Anda di halaman 1dari 38

MENGASAH KREATIVITAS PADA ANAK ANAK

DI KAMPUNG SUKAJADI BARAT KECAMATAN CIBALIUNG

KABUPATEN PANDEGLANG

DISUSUN OLEH: NIA PARAMITA

NIM. 211380016

PMI 1 A

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDIN

BANTEN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, rahmat dan

karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas laporan dengan

judul “ Mengasah Kreativitas Pada Anak”. Dalam menyusun hasil laporan ini, tidak

sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis alami, namun berkat dukungan,

dorongan dan semangat dari orang terdekat, sehingga penulis mampu

menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima

kasih sedalam-dalamnya kepada:

1. Ibu dan Ayah, atas semua do’a dan bantuan finansial yang telah dikorbankan

untuk menyelesaikan laporan ini.

2. Bapak Gian Nova Sudrajat Nur, M. Hum yang telah mengajarkan dan

memberikan pemahaman dan membimbing penulis untuk menyelesaikan

laporan ini.

Terakhir, sebagai seorang manusia biasa yang mencoba berusaha sekuat tenaga

dalam menyelesaikan laporan ini, tetapi tidak luput dari sifat manusiawi yang penuh

khilaf dan salah. Oleh karena itu segenap saran penulis harapkan dari semua pihak

guna perbaikan tugas-tugas serupa di masa yang akan datang. Semoga laporan ini

yang berjudul “Mengasah Kreativitas Pada Anak” ini bermanfaat bagi kita semua.

Cibaliung, 20 Desember 2021

Nia Paramita

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................10
1.3 Tujuan............................................................................................................................10
1.4 Manfaat..........................................................................................................................10
BAB II OBJEK DAN METODE.......................................................................................................11
2.1 Objek..............................................................................................................................11
2.2 Metode...........................................................................................................................14
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................32
LAMPIRAN.....................................................................................................................................33

3
DAFTAR TABEL

Tabel 0.1. jumlah penduduk berdasarkan usia...........................................................................14


Tabel 0.2. jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin............................................................15
Tabel 0.3 jumlah penduduk berdasarkan pendidikan.....................................................................16

4
BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Kreativitas merupakan salah satu bagian dari seluruh perkembangan

manusia, oleh karena itu faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia

secara keseluruhan juga secara umum berpengaruh terhadap perkembangan

kreativitas individu, meskipun secara spesifik ada penekanan-penekanan

tertentu pada setiap aspek perkembangan. Salah satu faktor yang

mempengaruhi perkembangan kreativitas anak adalah faKtor lingkungan, baik

lingkungan fisik maupun lingkungan sosial, baik keluarga, sekolah maupun

masyarakat. Lingkungan yang mampu memberikan stimulasi terhadap potensi

kecerdasan anak dengan baik, dalam suasana kondusif dan menyenangkan

akan membantu perkembangan kreativitas anak. Terutama lingkungan

sekolah pada saat mengikuti kegiatan haruslah kegiatan tersebut menarik dan

menyenangkan. Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau

menemukan sesuatu yang baru, dan atau memodifikasi sesuatu yang sudah

ada sehingga manfaatnya bernilai lebih dibanding sebelumnya. Manusia

kreatif sangat dibutuhkan dalam mengantisipasi dan merespon secara efektif

ketidak menentuan perubahan saat ini. Perkembangan kebudayaan dan

peradaban juga terjadi berkat kreativitas orang-orang yang istimewa dalam

berbagai sektor kehidupan seperti politik, ekonomi, militer, teknologi,

pendidikan, agama, kesenian, dan lain-lain. Kreativitas anak dimungkinkan

tumbuh dan berkembang dengan baik, apabila lingkungan keluarga,

masyarakat, maupun lingkungan sekolah, turut menunjang mereka dalam

mengekpresikan kreativitasnya.
Kreativitas merupakan hal penting dalam kehidupan khususnya pada anak

usia dini karena dapat membuat manusia lebih produktif. Selain itu juga

meningkatkan kualitas hidup serta dapat mempermudah mencari jalan keluar

dari sebuah permasalahan. Pengembangan kreativitas sangat penting

dikembangkan sejak usia dini karena kreativitas sangat berpengaruh sekali

dalam pengembangan aspek-aspek perkembangan anak usia dini, apabila

kreativitas anak tidak dikembangkan sejak dini maka kemampuan kecerdasan

dan kelancaran dalam berfikir anak tidak berkembang karena untuk

menciptakan suatu produk dan bakat kreativitas yang tinggi diperlukan

kecerdasan yang cukup tinggi pula. Misalnya, ketika anak diminta untuk

membuat sesuatu dari bentuk-bentuk persegi, kalau anak membuat persegi itu

menjadi rumah, buku, kotak obat, atau peti maka hal ini menunjukkan

kelancaran anak mengungkapkan ide karena ide yang dihasilkan bervariasi.

Kreativitas sebagai fungsi penyesuaian manusia terhadap lingkungan,

menurut teori Piaget memiliki fungsi asimilasi dan akomodasi secara

komplementer dalam rangka pembentukan pengetahuan sebagai skema

tindakan, untuk mencapai keseimbangan (semiawan, 1990). Berdasarkan teori

ini, maka yang sangat penting diperhatikan dalam pengembangan kreativitas

anak adalah pemberian pengalaman dan pengetahuan anak yang beraneka

ragam dalam proses pembelajaran.

Menurut Munandar (1999:45):

“Kreativitas penting dipupuk dan dikembangkan dalam diri anak. Alasan

pertama, karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya, dan

perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia.

2
Kedua, kreativitas atau berpikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat

bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah.

Pemikiran kreatif perlu dilatih, karena membuat anak lancar dan luwes

(fleksibel) dalam berpikir, maupun melihat suatu masalah dari berbagai sudut

pandang, dan mampu melahirkan banyak gagasan. Ketiga, bersibuk diri secara

kreatif tidak hanya bermanfaat, tetapi juga memberikan kepuasan individu.

Keempat, kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas

hidupnya”.

Selanjutnya menurut Rogers dalam Utami Munandar (2014:18) bahwa

“kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan

potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan

untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme”.

Demikian pula Clark Moustakis dalam Utami Munandar (2014:18)

menyatakan bahwa “kretivitas adalah pengalaman mengekspresikan dan

mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan

dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain”. Menurut Sternberg

dalam Utami Munandar (2014:20), yaitu “kreativitas adalah titik pertemuan

yang khas antara tiga atribut psikologis: inteligensi, gaya kognitif, dan

kepribadian/motivasi”. Selanjutnya Menurut Reni Akbar dalam Latifah Husien

(2017:82) “kreativitas adalah kemampuan seseorang melahirkan sesuatu yang

baru atau kombinasi hal yang sudah ada sehingga terkesan ada”.

Menurut Sternberg (2008: 400) kreativitas mencerminkan kemampuan untuk

mencipta lebih banyak. Kemampuan mencipta lebih banyak dapat diartikan

sebagai

3
berpikir divergen atau berpikir dengan banyak jawaban atas satu masalah. Hal

ini diperkuat oleh pernyataan Ormrod (2010: 406-407) bahwa, kreativitas

bukanlah suatu entitas tunggal yang dimiliki atau tidak dimiliki orang,

melainkan merupakan kombinasi dari banyak proses berpikir, karakteristik,

dan perilaku yang spesifik. Jadi dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah

proses berpikir, karakteristik, dan perilaku mencari banyak jawaban atas satu

masalah. Menurut Munandar (2012: 45-46), Kreativitas dipengaruhi oleh

empat aspek, yaitu pribadi, pendorong, proses, dan produk atau lebih dikenal

dengan 4P dalam kreativitas. Jadi, kreativitas bukan semata tentang produk

atau hasil, tetapi juga tentang termotivasinya seseorang pribadi yang kreatif

untuk terlibat dalam proses berpikir kreatif sehingga menghasilkan produk

kreatif. Aspek pribadi terdiri dari empat aspek yaitu aspek kelancaran

(fluency), kelenturan (flexibility), orisinalitas (originality), dan kerincian

(elaboration) (Guilford, 1972).

Mengembangkan kreativitas bisa dilakukan dengan banyak cara, antara lain

melalui mainan anak. Namun dalam mendidik dan mengasuh anak agar

kreativitas terus diasah, mau tidak mau harus memperhatikan langkah-

langkahnya.

Kreativitas merupakan bagian dari aktualisasi diri dan salah satu kebutuhan

pokok manusia. Melalui kreativitas, seseorang dapat mewujudkan dirinya,

dapat memecahkan berbagai permasalahan, memberikan kepuasaan, bahkan

meningkatkan kualitas hidupnya. Manusia yang kreatif akan menjadi modal

penting dalam membangun bangsa yang maju dan mampu bersaing di era

globalisasi. Untuk menghasilkan manusia yang kreatif diperlukan anak yang

4
kreatif. Oleh karena itu, kreativitas sangat penting dikembangkan sejak anak-

anak karena anak-anak merupakan usia keemasan yang merupakan pondasi

dalam membangun manusia

berkualitas.

Anak adalah investasi dan harapan masa depan bangsa serta sebagai

penerus generasi di masa mendatang. Dalam siklus kehidupan, masa anak-

anak merupakan fase dimana anak mengalami tumbuh kembang yang

menentukan masa depannya. Perlu adanya optimalisasi perkembangan anak,

karena selain krusial juga pada masa itu anak membutuhkan perhatian dan

kasih sayang dari orang tua atau keluarga sehingga secara mendasar hak dan

kebutuhan anak dapat terpenuhi secara baik. Anak seyogyanya harus dapat

tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang sehat jasmani dan rohani,

cerdas, bahagia, bermoral tinggi dan terpuji, karena di masa depan mereka

merupakan aset yang akan menentukan kualitas peradaban bangsa. Anak

adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus di kembangkan.

Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas anak tak sama dengan orang

dewasa, mereka selalu aktif, dinamis, antusias dan ingin tahu terhadap apa

yang dilihat, didengar, dirasakan, mereka egosentris, memiliki rasa ingn tahu

secara alamiah, merupakan makluk sosial, unik kaya dengan fantasi, memiliki

kaya perhatian yang pendek dan merupakan masa yang paling potensial untuk

belajar. Anak memiliki peran strategis dalam menjamin eksistensi bangsa dan

negara di masa mendatang. Agar mereka mampu memikul tanggung jawab itu,

mereka perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan

berkembang secara optimal, baik fisik, mental, maupun spiritual. Mereka perlu

5
mendapatkan hak-haknya, perlu dilindungi, dan disejahterakan. Karenanya

segala bentuk kekerasan pada anak perlu dicegah dan diatasi.

Anak-anak harus diberikan kemampuan kreativitas sejak kecil, sehingga

mereka dapat memiliki ketrampilan khusus. Keterampilan yang dibuat tidak

hanya dari barang baru. Banyak faktor yang dapat menentukan seorang anak

dapat mengembangkan kreativitasnya secara optimal dalam proses

pembelajaran. Agar kreativitas dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,

maka dalam melaksanakan pembelajaran, seorang guru harus lebih banyak

memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil peran yang lebih

aktif dan kreatif dalam suasana belajar yang menyenangkan, bersikap terbuka

dan menghargai minat dan gagasan yang muncul dari anak, memberi

kesempatan selebar-lebarnya untuk memikirkan dan mengembangkan ide dan

memberi kesempatan sebanyak mungkin kepada anak untuk berperan serta

dalam menentukan pilihan.

Kreativitas bagi anak adalah merupakan sebuah kemampuan seseorang

dalam menuangkan ide gagasan, eskpresi terhadap hal yang baru, dapat

memecahkan masalah yang sedang mereka hadapi dan sebuah ide dituangkan

dalam produk yang baru atau hal yang baru hasilnya mempunyai nilai tinggi

bagi karyanya. Dimana Kreativitas memberi anak-anak kesenangan dan

kepuasan pribadi yang sangat besar penghargaan yang memiliki pengaruh

nyata terhadap perkembangan kepribadiannya. Sebagai contoh, tidak ada yang

dapat memberi anak rasa puas yang lebih besar daripada menciptakan sesuatu

sendiri, apakah itu berbentuk rumah, yang dibuat dari kursi yang dibalik dan

ditutupi selimut atau gambar hewan. Kreativitas dapat dilihat dalam

6
kehidupan anak pada saat ia bermain. Secara bertahap akan terpencar di

bidang kehidupan yang lain. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi

kreativitas pada anak yaitu lingkungan tekanan keuangan, dan kurangnya

waktu bebas. Dan tidak ada bukti bahwa menurunnya kreativitas anak pada

puncak perkembangan karena faktor hereditas. Yang pasti, pengaruh

lingkungan lebih berpengaruh terhadap munculnya ekspresi kreativitas.

Fungsi perkembangan kreativitas anak adalah untuk mengembangkan

kecerdasan dan kemampuan anak dalam mengekspresikan serta

menghasilkan sesuatu yang baru. Jika potensi yang dimilikinya dikembangkan

dengan baik maka anak akan dapat mewujudkan dan mengaktualisasikan

dirinya menjadi manusia yang sejati. Kreativitas anak merupakan salah satu

unsur pertumbuhan penting yang harus diasah oleh orang tuanya. Dengan

kreativitas, anak memiliki daya imajinasi yang luas dan cepat tanggap

menghadapi masalah. Orang tua sudah semestinya memfasilitasi anak untuk

belajar mengembangkan kreativitasnya melalui berbagai cara, salah satunya

dengan bermain. Selain menyenangkan, bermain dapat menstimulasi

kemampuan berpikir anak. Indikator dari aspek pribadi kreativitas anak

menurut Catron dan Allen (1999: 417) adalah anak yang berani mengambil

resiko ketika melakukan hal yang berbeda, baru ataupun lebih sulit. Anak

kreatif juga senang bercanda, senang bercakap-cakap, banyak bertanya,

imajinatif, dan memiliki ketertarikan akan hal-hal yang baru. Selain itu, anak

kreatif sangat fleksibel dan memiliki motivasi yang tinggi, sehingga sangat

menikmati saat mengeksplorasi lingkungan, melakukan kegiatan yang unik

menurutnya, dan saat memecahkan sebuah masalah. Anak kreatif ternyata

7
tidak selau menunjukkan perilaku positif, tetapi juga perilaku negatif seperti

sulit untuk berkompromi karena anak kreatif biasanya berpikir bebas tanpa

batas dan cederung melakukan hal-hal yang diinginkannya secara spontan.

Aspek pendorong kreativitas menurut Csikszentmihalyi (1996: 107) dapat

dilakukan melalui kegiatan yang terprogram dan terkondisi. Faktor pendorong

akan menumbuhkan minat dan motivasi seseorang untuk menekuni suatu

kegiatan atau mencari penyelesaian dari sebuah permasalahan. Jadi, indikator

dari aspek pendorong adalah minat dan motivasi seseorang, baik dari dalam

ataupun luar dirinya untuk terlibat dalam proses kreatif. Aspek kreativitas

yang ketiga adalah aspek proses, yang dinyatakan oleh Wallas (1970: 91-92)

terdiri dari empat tahap, yaitu (1) tahap persiapan; (2) tahap pematangan

(inkubasi); (3) tahap gagasan baru (iluminasi); dan (4) tahap perbaikan

(verifikasi). Jadi, sebuah kreativitas akan muncul jika seseorang yang memiliki

faktor pribadi dan pendorong dalam kreativitas, melibatkan dirinya dalam

proses kreatif. Pada tahap ini seseorang akan mencari tahu, menemukan

inspirasi, memahami, dan memunculkan gagasan baru. Aspek kreativitas yang

terakhir adalah aspek produk yang merupakan hasil dari proses kreativitas.

Menurut Cropley (1972: 116-124), produk kreatif dihasilkan dari pribadi yang

kreatif, yang akan membentuk konfigurasi, dan konfigurasi tesebut dapat

berbentuk gagasan, model, tindakan, cara menyusun kata, melodi, atau bentuk.

Hal ini menjelaskan bahwa produk kreatif adalah hasil dari pribadi kreatif,

yang didorong ke dalam proses kreatif sehingga menghasilkan gagasan, model,

tindakan, kata, melodi, atau bentuk. Kreativitas anak dapat dikembangan

dengan cara-cara berikut ini:

8
Bermain merupakan awal dari perkembangan kreativitas, karena dalam

kegiatan yang menyenangkan, anak dapat mengungkapkan imajinasinya

dengan bebas, oleh karena itu kegiatan bermain dapat dijadikan dasar dalam

mengembangkan kreativitas anak. Untuk melatih kemampuan otak kanan,

caranya adalah dengan mengajak anak-anak bernyanyi, berpuisi,

menggambar, dan berbagai macam kegiatan kreatif lainnya, agar kemampuan

otak kanan dapat bekerja lebih optimal. Pada umumnya di sekolah anak-anak

akan lebih cenderung menggunakan otak kiri, dan bila kemampuan otak kanan

dan kiri bisa bekerja dengan baik dan seimbang, maka anak-anak tidak hanya

akan berpeluang mendapatkan prestasi di bidang akademis saja, melainkan

bisa meraih prestasi-prestasi di bidang yang lain, misalnya kesenian. Agar

anak-anak kreatif, kita dapat mengajarkan pada anak-anak dengan kegiatan

menggambar, melipat kertas, bermain game, bermain puzel, bermain

permainan-permaian edukatif, bernyanyi, bercerita, dan masih banyak lagi.

Sediakan fasilitas yang mendukung kreativitas anak untuk merangsang

kreativitas anak, yaitu dengan cara menyediakan fasilitas yang mendukung

kreativitas anak, seperti mainan bongkar pasang, balok susun, puzzle. Ketika

bermain permainan ini, anak akan masuk pada imajinasinya sendiri, maka

akan sangat merangsang proses berfikir dan kreativitas anak. Dalam bermain

anak akan mengeksplorasi diri melalui gerakan, penglihatan, dan pendengaran

terhadap benda-benda yang terdapat disekelilingnya, anak akan

bereksperimen terhadap benda-benda yang dilihatnya, anak akan berekspresi

dengan benda-benda yang dilihatnya. Bermain memberikan kesempatan pada

anak untuk mengembangkan kreativitasannya. Anak dapat berekperimen

9
dengan gagasan-gagasan barunya baik yang menggunakan alat bermain

maupun yang tidak menggunakan alat bermain. Sekali anak merasa mampu

menciptakan sesuatu yang baru dan unik, maka ia akan melakukan kembali

pada situasi yang lain. Kreativitas akan memberikan kesenangan dan

kepuasan pribadi serta penghargaan pada anak, juga memiliki pengaruh pada

perkembangan pribadinya.

1.2Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana cara meningkatkan kreativitas pada anak?

2. Apa yang menjadi kendala dalam mengembangkan kreativitas anak?

1.3Tujuan
1. Untuk mengetahui cara meningkatkan kreativitas pada anak

2. Untuk mengetahui kendala dalam mengembangkan kreativitas anak

1.4Manfaat
Dengan adanya penulisan ini diharapkan kita bisa memperoleh gambaran

tentang cara meningkatkan kreativitas pada anak dan kendala dalam

mengembangkan kreativitas anak. Manfaat bagi penulis sendiri supaya

nantinya bisa mengambil hikmah dan nilai guna dari hasil penelitian ini serta

dikembangkan pada kehidupan masa yang akan datang, serta melatih

kemampuan menulis dalam menganalisa masalah berdasarkan fakta dan data

10
yang tersedia yang disesuaikan dengan pengetahuan yang diperoleh selama

kuliah.

BAB II OBJEK DAN METODE

2.1Objek
Berdasarkan data di Desa, kampung Sukajadi Barat terletak di Desa

Sukajadi Kecamatan Cibaliung Kabupaten Pandeglang dengan posisi di

batasi oleh wilayah kampung kampung tetangga yaitu:

a. Sebelah barat berbatasan dengan kampung Sadang

b. Sebelah timur berbatasan dengan kampung Sukajadi Timur

c. Sebelah selatan berbatasan dengan kampung Ciwangun

d. Sebelah utara berbatasan dengan kampung Cinibung

Jarak tempuh ke Kota Pandeglang adalah sekitar 87 km, yang dapat

ditempuh dengan waktu sekitar 2 jam 6 menit.

Secara garis besar penduduk kampung Sukajadi Barat dapat

diklasifikasikan dalam hal-hal berikut yaitu: kelamin, pendidikan dan usia.

Kampung Sukajadi Barat terbagi menjadi 4 RW dan terdapat 16 RT. Pada

tahun 2020 kampung Sukajadi Barat memiliki jumlah penduduk kurang

lebih 4.800 jiwa. Dengan rincian penduduk laki-laki berjumlah 2456 jiwa

dan jumlah penduduk perempuan berjumlah 2344 jiwa sebagaimana telah

tertera dalam data tabel. Berikut ini adalah tabel data penduduk menurut

usia.

Tabel 0.1. jumlah penduduk berdasarkan usia

11
No Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

1. 0-12 Bulan 99 96 195

2. 13 bulan- 4 154 120 274

tahun

3. 5-6 tahun 98 85 183

4. 7-12 tahun 246 260 506

5. 13-15 tahun 160 166 326

6. 16-18 tahun 286 255 541

7. 19-25 tahun 295 289 584

8. 26-35 tahun 233 250 483

9. 36-45 tahun 440 432 872

10. 46-50 tahun 244 255 499

11. 51-60 tahun 112 80 192

12. 61-75 tahun 66 30 96

13. 76 tahun 23 26 49

keatas

Jumlah 2456 2344 4800

Berdasarkan data diatas terlihat bahwa penduduk dengan usia 36-45

tahun saat ini merupakan jumlah terbanyak dibandingkan dengan umur

lainnya yang teridiri dari 440 laki-laki dan 432 perempuan.

Tabel 0.2. jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin

12
N Jenis kelamin Jumlah Presentase

1. Laki-laki 2456 51,2%

2. Perempuan 2344 48,8%

Jumlah 4800 100%

Dari tabel diatas menunjukan bahwa sebanyak 2456 orang (51,2%)

penduduk kampung Sukajadi Barat berjenis kelamin laki-laki sedangkan

sisanya sebesar 2344 orang (48,8%) berjenis kelamin perempuan.

Tabel 0.3 jumlah penduduk berdasarkan pendidikan

N Tingkat pendidikan Jumlah

1. Tidak lulus 800

2. Lulus SD 1000

3. Lulus SMP/SLTP 1000

4. Lulus SMA/SLTA 1500

5. S1 400

6. S2 100

Jumlah 4800

Berdasarkan tabel di atas bisa kita simpulkan bahwa penduduk di kampung

Sukajadi sangat memperhatikan pendidikan, karena dengan pendidikanlah

masyarakat akan berkembang dan desa tersebut akan bisa lebih maju.

13
Kampung Sukajadi dulunya ini bernama kampung sawah, dikarenakan

dulunya kampung sukajadi ini adalah pesawahan yang sangat luas. Kampung

Sukajadi ini adalah tempat yang sangat subur. Banyak sekali tanaman tanaman

hijau, kebun kebun dan sawah sawah. Kampung sukajadi juga memiliki tempat

yang sangat strategis karena sangat dekat dengan pasar sayuran, pasar

pakaian, dan terminal mobil. Kampung sukajadi juga setiap harinya ramai di

kunjungi oleh warga dari kampung kampung lain ataupun desa desa lain. Di

kampung sukajadi juga ada beberapa tempat bermain seperti kolam berenang,

dan taman untuk bermain. Di Sukajadi juga setiap satu tahun sekali selalu

mengadakan acara besar untuk memeriahkan daerah Sukajadi ini.

2.2Metode
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang mengembangkan

dan memperkuat kemampuan masyarakat untuk terus terlibat dalam

proses pembangunan yang berlangsung secara dinamis sehingga

masyarakat dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi serta dapat

mengambil keputusan secara bebas (independent) dan mandiri (Oakley,

1991; dan Fatterman, 1996). Proses pemberdayaan masyarakat

(community empowerment) merupakan upaya membantu masyarakat

untuk mengembangkan kemampuannya sendiri sehingga bebas dan

mampu untuk mengatasi masalah dan mengambil keputusan secara

mandiri. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dengan memberikan

kewenangan (power), aksesibilitas terhadap sumberdaya dan lingkungan

yang akomodatif (Zimmerman, 1996:18, Ress, 1991:42).

14
Untuk melaksanakan evaluasi apakah proyek yang telah dilaksanakan

selama jangka waktu tertentu telah sungguh mendatangkan perbaikan

yang sesuai dengan harapan warga masyarakat, perlu dilakukan suatu

penelitian. Dua metode penelitian yang bersifat bottomup adalah rapid

rural appraisal (RRA), dan participo ryrural appraisal (PRA). Pada

dasarnya, metode RRA merupakan proses belajar yang intensif untuk

memahami kondisi perdesaan, dilakukan berulang-ulang, dan cepat.

Metode PRA adalah pendekatan yang tekanannya pada keterlibatan

masyarakat dalam keseluruhan kegiatan.

Metode adalah cara atau prosedur yang dicapai untuk mencapai tujuan

tertentu. Lalu ada satu istilah lainnya yang berkaitan dengan 2 istilah ini,

yaitu teknik adalah cara yang spesifik dalam memecahkan masalah

tertentu yang ditemukan dalam pelaksanaan. Secara harfiah istilah

Metodologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “metodos” dan “logos”.

Kemudian kata “metodos” differences terdiri 2 suku kata yakni “metha”

Yang artinya melewati ATAU through “hodos” Yang artinya Cara ATAU

jalan. Metode artinya sebuah jalan yang dilewati untuk mencapai tujuan.

Sedangkan “logos” berarti ilmu. Jadi Metodologi adalah cara atau ilmu-ilmu

yang dipakai untuk menemukan kebenaran menggunakan penelusuran

dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari

realitas apa yang dikaji. Pendekatan pemberdayaan masyarakat yang

diwujudkan dalam pembangunan secara partisipatif kiranya sangat sesuai

dan dapat dipakai untuk mengantisipasi timbulnya perubahan-perubahan

dalam masyarakat beserta lingkungan strategisnya. Sebagai konsep dasar

15
pembangunan partisipatif adalah melakukan upaya pembangunan atas

dasar pemenuhan kebutuhan masyarakat itu sendiri sehingga masyarakat

mampu untuk berkembang dan mengatasi permasalahannya sendiri secara

mandiri, berkesinabungan dan berkelanjutan. Tidak ada penelitian sosial

yang akan dapat mendatangkan perbaikan terhadap kondisi sosial yang

ada selama para peneliti menempatkan diri mereka sebagai pakar yang

berdiri di luar kenyataan sosial yang diteliti, dan memperlakukan warga

masyarakat yang sedang diteliti sebagai obyek yang hanya menjalani

kenyataan sosial yang ada secara pasif. Para peneliti harus menempatkan

diri mereka sebagai bagian dari masyarakat yang sedang diteliti dan

memandang warga masyarakat yang sedang diteliti sebagai subyek yang

mempunyai hak moral untuk mengatur kehidupan mereka, serta

mempunyai keinginan dan kemampuan untuk berbuat demikian. Moral

para peneliti wajib untuk memahami aspirasi masyarakat yang diteliti, dan

mendampingi secara mental dan intelektual warga masyarakat yang

diteliti dalam usaha mereka untuk mendatangkan perbaikan yang mereka

dambakan. Dengan demikian, dalam penelitian semacam ini masalah

penelitian tidak dapat dipisahkan dari masalah evaluasi. Keputusan untuk

meneliti suatu masyarakat dengan tujuan untuk mendatangkan perbaikan

ke dalam masyarakat itu, melalui antara lain pemberdayaan masyarakat,

sudah merupakan suatu hasil evaluasi. Untuk melaksanakan evaluasi

apakah proyek yang telah dilaksanakan selama jangka waktu tertentu telah

sungguh mendatangkan perbaikan yang sesuai dengan harapan warga

masyarakat, perlu dilakukan suatu penelitian. Dua metode penelitian

16
evaluatif yang bersifat bottom-up adalah rapid rural appraisal (RRA), dan

participatory rural appraisal (PRA).

Metode pembelajaran yang dilaksanakan harus mampu mendorong proses

pertumbuhan perilaku, membina kebiasaan dan mengembangkan

kemahiran anak untuk dapat menyesuaian diri dalam interaksi proses

pembelajaran. Metode eksperimen merupakan cara memberikan

pengalaman kepada anak dalam proses pembelajaran dengan melakukan

berbagai percobaan terhadap sesuatu media yang digunakan dengan cara

melihat dan mengamati akibatnya. “Metode adalah suatu cara yang dalam

bekerjanya merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan. Metode

dipilih berdasarkan strategi kegiatan yang sudah dipilih dan ditetapkan”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode PRA yaitu

melibatkan masyarakat dalam seluruh kegiatan. Lebih jelasnya dalam

kegiatan ini menggunakan metode eksperimen. Metode penelitian yang

digunakan

adalah metode eksperimen dimana penelitian yang digunakan untuk

mencari dampak perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi

yang terarah (Sugiyono, 2017:107). Penelitian ini dapat menggunakan

desain quasi eksperimen, karena variabel-variabel dapat dipilih dan

variabel lain dapat mempengaruhi proses eksperimen itu dapat dikontrol

secara ketat. Bentuk penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain

nonequivalent control group design. Desain ini hampir sama dengan

pretest-postest control group design hanya pada desain ini kelompok

eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.

17
Penelitian ini dilakukan untuk mencari pengaruh dari metode eksperimen

terhadap kreativitas anak.

Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara

sengaja oleh peneliti. Salah satu metode penelitian adalah eksperimen.

Untuk dapat melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami

terlebih dahulu segala sesuatu yang berkait dengan komponen-komponen

eksperimen. Baik yang berkaitan dengan jenis-jenis variabel, hakekat

eksperimen, karakteristik, tujuan, syarat-syarat eksperimen, langkah-

langkah penelitian eksperimen, dan bentuk-bentuk desain penelitian

eksperimen.

Selanjutnya, untuk lebih memahami mengenai penelitian eksperimen,

dalam makalah ini akan dibahas mengenai metode penelitian eksperimen

beserta hal-hal yang terkait di dalamnya. Dalam penelitian eksperimen

dikenal beberapa variabel. Variabel adalah segala sesuatu yang berkaitan

dengan kondisi, keadaan, faktor, perlakuan, atau tindakan yang

diperkirakan dapat memengaruhi hasil eksperimen.Variabel yang

berkaitan secara langsung dan diberlakukan untuk mengetahui suatu

keadaan tertentu dan diharapkan mendapatkan dampak/akibat dari

eksperimen sering disebut variabel eksperimental (treatment variable),

dan variabel yang tidak dengan sengaja dilakukan tetapi dapat

memengaruhi hasil eksperimen disebut variabel noneksperimental.

Variabel eksperimental adalah kondisi yang hendak diteliti bagaimana

pengaruhnya terhadap suatu gejala. Untuk mengetahui pengaruh varibel

18
itu, kedua kelompok, yaitu kelompok eksperimental dan kontrol dikenakan

variabel eksperimen yang berbeda atau yang bervariasi.

Metode penelitian eksperimen termasuk dalam metode penelitian

kuantitatif. Fraenkel dan Wallen (2009) menyatakan bahwa eksperimen

berarti mencoba, mencari, dan mengkonfirmasi. Gordon L Patzer (1996)

menyatakan bahwa hubungan kausal atau sebab akibat adalah inti dari

penelitian eksperimen. Hubungan kausal adalah hubungan sebab akibat,

hal ini berarti bila variabel independen diubah-ubah nilainya maka akan

merubah nilai dependen. Misalnya, bila niai insentif dinaikturunkan maka

akan merubah nilai kinerja pegawai. Creawll (2012) menyatakan bahwa

pengertian metode penelitian eksperimen digunakan apabila peneliti ingin

mengetahui pengaruh sebab akibat antara variabel independen dan

dependen. Hal ini berarti peneliti harus dapat mengontrol semua variabel

yang akan mempengaruhi outcome kecuali variabel independen

(treatment) telah ditetapkan.

Tamir (1991: 14) mengemukakan bahwa “metode eksperimen adalah cara

penyajian pelajaran, melalui percobaan-percobaan untuk membuktikan

sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis tertentu”.

Metode eksperimen adalah metode yang dilatih untuk melakukan suatu

proses atau percobaan, yang di lakukan secara perseorangan maupun

kelompok dan memberikan kesempatan seluas-luasnya dalam melakukan

percobaan. Metode ini diharapkan agar anak-anak bisa sepenuhnya

berpartisipasi dalam merencanakan, menemukan fakta, mengumpulkan

data, mengelola variabel, dan memecahkan masalah yang dihadapinya

19
sendiri. Melalui eksperimen anak dapat terlatih dalam mengembangkan

kreativitas, kemampuan berfikir logis, senang mengamati, menambah rasa

ingin tahu. Sifat anak-anak adalah memiliki rasa takjub dan kekaguman

akan keajaiban, dengan ini anak-anak akan lebih senang untuk berkreasi.

Dengan ini pula anak bisa menemukan ide ataupun hasil baru yang belum

mereka temui sebelumnya.

Kegiatan meningkatkan kreativitas pada anak, kegiatan ini dilaksanakan di

salah satu rumah warga yang ada di kampung Sukajadi Barat dan bersifat

pendekatan partisipatif dengan melibatkan para anak-anak yang ada di

sekitar sana. Jumlah anak-anak yang hadir di kegiatan itu ada kurang lebih

13 orang. Karena daya imajinasi anak-anak itu sangatlah tinggi. Maka dari

itu, pengembangan kreativitas pada anak dapat menjadi pengembangan

tersendiri agar anak-anak bisa menumbuhkan bakat dan minat dalam diri

anak. Diharapkan dengan metode eksperimen ini dapat mengaktifkan anak

sesuai dengan bakat yang dimiliki oleh masing-masing anak.

Terdapatnya perbedaan kreativitas anak setelah diberikan perlakuan

dikarenakan metode eksperimen memberikan kegiatan-kegiatan yang

mengembangkan kreativitas, sehingga anak dibuat sibuk mengerjakannya.

Dengan melakukan eksperimen sederhana anak bisa menemukan hal-hal

baru yang baru diketahuinya dan menakjubkan. Hal ini penting karena

salah satu sifat anak adalah memiliki rasa takjub dan kagum akan rahasia-

rahasia dengan ini anak akan menyukai aktivitas belajar dan berkreasi.

Dengan ini pula anak mendapatkan ide baru ataupun karya baru yang

belum pernah mereka temui atau buat sebelumnya. Akan tetapi, bagi anak

20
yang memiliki kesulitan dalam mengembangkan kreativitas sulit untuk

meminta bantuan kepada temannya untuk menjelaskan kembali serta

mengingatkan tahapan-tahapan untuk mengerjakan pekerjaanya sehingga

hasil pekerjaan anak kurang baik dan tepat.

Pendekatan tidak bisa diterapkan tanpa melibatkan metode-metode

aplikatif, maka disetiap pendekatan pembelajaran tersebut disertakan

beberapa metode berdasarkan karakteristik-karakteristik dengan tujuan

dan kopetensi dalam setiap pendekatan. Pendekatan-pendekatan itu

antara lain: Pendekatan Rasional, Pendekatan Kolaboratif, Pendekatan

Komunikatif, Pendekatan Informatif, Pendekatan Reflektif, Pendekatan

Berfikir.

Terdapatnya perbedaan kreativitas anak setelah diberikan perlakuan

dikarenakan metode eksperimen memberikan kegiatan-kagiatan yang

mengembangkan kreativitas, sehingga anak dibuat sibuk mengerjakannya.

Metode eksperimen ini memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan

dengan metode lain, yaitu:

a. Mengalami sendiri.

Dalam melakukan aktivitas berkreasi anak dituntut mengikuti proses

dan mengalami sendiri pembuatan karya.

b. Mengikuti proses

Dalam melakukan aktivitas berkreasi anak dituntut mengikuti proses

dalam berkreasi. Dalam mengikuti proses dengan sendirinya anak

mengerti dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

c. Membuktikan dengan kerja

21
Dalam aktivitas berkreasi anak dituntut membuktikan sendiri teori

pembelajaran ke dalam praktek.

d. Memperoleh pengalaman bereksperimen.

Dalam aktivitas berkreasi anak mendapatkan pengalaman bereksperimen

dalam berkarya. Dalam bereksperimen anak bebas berekspresi dan

berkreasi tanpa takut salah.

e. Meningkatkan hasil kreasi anak

Hasil belajar anak mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini

dipengaruhi oleh aktifitas belajar yang meningkat.

Pembelajaran dengan metode eksperimen meliputi tahap-tahap sebagai

berikut:

a. Percobaan awal, Pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan

yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam.

b. Pengamatan, merupakan kegiatan anak saat guru melakukan

percobaan. Anak diharapkan untuk mengamati dan mencatat peristiwa

tersebut.

c. Hipoteis awal, anak dapat merumuskan hipotesis sementara

berdasarkan hasil pengamatannya.

d. Verifikasi, kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan.

e. Evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep.

Penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membantu

anak untuk memahami konsep.

22
BAB III PEMBAHASAN

A. Kreativitas

Kreativitas yang dimiliki seseorang mempunyai tingkatan tersendiri,

sesuai tingkat perkembangannya. Untuk Mengembangkan kreativitas tidaklah mudah

sebab ada beberapa yang mempengaruhinya dari diri seseorang yang mempunyai

jiwa kreatif, dorongan baik dari internal maupun eksternal, mampu mengekspresikan

hal yang baru, pengalaman baru bagi seseorang, dan menghasilkan sebuah karya

yang bernilai tinggi. Kreativitas haruslah dikembangkan, ditingkatkan dan dipupuk

sesuai tingkat kemampuannya. Berikut adalah Penjelasan Seputar Pengertian

Kreativitas Anak Serta Ciri-cirinya. Pengertian Kreativitas bagi anak adalah

merupakan sebuah kemampuan seseorang dalam menuangkan ide gagasan, eskpresi

terhadap hal yang baru, dapat memecahkan masalah yang sedang mereka hadapi dan

sebuah ide dituangkan dalam produk yang baru atau hal yang baru hasilnya

mempunyai nilai tinggi bagi karyanya. Dimana Kreativitas memberi anak-anak

kesenangan dan kepuasan pribadi yang sangat besar penghargaan yang memiliki

pengaruh nyata terhadap perkembangan kepribadiannya. Sebagai contoh, tidak ada

yang dapat memberi anak rasa puas yang lebih besar daripada menciptakan sesuatu

sendiri, apakah itu berbentuk rumah, yang dibuat dari kursi yang dibalik dan ditutupi

selimut atau gambar hewan. Kreativitas dapat dilihat dalam kehidupan anak pada
23
saat ia bermain. Secara bertahap akan terpencar di bidang kehidupan yang lain. Ada

beberapa faktor yang mempengaruhi kreativitas pada anak yaitu lingkungan tekanan

keuangan, dan kurangnya waktu bebas. Dan tidak ada bukti bahwa menurunnya

kreativitas anak pada puncak perkembangan karena faktor hereditas. Yang pasti,

pengaruh lingkungan lebih berpengaruh terhadap munculnya ekspresi kreativitas.

Ciri-ciri yang berhubungan dengan kemampuan berpikir kreatif atau kognitif

(aptitude) antara lain:

Keterampilan berpikir lancar, yaitu mencetuskan banyak gagasan, jawaban,

penyelesaian masalah, pertanyaan, memberikan banyak cara atau saran untuk

melakukan berbagai hal serta selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.

Keterampilan berpikir luwes atau fleksibel, yaitu menghasilkan gagasan, jawaban

atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang

yang berbeda-beda, mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta

mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran.

Keterampilan berpikir orisional, yaitu mampu melahirkan ungkapan yang baru dan

unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, serta mampu

membuat kombinasi-kombinasi yang lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur.

Keterampilan memerinci atau mengelaborasi, yaitu mampu memperkaya dan

mengembangkan suatu gagasan atau produk, dan menambahkan atau memerinci

secara detail dari suatu obyek gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.

Keterampilan menilai, yaitu menentukan patokan penilaian sendiri dan penentuan

apakah suatu pertanyaan benar, suatu rencana sehat, atau suatu tindakan bijaksana,

24
mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang terbuka, serta tidak hanya

mencetuskan gagasan tetapi juga melaksanakannya.

Ciri-ciri yang menyangkut sikap dan perasaan seseorang atau afektif (non aptitude)

antara lain adalah

Rasa ingin tahu, meliputi suatu dorongan untuk mengetahui lebih banyak,

mengajukan banyak pertanyaan, selalu memperhatikan orang lain, obyek dan situasi

serta peka dalam pengamatan dan ingin mengetahui atau meneliti.

Bersifat imajinatif, meliputi kemampuan untuk memperagakan atau membayangkan

hal-hal yang tidak atau belum pernah terjadi, dan menggunakan khayalan tetapi

mengetahui perbedaan antara khayalan dan kenyataan.

Merasa tertantang oleh kemajemukan, meliputi dorongan untuk mengatasi masalah-

masalah yang sulit, merasa tertantang oleh situasi-situasi yang rumit, serta lebih

tertarik pada tugas-tugas yang sulit.

Sikap berani mengambil resiko, meliputi keberanian memberikan jawaban meskipun

belum tentu benar, tidak takut gagal atau mendapat kritik, serta tidak menjadi ragu-

ragu karena ketidakjelasan hal-hal yang tidak konvensional, atau yang kurang

berstruktur.

Sikap menghargai, meliputi tindakan dapat menghargai bimbingan dan pengarahan

dalam hidup, serta menghargai kemampuan dan bakat-bakat sendiri yang sedang

berkembang.

Ciri-ciri yang menyangkut sikap dan perasaan seseorang atau afektif (non aptitude)

antara lain adalah

25
Rasa ingin tahu, meliputi suatu dorongan untuk mengetahui lebih banyak,

mengajukan banyak pertanyaan, selalu memperhatikan orang lain, obyek dan situasi

serta peka dalam pengamatan dan ingin mengetahui atau meneliti.

Bersifat imajinatif, meliputi kemampuan untuk memperagakan atau membayangkan

hal-hal yang tidak atau belum pernah terjadi, dan menggunakan khayalan tetapi

mengetahui perbedaan antara khayalan dan kenyataan.

Merasa tertantang oleh kemajemukan, meliputi dorongan untuk mengatasi masalah-

masalah yang sulit, merasa tertantang oleh situasi-situasi yang rumit, serta lebih

tertarik pada tugas-tugas yang sulit.

Sikap berani mengambil resiko, meliputi keberanian memberikan jawaban meskipun

belum tentu benar, tidak takut gagal atau mendapat kritik, serta tidak menjadi ragu-

ragu karena ketidakjelasan hal-hal yang tidak konvensional, atau yang kurang

berstruktur.

Sikap menghargai, meliputi tindakan dapat menghargai bimbingan dan pengarahan

dalam hidup, serta menghargai kemampuan dan bakat-bakat sendiri yang sedang

berkembang.

Renzulli (dalam Munandar, 2004) mengatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan

umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberi

gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau

sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur

yang sudah ada. Kreativitas merupakan bagian dari aktualisasi diri dan salah satu

kebutuhan pokok manusia. Melalui kreativitas, seseorang dapat mewujudkan dirinya,

dapat memecahkan berbagai permasalahan, memberikan kepuasaan, bahkan

26
meningkatkan kualitas hidupnya. Manusia yang kreatif akan menjadi modal penting

dalam membangun bangsa yang maju dan mampu bersaing di era globalisasi. Untuk

menghasilkan manusia yang kreatif diperlukan anak yang kreatif. Oleh karena itu,

kreativitas sangat penting dikembangkan sejak anak-anak karena anak-anak

merupakan usia keemasan yang merupakan pondasi dalam membangun manusia

berkualitas. Mengembangkan kreativitas bisa dilakukan dengan banyak cara, antara

lain melalui mainan anak. Namun dalam mendidik dan mengasuh anak agar

kreativitas terus diasah, mau tidak mau harus memperhatikan langkah-langkahnya.

B. Penyusunan Rencana

Penyusunan rencana melalui pemberdayaan ke kampung Sukajadi Barat

berjalan di masyarakat serta penyusunan program kerja. Pemberdayaan

masyarakat dilakukan dengan mengajak anak-anak berkreasi.

Program pemberdayaan masyarakat merupakan kegiatan penyampaian

rencana program-program kegiatan yang melibatkan anak-anak di kampung

Sukajadi Barat.

Kegiatan program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan juga melihat

situasi dan kondisi di lapangan. Adapun kegiatan pemberdayaan masyarakat

ini dibagi menjadi dua yaitu program kegiatan berkelompok dan individu.

Kegiatan berkelompok adalah program kegiatan pemberdayaan masyarakat

yang dilakukan secara berkelompok, misalnya anak anak dibuat menjadi

beberapa kelompok untuk membuat suatu karya. Didalam kegiatan

berkelompok ini anak-anak akan belajar untuk bermusyawarah, menyatukan

hasil pemikiran mereka agar menghasilkan suatu karya yang maksimal.

Program kegiatan individu adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu

27
dengan bertujuan agar anak-anak bisa berkreasi sendiri sesuai dengan apa

yang ada didalam pikiran mereka masing-masing tanpa harus melibatkan

orang lain.

Rencana yang akan di buat yaitu mengajak anak-anak di kampung Sukajadi

Barat untuk berkreasi menghasilkan suatu karya. Dimana anak-anak akan

diajak berkarya sesuai dengan kreativitas mereka masing-masing. Karena

biasanya anak-anak memiliki kreativitas yang sangat tinggi apalagi jika terus

di asah.

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa metode yang dipakai adalah metode

eksperimen. Dimana metode eksperimen ini adalah metode yang cukup baik

dipakai anak-anak. Karena anak-anak selalu ingin mencari tahu hal baru yang

ada di dalam pemikiran mereka. Anak-anak akan mudah membuat karya jika

mereka membuatnya sesuai dengan apa yang ada didalam pemikiran mereka.

Kebanyakan anak-anak sekarang mereka lebih tertarik dengan handphone

daripada main bersama temannya dan mengeksplore diri. Anak-anak lebih

tertarik bermain game online daripada bermain keluar. Dengan adanya

pemberdayaan dengan metode eksperimen ini anak-anak bisa lebih tertarik

bermain diluar dan berkarya. Akhirnya kemampuan yang mereka miliki bisa

terlihat.

Selain membuat karya, di kegiatan ini pun membuat permainan edukatif.

Mainan edukatif adalah semua bentuk permainan yang dirancang untuk

memberikan pengalaman pendidikan atau pengalaman belajar secara kognitif

dan afektis. Secara umum banyak orang tua merasa dengan membelikan

mainan di toko-toko adalah hal yang lebih mudah dan ekonomis. Padahal jika

28
mau berkreasi dan keren sedikit saja, maka akan menghasilkan sesuatu yang

bisa memberikan manfaat untuk melatih dan mengalirkan kreativitas anak.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk merangsang sisi kreativitas anak dengan

belajar sambil bermain menggunakan bahan bahan yang mudah ditemukan

dirumah. Manfaat dari kegiatan ini adalah meningkatkan rasa kreativitas pada

anak. Hasil dari kegiatan ini pun adalah anak-anak bisa membuat sendiri

mainan dirumah nya masing-masing sesuai dengan kreativitas yang

dimilikinya.

Selain itu juga mengajak anak-anak bermain mainan tradisional supaya

mereka bisa sedikit jauh dan sedikit lupa dengan hanphone mereka. Manfaat

dari kegiatan ini pun agar anak-anak bisa meluapkan kebahagiannya dengan

bermain tradisional tersebut dan sedikit jauh dari handphone nya. Karena

anak jaman sekarang lebih dekat dengan handphone daripada bermain keluar.

Kebanyakan orang tua mengira bahwa dengan membelikan anaknya

handphone itu membuat anak menjadi pintar, padahal dengan memberi anak

handphone di usian yang masih sangat kecil itu malah akan membuat anak

menjadi kecanduan handphone dan lupa untuk bermain keluar dengan teman

sebayanya dan mengeksplore diri. Padahal masa kecil itu seharusnya dijadikan

untuk mencari pengalaman bermain karena saat sudah besar nanti hal itu

akan sangat dirindukan.

Mengajak anak-anak untuk berkreasi juga akan membuat anak-anak bisa

berpikir kritis, karena disaar berkreasi mereka akan menggunakan

kemampuan berfikirnya dengan keras supaya bisa menghasilkan suatu karya

yang luar biasa. Selain itu juga mereka akan mendapatkan banyak manfaat

29
seperti mereka akan terbiasa berkarya. Anak-anak juga akan mendapatkan

sikap solidaritas dari berkreasi ini karena jika berkreasi dengan temannya

mereka akan menanyakan hal hal lain kepada temannya lalu timbulah sikap

solidaritas dalam diri mereka dan saling membantu sesama teman.

C. Potensi daerah yang dimiliki

Masyarakat kampung Sukajadi Barat memiliki jiwa solidaritas yang sangat

tinggi. Setiap kali ada warga yang akan mengadakan acara seperti khitanan

atau acara pernikahan, maka warga disini akan membantu orang yang ada

mengadakan acara tersebut. Tidak memandang mau dia dari keluarga kaya

ataupun miskin semuanya di bantu. Setiap malam para laki-laki atau bapak-

bapak selalu melakukan ronda malam guna menjaga keaman masyarakat.

Selain itu setiap hari minggu melakukan kerja bakti seperti membersihkan

selokan, memperbaiki jalan dan lain-lain. Biasanya warga tidak hanya

membersihkan lingkungan yang ada dirumah saja tetapi memang daerah yang

memang wajib dibersihkan seperti sampah yang berserakan dijalanan, rumput

liar yang tumbuh diwilayah tertentu suatu kewajiban masyarakat kampung

Sukajadi barat untuk membersihkannya.

Potensi sumber daya alam yang dimiliki pun sangatlah banyak, seperti di

daerah kampung Sukajadi Barat ini banyak lahan tanah yang kosong yang bisa

dijadikan tempat perkebunan dan lain-lain. Selain itu di kampung sukajadi

juga terdapat beberapa taman bunga yang sangat indah. Di sini pun terdapat

tempat pembuangan sampah khusus yang dimana para warga disini

diwajibkan membuang sampah disitu, dan setiap harinya sampah itu akan

dibersihkan oleh petugas kebersihan yang ada di sekitar sini. Di kampung

30
sukajadi pun terdapat beberapa tempat wisata seperti taman, dan kolam

berenang. Disini pula ada air mengalir yang orang sini sering disebut dengan

irigasi. Irigasi ini adalah tempat yang berada di pinggir sawah, tempat ini

sangat indah. Jika tempat ini di urus maka tempat ini pun bisa dijadikan

tempat wisata. Hanya saja tempat ini jauh dari jalan raya hingga sangat sulit

untuk di jangkau.

Di kampung Sukajadi Barat juga banyak sawah sawah yang jika dijaga dan

diurus maka akan sangat bagus dan rapih bahkan bisa saja dijadikan tempat

wisata. Selain itu kampung Sukajadi barat juga tempatnya lumayan cukup

strategis, karena dekat dengan pasar. Setiap harinya kampung Sukajadi ini

sering di datangi oleh orang orang dari daerah lain karena kampung sukajadi

ini bisa dikatakan menjadi tempat pusat pembelanjaan yang ada di daerah sini.

Anak-anak di kampung Sukajadi Barat bisa di bilang rajin, karena setiap

menjelang magrib anak laki-laki di kampung Sukajadi Barat selalu ke masjid.

Masyarakat disini pun di bidang pendidikannya sangatlah tinggi, karena pada

saat mewawancarai salah satu warga yang ada disinipun beliau mengatakan

bahwa jika orang tuanya hanya lulusan SD saja maka anaknya haru bisa lulus

SMA dan kalau bisa lulus S1. Di sini menandakan bahwa masyarakat disini

sangat memperhatikan terhadap pendidikan. Rata-rata masyarakat disini pun

pendidikannya lulusan SLTA.

31
DAFTAR PUSTAKA

MULYATI, S. (2013). MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK. JURNAL INOVASI DAN


KEWIRAUSAHAAN VOLUME 2 NO 2 MEI 2013, 124-129.

NURFUADY, E. (2019). PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS


PADA ANAK . JURNAL CERIA VOLUME 2 NO 3 MEI 2019, 65-73.

WARDANI, R. K. (2015). PENINGKATAN KREATIVITAS . JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI VOLUME 9


EDISI 1 APRIL 2015, 143-162.

32
LAMPIRAN

33
34

Anda mungkin juga menyukai