0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan13 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Orang tua memainkan peran penting dalam membentuk kecerdasan anak melalui pendidikan di rumah dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Mereka harus memahami kebutuhan anak dan merangsang minat belajar si kecil agar tertarik pada apa yang dipelajarinya. Guru juga perlu memperlakukan anak sesuai tahap perkembangannya serta memberikan kese
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Orang tua memainkan peran penting dalam membentuk kecerdasan anak melalui pendidikan di rumah dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Mereka harus memahami kebutuhan anak dan merangsang minat belajar si kecil agar tertarik pada apa yang dipelajarinya. Guru juga perlu memperlakukan anak sesuai tahap perkembangannya serta memberikan kese
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Orang tua memainkan peran penting dalam membentuk kecerdasan anak melalui pendidikan di rumah dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Mereka harus memahami kebutuhan anak dan merangsang minat belajar si kecil agar tertarik pada apa yang dipelajarinya. Guru juga perlu memperlakukan anak sesuai tahap perkembangannya serta memberikan kese
Anak dalam Keluarga Dosen Pengempu : Yogi Sugara, M. Pd Membentuk kecerdasan anak Disusun Oleh :
Destari arinda : 2286207026
Intan sri wulan rahma : 2286207015 PENGERTIAN KECERDASAN Howard Gardner (Agus Efendi, 2005: 81) kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan atau menciptakan sesuatu yang bernilai bagi budaya tertentu. Munzert mengartikan kecerdasan sebagai sikap intelektual mencakup kecepatan memberikan jawaban, penyeleasaian, dan kemampuan menyelesaikan masalah. Selama bertahun-tahun kecerdasan itu hanya bertautan dengan aspek kognitif saja atau dikatakan kecerdasan intelektual bersifat tunggal dan IQ menjadi ukuran standar dari kecerdasan. Sejak Gardner mengemukakan teori yang disebut multiple intelligences atau kecerdasan jamak, hal ini menjelaskan IQ bukan satu- satunya ukuran standar dari kecerdasan seseorang tetapi ada beberapa kecerdasan lainnya. 01 Jenis Jenis Kecerdasan Dan Cara Mengembangkan nya A. Kecerdasan Bahasa B. Kecerdasan logika Kecerdasan bahasa meliputi Matetatika kemampuan untuk mengolah kata, tata bahasa, serta menuangkan informasi dan Kecerdasan logika matematika ide menggunakan tulisan. Anak yang meliputi kemampuan berpikir logis, memiliki kecerdasan bahasa atau lingustik memahami sebab akibat, suka teka- ini tampak kuat dalam hal mengingat teki, serta ketertarikan terhadap angka. kata-kata, mudah bercerita meski kalimat Kecerdasan majemuk ini dapat yang diucapkan belum jelas, maupun suka ditunjukkan dengan ketertarikan si membaca buku. Kecil pada analisis masalah angka. Untuk mengembangkan kecerdasan Untuk merangsang kecerdasan bahasa anak, orang tua dapat tipe ini, orang tua dapat mengenalkan mengajaknya bernyanyi, sering mengajak konsep angka dan berhitung sedini anak mengobrol, dan sering bermain mungkin, mengajak anak melakukan kata. Selain itu, orang tua juga bisa permainan strategi, serta melakukan merangsang kemampuan bahasa anak percobaan ilmiah sederhana. dengan membaca cerita dongeng bersama. C. Kecerdasan Visual D. Kecerdasan dan Spesial Kinestetik (Gerakan) Kecerdasan majemuk lainnya adalah Kecerdasan kinestetik meliputi kecerdasan visual dan spasial. Kecerdasan tipe kemampuan koordinasi gerak tubuh yang ini meliputi kemampuan mengenali objek dan baik dan sangat menikmati kegiatan bentuk, pola, posisi, mudah membaca peta dan fisik. Anak yang memiliki kecerdasan ini denah, serta mampu berpikir secara kreatif. senang melakukan berbagai aktivitas fisik, Anak yang memiliki kecerdasan ini mudah misalnya saja olahraga, berlari, menari, untuk mengingat gambar, wajah seseorang, bermain sepeda. Mereka jarang menyukai gerakan yang dilihat, pola, maupun tekstur. aktivitas yang hanya duduk diam. Cara mengembangkan kecerdasan Untuk mengembangkan kecerdasan visual dan spasial pada anak adalah dengan majemuk kinestetik, orang tua bisa mengajaknya menggambar, membuat karya, mengajak si Kecil melakukan berbagai membangun dari balok, menyusun puzzle, aktivitas fisik seperti berlari, menari, mengajarkan arah serta berbagai bentuk berlatih keseimbangan tubuh, dan motif. menirukan berbagai gerakan tubuh seperti pantomim. E. Kecerdasan Musikal F. Kecerdasan Naturalis Kecerdasan naturalis ini meliputi Salah satu dari 9 kecerdasan majemuk ketertarikan mempelajari alam serta menurut Howard Gardner adalah kecerdasan memiliki kepekaan terhadap lingkungan, musikal. Kecerdasan ini meliputi kepekaan hewan, tumbuhan, dan luar angkasa. tinggi terhadap nada, cepat menghafal irama Anak yang memiliki kecerdasan naturalis dan lagu, dan senang bernyanyi. yang menonjol akan tertarik untuk Kecerdasan musikal dapat diasah memahami semua jenis makhluk hidup dengan cara mengajari anak bermain alat yang dilihat. musik dan mengajak bernyanyi. Lewat latihan Untuk mengasah rasa penasarannya yang diajarkan, nantinya si Kecil mampu dan mengembangkan kecerdasan naturalis menganalisis nada hingga menciptakan lagu. si Kecil, orang tua bisa mengajaknya untuk memelihara tumbuhan atau hewan, berwisata di alam, dan memaparkan ilmu seputar alam. G. Kecerdasan H. Kecerdasan Interpersonal Intrapersonal Kecerdasan interpersonal adalah Kecerdasan intrapersonal kemampuan berhubungan baik dengan merupakan kemampuan mengenali diri orang lain, memahami perasaan orang lain, sendiri, mengekspresikan perasaan, dan menikmati keberadaan di tengah-tengah percaya diri, dan mampu menyatakan apa kelompok. Kecerdasan interpersonal yang disukai dan tidak disukai. Dengan berhubungan dengan keterampilan sosial memiliki kecerdasan ini, anak dapat atau interaksi dengan orang lain. mengetahui potensi, punya tujuan dan Cara mengembangkan kecerdasan mampu mengendalikan keinginannya. majemuk ini adalah dengan mengajak anak Untuk mengembangkan kecerdasan beraktivitas bersama orang-orang baru, majemuk ini, orang tua dapat melatih si mendorongnya untuk berinteraksi dengan Kecil untuk tekun dan bertanggung jawab orang lain, serta mengikutsertakan anak atas tugasnya, serta mempercayakannya dalam bakti sosial. terhadap tugas-tugas tertentu.
I. Kecerdasan Eksistensial Kecerdasan eksistensial adalah salah satu kecerdasan majemuk yang tampak ‘berat’ untuk anak-anak. Pada tipe kecerdasan ini, anak senang mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban mendalam tentang keberadaan manusia. Misal, “Mengapa kita hidup?”, “Apa itu kematian?”, dan lainnya. Tak jarang kecerdasan eksistensial dihubungkan dengan kecerdasan spiritual. Dengan mengetahui jenis-jenis kecerdasan majemuk pada anak, orang tua dapat memberikan pengembangan belajar yang lebih bervariasi. Di sisi lain, pastikan pula nutrisi anak mendukung agar tumbuh kembangnya lebih optimal. 02 Peran Orang Tua Dalam Membentuk Kecerdasan Anak Peran Orang Tua Orang tua merupakan pendidik pertama bagi anak-anaknya dari mereka pertama menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga. Karena orang tua adalah pusat kehidupan rohani si anak dan sebagai penyebab berkenalannya dengan alam luar, maka setiap reaksi emosi anak dan pemikirannya di kemudian hari terpengaruh oleh sikapnya terhadap orang tuanya. a. Orang tua sebagai pendidik dalam keluarga Setiap orang tua dalam menjalani kehidupan berumah tangga tentunya memiliki tugas dan peran yang sangat penting. Adapun tugas dan peran orang tua terhadap anaknya dapat dikemukakan sebagai berikut: (a) melahirkan (b) mengasuh (c) membesarkan (d) mengarahkan menuju kepada kedewasaan serta menanamkan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku. Di samping itu juga harus mampu mengembangkan potensi yang ada pada diri anak, memberi tauladan dan mampu memberikan motivasi-motivasi yang bisa membuatnya lebih semangat untuk belajar demi kehidupan yang akan datang. Sebab pada umumnya setiap individu berkeinginan memiliki posisi terhormat dihadapan orang lain dan setiap individu meyakini bahwa kehormatan adalah kebutuhan naluri insanianya. Tidak seorangpun menjatuhkan martabatnya sendiri di hadapan orang lain, dalam konteks ini anak adalah simbol sosial dan kebangsaan psikologi orangtua dilingkungan sosialnya. KESIMPULAN Orang tua dapat membuat anaknya lebih cerdas dengan membangun hubungan keluarga yang penuh kasih sayang dan kondusif untuk belajar si Kecil. Disinilah peran orang tua sebagai fasilitator untuk mengembangkan potensi si Kecil. Misalnya, anak yang terlahir dengan kecerdasan alami rata- rata dapat menjadi lebih pandai jika lingkungan rumah kondusif dan mendukung pengembangannya dirinya untuk menjadi lebih baik. Sebagai fasilitator, peran orang tua juga diperlukan dalam membentuk pandangan si Kecil tentang belajar. Hindari membentuk pemikiran si Kecil bahwa belajar adalah beban yang wajib dilaksanakan secara rutin sehingga membuatnya malas untuk belajar. Yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah memahami si Kecil serta merangsangnya agar ia tertarik pada apa yang akan dipelajarinya tersebut. Sebagai fasilitator, Ibu juga dapat berperan aktif, seperti mengamati perubahan perilaku anak ketika belajar. Sedangkan Untuk Guru dapat disimpulkan bahwa guru harus dapat memperlakukan anak secara baik sesuai tahapan perkembangan. Pada dasarnya, anak tidak hanya membutuhkan keterampilan logika atau kecerdasan intelektual tetapi keduanya harus berjalan seimbang. Anak juga membutuhkan berbagai keterampilan lain guna mencapai kesuksesan hidup. Anak usia dini adalah makhluk sosial, maka mereka memerlukan lingkungan yang memberikan kesempatan kepada mereka untuk berinteraksi dalam kehidupan sosialnya. TERIMA KASIH