Anda di halaman 1dari 23

PERKEMBANGAN

KREATIVITAS
Refrensi: Buku Perkembangan Peserta Didik Pengembangan
Kompetensi Pedagogis Guru, Oleh Prof. Dr. H. M. Asrori

Mina Maulita (220131608864)


Nadela Widiasari (220321604193)
Teori Belahan
Otak
Fungsi Otak belahan Fungsi otak belahan
kiri (Covergent kanan (divergent
thinking) adalah thinking) adalah
berkaitan dengan berkenaan dengan
pekerjaan-pekerjaan kegiatan-kegiatan
yang bersifat ilmiah, yang bersifat non
kritis logis, linier, linier, non verbal,
teratur, sistematis, holistik, humanistik,
terorganisir, kreatif, mencipta,
beraturan, sejenisnya. mendesain, bahkan
mistik dan sejenisnya.
DEFINISI KREATIVITAS
SECARA UMUM
Cara berpikir konvergen adalah cara-
Barron (2002) “Kreativitas adalah
cara individu dalam memikirkan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu
sesuatu dengan berpandangan bahwa
yang baru. sesuatu yang baru di sini bukan
hanya ada satu jawaban yang benar.
berarti harus sama sekali baru, tetapi
dapat juga sebagai kombinasi dari unsur-
Cara berpikir divergen adalah
unsur yang telah ada sebelumnya.
kemampuan individu untuk mencari
berbagai alternatif jawaban terhadap
Guilford (1970) “ kreativitas mengacu pada
suatu persoalan.
kemampuan yang menandai ciri-ciri
seorang kreatif. Guilford mengemukakan
K
dua cara berpikir, yakni cara berfikir
konvergen dan divergen
Product, menekankan pada hasil karya-karya
kreatif, baik yang sama sekali baru atau
kombinasi karya-karya sebelumnya yang
PRODUCT, PERSON, menghasilkan sesuatu yang baru.

PROCESS, AND PRESS Person, memandang kreativitas dari segi ciri-


ciri individu yang menandai kepribadian
orang kreatif berkaitan dengan kreativitas.

Process menekankan pada bagaimana


proses kreatif itu berlangsung sejak mulai
tumbuh sampai dengan berwujud perilaku
kreatif.

Press menekankan pada pentingnya faktor-


faktor yang mendukung timbulnya kreativitas
individu.
PENDEKATAN TERHADAP
KREATIVITAS
Pendekatan Psikologis lebih melihat kreativitas dari segi kekuatan-
kekuatan yang ada dalam diri individu sebagai faktor-faktor yang
menentukan kreativitas, seperti: intelegensi, bakat, motivasi, sikap, minat,
dan disposisi kepribadian lainnya. salah satu pendekatan yang
digunakan untuk menjelaskan kreativitas adalah pendekatan holistik.
pendekatan holistik untuk menjelaskan konsep kreativitas dengan
berdasarkan pada fungsi-fungsi berpikir, merasa, mengindera, dan
intuisi.

Pendekatan Sosiologis berasumsi bahwa kreativitas individu merupakan


hasil dari proses interaksi sosial, di mana individu dengan segala potensi
dan disposisi kepribadiannya dipengaruhi oleh lingkungan sosial tempat
individu itu berada, yang meliputi ekonomi, politik, kebudayaan, dan
peran keluarga.
PERKEMBANGAN KREATIVITAS

1. Tahap Sensori-Motoris (0-2 Tahun)


Pada tahap ini anak berada dalam suatu masa
pertumbuhan yang ditandai oleh kecenderungan-
kecenderungan sensori-motoris yang amat jelas.

2 .Tahap Praoperasional (2-7 Tahun)


Tahap ini disebut juga tahap intuisi sebab
perkembangan kognitifnya memperlihatkan
kecenderungan yang ditandai oleh suasana
intuitif.
PERKEMBANGAN KREATIVITAS
3. Tahap Operasional Konkrit (7-11 Tahun)
Pada tahap ini anak mulai menyesuaikan diri dengan
realitas konkrit dan sudah mulai berkembang rasa ingin
tahunya. Anak sudah dapat mengamati, menimbang,
mengevaluasi, dan menjelaskan pikiran-pikiran orang lain
dalam cara-cara yang kurang egosentris dan lebih
obyektif.

4. Tahap Operasional formal (11 Tahun keatas)


. Pada masa ini anak telah mampu mewujudkan suatu
keseluruhan dalam pekerjaannya yang merupakan hasil
dari berpikir logis. Aspek perasaan dan moralnya juga
telah berkembang sehingga dapat mendukung
penyelesaian tugas-tugasnya.
Tahap-Tahap
Kreativitas
1. Persiapan (Preparation)
Pada tahap ini, individu berusaha
mengumpulkan informasi atau data
untuk memecahkan masalah yang
dihadapi. Individu memikirkan
alternatif pemecahan terhadap
masalah yang dihadapi itu.
2. Inkubasi (Incubation)
Pada tahap ini, proses
pemecahan masalah "dierami"
dalam alam prasadar, individu
seolah-olah melepaskan diri untuk
sementara waktu dari masalah
yang dihadapinya, dalam artian
tidak memikirkannya secara sadar
melainkan "mengendapkannya"
dalam alam prasadar.
3. Iluminasi (Ilumination)
Pada tahap ini sudah dapat timpul
inspirasi atau gagasan-gagasan baru
serta proses-proses yang mengawali
dan mengikuti munculnya inspirasi
atau gagasan-gagasan baru itu.

4. Ferifikasi (Verification)
Pada tahap ini, gagasan-gagasan
yang telah muncul iti dievaluasi secara
kritis dan konvergen serta
menghadapkannya kepada realitas.
Karakteristik
Kreativitas
Berbagi karakteristik atau ciri kreativitas yang
hendak dikemukakan pada bagian ini
merupakan serangkaian hasil studi terhadap
kreativitas menurut beberapa ahli diantaranya:
1. Adams (2002), mengemukakan:
a. Memiliki dorongan (drive) yang tinggi
b. Memiliki keterlibatan yang tinggi
c. Memiliki rasa ingin tahu yang besar
2. Utami Munandar (1992), mengemukakan:
a. Senang mencari pengalaman baru
b. Memiliki ketekunan yang tinggi
c. Berwawasan masa depan dan penuh
imajinasi.

3. Clark (2003), mengemukakan sebagai berikut:


a. Memiliki rasa disiplin yang tinggi
b. Cenderung sering menentang otoritas
c. Lebih mampu menyelesaikan diri
4. Torrance(2001), mengemukakan karakteristik
Kreativitas adalah:
a. Memiliki rasa ingin tahu yang besar
b. Tekun dan tidak mudah bosan
c. Percaya diri dan mandiri
d. Merasa tertantang oleh
kemajemukan/kompleksitas
e. Berani mengambil risiko
f. Berpikir divergen
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kreativitas
Pada mulanya, kreativitas dipandang sebagai faktor bawaan
yang hanya dimiliki oleh individu tertentu. Dalam perkembangan
selanjutnya, ditemukan bahwa kreativitas tidak dapat
berkembang secara otomatis tetapi membutuhkan rangsangan
dari lingkungan. Beberapa ahli mengemukakan faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan kreativitas, diantaranya:

1. Utami Munandar (1992), mengemukakan bahwa faktor-faktor


yang mempengaruhi kreativitas adalah:
a. Usia
b. Tingkat pendidikan orang tua
c. Tersedianya fasilitas
d. Penggunaan waktu luang
2 .Clark (2003), mengkategorikan faktor-faktor yang
mempengaruhi kreativitas ke dalam dua kelompok, yakni
a. Faktor yang mendukung perkembangan kreativitas adalah:
1. Situasi yang menghadirkan ketidaklengkapan serta
keterbukaan
2 .Situasi yang memungkinkan dan mendorong timbulnya
banyak pertanyaan
3. Situasi yang mendorong tanggung jawab dan kemandirian

b. Faktor yang menghambat berkembangnya kreativitas,


diantaranya:
1. Stereotip peran seks/jenis kelamin
2. Diferensiasi antara bekerja dan bermain
3. Otoritarianisme
7. Tidak menghargai terhadap fantasi dan hayalan
3. Miller dan Gerald (Adams dan Gullota, 2003), mengemukakan
adanya pengaruh keluarga pada perkembangan kreativitas
anak dan remaja sebagai berikut:
a .Orang tua yang memberikan rasa aman
b. Orang tua mempunyai berbagai macam minat pada kegiatan
di dalam dan diluar rumah
c. Orang tua memberikan kepercayaan dan menghargai
kemampuan anaknya

Sedangkan Torrance (2001) juga menekankan pentingnya


dukungan dan dorongan dari lingkungan agar individu dapat
berkembang kreativitasnya. Menurutnya, keluarga merupakan
salah satu lingkungan pertama dan utama yang dapat
mendukung atau menghambat berkembangnya kreativitas. Hal
ini dapat dimungkinkan karena sebagian besar waktu hidup
anak berlangsung dalam keluarga.
Masalah Yang Sering Timbul Pada Anak
1. Pilihan karir yang tidak realistis
Karena kemampuan kreatifnya iti menyebabkan anak-anak
kreatif seringkali cenderung memiliki pilihan karir yang tidak
realistis, kurang populer, dan tidak lazim sejauh dipersepsi
oleh lingkungannya.

2. Hubungan dengan guru dan teman sebaya


Dalam hubungan dengan guru dan teman sebaya, anak-
anak kreatif kadang-kadang mengalami hambatan. Sebagai
konsekuensi dari potensi kreatifnya, mereka cenderung kritis
dan memiliki pendapatnya sendiri. Kekritisan dan sifat-sifat
yang melekat pada dirinya itu seringkali berakibat dijauhi oleh
teman sebayanya atau kurang disenangi oleh guru.
Masalah Yang Sering Timbul Pada Anak

3. Perkembangan yang tidak selaras


Jika lingkungannya tidak dapat mengakomodasi
keunggulan potensi kreatifnya itu, masalah dapat muncul
dalam diri anak-anak kreatif. Masalah yang dapat tinbul
adalah masalah antara kematangan intelektual dengan
perkembangan aspek-aspek emosional dan sosialnya.

4. Tiadanya tokoh-tokoh ideal


Anak-anak kreatif cenderung memiliki tokoh-tokoh orang
besar yang sangat diidealkan dalam hidupnya. Tokoh-tokoh
ideal bisa berada dekat dilingkungan sekitarnya, tetapi dapat
juga berada ditempat yang jauh dan sulit dijangkau.
Menciptakan rasa aman kepada untuk
Upaya Membantu mengekspresikan kreativitasnya
Perkembangan Mengakui dan menghargai gagasan-
gagasan anak
Kreativitas Dan Menjadi pendorong bagi anak untuk
Implikasinya Bagi mengkomunikasikan dan mewujudkan
gagasan-gagasannya
Pendidikan Membantu anak memahami divergensinya
dalam berpikir, bersikap, dan bukan malah
menghukumnya
Memberikan peluang untuk
mengkomunikasikan gagasan-
gagasannya
Memberikan informasi mengenai peluang-
peluang yang tersedia
Sumber Referensi
Judul Buku: Perkembangan Peserta Didik
"Perkembangan Kompetensi
Pedagogis Guru"
Penulis: Prof. Dr. H. M. Asrori.
Daftar isi
1. Teori Belahan Otak
2. Definisi Kreativitas Secara Umum
3. Product, Person, Process, adn Press
4. Pendekatan Terhadap Kreativitas
5. Perkembangan Kreativitas
6. Tahap - Tahap Kreativitas
7. Karakteristik Kreativitas
8. Faktor - Faktor yang mempengaruhi kreativitas
9. Masalah Yang Sering Timbul Pada Anak
10. Upaya Membantu Perkembangan Kreativitas Dan Implikasinya
Bagi Pendidikan
Terima Kasih
Semoga kamu bisa mendapatkan ilmu
yang bermanfaat dari presentasi ini.
Semoga beruntung !
Pertanyaan
1. Bagaimana pengaruh pola belajar terhadap
aktivitas otak kanan dan otak kiri?

2. Mengapa kreativitas memerlukan


rangsangan dari lingkungan dan tidak dapat
berkembang secara otomatis?

Anda mungkin juga menyukai