Anda di halaman 1dari 23

Psikologi PENDIDIKAN

BERPIKIR KREATIF

KELOMPOK 1
1. NUR ENDAH ANGGRAINI
2. RAUDATUL MUAIYANA
3. SRI WULANDARI
4. TINA IRMAYANI
5. ZASKIA WAHYUNI
PENGERTIAN BERPIKIR KREATIF

(Begheetto & Kaufaman, 2010; Strernbeg, 2009, 2010 a.b)Kreativitas adalah


kemampuan untuk berpikir tentang cara baru, dan tidak biasa, dan datang dengan
solusi yang unik.

Barron (1982, 253) mendefinisikan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk


menciptakan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru disini bukan berarti harus
sama sekali baru, tetapi dapat juga berbagai kombinasi dari unsur-unsur yang
telah ada sebelumnya.
PENGERTIAN BERPIKIR KREATIF

Rhodes (Torrance, 1981) mengelompokkan definisi-definisi kreativitas ke dalam


empat kategori:
1. Product
2. Person
3. Process
4. Press
PENGERTIAN BERPIKIR KREATIF

Jadi, kreativitas adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh individu yang menandai
adanya kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru atau
kombinasi dari karya-karya yang telah ada sebelumnya.
Teori belahan otak
(Hemispere theory)
Clark (1988) dan Gowan (1989)

Fungsi otak belahan kiri adalah berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan yang


bersifat ilmiah, kritis, logis, linier, teratur, sistematis, terorganisir, beraturan dan
sejenisnya.

Fungsi otak belahan kanan adalah berkenaan dengan kegiatan-kegiatan yang


bersifat nolinier, nonverbal, holistik, humanistik, kreatif, mencipta, mendesain,
bahkan mistik, dan sejenisnya (Dedi Supriadi, 1994)
1 Persiapan
Langkah-langkah
dalam 2 Inkubasi
BERPIKIR KREATIF
3 Wawasan
4 Evaluasi
5 Elaborasi
PENDEKATAN TERHADAP BERPIKIR KREATIF

Pendekatan dalam studi kreativitas dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
pendekatan psikologis
pendekatan sosiologis
PENDEKATAN TERHADAP BERPIKIR KREATIF

Pendekatan psikologis berasumsi bahwa kreativitas dilihat dari segi kekutan yang ada
dalam diri individu sebagai faktor-faktor yang menentukan kreativitas.

Clark, untuk menjelaskan kreativitas menggunakan pendekatan holistik


1. Thinking, berpikir rasional dan dapat diukur
2. Feeling, menunjuk pada suatu tingkat kesadaran yang melibatkan segi emosional
3. Sensing, dengan bakat yang dimiliki mampu menciptakan suatu produk yang baru
4. Intuiting, kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan
intelektualitas
PENDEKATAN TERHADAP BERPIKIR KREATIF

Pendekatan sosiologis berasumsi bahwa kreativitas individu merupakan hasil dari proses
interaksi sosial.

Arieti (1976) mengemukakan beberapa faktor sosiologi yang kondusif bagi perkembangan
kreativitas, yaitu:
1. Tersedinya sarana-sarana kebudayaan
2. Keterbukaan terhadap keragaman cara berpikir
3. Adanya keleluasaan bagi berbagai media kebudayaan
4. Adanya toleransi terhadap pandangan-pandangan yang divergen, dan
5. Adanya penghargaan yang memadai terhadap orang-orang yang berprestasi.
Perkembangan BERPIKIR KREATIF

Perkembangan kreativitas merupakan perkembangan proses kognitif, maka


kreativitas dapat ditinjau melalui proses perkembangan kognitif berdasarkan
teori yang diajukan oleh Jean Piaget.
1. Tahap Sensori Motoris (usia 0-2 tahun)
2. Tahap Pra Operasional (usia 2-7 tahun)
3. Tahap Operasional Kongkrit (usia 7-11 tahun)
4. Tahap Operasional Formal (usia 11 ke atas)
KARAKTERISTIK BERPIKIR KREATIF
TORRANCE (1981) mengemukakan ciri-ciri kreativitas, antara lain sebagai
berikut:

1. Memiliki rasa ingin tahu yang besar


2. Tekun dan tidak mudah bosan
3. Percaya diri dan mandiri
4. Merasa tertantang oleh kemajemukan atau kompleksitas
5. Berani mengambil resiko
6. Berpikir divergen
Faktor-faktor yang mempengaruhi
BERPIKIR KREATIF

Utami Munandar (1998) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang


mempengaruhi kreativitas adalah
1. Usia
2. Tingkat pendidikan orang tua
3. Tersedianya fasilitas
4. Mengunakan waktu luang
Faktor-faktor yang mempengaruhi
BERPIKIR KREATIF
Torrance (1981), mengemukakan 5 bentuk interaksi orang tua dengan anak atau remaja
yang dapat mendorong berkembangnya kreativitas, yaitu:
1. Menghormati pertanyaan-pertanyaan yang tidak lazim.
2. Menghormati gagasan imajinatif.
3. Menunjukan kepada anak atau remaja bahwa gagasan yang dikemukakakan itu bernilai.
4. Memberikan kesempatan kepada anak atau remaja untuk belajar atas prakarsanya
sendiri dan memberikan reward kepadanya.
5. Memberikan kesempatan kepada anak atau remaja untuk belajar dan melakukan
kegiatan- kegiatan tanpa suasana penilaian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
BERPIKIR KREATIF
Torrance (1981), juga mengemukakan beberapa interaksi antara orang tua dan anak
(Remaja) yang dapat menghambat berkembangnya kreativitas, yaitu:
1. Terlalu dini untuk mengeliminasi fantasi anak
2. Membatasi rasa ingin tau anak
3. Terlalu menekankan peran berdasarkan perbedaan jenis kelamin (sexsual roles)
4. Terlalu banyak melarang anak
5. Terlalu menekankan kepada anak agar memiliki rasa malu
6. Terlalu menekankan pada kererampilan verbal tertentu
7. Sering memberikan kritik yang bersifat destruktif
1 Pilihan karir yang tidak realistis

Masalah yang
sering timbul 2 Hubungan dengan guru dan teman sebaya

pada anak kreatif


3 Perkembangan yang tidak selaras

4 Tiadanya tokoh-tokoh idealnya


PENGAJARAN DAN KREATIVITAS

Tujuan penting pengajaran adalah membantu siswa menjadi lebih kreatif


(Kaufman dan Sternberg)

Desain sekolah dan ruang kelas dapat memengaruhi kreativitas siswa


(Beghetto & Kaufman, 2009)

Membudidayakan rasa ingin tahu dan minat.


Membudidayakan
rasa ingin tahu dan minat

1. Cobalah untuk terkejut oleh sesuatu setiap hari.


2. Cobalah untuk mengejutkan setidaknya satu orang setiap hari.
3. Tuliskan hal yang mengejutkan Anda dan cara Anda mengejutkan orang lain
setiap hari.
4. Saat sesuatu memicu minat Anda, ikutilah.
5. Bangunlah di pagi hari dengan tujuan spesifik-sesuatu untuk dilihat ke
depan.
6. Luangkan waktu dalam pengaturan yang merangsang kreativitas Anda.
Cara membantu siswa untuk mengembangkan
keterampilan berpikir kreatif

ANAK USIA DINI


Saat mengajar musik kepada siswa prasekolah, saya menyuruh mereka agar
memilih instrumen dari perpustakaan untuk membuat suara karakter dalam
buku ini. Siswa juga harus memberikan alasan tentang pemilihan mereka
memilih instrument tertentu.

CONNIE CHRISTY, Sekolah Dasar Aynor (Program Prasekolah)


Cara membantu siswa untuk mengembangkan
keterampilan berpikir kreatif
SEKOLAH DASAR: KELAS 5
Saat mengajar studi sosial, saya menyuruh siswa agar berpura-pura membentuk agen
perjalanan. Anda memulainya dengan berbicara tentang perjalanan di seluruh dunia, yang
menekankan geografi. Kemudian, mendiskusikan bisnis agen perjalanan. Para siswa mengumpulkan
pendapat tentang pekerjaan agen perjalanan yang diperlukan dan hal yang akan ditemukan di biro
perjalanan secara nyata. Kemudian, siswa menjadi agen perjalanan, membuat brosur perjalanan,
buku perjalanan, dan sebagainya. Proyek penelitian sosial mnyenangkan dan melibatkan dalam
aktivitas membaca, menulis, penelitian, seni, dan pemasaran.

-CRAIG JENSEN, Sekolah Dasar Cooper Mountain


Cara membantu siswa untuk mengembangkan
keterampilan berpikir kreatif

SEKOLAH MENENGAH: KELAS 6-8


Saat bercerita kepada siswa-siswa, saya sering meninggalkan bagian terakhir dari cerita kosong
dan mereka membuat akhirnya. Tidak ada jawaban benar atau salah, hanya kesempatan bagi siswa
untuk memperluas pemikiran kreatif.

-MARGARET REARDON. Sekolah Pocantico Hills


Cara membantu siswa untuk mengembangkan
keterampilan berpikir kreatif

SEKOLAH TINGGI: KELAS 9-12


Dalam lingkungan bebas dan aman, guru dapat mendorong siswa untuk berpikir kreatif. Secara
khusus, saya yakin bahwa menyuruh siswa untuk mengumpulkan pendapat tentang berbagai topik
menyebabkan aliran ide kreatif.

-DENNIS PETERSON,SMA Deer River


Hubungan Mengajar: Praktik terbaik

Strategi untuk menuntun siswa berpikir lebih kreatif


1. Keterlibatan dalam berpikir kreatif selama kursus pengajaran sehari-hari
2. Dorongan berpikir kreatif berbasis pada kelompok dan individu
3. Penyediaan lingkungan yang merangsang kreativitas
4. Jangan terlalu mengontrol siswa
5. Dorongan motivasi internal
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai