Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENDIDIKAN SENI DI SD

KELOMPOK 1

MODUL 8
PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA ANAK SD
DISUSUN OLEH :

1. AAN ROZANAH.S 856990948


2. DINA GUSTINA UTAMI 856972799
3. QORI A’YUNA 856973024
4. RATIH NURLISNIA 856972925
5. RENI EVA ASTIKA .P. 856995725
6. RIKI ANDRIAN 856973031

UNIVERSITAS TERBUKA
POKJAR S-1 PGSD (BI) GISTING KABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena hanya
dengan limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Dalam penulisan makalah ini kami membahas materi modul 8 yaitu
Penciptaan Karya Seni Rupa Anak SD.
Makalah ini di buat dalam rangka memperdalam pemahaman mata kuliah
Pendidikan Seni di SD yang sangat diperlukan dalam materi perkuliahan demi
mendapatkan pemahaman yang maksimal dalam melakukan kegiatannya dan
sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa. Penulis menydari bahwa
kami tidak dapat menyusun makalah ini tanpa adanya bantuan, bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak.
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis dengan senang
hati menerima saran maupun kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan
selanjutnya.
Akhir kata kami sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih dan
memohon maaf apabila ada kekurangan dalam pembuatan makalah ini, semoga
makalah yang telah kami buat dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Kotagung, 01 November 2021


Penulis

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

JUDUL.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan.............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
K.B 1 Mencipta Karya Seni Rupa Dwimatra............................................ 2
K.B.2 Mencipta Karya Seni Rupa Trimatra.............................................. 7
K.B.3 Unsur dan Prinsip Seni Rupa.......................................................... 9

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 12


A. Kesimpulan .......................................................................................... 12
B. Saran .................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan seni jenjang sekolah dasar lebih mnegacu pada belajar sambal
bermain. Karena dalam proses bermain sambal belajar ini siswa dapat
menumbuhkembangkan bentuk ekspresi kreatifnya. Siswa SD sudah memiliki
karakteristik cara cipta dan teknik karya. Sehingga tugas guru ialah
membimbing mereka supaya ide dan gagasan yang dimiliki dapat
berkembang dan tercurahkan dengan baik dalam bentuk sebuah karya. Dalam
penciptaan karyanya siswa sangat variative. Terdapat siswa yang membuat
karya 2 dimensi yang disebut dwimatra, dan ada pula yang berbentuk tida
dimensi atau biasa kita sebut dengan trimatra.

Dalam makalah ini akan dijelaskan seputar karya senin dwimatra dan trimatra
sesuai dengan penguasaan seni anak sekolah dasar.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang yang telah penulis sajikan tersebut, ada
permasalahan yang harus dicari tahu dalam kegiatan pengumpulan dan
pengolahan informasi hasil belajar. Secara operasional permasalahan yang
akan penulis bahas yaitu : “Apa yang dimaksud dengan karya seni rupa
dwimatra dan trimatra?”

C. Tujuan
Tujuan dari rumusan masalah diatas adalah agar dengan membaca makalah
ini, maka kita dapat mengetahui karya seni rupa dwimatra dan trimatra

1
BAB II
PEMBAHASAN

KB.1 : Mencipta Karya Seni Rupa Dwimatra

A. Karya seni rupa dwimatra


1. Pengertian karya seni rupa dwimatra
Dwi matra adalah istilah karya 2 dimensional, yaitu bentuk karya seni
rupa yang merupakan pernyataan artistik lewat bidang datar yang
mempunyai ukuran panjang & lebar. Dwi matra adalah sebuah dimensi
ruang secara artifisial dimana sebuah gambar atau lukisan terkesan
memiliki sebuah ruang kedalaman sekalipun gambar atau lukisanitu
sesungguhnya hanya terdiri dari sebuah bidang datar.

Seni rupa ini hanya bisa dinikmati dari satu arah saja, yaitu arah depan.
Umunya berbentuk bidang datar yang dituangkan kedalam media seperti
dinding, kertas, kanvas, kaca, hingga lantai

2. Bentuk-bentuk karya seni rupa dwimatra


a. Menggambar
Menggambar merupakan sebuah karya seni yang meniru wujud atau
bentuk objek yang sudah ada. Menggambar merupakan salah satu
karya seni yang sudah sangat lama ada di dunia kesenian. Menurut
catatan sejarah, gambar merupakan karya seni rupa yang paling awal
diciptakan manusia. Teknik menggambar akan berbeda-beda seuai
dengan jenis objek yang akan ditiru, Adapun jenis objek-objek yang
akan digambar diantaranya:
1) Alam benda
Istilah menggambar alam benda sama artinya dengan still life
drawing. Artinya menggambar objek yang berupa benda-benda
di sekeliling dan Digambar secara langsung berbentuk realis.

2
Keberhasilan menggambar alam benda adalah ketepatan
bentuk yang di lihat dari;
a) Proporsi atau ketepatan ukuran dan bentuk sesuai
denngan benda atau objek sesungguhnya, sebagai contoh:
menggambar kursi;
b) Warna, yaitu kesesuaian sifat hasilgambar denngan
warna benda-benda yang di gambar
c) Kompsisi, adalah susunan benda-benda yang di susun
sebagai objek yang di lihat
d) Posisi, gambar benda ini dapat diamati dari berbagai posisi.
2) Model
Menggambar Model merupakan istilah untuk menggambar
manusia, baik dalam posisi diam maupun bergerak;
contohnya gambar foto atau lukis potret. Dalam
menggambar manusia yang di perhatikan adalah
ukuran tubuh atau postur tubuh.menurut teori ukuran tubuh
manusia terdiri 8,5 kali kepala manusia.

Selanjutnya, setelah mengetahui proporsi tubuh, yang harus


diperhatikan adalah proporsi wajah. Wajah seseorang tidak
akan sama satu dengan yang lain, namun untuk memperjelas
proporsi terdapat susunan dengan ukuran ideal.
3) Binatang
Pada prinsipnya menggambarbinatang sama dengan
keterangan sebelumnya. Untuk menentukan komposisi. Perupa
sebaiknya memulai dengan membuat sket global seperti
menggambar alam benda. Selanjutnya satu persatu diamati
tumpuan sendi binatang, mulai bagian kepala, turun menuju
kaki, kelengkapannya gambar sesuai dengan teknik
4) Ilustrasi
Istilah ilustrasu dari kata ilustraie, yang berarti
menerangkan atau menjelaskan. Bebarapa pakar seni

3
menggolongkan ilustrasi sebagai gambar tematik. Gambar
tematik adalah gambar yang mempunyai tema dan cerita
yang penuh. Sedangkan yang dimaksudkan ilistrasi sebagai
gambar penjelas adalah gambar yang berfungsi memberi
keterangan isi atau tema yang diminta, contoh, gambar
denah penjelas posisi rumah, atau gambar yang menerangkan
cerita.
a) Ilustrasi komik (gambar komik), yaitu menggambar
ilustrasi yang berfungsi menjelaskan cerita, baik fiksi
maupun ralitas. Karakternya gambar tersebut terdapat cerita
tertulis.
b) Ilustrasi Vignette, yaitu gambar pengisi ruang kosong di
antara tulisan satu dengan yang lain.
c) Ilustrasi Grafis, yaitu gambar yang dibuat untuk
menyertakan maupun menjelaskan ide dan isi karangan,
seperti majalah, kulit buku (book cover) atau gambar
ilustrasi penjelas poster
d) Ilustrasi Karikatur, merupakan gambar sindiran terhadap
peristiwa kini (yang sedang ngetop) saat itu. Biasanya
karikatur berkaitan dengan sindiran politik, sosial ataupun
perorangan yang jadi wacana public.
e) Ilustrasi Kartun (cartoon), merupakan gambar sindiran yang
bernuansa kelucuan.
5) Pemandangan
Istilah menggambar pemandangan digunakan untuk
mengidentifikasi gambar yang mengungkapkan atau berobjek
pemandangan; objek pemandangan sendiri dapat berupa alam
bebas(misalnya; gunung sawah ataupun yang lain).
6) Teknik
Merupakan sebutan menggambar dengan bantuan peralatan
penggaris. Tujuannya adalah untuk merekonstruksi objek.

4
Seperti membuat gambar bangunan, atau merekonstruksi apa
saja yang mempunyai nilai proyeksi.
7) Ornament/hias
Menggambar orname disebut juga dengan menggambar hiasan.
Fungsinya untuk menghias salah satu benda atau objek sehingga
ornament ini digolongkan sebagai seni minor. Contohnya kursi
ukir, kalung dll. Ornament bisa dikaitkan dengan budaya
setempat. Adapun karya-karya seni ornament dibedakan menjadi
3 kelompok:
i. Ornament primitive/geometris (diinspirasi dari bentuk
bumi)
ii. Ornament tradisional (hasil peninggalan suku)
iii. Ornament modern (didasarkan atas rasional
pemanfaatannya)
Ide dasar suatu ornament diantaranya:
i. Tumbuhan (motiv vegetal)
ii. Hewani (deformasi)
iii. Alam (natural)
iv. Buatan (artificial)
v. geometris
b. Melukis
Melukis merupakan suatu pengembangan dari menggambar.
Menggambar cenderung sama dengan objek yang ia tiru, akan tetapi
melukis lebih luas lagi dengan ebbas menggunakan imajinasinya
untuk berkreasi tanpa melihat kemiripan warna atau struktur sebuah
objek.

Teknik-teknik dalam melukis:


1) Teknik Finger painting
Yaitu tkenik langsung menggunakan tangan sebagai kuas dan
tanpa menggunakan bantuan alat. Caranya hanya dengan

5
mencelupkan jari tangan kedalam tinta atau cat yang sudah
dipersiapkan, dan langsung mengoleskannya keatas bidang datar
2) Teknik tutup
Merupakan campuran teknik basah dengan teknik kering.
Teknik ini menggunakan crayon dan cat air. Dimana sebuah
rangka gambar/kontur ditutup dengan crayon. Selanjutnya
bagian isi atau dalam rangka gambar ditutupi dengan cat air
3) Teknik gores
Teknik ini disebut dengan teknik tumpeng, yakni dengan
mewarnai menggunakan krayon terlebih dahulu kemudian
setelah mengeras di gores dengan benda runcing
4) Teknik campur
Tekni ini menjadi teknik yang unik karena hanya
menyampurkan cat air dengan cat minyak dalam satu wadah
besar. lalu ketika keduanya sudah dicampur dan Nampak bitnik-
bintik didalam wadah, kerta/atau kanvas pelan-pelan
dimasukkan hingga warnanya menempel
5) Teknik gesek benang
Teknik yang sedikit rumit karena harus mewarnai benang satu
persatu untuk kemudian ditempelkan diatas kertas dan ditekan
kemudian ditarik supaya warna mau menempel
6) Teknik folder print
Teknik mengecap atau menjiplak ini diawali dengan melipat
kertas yang salah satu sisinya sudah Digambar dengan
menggunakan tinta yang pekat, sehingga ketika kertas tersebut
dilipat gambar tersebut akan menempel pada sisi kertas lainnya
7) Teknik menempel
Teknik ini disebut dengan teknik kolase/mozaik karena lukisan
yang dihasilkan berbentuk abstrak warna warni dari tempelan
potongan kertas

6
c. Menera (mencetak)
Menera merupakan teknik melukis dengan memindahkan gambar
melalui sebuah teknik atau alat percetakan (alat tera/klise). Diantara
bentuk-bentuk percetakan dalam lukisan dibedakan menjadi 3
macam, yaitu:
1) Cetak tinggi
Mencetak dengan menggunakan klise berelief
2) Cetak sablon
Teknik ini menggunakan klise tembus
3) Cetak klise hilang
Prinsip teknik ini memindahkan gambar cetak kertas yang sudah
ada dengan bahan pelarut tinta cetak
3. Alat dan bahan seni dwimatra
a. Kertas
b. Kanvas
c. Pewarna alami (pensi;, daun, arang)
d. Pewarna artificial (pastel, cat minyak, cat air, pastel lilin dan
sinetik batik)

KB.2 : Mencipta Karya Seni Rupa Trimatra

B. Karya Seni Rupa Trimatra


1. Pengertian karya seni trimatra
Seni rupa tri matra (tiga dimensi) adalah merupakan hasil karya seni rupa
yang memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi atau benda yang
mempunyai volume.

Contoh dari hasi; karya trimatra yaitu patung, bangunan, relief, dan
masih banyak kesenian lainnya. Teknik-teknik yang digunakan dalam
pembuatan karya seni trimatra lebih banyak menggunakan peralatan
sederhana hingga peralatan digital.

7
2. Bentuk karya seni trimatra
a. Patung
b. Nirmana
c. Kriya
3. Teknik-teknik karya seni trimatra
a. Membentuk
Teknik ini merupakan teknik yang cara pembuatannya masih
sederhana dan masih menggunakan tangan. Adapun teknik
membentuk cenderung untuk bahan yang bersifat lembek dan liat
seperti tanah liat, plastisin, semen dll. Dalam teknik membentuk ada
3 hal yang dapat dilakukan yakni: 1) membentuk lempengan dengan
menggunakan roller kayu (slab), 2) membutsir/mengeruk bagian2
tertentu dengan butsir, 3) pilih/membuat uliran Panjang menyerupai
benang. Kerajinan hasil membentuk dapat berupa patung, seni kriya,
atau benda-benda yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam
kehidupan sehari-hari
b. Memahat relief dan mengukir
Teknik memahat menggunakan alat pemahat berbentuk lempengan
besi yang pipih dibagian ujungnya. Medium yang dipahat dapat
berupa benda-benda yang keras seperti kayu, batu, atau lainnya.
Kinerja pembuatannya harus kontinu dari awal hingga finishing
dengan memahat bagian-bagian yang sudah dibuat gambar pada
mediumnya. Kerajinan hasil memahat dapat berupa patung.
c. Merakit dan membangun
Merakit merupakan menyusun benda-benda hingga menjadi satu
kesatuan utuh yang membentuk sebuah pola yang artistik. Biasanya
mediumnya menggunakan benda-benda kecil yang mudah disusun
seperti korek api kayu, stik eskrim, lempengan besi, jeruji dll. Salah
satu dari bentuk teknik merakit yaitu dengan menganyam.
Menganyam merupakan menumpuk medium yang berbentuk pilinan
atau bentuk seperti kawat memanjang hingga berbentuk menjadi
suatu pola. Kerajinan hasil merakit dan membangun yaitu kontruksi

8
sebuah bangunan, miniature, patung abstark. Sedangnkan teknik
menganyam berupa keranjang sampah, pot bunga, hingga berbentuk
alas tikar
d. Melipat dan menempel
Teknik ini digunakan untuk membuat bentuk dasar seperti kotak,
kerucut, silindris. Bentuk ini hamper sama dengan kolase. Biasanya
teknik melipat diartikan sebagai teknik melipat kertas origami yang
dapat membentuk beberapa objek yang lucu dan indah seperti
burung, kelinci dll.

KB.3 : Menyusun Tugas Mencipta Karya Seni Rupa Trimatra untuk Anak
SD

C. Menyusun Tugas Mencipta Karya Seni Rupa Trimatra untuk Anak SD


Menurut L.de.C Bucher (1853) pembelajaran seni kepada anak hendaknya
memperhatikan beebrapa aspek, diantaranya: ungkapan jiwa (Psychological
Catharic), pelatihan pembentukan karakter anak (Practical and character
forming), pengembangan intelektual dan mengandung pendidikan, multi
fungsi (Intellectual and educative), pendidikan harkat kemanusiaan
(Humanistic and educative) pembinaan rasa sosial dan toleransi (Social and
idealistic).

Selain itu dalam pelaksanaan kegiatan berkarya seni rupa hendaknya


disesuaikan dengan hakikat pembelajaran anak sekolah usia SD. Maka dari
itu guru sebaiknya memahami kebutuhan dasar siswa berdasarkan aspek dan
kompetensi yang akan dicapai. Pada hakikatnya berkarya seni rupa dapat
didekati dengan teknik bermain, oleh karenanya guru dapat melakukan
banyak eksperimen dengan memanfaatkan bahan-bahan di lingkungan sekitar
seperti menumpangi gambar yang ada dalam koran dan diubah bentuknya.
Adapun model pengembangan materi pembelajaran seni rupa yang lebih
beragam untuk anak SD yaitu:

9
Model Pengembangan Materi Berkarya Rupa untuk Anak SD
No Aspek yang Materi Bentuk pelatihan
dikembangkan
1 Ungkapan jiwa Melukis, Menceritakan kejadian yang pernah
menggambar objek dialami
pilihan sendiri Membebaskan memilih objek dan
modelnya
Melukis komik
Menggambar situasi di kelasku
Menyusun potongan gambar dan foto
diselesaikan dengan pewarnaan sesuai
dengan selera anak.
Finger painting Memilih berbagai media yang cocok,
baik dari kertas, karton maupun gerabah
Membentuk Membuat patung dari kertas remasan,
merakit benda-benda limbah
Membentuk dengan benda liat
Menempel bebas
Membuat karya patung kelompok
2 Pembentukan karakter Pembentukan Keadaan rumah, tematis untuk keluarga
karakter Menggambar kelompok
Menggambar sosok temanku yang
kucintai
Menggambar ornamen
Menggambar meneruskan gambar
temannya
Menggambar kehidupan di keluargaku
Menerjemahkan ide temannya lewat
gambar
Membentuk Membuat patung secara kelompok
dengan berbagai teknik: merakit
memahal dan menempel bersama sama
3 Pengembangan Menggambar Melukis cita-cita
intelektual Menggambar dunia yang akan datang
Menggambar keramaian, di pasar, di
jalan
Membuat karya beruansa perspektif,
konstruksi dan ketepatan teknik
M enggambar potret atau wajah
Menggambar peta
Menggambar bentuk transparan untuk
diterangkan kepada orang lain
Menggambar ornamen
Menggambar komik
Menera dengan teknik cukil (relief)
Membentuk dengan Menggambar konstruksi

10
merakit Menempelkan benda-benda berdasarkan
presisi (ketepatan).
4 Pendidikan harkat Melukis Mengambil tema alam sekitar
kemanusiaan Mengambil Menggambar Menggambar model
diorama
Menggambar kelompok
Menerjemahkan atau menginterpretasikan
surat yang dibuat
Menggambar kelompok
Menggambar meneruskan ide orang
lain
5 Pembinaan rasa sosial Menggambar Menggambar meneruskan ide orang lain
dan kebersamaan Menggambar komik
Menggambar model diorama
Menerjemahkan atau menginterpretasikan
surat yang dibuat
teman kepada dirinya serta ditunjukkan
kepada orang lain
Menggambar poster untuk bingkisan
temannya yang ulang tahun
Menggambar wajah keluarga: kaka, adik,
ibu dan saudara yang jauh tempat
tinggalnya, maupun hubungan
kekeluargaannya.
Melukis Mengungkapkan keadaan di kampung
Mengungkapkan peristiwa yang pernah
dialami
Membentuk Membuat kado ulang tahun temannya
dengan mengisikan wajahnya

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tentang Pengetahuan Seni di sekolah dasar, maka
dapat di tarik kesimpulan yaitu: karya seni rupa memiliki bentuk 2 dimensi
(dwimarta) dan karya senin 3 dimensi (trimarta). Karya seni 2 dimensi hanya
dapat dipandang 1 arah saja, sedangkan karya seni 3 dimensi merupakan
karya yang memiliki volume dan dapat dimanfaatkan dalam kegiatan manusia
sehari-hari.

Siswa usia sekolah dasar hakikatnya belajar eni untuk bermain, maka dari itu
hasil dari ciptaan karya seni rupa yang mereka hasilkan harus disesuaikan
dengan kebutuhan dan kompetensi yang akan dicapai, tanpa memberatkan
siswa.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis ingin memberikan saran yaitu :
Pengetahuan guru akan hakikat pembelajaran seni anak usia SD dipandang
sangat perlu untuk dapat menyesuaikan keinginan bermain dengan
kompetensi yang akan dicapai setiap kegiatan pembelajarannya. Sehingga
guru perlu memahami kebutuhan dan perkembangan siswa serta memahami
cara berkreasi sambal bermain dan belajar.

12
DAFTAR PUSTKA

Hadjar Pamadhi, dkk.2021.Pendidikan Seni di Sd .Tanggerang Selatan:


Universitas Terbuka

13

Anda mungkin juga menyukai