Anda di halaman 1dari 23

By Group 5

1. NURHALISA (E1E015084)
2. SITI HAFSAH INTAN SARI (E1E015101)
3. SITI MAEMANAH (E1E015102)
4. SRI WULANDARI (E1E015106)
5. TINA IRMAYANI (E1E015109)
6. YENI DIAH HARTATI (E1E015115)
LATAR BELAKANG
Kelahiran seorang bayi adalah salah satu anugerah istemewa bagi seluruh
anggota keluarga besar. Ini pertanda bertambahnya jumlah anggota keluarga
yang akan mengisi garis-garis silsilah. Hal inilah yang membuat kelahiran bayi
mendapat perhatian khusus dari orangtua dan keluarga. Acara-acara syukuran pun
mewarnai penyambutan kelahiran si bayi. Yang umum dilakukan adalah acara
akikah, nyunatan (bagi bayi perempuan) dan pedaq api. Ketiga acara tersebut
masih dilakukan oleh masyarakat suku sasak sampai sekarang, terutama masyarakat
yang tinggal di pedesaan. Salah satunya adalah peraq api.

Mae
RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan tradisi pedaq api ?

2. Apa tujuan dilaksanakannya pedaq api ?

3. Bagaimana proses pelaksanaan pedaq api di dusun Panggungan desa


Lepak kecamatan Sakra Timur ?

4. Apa kekurangan dan kelebihan dari pedaq api ?


TUJUAN OBSERVASI

1. Mengetahui konsep dari pedaq api.

2. Mengetahui tujuan dilaksanakannya pedaq api.

3. Mengetahui proses pelaksanaan pedaq api di dusun Panggungan desa


Lepak kecamatan Sakra Timur.

4. Mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pedaq api.


METODE PENGUMPULAN DATA
• Observasi

• Wawancara

• Ilustrasi

• Dokumentasi
ALAT DAN BAHAN

• Instrumen wawancara

• Lembar biodata narasumber

• Alat rekam

• Kamera

• Alat tulis

• Alat dan bahan ilustrasi proses pedaq api.


TEMPAT DAN WAKTU

Dusun Panggungan Desa Lepak Kecamatan


TEMPAT Sakra Timur

WAKTU Sabtu – Ahad, 4 - 5 November 2017

Wulan
NARASUMBER 1 (BELIAN)

NAMA : PAPUQ MIHRAM


TTL : LEPAK, 1952
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
STATUS : MENIKAH
PEKERJAAN : IBU RUMAH TANGGA
ALAMAT : DASAN WAHYU, DESA
LEPAK, KEC. SAKRA TIMUR, LOTIM
Model Ilustrasi (ibu dan anak)
NAMA : MAWARNI, S.Pd
TTL : PANGGUNGAN, 30 DESEMBER 1975
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
STATUS : MENIKAH
PEKERJAAN : WIRASWASTA
ALAMAT : DASAN WAHYU, DESA LEPAK,
KEC.SAKRA TIMUR, KAB.LOTIM

NAMA : IDHAM KHOLID AKBAR


TTL : LEPAK, 29 JULI 2017
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
ALAMAT : PANGGUNGAN, DESA LEPAK,
KEC. SAKRA TIMUR, KAB.LOTIM
HASIL WAWANCARA

• Menurut Papuq Mihram, pedaq api adalah suatu ritual untuk meresmikan
nama seorang bayi setalah putusnya tali pusar bayi tersebut.

• Pedaq api wajib dilaksanakan karna tradisi tersebut sudah diajarkan secara
turun temurun dan fungsinya untuk membuang molang maliq (sial).

• Tidak ada buku pegangan atau panduan dalam melakukan pedaq api.
Namun, beliau pernah membaca buku yang berjudul “Mujarabat” yang
berasal dari Malaysia yang isinya membahas salah satu tata cara menanam
ari-ari bayi.
• Budaya pedaq api berkaitan dengan ajaran agama islam karena
bacaan yang dibaca ketika proses pedaq api terdiri dari membaca dua
kalimat syahadat, shalawat, dan surah al-fatihah.

• Budaya pedaq api diketahui oleh seluruh masyarakat di desa


panggungan karena sudah menjadi suatu kepercayaan dan menjadi
tradisi.
• Hal yang harus diperhatikan dalam pedaq api :

1) Semua yang hadir tidak boleh berbicara kecuali beliannya (dukun


beranak) karena akan mengurangi konsentrasi atau kesakralan proses
pedaq api.

2) Semua yang dipercaya seorang ibu akan mempengaruhi


perkembangan seorang bayi, contohnya seorang ibu harus makan
nasi dengan cepat agar anaknya tidak lamban dalam bekerja.
• Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pedaq api

• Telur : 10 butir • Garam


• Daun Bikan • Kelapa
• Daun Jelonjok • Kete (wajan tanah liat)
• Buah Pinang • Kemeq tanaq + air + daun
• Daun Sirih • Serabut Kelapa
• Kunyit • Benang hitam dan putih
• Nasi
PROSES PEDAQ API

• Menulis nama bayi di atas kertas.


• Menyiapkan bahan berupa kemeq tanaq yang berisi air.
• Menyiapkan kete yang berisi serabut kelapa yang dibakar.
• Ibu berdiri dan menendang kemeq tanaq yang berisi air sehingga
api yang berada di kete dapat dipadamkan.
• Bayi diputar di atas kemeq tanaq tersebut sebanyak 9 kali.
• Bayi dipangku oleh 9 saksi dan saksi tersebut diberikan telur sebagai
tanda terima kasih. Yang memangku terakhir adalah ibu dari bayi
tersebut.
• Memberikan kertas berisi nama tersebut kepada bayi untuk
digenggam.
• Manfaat pedaq api :

a. Menjauhakan bayi dari molang maliq (mara bahaya)

b. Mempererat ikatan batin antara ibu dan anak

• Kerugian jika budaya pedaq api tidak dilaksanakan yaitu anak


tersebut akan mudah terkena penyakit.

• Tidak ada sanksi jika tidak melaksanakan budaya pedaq api.

• Tidak ada peran dokter dalam proses budaya pedaq api.

• Yang pertama kali menggagas budaya pedaq api di desa


panggungan adalah nenek moyang kami.
• Orang yang terlibat dalam budaya pedaq api adalah Ibu, anak,
belian, dan saksi.

• Yang berhak memimpin proses budaya pedaq api adalah belian.

• Jumlah orang yang harus ada dalam budaya pedaq api yaitu 12
orang. (Ibu, bayi, belian, dan saksi)

• Seorang anak harus melakukan budaya pedaq api pada usia


minimal 7 hari atau tergantung kapan putusnya tali pusar bayi
tersebut.
• Budaya pedaq api berlangsung selama 1 hari.

• Budaya pedaq api harus dilakukan di dalam rumah. Karena seorang


ibu dan anak tidak boleh keluar dari rumah selama 44 hari.

• Ritual pemberian nama disebut pedaq api karena ada salah satu
rangkaian pedaq api, seorang ibu harus menendang kemek tanaq
untuk memadamkan api pada serabut kelapa yang dibakar.
Maksudnya untuk menjauhkan bayi dari segala mara bahaya.
NILAI-NILAI

a. Nilai agama : membaca dua kalimat syahadat, shalawat, dan surah al-
fatihah.

b. Nilai sosial : pemberian telur rebus sebagai tanda terima kasih kepada saksi

c. Nilai budaya : ajaran nenek moyang wajib dilakukan secara turun-temurun

d. Nilai ekonomi : bahan yang digunakan tidak mahal karena mudah ditemui di
lingkungan sekitar.

e. Nilai moral : semua saksi yang hadir tidak mengganggu jalannya proses pedaq
api karena untuk menghargai kesakralan budaya tersebut.
DOKUMENTASI
GROUP 5
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai