Anda di halaman 1dari 14

Teori Kepribadian dan

Perkembangan, Stabilitas dan


Perubahan, Relasi Akrab pada
Masa Dewasa Menengah
ANGGOTA
KELOMPO
K
WIKI DWI NINGRUM –
20090000186
DAFFA HAFIST NAKULA –
20090000188
YO MASAPO KRISNO A. P. –
20090000219
MUHAMMAD MALVINO PRATAMA
– 20090000222
Teori Kepribadian dan
Perkembangan
Teori Erickson
Erickson menyatakan bahwa tahap ke-7 dari masa hidup manusia
adalah generativitas versus stagnasi terjadi di masa dewasa
menengah. Empat tipe generativitas ini mencakup biologi,
pengasuhan, pekerjaan dan budaya.

Poin-poin penelitian Smith college women tentang


Generativitas :

1. Merasa dibutuhkan orang lain .


2. Berusaha memastikan bahwa orang-orang muda memperoleh
kesempatan untuk berkembang .
3. Pengaruh dalam komunitas atau bidang minat saya.
4. Level produktivitas atau efektivitas yang baru.
5. Menghargai dan menyadari orang yang lebih tua .
6. Memiliki perspektif yang lebih luas .
7. Berminat pada hal-hal di luar keluarga saya.
Kepastian identitas

1. Merasa menjadi diri sendiri .


2. Bergairah kacau bingung mengenai hasrat-hasrat dan potensi-
potensinya (kebalikan) .
3. Mendekati akhir dari perjalanan dan tidak menemukan jalan lain
(kebalikan) .
4. Merasa hidup saya berlangsung dengan mulus.
5. Mencari siapakah saya ini (kebalikan) .
6. Berharap saya memiliki jangkauan yang lebih luas mengenai
hidup saya (kebalikan) .
7. Cemas bahwa saya tidak bisa memanfaatkan peluang-peluang
yang ada (kebalikan) .
8. Merasa aman dan bertanggung jawab.
Teori Levinson Dalam teori levinson, tugas-tugas
perkembangan sebaiknya dikuasai dalam titik-titik
perkembangan dan perubahan yang berbeda di usia paruh baya
yang berfokus pada 4 konflik :

1. Orang muda versus orang tua,


2. Destructive versus konstruktif,
3. Maskulin versus feminin,
4. Mendekat ke orang lain atau menjauh dari orang lain.

Levinson memandang usia setengah baya sebagai masa krisis. Dia


berpendapat bahwa dewasa setengah baya tergantung antara masa
lalu dan masa depan dan orang di masa ini berusaha untuk
mengatasi kesenjangan ini yang dapat mengancam kontinuitas
hidupnya. Dalam sebuah studi longitudinal ketidakstabilan emosi
individu dinilai dari usia 33 hingga 54 tahun. Hasilnya di usia paruh
baya tidak terlihat adanya peningkatan ketidakstabilan emosi.
Pendekatan peristiwa hidup
Menurut versi awal pendekatan peristiwa hidup, berbagai peristiwa
hidup seringkali menciptakan lingkungan yang mengganggu yang
menyebabkan stres pada kehidupan orang-orang.
Berikut adalah permasalahan dan pengalaman menyenangkan
sehari-hari yang paling sering terjadi pada orang dewasa usia
paruh baya selama periode 9 bulan (dalam penelitian).

Permasalahan sehari-hari

1. Masalah berat badan.


2. Kesehatan anggota keluarga.
3. Naiknya harga barang-barang kebutuhan .
4. Perawatan rumah .
5. Terlalu banyak hal yang harus dikerjakan.
6. Salah menempatkan atau kehilangan barang .
7. Merapikan halaman rumah .
8. Properti, investasi atau pajak .
9. Kejahatan .
10. Penampilan fisik.
Pengalaman menyenangkan sehari-hari

1. Berhubungan baik dengan pasangan atau kekasih.


2. Berelasi baik dengan kawan-kawan.
3. Menyelesaikan tugas .
4. Merasa sehat.
5. Tidur cukup .
6. Makan .
7. Memenuhi tanggung jawab anda .
8. Berkunjung, menelepon atau menulis surat.
9. Menghabiskan waktu bersama keluarga .
10. Kesenangan dalam rumah untuk anda.
 
Stres dan Kendali Diri di Usia Paruh Baya
Para peneliti menemukan bahwa orang dewasa muda dan menengah
mengalami hari-hari yang lebih menekan, mengandung banyak stres,
dan melampaui batas sehingga mereka tidak lagi memiliki kendali,
dibandingkan yang dialami orang-orang dewasa muda dan tua.
 
Konteks Perkembangan Individu di Usia Paruh Baya

Konteks historis
Individu yang dilahirkan pada masa depresi besar mungkin memiliki
pandangan mengenai hidup yang berbeda dibandingkan dengan
mereka yang dilahirkan di masa yang optimis.
Konteks Gender
Para kritikus menyatakan bahwa teori-teori tahap perkembangan
orang dewasa mengandung bias pria karena teori-teori itu terlalu
menekankan pada prestasi dan karir serta tidak menaruh cukup
perhatian pada hal-hal yang menjadi perhatian wanita seperti relasi
antar manusia misalnya.
Konteks Budaya
Banyak budaya tidak memiliki konsep yang jelas mengenai usia paruh
baya. Dalam banyak masyarakat non industri status wanita akan
meningkat di usia paruh baya.
STABILITAS DAN PERUBAHAN
Studi longitudinal
Dalam studi Baltimore Costa & McCrae, Lima besar faktor
kepribadian (neuroticism (stabilitas emosi), extravertion, opennes to
experiental (terbuka pada pengalaman), agreableness (keramahan),
dan concientiousness (sikap berhati-hati) terlihat cukup stabil.
Aspek big five personality.
1. Openness.
2. Concientiousness.
3. Extraversion.
4. Agreableness.
5. Neuroticism.
Studi Longitudinal Berkeley
tidak mendukung argumen tentang terjadinya perubahan yang
ekstrim dalam stabilitas perubahan. Karakteristik-karakteristik yang
paling stabil adalah orientasi intelektual, keyakinan diri, dan
keterbukaan terhadap pengalaman baru. Adapun karakteristik-
karakteristik yang paling banyak berubah adalah pengasuhan,
permusuhan dan kendali diri.
 
Kesimpulan Model Kepribadian Kumulatif
menyatakan bahwa seiring bertambahnya waktu dan usia
kepribadian menjadi lebih stabil. Dengan demikian orang
menunjukkan stabilitas yang lebih besar dalam kepribadiannya
ketika mereka mencapai usia paruh baya dibandingkan ketika
mereka masih lebih muda.
RELASI AKRAB
Cinta dan pernikahan di usia setengah baya
Cinta afektif meningkat di usia paruh baya, khususnya pernikahan
yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Mayoritas orang
dewasa di usia pertengahan yang menikah menyatakan bahwa
pernikahan mereka itu baik atau sempurna.

Berikut ini adalah alasan utama dari wanita dewasa di usia paruh baya
dan dewasa tua untuk bercerai :
1. Penganiayaan verbal, fisik atau emosional 23%
2. Penyalahgunaan alkohol atau obat 18%
3. Berbohong 17%

Sedangkan alasan utama dari pria dewasa di usia paruh baya dan
dewasa tua untuk bercerai adalah :
4. Masalah yang tidak jelas, tidak mencintai pasangannya lagi 17%
5. Selingkuh 14%
6. Perbedaan nilai, gaya hidup 14%
Sindrom empty-nest (kekosongan) dan pemenuhannya
Pada kenyataannya orang tua yang hidupnya menyaksikan
keberadaan anak-anak, mungkin mengalami empty nest syndrome
yang mencakup menurunnya kepuasan pernikahan setelah anak-anak
meninggalkan rumah.

Relasi diantara saudara kandung dan persahabatan


Relasi diantara saudara kandung terus berulang sepanjang hidup.
Beberapa di antara mereka memiliki relasi yang dekat sementara
yang lain berjarak. Persahabatan terus berlanjut sebagai hal yang
penting di usia paruh baya.

Kakek Nenek
Banyak orang dewasa menjadi kakek nenek untuk pertama kalinya di
usia paruh baya. Terdapat peran-peran dan gaya-gaya kakek nenek
yang berbeda-beda.

Relasi antar generasi


Anggota keluarga biasanya menjadi kontak antar generasi. Para ibu
dan anak perempuan memiliki relasi yang paling dekat. Generasi
paruh baya yang disebut generasi sandwich atau terperas berperan
penting dalam menjalin hubungan antar generasi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai