Anda di halaman 1dari 8

MULTIPLE INTELLEGENCES

❖ Definisi Multiple Intellegences

Kecerdasan anak dapat diperlihatkan lewat banyak cara baik itu melalui kata-kata,
angka, musik, gambar, kegiatan fisik (kemampuan motorik) atau lewat carasosial-emosional.

Multiple Intellegence adalah teori kecerdasan majemuk yang dipaparkan olehHoward


Gardner. Multiple Intellegence pada dasarnya adalah sebuah konsep yang menunjukkan pada
kita bahwa potensi anak-anak khususnya jika dikaitkan dengan kecerdasan, ternyata banyak
sekali.

Multiple Intelligences adalah istilah atau teori dalam kajian tentang ilmu kecerdasan yang
memiliki arti “kecerdasan ganda” atau “kecerdasan majemuk”

❖ Aspek Multiple Intellegence

Menurut Sterberg (1996) Gardner mengajukan 9 inteligensi yang masing-masing intelegensi


berdiri sendiri, bukan sebagai satu kesatuan tunggal.

1. Kecerdasan Verbal-Linguistik (Verbal-Linguistik Intelligence)

kecerdasan verbal-linguistik adalah kemempuan menggunakan bahasa untuk


menyatakan gagasan tentang dirinya dan memehami orang lain serta untuk mempelajari kata-
kata baru atau bahasa lain. Seseorang yang memiliki kecerdasan verbal-linguistik yang
menonjol memiliki kepekaan pada buny, struktur, makna, fungsi kata, dan bahasa. Mereka
memiliki kemempuan yang baik dalam membaca, menulis, berdiskusi, berargumentasi, atau
berdebat. Siswa yang memiliki inteligensi linguistik tinggi senang mengekspresikan diri
dengan bahasa, biasanya nilai bahasanya lebih baik dibandingkan dengan teman-temannya
yang lain.

2. Kecerdasan Logika Matematis ( logical mathematical intelligence)

Kecerdasan logika matematis adalah kemampuan untuk memahami dasar-dasar


operasional yang berhubungan dengan angka dan prinsip-prinsip serta kepekaan melihat pola
dan hubungan sebab akibat serta pengaruh. Kecerdasan logika matematis berkaitan erat dengan
cara berfikir deduktif dan induktif, numerasi, dan pola-pola berfikir abstrak. Anak yang
dominan pada kecerdasan logika metematis memiliki kecenderungan untuk menyukai segala
hal yang berhubungan dengan pola fikir menggunakan logika dan analisis serta hal-hal yang
berkatan dengan matematika seperti angka, pola-pola, mengklasifikasikan.

3. Kecerdasan Spasial-Visual (Spatial Intelligence)

kecerdasan spasial adalah kemampuanuntuk membentuk suatu gambaran mental


tentang tata ruang atau menghadirkandunia mengenai ruang secara internal dalam pikirannya
(mind). Orang yang memiliki kecerdasan jenis ini cenderung berfikir dalam ataudengan gambar
dan cenderung mudah belajar melalu sajian-sajian visual sepertiflm, gambar, video, dan
peragaan yang menggunakan model dan slide. Mereka gemar menggambar, melukis, atau
mengukir gagasan-gagasan yang ada di kepaladan sering menyajkan suasana serta perasaan
hatinya melalui seni.

4. Kecerdasan Kinestetis Jasmani ( Bodily Kinesthetic Intelligence)

Kecerdasan kinestetis jasmani adalah kemempuan menggunakan seluruhtubuh dan


kmpnennya untuk memecahkan permasalahan, membuat suasana atau menggunakan beberapa
macam produksi, dan kordinasi anggota tubuhdan fikranuntuk menyempurnakan penampilan
fisik.Siswa yang mempunyai inteligens gerak-badani biasanya suka menari, olahraga, dan suka
bergerak.

5. Kecerdasan Musikal ( Musical Intelligence)

Kecerdasan musikal merupakan kemampuan untuk mendengar dan mengenali pola,


mengingat dan bereaksi sesuai dengan musik yang didengar, serta menghasilkan musik dengan
intonasi suara, irama, dan warna nada.Kecerdasan musikal mencakup kemampuan menangani
bentuk-bentukmusikal, dengan cara mempresepsi (misal penikmat musik), membedakan
(kritikusmusik), mengubah ( komposer), dan mengekspresikan (penyanyi).

6. Kecerdasan Intrapersonal ( Intrapersonal Intelligence)

Inteligensi Intrapersonal adalah pengnalan diri. Kecerdasan intrapersonalmenurut


Gardner merupakan kemampuan memahami hal-hal yang berkaitan dengan perasaan-perasaan
yang ada pada diri sendiri, seperti perasaan senang ataupun sedih,apa yang dapat ia lakukan,
apa yang ingin ia lakukan, bagaimana ia bereaksi terhadaphal-hal tertentu, hal-hal yang mana
perlu dihindari, dan hal-hal yang mana yangdidekati.
7. Kecerdasan Interpersonal (Naturalis Intelligence)

Kecerdasan interpersnal merupakan kemampuan melihat dan memaham perbedaan


mood, temperamen, motivasi, dan hasrat rang lan dan bekerjasama dengan mereka. Orang yang
memiliki jenis kecerdasan berinteraksi dan bekerja sama juga senang bertindak sebagai
mediator perselisihan baik di sekolah maupun dirumah danlingkungannya orang yang memiliki
kecerdasan interpersonal yang kuat lebih suka bekerja dalam berbagai situasi dimana mereka
dapat menjadi sosial, merencanakan secara bersama, dan bekerja dengan orang lain demi
keuntungan timbal-balik.

8. Kecerdasan Naturalis (Naturalis Intellegence)

Kecerdasan ini dikenal dengan istilah Nature Smart . mengemukakan bahwa kecerdasan
naturalis merupakan kemampuan memahami alam sekitar , mengenali binatang dan tumbuhan
di lingkungan ,sensitive terhadap corak yang berkaitan dengan dunia alami seperti awan
,formasi batu untuk mengenali danmengklasifikasi sejumlah spesies flora dan fauna serta
lingkungan.Kecerdasan naturalis meliputi kemampuan seseorang untuk membedakan dan
mengelompokkan benda atau fenomena alam . Kemampuan yang mereka miliki adalah
meneliti, mengklasifikasi, dan mengidentifikasi gejala-gejala alam.

9. Kecerdasan Eksistensial (Existential Intellegence)

Kecerdasan ini juga dikenal dengan istilah Existent smart. Gadner merumuskan
intellegensi eksistensial kedalam dua bagian yakni menempatkan diri sendiri dalam jangkauan
wilayah kosmos yang terjauh (yang tak terbatas maupun yang amat kecil dan menempatkan diri
sendiri dalam ciri manusiawi yang paling eksistensial), makna hidup, makna kematian,
keberadaan akhir dari dunia jasmani dan psikologi pengalaman batin seperti kasih kepada
manusia lain atau terjun secara total kedalam suatu karya.

❖ Peranan Multiple Intelegences

Melalui pengenalan akan Multiple Intelligences, kita dapat mempelajari


kekuatan/kelemahan anak dan memberikan mereka peluang untuk belajar melalui kelebihan-
kelebihannya. Anak memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi dunia, bekerja dengan
keterampilan sendiri dan mengembangkan kemampuannya sendiri.
❖ Strategi pembelajaran multiple intelegences adalah suatu cara mengakses informasi
melalui delapan jalur kecerdasan yang ada pada masing-masing siswa, namun untuk
mengeluarkannya kembali seluruh kecerdasan bersinergi dalam satu kesatuan unik sesuai
dengankebutuhan.
❖ Kecerdasan Majemuk bermanfaat untuk membantu anak dalam menemukan jurusan
pendidikan yang tepat, hingga mengembangkan bakat-minat.
❖ Apa pentingnya kecerdasan jamak bagi perkembangan anak

Teori kecerdasan jamak ini penting dikemukakan untuk membantu para guru / pendidik
dalam menyiapkan kegiatan pembelajaran yang dapat menstimulasi berbagai
jenis kecerdasan yang dimiliki anak sehingga seluruh kemampuan dapat berkembang secara
optimal.

MOTIVASI ( bab 11)

❖ Pengertian Motivasi = Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan
kegigihan perilaku. artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh
energy,terarah dan bertahan lama.
❖ Fungsi Motivasi
1. mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul
perbuatan seperti belajar.
2. sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang
diinginkan
3. sebagai penggerak, ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan
menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
❖ Motivasi Instrinsik = motivasi intrinsik merupakan motivasi yang muncul dari dalam diri
seseorang tanpa memerlukan rangsangan dari luar dan timbul dari kemauan sendiri untuk
mencapai kebutuhannya.
❖ Motivasi Ekstrinsik = motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang muncul karena
adanya dorongan dari luar dan mengharap adanya pujian serta manfaat yang ingin dicapai
guna mendapatkan imbalan dari orang lain. Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila anak
didik menempatkan tujuan belajarnya diluar faktor-faktor situasi belajar.
❖ Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Motivasi dipengaruhi bukan hanya secara kognitif namun juga dari perspektif
sosiokultural siswa terkait kebutuhan siswa dengan konteks sosial dan koginitif yang ada
sebelumnya. Berikut ini ulasannya.
1. Faktor kognitif yang Mempengaruhi Motivasi
a. Harapan dan nilai
b. Minat
c. Determinasi diri
d. Atribusi
e. Teori tujuan
f. Pola pikir
g. Intervensi motivasi jangka pendek
2. Faktor-faktor Sosiokultural yang Mempengaruhi Motivasi Siswa
a. Perbedaan budaya dan etnis
b. Perbedaan gender
c. Perbedaan sosial ekonomi
d. Mengakomodasi siswa yang berkebutuhan khusus
❖ Afek berpengaruh erat dengan pembelajaran dan kognisi juga, misalnya, pembelajar
biasanya mampu belajar dan mengingat lebih banyak ketika mereka secara emosional serta
kognitif merasa terlibat dalam topik pelajaran di kelas.
❖ Keberagaman pada afek terdiri atas; perbedaan budaya dan etnis, perbedaan gender,
dan perbedaan sosial ekonomi.
❖ Cara guru memotivasi siswa adalah perlu menggunakan pendekatan yang seimbang.
Sebagai guru, kita perlu mengembangkan keyakinan motivasi yang diinginkan dalam
konteks seperti itu.
❖ Apa yang dimaksud dengan afek? Afek adalah perasaan dan emosi yang menekankan
tingkat kesenangan atau kesedihan pada kualitas senang dan tidak senang, nyaman dan
tidak nyaman yang mewarnai perasaan.

STRATEGI PENGAJARANN (bab 12)

❖ Strategi belajar mengajar dapat diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru-murid
dalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan
❖ Jenis jenis jenis strategi pengajaran terdiri atas: strategi pembelajaran ekspositori,
inkuiri, berbasisi pada masalah dan kontekstual
❖ Prinsip umum panduan pengajaran perencanaan pengajaran yang meliputi,
mengidentifkasi tujuan pembelajaran, melakukan analisis tugas, mengembangkan rencana
pelajaran serta membuat situs web kelas untuk berbagai tujuan dan memfasilitasi
komunikasi sepanjanh tahun sekolah
❖ Strategi pengajaran yang diarahkan oleh guru meliputi: Mempresentasikan materi baru
melalui metode ekspositori tradisional seperti ceraamah dan buku pelajaran. Kedua yaitu,
mengajukan pernyataan dan memberikan umpan balik. Ketiga, menyediakan praktek
melalui penugasan kelas. Keempat, memberikan pekerjaan rumah (PR). Kelima,
melakukan pengajaran langsung. Keenam, mendukung penugasan, Ketujuh, menggunakan
situs web pengajaran secara efektif. Kedelapan, meningkatkan praktik yang terencana, dan
yang terakhir kesembilan yakni membantu siswa mempelajari cara belajar.
❖ Strategi pengajaran yang diarahkan oleh siswa meliputi, pertama, mesntimulasi dan
membimbing diskusi kelas. Kedua, melakukan sesi mengajar timbal balik. Ketiga,
melakukan kegiatan penemuan dan penyelidikan. Keempat, Melakukan kegiatan
pembelajaran yang kooperatif. Kelima, Meyusun sesi tutor sebaya dan yang terakhir,
Melakukan kegiatan pembelajaran kolaboratif berbasis teknologi.
❖ Adapun cara mempertimbangkan tujuan pengajaran dan keragaman siswa yaitu
dengan, pertama, Mempertimbangkan perbedaan kelompok dan yang kedua dengan
Mengakomodasi siswa berkebutuhan khusus.

MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG PRODUKTIF (bab 13)

❖ Menciptakan Lingkungan yang Kondusif untuk Belajar Secara umum, pengelolaan


kelas (class management) berarti membangun dan memelihara lingkungan kelas yang
kondusif bagi pembelajaran dan prestasi siswa. Siswa dapat belajar lebih banyak di
beberapa lingkungan kelas dibandingkan lingkungan kelas lainnya. Pengelolaan kelas
yang efektif tidak terlalu berkaitan dengan tingkat aktifitas atau keributan. Kelas yang
diatur dengan baik adalah kelas dimana siswanya selalu terlibat dalam aktivitas belajar
yang produktif dan perilaku mereka jarang menganggu tercapainya tujuan pengajaran.
❖ Menyikapi periaku yang tidak sesuai, yaitu dengan mengabaikan perilaku, memberi
isyarat kepada siswa, membahas masalah secara pribadi dengan siswa, berunding dengan
orang tua, mengajarkan strategi self-regulation, dan melakukan intervensi sistematik yang
telah direncanakan sebelumnya.
❖ Mempertimbangkan keberagaman Siswa, dengan cara menciptakan iklim yang
mendukung, mendefinisikan dan merespon perilaku yang tidak sesuai dan mengakomodasi
siswa-siswa yang berkebutuhan khusus.
❖ Mengkoordinasikan usaha dengan orang lain, seperti bekerja dengan para guru lain, dan
bekerja dengan komunitas yang lebih luas.

STRATEGI PENILAIAN (bab 14)

❖ Strategi penilaian merupakan perencanaan yang berisi tentang serangkaian kegiatan


dengan pemanfaatan berbagai sumber daya dengan penerapan berbagai cara, teknik, dan
penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh beragam informasi tentang proses
dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan
kriteria dan pertimbangan tertentu.
❖ Bentuk-bentuk penilaian terdiri atas penilaian formatif dan sumatif, penilaian informal
dan penilaian formal, penilaian tertulis dan penilaian kinerja, penilaian tradisional dan
penilaian otentik, penilaian terstandarisasi dan penilaian yang dikembangkan oleh guru
serta penilaian acuan kriteria dan penilaian acuan norma. Sasaran dari bentuk penilaian
ditujukan pada lima tujuan yaitu sebagai panduan pengambilan keputusan pengajaran,
menentukan apa yang telah siswa pelajari dari pengajaran, mengevaluasi kualitas
pengajaran, mendiagnosis masalah belajar dan kinerja serta mendorong pembelajaran.
❖ Peningkatan pembelajaran melalui penilaian dan umpan balik secara berkala dapat
dilakukan dengan beberapa strategi yaitu membuat kriteria penilaian secara terbuka dan
konkret untuk siswa, memberi siswa umpan balik mengenai progres (kemajuan)
pencapaian mereka secara rutin serta menyarankan langkah konkret dan realistis untuk
memperbaiki pencapaian.
❖ Kualitas penting dari penilaian yang baik harus memenuhi kriteria reabilitas,
standardisasi, validitas dan kepraktisan.
❖ Penilaian kemajuan dan prestasi siswa baik secara informal maupun formal dapat
dilakukan dengan mengamati perilaku siswa secara informal, menggunakan penilaian
tertulis serta menggunakan penilaian kinerja.

MERANGKUM PRESTASI DAN KEMAMPUAN SISWA (bab 15)

❖ Skor penilaian terdiri dari berbagai wujud, dimana skor berbeda memiliki arti yang
berbeda. Skor mentah, berdasarkan jumlah tau persentase item. Skor acuan kriteria
memberi informasi spesifik. Skor acuan norma-usia dan kelas, setara skor persentil, dan
skor standar memungkinkan kinerja siswa kita dengan siswa lain.
❖ Prosedur yang paling umum adalah menetapkan nilai akhir yang merangkum apa yang
siswa telah capai. Alternatif untuk nilai portofolio menyediakan sarana untuk mewakili
hakikat pencapaian siswa yang beragam dan kompleks
❖ Tersedia berbagai macam tes standar untuk digunakan di ruang kelas, mencakup tes
prestasi, tes bakat skolastik umum, tes bakat dan kemampuan khusus, dan tes kesiapan
sekolah.
❖ Pendidik harus makin vokal mengadvokasi pendekatan yang wajar dan valid untuk
menilai kemajuan dan prestasi siswa secara keseluruhan dan untuk mengevaluasi
efektivitas guru dengan penekanan pada peningkatan pengajaran dan pembelajaran
ketimbang menghukum siswa, guru dan sekolah yang tampak berkinerja rendah.
❖ Untuk alasan hukum dan pedagogis, kita harus menjaga kerahasiaan hasil penilaian
siswa, mengkomunikasikan skor penilaian dan informasi lainnya hanya kepada siswa itu
sendiri. Kita harus ingat sasaran akhir setiap penilaian sekolah adalah membantu siswa
belajar dan berprestasi lebih efektif.

Anda mungkin juga menyukai