Anda di halaman 1dari 22

MODUL 3

KEMAMPUAN DASAR DAN KARAKTERISTIK SENI ANAK


SD

• Kegiatan Belajar 1
Kemampuan Dasar Anak Sekolah Dasar

A. Kemampuan Intelektuan Anak


Menurut peaget (woolfolk and Nicolich, 1984:51) ada empat faktor
yang mempengaruhi perkembangan manusia, yaitu :
1. Kematangan, merupakan faktor paling dasar dalam perkembangan
berfikir manusia.
2. Aktivitas, aktivitas berfikir seperti observasi, oksplorasi, evalusi dan
problem solving
3. Transmisi sosial, pengalaman belajar dari orang lain.
4. Equilibration, faktor keseimbangan yang selalu diupayakan dalam
berfikir.

B. Kondisi Emosional Anak


Emosi berbeda dengan perasaan (feeling) yang bersifat tenang dan
tertutup. Emosi menggambarkan suasana batin yang lebih dinamis, bergejolak
dan terbuka.

C. Kondisi Sosial Anak


Pada masa Sekolah Dasar, anak Bserangsur-angsur mulai menyadari
bahwa mereka merupakan bagian yang tak terpisahkan dari lingkungannya.
Mereka mulai menaruh perhatian pada orang lain disekitarnya. Mereka mulai
mencari teman akrab dan sudah mampu bekerja sama dengan mereka,
mengikuti aturan – aturan kelompok.
Dalam hal ini guru bisa memberikan pembelajaran secara berkelompok
agar anak didiknya dapat bersosialisasi dengan baik.

D. Kondisi Perseptual Anak


Perseptual mengandung pengertian kombinasi antara kognitif dan
efektif. Secara intelektual, pada masa Sekolah Dasar anak sudah mampu
mencerna informasi yang berasal dari luar dirinya apabilah dihubungkan
dengan hal-hal yang sudah diketahuinya.

E. Karakteristik Fisik Anak


Masa Sekolah Dasar adalah masa dimana anak berada dalam proses
pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Pada masa ini anak menyukai kegiatan
yang bersifat fisik.
Kegiatan – kegiatan fisik ini dapat diarahkan pada permainan – permainan
kelompok yang dampaknya sangat baik bagi perkembangan sosial mereka.

F. Karakteristik Estetik Anak


Perasaan estetik merupakan suatu hal yang sifatnya alamiah yang
dibawa anak sejak lahir, ini berarti secara alamiah sesungguhnya seseorang itu
sudah mampu menangkap, mengalami atau merasakan keindahan yang ada
disekitarnya.

G. Kondisi Kreatif Anak


Bakat kreatifitas anak sudah dibawa anak sejak dari lahir. Jika anak dapat
difasilitasi dengan beragam teknologi pada zaman sekarang ono karena bakat setiap
anak berbeda – beda.
• Kegiatan Belajar 2
Karakteristik Seni Anak Sekolah Dasar

A. Karakteristik Suara Anak Usia SD

Media musik yang paling dekat dengan kita adalah suara dan tubuh kita,
bernyanyi dan bertepuk tangan itulah yang dimaksudkan. Suara yang dihasilkan
manusia memiliki suara yang berbeda-beda sesuai dengan alat produksinya.
Salah satu unsur yang membedakannya adalah ukuran alat produksi suara,
sehingga bisa dikelompokkan maka ada karakteristik suara manusia yang
dibedakan dari usia.
Menurut Andersen karakteristik suara anak dapat dikelompokkan
menjadi 4 kelompok, berdasarkan karakteristik dan kemammpuannya:
1) Usia 4 – 5 tahun suaranya tersengar tipis, kecil dan ringan
2) Usia 6 – 7 tahun pada umumnya memiliki suara yang tinggi dan ringan, namun
ada juga yang bersuara rendah
3) Usia 8 – 9 tahun pada umumnya anak mulai dapat bernyanyi dengan nada yang
tepat
4) Usia 10 -12 tahun pada umumnya belum mengalami perubahan suara , suara
mereka masih terdengar jernih dan ringan

B. Karakteristik Musik Anak


Musik anak harus sesuai dengan perkembangan fisik yang mampu
menjadikan dirinya sebagai media pengungkapan perasaan, pikiran, isi hati
anak. Karakter musik anak seyogyanya dapat ditemukan tidak hanya pada
semua aspek musik tetapi juga seperti; aspek bunyi, nada, ritme, tempo dan
dinamik serta ekspresi dan bentuk musik. Selain itu seyogyanya musik anak
seyogyanya mampu memberikan kesempatan bagi perkembangan kreativitas
berfikir dan seni (rasa keindahan) anak serta dunia anak. Berikut ini
karakteristik yang sebaiknya muncul dalam musik anak adalah:
1) Musik sesuai dengan minat dan menyatukan dengan kehidupan anak sehari-
hari.
2) Ritme musik dan pola melodinya pendek sehingga mudah diingat
3) Nyanyian atau lagu tersebut juga harus mengandung unsur musik lainnya.
4) Melalui musik anak diberi kesempatan pula untuk bergerak melalui musik.

C. Karakteristik Gerak Anak


Karakteristik gerak fisik anak usia sekolah dasar dapat dikatakan
bersifat sederhana, gerakannya biasanya bermakna dan bertema dimana tiap
gerakan mengandung arti atau tema tertentu. Anak juga mampu menirukan
gerak binatang melalui pengamatannya.

D. Karakteristik Seni Rupa Anak


Ada 4 aspek yang dapat digunakan untuk mengamati karya seni rupa
anak, yakni;
1) Aspek tipologi seni rupa anak
2) Aspek karakteristik seni rupa anak
3) Aspek periodisasi seni rupa anak
4) Aspek relevansi karakteristik seni rupa anak

Ada tiga tipe tipologi seni rupa anak; yakni tipe visual, tipe haptik dan
tipe campuran keduanya. Pada tipe visual, kemampuan daya tangkap indrawi
sangat menonjol sehingga anak mampu merekam objek aslinya termasuk
proporsi, perspektif, perbandingan serta detailnya. Pada tipe haptik,
pengungkapan suasana hati atau emosi sangat menonjol ketika mereka
menuangkan objek kedalam karya seni rupanya. Contoh gambar ada di modul
hal. 3.29.
E. Periodisasi Seni Rupa Anak
Ada beberapa klasifikasi periodisasi seni rupa anak diantaranya yang
disodorkan oleh :
• Lansing mengelompokkan menjadi:
1. Masa Coreng Moreng (2-4 tahun)
2. Figuratif (3-12 tahun) yang terdiri dari;
a) permulaan figuratif (3-7 tahun),
b) pertengahan figuratif (9-10 tahun),
c) akfir figuratif (9-12 tahun)
3. Artistik (12 tahun keatas).

• Lowenfeld dan Brittain yang mengklarifikasikan menjadi :


1. Masa coreng moreng (2-4 tahun)
2. naturalisme / pseudo naturalistic (12-14 tahun)
3. masa dewasa (14-17 tahun).
MODUL 4
PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM BERKARYA SENI

• Kegiatan Belajar 1
Pendekatan Teknologi Penciptaan Karya Seni

1. Istilah Teknologi
Istilah teknologi sebenarnya sangat umum, istilah ini digunakan untuk
menunjukkan substansi keteknikan, berhubungan kinerja teknik terseebut
tersusun secara urut dari suatu yang terdiri dari komponen yang satu dengan
yang lain harus dirancang bergantian secara runtut.

2. Cakupan Teknologi
Pada wujud teknologi terdapat prinsip: kerajinan, rekayasa dan
pengolahan. Kerajinan mempunyai dasar: kecakapan, kecepatan, ketepatan dan
keterampilan. Jika seorang guru meminta siswa mencipta karya rupa dengan
prinsip teknologi maka hasil yang akan diperoleh dapat berupa:
Output : Karya rupa berteknologi
Outcome : Keterampilan (skill)
Dampak : Berpikir sistematis, tangguh, ulet, tepat dan disiplin.

3. Model Pemanfaatan Teknologi dalam Karya Seni


Dalam area teknlogi, prinsip keteknikan dapat digolongkan menjadi tiga
prinsip, yaitu:
1) Pemanfaatan Teknologi Kerajinan Dalam Penciptaan Karya Seni
Pembelajaran teknologi kerajinan lebih memfokuskan kepada keterampilan
produksi, reproduksi, reproduksi yang diukur dari: kecepatan, ketepatan, dan
ekonomis serta keluasannya.
2) Pemanfaatan Teknologi Rekayasa Dalam Penciptaan Karya Seni
Pemanfaatan teknologi rekayasa dapat dilihat pada keteknikan dan dampak
pembelajaran. Dampak keteknikan ebih mendorong keyakinan mencipta melalui
kecakapan mengurangi bahan dan menyusun alat sesuai dengan sistem kinerjanya.
Sedangkan dampak pembelajaran teknologi rekayasa adalah keuletan menguraikan
masalah, dan menyusun kembali permasalahan mencipta karya seni.

3) Pemanfaatan Teknologi Pengolahan Dalam Penciptaan Karya Seni


Pengukuran terhadap pengolahan adalah perilaku mengubah objek melalui
proses: pemasakan, reaksi, percobaan (treatment) secara cepat dapat menghasilkan
produksi ganda dan reproduktif.

• KEGIATAN BELAJAR 2
Ruang Lingkup Penggunaan Teknologi

1. Teknoogi Sederhana Berenergi Manusia


Ada tiga jenis teknologi yang termasuk dalam teknologi sederhana
ini yakni teknologi putar, tarik, dan pukul.

1) Teknologi Putar
Teknologi putar berfungsi menggandakan, mempercepat kinerja, meringankan
beban seseorang dalam bekerja setiap saat. Namun setelah orang berteknologi,
karya itu membuat kinerja seseorang menjadi sangat bergantung kepadanya.
Misalnya: jam tangan, dan sepeda.

2) Teknologi Tarik
Suatu contoh alat yang menggunakan teknologi tarik adalah sepeda kayauh.
Tarikan kekuatan pada sepeda terletak pada dikeluarkan oleh kekuatan kaki pada
waktu mengajuh. Semakin kuat penarikan kaki untuk memutar gigi depan, maka
akan semakin kuat pula tarikan pada gigi belakang dan laju sepeda pun semakin
kencang.
3) Teknologi Pukul
Contoh alat yang menggunakan teknologi pukul adalah alat musik genderang
((perkusi). Alat ini menimbulkan suara ketika dipukul oleh alat tertentu. Tinggi
rendahnya bunyi yang diciptakan oleh seseorang terletak pada besar kecilnya
tabung yang berongga.

2. Teknologi Sederhana Berenergi Alam


1) Penggerak Berenergi Angin, contohnya: kipas angin.
2) Penggerak Berenergi Air, contonhya: baling-baling kapal.

3. Teknologi Tinggi
1. Motor penggerak berenergi listrik
2. Teknologi Digital
Teknologi digital merupakan perkembangan mutakhir. Teknologi digital yang
paling banyak membantu manusia adalah komputer. Pemanfaatannya dalam
penciptaan karya seni rupa melalui: 1) program freehand drawing, 2) program corell
draw, 3) program (adobe) Photoshop, 4) program makromedia animasi, 5)
powerpoint, 6) program editing.

• KEGIATAN BELAJAR 3
Rencana dan Laporan Kerja

Dalam teori belajar, sekarang dikembangkan model belajar melalui kesalahan


atau kesuksesan yang dicapai pada awalya, selanjutnya dikembangkan menjadi
rancangan kerja. Rancangan kerja ini ditulis dalam skema ataupun menggunakan
daftar isian. Dasar pemikiran penulisan gagasan ini sangat penting karena keika
seseorang sedang berkarya , tiba-tiba ingatannya bebabaur dengan pikiran lain
sehingga terjadi kelupaan. Dengan demikian, rancangan kerja yang telah ditulis
dapat mengingatkan kembali gagasan yang telah terputus.
Ide dan gagasan dalm menciptakan karya seni dengan memanfaatkan eknologi
(sederhana) perlu dituangkan dala sebuah rancangan yang meliputi karya apa
yang akan dibuuat, bagaimana latar belakang munculnya ide dan gagasan dan
manfaat karya terseut. Selain itu jelaskan pula dalam ramcanagan tersebut tentan
bagaimana teknik dan cara kerja atau langkah yang akan dikerjakan untuk membuat
/ mewujudkan ide / gagasaan tersebut. Bahan apa yang akan digunakan, bagimana
karakteristi bahan tersebut. Juga perlu diuat dalam rancangan tersebut tentang
kesulitan yang diperkirakan akan ditemui.
MODUL 5
OLAH MUSIK

• KEGIATAN BELAJAR 1
Bernyanyi

A. Bernyanyi
Tehnik pernapasan sebagai salah satu modal dasar dalam memproduksi
suara yang baik. Tehnik bernyanyi mencakup artikulasi, resonansi dan beberapa
yang berhubungan penguasaan lagu serta penampilan.

1. Pernafasan
Pernafasan yang sangat baik sangat diperlukan saat bernyanyi karna
bernyanyi merupakan suatu peristiwa bergetarnya pita suara oleh udara. Jadi
udara lah yang menggetarkan pita suara. Udara dalam paru-paru dihasilkan dari
proses pernafasan. Dalam bernyanyi dikenal jenis pernafasan, yaitu :
a) Pernafasan perut, yang mengembang setelah menghirup udara adalah bagian
perut.
b) Pernafasan dada, ciri utama pernafasan ini adalah mengembangnya dada dan
terangkatnya pundak saat menghirup udara.
c) Pernafasan diafragma (sekat rongga badan), pernafasan yang baik sewaktu
bernyanyi bernafas dengan cara ini badan terhindar dari ketegangan yang
berlebihan dan memiliki daya yang cukup untuk menghasilkan dan
mempertahankan cadangan udara saat bernyanyi. Cara bernafas diafragma :
• Berdiri dengan rileks
• Tarik nafas sedalam-dalamnya melalui hidung (dua hitungan)
• Pertahankan beberapa saat (dua hitungan)
• Keluarkan udara melalui mulut ( empat hitungan)
• Kendorkan otot (relaksasi dua hitungan)
Jadi proses bernafas yang baik sewaktu bernyanyi adalah menghirup (inhalasi),
menahan (suspensasi), mengeluarkan (ekshalasi), menahan (relaksasi) lalu di ulang
lagi.
2. Tehnik bernyanyi
Suara manusia dibagi menjadi dua yaitu suara anak-anak dan suara
dewasa. Suara anak-anak dibedakan menjadi dua suara tinggi dan suara rendah.
Suara dewasa dibagi dua suara wanita dan suara pria, jenis suara pria dan
wanita dewasa dibedakan menurut register atau ambitusnya. Dalam paduan
suara biasanya hanya dibagi menjadi 4 jenis yaitu : sopran, alto, tenor, dan bas.
Suara wanita tinggi (sopran), suara wanita sedang (mezzo sopran) suara wanita
rendah (alto). Suara pria tinggi (tenor) suara pria sedang (baritone) suara pria
rendah (bas). Suara anak-anak tinggi dan rendah.
Hal penting dalam latihan ini adalah anda mengenal register atau
ambitus suara anda sendiri
a. Artikulasi
Dapat diartikan sebagai pengucapan kata-kata dan kalimat music
secara nyata dan jelas.Artikulasi dalam vokal dipengaruhi oleh bentuk bibir,
lidah, dan rongga mulut, dengan cara membuka mulut lebar-lebar ke bawah
bukan ke samping.

b. Pembentukan suara
Ada dua dasar dalam pembentukan suara yang baik yaitu :
1) Otot-otot leher dan kerongkongan diupayakan tetap selemas mungkin
2) Mulut di buka lebar-lebar ketika menyanyikan huruf-huruf hidup

c. Resonansi
Maksudnya adalah pernafasan rongga-rongga kepala, leher, dan
dada. Ruang resonansi yang paling utama terdapat dibagian kepala. Ruang
ini apabila dimanfaatkan dan dilatih dengan baik akan memberikan banyak
kebaikan pada suara yang dihasilkan. Latihan-latihan untuk membentuk
resonator yang baik.
1) Mulut dikatupkan dengan bibir saling bersentuhan namun tidak
ditekan
2) Rahang bawah diturunkan dengan luwes dan tidak kaku
3) Gigi bawah dan atas memiliki jarak 1 cm atau setebal jari telunjuk
4) Lidah menyentuh gigi bawah dan permukaannya datar
5) Rongga mulut dan tenggorokan membentuk ruang yang seluas
mungkin

3. Penampilan
Bernyanyi yang baik tidaklah seperti yang kita saksikan setiap hari
melalui televisi yang kurang memperhatikan kostum dan gerakan-gerakan
yang berkenaan dengan lagunya. Gerkan tubuh yang benar adalah gerakan
yang mendukung ungkapan music yang hendak disampaikan kepada
pendengar gerakan tangan dan kaki dilakukan dengan wajar karena bernyanyi
lebih mengutamakan unsur vokal (audio) dibandingkan dengan unsur gerak
atau visual. Busana sopan dan wajar sangat baik dikenakan pada acara
pementasan musik.
Perkembangan audio saat ini memungkinkan penyanyi untuk menggunakan
microphone. Seorang penyanyi perlu berlatih menggunakan microphone dan
berkonsultasi kepada ahli audio tentang microphone mana yang paling sesuai
untuk jenis suaranya disaat hendak bernyanyi.

• KEGIATAN BELAJAR 2
Mendireksi

A. Mendireksi
Aba-aba sangat penting dalam permainan kelompok musik seperti
paduan suara Ansambel maupun orkes. Aba-aba selain memperlihatkan
irama dan tempo lagu juga memberikan tanda-tanda ekspresi. Dalam
permainan musik pemberi aba-aba adalah seorang pemimpin dan biasa
disebut dirigen atau konduktor (conductor). Jiwa suatu lagu sangat
tergantung dari seorang dirigen atau konduktor dalam membawakannya
oleh karena itu aba-aba perlu dipelajari lebih mendalam.
1. Jenis Aba-Aba
a. Aba-aba satu pukulan
Gambaran ayunan tangan pada aba-aba ini adalah mulai dari titik
tertnggi kemudian turun kebawah langsung membentuk gerakan melingkar
kesamping luar sebelah kanan lalu naik kembali ketitik awal. Lagu-lagu
yang sudah dikenal untuk melatih gerakan ba-aba ini adalah : Tujuh belas
Agustus, ciptaan H.Mutahar , Apuse (Papua) , Helarotan (Maluku) , Potong
Bebek Angsa
b. Aba-aba dua pukulan
Gerakan aba-aba ini dimulai sama dengan gerakan satu pukulan.
Jadi, mulai dari titik awal (setinggi mars), kemudian turun ke bawah dalam
bentuk melingkar keluar, lalu naik ke atas (setinggi bahu) untuk hitungan
satu.
c. Aba-aba tiga pukulan
Setelah kita belajar dan menguasai aba-aba satu dan dua pukulan
kini kita lanjutkan pada irama terner yaitu dalam satu birama terdapat tiga
ketukan. Dalam irama terner ketukan yang kuat terdapat pada ketukan
pertama dua hitungan berikutnya diketuk lebih ringan. Untuk membedakan
ketukan kuat dan lemah dalam memberi aba-aba pada umumnya
ditunjukkan oleh gerakan yang lebih tegas.
d. Aba-aba empat pukulan
Gerakan aba-aba ini dapat dikatakan sebagai pengembangan dari
irama dua atau biner. Oleh karena itu dalam memberi aba-abanya pun
seolah-olah ada dua pukulan berat yaitu hitungan satu dan tiga serta dua
pukulan ringan pada hitungan dua dan empat.
e. Aba-aba enam pukulan
Gerakan aba-aba ini pengembangan dari irama dua atau jenis birama
susun. Dikatakan demikian karena dalam satu birama terdapat dua pukulan
kuat yang jatuh pada hitungan pertama dan keempat dengan demikian dalam
gerakan aba-abanya ketukan kuat itu harus diayunkan lebih kuat atau
panjang dibandingkan dengan ketukan lainnya.
2. Sikap Badan
Mulailah berlatih pada sikap berdiri pada kedua kaki anda posisi kaki
kiri sedikit lebih maju daripada kaki kanan. Pandangan lurus dan menyeluruh
ke depan kemudian angkat kedua tangan hingga sejajar dengan mata lalu
turunkan. Kepala tegak jangan kaku namun penuh percaya diri dan berwibawa
tangan dan jari-jari harus bebas dan luwes.

3. Tehnik Aba-aba
Tehnik aba-aba sebelum suatu lagu dimulai dan diakhiri.
a. Aba-aba permulaan
➢ Sikap siap
➢ Gerakan pendahuluan
➢ Saat memulai atau insetting
b. Sikap siap
Sikap siap di sini adalah aba-aba yang diberikan oleh pemimpin agar
penyanyi atau pemain musik konsentrasi seta menegnal tempo, dinamik,
dan ekspresi lagu.
c. Gerakan Pendahuluan
Setelah penyanyi atau pemain musik berkonsentrasi dengan aba-aba
persiapan maka berikutnya adalah aba-aba atau gerakan pendahuluan jadi
aba-aba pendahuluan dilakukan di antara aba-aba persiapan dan insetting.
d. Aba-aba Penutup
Untuk mengakhiri suatu lagu dengan baik atau tanpa keragu-raguan
bagi pemusik maka aba-aba penutup harus berlangsung sampai nada
terakhir sudah selesai. Baru pada hitungan berikutnya aba-aba dihentikan.
Menghentikan aba-aba ini adalah dengan menambahkan sedikit gerakan
lingkaran kecil persis setelah gerkan aba-aba nada terakhir selesai.

• KEGIATAN BELAJAR 3
Bermusik
A. Bermusik

1. Instrumen Gitar
Gitar termasuk alat musik chordophone, yang dimainkan dengan cara
dipetik atau pluck ditinjau dari fungsinya maka gitar dapat digolongkan sebagai
alat music tunggal (solo), maupun sebagai alt music pengiring.
a. Bagian- bagian alat music gitar yaitu, kepala, leher, badan, frets, kotak
suara, penala, fingerboard, lubang suara, bridge.

b. Sikap Bermain
➢ Gunakan kursi tanpa sandaran samping dan tinggi kursi sesuaikan dengan
tinggi pemain.
➢ Letakkan foot stool di depan sebelah kiri pemain sehingga jika kaki kiri
diletakkan di atasnya maka paha kiri akan naik.
➢ Lekuk badan diletakkan di paha kiri secara vertical dan paha kanan menyangga
badan gitar sebelah bawah.
➢ Siku tangan kanan diletakkan pada badan gitar sebelah kanan atas.
➢ Untuk dapat bermain gitar dengan baik dan mampu bergerak dengan bebas
maka gitar harus terletak atau bersandar pada paha kiri, dada, paha kanan, dan
siku tangan kanan.

c. Sistem Penataan gitar


Sistem penataan gitar ada beberapa cara, yaitu dengan Suling Nada
(steampluit) dan dengan Garpatula

d. Penjarian
Sebelum berlatih bermain gitar terlebih dahulu harus
memperhatikan istilah-istilah jari yang akan digunakan untuk bermain gitar.
➢ Tangan kiri, telunjuk 1, jari tengah 2, jari manis 3, kelingking 4.
➢ Tangan kanan, ibu jari p (pulgar), telunjuk I (indicio), jari tengah m (medio),
jari manis a (anular).
e. Tehnik Petikan Pada Gitar
➢ Apoyando (tehnik bersandar)
Tehnik petikan ini dilakukan dengan memetik salah satu
dawai, dan penyelesaiannya dengan menyandarkan jari pada dawai
diatas/dibawah dawai yang dipetik.
➢ Tirando (petikan bebas)
Tehnik petikan ini dilakukan dengan memetik salah satu
dawai, dan penyelesaiannya tidak menyentuh ( lepas ) dawai yang
berada dibawah/diatas dawai yang dipetik.
➢ Strumming
Tehnik petikan ini lebih banyak dijumpai pada permainan
kelompok atau bersifat iringan.

f. Gitar solo
Dalam permainan gitar tunggal, harus dapat memainkan fungsi
melodi, harmoni (iringan) dan bas dalam satu kesatuan. Untuk menjadi
seorang pemain gitar solo yang professional perlu mempelajari tehnik-
tehnik ketrampilan jari sehingga mampu bermain secara baik dan benar.

g. Gitar iringan
Fungsi dari gitar iringan adalah mengiringi baik vokal maupun alat
musik yang lain, maka peran pemain gitar iringan hanyalah sebatas
mengiringi sedangkan melodi pokok telah dimainkan ataupun dinyanyikan
oleh pemain lain.

2. Instrumen Ritme
Alat music yang tergolong dalam alat music perkusi (pukul), dengan
sumber bunyi membrane dan idiom (alat/bendanya), dapat dikelompokkan
menjadi :
a. Perkusi tak bernada, antara lain :
Castagnet (baca: kastanyet) , Wood black , Triangle , Guiro ,
Maracas , Cabassa , Tambourine , Bass drum, side drum, tom-tom,
floor tom-tom,cymbal, dan hi-hat, termasuk dalam drum set
b. Perkusi bernada, antara lain :
Piano , Glockenspiel , Xylophone , Vibraphone , Chimes , Timpani

3. Instrumen Suling
Suling atau rekoder (recorder) termasuk dalam keluarga alat music tiup.
a. Cara bernafas
Gunakanlah cara bernafas diafragma, seperti Anda telah
pelajari. Karena, dengan bernafas diafragma anda akan memiliki
pernafasan yang cukup untuk meniup rekorder.

b. Cara Meniup
• Letakkan ujung recorder (mouthpiece) di atas bibir bagian bawah,
dan bibir bagian atas diletakkan dengan wajar di atasnya.
• Posisi lidah pada waktu meniup seolah-olah sedang mengucapkan
kata “tuu”
• Lakukan latihan berikut untuk menguasai cara bernafas dan meniup
rekorder

c. Cara memegang
1) Posisi tangan
Tangan kiri memegang bagian atas recorder, dan tangan
kanan memegang bagian bawah recorder.

2) Posisi jari
Jari-jari tangan kiri berada pada posisi yang tidak terlalu jauh
dari lubang-lubang nada, dengan ibu jari untuk menutup lubang
yang terdapat di bagian belakang recorder, telunjuk pada lubang
paling atas, jari tengah pada lubang ketiga. Jari-jari tangan kanan
berada pada posisi yang tidak terlalu jauh dari lubang-lubang nada,
dengan ibu jari menahan badan rekorder, telunjuk untuk menutup
lubang keempat, jari tengah pada lubang kelima, jari manis pada
lubang keenam, dan jari kelingking pada lubang ketujuh yang terdiri
dari 2 buah lubang kecil.
3) Bentuk jari
Usahakan bentuk jari-jari tangan kanan dan kiri berbentuk
bulat, relaks dan tidak kaku/tegang.
4) Cara menekan
Cara menekan lubang-lubang yang benar adalah dengan
meletakkan bagian tengah dari ujung jari.

d. Cara Menala
Sebelum kita memainkan sebuah alat music, maka hal pertama
yang perlu dilakukan adalah menyamakan nada (menala) dengan
sebuah patokan standar (concert pitch/diapason normal), yaitu a’= 440
Hz.
MODUL 6
PENCIPTAAN KARYA MUSIK ANAK SD

• KEGIATAN BELAJAR 1
Penciptaan Nyanyian untuk Anak SD

A. Karakteristik Lagu Anak-Anak

1. Melodi
Jangkauan suara anak SD dapat dibedakan berdasarkan jenis suara
anak yaitu suara tinggi dan suara rendah, bukan berdasarkan jenis kelamin.
Anak-anak yang bersuara tinggi memiliki jangkauan antara nada c ’- f’’ ;
sedangkan suara rendah anak berkisar antara nada a – d’’. Melodi yang
dinyanyikan oleh anak sebaiknya diciptakan dalam jarak satu oktaf saja.
Dalam penciptaan nyanyian untuk anak SD digolongkan
berdasarkan kelas. Kelas I,II dan sebagian kelas III luas wilayah suaranya
hanya sekitar 5-6 nada. Kelas IV – V sudah dapat menyanyikan melodi
hingga 8 nada atau lebih.

2. Ritme
Ritme nyanyian anak SD sebaiknya mudah dinyanyikan. Ritme
melodi yang memiliki nilai not yang hampir sama akan lebih mudah
dinyanyikan dibandingkan dengan ritme yang nilai-nilai notnya berbeda
jauh (kompleks).

Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menciptakan


nyanyian untuk anak, di antaranya :
a. Pembuatan Tema Lagu
Tema lagu dapat dikatakan sebagai ide dasar menguasai seluruh jiwa
lagu. Tema ini yang membedakan antara nyanyian yang satu dengan
lainnya. Tema lagu anak pada umumnya bersifat gembira.
Urutan proses penemuan ide dasar musical atau tema pembuatan nyanyian
anak SD :
1) Amati dan tangkap perasaan anak-anak (langsung maupun tidak langsung).
2) Jelaskan perasaan anak tersebut mengendap sehingga menjadi milik diri
sendiri.
3) Ubah dalam bentuk ungkapan-ungkapan musical.
4) Catat ide dasar tersebut.
Pada sebagian pencipta lagu, proses di atas tidaklah selalu dalam urutan yang
sama. Namun proses tersebut akan terjadi pula walau hanya dalam pikiran atau
imajinasi.

b. Pengembangan Tema Lagu (sebagai melodi)


Ada beberapa cara yang harus dipelajari terlebih dahulu untuk
mengolah atau mengembangkan suatu motif :
• Repetisi (pengulangan)
Adalah membuat motif baru dengan mengulang motif
sebelumnya persis sama.
• Sekuens (Pengulangan pada tingkat yang berbeda)
Adalah pengulangan suatu motif pada tingkat yang lebih tinggi
(naik) atau lebih rendah (turun) dari motif asli. Contohnya, lagu “Satu
Nusa Satu Bangsa”
• Augmentasi (Pembesaran)
1. Interval
Motif yang terdiri dari beberapa nada dapat dikembangkan
juga dengan cara memperbesar intervalnya.

2. Nilai
Yaitu dengan merubah irama dari suatu motif.
• Diminusi (Pengecilan interval)
1. Interval
Motif yang terdiri dari beberapa nada dapat dikembangkan
juga dengan cara memperkecil intervalnya.
2. Nilai
Caranya adalah merubah irama motif.
• Inversi (Pembalikan)
Motif asli menunjukkan alur melodi naik, maka untuk
mengembangkannya dapat dibuat dengan merubah alur melodi
menjadi turun. Pembalikan alur melodi pada pengembangan motif
dapat merupakan pembalikan murni dari interval.

c. Penentuan Teks Lagu


Teks disusun berdasarkan cerita, pikiran, perasaan yang hendak
diungkapkan. Dalam teks lagu anak SD masih berkisar pada hal-hal yang
berhubungan dengan bahasa yang realistis dan kongkrit.

• KEGIATAN BELAJAR 2
Penciptaan Iringan Lagu Anak SD

1. Pembuatan Pola Ritmik


Penciptaan music instrumental, memiliki persamaan dan perbedaan
dengan music vocal kita perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain.
Secara umum persamaannya sama-sama bermula dari suatu gagasan atau ide.
Adapun perbedaannya terletak pada medium yang digunakan, yaitu vokal
menggunakan suara manusia sedangkan instrumentalia menggunakan bunyi
dari alat music buatan manusia.
Dalam penyusunan music instrumental, kita perlu mempertimbangkan
beberapa hal, antara lain :
a) Karakteristik bunyi dan register masing-masing instrument
b) Tingkat kesulitan teknik permainan intrumen tersebut
c) Hasil perpaduan bunyi sebagian atau keseluruhan instrument yang
digunakan
d) Instrumen natural atau transpose

2. Pengembangan Pola Ritmik


Mengembangkan pola irama dapat saja dilakukan dengan berbagai
macam variasi dan inilah yang menjadikan music tetap berkembang. Namun,
dalam mengembangkan pola irama untuk anak SD, pertimbangkan faktor-
faktor teknis terutama keterampilan anak untuk memainkan pola irama
tersebut.

3. Pemilihan Instrumen
Pemilihan instrument dapat dikelompokkan ke dalam instrument
bernada instrument tidak bernada.

Anda mungkin juga menyukai