Anda di halaman 1dari 9

ASPEK PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN KREATIVITAS ANAK

USIA DINI PADA KURIKULUM 2013


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah METODE PENGEMBANGAN
KOGNITIF KREATIFITAS ANAK USIA DINI Dosen Pengampu:

Yustinis Wangguway, S.Pd,M.Pd

Oleh:
Kelompok 9 (SEMBILAN)
1. TERSA D. HULISELAN NIM: 2020 04 0298
2. YUANITA NGANGANGOR NIM: 2020 04 0286
3. AGNHES T. RUMWAROPEN NIM: 2020 04 0279

KELAS A SEMESTER IV(EMPAT)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KRISTEN UNTUK ANAK USIA DINI
SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN PROTESTAN NEGERI SENTANI
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada
halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Yustinus
Wangguway,S.Pd,M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah Metode Pengembangan
Kognitif dan Kreatifitas Anak Usia Dini yang telah membantu memberikan arahan
dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Sentani, April 2022


Penyusun

Kelompok 9 (Sembilan)

ii
DAFTAR ISI

Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………… 1
1.3 Tujuan Penulisan ……………………………………….......... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kognitif AUD……………………………………… 2
2.1.1 Aspek Perkembangan Kognitif………………………… 2
2.2 Pengertian Kreativitas…………………..…………………....... 3
2.2.1 Tujuan Kreativitas ……………………………………… 3
2.3 Kurikulum 2013………………………………………………... 4
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………...... 5
3.2 Saran……………………………………………………………. 5
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… vi

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aspek perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek yang perlu
dikembangkan, dan hal ini juga merupakan tujuan pembelajaran di PAUD.
Kemampuan kognitif ini berisikan akal, pikiran, dan lain-lainnya seperti bahasa,
sosial, emosionoal, moral dan agama. Dengan kemampuan kognitif atau daya
pikir tersebut manusia akan dapat membedakan mana yang benar atau yang salah,
mana yang harus dilakukan atau dihindari, bagaimana harus bertindak dan
sebagainnya yang intinya seseorang tersebut dapat memecahkan masalah dalam
kehidupannya. Oleh karenanya kemampuan kognitif sangat penting bagi
kehidupan seseorang dan perlu dibekali dan dikembangkan sedini mungkin. Oleh
karenanya pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia, terutama bagi anak
usia dini yang berada pada masa emas ditahap perkembangannya (golden age).
Dalam usia emas ini perlu adanya stimulus atau rangsangan yang tepat agar
terciptanya pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal.

1.2 Rumusan Masalah


a. Pengertian kognitif anak usia dini
b. Aspek Perkembangan kognitif
c. Pengertian Kreatifitas anak usia dini
d. Tujuan kreatifitas dan kreatifitas anak usia dini
e. Kurikulum
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui pengertian kognitif anak usia dini
b. Untuk mengetahui aspek perkembangan kognitif anak usia dini
c. Untuk mengetahui pengertian kreatifitas anak usia dini
d. Untuk mengetahui fungsi kreatifitas anak usia dini
e. Untuk mengetahui kurikulum anak usia dini

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kognitif AUD


Istilah cognitive berasal dari kata cognition yang padananya knowing, berarti
mengetahui. Dalam arti yang luas, cognition ialah perolehan, penataan dan penggunaan
pengetahuan (Neiser dalam Jahja, 2013:56). Selanjutnya kognitif juga dapat diartikan
dengan kemampuan belajar atau berfikir atau kecerdasan yaitu kemampuan untuk
mempelajari keterampilan dan konsep baru, keterampilan untuk memahami apa yang
terjadi di lingkungannya, serta keterampilan menggunakan daya ingat dan menyelesaikan
soal-soal sederhana (Pudjiati & Masykouri, 2011:6). Sejalan dengan yang dikemukakan
oleh Istilah Maslihah (2005) bahwa kognitif sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan
untuk mengerti sesuatu. Artinya mengerti menunjukkan kemampuan untuk menangkap
sifat, arti, atau keterangan mengenai sesuatu serta mempunyai gambaran yang jelas
terhadap hal tersebut. Perkembangan kognitif sendiri mengacu kepada kemampuan yang
dimiliki seorang anak untuk memahami sesuatu (Maslihah, 2005).Semenrtara itu di dalam
kamus besar bahasa Indonesia, kognitif diartikan sebagai sesuatu hal yang berhubungan
dengan atau melibatkan kognisi berdasarkan kepada pengetahuan faktual yang empiris.
(Alwi, dkk. 2002: 579). Lebih lanjut proses kognisi adalah sebuah proses.

2.1.1 Aspek Perkembangan Kognitif


Aspek perkembangan kognitif anak menjadi hal yang sangat penting dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan kognitif yaitu perubahan-perubahan
yang terjadi pada sturktur kognitif yang melibatkan aktivitas mental seperti berpikir,
mengingat, imajinasi, pemecahan masalah, kreativitas, Bahasa, intelegensi, kemampuan
membuat alasan Perubahan sturuktur kognitif dari proses aktivitas mental tersebut menjadi
lebih matang dan kompleks dan memiliki fungsi yang lebih baik.

Kematangan aspek perkembangan kognitif anak yang telah diperoleh anak pada
masa pendidikan anak usia dini akan memberikan bekal kesiapan pada anak untuk masuk
kejenjang pendidikan berikutnya yaitu pendidikan dasar.

2
2.2 Penegrtian kreatifitas anak Usia Dini
Kreativitas mempunyai definisi yang bergantung pada dasar teori yang menjadi
acuan para pakar.

mendefinisikan kreativitas adalah kemampuan untuk
Barron (dalam Ali & Arori, 2006)
 menciptakan sesuatu yang baru.

Drevdahl (dalam Hurlock, 1978: 4) mendefinisikan kreativitas sebagai berikut:
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk, atau
 gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya.

Solso, Maclin & Maclin (2007: 444) memberi definisi kreativitas sebagai suatu
aktivitas kognitif yang menghasilkan suatu pandangan yang baru mengenai suatu
bentuk permasalahan dan tidak dibatasi pada hasil yang pragmatis (selalu dipandang

 menurut penggunaannya). Sedangkan

Torrance (dalam Ali & Asrori, 2006: 41) mendefinisikan kreativitas sebagai proses
kemampuan memahami kesenjangan-kesenjangan atau hambatan-hambatan dalam
hidupnya, merumuskan hipotesis-hipotesis baru, dan mengkomunikasikan hasil-
hasilnya, serta sedapat mungkin memodifikasi dan menguji hipotesis- hipotesis yang

 telah dirumuskan.

Munandar (2002: 95) mendefinisikan kreativitas sebagai suatu proses yang tercermin
dari kelancaran,fleksibilitas, dan orisinalitas dalam berpikir.

2.2.1 Tujuan Kreativitas anak Usia Dini


Tujuan utama kreativitas anak yaitu menjadikan anak pribadi yang unik memiliki
gagasan memiliki kemampuan dalam mencipta dan memacahkan masalahnya dengan cara
sendiri dan juga menjadikan anak agar lebih tertarik pada kegiatan yang kreatif sehingga
dapat memenuhi kebutuhan untuk menjadi manusia yang dapat mengatualisasikan dirinya
di linkugan sekitarnya.

3
2.3 Kurikulum
Kurikulum merupakan rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran yang
terwujud dokumen tertulis dan sekaligus sebagai pedoman penyelenggaraan kegiata
pembelajaran. Kurikulum merupakan aktivitas apa saja yang dilakukan satuan pendidikan
dalam rangka memengaruhi peserta didik dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan,
termasuk di dalamnya kegiatan pembelajaran, mengatur strategi dalam pembelajaran, cara
mengevaluasi program pengembangan pembelajaran dan sebagainya

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang paling


fundamental karena perkembangan anak di masa selanjutnya akan sangat ditentukan oleh
berbagai stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini. Awal kehidupan anak
merupakan masa yang paling tepat dalam memberikan dorongan atau upaya pengembangan
agar anak dapat berkembang secara Optimal.

Penelitian menunjukkan bahwa masa peka belajar anak dimulai dari anak dalam
kandungan sampai 1000 hari pertama kehidupannya. Menurut ahli neurologi, pada saat lahir
otak bayi mengandung 100 sampai 200 milyar neuron atau sel syaraf yang siap melakukan
sambungan antar sel. Sekitar 50 kapasitas kecerdasan manusia telah terjadi ketika usia 4 tahun,
80” telah terjadi ketika berusia 8 tahun, dan mencapai titik kulminasi 1006 ketika berusia 8
sampai 18 tahun. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa stimulasi pada usia lahir-3 tahun ini
jika didasari pada kasih sayang bahkan bisa merangsang 10 trilyun sel otak. Namun demikian,
dengan satu bentakan saja 1 milyar sel otak akan rusak, sedangkan tindak kekerasan akan
memusnahkan 10 miliar sel otak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka
pengembangan potensi tersebut adalah dengan program pendidikan yang terstruktur. Salah satu
komponen untuk pendidikan yang terstruktur adalah kurikulum.

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa aspek perkembangan kognitif merupakan upaya
perubahan pada aktifitas mental yang didalamnya terdapat kreatfitas, kreatifitas adalah
kemampuan untuk mencitakan sesuatu yang baru, sendangkan kurikulum merupakan upaya
yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan potensi anak. Dalam hal ini
perkembangan aspek kognitif anak usia dini.

3.2 Saran
3.2.1 Bagi Guru PAUD
a. Dengan memahami perkembangan kognitif anak, pendidik dapat mengerti
bagaimana anak belajar dan bagaimana ara terbaik mengajari mereka.
b. Pendidik dapat menciptakan pembelajaran yang lebih baik dalam
mengembangkan aspek kognitif anak sesuai kurikulum 2013.
c. Bagi guru maupun pendidik pada satuan paud mesti lebih banyak mempelajari
tentang aspek perkembangan dan krikulum 2013 serta pengembangan kreatifitas
pada anak didik.

a. Memperbanyak referesi dan pengetahuan tentang metode perkembangan


kognitif anak usia dini.
b. Memperbanyak referesi dan pengetahuan tentang kreativitas anak usia dini
c. Memperbanyak referesi dan pengetahuan tentang kurikulum 2013.

5
DAFTAR PUSTAKA

Buku 1 Penulis
Dr. Hj. Khadijah. (2016). Pengembangan Kognitif AUD. Medan: Lembaga
Penerbit Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).

Buku 2 Penulis
Icam Sutisna & Sri Wayuningsi Laila. (2020). Metode Pengembangan AUD.
Gorontalo: Universitas Gorontalo Press (IKAPI).

vi

Anda mungkin juga menyukai