Anda di halaman 1dari 16

Psikologi Perkembangan

"Mengenal dan Mengembangkan


Kecerdasan Majemuk pada
Peserta Didik"

Dosen Pengampu : Dra. Afrida, M.Pd


PEMBAHASAN
1. Sejarah Kecerdasan Majemuk..........................................
2. Pengertian Kecerdasan....................................................
3. Kecerdasan Majemuk.......................................................
4. Macam-macam Kecerdasan Majemuk peserta didik.......
5. Strategi Mengembangkan Kecerdasan Majemuk.............
6. Manfaat Menggunakan Kecerdasan Majemuk.................
Sejarah Kecerdasan Majemuk
Teori Kecerdasan (Multipel Intelligence) atau ada yang
menyebutnya sebagai teori "Kecerdasan Majemuk", untuk pertama
kali dikemukakan oleh Howard Gadner dari Harvard Graduate
School of Education and Psychology di Harvard University Amerika
Serikat. Semua berasal dari kegelisahan Howard Gadner, seorang
profesor pendidikan yang mengabdikan dirinya di University
Harvard, Amerika Serikat. Menurutnya, selama ini para pendidik
telah melakukan kekeliruan karena menganggap tes kecerdasan atau
tes IQ adalah satu-satunya ukuran yang paling tepat dijadikan
patokan untuk mengukur kecerdasan seseorang.
Menurut Gardner, kecerdasan manusia juga
harus dinilai berdasarkan;

1. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam


hidup.
2. Kemampuan menemukan persoalan-persoalan baru untuk
diselesaikan atau dicari solusinya.
3. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan memberikan
penghargaan dalam budaya seseorang
5

Dikembangkan dan diungkapkan pertama kali tahun 1983, Gardner mendefinisikan


kecerdasan manusia yang tidak terbatas yang diantaranya dapat dikelompokkan
menjadi delapan kecerdasan yaitu kecerdasan linguistic ( bahasa) , kecerdasan
logika-matematika, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan gerak tubuh,
kecerdasan musical, kecerdasan interpersonal, dan kecerdasan naturalis dan
kecerdasan spritual.
Walaupun menimbulkan pro dan kontra diantara para ahli terutama dalam
mengembangkan tes untuk mengukur MI, namun MI mengantarkan orang tua pada
pemahaman baru yang memberikan semangat dan harapan. Karena pada akhirnya
tidak ada anak yang bodoh akibat nilai tes kecerdasan yang rendah.
MI justru membantu orang tua mengenal kekuatan dan kekurangan anak.
Dengan mengenal dua hal tersebut lebih dini, Gardner berharap orang tua
mengambil peran penting dalam memberikan stimulasi terutama dalam
menyeimbangkan kehidupan anak.
Pengertian Kecerdasan
Kecerdasan adalah perihal cerdas, perbuatan mencerdaskan, kesempurnaan
pengembangan akal budi (seperti kepandaian ketajaman akal pikiran). Konsep
tersebut menghendaki kesempurnaan akal serta budi yang meliputi kepandaian
dan optimalisasi berfikir.
Kecerdasan atau intelegensi dapat dipandang sebagai kemampuan memahami
dunia.

Kecerdasan adalah potensi diri untuk memproses informasi yang dari lingkungan
sekitar untuk digunakan dalam mengambil keputusan, menyelesaikan masalah,
dan atau menghasilkan produk yang bernilai.

Menurut Gregory kecerdasan adalah kemampuan dan keterampilan untuk


memecahkan masalah atau menciptakan produk yag bernilai dalam satu atau lebih
bengunan budaya tertentu.
Menurut C.P. Chaplin kecerdasan adalah kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi
baru secara tepat dan efektif.

Menurut Anita E. Woolfolk kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar, keseluruhan pengetahuan yang
diperoleh, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya.

Edward Lee Thorndike, seorang ahli psikologi pendidikan mengklarifikasi intelegensi (kecerdasan) kedalam
tiga bentuk kemampuan, yakni;
1. Kemampuan abstraksi yakni kemampuan untuk beraktifitas dengan menggunakan gagasan dan simbol-
simbol secara efektif.
2. Kemampuan mekanik, yakni kemampuan untuk beraktifitas menggunakan alat-alat mekanis dan
kemampuan untuk kegiatan yang memerlukan aktivitas indra-gerak.
3. Kemampuan sosial, yakni kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru dengan
cara-cara yang cepat dan efektif.
Menurut Thorndike, ketiga kemampuan tersebut, dapat saling berkolerasi, namun mungkin tidak. Dengan
demikian ada seseorang yang memiliki daya abstraksi bagus, tetapi lemah dalam bersosialisasi, tetapi ada pula
orang yang bagus dalam melakukan abstraksi, mekanik, dan social sekaligus.
Kecerdasan Majemuk
Penerapan seorang ahli pendidikan bernama Howard Gardner berpendapat bahwa tidak ada
manusia yang tidak cerdas. Paradigma ini menentang teori dikotomi cerdas-tidak cerdas.
Gardner juga menentang anggapan ‘cerdas’dari sisi IQQ (intellectual qoution), yang hanya
menurutnya hanya mengacu pada tiga jenis kecerdasan, yakni logika-matematik, linguistik
dan spasial.

Multi intelligences Bagi para pendidik dan implikasinya bagi


pendidikan, teori multiple intelligences
Istilah ini muncul dan dikembangkan menjadi teori
melihat anak sebagai individuyang unik.
melalui penelitian yang rumit, melibatkan kecerdasan Pendidik akan melihat bahwa ada berbagai
antropologi, psikologi kognitif, psikologi
variasi dalam belajar, dimana setiap variasi
menimbulkan konsekuensi dalam cara
perkembangan, psikometri, fisiologi hewan dan pandang dan evaluasinya.
neuroanantomi.

(armstrong,1993;Larson,2001)
Kecerdasan anak juga didasarkan pada pandangan
pokok teori multiple intelligences
Anak memiliki berbagai cara untuk
(armstrong,1993) sebagai berikut.
menunjukkan kecerdasannya dalam setiap
Setiap anak memiliki kapasitas untuk memiliki
kategori. Anak mungkin tidak terlalu pandai
sembilan kecerdasan.
meloncat tetapi mampu meronce dengan baik
Setiap anak, pada umumnya, dapat
(kecerdasan kinestik), atau tidak suka bercerita,
mengembangkan setiap kecerdasan hingga tingkat
tetapi cepat memahami apabila diajak berbicara
penguasaan yang memadai apabbila ia
(kecerdasan linguistik).
memperoleh cukup dukungan, pengayaan, dan
pengajaran.
Kecerdasan bekerja bersamaan dalam kegiatan
sehari-hari.

Kecerdasan majemuk berarti kecerdasan manusia


tidak hanya berdasarkan skor standar semata
melainkan dengan ukuran kemampuan untuk
menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan
manusia, kemampuan untuk menghasilkan persoalan
baru untuk diselesaikan.
Macam-macam Kecerdasan Majemuk Peserta
Didik

2. Kecerdasan logis-matematis.
Kemmpuan menggunalkan angka secara
1. Kecerdasan variabel linguistik
efektif dan penalaran secara baik.
Kecerdasan ini adalah kemampuan berfikir dalam bentuk
Ciri-cirinya; gemar bereksperimen,
kata-kata secara efektif baik secara lisan maupun tulisan
pandai mengkategorikan sesuatu,
dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan dan
melakukan pengukuran-pengukuran,
mengapresiasi makna.
menganalisa, kuantitatif.
Ciri-cirinya; Peka terhadap bahasa, dapat berbicara
dengan teratur dan sistematis, memiliki penalaran yang

tinggi.
3. Kecerdasan visual-spasial
Kemampuan berfikir secara visual,imajinatif,dan kreatif, khususnya terhadap objek tiga dimensi.
Ciri-cirinya;
Ciri kepribadian yang menonjol dalam diri anak yang memiliki kemampuan visual-spasial adalah anak dapat berfikir dengan
menciptakan sketsa atau gambar.

4. Kecerdasan kinestik
Kemampuan menggunakan badan untuk mengapreasikan gagasan dan perasaan dan menyelesaikan problem.
cir-i-cirinya; bersikap rileks,suka olahraga fisik dan suka menyentuh.

5. Kecerdasan musikal
Simulasi kecerdasan ini berpengaruh besar terhadap aspek kecerdasan lainnya, terutama logis, linguistik dan spasial (khusus dari
musik klasik).
Ciri-cirinya; peka terhadap nada,irama, dan warna suara.
STRATEGI PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
DENGAN MENGGUNAKAN KECERDASAN MAJEMUK.

Untuk memaksimalkan proses pembelajran di kelas diperlukan strategi


pembelajaran yang disesuaikan denagn tingkat kecerdasan majemuk
yang dimiliki masing-masing anak. Strategi belajar yang tepat akan
sangat menolong anak menangkap pelajaran dengan baik.
Saat mengajar anak dengan kecerdasan linguistic,metode yang
digunakan adalah bercerita. Anak kecerdasan logis-matematis, dengan
kalkulasi dan kuantifikasi. Sedangkan visual-spasial, dengan
visualisasi,penggunaan warna, gambar dan sketsa gagasan serta simbol
grafis. Kecerdasan musical diajrakan dengan irama, lagu, rap,
senandung dan konsep musical.
Manfaat menggunakan Kecerdasan Majemuk dalam
proses Pendidikan

1 2 3
Dengan kecerdasan majemuk, Peran orang tua dan Siswa dapat menunjukkan berbagai
dapat menyediakan masyarakat semakin kemampuan dan kelebihan yang
kesempatan bagi siswa untuk meningkat dalam mendukung dimilikinya. Serta pada saat mengajar
belajar sesuai dengan proses belajar mengajar. untuk memahami siswa akan
kebutuhan, minat dan talent. mendapatkan nilai yang psistif dan
meningkatkan kemapuan untuk
mencari solusi dalam memecahkan
persoalan yang dihadapinya.

Anda mungkin juga menyukai