Anda di halaman 1dari 13

Dasar Pertimbangan,

Kebijakan, dan Konsep


Keberbakatan dan
Kreativitas
Psikologi dan Pendidikan Anak Berbakat
Bakat
Munandar (1987): Bakat merupakan kemampuan bawaan
yang merupakan potensi yang perlu dikembangkan atau dilatih.
Judarwanto (2007): Keberbakatan adalah kemampuan
intelektual atau kecerdasan diantaranya meliputi kemampuan
intelektual musik, matematika, fisika, kimia, elektronika,
informasi tehnoloi, bahasa, olahraa dan berbagai tingkat
kecerdasan diberbagai bidang yang kemampuannya jauh di atas
rata-rata seusianya.
Renzuli (2002): Keberbakatan merupakan interaksi antara
kemampuan umum dan atau spesifik, tingkat tanggungjawab
terhadap tugas yang tinggi dan kreativitas yang tinggi.
Anak Berbakat
Anak yang dapat membuktikan kemampuan untuk berprestasi yang
tinggi dalam bidang intelektual, kreatif, artistik, kapasitas
kepemimpinan atau akademik spesifik dan membutuhkan pelayanan
atau aktivitas yang tidak sama dengan yang disediakan di sekolah
sehubungan dengan penemuan kemampuan-kemampuannya.
USOE (United Office of Education)
Bakat (aptitude) ≠
kemampuan (ability) dan
prestasi (achievement)

Bakat dapat menentukan


prestasi seseorang
Bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang
merupakan potensi (potensial ability) yang masih
perlu dikembangkan atau dilatih.

Kemampuan (ability) adalah daya untuk melakukan


suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan
latihan.

Kemampuan: suatu tindakan dapat dilaksanakan


sekarang.

Bakat: memerlukan latihan dan pendidikan agar


suatu tindakan dapat di lakukan di masa yang akan
dating.
Three Ring Conception
Renzulli (1979)
Terdapat 3 hal yang harus dimiliki oleh anak
berbakat, yaitu:
1. Kemampuan umum atau kecerdasan di atas rata-rata,
2. Kreativitas
3. Peningkatan diri terhadap tugas yang tinggi sebagai bentuk motivasi internal
yang dimiliki.

Anak berbakat dengan kemampuan berprestasi yang dimilikinya


membutuhkan pelayanan atau aktivitas yang tidak sama dengan
yang disediakan di sekolah sehubungan dengan penemuan
kemampuan-kemampuannya (Hawadi, 2002)
Dasar Pertimbangan untuk Pendidikan Anak Berbakat

• Keberbakatan tumbuh dari proses interaksi antara lingkungan yang merangsang (stimulus), kemampuan bawaan dan
prosesnya.
• Pendidikan memberikan kesempatan yang sama pada semua anak untuk mengembangkan potensi (bakat) sepenuhnya.
• Anak berbakat yang tidak memperoleh materi pembelajaran yang sesuai kemampuannya maka akan terhambat
perkembangannya sehingga mereka akan sering merasa bosan, jengkel, tak acuh dan underachiever (prestasi di bawah
kemampuannya).
• Adanya kekhawatiran mengenai pelayanan pendidikan yang khusus bagi anak berbakat membentuk kelompok elit.
• Anak berbakat merasa minat dan gagasannya berbeda dengan teman sebaya.
• Kebutuhan anak dipertimbangkan dan dirancang sejak awal akan menimbulkan peningatan yang nyata akan prestasi.
• Anak berbakat yang diberi kesempatan dan pendidikan akan dapat memberi sumbangan yang bermakna pada
masyarakat.
• Dari sejarah bebrapa tokoh, mereka tidak berprestasi di sekolah tetapi unggul dalam hidup.
Pendekatan 4P dalam
Pengembangan Kreativitas

Pribadi Press
01 Kreativitas mencerminkan
keunikan individu dalam pikiran-
02 Kondisi dari dalam dan dari luar
yang mendorong seseorang ke
pikiran dan ungkapan- perilaku kreatif.
ungkapannya.

Proses Produk
03 Bersibuk diri secara kreatif yang
menunjukan kelancaran,
04 Suatu karya dapat dikatakan kreatif
jika merupakan suatu ciptaan yang
fleksibelitas (keluwesan) dan baru atau orisinil dan bermakna dari
orisinalitas dalam berfikir dan individu dan/atau bagi lingkungan
berperilaku
Cont.
1. Teori pembentukan PRIBADI kreatif. Teori psikoanalisis dan teori humanistik
● Psikoanalisis lebih menekankan bahwa kreativitas anak diperoleh pada 5 tahun pertama kehidupan dimana
proses kognitif mereka berasal dari mekanisme pertahanan dan mekanisme sublimasi (pengantian).
● Sedangkan menurut teori humanistik kreativitas muncul karena dorongan untuk menyelesaikan masalah
kehidupan dan mencapai kemungkinan tertinggi dalam hidup.

2. Teori tentang PRESS (DORONGAN)


● Kebutuhan dorongan anak secara intrinsik maupun ekstrinsik untuk menumbuhkan kreativitasnya.
● Motivasi kreativitas, yaitu motivasi primer ketika individu membentuk hubungan baru dengan lingkungannya
untuk upaya menjadi diri sepenuhnya.
● Kondisi eksternal yang mendorong perilaku kreatif, yaitu dengan menciptakan kondisi keamanan dan kebebasan
psikologis. Menciptakan kondisi aman dengan cara menerima kekurangan dan kelebihan anak, mengusahakan
agar suasana evaluasi eksternal tidak begitu nyata, dan memberikan pengertian secara empatis (melihat sudut
pandang anak). Sedangkan kebebasan psikologis berupa kebebasan mengekspresikan simbolis pikiran maupun
perasaannya.
Cont.
3. Teori tentang PROSES kreatif . Teori Wallas dan teori belahan otak kanan & kiri
● Teori Walllas menjelaskan bahwa proses kreatif terdiri dari 4 tahap yaitu: persiapan, persiapan untuk
memecahkan masalah inkubasi, seakan-akan melepaskan diri sementara dari masalah iluminasi, adanya
insight (gagasan baru), verifikasi, ide diuji terhadap realitas
● Teori belahan otak kanan & kiri menjelaskan bahwa orang yang dominan menggunakan otak kanan
adalah mereka yang kreatif

4. Teori tentang PRODUK KREATIF


● Produk kreatif akan timbul sejauh mana dorongan lingkungan dan diri sendiri untuk menciptakan
produk kreatifnya.
Kreativitas memiliki kaitan dengan keberbakatan.
Keberbakatan adalah hasil dari berfungsinya
secara total otak manusia, sehingga kreativitas
adalah pernyataan tertinggi keberbakatan yang
dapat diteliti dari dasar biologis otak.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai