Seorang anak bisa memiliki kecerdasan yang berbeda dari anak lainnya. Dalam teori kecerdasan
ganda yang dikemukakan Gardner, semua orang memiliki jenis kecerdasan yang berbeda-beda.
Gardner membaginya menjadi delapan jenis kecerdasan.
Gardner menggarisbawahi bahwa manusia tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual,
tetapi ada banyak jenis kecerdasan.
Kecerdasan yang dimiliki seorang anak pun tidak hanya satu jenis, bisa gabungan dari
beberapa jenis kecerdasan. Contohnya, anak yang unggul dalam bermusik mungkin juga unggul
dalam kecerdasan verbal-linguistik, tetapi mereka kurang memiliki kecerdasan kinestetik.
2. Kecerdasan lingustik-verbal
Anak yang memiliki kecerdasan linguitik-verbal mampu menggunakan kata-kata dengan
baik, saat menulis dan berbicara. Biasanya, anak dengan kemampuan linguistik-verbal pandai
menulis cerita, menghafal informasi, dan suka membaca.
Karakteristik anak dengan kecerdasan linguistik-verbal antara lain:
Mampu mengingat informasi tertulis dan lisan
Suka membaca dan menulis
Mampu berbicara atau memberikan pidato persuasif
Mampu menjelaskan sesuatu dengan baik
Kerap menyelipkan humor saat bercerita
3. Kecerdasan Logika-Matematika
Anak yang unggul dalam kecerdasan logika-matematis biasanya pandai menalar, mengenali
pola, dan menganalisis masalah secara logistik. Mereka cenderung berpikir secara konseptual
tentang angka, hubungan, dan pola.
Karakteristik anak dengan kecerdasan logistik-matematis:
Memiliki keterampilan memecahkan masalah yang sangat baik
Menikmati berpikir tentang ide-ide abstrak
Gemar melakukan eksperimen ilmiah
Dapat menyelesaikan perhitungan yang rumit
4. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani
Anak yang memiliki kecerdasan kinestetik pandai dalam berolahraga, menggerakkan tubuh,
dan mengendalikan fisik. Anak yang unggul dalam kecerdasan kinestetik-jasmani cenderung
memiliki koordinasi tangan-mata dan ketangkasan yang sangat baik.
Karakteristik anak dengan kecerdasan kinestetik-jasmani yakni:
Terampil dalam menari dan olahraga
Memiliki koordinasi fisik yang sangat baik
Lebih bisa mengingat sesuatu melalui gerakan, bukan mendengar atau melihat
5. Kecerdasan musikal
Anak yang memiliki kecerdasan musikal sangat pandai berpikir dalam pola, ritme, dan
suara. Mereka memiliki apresiasi yang kuat terhadap musik dan seringkali pandai dalam
komposisi dan pertunjukan musik.
Karakter anak dengan kecerdasan musikal yakni:
Senang bernyanyi dan bermain alat musik
Mengenali pola dan nada musik dengan mudah
Mudah mengingat lagu dan melodi
Memiliki pemahaman akan struktur musik, ritme, dan nada
6. Kecerdasan Interpersonal
Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal pandai memahami dan berinteraksi dengan
orang lain. Mereka terampil menilai emosi, motivasi, keinginan, dan niat orang-orang di sekitar.
Karakteristik anak yang memiliki kecerdasan interpersonal:
Berkomunikasi dengan baik secara verbal
Terampil dalam komunikasi nonverbal
Melihat situasi dari perspektif yang berbeda
Menciptakan hubungan positif dengan orang lain
7. Kecerdasan Intrapersonal
Anak yang unggul dalam kecerdasan intrapersonal pandai menyadari keadaan emosi,
perasaan, dan motivasi mereka sendiri. Mereka cenderung menikmati refleksi dan analisis diri,
termasuk melamun, mengeksplorasi hubungan dengan orang lain, dan menilai kekuatan pribadi
mereka.
Karakteristik anak dengan kecerdasan intrapersonal:
Mampu menganalisis kekuatan dan kelemahan diri dengan baik
Memiliki kesadaran diri yang sangat baik
Memahami dasar motivasi dan perasaannya sendiri
8. Kecerdasan Naturalistik
Naturalistik adalah tambahan terbaru untuk teori Gardner dan telah mendapat banyak
perlawanan yang membubarkan tujuh kecerdasan aslinya. Menurut Gardner, individu yang
unggul dalam jenis kecerdasan ini lebih selaras dengan alam dan sering tertarik untuk
memelihara, menjelajahi lingkungan, dan belajar tentang spesies lain. Mereka yang memiliki
kecerdasan naturalistik disebut mampu menyadari perubahan halus pada lingkungan mereka.
Karakteristik anak dengan kecerdasan naturalistik:
Tertarik pada mata pelajaran seperti botani, biologi, dan zoologi
Menikmati berkemah, berkebun, hiking, dan menjelajahi alam terbuka
Tidak suka mempelajari topik yang tidak ada secara teknis dengan alam.
Kecerdasan majemuk, atau lebih dikenal dengan istilah “multipleintelligences” dalam bahasa
Inggris, adalah konsep yang dikemukakan oleh Howard Gardner pada tahun 1983. Konsep ini
menyatakan bahwa kecerdasan tidak hanya terbatas pada kecerdasan verbal-linguistik dan
logika-matematika, tetapi juga melibatkan berbagai jenis kecerdasan lainnya.
Menurut teori kecerdasan majemuk, setiap individu memiliki potensi dalam beberapa
jenis kecerdasan yang berbeda-beda. Gardner mengidentifikasi delapan jenis kecerdasan, yaitu
kecerdasan verbal-linguistik, logika-matematika, visual-ruang, kinestetik, musikal,
interpersonal, intrapersonal, dan naturalis.
Kecerdasan majemuk menekankan bahwa setiap individu memiliki kekuatan dan potensi
unik dalam berbagai bidang kecerdasan. Dalam konteks pendidikan, pendekatan yang
memperhatikan kecerdasan majemuk dapat membantu mengakomodasi beragam gaya belajar
dan memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk berkembang sesuai dengan kekuatan
mereka.
Jadi, kecerdasan majemuk adalah konsep yang mengakui bahwa kecerdasan tidak hanya
terbatas pada satu jenis, melainkan melibatkan berbagai jenis kecerdasan yang berbeda-beda.
Setiap individu memiliki potensi dalam beberapa jenis kecerdasan, dan pendekatan yang
memperhatikan kecerdasan majemuk dapat membantu mengoptimalkan perkembangan dan
pembelajaran mereka.