Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses pengembangan potensi individu. Melalui
pendidikan, potensi yang dimiliki oleh individu akan diubah menjadi kompetensi. Kompetensi
mencerminkan kemampuan dan kecakapan individu dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan.
Tugas pendidik atau guru dalam hal ini adalah memfasilitasi anak didik sebagai individu untuk
dapat mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi kompetensi sesuai dengan cita-citanya.
Program pendidikan dan pembelajaran seperti yang berlangsung saat ini oleh karenanya harus
lebih diarahkan atau lebih berorientasi kepada individu peserta didik. Pada kenyataan
menunjukkan bahwa program pendidikan yang berlangsung saat ini lebih banyak dilaksanakan
dengan cara membuat generalisasi terhadap potensi dan kemampuan siswa. Setiap kali orang
belajar pasti melibatkan pikirannya dan didalam pikiran tersebut ada kecerdasan.
Untuk mencapai keberhasilan seseorang tidak hanya dibutuhkan kecerdasan akademisnya saja
akan akan tetapi suatu kecerdasan yang ganda dapat membuat seseorang dapat sukses.
Kenyataanya banyak contoh orang yang terus menerus mendapatkan nilai A di sekolah tetapi
akhirnya bekerja untuk orang orang yang mungkin secara akademis tidak sehebat mereka. Mereka
yang secara akademis tidak begitu hebat ini akhirnya menjadi pelaku bisnis dan pemilik bisnis
setelah selesai sekolah. Dengan demikian jelas bahwa keberhasilan akademis saja bukanlah suatu
indikator yang baik dari keberhasilan seseorang dalam hidup. Salah satu temuan yang sangat
bermanfaat adalah bahwa setiap individu memiliki tidak hanya memiliki satu kecerdasan tetapi
lebih yaitu disebut juga multiple intelligences atau kecerdasan ganda. Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk membahasnya di dalam makalah ini yaitu tentang kecerdasan ganda (multiple
intelligence).
Untuk menjadi benar benar cerdas berarti mendapat nilai yang tinggi dalam sebagian besar dari
sekurang kurangnya sembilan kecerdasan yang patut diperhitungkan secara sungguh sungguh cara
berpikir yang penting. Meskipun sangat jarang seseorang untuk unggul dalam Sembilan bidang
kecerdasan, dapat dilihat bahwa untuk menuju ke suatu kehidupan yang berhasil, kita harus

1
mencapai nilai yang tinggi paling sedikit untuk untuk empat sampai lima diantara kecerdasan
ganda tersebut.
Menurut Gardner kecerdasan diartikan sebagai suatu kemampuan, dengan proses kelengkapannya,
yang sanggup menangani kandungan masalah yang spesifik di dunia. Meskipun demikian, tidak
berarti bahwa orang yang memiliki jenis kecerdasan tertentu, kecerdasan musikal misalnya, akan
menunjukkan kemampuan tersebut dalam setiap aspek hidupnya. Dikatakan lebih lanjut bahwa
setiap orang memiliki sembilan jenis kecerdasan dalam tingkat yang berbeda-beda. sembilan jenis
kecerdasan itu memiliki komponen inti dan ciri-ciri. Kehadiran ciri-ciri pada individu menentukan
kadar profil kecerdasannya. Dalam kehidupan nyata, kecerdasan-kecerdasan itu hadir dan muncul
bersama-sama atau berurutan dalam suatu atau lebih aktivitas. Dalam kasus khusus, ditengarai
adanya individu savant, yakni orang yang memiliki tingkat kecerdasan yang sangat tinggi pada
satu jenis kecerdasan, namun rendah dalam kecerdasan yang lain. Dalam dunia pendidikan, teori
multiple intelligences mulai diterima karena dianggap lebih melayani semua kecerdasan yang
dimiliki anak. Konsep MI menjadikan pendidik lebih arif melihat perbedaan, dan menjadikan anak
merasa lebih diterima dan dilayani. Konsep ini “menghapus” mitos anak cerdas dan tidak cerdas,
karena menurut konsep ini, semua anak hakikatnya cerdas. Hanya saja konsep cerdas itu perlu
diredefinisi dengan landasan baru.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan kami kemukakan dalam makalah ini adalah apakah
pengertian, macam dan fungsi kecerdasan ganda ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian Multiple Intelligence
2. Menegtetahui macam-macam kecerdasan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Multiple Intelligence

Menurut Gardner, kecerdasan adalah kemampuan sesorang dalam memecahkan suatu


permasalahan yang dihadapi dalam kehidupannya dan manpu menciptakan sesuatu yang bernilai
budaya serta bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.
Gardner memberikan penjelasannya mengenai kecerdasan, menurutnya keceradasan adalah
kemempuan praktis yang dimiliki oleh seseorang untuk mencari solusi dari permasalahan yang
dihadapi serta menghasilkan sebuah produk budaya dalam setting yang berbeda beda pada situasi
yang nyata dan sebagai sebuah kemampuan untuk mengambil pelajaran dari kejadian masa lalu
yang berkaitan dengan pengalamannya sendiri atau pengalaman orang lain untuk dijadikan sebagai
hikmah dari perjalanan hidup yang dilaluinya. Kecerdasan bergantung pada konteks kebiasaan
yang sering dilakukan seseorang, latihan yang terus menerus tanpa mengenal lelah. Jadi
kecerdasan bukan hanya bergantung pada nilai IQ, gelar tinggi melainkan seseorang dapat
mengapresiasikan kemampunnya berdasarkan kolaborasi dari berbagai kecerdasan yang sesuai
dengan potensi alami setiap manusia yang telah dibawanya sejak lahir.

3
Gardner mengungkapkan bahwa kecerdasan yang berkembang seharusnya tidak terbatas dari
apa yang telah dipaparkan dari teori yang dijelaskan sebelumya. Namun Gardner meyakini bahwa
ada sembilan kecerdasan yang dapat memberikan gambaran yang nyata tentang kapasitas manusia
yang jauh lebih akurat daripada alpikasi teori kecerdasan tunggal. Gardner memberi label multiple
(lebih dari satu) terhadap kecerdasan yang ditemukannya, Karena setiap orang memiliki
kecenderungan yang yang lebih luas terhadap jenis kecerdasan tertentu yang ditemukan melalui
pencarian kecerdasan dengan menstimulus dari berbagai aspek dan tidak hanya mengembangkan
salah satu kecerdasan semata.
Multiple Intelligences memberikan peluang kepada setiap pendidik untuk mempromosikan
kelebihan setiap peserta didiknya dan mengubur kelemahan apapun yang ada pada diri peserta
didiknya tersebut. Proses menemukan inilah yang menjadi sumber multiple intelligences bagi
setiap anak sebagai peserta didik. Bukan membiarkan potensinya yang sedang berkembang pesat
bahkan menelantarkan potensi kecerdasan yang tersembunyi dari setiap anak yang membatasi
nalar komunikasi alaminya, melainkan kecerdasan anak didik distimulasi dengan berbagai macam
cara serta dibiasakan berkembang alami agar terbentuk sebagai tolak ukur keberhasilan yang
diinginkan sesuai dengan potensi dan talenta yang dimilikinya secara optimal.
Gardner menegaskan bahwa setiap individu memiliki jenis kecerdasan yang berbeda-beda dan
menggunakannya dengan cara personal tidak klasikal dalam pengembangannya sesuai dengan
tumbuh kembang anak. Akan tetapi dalam aplikasi di lapangan setiap lembaga pendidikan
mayoritas membatasi kecerdasan peserta didik dengan hanya membatasi pada kecerdasan bahasa
dan logika matematika semata, pembatasan pada program pendidikan yang berfokus pada
kecerdasan bahasa dan logika matematika dalam jumlah yang lebih besar dapat meminimalisir arti
penting dari bentuk-bentuk pengetahuan yang lainnya, sehingga peserta didik yang gagal untuk
menunjukkan kecerdasan intelektual atau akademis akan mendapatkan penghargaan yang rendah
dan potensi yang mereka miliki tetap tidak terwujud dalam kehidupan nyata dan hilang di pantauan
sekolah apalagi masyarakat pada umumnya tidak peduli atas peranannya di lingkungan sekitarnya
sehingga suram masa depannya. Seseorang yang dapat mengapresiasikan kemampuannya
berdasarkan kolaborasi dari berbagai kecerdasan yang sesuai potensi yang dimiliki sejak lahir.
Pada mulanya Gardner mempublikasikan tujuh kecerdasan dan pada penelitian berikutnya gardner
menambahkan dua kecerdasan.

4
Penelitian Gardner, memberikan informasi bahwa berbagai kecerdasan manusia berperan lebih
luas daripada pemahaman mengenai makna kecerdasan sebelumnya. Gardner tidak memandang
kecerdasan manusia berdasarkan tes standar dengan angka konstan semata, menurutnya
kecerdasan adalah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam
kehidupannya. Selain itu kecerdasan juga bisa berarti tentang kemampuan seseorang untuk
mendapatkan persoalan baru sekaligus keterampilan mencari solusi terhadap masalah yang
dihadapinya.
Fenomena yang dialami Gardner sebagai penemu teori kecerdasan majemuk telah
menyadarkan para pakar pendidikan bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh
kemampuan otak dan daya pikir semata, melainkan lebih banyak ditentukan oleh kecerdasan
lainnya(Darmadi, 2017)
Kemudian menurut gardner suatu kemampuan disebut intelegensia (kecerdasan) jika:
a. Menunjikkan suatu kemahiran dan keterampilan seseorang dalam memecahkan persoalan
dan kesulitan yang ditemukan dalam hidupnya.
b. Ada unsur pengetahuan dan keahlian.
c. Bersifat universal harus berlaku bagi banyak orang.
d. Kemampuan itu dasarnya adalah unsur biologis, yaitu karena otak seseorang, bukan
sesuatu yang terjadi karena latihan atau training.
e. Kemampuan itu sudah ada sejak lahir, meski di dalam pendidikan dapat dikembangkan.
Adapun pokok-pokok pikiran yang dikemukakan Gardner:
a. Manusia memiliki kemampuan meningkatkan dan memperkuat kecerdasannya.
b. Kecerdasan selain dapat berubah dapat juga diajarkan kepada orang lain.
c. Kecerdasa merupakan realitas majemuk yang muncul di bagian-bagian yang berbeda pada
sistem yang berbeda pada sistem otak atau pikiran manusia.
d. Pada tingkat tertentu, kecerdasan ini merupakan suatu kesatuan yang utuh, maknanya,
dalam memecahkan masalah atau tugas tertentu, kecerdasan ini merupakan suatu kesatuan
yang utuh, maknanya, dalam memecahkan masalah atau tugas tertentu, seluruh macam
kecerdasan manusia bekerja secara bersama-sama.

5
B. Macam-macam kecerdasan

a. Kecerdasan Linuistik
Kecerdasan linguistic adalah kemampun untuk menggunakan dan mengolah kata-kata
secara efektif, baik secara lisan maupun tertulis. Orang yang memiliki kecerdasan ini juga
memiliki keterampilan auditori (berkaitan dengan pendengaran) yang sangat tinggi, dan
mereka belajar melalui pendengaran dan membaca(Tan, 2015). Orang yang cerdas pada
bidang ini dapat beragumentasi, meyakinkan orang, menghibur aaaatau mengajar dengan
efektif lewat kata kata yang diucapkannya(Siregar dan Nara, 2015).
b. Kecerdasan menggunakan logis-matematis
Kecerdasan logis-matematis adalah kemampuan untuk menangani bilangan dan
perhitungan, pola serta pemikiran logis dan ilmiah. Orang yang memilikikecerdasab ini
gemar bekerja dengan data, mengumpulkan dan mengorganisasi, menganalisis serta
menginterpretasikan, mengumpulkan kemudian memprediksikan(Tan, 2015). Hubungan
antara matematika dan logika adalah bahwa keduanya secara ketat mengikuti hokum dasar.
Ada konsisten pemikiran logis.filsuft Yunani Aristoteles mungkin yang pertama kali
mengidentifikasikan dan memformalkan hokum logika, hokum ini menjelaskan bagaimana
argumentasi disusun, bukti dan syarat dinyatakan dan kesimpulan dibuat. Dari logika
timbul pemikiran ilmiah. Dengan alasan hasil dari ravolusi ilmiah masih kuat dirasakan
sekarang Dr Howard Gardner menyertakan kecerdasan ini sebagai salah satu kecerdasan
yang aling penting dalam klarifikasinya (lwin dkk, 2008). Kecerdasan ini memiliki ciri ciri
yaitu mencakup kemampuan penalaran, mengurutkan, berfikir dalam sebab akibat,
menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik, dan pandangan
hidupnya umumnya bersifat rasional(Siregar dan Hartini, 2015).
c. Kecerdasan spasial
Kecerdasan spasial mencakup berpikir dalam menggambar, serta kemampuan untuk
mencerap, mengubah, menciptakan kembali berbagai macam aspek dunia visual-spasial.
Kecerdasan ini merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan insinyur
mesin. Orang yang memiliki tingkat kecerdasan ini dengan tinggi hamper selalu
mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu

6
dengan begitu hidup, melukis atau membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah
menyesuaikan orientasi dalam tiga dimensi(Siregar dan Hartini, 2015).
d. Kecerdasan musikal
Kecerdasan musikal adalah kemampuan untuk menyimpan nada dalam benak seseorang,
untuk mengingat irama itu secara emosional terpengaruh oleh musik.(lwin dkk,2008)
Kecerdasan ini memiliki ciri ciri yaitu:
 Menghargai
 Menerap
 Menciptakan irama dan melodi.
Kecerdasan ini juda dimiliki oleh orang yang peka nada, dapat menyanyikan lagu dengan
tepat, dapat mengikuti irama music, dapat mendengarkan berbagai karya musik dengan
tingkatan ketajaman tertentu(siregar dan Hartini,2015).
e. Kecerdasan naturalis
Kecerdasan naturalis adalah kapasitas untuk mengenali dan mengelompokkan fitur
tertentu dilingkungan fisik sekitarnya seperti binatang, tumbuhan dan kodisi
cuaca(prasetyo dan andriani,2009). Kecerdasan untuk memahami dan menikmati alam dan
menggunakan kemampuan itu secara produktif dalam berburu, bertani, dan
mengembangkan pengetahuan akan alam(suparno, 2004).
f. Kecerdasan kinestetik-jasmani
Kecerdasan kinestetik-jasmani adalah kapasitas untuk melakukan melakukan koordinasi
pergerakan seluruh anggota tubuh(prasetyo dan andriani,2009). Pada kecerdasan ini
memiliki keterampilan dalam menjahit, bertukang, dan merakit model. Mereka juga
menyukai kegiatan fisik seperti berjalan kaki, menari, berlari, berkemah, berenang, atau
berperahu, terkadang mereka adalah orang cekatan, indera perabahnya sangat peka, tidak
bisa tinggal diam, dan berminat atas segala sesuatu. Kecerdasan ini pual memungkinkan
manusia mambangun hubungan yang penting antara pikiran dan tubuh, dengan begitu
memungkinkan tubuh untuk memanipulasi obyek dan menciptakan gerakan(lwin
dkk,2008).
g. Kecerdasan antar pribadi
Kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk memehami dan bekerja sama dengan orang
lain. Pada tingkatan yang lebih tinggi kecerdasan ini dapat membaca konteks kehiduapan

7
orang lain, kecenderungannya dan kemungkinan keputusan yang akan diambil.
Professional, guru, terapis, dan polotisi biasanya memiliki kecerdasan ini(siregar dan nara,
2015).kecerdasan ini memungkinkan kita untuk mambangun kedekatan, pengaruh,
pimpinan dan membangun hubungan dengan masyarakat sebab pada kecerdasan ini
merupakan kemampuan untuk memahami dan memperkirakan perasaan, temramen,
suasana hati, maksud dan keinginan orang lain dan menanggapinya secara layak(Lwin dkk,
2008).
h. Kecerdasan intrapribadi (dalam diri sendiri)
Kecerdasan ini adalah kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri
dan kemampuan untuk bertindak secara adaptif berdasarkan pengenalan
diri(suparno,2004). Orang yang memiliki kecerdasan ini yang tinggi cenderung menjadi
pemikir yang tercermin pada apa yang mereka lakukan dan terus menerus membuat
penilaian-diri. Mereka selalu bersentuhan dengan pemikiran, gagasan dan impian merekan
dan mereka juga memiliki kemampuan untuk mengarahkan emosi mereka sendiri
sedemikian rupa untuk memperkaya dan membimbing kehidupan mereka sendiri(Lwin
dkk, 2008).
i. Kecerdasan eksistensialis
Kecerdasan eksistensialis adalah kecerdasan yang cenderung memandang masalah
masalah dari sudut pandang yang lebih luas dan menyeluruh serta menanyakan “untuk apa”
dan “apa dasar” dari segala sesuatu. Kecerdasan ii banyak dijumpai pada para filsuf.
Mereka mampu menyadari dan menghayati dengan benar keberadaan dirinya didunia ini
dana pa tujuan hidupnya(Siregar dan Nara, 2015).

Bukti teoritis keunggulan dari teori kecerdasan majemuk, pera ahli pendidikan dan psikologi
mengemukakan bahwa yang membuat teori Gardner unggu adalah adanya dukungan risert dari
berbagai bidang termasuk antropologi, psikologi kognitif, psikologi perkembangan, psikometri,
studi biografi, fisiologi, hewan, dan neuroanatomi. Dan Gardner menetapkan syarat khusus yang
harus dipenuhi oleh setiap kecerdasan agar dapat dimasukkan ke dalam teorinya.

8
Empat diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Setiap kecerdasan dapat dilambangkan


Teori ini menyatakan bahwa kemampuan untuk melambangkan atau mrlukiskan ide dan
pengalaman melalui gambar, angka atau kata merupakan kecerdasan manusia, dan teori ini
berpendapat bahwa kecerdasan ini dapat dilambangkan dalam berbagai cara.
2. Setiap kecerdasan mempunyai riwayat perkembagan
Menurut teori ini setiap kecerdasan muncul pada titik tertentu di masa kanak kanak,
mempunyai periode yang berpotensi untuk berkembang selama rentang hidup, dan
berisikan pola unin yang secara perlahan atau cepat semakin merosot, seiring dengan
menuanyaseseorang.
3. Setiap kecerdasan rawan terhadap cacat akibat kerusakan atau cedera pada wilayah otak
tertentu
Teori ini meramalkan bahwa kecerdasan dapat terisolasi akibat kerusakan otak, dan
Gardner menegaskan bahwa setiap teori kecerdasan baru dapat berlaku bila berdasarkan
biologi, artinya berakar pada psikologi struktur otak.
4. Setiap kecerdasan mempunyai keadaan akhir berdasarkan nilai budaya
Teori ini menyatakan bahwa perilaku cerdas dapat ditinjau daru melihat prestasi tertinggi
dalam peradaban bukan dengan mengumpulkan skor jawaban dari berbagai tes
standar(siregar dan Nara,2015).

Tiada kepintaran yang mendapat kedudukan berbanding kepintaran lain. Semua adalah sama dan
semuanya dipandang tinggi oleh masyarakat. Mereka mampu menjadi seorang pensyarah ataupun
dokter yang Berjaya, mereka juga dapat menjadi penulis buku yang berjaya. Semua sama selagi
mereka mampu menggunakan kepintaran yang memberi kelebihan kepada mereka. Ini bermaksud,
jalan kejayaan tidak tertumpu kepada satu lapangan saa, berbagai cabang yang dapat dicapai untuk
berjaya(jaafar dan Hussain, 2009).

Langkah langkah strategi pembelajaran berbasis kecerdasan ganda:

1) Seluruh siswa dites terlebih dahulumelalui MIR (multiple intelegence riset) dengan
tujuan sebagai data informasi tentang kondisi psikologi kecerdasan anak.
2) Siswa dikelompokkan sesuai dengan gaya belajar yang dimilikinya bukan karena
kompetensinya

9
3) Proses transfer ilmu dua arah: proses pertama, guru mengajar atau memberikan prestasi,
prses kedua siswa belajar atau siswa beraktivitas.
4) Menggunakan modalitas belajar yang tertinggi,visual, auditory dan kinestetis
5) Mengaitkan materi yang diajarkan dengan aplikasi dalam kehidupan sehari hari yang
mengandung keselamatan hidup
6) Menyampaikan materi kepada siswa dengan melibatkan emosinya, hindarkan pemberian
materi secara hambar dan membosankan
7) Pembelajaran dengan melibatkan partisipasi siswa untuk menghasilkan manfaat yang nyata
dan dapat langsung dirasakan oleh orang lain. Disini siswa merasa mempunyai kemampuan
untuk menunjukkan eksistensinya(Prayitno, 2008)

10
BAB III

KESIMPULAN

Gardner memberikan penjelasannya mengenai kecerdasan, menurutnya keceradasan adalah


kemempuan praktis yang dimiliki oleh seseorang untuk mencari solusi dari permasalahan yang
dihadapi serta menghasilkan sebuah produk budaya dalam setting yang berbeda beda pada situasi
yang nyata dan sebagai sebuah kemampuan untuk mengambil pelajaran dari kejadian masa lalu
yang berkaitan dengan pengalamannya sendiri atau pengalaman orang lain untuk dijadikan sebagai
hikmah dari perjalanan hidup yang dilaluinya.

Macam macam kecerdasan:

1. Kecerdasan linguistik
2. Kecerdasan logis-matematis
3. Kecerdasan spasial
4. Kecerdasan musikal
5. Kecerdasan naturalis
6. Kecerdasan kinestetik-jasmani
7. Kecerdasan antarpribad
8. Kecerdasan antarpribadi
9. Kecerdasan eksistensialis.

11
DAFTAR PUSTAKA
Darmadi.2017.Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar
Siswa.Yogyakarta:Deepublish.
Jaafar,Niam A dan Hussain Izzuan Saiful.2009.Apa Bakat Saya:CV Reza.
Lwin,May dkk. 2008.Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan.
yogyakarta:Indeks.
Prasetyo Reza JJ dan Andriani Yeny.2009.multiply your multiple
intelligenced.yoyakarta.CV Andi.
Prayitno.2008.Dasar Teori dan Pendidikan. Padang:grasindo.
Siregar Eveline dan Nara Hrtini.2015.TeoriBelajar dan Pembelajaran.Ghalia
Indonesia:Bogor.
Tan Tomas.2017.Teaching Is An Art:maximize your teaching.Yogyakart.Deepublish.

12

Anda mungkin juga menyukai