Anda di halaman 1dari 5

Kecerdasan Majemuk

Kecerdasan Majemuk (Howard Gardner)

Pengertian Kecerdasan Majemuk

Kecerdasan Majemuk adalah kemampuan memecahkan masalah dan menciptakan produk yang
bernilai budaya (anak yang bisa menghasilkan sesuatu dan bisa dinikmati dalam kehidupan
manusia). Secara umum kecerdasan ini diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam berpikir,
bertindak dan berperilaku sesuai dengan apa yang dihadapi.[1]

Menurut Gardner[2], manusia itu, siapa saja--kecuali cacat atau punya kelainan otak—sedikitnya
memiliki 8 atau 9 kecerdasan. Kecerdasan manusia saat ini tidak hanya dapat diukur dari
kepandaiannya menguasai matematika atau menggunakan bahasa. Ada banyak kecerdasan yang
dapat diidentifikasi di dalam diri manusia. Berikut ini 9 macam kecerdasan yaitu:

Kecerdasan linguistik adalah kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif, baik untuk
memengaruhi maupun memanipulasi. Dalam kehidupan sehari-hari kecerdasan linguistik
bermanfaat untuk: berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis.

Kecerdasan logis- matematis yaitu melibatkan ketrampilan mengolah angka atau kemahiran
mengunakan logika atau akal sehat. Dalam kehidupan sehari-hari bermanfaat untuk : menganalisa
laporan keuangan, memahami perhitungan utang nasional, atau mencerna laporan sebuah
penelitian.

Kecerdasan visual dan spasial yaitu melibatkan kemampuan seseorang untuk memisualisaikan
gambar di dalam kepala (dibayangkan) atau menciptakannya dalam bentuk dua atau tiga dimensi.
Kecerdasan ini sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, misalnya: saat
menghias rumah atau merancang taman, menggambar atau melukis, menikmati karya seni.

Kecerdasan musik yaitu melibatkan kemampuan menyanyikan lagu, mengingat melodi musik,
memunyai kepekaan akan irama, atau sekedar menikmati musik. Manfaat dari kecerdasan ini dapat
dirasakan dalam banyak hal dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: saat menyanyi, memainkan alat
musik, menikmati musik di TV/ Radio.

Kecerdasan interpersonal yaitu melibatkan kemampuan untuk memahami dan bekerja dengan orang
lain. Kecerdasan ini melibatkan banyak hal misalnya: kemampuan berempati, kemampuan
memanipulasi, kemampuan “membaca orang”, kemampuan berteman.

Kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan memahami diri sendiri, kecerdasan untuk mengetahui
“siapa diri saya sebenarnya”, untuk mengetahui “apa kekuatan dan kelemahan saya”. Ini juga
merupakan kecerdasan untuk bisa merenungkan tujuan hidup sendiri dan untuk memercayai diri
sendiri.

Kecerdasan kinestetik adalah kecerdasan seluruh tubuh dan juga kecerdasan tangan. Dalam dunia
sehari-hari kecerdasan ini sangat dibutuhkan, misalnya: membuka tutup botol, memasang lampu di
rumah, memerbaiki mobil, olah raga, dan berdansa.
Kecerdasan naturalis yaitu melibatkan kemampuan mengenali bentuk-bentuk alam di sekitar kita.
Dalam kehidupan sehari-hari kecerdasan itu sangat dibutuhkan untuk : berkebun, berkemah, atau
melakukan proyek ekologi.

Kecerdasan Eksistensial adalah kemampuan dan kepekaan seseorang untuk menjawab persoalan-
persoalan terdalam mengenai keberadaan manusia, misal sering muncul pertanyaan dalam diri
sendiri mengapa aku ada, apa makna dari hidupku ini, bagaimana seseoramg bisa mencapai tujuan
hidup yang sejati, mengapa seseorang harus mati, bila sudah mati ke mana.[3]

Ciri-Ciri Kecerdasan Majemuk[4]

1. Kecerdasan linguistik

Seorang anak yang memunyai kecerdasan linguistik memiliki kepribadian yaitu peka terhadap
bahasa, dapat berbicara dengan teratur dan sistematis, memiliki penalaran yang tinggi. Disamping
itu juga mampu mendengarkan, membaca dan menulis, lancar dalam mengucapkan kata-kata dan
suka bermain kata-kata serta memiliki ingatan perbendaharaan kata yang kuat.

2. Kecerdasan logis- matematis

Anak yang memunyai kecerdasan logis matematis memiliki ciri-ciri kepribadian yaitu anak suka
berpikir abstrak dan suka akan keakuratan, menikmati tugas hitung-menghitung. Memecahkan soal-
soal dan computer dan suka melakukan penelitian dengan cara logis, catatan tersusun rapi dan
sistematis.

3. Kecerdasan visual dan spasial

Ciri kepribadian yang menonjol dalam diri anak yang memiliki kemampuan visual-spasial adalah anak
dapat berpikir dengan menciptakan sketsa atau sambar, mudah sekali membaca peta dan diagram,
mudah ingat bila melihat gambar, memiliki cita warna tinggi dan mampu menggunakan semua panca
indra untuk melukiskan sesuatu.

4. Kecerdasan musik

Beberapa sifat yang nampak dalam diri seorang anak yang memiliki kecerdasan musik adalah anak
peka terhadap nada, irama dan warna suara. Peka terhadap nuansa emosi suatu musik dan peka
terhadap gubahan musik yang bervariasi dan biasanya sangat spiritual.

5. Kecerdasan interpersonal

Sifat-sifat yang menonjol dalam diri orang anak yang memiliki kecerdasan interpersonal adalah anak
ahli dalam berunding, pintar bergaul dan mampu membaca niat orang lain serta menikmati saat-saat
bersama orang lain. Memiliki banyak teman, pintar berkomunikasi, suka dengan kegiatan kelompok,
gemar bekerja sama dan menjadi mediator serta pandai membaca situasi.

6. Kecerdasan intrapersonal
Sifat-sifat yang dimiliki oleh anak yang memunyai kecerdasan intrapersonal adalah anak peka
terhadap nilai-nilai yang dimiliki, sangat memahami diri, sadar betul emosi dirinya, peka terhadap
tujuan hidupnya, mampu mengembangkan kepribadiannya, bisa memotivasi diri sendiri, sangat
sadar akan kekuatan dan kelemahanannya.

7. Kecerdasan kinestetik

Ciri-ciri kepribadian anak dengan kecerdasan kinestetik adalah anak dapat bersikap rileks, suka olah
raga fisik dan suka menyentuh. Anak ahli bermain peran, belajar dengan bergerak-gerak dan
berperan serta dalam proses belajar. Selain itu anak juga sangat peka dengan kondisi lingkungan
fisik, gerak-gerik tubuh terlatih dan terkendali dan suka bermain dengan sesuatu benda sambil
mendengarkan orang lain berbicara dan sangat berminat dengan bidang mekanik.

8. Kecerdasan naturalis

Sifat-sifat yang dimiliki anak dengan kecerdasan naturalis adalah anak suka dengan alam sekitar,
lebih senang berada di alam terbuka daripada di ruangan dan suka berpetualang menjelajah hutan.
Anak bisa marah besar jika ada orang membantai binatang langka, merusak dan membakar hutan,
mencemari laut dan sungai sehingga menimbulkan kematian flora dan fauna serta lebih suka
mengkonsumsi obat dan jamu trasional daripada pabrik. Anak juga lebih senang menggunakan
bahan yang alami dan tidak menimbulkan polusi lingkungan.

9. Kecerdasan Eksistensial

Sifat-sifat yang dimiliki seorang anak dengan kecerdasan Eksistensial adalah anak suka bertanya soal
kebenaran dan inti persoalan, kritis, suka merenung dan melakukan refleksi diri serta senang
berdiskusi mengenai hakekat hidup.

Strategi Pembelajaran di Sekolah dengan Menggunakan Kecerdasan Majemuk.[5]

Untuk memaksimalkan proses pembelajaran saat di kelas diperlukan strategi pembelajaran yang
disesuaikan dengan tingkat kecerdasan majemuk yang dimiliki oleh masing-masing anak. Strategi
pembelajaran yang tepat akan sangat menolong anak menangkap pelajaran dengan baik.

Saat mengajar anak dengan kecerdasan linguistik, metode yang digunakan adalah dengan bercerita,
curah gagasan (brainstorming) dan dengan tape recorder atau menulis jurnal. Sedangkan anak yang
memiliki kecerdasan logis- matematis yang digunakan adalah dengan kalkulasi dan kuantifikasi,
klasifikasi dan kategori atau penalaran ilmiah.

Sedangkan anak dengan kecerdasan visual dan spasial strategi pembelajaran dengan visualisasi,
penggunaan warna, gambar dan sketsa gagasan serta simbol grafis. Anak yang memiliki kecerdasan
musik mengajarnya dengan irama, lagu, rap, senandung dan konsep musikal serta dengan musik
suasana. Anak dengan kecerdasan interpersonal dapat belajar dengan barbagi rasa dengan teman
sekelas, kerja kelompok, permainan dan simulasi.

Apabila mengajar anak dengan kecerdasan intrapersonal dapat menggunakan refleksi, hubungan
materi dengan pengalaman pribadi, waktu memilih dan kesempatan untuk mengekspresikan
perasaan serta perumusan tujuan. Jika anak memiliki kecerdasan kinestetik dapat belajar dari
teater kelas, konsep kinestetis dan peta tubuh. Anak yang memiliki kecerdasan naturalis dapat
belajar dengan jalan-jalan di alam terbuka dan melihat ke luar jendela serta tanaman sebagai
dekorasi atau membawa hewan piaraan di kelas.

Sedangkan anak dengan kecerdasan eksistensial[6] untuk mengembangkannya yaitu dengan


mendengarkan kotbah, membaca buku-buku rohani , filsafat, buku theologia, mengadakan refleksi
diri, menghadiri upacara kematian, diskusi dengan ahli filsafat dan theolog, mengikuti reatreat dan
dinamika kelompok.

[1] Julie Erika, Delapan Kecerdasan dan Cara-cara Mengembangkannya, (--,2005),hal. 3

[2] Meilania, S.E, Diktat HCD Mltiple Intelegences, (Salatiga:2006),hal. 2

[3] Dr. Stefanus Soejanto Sandjaja, Teori Multiple Intelligences dan Aplikasinya di Pendidikan Anak
Usia Dini ( Semarang, 2006), hal.5

[4] Ibid,hal.2-5

[5] Aryanti dan Wahyuni, Multiple Intelligences & Application, (Salatiga,2003), hal 6

[6] Opcit, hal 5-6

Kamu memiliki kecerdasan Intrapersonal


Getty Images
Kamu dominan pada kecerdasan Intrapersonal.

Kecerdasan ini meliputi penilaian-diri yang akurat, penentuan tujuan, memahami-diri atau
instropeksi, dan mengatur emosi diri. Jika seseorang sudah memiliki kecerdasan intrapersonal
yang kuat maka ia mampu memahami dirinya sebagai pribadi, apakah menyangkut potensi
dirinya, bagaimana ia mereaksi terhadap berbagai hal, dan apa yang menjadi cita-citanya.

Anda mungkin juga menyukai