple intelligences. (Terjemahan


Alexander
Sindoro). Batam: Interaksara
John W. Santrock, Perkembangan Anak (Terjemahan). Erlangga; Jakarta 2007,
Jumaris, Martini. Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-
kanak. Jakarta, PT. Grasindo, (2006)
Kartini Kartono,Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan),Jakarta,Mandar Maju,
(1990)
Lexy, Moleong J. Metode Penelitian Kualitatif(edisi revisi),Bandung, PT.Remaja
Rosdakarya, (2010)
Masitoh, Strategi Perkembangan TK,Jakarta,Rieneka Cipta,(2005)
Mohammad,Ali. dan Asrori, Mohammad. Psikologi Remaja Perkembangan

14
Peserta Didik. Jakarta : PT Bumi Aksara., (2012)
Mulyana, Deddy. Metode Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi
dan Ilmu Sosial Lainnya, (Cat. VIII; Bandung.
Nugraha Ali. Kurikulum Dan Bahan Belajar Anak TK, Universitas Terbuka,

Jakarta, (2005)

Nugraha Ali. Kurikulum Dan Bahan Belajar Anak TK, Universitas


Terbuka, Jakarta, (2005)

BAB VII

LAMPIRAN

A. Table Penilaian

No Nama Siswa Penilaian Siswa

BB MB BSH BSB

13.Alika Nur S. √
1
14.Dwi anggara √

15.Desi Aprilia √

16.Dimas Lingga √

15
17.Farhan √

18.Gilang Aidan √

19.Khayla L. √

20.M. Raffi √

21.M. Akbar √

22.Nadine √

23.Pandu Dirga √

24.Razka √

B. Dokumentasi Kegiatan

16
17
18

Anda mungkin juga menyukai