Anda di halaman 1dari 8

Multiple Intelligences

A. Pengertian Multiple Intelligences (Natan)


Setiap manusia terlahir dengan kecerdasan yang berbeda-beda.
Kecerdasan tersebut merupakan komponen penting yang dimiliki
manusia untuk menjalankan kehidupan sehari-hari. Kecerdasan adalah
suatu kemampuan yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan
Tuhan lainnya. Kecerdasan juga erat kaitannya dengan kemampuan
berpikir secara aktif serta berperan penting dalam perkembangan hidup
manusia. Banyak sekali para ilmuwan yang tertarik untuk meneliti dan
mendalami kecerdasan yang dimiliki manusia. Salah satunya yaitu
Howard Gardner. Howard Gardner adalah seorang ahli dalam bidang
pendidikan yang berasal dari Harvard University. Beliau mencetuskan
istilah Multiple Intelligences atau kecerdasan majemuk. Multiple
Intelligences memiliki 3 komponen utama :
- Kemampuan menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari
- Kemampuan menciptakan masalah-masalah baru yang dihadapi
dan diselesaikan
- Kemampuan untuk menciptakan hal baru untuk menawarkan jasa
yang akan menghasilkan penghargaan dalam budaya seseorang.

Jadi dapat dimaknai bahwa kecerdasan merupakan kemampuan


manusia dalam menyelesaikan masalah, berpikir, dan mengambil
keputusan sehingga kehidupan yang akan dijalani menjadi lebih baik.

Selain Howard Gardner, Amstrong juga berpendapat bahwa


Multiple Intelligences dapat didasarkan pada :
- Setiap anak memiliki kapasitas untuk kecerdasan.
- Umumnya setiap anak dapat mengembangkan setiap
kecerdasannya
- Kecerdasan bekerja dan berdampingan dengan kegiatan
- Setiap anak memiliki cara untuk menunjukkan kecerdasannya

Penjelasan dari Amstrong dapat dipahami bahwa kecerdasan


akan berkembang sesuai dengan perkembangan mereka.
Berbicara mengenai kecerdasan majemuk, Gardner membagi
kecerdasan tersebut menjadi beberapa bagian :
1. Kecerdasan Linguistics (Linguistic Intelligence)
Kecerdasan Linguistics
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menyusun pikiran
dengan jelas dan mampu menggunakannya secara kompeten
seperti menuangkannya dengan cara membaca, berbicara, dan
menulis. Kecerdasan linguistik junga memampukan seseorang
untuk mengolah sebuah kata-kata dengan jelas, baik itu secara
tulis maupun lisan.
Ciri-ciri :
- Memiliki kemampuan lebih untuk dapat berbahasa asing
- Kemampuan untuk mendengar dan meresponi setiap suara
2. Kecerdasan Matematis – logis (Logical –Mathematical Intelligence)
Kecerdasan logis-matematis merupakan kemampuan seseorang
dalam menghitung, mengukur, menggunakan angka-angka,
memecahkan soal-soal matematis, berpikir secara deduktif dan
induktif, serta membuat pola-pola dan hubungan-hubungan yang
logis dalam kehidupan sehari-hari. Kecerdasan ini dapat diukur
dengan menggunakan tes perhitungan matematika sederhana,
menentukan bilangan dalam Deret matematika, dan soal cerita
logika-matematika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
3. Kecerdasan Spasial (Spatial Intelligence)
Kecerdasan spasial juga dikatakan sebagai kecerdasan ganda
yang berarti kemampuan seseorang dalam memahami,
membayangkan, mengingat, ataupun berpikir dalam bentuk visual.
Anak yang memiliki kemampuan ini juga mampu menerjemahkan
berbagai media visual seperti diagram, peta, infografis, lukisan,
dan masih banyak lagi.
4. Kecerdasan Kinestetik (Bodily- Kinesthetic Intelligence)
Kecerdasan kinestetik dapat dikatan sebagai kecerdasan majemuk
yang memampukan kita melakukan gerakan gerakan yang bagus
seperti berlari, menari, membuat kerajinan tangan dan lain
sebagainya. (Howard Gardner)
5. Kecerdasan Music (Musical Intelligence)
Kecerdasan music yaitu kemampuan untuk mengembangkan,
mengekspresikan, dan menikmati bentuk dan suara musik,
kepekaan terhadap ritme, melodi dan intonasi serta kemampuan
memainkan musik instrumen.
6. Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal Intelligence)
Kecerdasan interpersonal yaitu kemampuan dalam berkomunikasi,
peka terhadap emosi orang lain, mudah menyesuaikan diri dengan
orang lain, memiliki empati yang tinggi, dan suka menolong orang
lain.
7. Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence)
Kecerdasan intrapersonal akan membantu kita, manusia, untuk
terus-menerus merefleksikan dan mengevaluasi dirinya sendiri lalu
menerapkannya pada kehidupan pribadi dan profesional.
Keterampilan ini memungkinkan kita untuk lebih mengatur sikap
dan pikiran.
8. Kecerdasan Lingkungan/ Natural (Natural Intelligence)
Kecerdasan naturalis merupakan salah satu kecerdasan yang
dimiliki oleh seorang anak dalam mengenali, memahami, melihat
perbedaan, menggolongkan, dan mengkategorikan apa yang ia
lihat atau jumpai di alam atau lingkungan sekitarnya.

Dari bagian tersebut dapat kita lihat bahwa multiple intelligence


dapat dikembangkan dan dioptimalkan sesuai dengan potensi dan
kecerdasan anak tersebut.
Jadi kecerdasan merupakan kemampuan yang kompleks yang
dimiliki setiap individu untuk dapat mengoptimalkan berbagai aktivitas
yang ada supaya mampu merangsang dan memacu bertambahnya
kecerdasan.

B. Karakteristik Multiple Intelligences(Elsy)


Menurut Howard Gardner, multiple intelligences memiliki beberapa
karakteristik, antara lain;
1. Semua kecerdasan itu berbeda-beda, tetapi semuanya
sederajat. Artinya, tidak ada kecerdasan yang lebih baik atau
lebih penting dari kecerdasan yang lain.
2. Semua kecerdasan manusia tidak persis sama, semua
kecerdasan dapat dieksplorasi, ditumbuhkan dan
dikembangkan secara optimal.
3. Terdapat banyak indikator kecerdasan dalam tiap-tiap
kecerdasan. Dengan latihan seseorang dapat membangun
kekuatan kecerdasan yang dimiliki dan menipiskan
kelemahan-kelemahan.
4. Semua kecerdasan yang berbeda-beda akan saling bekerja
sama untuk mewujudkan aktivitas yang diperbuat manusia.
Satu kegiatan mungkin memerlukan beberapa kecerdasan,
dan satu kecerdasan dapat digunakan dalam berbagai
bidang
5. Semua jenis kecerdasan tersebut ditemukan di seluruh lintas
kebudayaan di seluruh dunia dan kelompok usia.
6. Tahap-tahap alami dari setiap kecerdasan dimulai dengan
kemampuan membuat pola dasar. Kecerdasan dalam bidang
musik misalnya, ditandai dengan kemampuan membedakan
tinggi rendah nada.
7. Saat seseorang dewasa, kecerdasan diekspresikan melalui
rentang pengejaran profesi dan hobi. Kemampuan membuat
pola dasar pada saat balita, dikembangkan menjadi
penguasaan simbolik pada masa anak-anak, dan akhirnya
mencapai kematangan ekspresi dalam wujud profesi.

C. Desain Pembelajaran Multiple Intelegences (Priscilla)


Merancang desain pembelajaran dalam setiap kegiatan, tentu seorang
guru harus dapat memahami akan kemajemukan peserta didiknya yang
memiliki kemampuan dan potensi yang berbeda. Kemajemukan potensi
peserta didik harus dapat dilatih dengan menerapkan desain
pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan, tujuan serta
sasaran yang ingin dicapai. Faktor-faktor penting yang mempengaruhi
desain pembelajaran yakni gaya belajar siswa atau individu karena
setiap individu atau siswa memiliki gaya belajar yang tidak
sama satu sama lain. Untuk itulah seorang guru harus dapat melatih
setiap potensi kecerdasan anak yang majemuk yang akan diuraikan
dengan singkat dan padat dalam pembahasan kali ini, yaitu:
a. Kecerdasan Linguistic (Linguistic Intelligence)
Terkait dengan kecerdasan Bahasa atau linguistic, pengembangan
yang tepat sesuai dengan karakteristiknya yakni dengan kegiatan
membaca buku, majalah, ensiklopedia dan literature. Kegiatan
membaca juga diiringi dengan kegiatan menulis sesuatu seperti
pengalaman sehari – hari, atau hal.
b. Kecerdasan spatial (Spatial Intelligence)
Pengembangan kecerdasan spasial ini dapat dilakukan dengan
aktivitas seperti menggambar, membuat sketsa, membaca literatur
yang berkaitan dengan visualisasi, desain dan fotografi. Adapun
pekerjaan yang cocok dan tepat pada kecerdasan spasial ini yakni
desain grafis, arsitek, desain interior, pemahat, fotografer dan
animator serta komikus.
c. Kecerdasan matematis (Mathematical Logical Intelligence)
Orang yang memiliki kecerdasan ini cenderung lebih unggul dalam
bidang matematika, fisika dan sains. Mereka suka menganalisis
sesuatu hingga menemukan alasan yang logis pengembangan
yang tepat sesuai dengan karakter kecerdasan ini adalah dengan
memperbanyak Latihan dan aktivitas numerical serta analisis.
d. Kecerdasan Kinestetik
Pengembangan yang tepat pada kecerdasan ini ialah dengan
mengoptimalkan kegiatan fisik seperti berolahraga, dan kegiatan
kinestetik lainnya. Adapun pekerjaan yang tepat dengan
kecerdasan ini adalah atlet, penari, perajin,pesulap dan stuntman.
e. Kecerdasan music (Musical Intelligence)
Pengembangan untuk kecerdasan ini ialah dengan aktivitas
mendengarkan dan berlatih music, memainkan alat music dan
berlatih bernyanyi Bersama. Pekerjaan yang tepat bagi orang yang
memiliki kecerdasan ini yakni berhubungan dengan dunia music
seperti pemain music, vokalis, pembuat jingle, composer, dan
lainnya.
f. Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan ini memiliki kemampuan sosial yang tinggi dan mudah
bergaul serta berkomunikasi dengan orang lain. Mereka juga
mampu menempatkan dan menyesuaikan diri dengan baik di
lingkungan mereka. Selain itu, orang yang memiliki kecerdasan ini
juga sangat suka dengan kegiatan social, suka memotivasi dan
senang berada di keramaian. Untuk pengembangan kecerdasan
ini, maka guru dapat melakukan aktivitas berupa bekerja
kelompok, berorganisasi hingga berkumpul dan melakukan
diskusi.
g. Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence)
kecerdasan intrapersonal dapat diartikan sebagai kemampuan
dalam memahami dirinya sendiri. Ia sangat paham dengan tujuan
hidupnya dan memiliki target yang ingin diraihnya serta paham
dengan potensi dan kelemahan yang ada pada dalam dirinya.
Orang yang memiliki kecerdasan ini cenderung bekerja seorang
diri dan dia memiliki pendirian yang teguh mesti banyak yang
bertentangan dengannya. Selain itu kecerdasan ini juga termasuk
tipe yang realistis dan bijaksana.
h. Kecerdasan Naturalis (Natural Intelligence) - Kecerdasan ini
merupakan kemampuan yang sangat identic dengan aktivitas alam
atau nature. Sederhananya, orang yang memiliki kecerdasan
natural ini sangat menyukai alam dan lingkungannya. Dia akan
sangat suka berpetualang dan menyukai kegiatan diluar dan
mereka cenderung melakukan perjalanan ke alam seperti pantai,
gunung dan lainnya. Untuk pengembangan kecerdasan ini,
individu tersebut bisa bergabung dengan kelompok atau club
pecinta alam dan kegiatan outdoor lainnya. Adapun profesi yang
tepat dari individu yang memiliki kecerdasan natural ini yakni ahli
botani, ahli biologi, peneliti dan lainnya.

https://youtu.be/BJArt7_Rl_o

D. Kelebihan dan Kekurangan Multiple Intelligences (Hizkia)


Kelebihan Multiple Intelligences, sebagai berikut:
1. Pembelajaran dapat lebih fokus terhadap suatu kecenderungan
kecerdasan dan punya hasil yang optimal.
2. Memberikan sudut pandang baru terhadap pengembangan potensi
manusia.
3. Memberi harapan dan semangat baru, terutama terhadap peserta
didik.
4. Membuka kesempatan pada peserta didik untuk kritis dan
berpikiran terbuka.
5. Menghindari adanya penghakiman terhadap manusia dari sudut
pandang kecerdasan atau intelegensi.

Kekurangan Multiple Intelligences, sebagai berikut:


1. Memiliki kontroversi terutama dalam pandangan ahli psikologi
tradisional, antara lain mencampuradukkan pengertian
kecerdasan, keterampilan dan bakat.
2. Bersifat personal atau individual sehingga teori ini lebih efektif
digunakan untuk mengembangkan pembelajaran orang per orang
daripada mengembangkan pembelajaran massa atau klasikal.
3. Membutuhkan fasilitas yang lengkap sehingga membutuhkan
biaya besar untuk operasional klasikal atau massal.
4. Tenaga kependidikan di Indonesia belum sepenuhnya siap
melaksanakan teori ini dalam praktek di dalam kelas K-12 ataupun
juga pembelajaran yang melibatkan peserta didik, karena sudut
pandang kebanyakan orang masih sudut pandang tradisional.

E. Implementasi Multiple Intelligences dalam Pembelajaran


(Priscilla)

● Pendidik mengenali dan mengetahui kecerdasan yang dimiliki oleh


peserta didiknya.
● Setelah mengetahui informasi tentang kemampuan dan
kecerdasan peserta didik, tetunya pendidik dapat melakukan
pemetaan dan pendataan peserta didik sesuai dengan kecerdasan
yang dimiliki dan jenis kecerdasan mana yang paling menonjol dan
berpotensi yang dimiliki oleh pesereta didik.
● Dalam implementasi pada kurikulum 2013 yang saat ini digunakan
dalam system Pendidikan di Indonesia, pendekatan ilmiah atau
dikenal dengan scientific approach digunakan dalam proses
pembelajaran. Scientific Approach adalah pendekatan secara
ilmiah, dimana siswa dibiasakan untuk secara aktif untuk
mengembangkan keterampilan mengamati, mengklasifikasi,
mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan.
● Selanjutnya ialah menentukan assessment apa yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran. Penentuan assessment ini
tentu harus disesuaikan dengan kemampuan siswa, yang mana
dalam standar kurikulum 2013 penentuan assessment
menggunakan standar pengukuran Authentic assessment yang
mencakup tiga aspek penilaian yaitu tingkat laku (behavior ),
pengetahuan ( knowledge ) dan keterampilan ( skill).

F. Kesimpulan Multiple Intelligences (Natan)

Teori multiple intelligence menyatakan bahwa setiap individu


memiliki kecerdasan yang berbeda-beda dalam beberapa kategori,
seperti kecerdasan linguistik, matematis, spatial, kinestetik, musik,
interpersonal, intrapersonal, dan naturalis.

Kesimpulan dari teori ini adalah bahwa pendidikan dan pengajaran yang
efektif harus mengakomodasi variasi kecerdasan ini, sehingga dapat
memfasilitasi pembelajaran yang lebih baik dan memaksimalkan potensi
setiap individu. Hal ini menunjukkan pentingnya memahami dan
menghormati perbedaan individual, serta memperkaya metode
pembelajaran dengan cara yang mempertimbangkan kecerdasan
multiple.

Anda mungkin juga menyukai